Hewan: Ayam

  • Peralatan Dapur Belum Lengkap, Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Belum Digelar

    Peralatan Dapur Belum Lengkap, Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Belum Digelar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO– Pelaksanan makan bergizi gratis (MBG) bagi sekolah-sekolah di Bondowoso belum dilaksanakan sebagaimana Kick Off MBG yang dilakukan serentak se Indonesia, hari ini 6 Januari 2025. 

    Penyebabnya, karena masih ada beberapa peralatan dapur di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang belum datang. Termasuk, kendaraan khusus dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang dikhususkan untuk mengangkut makanan ke sekolah-sekolah.

    Hal itu disampaikan oleh Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Acmad Yani, saat dikonfirmasi awak media di dapur SPPG.

    “Termasuk ada beberapa peralatan dapur yang belum komplit,” ujarnya.

    Menurut Achmad Yani, dari total alat dapur 98 item, kurang empat item. Di antaranya yakni meja, kompor dua tungku, kitchen sink, Cgezt  freezer yang 200 liter, dan meja palet. Item ini, disebutnya sangat signifikan untuk kegiatan memasak.

    “Secepatnya running. Selama dapur SPPG siap. Harapannya dalam satu minggu ini kelengkapannya bisa terpenuhi semua,” tuturnya.

    Ia menegaskan, untuk satu dapur ini pihaknya akan mendistribusikan pada 2.782 penerima manfaat MBG. Mereka merupakan siswa dari PAUD hingga SMA, dengan total 13 sekolah di Kecamatan Bondowoso.

    Kemudian, ditambah balita 171 orang, dan ibu hamil 34 orang. “Itu di kawasan kecamatan semua,” urainya.

    Sementara untuk bahan masakan, katanya ada yayasan yang aka mengkondisikan Supplier. Dan pihaknya telah meminta agar suppliernya wilayah Bondowoso. Sehingga, pelaksanaan memasak ini tak terhambat, karena bisa berkoordinasi secara langsung. 

    “Dalam satu SPPG ini, nanti akan ada satu yayasan. Yayasan ini yang nanti ditunjuk BGN, yang sifatnya kerjasama,” pungkasnya.

    Untuk informasi, di Bondowoso baru ada satu dapur SPPG yang telah dibentuk. Tepatnya yakni di Jl. Saliwiryo Pranowo, Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso. Ata Eks kompleks markas 514 yang lama.

    Beberapa waktu lalu, Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro bahkan meninjau langsung kesiapan dapur tersebut.

    Sementara pada 13 Desember 2024 atau sekitar 3 minggu lalu. Kodim 0822 bahkan melakukan uji coba makan bergizi gratis untuk 250 siswa di SD Negeri 3 Kotakulon.

    Dalam uji coba di Bondowoso ini setiap porsi makanan yang diberikan pada siswa, terdiri dari ayam goreng, tempe goreng bumbu kuning, susu, buah melon, dan nasi putih. 

  • Makan Bergizi Gratis Ringankan Pengeluaran Siswa

    Makan Bergizi Gratis Ringankan Pengeluaran Siswa

    Depok: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, selesai mendistribusikan 16 ribu porsi untuk para siswa. Salah satu sekolah penerima ialah  SMP Islam Nurul Qur’an, Tapos, Depok. Ketua Yayasan SMP Islam Nurul Qur’an Sofyan pun menyambut baik program tersebut. 

    SMP Islam Nurul Qur’an merupakan sekolah yang terdapat pesantren dan asrama dengan rata-rata siswa berlatar belakang kurang mampu. Dengan makan bergizi gratis ini dinilai membantu menekan pengeluaran pesantren. 

    “Paling tidak juga kami dari pondok, sedikit mengurangi juga, dari biasanya anak-anak makan di sini sehari tiga kali menjadi dua kali. Mempermudah pihak yayasan, meringankan juga,” kata Sofyan, ditemui di SMP Islam Nurul Qur’an, pada Senin, 6 Januari 2025.

    Sofyan meyakini dengan makanan bergizi dari program ini, kualitas berpikir anak-anak bisa menjadi lebih baik. Ia mengakui selama ini makanan yang diberikan pesantren ala kadarnya. “Jadi kalau ditambah ini akan lebih baik lagi, menurut kami. Mudah-mudahan program ini  bisa berlanjut,” ujarnya.
     

    Sofyan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang telah mencanangkan program MBG. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut.

    “Supaya anak-anak bisa terbantu, khususnya bagi yayasan. Anak-anak jadi tambah semangat juga kan belajarnya,” ucap Sofyan. 

    Pendistribusian makan bergizi gratis di SMP Islam Nurul Qur’an ini ditinjau langsung oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily; Staf Khusus Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hafizhul Mizan; dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan. Mereka memasuki salah satu kelas dan menyapa para siswa.

    Salah satu siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis bernama Nadia, tampak sumringah melihat kotak makan stainless steel yang telah disediakan di meja. Ia tak sabar membukanya dan menyantap makanan tersebut.
     

    Ace Hasan meminta para siswa berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Setelah itu, para siswa menyantap makanan dengan lahap.

    “Enak,” kata Nadia. Tampak menu makanan yang disajikan berupa nasi, ayam teriyaki, tahu, sayur buncis, dan jeruk. Porsi makanan disesuaikan dengan usia siswa. Namun, kandungan gizi semua target penerima disesuaikan kebutuhannya berdasarkan kategori usia. Adapun penyajian makanan diawasi oleh ahli gizi. Untuk takaran gizi tertera di setiap dapur sebagai pedoman. 

    Salah satunya, di dapur MBG di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok. Gramasi untuk anak SD kelas 1-3 porsi nasinya 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Gramasi SD kelas 4-6, nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Sementara itu, gramasi SMA untuk nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

    Depok: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, selesai mendistribusikan 16 ribu porsi untuk para siswa. Salah satu sekolah penerima ialah  SMP Islam Nurul Qur’an, Tapos, Depok. Ketua Yayasan SMP Islam Nurul Qur’an Sofyan pun menyambut baik program tersebut. 
     
    SMP Islam Nurul Qur’an merupakan sekolah yang terdapat pesantren dan asrama dengan rata-rata siswa berlatar belakang kurang mampu. Dengan makan bergizi gratis ini dinilai membantu menekan pengeluaran pesantren. 
     
    “Paling tidak juga kami dari pondok, sedikit mengurangi juga, dari biasanya anak-anak makan di sini sehari tiga kali menjadi dua kali. Mempermudah pihak yayasan, meringankan juga,” kata Sofyan, ditemui di SMP Islam Nurul Qur’an, pada Senin, 6 Januari 2025.
    Sofyan meyakini dengan makanan bergizi dari program ini, kualitas berpikir anak-anak bisa menjadi lebih baik. Ia mengakui selama ini makanan yang diberikan pesantren ala kadarnya. “Jadi kalau ditambah ini akan lebih baik lagi, menurut kami. Mudah-mudahan program ini  bisa berlanjut,” ujarnya.
     

    Sofyan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang telah mencanangkan program MBG. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut.
     
    “Supaya anak-anak bisa terbantu, khususnya bagi yayasan. Anak-anak jadi tambah semangat juga kan belajarnya,” ucap Sofyan. 
     
    Pendistribusian makan bergizi gratis di SMP Islam Nurul Qur’an ini ditinjau langsung oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily; Staf Khusus Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hafizhul Mizan; dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan. Mereka memasuki salah satu kelas dan menyapa para siswa.
     
    Salah satu siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis bernama Nadia, tampak sumringah melihat kotak makan stainless steel yang telah disediakan di meja. Ia tak sabar membukanya dan menyantap makanan tersebut.
     

    Ace Hasan meminta para siswa berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Setelah itu, para siswa menyantap makanan dengan lahap.
     
    “Enak,” kata Nadia. Tampak menu makanan yang disajikan berupa nasi, ayam teriyaki, tahu, sayur buncis, dan jeruk. Porsi makanan disesuaikan dengan usia siswa. Namun, kandungan gizi semua target penerima disesuaikan kebutuhannya berdasarkan kategori usia. Adapun penyajian makanan diawasi oleh ahli gizi. Untuk takaran gizi tertera di setiap dapur sebagai pedoman. 
     
    Salah satunya, di dapur MBG di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok. Gramasi untuk anak SD kelas 1-3 porsi nasinya 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Gramasi SD kelas 4-6, nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Sementara itu, gramasi SMA untuk nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Badan Gizi Bongkar Sebab Tak Ada Susu di Makan Bergizi Gratis Hari Ini

    Badan Gizi Bongkar Sebab Tak Ada Susu di Makan Bergizi Gratis Hari Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap alasan mengapa susu sapi belum tersedia dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah titik di Jakarta.

    Dadan menegaskan susu akan menjadi bagian dari program MBG di wilayah-wilayah sentra peternakan sapi perah. Langkah itu bertujuan untuk mendorong setiap daerah mengembangkan sektor peternakan sapi perah sebagai sumber daya lokal.

    Pemerintah juga tak mau pelaksanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto ini malah meningkatkan barang impor masuk Indonesia.

    “Kami tidak ingin program ini menjadi bagian dari peningkatan impor, tetapi justru memberdayakan sumber daya lokal,” ucap Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

    Ia berharap program MBG dapat mendukung kemandirian daerah dalam memenuhi kebutuhan susu, sekaligus meningkatkan produktivitas peternak lokal.

    Dadan menyampaikan anggaran untuk pengadaan susu sudah termasuk dalam anggaran MBG per siswa yang ditetapkan, yakni Rp10 ribu.

    Menurutnya, dalam implementasi program MBG, daerah yang memiliki sapi perah akan mendapatkan pasokan susu minimal tiga kali seminggu.

    “Kami sudah melakukan simulasi kapan susu diberikan, termasuk kombinasi-kombinasi agar indeks gizi tetap sesuai arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” ujar dia.

    Sementara itu, untuk daerah yang tidak memiliki sapi perah, kebutuhan protein dan kalsium akan dipenuhi melalui sumber lain seperti ikan, telur, dan bahan makanan kaya kalori lainnya. Langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi secara merata di seluruh wilayah.

    Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di SD Angkasa 5, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, susu sapi belum termasuk dalam menu MBG. Menu yang telah tersedia termasuk ayam teriyaki, sayur buncis, nasi, dan pisang.

    Panglima Komando Operasi Udara I Marsda TNI Tedi Rizalihadi mengatakan menu makan bergizi gratis ini seharga Rp10 ribu. Ia mengatakan belum ada menu susu sapi pada hari ini lantaran berganti-ganti menu tiap harinya.

    “Sementara 10 ribu. Karena ini pertama kita mengacu di 10 ribu. Kan tiap hari menu-menunya beda. Hari ini belum ada susu. Nanti kalau ada susu kita cek lagi,” kata Tedi di lokasi.

    Serupa, menu susu juga tak ditemukan dalam menu Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah di Jakarta Barat.

    SD Negeri 15 Slipi, Jakarta Barat, menjadi salah satu sekolah yang dapat paket makan bergizi gratis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum Palmerah.

    Pantauan CNNIndonesia.com, Senin (6/1), para siswa kelas 2 dibagikan makanan yang berisi nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan jeruk.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini didukung alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025.

    (del/pta)

  • Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Menteri Meutya

    Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Menteri Meutya

    Depok, CNBC Indonesia – Tidak ada susu dalam menu makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai serentak hari Senin (6/1/2024). Hal ini terlihat dalam menu yang dibagikan di SDN Cilangkap 5 dan SDN Cilangkap 3 pagi tadi.

    Pantauan CNBC Indonesia, menu yang ditempatkan dalam wadah berbahan stainless itu terdiri dari nasi, ayam, sayur tumis buncis tempe wortel, dan satu buah jeruk. Menter Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang ikut meninjau di dua sekolah itu buka suara soal ketidakadaan susu.

    “Teknis ke PCO. Ya memang semua daerah tidak ada susu,” kata Meutya.

    Dia melanjutkan setiap daerah memiliki menu yang berbeda. Tidak ada syarat baku untuk menu yang disajikan.

    Ini akan disesuaikan dengan ketersediaan pangan lokal. Program MBG ini, Meutya mengatakan akan memenuhi menu berisi karbohidrat dan protein. “MBG ini ada nasinya, ada karbohidrat, sayur, protein. Menu juga tidak dibuat baku harus sama seluruh Indonesia,” jelasnya.

    “Tapi ada standar-standarnya. Untuk kita lihat kekuatan di lokal itu apa. Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam maka yang diserap itu. Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu,” Meutya menambahkan.

    Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin yang ikut memantau pembagian program MBG di dua sekolah itu menjelaskan soal menu susu. Menurutnya, telah ada diskusi dengan kepala badan gizi terkait penyediaan susu dalam menu makan tersebut.

    “Kami sudah berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional, dua kali seminggu akan ada [dibagikan susu],” kata Ujang

    Dia mengatakan terkait susu telah ada penggantinya seperti daun kelor dan buah-buahan. Jadi gizi seimbang tetap terpenuhi tanpa adanya susu.

    “Kepala badan sudah mengatakan ada pengganti susu, daun kelor dan buah-buahan. Jadi semuanya sudah terpenuhi keseimbangan gizinya,” kata dia.

    MBG ini menjadi program pertama dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut dilakukan serentak di 190 titik pada 26 provinsi.

    Selama Januari hingga Maret 2025, MBG diharapkan bisa menyentuh tiga juta penerima. Mulai dari santri, siswa PAUD, TK,SD, SMP, SMA dan ibu hamil serta menyusui.

    Hingga akhir tahun 2025, diharapkan penerima manfaat program MBG bisa mencapai 15 juta orang.

    (dem/dem)

  • Waktu Makan Bergizi Gratis Dinilai Terlalu Berdekatan dengan Makan Pagi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Januari 2025

    Waktu Makan Bergizi Gratis Dinilai Terlalu Berdekatan dengan Makan Pagi Megapolitan 6 Januari 2025

    Waktu Makan Bergizi Gratis Dinilai Terlalu Berdekatan dengan Makan Pagi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Yuliani (49), Kepala Sekolah SD Angkasa 5, Jakarta Timur, menilai waktu
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) pada kelas 1, 2, dan 3 terlalu dekat dengan waktu makan pagi anak-anak.
    “Karena ini mungkin baru perdana ya, memang terlalu dekat sih (dengan makan pagi), Karena anak-anak kan masuk jam 07.00 WIB tadi sudah mulai kegiatan belajar,” ucap Yuli saat ditemui di SD Angkasa 5, Senin (6/1/2025).
    Menurut Yuli, awalnya pelaksanaan MGB direncanakan pada pukul 8.30 WIB. Namun, waktu pelaksanaan MGB berubah menjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
    Waktu tersebut juga cukup berdekatan dengan istirahat kelas kecil yang berlangsung pukul 09.00 WIB, sedangkan kelas besar pukul 11.00 WIB.
    “Tapi sebenarnya harus secara waktu sih agak terlalu cepat. Karena anak-anak juga akhirnya ada beberapa kelas kecil yang tidak habis. Karena tadi sudah minum susu di rumah, tadi sudah sarapan,” ungkap Yuli.
    Di lain sisi, Yuli juga meminta orangtua murid nantinya untuk tetap membawakan bekal, apabila menu MGB dirasa tidak disukai anak-anak.
    “Kami tetap menghimbau orangtua memberikan bekal. Kan gini, Kadang-kadang anak ada yang tidak sesuai , ada beberapa yang kurang suka, tapi karena dia
    backup
    makanan dari rumah, ada makanan yang disiapkan mamanya ya otomatis untuk dia sekedar dicicipi aja,” katanya.
    Sebelumnya Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie memastikan Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim akan membagikan 1.500 porsi makanan bergizi secara gratis.
    “Karena hari ini mulai produksi dan distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG). Hari ini 1.500 porsi, besok 3.000 porsi,” ucap Budi Arie di SPPG Halim pada Senin (6/1/2025).
    Lebih lanjut Budi menjelaskan, menu
    makan bergizi gratis
    akan bervariasi setiap harinya. Untuk hari ini, SPPG Halim menyajikan ayam teriyaki.
    “Tadi ayam teriyaki, baunya saja sudah enak. Baunya ya, belum dicicipi. Buncis, nasi, dan buah pisang,” ungkapnya.
    Dalam kunjungannya, Budi Arie mengungkapkan dapur SPPG Halim sangat bersih dan mendukung program makan bergizi gratis.
    Menurut Budi Arie, sekitar 190 dapur tersebar di seluruh Indonesia dengan rata-rata 3.000 porsi.
    “Berarti 500.000 porsi. Ini baru hari pertama, kan, nanti kami coba sampai tiga bulan,” kata Budi Arie.
    Adapun makanan dari SPPG Halim akan didistribusikan ke delapan sekolah, antara lain SD Angkasa 5, SD Angkasa 1, SD Angkasa 7, SD Angkasa 10, SMPN 80, SMPN 214, MTSN 14, dan SMK Angkasa 1.
    Distribusi makanan di SPPG Halim akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu untuk kelas 1 hingga 3 SD pada pukul 08.00 WIB dan untuk kelas 4 SD hingga SMA pada pukul 11.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makan Bergizi Gratis Dimulai di Kota Gorontalo, Berikut Menu yang Disediakan

    Makan Bergizi Gratis Dimulai di Kota Gorontalo, Berikut Menu yang Disediakan

    Liputan6.com, Gorontalo – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Kota Gorontalo, Senin (6/1/2024). Sebanyak 14 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA telah ditetapkan sebagai lokus penerima manfaat tahap awal, melibatkan total 2.882 siswa dan 118 ibu hamil.

    Sekolah-sekolah tersebut meliputi PAUD Al-Hijra, PAUD Al-Islah, TK Al-Hijra, TK Qurata Ayun, TK Kartika, TK Adhiyaksa, TK Al-Islah, SDN 77 Kota Tengah, SDN 78 Kota Tengah, SDN 74 Kota Tengah, SD Al-Islah, SMPN 8, SMPN 3, dan SMK Tridharma Kota Gorontalo.

    Danrem 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, mengungkapkan bahwa program MBG di Provinsi Gorontalo menargetkan 2.863 sekolah dan 262.800 siswa.

    Penyaluran dilakukan secara bertahap dengan persiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur sehat.

    “Di Kota Gorontalo, rencananya akan dibangun 14 titik SPPG. Untuk seluruh Provinsi Gorontalo, totalnya mencapai 99 titik yang akan melayani ribuan sekolah dan ratusan ribu siswa,” jelas Brigjen Hari.

    Menu yang Disajikan

    Pantauan langsung di SDN 74 Kota Gorontalo menunjukkan bahwa menu yang disajikan hari ini cukup lengkap.

    Siswa mendapatkan nasi putih, ayam kecap, tahu goreng, sayur capcai, dan buah semangka. Pemberian menu akan divariasikan setiap hari, termasuk tambahan susu sebagai pelengkap gizi.

    “Menu yang diberikan mengacu pada konsep empat sehat lima sempurna, dan akan berganti setiap hari. Untuk sementara, susu yang digunakan adalah susu kotak karena sulitnya penyediaan susu segar (fresh milk) di Gorontalo,” tambahnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung kesuksesan program nasional ini. Pemprov Gorontalo juga intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait teknis pendanaan dan dukungan pelaksanaan MBG.

    “Pemerintah pusat telah membuka rekening khusus untuk anggaran program makan bergizi gratis ini. Saat ini, kami sedang melakukan diskusi intensif dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri guna memastikan dukungan optimal dari pemerintah daerah,” kata Sofian.

    Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda Indonesia.

    Dengan komitmen penuh dari pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Gorontalo.

  • Antusias Sambut Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Siswa: Menunya Lengkap, Saya Bisa Hemat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Januari 2025

    Antusias Sambut Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Siswa: Menunya Lengkap, Saya Bisa Hemat Megapolitan 6 Januari 2025

    Antusias Sambut Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Siswa: Menunya Lengkap, Saya Bisa Hemat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Siswa SMPN 61 Slipi, Jakarta Barat (Jakbar), antusias menyambut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai hari ini, Senin (6/1/2025).
    Ziva, siswa kelas VIII SMPN 61 Jakbar mengaku senang bisa mendapatkan makanan bergizi secara cuma-cuma di sekolah.
    “Saya senang dapat makan bergizi gratis karena menunya itu lengkap, vitaminnya ada, proteinnya juga lengkap,” ucap Ziva saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Senin.
    Ziva yang biasanya menghabiskan uang sekitar Rp 20.000 dalam sehari untuk makan, minum, dan ongkos transportasi umum kini merasa lebih hemat berkat program MBG.
    Ia bisa menabung sebagian uang jajan tersebut untuk keperluan lain.
    “Saya juga tidak harus keluar uang buat jajan. Sehari saya dikasih uang jajan Rp 20.000 karena ada MBG, jadi uangnya bisa ditabung buat keperluan lain,” kata dia.
    Siswa lainnya, Arif, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, program MBG membantunya menghemat uang jajan sekaligus memenuhi kebutuhan gizinya.
    “MBG bikin hemat uang jajan. Terus kebutuhan gizi harian kita juga terpenuhi. Kalau biasanya saya sukanya makan-makanan siap saji, kalau sekarang ada sayur, ayam,” ungkap Arif.
    “Ke sekolah sekarang jadi semangat karena mikirnya bakal dapat makan gratis,” tambah dia.
    Pada hari pertama pelaksanaan program ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, mengunjungi SMPN 61 Slipi dan turut membagikan kotak makan bergizi kepada para siswa bersama guru-guru di sekolah tersebut.
    Di SMPN 61 Slipi, program MBG diberikan kepada 655 siswa. Program ini disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar).
    Teguh menyebutkan, saat ini ada empat SPPG yang melayani 41 sekolah di Jakarta dan menyuplai 12.054 porsi makanan untuk para siswa setiap harinya.
    “Saya sudah sampaikan bahwasanya untuk di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sudah beroperasi empat SPPG dengan 41 sekolah yang dilayani, kemudian juga menyuplai untuk 12.054 makanan untuk para siswa,” kata Teguh.
    Rencananya, sepanjang tahun 2025, ada 153 SPPG yang beroperasi di Jakarta.
    Lokasi SPPG ini diupayakan tidak jauh dari sekolah dengan jarak maksimal 5 kilometer, sehingga pendistribusiannya diharapkan lancar dan kualitas makanan tetap terjaga.
    Teguh juga menyebutkan, menu makanan yang diberikan akan selalu bervariasi setiap harinya. Hal ini untuk menghindari kebosanan siswa dan memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup.
    “Variasi menu akan selalu berganti dan nanti kita juga harapkan dari sisi pengawasan, kualitasnya juga akan tetap terjaga,” kata Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makan Bergizi Gratis Disambut Antusias Siswa SMAN 3 Cimahi 

    Makan Bergizi Gratis Disambut Antusias Siswa SMAN 3 Cimahi 

    JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto disambut dengan antusias oleh siswa-siswi SMAN 3 Cimahi.

    Program ini bertujuan untuk mencegah stunting sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian makanan sehat, kaya gizi, dan protein yang dirancang untuk anak usia sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.

    Menu makanan yang disajikan meliputi nasi putih, daging ayam, sayur, buah, dan susu. Kombinasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi harian siswa untuk mendukung kesehatan dan produktivitas mereka di sekolah.

    Di SMAN 3 Cimahi, suasana antusias terlihat dari antrean panjang siswa yang menunggu giliran mengambil makanan. Perwakilan setiap kelas membawa makan siang untuk dibagikan kepada teman-teman sekelasnya.

    BACA JUGA: Disajikan dalam Box Stainless, Ini Menu Makan Bergizi Gratis Perdana di Kota Bandung!

    Seperti menurut Reza Rahmat (16), siswa kelas 10 itu mengungkapkan harapannya agar program ini mampu mencegah stunting di kalangan pelajar. Ia juga merasa terbantu karena bisa menghemat uang jajannya.

    “Biasa bekal 5000/hari buat jajan, karena rumah dekat sebelah sekolah. Kalau dikasih makan seperti ini, uangnya jadi awet dan bisa ditabung,” ujar Reza saat dijumpai wartawan di sekolah, Selasa (6/1/2025).

    Hal serupa dirasakan Salwa (15), yang mengaku senang karena tidak perlu lagi menggunakan uang bekal untuk membeli makanan ringan.

    “Kadang bekal uang 10-15 ribu dipakai jajan gorengan dan minuman. Senang dapat makanan gratis, lebih sehat dibanding jajan gorengan,” katanya penuh antusias.

    Aska Nada (15) memuji kualitas dan cita rasa makanan yang disajikan.

    “Makanannya enak, porsinya cukup. Ada nasi, ayam, tumis buncis, semangka, dan susu,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa program ini sangat membantu, terutama karena biasanya uang bekalnya sebanyak 20 ribu lebih sering digunakan untuk membeli camilan daripada makanan berat.

    “Tapi jarang makan nasi seperti ini,” katanya dengan jujur.

    Sedangkan menurut Rafi Hidayat (16) menilai makanan yang disediakan sudah sangat memenuhi kebutuhan gizi siswa.

    “Menu seperti ayam opor, sayur kacang panjang, jagung, buah semangka, dan susu sangat bernutrisi. Harapan saya, program ini lebih ditingkatkan dan terus konsisten,” ujar siswa kelas 10 ini.

  • Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Tak Perlu Lagi Keluar Uang Jajan

    Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Tak Perlu Lagi Keluar Uang Jajan

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis resmi dimulai hari ini, Senin (6/1) di 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun SPPG tersebut menjadi dapur untuk menyediakan makan bergizi gratis yang ditujukan kepada sejumlah pelajar di wilayah Indonesia.

    Program makan bergizi tersebut menuai respons positif dari siswa yang menerima manfaat dari makan bergizi gratis. Selain membantu memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga membantu siswa menjadi lebih irit dalam pengeluarannya.

    Zaza, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, program ini tidak akan menguras lagi uang jajannya untuk membeli makanan.

    “Senang, karena udah nggak perlu mengeluarkan uang buat makan,” kata Zahra.

    Adapun untuk menu makanan yang disajikan hari ini kata Zahra sudah cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Hanya saja ia menginginkan adanya susu dalam menu makan bergizi gratis nantinya. Adapun menu hari ini yang ia santap ialah nasi, ayam, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.

    “Lauknya itu bisa dibilang memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Ada protein, karbohidrat dan lainnya. Cuma susu tadi nggak ada. Susu perlu buat pertumbuhan. Karena biasanya di masa pertumbuhan ini butuh susu,” kata Zahra.

    Ditempat yang sama, Najwa, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku puas dengan makanan yang disediakan. Ia menjelaskan bahwa makanan yang diberikan tadi ia habiskan tanpa tersisa.

    “Habis, semua habis. Senang sih karena bisa hemat uang juga, dan makanannya itu bergizi,” ujar Najwa.

    Meski demikian, ia juga menyarankan agar menu makanan ini dilengkapi dengan susu.
    “Mungkin perlu ditambahkan susu,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa menu susu untuk program makan bergizi gratis tidak akan hadir setiap hari. .

    Ia mengatakan bahwa pemerintah menargetkan menu susu akan hadir seminggu itu sebanyak 2 sampai 3 kali. Saat

    “Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada. Nantinya seminggu dua sampai tiga kali. Jadi memang tidak tiap hari. Tapi ditargetkan seminggu kira kira 2 sampai 3 kali untuk susu nya,” kata Agus.

    (kil/kil)

  • Menkomdigi Tinjau Distribusi Makan Bergizi Gratis, Tak Ada Susu

    Menkomdigi Tinjau Distribusi Makan Bergizi Gratis, Tak Ada Susu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) melakukan tinjauan distribusi makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah Sekolah Dasar di Depok, Senin (6/1).

    Meutya bersama sejumlah pihak terkait meninjau program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut di SDN 5 dan SDN 3 Cilangkap, Depok.

    “Hari ini kita mulai (program makan bergizi gratis) dengan 190 titik di 26 provinsi. Jadi hanya di SDN 5 dan 3 Cilangkap yang kebetulan kami ditugaskan untuk memeriksa pelaksanaannya,” ujarnya di Cilangkap, Depok, Senin (6/1).

    “Kita tadi lihat bahwa alhamdulillah berjalan lancar mulai dari proses pengantaran makanan, penyiapannya, pengantarannya sampai tadi distribusi dibagikan di dalam sekolah,” imbuhnya.

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com, makanan disajikan dengan wadah berbahan stainless tanpa alat makan. Alat makan dan minum dibawa oleh para siswa dari rumah.

    Menu yang disajikan kepada siswa-siswi di Cilangkap pada hari ini adalah nasi, ayam, tumis sayur, serta jeruk. Susu yang kerap menjadi perbincangan ketika membahas program ini tak nampak dalam paket makanan yang diberikan.

    Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan(Presidential Communication Office/PCO) Ujang Komaruddinmengatakan menu susu tidak diberikan setiap hari, melainkan dua kali dalam seminggu. Namun belum jelas apakah susu sapi atau susu ikan, yang sempat jadi perbincangan, yang akan diberikan.

    “Pak Kepala Badan sudah mengatakan ada pengganti susu.Ada menu yang namanya daun kelor dan buah-buahan.Itu sudah bagian dari pada pemenuhan gizi. Jadi semuanya sudah terpenuhi keseimbangan gizinya,” kata Ujang.

    “Nanti dua kali seminggu akan ada susu,” tambahnya.

    Ujang mengatakan program MBG saat ini mengakomodir 3 juta penerima manfaat. Pada akhir 2025, program ini ditargerkan bisa mengakomodir hingga 15 juta penerima manfaat.

    Lebih lanjut, Meutya mengatakan menu yang diberikan di setiap daerah bisa saja berbeda. Hal tersebut, katanya, menyesuaikan dengan kekuatan penyediaan pangan di daerah masing-masing.

    “Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam, maka yang diserap itu. Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu,” katanya.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]