Hewan: Ayam

  • Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM

    Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM

    PPN untuk minyak, nggak ada isu, tidak ada isu, (harga) tetap

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tidak akan mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM).

    Bahlil dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis menyebutkan bahwa harga BBM tetap stabil dan tidak akan mengalami kenaikan akibat perubahan tarif PPN.

    “PPN untuk minyak, nggak ada isu, tidak ada isu, (harga) tetap,” kata Bahlil.

    Meski pun PPN 12 persen akan berlaku untuk sejumlah kebutuhan seperti listrik, Bahlil memastikan bahwa harga BBM tidak akan terpengaruh terhadap kebijakan tersebut. “Nggak ada (pengaruh harga usai kenaikan PPN 12 persen), nggak ada, nggak ada,” tegas Bahlil.

    Pemerintah resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penetapan PPN 12 persen sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    “Sesuai dengan amanah Undang-Undang tentang Harmoni Peraturan Perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari (2025),” kata Airlangga dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi di Jakarta, Senin (16/12).

    Meskipun demikian, untuk barang dan jasa yang bersifat strategis, pemerintah tetap melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan PPN. Airlangga merinci, pemerintah bakal memberikan fasilitas dengan membebaskan PPN untuk sebagian barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting).

    Adapun beberapa barang kebutuhan pokok yang tidak dikenakan PPN yakni; beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, telur ayam ras, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir.

    Selain itu, tepung terigu, Minyakita, dan gula industri menjadi bahan pokok yang diberikan fasilitas berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 1 persen, yang artinya tarif PPN dikenakan tetap di 11 persen.

    “Stimulus ini untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pokok, dan secara khusus gula industri yang menopang industri pengolahan makanan minuman yang perannya terhadap industri pengolahan cukup tinggi, yaitu 36,3 persen, juga (PPN) tetap 11 persen. Kemudian juga akan ada bantuan pangan dan beras bagi desil 1 dan 2 ini sebesar 10 kg per bulan,” jelas Airlangga.

    Lebih lanjut, beberapa jasa yang bersifat strategis juga mendapatkan fasilitas pembebasan PPN dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2024.

    Jasa tersebut di antaranya jasa pendidikan, jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial, jasa angkutan umum, jasa keuangan, dan jasa persewaan rumah susun umum dan rumah umum.

    Sejumlah fasilitas perpajakan itu diusulkan pemerintah bersama dengan paket kebijakan insentif fiskal lainnya untuk tahun 2025 mendatang.

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penetapan kebijakan perpajakan dilakukan dengan tetap memerhatikan azas keadilan, keberpihakan kepada masyarakat serta gotong royong.

    “Setiap tindakan untuk memungut (pajak) harus dilakukan berdasarkan undang-undang. Dan bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu akan dilindungi atau bahkan diberikan bantuan. Di sinilah prinsip negara hadir. Ini azas keadilan yang akan kita coba terus. Tidak mungkin sempurna tapi kita coba mendekati untuk terus menyempurnakan dan memperbaiki,” ucap Sri Mulyani.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pelni: Tol laut penting untuk turunkan disparitas harga barang pokok

    Pelni: Tol laut penting untuk turunkan disparitas harga barang pokok

    Kalabahi, Alor (ANTARA) – Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni (Persero) Anik Hidayati menyebutkan tol laut berfungsi untuk menurunkan disparitas harga barang pokok di wilayah-wilayah kepulauan.

    “Tol laut bertujuan untuk melancarkan distribusi dan menurunkan disparitas harga di wilayah terpencil, seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” kata Anik Hidayati di Kalabahi, Alor, Kamis.

    Anik menjelaskan barang-barang yang boleh diangkut oleh tol laut berupa bahan-bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, terigu, serta muatan ikan dan ayam.

    Menurutnya barang-barang ini adalah kebutuhan utama masyarakat di daerah kepulauan.

    “Kalau tidak ada tol laut pasti harga ayam di sini (Alor-red) naik. Dari riset kami, harga-harga komoditas penting bisa turun sampai 30 persen karena diangkut oleh tol laut,” kata Anik.

    Saat ini, lanjutnya, Pelni mengoperasikan sembilan kapal tol laut. Perinciannya, ada enam kapal tol laut milik Pelni bernama Logistik Nusantara atau Logus, serta tiga kapal tol laut Kendhaga Nusantara milik Kemenhub yang dioperasionalkan oleh Pelni.

    “Kami diberi tugas untuk menjalankan tiga kapal tersebut oleh Kemenhub,” ujar Anik.

    Menurutnya jika kapal tol laut ini tidak lancar beroperasi maka harga barang akan melonjak naik. Hal ini dikarenakan ketidaklancaran distribusi barang-barang pokok oleh tol laut.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni (Persero) Anik Hidayati (kanan) sedang bersama ABK Kapal Tol Laut Kendhaga Nusantara di Pelabuhan Kalabahi Alor. (ANTARA/HO-Bernadus Tokan)

    “Harga pasti melonjak karena keterbatasan dan kelangkaan sumber pangan utama masyarakat yang tidak ada produksinya di wilayah tersebut,” kata Anik.

    Ia memberikan contoh seperti daerah yang tidak memiliki sawah tetapi kebutuhan pokoknya adalah beras. Walaupun bisa digantikan dengan bahan pokok lainnya, tetapi mayoritas warga tetap bergantung pada bahan pokok beras.

    “Karena itu, ketergantungan seperti ini harus disediakan oleh pemerintah melalui fungsi-fungsi yang dijalankan oleh tol laut,” kata Anik.

    Selanjutnya, ia menginformasikan setiap kapal tol laut memiliki rute yang berbeda-beda. Penentuan rute ini telah diatur oleh Kemenhub, sehingga Pelni tidak boleh menyimpang dari rute yang telah ditentukan.

    “Setiap tahun akan ada evaluasi, apakah rute ini sudah dijalankan dengan benar, apakah ada kendala atau tidak, atau mungkinkah rute dapat berubah. Semua ini tergantung dari masukan pemda setempat dan juga sesuai permintaan dari wilayah-wilayah bersangkutan,” jelas Anik.

    Anik mengatakan semua hasil evaluasi akan diputuskan pada saat rapat koordinasi di Kemenhub, sehingga kontrak dari Kemenhub kepada Pelni sebagai pelaksana selalu diperbarui setiap tahun.

    Pewarta: Bernadus Tokan
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Resep Oyakodon Halal Khas Jepang yang Enak

    Resep Oyakodon Halal Khas Jepang yang Enak

    Bahan-bahan Membuat Oyakodon Halalilustrasi daging ayam (vecteezy.com/ast007392369) 250 gram dada ayam filet  2 butir telur 150 ml kaldu ayam 1/2 bawang bombay, iris  1sdm kecap asin 1 sdm cuka 1 sdm gula pasir 1 sdm minyak garam secukupnya 1 batang daun bawang, iris

    Lanjutkan membaca artikel di bawah

    Editor’s picks

  • Pemkot Jaksel pastikan harga dan bahan pangan terjaga jelang Nataru

    Pemkot Jaksel pastikan harga dan bahan pangan terjaga jelang Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memastikan harga dan bahan pangan di wilayahnya terjaga demi kebutuhan masyarakat tercukupi menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Tujuan kegiatan ini adalah mewujudkan pangan yang aman bebas dari bahan berbahaya seperti formalin, klorin, eber dan residu pestisida di Jakarta Selatan terutama menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin saat ditemui di sela pengawasan pangan di sejumlah pasar swalayan Jakarta, Kamis.

    Munjirin mengatakan itu saat melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu pangan segar asal pertanian, perikanan dan peternakan di pasar swalayan kawasan Terogong, Cilandak Barat.

    Adapun kegiatan ini dilakukan secara serempak pada beberapa wilayah di Jakarta Selatan.

    Pengawasan dilakukan bersama Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta.

    Dari pengawasan itu diambil sebanyak 150 sampel produk pertanian, peternakan, perikanan dan olahan yang diuji lab langsung di mobil laboratorium keliling dan hanya didapati satu sampel ikan yang mengandung formalin.

    “Kita langsung arahkan kepada unsur terkait untuk melakukan pencegahan dengan cara menelusuri bahan makanan tersebut asalnya dari mana, agar bahan makanan tidak sehat itu tidak masuk lagi ke pasar-pasar,” ucapnya.

    Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin memusnahkan ikan berformalin demi menjaga keamanan bahan pangan di salah satu minimarket kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Dalam kesempatan itu, Munjirin beserta jajaran langsung mengamankan dan memusnahkan ikan mengandung formalin di lokasi agar tak diperjualbelikan kembali.

    “Mudah-mudahan dengan pengawasan pangan yang dilakukan ini dapat memberikan keamanan warga dalam mengkonsumsi makanan, sehingga kesehatan warga tetap terjaga,” katanya.

    Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, untuk harga cabai merah besar di Provinsi DKI Jakarta mencapai Rp49.056 per kilogram (kg) atau naik Rp1.584.

    Sedangkan minyak goreng curah mencapai Rp18.804 per kilogram (kg) atau naik Rp95 serta daging ayam broiler yakni Rp40.297 per ekor atau naik Rp257.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gaduh 3 Varian Indomie Ditarik di Australia, Kepala BPOM RI Buka Suara

    Gaduh 3 Varian Indomie Ditarik di Australia, Kepala BPOM RI Buka Suara

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI buka suara soal temuan tiga produk Indomie ditarik di Australia karena kekhawatiran keamanan. Tiga produk tersebut merupakan Indomie Rasa Soto Ayam, Indomie Goreng Rasa Rendang, serta Indomie Ayam Bawang.

    Berdasarkan hasil uji sampling secara acak, sejumlah produk indomie yang beredar dipastikan aman. Regulasi di RI ditegaskan Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, juga wajib mencantumkan bahan yang mungkin menjadi alergen, dalam kemasan.

    Hal ini tertuang dalam ketentuan Pasal 51 Ayat (1) Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2017 tentang Label Pangan Olahan.

    “Dalam peraturan tersebut, keterangan tentang Pangan Olahan yang mengandung Alergen wajib dicantumkan bahan alergen dalam daftar bahan dengan tulisan yang dicetak tebal dan mencantumkan tulisan informasi alergen berupa ‘mengandung alergen’,” beber Taruna saat dihubungi detikcom Kamis (19/12/2024).

    Keterangan tersebut bahkan harus dicetak dengan tebal.

    “Kami sudah sampling produk yang sama di pasar Indonesia, labelnya memenuhi syarat dengan mencantumkan peringatan alergen,” tegas dia.

    Sebelumnya diberitakan, otoritas keamanan pangan Australia mengimbau masyarakatnya untuk berhati-hati dalam mengonsumsi mi instan Indomie. Bagi mereka yang sudah telanjur mengonsumsi, diminta untuk mewaspadai kemungkinan reaksi alergi.

    “Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan atau telur dapat mengalami reaksi jika produk tersebut dikonsumsi,” kata Food Standards Australia dalam peringatan penarikannya pekan ini.

    “Konsumen harus mengembalikan produk ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh. Setiap konsumen yang khawatir dengan kesehatan mereka harus mencari nasihat medis,” demikian imbauan tersebut.

    (naf/kna)

  • Harga Pangan di Makassar Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru

    Harga Pangan di Makassar Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru

    Makassar, CNN Indonesia

    Harga sejumlah bahan pangan naik menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di pasar tradisional Makassar, Sulawesi Selatan.

    Di pasar tradisional Pabaeng-baeng harga bawang merah naik dari harga sebelumnya sekitar Rp30 ribuan per kilogram (kg), menjadi Rp40 ribu per kg. Cabe rawit naik sebesar Rp5 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.

    Kemudian harga daging ayam naik Rp7 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp26 ribu menjadi Rp33 ribu hingga Rp34 ribu per kg.

    “Kenaikan ini selain disebabkan karena menjelang Nataru, juga kemungkinan disebabkan cuaca yang mengakibatkan terhambat pada pendistribusian,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Irwan R Adnan, Rabu (18/12).

    Adapun harga kebutuhan pokok di pasar modern atau swalayan berbeda dengan pasar tradisional, seperti beras dan minyak goreng yang lebih murah di swalayan.

    “Harga beras dan minyak goreng di swalayan lebih murah dari pasar tradisional disebabkan adanya promo. Namun untuk harga telur, bawang merah, cabai, dan lainnya, harga di pasar tradisional lebih rendah,” ungkapnya.

    Menurut Irwan, hal ini dapat menjadi pilihan masyarakat untuk menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan dalam memilih pangan yang dibutuhkan.

    Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Rahmaniar Syamsul mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan harga dan menggelar gerakan pangan murah untuk menekan dan menjaga stabilitas harga.

    “Harga terbilang stabil dan stok aman. Namun kita tetap lakukan gerakan pangan murah di setiap kelurahan, di kontainer-kontainer yang telah disiapkan di setiap kelurahan,” ujar Rahmaniar.

    (mir/sfr)

  • Gaduh 3 Varian Indomie Ditarik di Australia, Kepala BPOM RI Buka Suara

    Daftar 3 Produk Indomie yang Ditarik di Australia gegara Tak Cantumkan Alergen

    Jakarta

    Australia menarik produk mi instan Indonesia, Indomie, dari peredaran di negara tersebut. Ada tiga jenis varian mi yang saat ini ditarik karena tidak mencantumkan alergen berupa susu atau telur yang terkandung dalam varian mereka.

    “Konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan atau telur sebaiknya tidak mengonsumsi produk ini,” demikian informasi yang ditulis Food Standard Australia dalam laman mereka, dikutip Kamis (19/12/2024).

    Mereka meminta masyarakat yang memiliki alergi untuk tidak mengkonsumsi tiga varian Indomie, yakni:

    Indomie Mi Goreng Rasa Rendang (susu) exp. 03.05.25Indomie Rasa Ayam Bawang (telur) exp. 28.04.25Indomie Rasa Soto Mie (susu) exp. 27.04.25

    Food Standards Australia menyebutkan bahwa produk-produk tersebut dijual di Asian Grocers di Queensland (QLD), Australia.

    “Konsumen harus mengembalikan produk ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana secara penuh. Bagi konsumen yang khawatir dengan kesehatannya, sebaiknya mencari saran dari segi medis,” tulisnya.

    Apa Itu Alergen?

    Dikutip dari MedlinePlus, alergen adalah zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Pada sebagian orang, sistem imun mengenali alergen sebagai benda asing atau berbahaya.

    Akibatnya, sistem imun bereaksi dengan membuat sejenis antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE) untuk melawan alergen. Reaksi ini menyebabkan gejala alergi.

    Alergen yang umum meliputi:

    Protein hewani dan bulu hewanDebuObat-obatan (seperti antibiotik atau obat-obatan yang dioleskan ke kulit)Makanan (seperti telur, kacang tanah, susu, kacang-kacangan, kedelai, ikan, daging hewan, dan gandum)Spora jamurKotoran serangga dan tungauGigitan dan sengatan serangga (racunnya)Karet lateks alamSerbuk sari

    (suc/kna)

  • Bapanas: Percepatan swasembada untuk penuhi pangan dalam negeri

    Bapanas: Percepatan swasembada untuk penuhi pangan dalam negeri

    Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong percepatan swasembada pangan sebagai langkah strategis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri secara berkelanjutan dan mandiri.

    “Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa sekaligus mengimplementasikan visi Presiden Prabowo Subianto sesuai yang tertuang di dalam Asta Cita,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dengan demikian, Arief mengaku optimis tahun 2025 mendatang Indonesia mampu memenuhi pangan dalam negeri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.

    “Tentunya semangat kita adalah swasembada. Jadi Bapak Presiden mengarahkan agar produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya. Karena itu, tahun 2025 kita optimis tidak impor. Tidak ada impor beras kecuali beras khusus (seperti beras basmati). Tidak ada impor gula konsumsi, kemudian kita juga tidak impor garam,” ujarnya.

    Menurut Arief, saat ini terdapat sejumlah komoditas yang sudah memadai untuk pemenuhan pangan dalam negeri. Di antaranya adalah daging ayam, bawang merah, telur, dan juga cabai.

    “Itu semua sudah sufficient, artinya kita tidak impor. Jadi tidak semua komoditas pangan strategis itu impor,” katanya.

    Berikutnya, kata Arief, Bapanas juga telah menugasi Bulog untuk melakukan penyerapan hasil produksi dalam negeri. Hal ini seusai dengan perintah Presiden Prabowo agar semua hasil panen petani dapat terserap secara baik.

    “Perintah Bapak Presiden semua produksi harus diserap sehingga jangan sampai produksi yang sudah baik ini turun akibat produknya tidak terserap. Yang lain adalah Cadangan Pangan Pemerintah yang diatur berdasarkan Perpres 125 Tahun 2022 dalam kondisi cukup,” terang Arief.

    Lebih lanjut, Arief menyebutkan cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi relatif aman di angka 1,7 juta ton. Dengan stok yang ada ini, masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi perberasan nasional.

    “Bapak Presiden sudah mengatakan tahun ini stok kita terbaik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, di tahun 2025 kita akan setop impor beras. Ini perintah Bapak Presiden, semangatnya swasembada. Benar-benar harus mampu mandiri pangan,” ucapnya.

    Bapanas juga terus berupaya menjaga stabilitas harga agar tetap stabil baik harga di tingkat konsumen maupun produsen. Keseimbangan ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan daya beli masyarakat sehingga inflasi dapat terkendali.

    “Harus ada keseimbangan di tingkat produsen dan konsumen. Jadi Margin di tingkat petani peternak ini harus cukup/baik. Jadi jangan sampai ada yang buang-buang ayam, telur, atau cabai karena harganya sangat jatuh pada saat panen,” kata Arief.

    “Buat kami menjaga harga wajar di produsen dan konsumen ini mutlak. Jangan sampai kita jaga harga di hilir tapi itu di bawah HPP petani,” tambah Arief.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Australia Tarik 3 Produk Mi Instan dari Indonesia, Diduga karena Temuan Ini

    Australia Tarik 3 Produk Mi Instan dari Indonesia, Diduga karena Temuan Ini

    Jakarta

    Otoritas keamanan pangan Australia mengumumkan penarikan mi instan indomie asal Indonesia karena diduga mengandung alergen yang tidak dicantumkan dalam kemasan. Stok indomie di rak-rak toko dan pasaran Australia dilaporkan sudah kosong.

    Ada beberapa varian rasa yang ditarik dari peredaran yakni Indomie Rasa Soto Mie, Indomie Rasa Ayam Bawang, Indomie Mi Goreng Rasa Rendang.

    Indomie Rasa Soto Mie dan Indomie Mi Goreng Rasa Rendang diduga memiliki alergen susu yang tidak dicantumkan, sedangkan Indomie Ayam Bawang memiliki alergen telur yang tidak dicantumkan.

    “Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan atau telur dapat mengalami reaksi jika produk tersebut dikonsumsi,” kata Food Standards Australia dalam peringatan penarikannya pekan ini.

    Food Standards Australia juga meminta masyarakat yang sudah telanjur membeli produk-produk terkait dan memiliki riwayat alergi, segera mengembalikannya ke tempat pembelian awal.

    “Konsumen harus mengembalikan produk ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh. Setiap konsumen yang khawatir dengan kesehatan mereka harus mencari nasihat medis,” demikian imbauan tersebut.

    (naf/kna)

  • Australia Tarik Peredaran Indomie karena Tak Cantumkan Kandungan Alergen

    Australia Tarik Peredaran Indomie karena Tak Cantumkan Kandungan Alergen

    Jakarta, Beritasatu.com – Ausino Exim Pty Ltd menarik peredaran Indomie mi goreng rasa rendang, Indomie rasa ayam bawang, dan Indomie rasa soto mi di Australia.

    Dalam pernyataan resminya di situs web Foodstandard,gov.au, dikutip Kamis (19/12/2024), penarikan produk dari Indofood tersebut hanya berlaku untuk produk-produk yang tidak mencantumkan kandungan Alergen dalam kemasan.

    Pada Indomie mi goreng rasa rendang, tidak diumumkan Alergen susu. Pada Indomie rasa ayam bawang tidak diumumkan Alergen telur, dan pada Indomie rasa soto mi tidak diumumkan Alergen susu, sehingga diputuskan Indomie ditarik peredarannya di Australia.

    “Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan/atau telur mungkin mengalami reaksi apabila mengonsumsi produk tersebut,” tulis keterangan resmi Food Standards Australia-New Zealand.

    Konsumen yang memiliki alergi terhadap susu dan/atau telur juga diimbau untuk tidak mengonsumsi produk Indomie dari Indofood ini.

    Menyusul keputusan otoritas di Australia menarik peredaran Indomie, konsumen juga disarankan untuk mengembalikan produk yang sudah dibeli ke tempat pembelian untuk bisa mendapatkan pengembalian dana penuh.