Hewan: Ayam

  • Belajar dari Microsoft, Pemerintah Ingin Apple Investasi Besar di RI

    Belajar dari Microsoft, Pemerintah Ingin Apple Investasi Besar di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib iPhone 16 masih belum jelas di Indonesia. Pemerintah ingin investasi Apple yang sudah menjadi raksasa teknologi global bisa lebih besar untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi syarat untuk menjual iPhone 16.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membandingkan nilai investasi Microsoft yang lebih besar. Sebagai informasi, Microsoft menggelontorkan dana US$1,7 miliar untuk Indonesia tahun lalu.

    “Jadi maksudnya kami juga tentu mengharapkan investasi yang lebih besar dari Apple. Karena sudah ada investasi-investasi lainnya yang juga besar. Sementara Apple kan kita tahu juga perusahaan raksasa dunia,” jelas Meutya ditemui di kantor Komdigi, Kamis (9/1/2025).

    Dia menjelaskan penghitungan nilai investasi sejatinya menjadi kewenangan Kementerian Investasi dan Kementerian Perindustrian. Sementara pihaknya mengatur kebijakan dan keputusan dari Kementerian Perindustrian.

    Ditanyakan soal kesiapan SDM Indonesia, dia mengatakan seharusnya bisa dipersiapkan dengan membangun pabrik. Dengan begitu bisa dilakukan bersama-sama, bukan lagi saling tunggu-tungguan.

    “Jadi jangan menjadi kayak ayam dan telur, tunggu-tungguan. Jadi investasi baik dalam bentuk pabrik, apapun juga bentuk kompetensi SDM ya harus jalan bersama. Tidak bisa memilih satu,” dia menuturkan.

    Rombongan Apple termasuk Vice President of Global Government Affairs Nick Ammann diketahui berkunjung ke Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi pada Selasa (9/1/2025). Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjelaskan Apple akan membangun pabrik Airtag di Batam.

    Namun ternyata ini tak menjawab polemik TKDN yang dialami Apple. Hal ini membuat iPhone 16 belum juga bisa masuk ke Indonesia.

    Menteri Perindustrian Agus menjelaskan alasan Apple tidak berinvestasi membangun pabrik ponsel di negara lain. Namun dia mengatakan selalu ada pertama kali dan bisa dilakukan di Indonesia.

    “Mereka selalu mengatakan bahwa mereka tidak pernah investasi dengan membangun HKT negara lain. Mereka mengatakan pada kami seperti itu,” ujar Agus.

    Lebih lanjut, Agus mengatakan menghargai pembangunan Airtag. “Dia tetap membangun manufaktur itu yang kita hargai. Terus nanti produk dari ICT yang memproduksi Airtag itu akan di ekspor, membuat devisa, itu betul-betul kami hargai.” pungkasnya.

    (fab/fab)

  • Fotokopi KTP Mau Dihapus, Luhut: Pejabat Tak Setuju, Diganti Saja

    Fotokopi KTP Mau Dihapus, Luhut: Pejabat Tak Setuju, Diganti Saja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto berkomitmen mendorong transformasi digital di seluruh sektor pemerintahan. Salah satu fondasi utamanya adalah implementasi identitas digital atau digital ID.

    Sistem digital ID ini bakal menggantikan sistem verifikasi dan administrasi yang selama ini mengandalkan fotokopi atau foto KTP atau identitas fisik lainnya.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut B. Pandjaitan menegaskan orang-orang yang tidak sejalan dengan upaya pemerintah menerapkan digital ID harus siap diganti.

    “Itu sebabnya saya minta Bapak Presiden saya bilang kita akan coba 17 Agustus tapi kalau kalau ada orang enggak setuju di sini, kepada Pak Presiden kami usulkan ya diganti saja,” katanya.

    Dia mencontohkan sistem digital ID bisa diterapkan dalam pengucuran bantuan tunai langsung. Nantinya, pemerintah bisa menggunakan sistem barcode untuk memastikan uang dibelanjakan sesuai arahan pemerintah.

    “Misalnya di desa beli telur, beli ayam, itu akan ada barcodenya. Yang membuat sistem ini itu, karena kita ada pengalaman dengan dulu PeduliLindungi kita tidak keluar duit macam-macam dan ternyata kita bisa. Ada infrastruktur, keluar dana, tapi BPKP kita minta audit berkala,” katanya.

    Luhut menyatakan program transformasi digital pemerintah saat ini tidak seperti program sebelumnya yang mengandalkan vendor eksternal. Kali ini, sistem dibangun secara internal oleh “anak-anak Indonesia” yang bekerja di LKPP, Peruri, dan Telkom.

    “Anak-anak Indonesia itu ada 300 yang bekerja di LKPP, Peruri, Telkom. Presiden kemarin malam setuju bertemu mereka 2-3 minggu dari ini, setelah sistem ini terbentuk. Jadi sistem ini bukan sistem baru dan tidak seperti e-KTP mau tender sekian triliun, tidak ada itu,” kata Luhut. “Karena banyak anak muda indonesia yang hebat, jadi tidak boleh ada yang menghambat proses ini semua harus sepakat karena kepentingan RI.”

    (dem/dem)

  • Pelaksanaan Program Makan Gratis di Bogor, Wakil Ketua MPR Pastikan Menu yang Disajikan Disukai Anak – Halaman all

    Pelaksanaan Program Makan Gratis di Bogor, Wakil Ketua MPR Pastikan Menu yang Disajikan Disukai Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno melakukan peninjauan program Makan Bergizi Gratis ke beberapa sekolah dasar di seputar kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/2/2025).

    Begitu tiba di kita Bogor, Pimpinan MPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini langsung menyambangi SDN Kedungbadak 1 dan dilanjutkan mengunjungi SDN Kedung Jaya 1, Kecamatan Tanah Sareal. 

    Di kedua sekolah ini, Eddy melihat langsung pelaksanaan pembagian makan bergizi gratis ke seluruh pelajar. Dalam dialog interaktifnya dengan para pelajar, Eddy memastikan menu makanan yang disajikan disukai anak.

    “Alhamdulillah, saya melihat langsung proses pelaksanaan program makan bergizi gratis di sekolah dasar di kota Bogor.  Prosesnya berjalan lancar, antusiasme anak-anak yang menerima makanan juga sangat tinggi. Mereka lahap sekali artinya mereka suka,” ungkap Eddy kepada awak media.

    Selain, menyambangi proses pelaksanaan makan bergizi gratis, anggota Komisi XII DPR RI ini berkesempatan menyambangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional lokasi dapur masak Progam Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor .

    “Kita sudah tinjau juga dapur operasionalnya.  Alhamdulillah, kami apresiasi segala sesuatunya itu sudah berjalan dan sistemnya sudah berjalan lancar, sebab sudah diuji coba sebelumnya dan sudah berjalan beroperasi penuh sejak tanggal 6 Januari.  Dapurnya bersih, beroperasi maksimal bahkan sampai 24 jam melayani kebutuhan makan 3.000 siswa dari 15 sekolah,” terang Eddy.

    Eddy berharap, seluruh kegiatan makan bergizi gratis ini bisa menjadi lebih lancar lagi, karena ini akan menambah semangat anak-anak generasi muda Indonesia .

    “Saya tekankan sekali kali, program ini sangat penting dilaksanakan, sebab tujuan besar dalam program ini adalah, untuk menciptakan generasi emas menjelang Indonesia Emas 2045.  Momen program ini adalah tonggak yang sangat penting untuk memberikan asupan bergizi, agar anak-anak kita berkembang baik dari sisi intelektualitasnya, fisiknya, daya tahannya.  Kami dari MPR sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program pemerintah itu,” tegasnya.

    Ke depan, lanjut Eddy, pelaksanaan program ini akan dilakukan penyempurnaan terus menerus, sehingga ujungnya program ini akan sesuai dengan harapan semua.

    “Yang mesti kita jaga bersama adalah kualitas terjaga dan terus meningkat dari berbagai aspek,” pungkasnya.

    Dalam kunjungannya itu, Eddy Soeparno didampingi sejumlah pejabat daerah, antara lain, Pj. Walikota Bogor,  Kasdim Kota Bogor 0606, Kapolsek Tanah Sareal, para Kepala Sekolah dan guru-guru dua SD yang disambangi.

    Sementara para pelajar SDN Kedung Badak 1 Kota Bogor semringah mendapat makan bergizi gratis, pagi tadi.

    Mereka pun langsung lahap ketika makanan yang disimpan dalam tempat makan stainless steel dibuka.

    Untuk menunya hari ini yakni ada nasi putih, ayam suir, capcay, dan buah pisang.

    Tidak ada susu di menu makan bergizi gratis ini.

    Menu makanan bergizi gratis ini disebut enak oleh para pelajar.

    Namun, sebelum mereka makan, guru menyuruh mereka untuk cuci tangan terlebih dahulu.

    Pelajar pun mengantre di wastafel sekolah untuk cuci tangan.

    “Suka. Makanannya enak,” kata pelajar kelas 4 SD bernama Azka.

    Sumber: Tribunnews Bogor

  • 2 Juta Ekor Sapi Impor Akan Didatangkan Pengusaha Hingga 2029 – Halaman all

    2 Juta Ekor Sapi Impor Akan Didatangkan Pengusaha Hingga 2029 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian menargetkan 2 juta sapi impor bisa didatangkan para pengusaha hingga 2029 mendatang.

    Menurut Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, kebutuhan daging sapi dan susu masih tinggi sementara pasokan dari dalam negeri relatif kurang.

    Maka dari itu, pengusaha menargetkan 2 juta sapi impor didatangkan pengusaha, yang salah satunya untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis.

    “Kita ingin pengusaha mendatangkan sapi hidup untuk dibudidaya di sini, sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan nasional, utamanya untuk pemenuhan makan bergizi gratis,” kata Sudaryono di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari siaran pers pada Kamis (9/1/2025).

    Sudaryono menjelaskan bahwa hampir seluruh komponen makan bergizi gratis menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan).

    Komponen itu seperti cabai, bawang, sayur, ayam, telur, daging, dan susu, Namun, untuk sapi masih kurang.

    Menurut Sudaryono, hal ini membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor peternakan sapi. “Kita membuka ruang investasi bagi siapapun yang mau mendatangkan sapi hidup,” ujarnya.

    Target yang dipasang Kementan bertahap. Pertama, 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pedaging pada 2025.

    Hingga 2029, target total sapi indukan yang akan diimpor mencapai sekitar 2 juta ekor. 1 juta ekor di antaranya diperuntukkan sebagai sapi perah.

    Sapi indukan tersebut akan disebar ke berbagai peternak, baik skala kecil maupun besar, melalui pola kemitraan.

    “Pemerintah tidak langsung mengimpor sapi, tetapi membuka ruang bagi investor untuk mendatangkan sapi indukan dan memperbanyak jumlahnya di dalam negeri,” ucap Sudaryono.

    “Dengan hadirnya investasi di sektor peternakan sapi, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia, terutama dalam menyediakan pasokan pangan yang bergizi bagi masyarakat,” pungkasnya.

     

  • Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Pekerjakan Masyarakat dan Pedagang Sekitar

    Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Pekerjakan Masyarakat dan Pedagang Sekitar

    Boyolali: Para pelaku bisnis kuliner yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersyukur karena dapat memberikan dampak positif secara langsung dengan mempekerjakan masyarakat sekitar.
     
    Sugiri selaku pengawas Yayasan Bangun Gizi Nusantara, yang dimotori oleh perusahaan kuliner Wong Solo Group, mengungkapkan bahwa pihaknya mempekerjakan sekitar 150 orang yang terdiri dari masyarakat lokal dalam menjalankan program yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto tersebut.
     
    Yayasan ini bertugas mendistribusikan makan bergizi gratis wilayah Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka mengelola dua SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan warga yang berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
     

    “Kita memperkerjakan dua dapur di Gagaksipat ini kurang lebih 150 pekerja lokal atau daerah sekitar sini. Ini tentunya juga di samping anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, kita juga memperkerjakan masyarakat sekitar sini, pedagang-pedagang juga akan sangat terbantu dengan program makan bergizi,” kata Sugiri kepada wartawan, Rabu, 8 Januari 2024.

    Sugiri mengatakan sebagai pelaku bisnis kuliner, grupnya bersyukur dapat ikut berperan aktif dalam mensukseskan program ini.
     
    “Kami merasa sangat terharu senang dilibatkan dalam program ini. Kami sangat berterima kasih pada Pak Prabowo yang sudah mengadakan program ini,” ucapnya.
     
    Adapun Kepala Produksi di dapur Gagaksipat, Adinda mengatakan bangga bisa terlibat bekerja untuk program unggulan pemerintah ini.
     

    “Saya selaku kepala produksi merasa senang dengan adanya program Pak Prabowo ini. Selain itu saya juga merasa terbantu dan bersyukur saya ikut mensukseskan program ini,” ujar dia.
     
    Adinda mengatakan menu makanan yang mereka siapkan bervariasi, mulai dari nasi, olahan ayam, daging, sayur, buah, dan telur. Demi menjamin mutu gizi, mereka juga melibatkan ahli gizi yang berkompeten.
     
    “Kami memiliki ahli gizi yang berkompeten untuk mengawasi nutrisinya sudah sesuai untuk siswa atau untuk penerima manfaat yang kami tuju,” ujar Adinda.
     
    Selain itu, proses pengolahan makanan pun dipastikan kebersihannya melalui standar yang sudah ditentukan, yakni para karyawan mengenakan hair net, masker, sarung tangan hingga sepatu boots.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Perkuat Swasembada Pangan

    Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Perkuat Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan, menyampaikan sejumlah catatan strategis terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Catatan ini muncul menyusul keputusan pemerintah untuk mengimpor 200.000 ekor sapi dari Brasil guna mendukung program MBG.

    “Kita tidak boleh hanya fokus pada pelaksanaan jangka pendek. Program MBG ini harus menjadi motor penggerak untuk memperkuat produksi pangan lokal dan mencapai swasembada pangan secara bertahap. Ketergantungan pada impor adalah solusi instan yang tidak berkelanjutan,” ujar Johan kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Johan memberikan lima catatan strategis untuk memastikan program MBG mampu mendukung upaya swasembada pangan. Pertama, penguatan produksi lokal. Menurut dia, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor peternakan lokal melalui subsidi bagi peternak kecil, perbaikan distribusi pakan, dan fasilitasi peternakan modern berbasis komunitas.

    “Kedua, diversifikasi sumber protein, perlu produksi alternatif sumber protein seperti ikan, ayam, dan kambing untuk mengurangi ketergantungan pada sapi. Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan peternakan unggas. Kita harus memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat,” jelas dia.

    Ketiga, kata Johan, pembangunan infrastruktur dan teknologi seperti cold storage, sistem irigasi, dan fasilitas produksi pakan. Keempat, perlindungan pasar lokal di mana pemerintah harus melindungi peternak lokal dari dampak impor dengan kebijakan tarif dan kuota impor yang ketat.

    “Kelima, edukasi dan diversifikasi konsumsi. Kami mengusulkan kampanye edukasi untuk mendorong masyarakat mengonsumsi pangan lokal yang beragam, seperti ikan air tawar, ayam, dan hasil tani lainnya,” imbuh dia.

    Lebih lanjut, Johan berharap program makan bergizi gratis menjadi bagian dari strategi besar menuju kemandirian pangan nasional. Dengan demikian, ketergantungan pada impor untuk mendukung program ini dapat diminimalkan.

    “Pemerintah harus memanfaatkan program makan bergizi gratis sebagai momentum untuk membangun sistem pangan nasional yang kuat, berkelanjutan, dan mandiri. Kita memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia dan alam. Dengan kebijakan yang tepat, saya yakin Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Johan.

  • Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    Warga Pulogebang Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis, Lauk Bumil dan Balita Kerap Disamakan

    JAKARTA – Warga Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan menu makanan bergizi gratisan yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat.

    Keluhan tersebut berkaitan dengan permintaan adanya pembeda pada menu makan yang diberikan kepada Bayi Lima Tahun (Balita) dan Ibu Hamil (Bumil) di Posyandu Tunas Harapan Satu, Pulogebang.

    Seperti diketahui, menu makanan bergizi gratis merupakan program unggulan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Gibran Rakabuming Raka.

    Sebanyak 67 paket makanan bergizi telah dibagikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang. Pemberian makanan bergizi di wilayah ini sudah dilakukan tiga hari.

    Menurut Ketua Posyandu Tunas Harapan Satu, Sumarmi, perlu adanya perbedaan menu yang diberikan kepada Balita dan Bumil.

    Sebab menu yang diberikan kepada Bumil justru dinilai kurang diminati kalangan Balita.

    “Saya berharap dan memberi saran kalau sayuran untuk balita diberikan variasi dan jangan disamakan dengan dewasa,” ujarnya pada Rabu, 8 Januari.

    Dikatakannya, perbedaan itu terdapat pada porsi lauk dan nasi yang diberikan kepada ibu hamil lebih banyak jika dibandingkan balita.

    “Kalau toge, tempe, anak-anak kurang suka. Rata-rata seperti itu tapi kadang ada wortel juga jadi karena kebetulan,” katanya.

    Kemudian tambahan menu berupa satu telur ayam untuk Bumil. Paket makan bergizi itu disajikan untuk 13 bumil, lima ibu menyusui, dan 49 Balita.

    “Kalau menunya tuh berbeda, ibu hamil itu ada tambahan telur ayam sama porsinya lebih besar atau lebih banyak karena mengandung, tapi kalau sayurnya kayaknya sama,” katanya.

    Sementara Siti (38) salah satu warga yang memiliki balita dan mendapatkan program makanan bergizi menyarankan agar menu sayur toge dan tempe diganti dengan wortel atau kembang kol.

    “Paling kalau sayurnya, sayur ini sayur toge sama tempe, dan anak kecil kurang suka kalau sayur toge kayak kurang minat, biasanya paling wortel jagung terus kayak kembang kol,” katanya.

  • Murid Harapkan Selalu Ada Susu di Program MBG

    Murid Harapkan Selalu Ada Susu di Program MBG

    Jakarta: Hari ketiga Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu, 8 Januari 2025, berlangsung lancar di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Barunawati 2, Jakarta Barat. Seluruh murid pun mendapatkan makanan mereka tanpa tersisa.

    Salah satu siswi kelas 3B, Nurul, mengatakan bahwa menu makan hari ini enak. Menu program MBG hari ini di SDS Barunawati 2 adalah ikan asam manis, tumis buncis bakso, tempe orek, dan juga buah salak. 

    “Suka, enak makanannya,” kata Nurul seraya terkekeh dan menyantap makananya.

    Nurul sendiri mengharapkan menu ayam menjadi lauk utama. Namun, ia lebih mengharapkan selalu ada susu untuk setiap hari program MBG ini. Nurul sendiri mengatakan ia sangat suka susu.

    (Salah satu siswi kelas 3B, Nurul, berharap agar selalu ada susu untuk setiap harinya. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    “Maunya ada susu terus, karena suka, susu putih enak,” lanjut Nurul.

    Ia juga mengharapkan buah pisang sering muncul untuk program MBG. Selain itu, jenis sayuran yang berkuah seperti sayur asem turut diharapkan pula agar dapat disantap.

    Nurul sendiri mengatakan bahwa guru belum sama sekali mengatakan jika persediaan susu tidak selalu ada setiap hari. Namun, laporan dari kepala sekolah sendiri sudah menyampaikan bahwa susu tidak dapat hadir setiap hari.

    “Kita sendiri sudah sampaikan ke anak-anak bahwa susu memang tidak bisa hadir setiap hari, anak-anak pun mengerti,” ungkap Untung selaku Kepala Sekolah SDS Barunawati 2 saat ditemui tim Medcom.id.

    Baca juga: Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Pekerjakan Masyarakat dan Pedagang Sekitar

    Hasna, salah satu siswi juga mengaku bahwa makanan hari ini enak. Ia turut mengharapkan yang sama, yakni susu, untuk terus tersedia di kotak stainless steel itu. “Mau ada susu,” ungkap Hasna.

    Meskipun tidak ada susu hari ini, seluruh kotak makan silver itu dipenuhi makanan yang penuh untuk setiap murid. Namun, harapan para murid adalah ingin selalu ada susu setiap hari.

    Jakarta: Hari ketiga Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu, 8 Januari 2025, berlangsung lancar di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Barunawati 2, Jakarta Barat. Seluruh murid pun mendapatkan makanan mereka tanpa tersisa.
     
    Salah satu siswi kelas 3B, Nurul, mengatakan bahwa menu makan hari ini enak. Menu program MBG hari ini di SDS Barunawati 2 adalah ikan asam manis, tumis buncis bakso, tempe orek, dan juga buah salak. 
     
    “Suka, enak makanannya,” kata Nurul seraya terkekeh dan menyantap makananya.

    Nurul sendiri mengharapkan menu ayam menjadi lauk utama. Namun, ia lebih mengharapkan selalu ada susu untuk setiap hari program MBG ini. Nurul sendiri mengatakan ia sangat suka susu.
     

    (Salah satu siswi kelas 3B, Nurul, berharap agar selalu ada susu untuk setiap harinya. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    “Maunya ada susu terus, karena suka, susu putih enak,” lanjut Nurul.
     
    Ia juga mengharapkan buah pisang sering muncul untuk program MBG. Selain itu, jenis sayuran yang berkuah seperti sayur asem turut diharapkan pula agar dapat disantap.
     
    Nurul sendiri mengatakan bahwa guru belum sama sekali mengatakan jika persediaan susu tidak selalu ada setiap hari. Namun, laporan dari kepala sekolah sendiri sudah menyampaikan bahwa susu tidak dapat hadir setiap hari.
     
    “Kita sendiri sudah sampaikan ke anak-anak bahwa susu memang tidak bisa hadir setiap hari, anak-anak pun mengerti,” ungkap Untung selaku Kepala Sekolah SDS Barunawati 2 saat ditemui tim Medcom.id.
     
    Baca juga: Pelaku Kuliner Lokal Bersyukur Terlibat Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Pekerjakan Masyarakat dan Pedagang Sekitar
     
    Hasna, salah satu siswi juga mengaku bahwa makanan hari ini enak. Ia turut mengharapkan yang sama, yakni susu, untuk terus tersedia di kotak stainless steel itu. “Mau ada susu,” ungkap Hasna.
     
    Meskipun tidak ada susu hari ini, seluruh kotak makan silver itu dipenuhi makanan yang penuh untuk setiap murid. Namun, harapan para murid adalah ingin selalu ada susu setiap hari.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Harga Cabai Makin Mencekik, Pedagang Makanan di Kota Malang pun Menjerit

    Harga Cabai Makin Mencekik, Pedagang Makanan di Kota Malang pun Menjerit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Kenaikan harga bahan pokok khususnya cabai yang melambung hingga Rp 110 ribu per kilogram, membuat sejumlah pedagang makanan di Kota Malang menjerit.

    Salah satu pedagang makanan di Pasar Klojen, Arik menuturkan, bahwa kenaikan harga cabai sangat terasa dampaknya.

    Di warungnya, ia menjual sejumlah makanan mulai rawon hingga lalapan.

    “Cabai adalah salah satu bahan utama dalam membuat sambal, dan tentunya sambal harus tersedia sebagai pendamping makanan. Dan dengan adanya kenaikan cabai, maka tentunya ini sangat berdampak, apalagi kenaikan ini sudah berjalan dua minggu,” ujarnya, Rabu (8/1/2025).

    Dengan adanya kenaikan harga cabai, ia memilih tak menaikkan harga makanan yang dijualnya.

    “Namun terpaksa, jumlah cabai untuk membuat sambal saya kurangi. Sehingga mau tidak mau, rasa pedasnya cukup jauh berkurang,” tambahnya.

    Dirinya mengaku tak bisa berbuat banyak, serta berharap agar harga cabai dapat segera turun.

    “Kalau saya sebagai pedagang makanan mau gimana lagi. Disyukuri saja dan sabar menunggu berharap harganya segera turun,” ungkapnya.

    Hal yang sama juga dirasakan pedagang makanan ayam geprek bernama Lutfi. Ia mengaku cukup frustasi atas kenaikan harga cabai yang tergolong sangat tinggi.

    “Sekarang serba repot, mau bikin sambal tapi cabainya dikurangi sehingga enggak terlalu pedas. Tapi khawatirnya, konsumen enggak suka sehingga terpaksa cabainya tetap butuh banyak,” terangnya.

    Pihaknya berharap baik kepada pemerintah pusat maupun daerah, untuk segera mengambil tindakan.

    “Harapan kami sebagai pedagang makanan cuma satu, harga cabai segera turun. Sehingga, kami bisa berjualan dengan tenang,” pungkasnya.

  • Tinjau Pasar Tradisional di Sidoarjo, Menko Zulhas: Harga Bahan Pokok Cenderung di Bawah Standar – Halaman all

    Tinjau Pasar Tradisional di Sidoarjo, Menko Zulhas: Harga Bahan Pokok Cenderung di Bawah Standar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meninjau harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tradisional Tourism Market Sedati, Sidoarjo,  Jawa Timur.

    Dalam tinjauan tersebut, Zulhas memastikan harga bahan-bahan pokok cenderung lebih murah, bahkan di bawah standar.

    “Harga di sini termasuk di bawah standar, kecuali cabe rawit,” kata Zulhas dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).

    Ketua Umum PAN itu mengatakan meskipun harga cabe rawit sedang naik, harga kebutuhan pokok seperti ayam, beras, daging sapi, hingga telur cenderung lebih murah.

    “Cabe rawit tadi ada yang Rp 80 ribu, Rp 75 ribu, dan Rp  90 ribu. Cabe rawit emang mahal tapi ayam di bawah harga eceran Rp 34 ribu dan Rp 38 ribu. Tapi yang paling murah saya heran di sini daging sapi biasanya Rp 140 ribu (Di Pasar Tradisional Tourism Market Sedati) ini Rp 115 ribu,” kata dia.

    Dia menjelaskan bahwa harga telur di pasar tersebut cenderung di bawah harga eceran yang telah ditetapkan pemerintah.

    “Kalau beras aman stabil tadi telur Rp 27 ribu padahal HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 29 ribu di bawah rata-rata harga eceran nasional. Pendek kata di Jawa Timur harga bagus,” ungkapnya.

    Eks Menteri Perdagangan menjelaskan masa panen yang belum mulai menjadi salah satu penyebab harga cabe rawit mengalami kenaikan. Meskipun begitu, dia optimistis harga cabe rawit bakal turun dalam 2 minggu lagi karena sudah memasuki masa panen.

    “Cabe iya (mahal), cabe rawit tapi nggak lama 2 minggu lagi cabe rawit turun. Mahal karena belum panen. 2 minggu lagi panen, insyaallah turun,” ujarnya.

    Meskipun harga cabe rawit cenderung tinggi, Zulhas memastikan harga secara nasional cenderung stabil.

    “Di sejumlah daerah stabil hanya cabe,” tandasnya.