Hewan: Ayam

  • Ocang Lawan King Cobra Pakai Parang, Diduga Berniat Menguliti

    Ocang Lawan King Cobra Pakai Parang, Diduga Berniat Menguliti

    Liputan6.com, Jakarta Ocang (70), warga Kampung Cipetir RT 08 RW 03, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, tewas setelah terlibat duel sengit dengan seekor king cobra sepanjang 4 meter.

    Meskipun Ocang, seorang petani yang dikenal sebagai pemburu ular, berhasil membunuh ular, nyawanya tak tertolong. Racun ular menyebar dengan cepat di tubuhnya saat ia berjuang mencari pertolongan.

    Menurut keterangan dari sahabat korban, Apih Libra Rustiana, insiden tragis ini bermula sekitar pukul 05.00 WIB di dekat kandang ayam milik korban. Ular king cobra itu terlihat muncul ke arah kandang.

    “Kalau kata manusia mah, ini ular duel dulu, bawa parang, macok (dipatuk). Sempat diikat dulu sama sendiri (kaki) sebelah kanan,” ujar Apih Libra dihubungi Liputan6.com, Selasa (7/10/2025).

    Ocang dikenal bukan sebagai pawang, melainkan sebagai tukang berburu ular dan biawak. Apih menduga, Abah Ocang saat itu tidak sekadar ingin menyingkirkan ular, tetapi juga hendak mengambil kulitnya.

    “Pasalnya, Ocang ini kalau sekarang mah disebutnya tukang berburu ular, biawak. Jadi kalau dengan ular sudah biasa. Kecuali pada saat ini ular berbisa, diduga bukan untuk mengambil ularnya, tapi untuk mengambil kulitnya,” jelasnya.

    Apih juga menerangkan bahwa Ocang sempat mengikat kakinya sendiri setelah dipatuk, namun perlawanan terus dilakukan karena ular belum mati. Gerakan aktif korban setelah terpatuk disinyalir mempercepat penyebaran bisa.

    “Selama bergerak kan si bisa itu cepat bereaksinya. Kalau diam mah enggak akan cepat gitu. Ini bereaksi (bergerak) ke sana kemari, diikat sendiri, dan terus duel dengan ularnya karena belum mati,” tambah Apih.

    Korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Ocang sempat berusaha mencari pertolongan menuju Puskesmas yang berjarak sekitar lima menit perjalanan menggunakan motor, melintasi jalan setapak di perkebunan Cihideung, perbatasan Desa Padasenang dan Cidadap.

    Saat ditemukan, Ocang sudah tidak bernyawa. Di kakinya terlihat bekas gigitan yang mengeluarkan darah, dan tak jauh dari sana, ular king cobra tersebut terkapar dengan kepala yang sudah tertancap kayu.

    “Terlihat ada yang lewat dan melihat Mang Ocang kenapa? Dilihat keluar darah di kaki. Dipastikan karena apa, terlihat ada ular yang terkapar malah kepala ditusuk kayu, dibiarkan saja sudah seperti itu,” ungkapnya.

    Telepon genggam milik korban ditemukan di dekat pangkalan ojek di pertigaan Cipetir, yang mengindikasikan bahwa ia tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan mencari pertolongan.

    Menurut Apih Libra, ular king cobra tersebut bukan pertama kalinya terlihat. Ular itu telah terlihat tiga kali sebelumnya di sekitar kediaman korban, di mana kerap memangsa ayam milik warga.

  • Ocang Lawan King Cobra Pakai Parang, Diduga Berniat Menguliti

    Ocang Lawan King Cobra Pakai Parang, Diduga Berniat Menguliti

    Liputan6.com, Jakarta Ocang (70), warga Kampung Cipetir RT 08 RW 03, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, tewas setelah terlibat duel sengit dengan seekor king cobra sepanjang 4 meter.

    Meskipun Ocang, seorang petani yang dikenal sebagai pemburu ular, berhasil membunuh ular, nyawanya tak tertolong. Racun ular menyebar dengan cepat di tubuhnya saat ia berjuang mencari pertolongan.

    Menurut keterangan dari sahabat korban, Apih Libra Rustiana, insiden tragis ini bermula sekitar pukul 05.00 WIB di dekat kandang ayam milik korban. Ular king cobra itu terlihat muncul ke arah kandang.

    “Kalau kata manusia mah, ini ular duel dulu, bawa parang, macok (dipatuk). Sempat diikat dulu sama sendiri (kaki) sebelah kanan,” ujar Apih Libra dihubungi Liputan6.com, Selasa (7/10/2025).

    Ocang dikenal bukan sebagai pawang, melainkan sebagai tukang berburu ular dan biawak. Apih menduga, Abah Ocang saat itu tidak sekadar ingin menyingkirkan ular, tetapi juga hendak mengambil kulitnya.

    “Pasalnya, Ocang ini kalau sekarang mah disebutnya tukang berburu ular, biawak. Jadi kalau dengan ular sudah biasa. Kecuali pada saat ini ular berbisa, diduga bukan untuk mengambil ularnya, tapi untuk mengambil kulitnya,” jelasnya.

    Apih juga menerangkan bahwa Ocang sempat mengikat kakinya sendiri setelah dipatuk, namun perlawanan terus dilakukan karena ular belum mati. Gerakan aktif korban setelah terpatuk disinyalir mempercepat penyebaran bisa.

    “Selama bergerak kan si bisa itu cepat bereaksinya. Kalau diam mah enggak akan cepat gitu. Ini bereaksi (bergerak) ke sana kemari, diikat sendiri, dan terus duel dengan ularnya karena belum mati,” tambah Apih.

    Korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Ocang sempat berusaha mencari pertolongan menuju Puskesmas yang berjarak sekitar lima menit perjalanan menggunakan motor, melintasi jalan setapak di perkebunan Cihideung, perbatasan Desa Padasenang dan Cidadap.

    Saat ditemukan, Ocang sudah tidak bernyawa. Di kakinya terlihat bekas gigitan yang mengeluarkan darah, dan tak jauh dari sana, ular king cobra tersebut terkapar dengan kepala yang sudah tertancap kayu.

    “Terlihat ada yang lewat dan melihat Mang Ocang kenapa? Dilihat keluar darah di kaki. Dipastikan karena apa, terlihat ada ular yang terkapar malah kepala ditusuk kayu, dibiarkan saja sudah seperti itu,” ungkapnya.

    Telepon genggam milik korban ditemukan di dekat pangkalan ojek di pertigaan Cipetir, yang mengindikasikan bahwa ia tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan mencari pertolongan.

    Menurut Apih Libra, ular king cobra tersebut bukan pertama kalinya terlihat. Ular itu telah terlihat tiga kali sebelumnya di sekitar kediaman korban, di mana kerap memangsa ayam milik warga.

  • Ocang Lawan King Cobra Pakai Parang, Diduga Berniat Menguliti

    Kronologi Ocang Tewas Usai Bunuh King Cobra Berukuran 4 Meter

    Liputan6.com, Jakarta Warga Kampung Cipetir RT 08 RW 03, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi digegerkan dengan penemuan sesosok pria bernama Ocang (70) yang tewas setelah terlibat duel sengit dengan king cobra.

    Jasad sang pawang atau pemburu ular itu ditemukan di jalan setapak tidak jauh dari rumahnya. Di dekatnya, tergeletak ular berbisa sepanjang 4 meter dengan tongkat tertancap di kepala.

    “Korban ditemukan tergeletak Minggu (5/10) sekitar jam 06.30 WIB. Diduga kejadian pematukan terjadi subuh, sekitar jam 05.30 WIB,” ujar Kanit Reskrim Polsek Sagaranten Aipda Yadi Supriadi, Selasa (7/10/2025).

    Yadi menjelaskan, korban dipatuk di bagian sela-sela jempol sebelah kanan kakinya. Luka tersebut telah menghitam kebiruan saat ditemukan.

    Sebelum tewas, korban sempat berjuang mencari pertolongan dengan berjalan kaki.

    “Korban jalan kaki mencari pertolongan. Posisi korban dan ular saat ditemukan tidak jauh, sekitar 10 meteran. Sampai sekarang, bangkai ular masih ada di depan rumahnya,” tambahnya.

    Meski berhasil menewaskan king cobra berukuran besar tersebut, nyawa Abah Ocang tak tertolong setelah racun ular menyebar dengan cepat di tubuhnya. Saat kejadian, istri korban sedang tidak berada di rumah.

    Kanit Reskrim juga menambahkan informasi dari warga sekitar yang menguatkan status korban.

    “Menurut informasi warga dan keluarga, korban ini memang dikenal sebagai pawang ular atau pemburu. Ia sering dimintai tolong untuk menangkap ular dan disebut-sebut sudah menyukai ular sejak muda. Korban merupakan warga asli Cipetir,” jelasnya.

    Kisah perjuangan Ocang melawan ular berbisa tersebut diperkuat oleh keterangan dari Apih Libra Rustiana, yang merupakan sahabat korban. Apih Libra menjelaskan bahwa Ocang lebih dikenal sebagai pemburu satwa liar.

    “Kalau sekarang mah disebutnya tukang berburu ular, biawak, bukan pawang. Jadi kalau dengan ular sudah biasa,” kata Apih Libra.

    Menurut Apih Libra, duel maut itu diduga terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat ular tersebut muncul menuju kandang ayam.

    Ocang sempat melawan menggunakan parang, bahkan dia sempat membunuh ular yang lebih kecil di lokasi yang sama sebelum berhadapan dengan king cobra raksasa 4 meter tersebut.

    “Dapatlah itu (ular) yang kecil satu lagi dibunuh, nah yang itu sudah tidak terlihat datang malah oleh anaknya,” ungkapnya.

    “Kata manusia mah ini ular duel dulu, bawa parang. (Korban) sempat diikat dulu sama sendiri sebelah kanan (kaki) karena cok (dipatuk). Kecuali pada saat ini ular berbisa, bukan untuk mengambil ularnya, tapi (diduga) untuk mengambil kulitnya,” tambah Apih Libra.

  • Ketika Penonton Eropa Dibuat Terpukau MotoGP Mandalika

    Ketika Penonton Eropa Dibuat Terpukau MotoGP Mandalika

    Jakarta

    Kesuksesan MotoGP Mandalika 2025 tak hanya dirasakan penonton-penonton lokal, melainkan juga turis asal Eropa. Bahkan, perlombaan tersebut menyisakan kenangan indah untuk mereka.

    Turis wanita asal Spanyol, Angela merupakan salah satu penonton mancanegara yang ‘susah move on’ dari MotoGP Mandalika. Dia yang datang bersama rombongan supermodel memuji habis keberhasilan balapan yang digelar pekan lalu tersebut.

    “Grand Prix Indonesia tahun ini sangat spesial bagi kami. Kami datang dalam grup besar dan ini pengalaman yang luar biasa. Pemandangan Lombok luar biasa indah, dan orang-orang Indonesia sangat ramah,” ujar Angela, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (7/10).

    Suasana MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/10/2025), berlangsung penuh adrenalin dan sorak sorai penonton. Para pembalap saling bersaing ketat, memacu kecepatan maksimal di lintasan sepanjang sirkuit yang menantang. Foto: Agung Pambudhy

    Angela mengaku sudah dua kali menonton balapan langsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski demikian, dia selalu takjub dengan atmosfer di lintasan.

    “Saya penggemar [Marc] Marquez, juga Pedro Acosta karena kami sama-sama dari Murcia. Tapi yang paling saya suka di sini bukan hanya balapannya, tapi juga makanannya. Ada sate ayam, nasi goreng, mie goreng, semuanya enak sekali! Tahun depan saya pasti akan datang lagi,” kata Angela antusias.

    Hal senada disampaikan Luca Moretti, wisatawan asal Italia yang datang langsung dari negaranya. Dia menilai balapan di Sirkuit Mandalika merupakan salah satu seri dengan pemandangan paling indah di kalender MotoGP.

    “Saya sudah menonton banyak balapan di Eropa, tapi Mandalika punya sesuatu yang berbeda. Ada kombinasi laut biru, bukit hijau, dan suasana tropis yang menakjubkan. Orang-orangnya juga sangat bersahabat,” kata Luca.

    Luca menganggap, keberhasilan Indonesia menggelar MotoGP bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga promosi destinasi wisata.

    “Setelah ini, saya yakin banyak orang Eropa yang akan ingin datang ke Lombok, bukan hanya untuk menonton balapan, tapi juga menikmati pantai dan budayanya,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Olahraga atau Menpora RI, Erick Thohir mengklaim, ada 140 ribuan penonton yang datang langsung ke Sirkuit Mandalika. Nominal itu menjadi yang terbanyak selama MotoGP digelar di lintasan tepi laut tersebut.

    “Luar biasa. Pecah telur. Ada 140 ribu (orang) yang nonton,” kata Erick kepada awak media seusai memberikan trofi kepada pemenang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika.

    “Ini prestasi, kita bisa melihat pemerintah, industri semua, ada Pertamina, Menteri Pariwisata, pemerintah daerah, kami solid bekerja sama memastikan event MotoGP ini makin bagian penting promosi Indonesia,” sambungnya.

    (sfn/dry)

  • Anggota DPR RI BHS Apresiasi Kualitas MBG di SMPN 35 Surabaya: Setara Restoran Profesional

    Anggota DPR RI BHS Apresiasi Kualitas MBG di SMPN 35 Surabaya: Setara Restoran Profesional

    Surabaya (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 35 Surabaya mendapat respons positif, baik dari siswa maupun pengawasan langsung dari politisi Partai Gerindra yang merupakan Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Dalam kunjungannya, BHS menilai kualitas makanan yang didistribusikan sangat baik.

    ​Menurut BHS, sebanyak 900-an siswa di sekolah tersebut menjadi penerima manfaat MBG. Ia bahkan memberikan penilaian tinggi terhadap kualitas hidangan yang disajikan.

    ​”Kualitasnya sangat bagus, di atas profesional restoran yang ada di Indonesia khususnya di Surabaya,” ujar Bambang kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

    ​Ia juga mengapresiasi tingginya antusiasme siswa dalam menikmati makanan, ditunjukkan dengan semua makanan yang habis tanpa sisa. “Kalau dilihat dari adik-adik tadi makan, luar biasa. Keinginan mereka untuk mendapatkan MBG ini karena rasanya enak,” kata BHS.

    ​BHS menekankan bahwa program MBG memiliki peran krusial dalam menyetarakan akses gizi antarsiswa, serta mencegah masalah gizi seperti stunting dan obesitas.

    ​”Dengan MBG tidak ada lagi si miskin dan si kaya. Semuanya mendapatkan gizi yang sama, tidak kurang tidak lebih,” jelasnya.

    ​Ia menambahkan, generasi penerima MBG ini adalah investasi masa depan bangsa. Ia berharap para siswa tumbuh menjadi generasi cerdas, energik, dan mampu bersaing secara global. “Mereka ini adalah ujung tombak kita untuk menggantikan generasi yang ada di atas, termasuk generasi saya,” tuturnya.

    ​Respons positif juga datang dari penerima manfaat langsung, salah satunya Ghani, siswa kelas 9 SMPN 35.

    ​”Setelah menikmati makan bergizi gratis, makanannya cukup enak untuk dinikmati dan menurut saya itu cukup sehat untuk kita makan,” ungkap Ghani.

    ​Ghani menambahkan, menu MBG bervariasi setiap hari, membuat siswa tidak bosan. “Ada buah jeruk, ada susu, ada ayam, ada daging, tahu, tempe dan itu semuanya enak,” pungkasnya. [tok/beq]

  • 10 Teka-teki Logika untuk Menguji Kecerdasan, Bisa Jawab Semua dengan Cepat?

    10 Teka-teki Logika untuk Menguji Kecerdasan, Bisa Jawab Semua dengan Cepat?

    Jakarta

    Bukan sekedar permainan biasa, teka-teki logika juga seru untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis. Pertanyaannya dirancang untuk menguji bagaimana seseorang memecahkan masalah menggunakan penalaran.

    Tak heran jika banyak orang yang menyukai teka-teki logika sebagai hiburan menantang dan menambah kecerdasan. Siap menguji sejauh mana logikamu bekerja?

    Teka-teki Logika

    Coba jawab beberapa teka-teki logika ini. Seberapa cepat kamu menjawabnya dengan benar?

    1. Perhatikan teka-teki berikut ini.

    A adalah kakak dari B
    C adalah ibu dari B
    D adalah bapak dari C

    Apa hubungan antara A dan D?

    2. 1, 4, 10, 22,…? Berapa angka berikutnya?

    3. Dalam satu keluarga, ada 8 orang anak. Setiap anak, umurnya berjarak 3 tahun. Jika anak yang termuda berusia 12 tahun, berapa usia anak tertua?

    4. Tiga ekor ayam bisa menghasilkan 3 telur dalam 3 menit. Berapa telur yang dihasilkan ayam dalam waktu dua jam?

    5. Saat Ika berusia 4 tahun, umur Anto setengahnya. Sekarang umur Anto 15 tahun. Berapa umur Ika?

    6. Jika seekor ayam jantan bertengger di atap menghadap ke timur, dengan angin bertiup ke arah barat. Ke arah mana telurnya akan bergulir?

    7. Saya adalah sebuah angka. Saya bukan bilangan ganjil. Saya lebih dari 90 dan tak lebih dari 100. Jika saya dikurang 100 maka tidak ada hasilnya. Siapakah saya?

    8. Yanti memasak kue, setengahnya diberikan ke kembarannya, Yanto. Setengah dari kue yang tersisa tidak sengaja terjatuh. Kue Yanti sekarang tinggal 6 buah. Kira-kira berapa jumlah kue yang dimasak Yanti dari awal?

    9. Sebuah KRL berangkat dari Jakarta ke Bogor setiap 40 menit. Saat Lisa sampai di stasiun, petugas mengatakan jika KRLnya sudah berangkat 15 menit yang lalu. KRL berikutnya diketahui akan berangkat pukul 09.40. Pukul berapa Lisa sampai di stasiun?

    10. Seorang pencuri mengambil uang Rp 100 ribu dari toko. Lalu, tanpa sepengetahuan pemilik toko, dia mengambil barang senilai Rp 70 ribu dan membayarnya dengan uang Rp 100 ribu. Dia mendapatkan kembal Rp 30 ribu. Berapa kerugian yang dialami pemilik toko.

    Jawaban Teka-teki Logika

    Periksa jawabanmu. Ada berapa yang salah?

    1. A dan D memiliki hubungan kakek/nenek-cucu
    2. 48, rumusnya adalah (nX2+2)
    3. Usia anak tertua adalah 33 tahun. Perbeda usia 7 anak dari yang muda ke tertua adalah 21 tahun. Jadi, 12+21=33 tahun.
    4. 2 jam= 120 menit, 3 menit= 3 telur, berarti 120 menit= 120 telur.
    5. Perbedaan Ika dan Anto adalah 2 tahun. Jadi, jika Anto berumur 15 tahun, maka Ika berumur 17 tahun.

    6. Ayam jantan tidak bertelur

    7. Jika dikurang 100 tak ada hasilnya. Berarti bilangan tersebut adalah 100.
    8. Yanti dari awal memiliki 24 kue. Setelah diberikan ke Yanto tersisa 12 kue. Dari 12 kue, tidak sengaja jatuh setengah. Jadi sisa kue Yanti 6 buah.
    9. Tiap KRL memiliki jeda 40 menit. Jika keberangkatan berikutnya jam 09.40, berarti KRL yang dilewatkan Lisa berangkat pada pukul 09.00. Lisa yang disebut sudah 15 menit melewatkan KRL, berlari tiba di stasiun pada pukul 09.15.
    10. Pemilik toko mengalami kerugian Rp 100 ribu. Awalnya dia rugi Rp 100 ribu saat uangnya dicuri, tapi uang tersebut dikembalikan untuk membayar barang. Akhirnya kerugian yang dialami adalah Rp 70 ribu dalam bentuk barang dan Rp 30 ribu dalam uang kembalian.

    Halaman 2 dari 5

    (elk/kna)

  • Resep Bugar Nenek Berusia Seabad, Sentilan Buat Gen Z Biar Nggak Cuma Rebahan

    Resep Bugar Nenek Berusia Seabad, Sentilan Buat Gen Z Biar Nggak Cuma Rebahan

    Jakarta

    Usia tak menggetarkan nenek berusia 100 tahun, Ruth Lemay untuk rajin berolahraga. Meski tak lagi muda, dia suka mengunjungi gym dan berjalan kaki.

    Dikutip dari laman Today, dia tinggal di rumahnya sendiri, suka memasak, dan mengendarai mobil hingga usia 98 tahun. Dulu, dia pernah bekerja sebagai model.

    “Saya selalu berolahraga,” kata Lemay.

    “Saya merasa baik-baik saja, saya mungkin sedikit lelah setelah bersepeda dan berjalan kaki, tapi tidak apa-apa. Saya tidak berharap tidak merasa lelah,” ungkapnya.

    Wanita yang lahir pada Juni tahun 1925 ini menganggap, aktivitas fisik dan pola makan yang baik menjadi penyebab dari kesehatan dan panjang umurnya.

    Menariknya, Lemay menjadi bintang di media sosial setelah videonya tampil pada halaman instagram yang berfokus pada konten kesehatan. Klip yang memperlihatkan dirinya disukai lebih dari 600.000 orang.

    Menurut putrinya, Annette Parker, Lemay menyukai semua perhatian. Annete yang berusia 78 tahun tinggal bersama ibunya sebagai pengasuh dan ikut berolahraga bersamanya.

    “Saya mungkin menganggapnya biasa saja karena kami sudah lama bersamanya dan kami melakukan semuanya bersama-sama,” ujarnya

    Tips Panjang Umur dari Nenek Berusia 100 Tahun

    Berikut beberapa tips panjang umur dari Ruth Lemay yang berusia 100 tahun.

    1. Gerakkan Tubuh

    Wanita berusia seabad ini berolahraga setiap pagi di rumah dengan peregangan, mengangkat lutut, tendangan kaki, dan angkat beban ringan. Dia juga berjalan kaki di sekitar rumah di hari-hari dia tidak pergi ke gym.

    Saat berolahraga di gym, Lemay bersepeda statis selama 30 menit, beristirahat selama lima menit, kemudian bersepeda lagi selama 30 menit. Dia juga berjalan kaki lebih dari 1,6 km di lintasan lari dalam ruangan.

    “Salah satu olahraga favorit saya adalah berjalan kaki, ” kata Lemay. Dia mengatakan bahwa dirinya berjalan 4 mil atau sekitar 6,4 km sehari ketika masih muda. Almarhum suaminya mengajarkan dia untuk berjalan-jalan ketika pulang kerja.

    “Dia bilang, ‘Kamu ajak anjingmu jalan-jalan saja, nanti aku siapkan makan malam,’” kenangnya. “Rasanya luar biasa,” kata Lemay.

    2. Makan Makanan Sehat

    Menurut putrinya, makanan sehat sangatlah penting dalam kehidupan Lemay. Dia selalu sadar akan pola makannya dan apa yang dia makan.

    Menu makanan wanita ini meliputi yoghurt rendah lemak, kenari, serta oatmeal dengan pisang dan susu, atau telur orak-arik dengan roti panggang. Untuk proteinnya, dia biasanya memilih ayam, kalkun atau makanan laut. Lemay sangat sedikit makan daging sapi atau babi.

    Asupan makanannya penuh dengan buah-buahan, seperti anggur merah dan blueberry, sera sayur-sayuran seperti kacang panjang, jagung rebus, kubis, acar bit, tomat, selada, labu, dan bawang bombay.

    “Saya suka sayuran. Saya tumbuh besar di pedesaan dan ayah saya menanam berbagai macam sayuran dan semuanya sangat baik untuk kesehatan,” katanya.

    Lemay mash memasak sendiri, tapi menghindari garam demi kesehatan jantung. Dia tidak minum alkohol dan tidak pernah merokok.

    “Saya dalam kondisi kesehatan yang cukup baik untuk usia saya,” katanya.

    3. Nikmati Camilan Favorit

    Setiap Jumat, dia menikmati dua hot dog di restoran lokal. Makanan ini menjadi satu-satunya camilan Lemay.

    “Aku suka hot dog, dan aku dapat dua hot dog,” ujar Lemay.

    “Mereka pakai cabai, mustard, dan banyak bawang. Dan itu yang saya suka,” tambahnya.

    4. Bergaul

    Menurut putrinya, kesehatan mental yang baik menjadi peran yang penting dari umur panjang Lemay. Ibunya adalah orang yang sangat sosial dan mau menerima.

    “Kalau dia jalan-jalan di luar, tetangga-tetangganya pasti akan berhenti di mobil mereka dan ngobrol. Jadi, mungkin dia memang lebih banyak ngobrol daripada jalan, tapi tidak apa-apa,” kata putrinya.

    5. Mandiri

    Lemay bekerja selama puluhan tahun di kantor pusat sebuah jaringan toko kelontong. Dia adalah seorang manajer koperasi kredit dan analis, yang berhasil menegosiasikan gaji yang lebih tinggi, seiring perkembangan karirnya. Pada satu waktu, perusahaan membiayainya di sekolah model dan sesekali mempromosikan produk baru di toko. Kini dia masih menempati rumahnya yang dia tinggali selama 57 tahun.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/kna)

  • Kemendagri Sentil Bobby Imbas Sumut Catatkan Inflasi Tertinggi Nasional

    Kemendagri Sentil Bobby Imbas Sumut Catatkan Inflasi Tertinggi Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti laju inflasi di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang mencapai 5,32 persen (yoy) per September 2025, tertinggi secara nasional.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan pemerintah daerah agar rutin memantau perkembangan harga, karena kenaikan inflasi langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Inflasi 5,32% di satu provinsi itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur,” kata Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Dia menyebut Sumut menjadi provinsi dengan lonjakan harga tertinggi, diikuti Riau, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah. Sejumlah kota/kabupaten di Sumut seperti Deli Serdang, Pematangsiantar, Gunungsitoli, dan Padangsidimpuan turut masuk daftar daerah dengan inflasi tinggi.

    Tomsi meminta pemerintah daerah bekerja lebih gigih dengan rutin memantau harga komoditas di lapangan, melakukan operasi pasar, hingga memastikan distribusi pangan tidak tersendat.

    “Kalau kita mau usaha, harga-harga pangan bisa terkendali,” ujarnya.

    Menanggapi sorotan tersebut, Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pengendalian inflasi menjadi prioritas utama pemerintah provinsi karena dampaknya langsung terhadap daya beli masyarakat.

    “Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga terutama bahan pangan bisa segera stabil,” kata Bobby usai mengikuti rakor inflasi secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur di Medan, Senin (6/10/2025).

    Bobby menyebut tekanan harga terutama berasal dari komoditas pangan bergejolak seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Untuk menekan lonjakan tersebut, Pemprov Sumut bersama TPID menyiapkan 11 langkah cepat dalam tiga bulan ke depan.

    Langkah cepat yang dimaksud mulai dari pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP dengan cabai merah harga murah, mempercepat program bantuan pangan, operasi pasar murah, sidak pasar dan distributor, monitoring distribusi, kerja sama antar daerah, penugasan BUMD mengelola cabai dan bawang, penetapan toko pantau inflasi.

    “Langkah ini mengikuti prinsip 4T: tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu. Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” tegas Bobby.

    Tak hanya itu, dia juga menekankan pengendalian inflasi tak cukup hanya lewat operasi pasar, melainkan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran BUMD pangan daerah. Pemprov menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk memastikan stok cabai, bawang, dan beras tetap terjaga.

    Di sisi lain, Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menyebut Pemprov juga memperkuat kapasitas produksi pangan lokal agar tidak terlalu bergantung pada pasokan luar daerah.

    “Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” ujar Poppy.

    Dia melanjutkan bahwa Pemprov Sumut juga meningkatkan koordinasi antara TPID Provinsi, BI, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan, termasuk melakukan publikasi berkala untuk menjaga komunikasi dengan masyarakat.

  • Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Tekan Inflasi di Sumut

    Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Tekan Inflasi di Sumut

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) merespons laju inflasi yang mencapai 5,32% (yoy) pada September 2025. Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pengendalian inflasi menjadi prioritas utama demi menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

    “Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga, terutama bahan pangan, bisa segera stabil,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri, dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (6/10).

    Tekanan inflasi di Sumut terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Untuk menekan gejolak harga, Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan 11 langkah cepat dalam tiga bulan ke depan untuk menurunkan harga komoditas utama penyumbang inflasi.

    Langkah tersebut meliputi pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah, percepatan program bantuan pangan, pasar murah, intervensi tata niaga, sidak pasar, monitoring distribusi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah, penugasan BUMD dalam pengelolaan cabai dan bawang merah, antisipasi pasokan pangan untuk program MBG, serta penetapan toko pantau inflasi.

    Bobby menegaskan seluruh langkah ini akan dijalankan berdasarkan prinsip 4T (tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu) agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.

    Ia juga menilai bahwa pengendalian inflasi tidak cukup hanya dengan operasi pasar, melainkan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif BUMD pangan daerah dalam menjaga ketersediaan stok komoditas strategis. Untuk itu, Bobby menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk terlibat langsung dalam pengelolaan serta penyaluran pasokan cabai, bawang, dan beras.

    Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menambahkan bahwa selain langkah cepat, pemerintah juga tengah memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.

    “Dengan cara ini, kita ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” tambahnya.

    Selain itu, koordinasi antara TPID Provinsi, Bank Indonesia, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan juga diperkuat. Setiap perkembangan akan dikomunikasikan secara terbuka melalui siaran pers dan konferensi pers berkala agar masyarakat mendapat informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi harga serta langkah pengendalian yang ditempuh pemerintah.

    (prf/ega)

  • Harga Pangan Hari Ini (7/10): Beras Turun, Daging dan Telur Ayam Naik

    Harga Pangan Hari Ini (7/10): Beras Turun, Daging dan Telur Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia mengalami pergerakan beragam pada Selasa (7/10/2025) dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.25 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,79% menjadi Rp15.921 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium pun turun 1,18% ke Rp13.655 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,29% ke Rp12.504 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 0,42% ke Rp6.655 per kilogram, kedelai biji kering impor turun 1,88% menjadi Rp10.519 per kilogram, dan bawang merah turun 0,79% ke Rp37.989 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,98% ke Rp36.534 per kilogram.

    Harga cabai turun serentak. Cabai merah keriting turun 3,92% ke Rp56.662 per kilogram, cabai merah besar turun 5,76% ke Rp47.916 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 3,24% menjadi Rp45.372 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni turun 0,38% menjadi Rp134.363 per kilogram, harga daging ayam ras naik 0,51% ke Rp38.332 per kilogram, sementara telur ayam ras naik 0,53% menjadi Rp30.277 per kilogram.

    Gula konsumsi terpantau turun 0,52% ke Rp17.987 per kilogram, garam konsumsi turun 1,79% ke Rp11.443 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,02% ke Rp9.745, dan tepung terigu kemasan turun 1,86% ke Rp12.807.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,1% dan turun 0,67% menjadi Rp20.773 dan Rp17.367 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 1,3% menjadi Rp17.271 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,85% ke Rp137.500 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 1,79% ke Rp103.931 per kilogram.

    Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 0,91% ke Rp42.121 per kilogram, ikan tongkol turun 0,54% ke Rp34.546 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 2,73% menjadi Rp34.252 per kilogram.