Belum Ada Susu dalam Menu MBG Hari Pertama di Jakut, BGN: Seminggu Direncanakan 2 Kali
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tak ada susu dalam menu
Makan Bergizi Gratis
(MBG) yang didistribusikan untuk pertama kalinya di Sekolah Luar Biasa (SLB) B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).
Bidang Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional (BGN), Dedi Supriadi mengungkapkan, menu susu dalam program MBG hanya diberikan dua kali dalam seminggu.
“Dari badan gizi khusus pemberian susu seminggu direncanakan dua kali,” ujar Dedi saat diwawancarai awak media di lokasi, Senin.
Dedi mengatakan, pemberian susu dalam program MBG di SLB B&C Cahaya Jaya memang tidak boleh sembarangan.
Badan Gizi Nasional harus berkoordinasi dengan pihak sekolah terlebih dahulu untuk menentukan susu apa yang akan diberikan.
“Khusus sekolah anak-anak kita sudah berkoordinasi memang tidak bisa sembarangan susu yang diberikan kita harus berkoordinasi. Untuk hari ini, tidak terlihat susu memang karena kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah,” tambah Dedi.
Pengamatan
Kompas.com
, menu MBG hari pertama di SLB B&C Cahaya Jaya cukup lengkap, mulai dari nasi putih, ayam goreng, tahu, sayur buncis, dan satu buah pisang. Makanan tersebut dibungkus dengan wadah
stainless
.
Saat membuka kotak
stainless
tersebut, para siswa terlihat begitu antusias memakan hidangan bergizi itu.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah ada yang habis duluan sebelum diperintahkan untuk makan.
Pendistribusian MBG pertama kali di Jakarta Utara ini ditinjau langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Pratikno menilai, menu MBG yang dibagikan di SLB B&C Cahaya Jaya, sudah berkualitas.
“Jadi, ada nasi, ada sayur, ada ayam, ada buah, ada tahu. Jadi, ada karbo, terus kemudian protein ada, sayur ada, protein hewani maupun protein nabati. Jadi, kualitasnya bagus, sayangnya tadi saya enggak kebagian,” tutur Pratikno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Ayam
-
/data/photo/2025/01/13/6784934e364e5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Belum Ada Susu dalam Menu MBG Hari Pertama di Jakut, BGN: Seminggu Direncanakan 2 Kali Megapolitan 13 Januari 2025
-
/data/photo/2025/01/13/678481e7de348.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siswa SD di Jakut Lebih Suka Menu MBG Dibandingkan Bekal dari Rumah Megapolitan 13 Januari 2025
Siswa SD di Jakut Lebih Suka Menu MBG Dibandingkan Bekal dari Rumah
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Siswa
SDN Lengkong Gudang
, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkapkan lebih suka menu dari program
Makan Bergizi Gratis
(MBG) dibandingkan bekal yang dibawa dari rumah.
Andita, siswi kelas 1B, mengatakan bahwa dia lebih menyukai menu dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Lebih suka yang ini (menu MBG), soalnya lebih enak,” ujar Andita kepada
Kompas.com
pada Senin (13/1/2025).
Menurut Andita, bekal yang biasanya dibawa orang tuanya terdiri dari nasi dan nugget.
Sedangkan menu MBG kali ini mencakup nasi, daging ayam atau bulgogi, tumis tahu, tumis sayur wortel dan jagung, serta buah jeruk.
Meski demikian, Andita tetap membawa tempat makan untuk menampung makanan yang tidak habis.
“Iya bawa tempat makan. Makanan yang enggak habis, taruh di tempat makan, dibawa pulang,” tambahnya.
Senada dengan Andita, teman sekelasnya, Afzar, juga menyatakan lebih suka dengan menu dari SPPG.
Namun, dia mengeluhkan tekstur daging atau bulgogi yang disajikan.
“Makanannya enak tapi dagingnya keras jadi enggak aku makan,” kata Afzar.
Oleh sebab itu, dia memilih untuk jajan karena tidak semua makanan dapat dihabiskannya.
Program MBG di SDN Lengkong Gudang ini disajikan untuk 477 siswa yang dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama berlangsung pada pagi hari, tepatnya pukul 07.30 WIB, untuk sarapan siswa kelas satu hingga tiga SD yang berjumlah 235 siswa.
Sementara itu, makan siang dilaksanakan pada pukul 11.30 WIB untuk kelas empat hingga enam SD dengan total 242 siswa.
Hari ini, tidak ada susu yang disajikan dalam program MBG di Tangsel. Namun, harga menu ini diperkirakan sekitar Rp 10.000 per porsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/13/6784a430eb814.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sejak Ada Makan Bergizi Gratis, Kantin di SDN 01 Bangka Jaksel Jadi Sepi Pembeli Megapolitan 13 Januari 2025
Sejak Ada Makan Bergizi Gratis, Kantin di SDN 01 Bangka Jaksel Jadi Sepi Pembeli
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Program
Makan Bergizi Gratis
(MBG) yang dilaksanakan di SDN Bangka 01 Pagi, Jakarta Selatan, pada Senin (13/1/2025) menimbulkan kekhawatiran di kalangan
penjual kantin
.
Sejak program MBG berjalan, kantin sekolah tampak sepi pengunjung, meskipun jam istirahat pertama sedang berlangsung.
Yuni (59), penjual nasi goreng dan soto, mengaku khawatir bahwa makanan gratis dari pemerintah akan membuat dagangannya sepi.
“Ya, sebenarnya disuruh buka, tapi kan yang beli siapa? Kan anak-anak pada dapet (uang) jajan. Biasanya gini hari kan pada jajan,” ujarnya saat ditemui di depan lapaknya, Senin.
Yuni menambahkan, belum ada pembicaraan dari pihak sekolah mengenai keberlanjutan lapaknya dan tiga lapak lainnya.
“Belum (ada kesepakatan dari sekolah). Ditunda dulu kata sekolah, nanti gimana baru jalan apa enggak,” tambahnya.
Pukul 09.30 WIB, siswa-siswi
SDN 01 Bangka
sedang menikmati Makan Bergizi Gratis yang merupakan program dari
Presiden Prabowo Subianto
.
Sementara, empat lapak kantin di sekolah tersebut tutup. Sejumlah penjual mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait dampak program ini terhadap usaha mereka.
Senada dengan Yuni, Sri Herastuti (50), penjual nasi ayam di kantin tersebut, juga merasakan hal yang sama. Dia memilih untuk tidak membeli bahan makanan karena takut merugi.
“Ada (kekhawatiran). Paling enggak kan otomatis sudah pasti pengaruh banget kan. Anak-anak dapat makan, enggak mungkin ke belakang. Paling beli minuman,” katanya.
Sri juga mengungkapkan, pihak sekolah belum sempat membicarakan mengenai masa depan kantin sekolah jika program ini terus dijalankan.
“Sempet ngobrol juga, cuma kan kita lihat gimana nanti,” tuturnya.
Meskipun beberapa anak datang ke kantin, tidak ada yang membeli makanan berat. Sebagian besar dari mereka memilih makanan ringan dan minuman manis.
Program Makan Bergizi Gratis di SDN 01 Bangka menyasar 261 siswa dan siswi.
Setiap siswa menerima satu kotak makanan yang berisi menu bergizi, antara lain tempe, ayam, sayur tumis kacang panjang, nasi, dan buah pepaya. Namun, dalam menu hari ini tidak terdapat susu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Curhat siswa SD di Jaktim saat dapat makan bergizi gratis pertama kali
Sayur jagungnya enak, pokoknya enak semua
Jakarta (ANTARA) – Beberapa siswa di SD Negeri 14 Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) menceritakan pengalamannya saat pertama kali mendapatkan makan bergizi gratis (MBG) di sekolahnya pada Senin.
Salah satu siswa kelas 5 bernama Aditya (10) mengaku senang mendapatkan makan bergizi gratis di sekolahnya karena uang jajannya bisa ditabung.
“Senang banget dapat makan ini. Biasanya kan dapat uang jajan, jadinya ada uang sisa jajan buat ditaruh di rumah atau bisa nabung atau jajan nanti di rumah,” kata Adit sambil menyantap makanan di hadapannya.
Adit menilai menu yang disajikan hari ini berupa nasi, tumis bayam dan jagung, tahu, ayam goreng, dan jeruk semuanya enak.
“Sayur jagungnya enak, pokoknya enak semua, bisa dapat makan gratis, enggak bayar, terus makanannya juga sehat,” ujar Adit.
Di sisi lain, Kenzi Ibrahim (10) mengaku dirinya kurang suka dengan rasa tumis bayam dan jagung. Menurut Kenzi, rasanya kurang bumbu sehingga dia tidak mau menghabiskan.
“Aku suka sayur, tapi enggak ada rasanya, aneh aja. Tapi kalau ayam gorengnya enak,” ucap Kenzi.
Kurang susu
Sementara itu, siswa SDN 14 Duren Sawit Fatin (11) menyebut menu makan bergizi gratis hari ini kurang susu. Fatin berharap ke depannya menu makanan yang didapat bisa lebih lengkap dengan susu dan buah.
“Tapi ada satu hal, kurang susu. Aku maunya ada dua-duanya, ada susu sama buah juga,” kata Fatin.
Fatin menilai menu yang paling dia sukai yaitu tahu putih karena mirip dengan masakan ibunya di rumah, sedangkan ayam gorengnya terlalu keras. Selain itu, Fatin menyebut porsi nasi pada makan bergizi gratis ini terlalu banyak.
Adapun program makan bergizi gratis di SDN 14 Duren Sawit ini baru terlaksana pertama kalinya hari ini. Program ini berlangsung pukul 10.30 WIB.
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta sampai saat ini mendapat dukungan 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani 118 sekolah.
“Bersyukur bahwasanya pada saat kita uji coba pertama kali pada 6 Januari, baru ada empat SPPG yang melayani 41 sekolah atau sebanyak 12.054 siswa. Alhamdulillah hari ini bertambah sembilan lagi, jadi totalnya ada 13 SPPG untuk melayani kurang lebih 118 sekolah atau sebanyak 37.667 siswa,” jelas Teguh saat dijumpai di SLB C Cahaya, Jakarta Utara, Senin.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/01/13/678499e09d456.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Siswa SDN Lengkong Gudang Tak Lagi Diberi Uang Jajan sejak Ada Makan Bergizi Gratis Megapolitan 13 Januari 2025
Siswa SDN Lengkong Gudang Tak Lagi Diberi Uang Jajan sejak Ada Makan Bergizi Gratis
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Sejumlah siswa di
SDN Lengkong Gudang
, Serpong, Tangerang Selatan, tak lagi diberikan uang jajan setelah adanya program Makan Bergizi (MBG).
Salah satu siswa kelas 1B SDN Lengkong Gudang bernama Andita mengaku tidak lagi diberikan uang jajan karena makanan yang disediakan dalam menu MBG sudah mencukupi kebutuhan makannya.
“Enggak jajan soalnya udah ada makanan, aku udah kenyang,” ujar Andita kepada
Kompas.com
di SDN Lengkong Gudang, Senin (13/1/2025).
Andita berujar, sebelumnya ia hanya menerima uang jajan ketika tidak membawa bekal dari rumah.
“Iya biasanya dikasih uang jajan Rp 6.000. Kadang-kadang dibawain bekal juga pakai nasi dan nugget,” kata Andita.
Meskipun begitu, Andita mengaku lebih suka makanan yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menu MBG dibandingkan bekal yang dibawanya.
Namun, dia tetap membawa tempat makan untuk menjadi wadah makanan yang tidak dia makan.
“Lebih suka makanan yang ini karena lebih enak. Makanan yang enggak habis, taruh di tempat makan, dibawa pulang,” jelas dia.
Berbeda dengan Andita, teman sekelasnya yang bernama Afzar tetap mendapatkan uang jajan dari orangtuanya sebesar Rp 5.000 per hari.
Afzar mengatakan, dirinya jadi jarang jajan semenjak ada program MBG.
“Masih dikasih uang jajan, sehari Rp 5.000,” kata Afzar dalam kesempatan yang sama.
Tetapi pada menu MBG hari ini, Afzar mengaku tidak bisa menghabiskannya karena tekstur daging atau bulgogi yang disajikan cukup keras untuk dikunyah.
“Makanannya enak tapi dagingnya keras jadi enggak aku makan,” kata dia.
Oleh sebab itu, dia lebih memilih untuk jajan karena tidak semua makanan dihabiskan olehnya.
Adapun program MBG di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel disajikan untuk 477 siswa yang dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama dilakukan pada pagi hari, tepatnya pukul 07.30 WIB, untuk sarapan siswa kelas satu sampai tiga SD sebanyak 235 siswa.
Sedangkan makan siang dilakukan pada pukul 11.30 WIB untuk kelas empat sampai dengan enam SD sebanyak 242 siswa.
Menu yang disajikan pada hari keenam program MBG di Tangsel, yaitu nasi, daging ayam atau bulgogi, tumis tahu, tumis sayur wortel dan jagung, dan buah jeruk.
Tak ada susu pada MBG hari ini, namun kisaran harga pada menu ini, yakni Rp 10.000 per porsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5091918/original/030150400_1736743963-cd9b49f0-9d51-4d34-84d4-f4737d9cda9b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menko Pratikno-Pj Gubernur Tinjau Makan Bergizi Gratis di SLB Cahaya Jaya, Masih Tak Ada Susu – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis atau MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025).
Menu yang disajikan kepada para siswa terdiri dari nasi, ayam goreng, tumis kacang panjang dan jagung, tahu goreng, serta buah pisang. Hanya saja masih tak terlihat susu dalam paket menu itu.
Meski begitu, Pratikno mengatakan peserta didik tetap antusias. Dia bilang, menu yang disajikan habis disantap para peserta didik.
“Jadi kita melihat antusiasme anak-anak kita di sekolah luar biasa ini, hampir semuanya makanannya, kita ada yang kita datang sudah habis. Jadi ada nasi, ada sayur, ada ayam, ada buah, ada tahu,” kata Pratikno.
“Jadi ada karbo, buah ada, terus kemudian protein ada, sayur ada, protein hewani maupun protein nabati. Jadi kualitasnya bagus, sayangnya tadi saya nggak kebagian,” sambung dia.
Menurut Pratikno, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mampu menjaga kualitas penyediaan makan bergizi gratis. Bahkan, ujarnya banyak peserta didik yang menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka atas program MBG.
“Jadi kita terus jaga bagaimana makan bergizi gratis ini sangat-sangat membantu masyarakat meningkatkan kualitas dan tradisi makan dari anak-anak kita, jadi tradisi makan yang sehat dan kita harapkan juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” jelasnya.
-

Kelezatan Soto Lenthok Pak Gareng, Pilihan Sarapan Autentik di Yogyakarta
Yogyakarta, Beritasatu.com – Bagi Anda yang mencari sarapan lezat dan autentik khas Yogyakarta, soto lenthok Pak Gareng adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan.
Terletak strategis di Jalan Pangeran Mangkubumi, warung sederhana ini selalu ramai pengunjung, mulai dari warga lokal hingga wisatawan yang penasaran ingin mencicipi kelezatan kuliner tradisional ini.
Soto lenthok Pak Gareng menawarkan perpaduan rasa yang memikat. Kuahnya yang bening dan kaya rempah menjadi ciri khas utama. Kaldu ayam yang dimasak perlahan menghasilkan rasa gurih yang lembut di lidah.
Sebagai pelengkap, soto ini disajikan dengan potongan daging ayam suwir, tauge segar, irisan daun seledri, dan taburan bawang goreng yang membuat hidangan ini semakin harum.
Namun yang membuat soto ini istimewa adalah lenthoknya. Lenthok adalah perkedel khas Yogyakarta yang terbuat dari singkong. Menurut Suyatmi, pemilik warung yang telah berdagang sejak 1995 bersama suaminya, Mugari, lenthok inilah yang paling disukai pengunjung dan menjadi ciri khas warung ini.
Suasana di warung soto lenthok Pak Gareng di Yogyakarta. – (Beritasatu.com/Chandra Adi Nurwidya)
“Itu ciri khasnya sejak dahulu, soto lenthok itu terbuat dari singkong yang disukai pengunjung ya lenthoknya itu,” ujar Suyatmi kepada Beritasatu.com, Senin (13/1/2025).
Tekstur lenthok yang lembut dan rasa gurihnya yang unik menjadi pasangan sempurna bagi soto hangat ini. Seperti yang diungkapkan Andri, seorang pengunjung asal Surabaya. Ia mengatakan baru pertama kali mencoba kuliner satu ini.
“Saya baru pertama kali, saya coba, sesuai dengan selera saya. Di Surabaya soto banyak, tetapi yang ini berbeda karena pakai lenthok,” ujarnya.
Pembeli lainnya yang beras dari Bantul, Johan, sengaja menyempatkan waktu untuk sarapan di soto lenthok Pak Gareng karena lokasinya yang dekat dengan Stasiun Tugu.
“Rasanya segar, mas, sama lenthoknya itu pas dengan sambalnya. Saya sengaja cari sarapan di sini, kalau di sini ya cari soto saja,” ujar Johan.
Nama “Pak Gareng” sendiri berasal dari nama suami Suyatmi, Mugari yang dahulu berjualan keliling. Para pelanggan lebih akrab memanggilnya “Pak Gareng,” dan nama itu pun akhirnya menjadi terkenal hingga kini.
Meski tempatnya sederhana, suasana di soto lenthok Pak Gareng sangat nyaman. Meja-meja kayu tertata rapi, dan aroma harum soto yang menggoda langsung menyambut begitu Anda memasuki warung. Pelayanannya cepat dan ramah, sehingga pengalaman makan semakin menyenangkan.
Salah satu keunggulan soto lenthok Pak Gareng adalah harganya yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 20.000. Dengan porsi yang cukup besar, Anda dapat menikmati sarapan lezat tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Soto lenthok Pak Gareng buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB hingga 13.00 WIB. Maka, makanan ini sangat cocok bagi Anda yang ingin memulai hari dengan sarapan hangat dan bergizi. Pastikan datang lebih awal, terutama pada akhir pekan, karena tempat ini sering dipadati pengunjung.
Bagi Anda yang sedang berada di Yogyakarta, jangan lupa mampir ke soto lenthok Pak Gareng di Jalan Pangeran Mangkubumi. Seporsi soto hangat dengan lenthok yang khas Yogyakarta siap memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
-
/data/photo/2025/01/13/67848d2058fcc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kelakar Pratikno Saat Tinjau Makan Bergizi Gratis di SLB Jakut: Sayang Saya Tidak Kebagian Megapolitan 13 Januari 2025
Kelakar Pratikno Saat Tinjau Makan Bergizi Gratis di SLB Jakut: Sayang Saya Tidak Kebagian
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno berkelakar saat pembagian makanan Program
Makan Bergizi
Gratis (MBG) hari pertama di Jakarta Utara, pada Senin (13/1/2025).
Pratikno hadir saat membagikan makanan di SLB B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading. Menurut dia, makanan yang disajikan di sana cukup lengkap.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi, menu yang disajikan pada hari pertama ini terdiri dari nasi putih, ayam goreng, tahu, sayur buncis, dan pisang.
Namun, tidak terdapat susu dalam menu yang disediakan di sekolah tersebut.
“Jadi, ada nasi, ada sayur, ada ayam, ada buah, ada tahu. Jadi, ada karbohidrat, protein hewani maupun nabati, serta sayur. Jadi, kualitasnya bagus, sayangnya tadi saya enggak kebagian,” ucap Pratikno, Senin.
Makanan bergizi tersebut dibagikan menggunakan wadah stainless steel.
Pelaksanaan Program MBG di SLB B&C Cahaya Jaya ini juga ditinjau langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, serta Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Makanan mulai dibagikan kepada murid sekitar pukul 9.20 WIB.
Sekitar pukul 9.27 WIB, Teguh dan Pratikno memasuki kelas untuk mempersilakan murid-murid membuka kotak stainless tersebut.
Pratikno juga langsung meminta anak-anak untuk menyantap makanan yang telah disediakan.
Para siswa pun tampak lahap menikmati hidangan tersebut, bahkan beberapa di antaranya sudah mulai makan sebelum Pratikno dan Teguh masuk ke kelas.
“Jadi, kami melihat antusiasme anak-anak kita di Sekolah Luar Biasa ini, hampir semuanya makanannya, ada yang kami datang sudah habis,” ungkap Pratikno di lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Siswa SDN Oper Tahu ke Teman Semeja
loading…
Makan bergizi gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (13/1/2025). Foto/Felldy Utama
TANGERANG SELATAN – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu meninjau sekaligus membagikan secara langsung makan bergizi gratis (MBG) kepada para siswa SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (13/1/2025). Saat MBG dibagikan, sebagian besar siswa kelas 1B di SDN Lengkong Gudang langsung menyantap makanan tersebut.
Namun, tidak bagi M. Nur Asy’ari. Siswa bertubuh gempal itu sempat melihat terlebih dahulu menu makanannya.
Dia hanya mencicipi sedikit beberapa menu MBG tersebut. Sampai akhirnya, Asy’ari mengoper tahu putih miliknya itu ke dalam wadah MBG milik Afzar Musyafari, teman yang berada di sampingnya atau semejanya.
Baca Juga
Afzar justru mengembalikan tahu putih tersebut ke dalam wadah milik Asy’ari. Saat dikonfirmasi, Asy’ari akhirnya mengaku jika dirinya kurang begitu suka dengan menu makanan yang disajikan, khususnya tahu putih, sayur wortel, dan jagung.
Baca Juga
Dia pun memilih untuk menyudahkan makannya itu. “(Sukanya) Ayam sama mi,” ucap Asy’ari sambil minum air mineral kemasan.
(rca)
