Hewan: Ayam

  • Viral Mobil Berstiker SPPG di Nias Selatan Angkut Babi, BGN Sumut Buka Suara

    Viral Mobil Berstiker SPPG di Nias Selatan Angkut Babi, BGN Sumut Buka Suara

    Jakarta

    Sebuah video memuat mobil berstiker SPPG mengangkut babi viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

    Dalam video viral tampak seorang pria yang sedang membuka pintu belakang mobil. Saat dibuka terlihat beberapa ekor babi hingga ayam di dalam mobil.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut, Agung Kurniawan, buka suara terkait video viral itu. Dia mengatakan mobil berstiker SPPG yang mengangkut babi itu belum menjadi mitra BGN.

    “Kejadiannya betul di Nias Selatan di hari Jumat 20 Oktober,” kata Agung dilansir detikSumut, Jumat (31/10/2025).

    Menurut Agung, mobil berstiker SPPG yang mengangkut babi itu milik sebuah yayasan yang telah mendaftar untuk menjadi mitra MBG. Agung mengatakan yayasan tersebut masih dalam tahap pengajuan izin.

    “Kami sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait, itu kan sudah mencoreng nama instansi, karena mereka (yayasan) belum diberikan izin untuk menggunakan nama instansi sebagai mitra,” bebernya.

    (ygs/zap)

  • Modal Minim, Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan

    Modal Minim, Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan

    Jakarta

    Punya pengalaman dan kemahiran di bidang tertentu bisa jadi satu modal yang tak ternilai harganya. Seperti yang dialami oleh John Gideon, pemilik katering makanan sehat yang kini bisa meraup omzet hingga ratusan juta sebulan.

    Berbekal pengalamannya menjadi juru masak di sebuah hotel di Kota Bandung selama lebih dari 20 tahun, kini ia banting setir menjalankan bisnis katering yang sudah ia tekuni sejak 2014. John bercerita, pada mulanya, ia tak membeli perabotan masak khusus untuk katering dan menggunakan alat masak di dapur rumahnya.

    “Karena kebetulan saya memang background (pekerjaan)-nya di dapur, jadi waktu itu saya juga sambil kerja di salah satu hotel. Jadi, saya pikir simple, di dapur rumah saya saja. Secara dapur, saya tidak modal lagi,” ucap John kepada detikcom, ditulis Jumat (31/10/2025).

    Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan Foto: Dok. DietPlus

    Peluang lain yang juga ia manfaatkan adalah media sosial. John bilang, awal mula merintis bisnis kateringnya, ia pasang iklan di media sosial hanya dengan bermodalkan Rp 25.000. Sementara itu, untuk modal awal beli bahan baku untuk masakan kateringnya ia gelontorkan uang tak sampai Rp 10 juta.

    “Tahun 2014 itu lagi mulai-mulainya Instagram. Jadi, orang benar-benar cuma foto, cekrek, dan di-boost (iklannya) Rp 25.000 tuh, se-simple itu. Tidak usah sewa tempat, beli sayur juga tinggal ke supermarket. Modalnya tidak nol ya, mungkin tidak sampai Rp 10 juta untuk awalnya,” John bercerita.

    Bisnis katering makanan sehat miliknya menggunakan metode berlangganan. Jadi, bagi yang berminat, harus membayar di muka sebelum bisa menikmati hidangan sehat yang dimasak John. Nantinya, makanan bisa diantarkan ke lokasi pelanggan.

    “Bisnis modelnya subscription (langganan). Mereka bayar di awal, terus kita belanjakan, dan baru dikirim harian. Sebenarnya, modalnya dari mereka (pelanggan). Bisa beli untuk harian, karena mungkin mereka mau coba dulu, bisa seminggu, bisa sebulan, bisa tiga bulan,” terangnya.

    Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan Foto: Dok. DietPlus

    Untuk harga, tentunya berbeda-beda. Ada beragam kategori menu makanan sehat yang ditawarkan seperti menu diet keto, diet vegetarian, diet untuk ibu hamil, hingga diet clean eating. Kisaran harga ini tergantung dari jenis nutrisi yang dimasukkan ke dalam menu makanannya.

    “Harganya mulai dari Rp 35 ribu (per porsi) sampai ada ke Rp 100 ribu. Untuk penentuan bahan makanan, saya menggunakan bahan organik,” katanya.

    Menu Makanan

    Soal menu makanan, John juga putar akal supaya penikmat makanannya tidak merasa bosan. John bilang, pelanggan kateringnya cenderung mau menikmati makanannya karena menu yang ada. Tetapi, John justru berangkat mencari variasi menu dengan mengkreasikan bahan baku yang tersedia.

    “Kalau saya, mulainya dari bahan baku. Karena kalau menu, kadang orang bisa bosan dan kadang tidak mengerti (komposisi di dalam menunya), terlalu rumit. Metode boleh sama, tapi kalau bahan bakunya diubah, itu akan jadi makanan yang totally different,” ungkapnya.

    “Misalnya gulai ayam bumbu kuning dan soto ayam bumbu kuning, itu mirip ‘kan? Karena bumbu kuning dua-duanya. Tapi kalau bahan bakunya diubah, yang satu sapi bumbu kuning misalnya, satunya lagi ayam bumbu kuning. Jadilah sebuah menu baru,” kata John.

    Kini, bisnisnya juga sudah melebarkan sayap. Tidak cuma di Bandung, katering yang ia beri nama DietPlus ini juga sudah bisa dinikmati oleh konsumen di Jakarta. Bahkan, per bulannya John bisa mendapatkan omzet kotor hingga Rp 350 juta.

    “Sekitar mungkin Rp 300-350 juta sebulan. Itu omzet kotor,” katanya.

    John juga membeberkan cara biar jitu dalam berbisnis katering. Ia bilang, penting untuk bisa menentukan segmen pasar yang disasar. Dalam bisnis katering DietPlus miliknya, ia menyasar pada segmen perempuan yang bekerja dan berusia di atas 35 tahun.

    “Artinya, itu ibu-ibu yang mungkin sudah berkeluarga. Mereka biasanya lebih sadar akan kesehatan karena memikirkan anaknya juga. Nah, biasanya mereka pemegang keputusan soal ini, karena mereka yang mesti belanja. Itulah yang kita kejar, kita kejar mereka ke komunitas atau ke tempat anak mereka bersekolah. Sebisa mungkin, kita bisa berikan yang mereka cari,” pungkasnya.

    Lihat juga Video: Petani Lumajang Raup Ratusan Juta dari Budidaya Semangka Madrid

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • Istana Jelaskan Tugas Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo

    Istana Jelaskan Tugas Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo

    Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan bahwa program MBG merupakan program sangat penting dan utama bagi pemerintah, karena akan memberikan dampak yang sangat besar dan luas.

    Karena itu, diperlukan penyempurnaan secara terus-menerus dalam tata kelola, penyelenggaraan, pengawasan, dan sebagainya, dengan didukung regulasi yang tepat, baik, dan kuat.

    “Makan bergizi ini bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta, perlu potongan ayam 82,9 juta, kalau ikan perlu potongan ikan 82,9 juta, belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi, ini akan memberikan dampak yang besar,” ungkap Menko Pangan.

    “Oleh karena itu, nanti tim koordinasi sudah ada, kita akan membentuk besok pelaksana harian. Jadi, di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa, kalau ada masalah dimana. Pelaksana harian kita akan terus melakukan evaluasi agar program yang paling penting di pemerintah kita ini bisa terus selesai dengan baik,” katanya.

  • Nanik S Deyang Polisikan Pemilik Mobil Berlabel ‘BGN’ yang Angkut Babi

    Nanik S Deyang Polisikan Pemilik Mobil Berlabel ‘BGN’ yang Angkut Babi

    GELORA.CO – Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan pemilik mobil berlabel dan bertuliskan “Badan Gizi Nasional” yang dipakai untuk mengangkut hewan ternak ayam dan babi ke polisi. Pelaporaan itu dilakukan karena pemilik mobil salahgunakan merek.

    “Saya sudah minta Korwil (Koordinator Wilayah) untuk lapor ke polisi, karena penyalahgunaan nama dan merek BGN,” kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang di Jakarta, Kamis.

    Nanik menjelaskan, langkah tegas BGN itu saat menanggapi pertanyaan tentang adanya konten di media massa yang menampilkan sebuah mobil dengan label dan tulisan Badan Gizi Nasional untuk membawa ayam dan babi.

    “Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN, dan juga bukan milik salah satu dapur BGN,” katanya.

    Berdasarkan pantauan Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), peristiwa itu terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kendaraan itu adalah milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori. Sampai saat ini, yayasan itu masih belum menjadi mitra BGN.

    Nanik menyebutkan, Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori adalah sebuah yayasan lokal yang baru mengajukan diri sebagai calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, sampai saat ini Yayasan itu masih belum terverifikasi.

    “Mereka masih dalam proses pengajuan. Artinya mereka belum memiliki ikatan kerja sama dengan BGN,” kata Nanik.

    Berdasarkan pantauan di media sosial, video yang viral itu diketahui direkam pada tanggal 24 Oktober 2025. Video itu kemudian baru diunggah ke laman Facebook pada tanggal 30 Oktober 2025. Begitu diunggah di laman Facebook, video itu lalu menyebar ke beberapa platform media sosial.

    Koordinator Wilayah (Korwil) BGN Nias Selatan, Sumatera Utara, sudah bertemu dan mengkonfirmasi langsung persoalan ini kepada pemilik mobil. Korwil kemudian meminta pertanggungjawaban pemilik karena menggunakan logo SPPG dan Badan Gizi Nasional sebagai atribut mobil, sementara mereka belum menjadi mitra BGN.

  • Viral Mobil Logo Badan Gizi Nasional Lagi Angkut Babi, Ini Faktanya

    Viral Mobil Logo Badan Gizi Nasional Lagi Angkut Babi, Ini Faktanya

    Jakarta

    Beredar video viral di media sosial mobil berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) tampak tengah mengangkut sejumlah hewan, yakni ayam dan babi. BGN belakangan buka suara, memastikan sudah melaporkan pemilik kendaraan tersebut ke pihak kepolisian.

    Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menilai hal ini termasuk ke dalam penyalahgunaan identitas lembaga.

    “Saya sudah minta Koordinator Wilayah (Korwil) untuk melapor ke polisi, karena ada penyalahgunaan nama dan merek BGN,” kata Nanik kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Nanik menjelaskan mobil yang muncul dalam video tersebut bukan milik BGN dan juga tidak berasal dari salah satu dapur atau unit operasional BGN.

    “Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN, dan juga bukan milik salah satu dapur BGN,” tegasnya.

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) BGN, insiden itu terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kendaraan tersebut diketahui milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori, sebuah yayasan lokal yang belum menjadi mitra resmi BGN.

    Menurutnya, ayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori saat ini baru mengajukan diri sebagai calon mitra satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), tetapi belum lolos proses verifikasi kerja sama.

    “Mereka masih dalam proses pengajuan. Artinya mereka belum memiliki ikatan kerja sama dengan BGN,” ujarnya.

    Karenanya, ia menyimpulkan, segala aktivitas atau penggunaan logo dan atribut lembaga yang dilakukan oleh yayasan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan tidak mewakili BGN secara resmi.

    Video yang memperlihatkan mobil berlogo BGN mengangkut ayam dan babi itu diketahui direkam pada 24 Oktober 2025 di wilayah Nias Selatan. Rekaman tersebut kemudian diunggah ke laman Facebook pada 30 Oktober 2025, sebelum akhirnya menyebar ke berbagai platform media sosial.

    “Siang tadi Koordinator Wilayah (Korwil) BGN Nias Selatan sudah bertemu langsung dengan pemilik mobil untuk mengonfirmasi peristiwa ini,” kata Nanik.

    Dalam pertemuan itu, Korwil meminta pertanggungjawaban pemilik kendaraan karena menggunakan logo SPPG dan BGN sebagai atribut resmi tanpa izin.

    BGN melalui Biro Hukum dan Humas menyatakan akan menindak tegas setiap bentuk penyalahgunaan nama, logo, maupun simbol lembaga oleh pihak yang tidak berwenang.

    Lembaga tersebut mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap entitas yang mengatasnamakan BGN, serta melaporkan apabila menemukan kegiatan serupa di wilayah lain.

    “Kami akan terus memastikan bahwa seluruh kegiatan dan mitra BGN berjalan sesuai dengan ketentuan hukum serta standar tata kelola yang berlaku,” tutup Nanik.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading

    SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading

    Jakarta (ANTARA) –

    Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Polda Metro Jaya Pegangsaan Dua secara perdana mengirimkan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke dua sekolah di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Alhamdulillah, kemarin distribusi program makan bergizi gratis sukses disalurkan sebanyak 1.010 porsi kepada penerima manfaat,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan sebanyak 1.010 porsi makanan bergizi itu disalurkan kepada 706 pelajar Sekolah MI Nur At-Taqwa di Kelapa Gading dan 304 pelajar Sekolah MTS Nur At-Taqwa di Kelapa Gading.

    Dalam pendistribusiannya, kata dia, Polsek Kelapa Gading menurunkan personel dengan satu unit mobil dan satu unit sepeda motor patroli.

    “Dalam pendistribusian ini, kami menyalurkan makanan berupa nasi putih, ayam teriyaki, wortel, kol, edamame dan pisang,” ujar Seto.

    Sebelum melakukan pendistribusian, Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan uji coba makanan di SPPG Pegangsaan Dua Kelapa Gading pada Rabu (15/10).

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan uji coba itu bertujuan menjamin keamanan dari makanan bergizi gratis tersebut sehingga dapat disajikan sesuai dengan selera siswa-siswi.

    Lebih lanjut, dia menuturkan SPPG Kelapa Gading ditargetkan menyalurkan makanan untuk 3.066 penerima manfaat di enam sekolah yang berlokasi di Jakarta Utara.

    “Sebelumnya, SPPG ini sudah melalui serangkaian pemeriksaan kualitas dan persiapan yang matang sebelum melakukan pendistribusian makanan,” ungkap Erick.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko Pangan ajak lulusan Univa Medan ambil peluang di program MBG 

    Menko Pangan ajak lulusan Univa Medan ambil peluang di program MBG 

    Medan (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengajak lulusan Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Sumatera Utara, untuk mengambil peluang di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Ada 82,9 juta anak yang akan diberikan dalam program MBG. Banyak peluang usaha di sana. Karena itu, lulusan hari ini harus percaya diri, karena memiliki masa depan yang cerah,” ujar Zulkifli atau akrab disapa Zulhas saat menyampaikan “Orasi ilmiah Menko Bidang Pangan di wisuda sarjana Univa Medan Tahun 2025” di Medan, Kamis.

    Zulhas menjelaskan, dalam program MBG itu membutuhkan 82,9 juta telur per hari, begitu juga terhadap komoditi seperti ayam, ikan maupun sayur, buah, nasi dengan porsi yang sama.

    Kondisi itu, menurut dia, menciptakan lapangan kerja yang sangat luas, sehingga para lulusan Univa dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan membuka usaha sesuai minat dan kemampuan masing-masing.

    “Lulusan bisa membuka usaha peternak ayam, budidaya ikan, menanam sayur atau menanam buah. Semua peluang itu sangat terbuka,” katanya.

    Menko Pangan menambahkan, kunci keberhasilan itu terletak kepada semangat kerja keras dan kepercayaan diri.

    “Tapi bagi orang yang tak percaya diri, minder selalu gelap. Saya percaya kalau lulusan Al Washliyah masa depan cerah,” ucap dia.

    Rektor Univa Medan Prof Saiful Akhyar Lubis mengatakan sebanyak 391 lulusan pada tahun 2025. Terdiri dari Fakultas Agama Islam 214 orang, Fakultas Hukum 44 orang, Fakultas Teknik 17 orang, Fakultas Ekonomi 37 orang, Fakultas Pertanian 28 orang, Fakultas Keguruan dan pendidikan 51 orang.

    “Untuk itu, kesempatan ini wisudawan itu sudah menjadi ahli dalam bidang masing-masing tersebut,” kata dia.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Ponorogo Bicara Taskintul, Solusi Pengentasan Kemiskinan

    Bupati Ponorogo Bicara Taskintul, Solusi Pengentasan Kemiskinan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Di tengah tingginya harga kebutuhan pokok, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menawarkan solusi nyata bagi masyarakat kecil. Dia memperkenalkan program Taskintul, singkatan dari Pengentasan Kemiskinan yang Betul. Sebuah gerakan untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan dan pendapatan keluarga.

    Dengan semangat kemandirian, Bupati Sugiri menunjukkan bahwa pekarangan kecil pun bisa produktif jika dikelola dengan baik. Di halaman berukuran hanya dua kali tiga meter, dirinya memelihara 30 ekor ayam petelur. Berkat pakan sehat dan perawatan teratur, ayam-ayam itu mampu menghasilkan 22 hingga 24 butir telur setiap hari.

    Selain beternak, Bupati Sugiri juga mencontohkan pertanian rumah tangga di lahan sempit. Setiap ruang kosong diisi dengan polybag berisi tanah subur dan berbagai jenis sayuran, seperti cabai rawit, cabai keriting, tomat, kangkung, sawi, hingga tanaman dapur lainnya.

    Konsep sederhana ini dinilai efektif menghadapi lonjakan harga bahan pokok, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga. Bupati Sugiri menegaskan bahwa keterbatasan lahan tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bisa bertani atau beternak.

    “Apalagi pekarangan rumah kita di lahan sempit, sudahlah antara rumah dengan tetangga atau tembok di situ pasti bisa dipakai ternak ayam walaupun kecil ayam petelur, terus di depan rumah ada pinggir-pinggir genteng bisa dipakai polybag-polybag, di lahan sempit apapun sudahlah Indonesia ini subur. Ayo kita berbuat yang penting asal ada kemauan yakin bisa. Apalagi saat ini harga melambung tinggi. Lah iya, ini solusi sekaligus menjawab tantangan ke depan. Modal bertani modal berternak tidak harus membutuhkan lahan lebar kalau semua rakyat sama betapa menjadi pusat telur,” ujar Bupati Sugiri Sancoko, Kamis (30/10/2025).

    Bupati menyebut, program Taskintul diharapkan menjadi gerakan kolektif masyarakat Ponorogo untuk menekan beban ekonomi rumah tangga. Pemerintah daerah bahkan berencana menyalurkan bantuan ayam petelur dan bibit tanaman bagi warga ekonomi menengah ke bawah, agar bisa meniru model yang Dia kembangkan.

    “Apalagi saat ini harga melambung tinggi, ini solusi sekaligus menjawab tantangan ke depan,” tegasnya.

    Menurut Bupati Sugiri, kemandirian pangan berbasis rumah tangga bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga pondasi pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan. Orang nomor satu di Bumi Reog berharap, melalui program ini, masyarakat Ponorogo mampu memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasar.

    Dengan memadukan pertanian sederhana dan peternakan rumahan, konsep Taskintul menjadi bukti bahwa inovasi tak selalu harus mahal. Dari lahan sempit pun, kesejahteraan bisa tumbuh jika disertai kemauan dan kerja keras. (End

  • MBG Bikin Harga Pangan Naik, Airlangga: Yang Penting Inflasi Inti Terjaga

    MBG Bikin Harga Pangan Naik, Airlangga: Yang Penting Inflasi Inti Terjaga

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tidak terlalu khawatir dengan perkembangan inflasi pangan harga bergejolak (volatile foods) yang mencapai 6,44% secara tahunan (year on year/YoY) pada September 2025, imbas akselerasi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).

    Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan target inflasi umum di rentang 2,5±1% pada tahun ini. Pada September 2026, sambungnya, inflasi umum masih di angka 2,65% sehingga masih dalam rentan target pemerintah.

    Dia tidak menampik bahwa inflasi di menunjukkan kenaikan. Hanya saja, dampak kenaikan inflasi pangan ke inflasi umum bisa ditekan karena inflasi inti tetap terjaga. 

    “Memang selama ini volatile foods [pangan harga bergejolak] yang selalu naik-turun, yang penting kita jaga core inflation-nya [inflasi intinya],” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

    Adapun pada September 2025, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa inflasi inti sebesar 2,19% YoY, inflasi harga diatur pemerintah (administrated prices) 1,10% YoY, dan inflasi pangan harga bergejolak 6,44% YoY. Akumulasi, inflasi umum sebesar 2,65% YoY.

    Harga Pangan Naik Akibat MBG

    Diberitakan sebelumnya, pemerintah mulai mengantisipasi kenaikan harga pangan, yang tampak dari inflasi pangan harga bergejolak (volatile foods) yang capai 6,44% YoY pada September 2025.

    Inflasi volatile foods sebesar 6,4% itu jauh di atas rentan target inflasi umum sebesar 2,5±1% sepanjang tahun.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan kenaikan inflasi volatile foods terjadi karena percepatan implementasi program makan bergizi gratis di berbagai daerah. Akibatnya, permintaan naik dan harga pangan seperti telur, ayam, ikan, dan sejenisnya meningkat.

    Dia mengaku pemerintah sudah punya solusi untuk kembali meredakan tekanan inflasi pangan tersebut. Hanya saja, solusinya bersifat jangka menengah daripada jangka pendek.

    “Tahun depan swasembada pangan harus kita percepat lagi, apakah telur, ayam, ikan, dan seterusnya, yang kita memang perlu waktu untuk membangun. Sedangkan makan bergizi ini kan percepatannya di akhir tahun luar biasa, sehingga itu mempengaruhi,” tutup Zulhas usai hadiri Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

    Sementara itu, Deputi I Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan bahwa inflasi umum masih terkendali yaitu 2,65% YoY pada September 2025. Menurutnya, koordinasi antara Tim Pengendali Inflasi pusat dan daerah sudah terjalan dengan baik.

    Hanya saja, pemerintah mencermati perkembangan komponen inflasi volatile foods yang tinggi. Ferry menyatakan Tim Pengendali Inflasi akan coba menurunkan harga pangan bergejolak itu, meski tanpa penjelasan caranya.

    “Nanti dengan serangkaian kebijakan yang kita lakukan, memudahkan ini [inflasi volatile foods] bisa kita jaga di level di bawah 5% sesuai dengan arahan dari high level meeting di Tim Pengendali Inflasi pusat,” ungkapnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

  • Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Karantina Indonesia (Barantin) mencatat sebanyak 2.070.988 sertifikasi karantina telah diterbitkan dalam periode 1 Januari sampai dengan 12 Oktober 2025.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Barantin menyebutkan dari angka tersebut, 881.668 di antaranya merupakan sertifikasi untuk karantina tumbuhan, lalu karantina ikan sebesar 636.900 dan 552.420 merupakan sertifikasi karantina hewan.

    Jika ditinjau dari kebutuhannya, 80,2 persen dari jumlah sertifikasi (1.660.937 sertifikat) ditujukan untuk kebutuhan antararea. Sedangkan, 300.008 sertifikat (14,49 persen) dan 110.043 sertifikat (5,3 persen) masing-masing ditujukan untuk kebutuhan ekspor dan impor ketiga komoditas tersebut.

    Berdasarkan daerah, menurut keterangan itu, Jawa Timur, Banten dan Lampung merupakan tiga provinsi dengan sertifikasi karantina tertinggi selama periode ini, masing-masing secara berurutan pencapaian 316.981 sertifikasi, 192.979 sertifikasi, dan 175.427 sertifikasi.

    Dari sisi pelanggaran karantina, Barantin mencatat terdapat 1.667 kali penahanan, 1.910 kali penolakan, dan 867 kali pemusnahan. Komoditas yang paling sering ditahan antara lain ayam, daging babi, beras, anggur, mangga, daging ayam, apel, jeruk, bibit, dan burung kicau.

    Lebih lanjut, Indonesia juga melakukan 564 penolakan komoditas impor seperti bawang putih, biji gandum, kacang kedelai, jahe, sapi, bungkil jagung, cabe kering, dan kacang tanah yang tidak memenuhi persyaratan dan mengirimkan notifikasi non-compliance (NNC) ke negara asal.

    Di sisi lain, Barantin juga memperkuat upaya kinerja melalui sejumlah kerja sama strategis di dalam maupun luar negeri.

    Untuk kerja sama domestik, Barantin telah melakukan kerja sama dengan delapan kementerian/lembaga (K/L) termasuk bersama Kemenkeu, KKP, BRIN, BNN, BSSN, Pemprov Sulawesi Selatan, BPOM, dan Kemen Imipas. Serta, ada kerja sama dengan 15 perguruan tinggi seperti UGM, IPB, USU, Unpad, dan Unibraw.

    Lebih lanjut, kerja sama luar negeri antara lain E-Cert bersama Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Brazil; ASW bersama Thailand; dan E-Phyto via IPPC Hub dengan 30 negara antara lain Amerika Serikat, Chile, India, Prancis, dan Jerman.

    Barantin juga melakukan perjanjian dan kerja sama bilateral terkait perdagangan bebas (FTA) hingga pre-border, kerja sama subregional, multilateral yang meliputi SPS-WTO, hingga National Plant Protection Organization-IPPC.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.