Hewan: Ayam

  • Kala Dendam dan Emosi Sesaat Jadi Pemicu Nanang ‘Gimbal’ Tikam Sandy Permana hingga Tewas – Halaman all

    Kala Dendam dan Emosi Sesaat Jadi Pemicu Nanang ‘Gimbal’ Tikam Sandy Permana hingga Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkap penikaman yang dilakukan Nanang ‘Gimbal’ kepada artis Sandy Permana terjadi karena emosi sesaat.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, penyidik juga belum menemukan adanya perencanaan dalam aksi pembunuhan yang dilakukan Nanang ini.

    Wira menyebut, Nanang emosi karena sikap Sandy saat melintas di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025).

    “Untuk terkait masalah apakah ada perencanaan untuk menghabisi, hasil pemeriksaan yang kami temukan, tentunya dengan pendalaman maupun saksi-saksi, untuk sementara masih kita temukan ini emosi sesaat,” kata Wira, dilansir Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

    Lebih lanjut, Wira menuturkan, saat kejadian Sandy juga melewati rumah Nanang dengan tatapan sinis.

    Bahkan saat itu Sandy sempat meludah ke arah Nanang hingga membuatnya naik pitam.

    Dengan keadaan emosi, Nanang pun langsung menuju ke kandang ayam untuk mengambil pisau.

    Kemudian Nanang mengejar Sandy dan menikamnya hingga membuat aktor Sinetron Mak Lampir ini meninggal dunia.

    “Pada Minggu 06.30 WIB, tiba-tiba si korban ini melintas di depan rumah tersangka. Pada saat melintas tersebut, si korban melihat sinis kepada tersangka.”

    “Dan pada saat itu, disertai si korban meludah ke arah tersangka sehingga langsung naik emosi.”

    “Saat itulah tersangka langsung lari ke kandang ayam untuk mengambil pisau. Selanjutnya mengejar korban dan melakukan penusukan,” terang Wira.

    Wira menambahkan, meski kini polisi belum menemukan unsur perencanaan dalam pembunuhan ini, pihaknya akan tetap melakukan pendalaman.

    Untuk benar-benar membuktikan bahwa pembunuhan pada Sandy ini tidak direncanakan oleh Nanang.

    “Sehingga kalau unsur perencanaannya belum tergambar. Namun demikian tetap akan kita lakukan pendalaman apakah ini ada perencanaan untuk menghabisi,” imbuh Wira.

    Nanang Simpan Dendam Sejak Lama

    Sejak lama ternyata hubungan Nanang ‘Gimbal’ dan Sandy Permana sudah tidak baik.

    Telah terjadi ketegangan di antara mereka, bahkan mereka juga tak pernah bertegur sapa meskipun hidup bertetangga.

    “Tersangka tidak pernah menyapa korban dan korban pun tidak pernah menyapa tersangka,” ungkap Wira.

    Hal ini berawal ketika Sandy mendirikan tenda untuk pesta pernikahan yang memasuki pekarangan rumah Nanang. 

    Selain itu, Sandy juga menebang pohon di pekarangan Nanang tanpa izin.

    Atas sikap Sandy ini, Nanang tak menegur artis Sinetron Mak Lampir itu dan hanya menyimpan dendam.

    “Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” jelas Wira.

    Selanjutnya pada 2020 lalu, Nanang beserta keluarganya menjual rumah mereka dan pindah ke blok lain di kawasan Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya. 

    Ketegangan kembali meningkat pada Oktober 2024 saat diadakan rapat penurunan ketua RT di lingkungan tempat tinggal Nanang.

    Dalam rapat tersebut, Sandy berteriak saat menyampaikan pendapat. Sandy juga terlibat cekcok dengan istri ketua RT. 

    “Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat, ‘Enggak usah teriak-teriak, biasa saja’. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata, ‘Lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan’,” tutur Wira.

    Nanang pun hanya diam mendengar ucapan Sandy itu. Namun nyatanya itu justru membuat dendam Nanang kepada Sandy semakin besar.

    Tak cukup sampai disitu, keesokan harinya setelah rapat penurunan ketua RT, istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui WhatsApp.

    “Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya. Namun, ini menambah rasa benci tersangka terhadap korban,” jelas Wira.

    Nanang Pilih Kuburan Jadi Tempat Persembunyiannya

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary membenarkan jika Nanang Gimbal, pria yang merupakan tetangga Sandy Permana telah ditangkap usai kabur karena melakukan penusukan pada sang aktor. 

    Menurut Ade, Nanang berhasil ditangkap kemarin pagi sekitar pukul 10.45 WIB di wilayah Karawang, Jawa Barat. 

    Nanang Gimbal ditemukan di tempat persembunyiannya di Karawang. 

    “Sekitar pukul 10.45 WIB (dia ditangkap) saat sedang bersembunyi di daerah Karawang,” kata Ade kepada awak media, Rabu (15/1/2025).

    Nanang diketahui tinggal di kuburan selama pelariannya.

    Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dipilihnya jadi tempat persembunyiannya dari kejaran polisi.

    Nanang Gimbal bahkan disempat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat datang ke dusun tersebut setelah melakukan pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengatakan berdasarkan laporan perangkat RT/RW dan warga, Nanang Gimbal datang ke wilayah Karawang sejak Senin, 13 Januari 2024 pagi.

    Warga mengaku sempat curiga akan kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut.

    Tapi tidak terpikir jika orang baru yang datang ke wilayahnya tersebut merupakan pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi enggak kepikiran itu pelaku pembunuhan. Karena kan ramainya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” kata Aan, Rabu (15/1/2025).

    Warga justru mengira orang tersebut mengalami gangguan jiwa, sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Anita K Wardhani)(Kompas.com/Cynthia Lova/Baharudin Al Farisi)

    Baca berita lainnya terkait Aktor Sandy Permana Tewas di Cibarusah.

  • BSN Tetapkan 612 SNI Terkait Bahan Makanan MBG hingga Hilirisasi Mineral – Page 3

    BSN Tetapkan 612 SNI Terkait Bahan Makanan MBG hingga Hilirisasi Mineral – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan 612 SNI baru selama 2024 dengan total peraihan 15.699 SNI. Dari jumlah tersebut, 321 SNI telah diregulasi (SNI Wajib) dengan 140 SNI di antaranya telah dinotifikasi.

    Kepala BSN, Kukuh S. Achmad merinci, SNI yang ditetapkan oleh BSN selama 2024 di antaranya adalah; SNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional; program prioritas Presiden Prabowo Subianto “Makan Bergizi Gratis” yaitu SNI 3141:2024 Susu mentah-sapi, SNI 9295:2024 Hidrolisat protein ikan, SNI 3820:2024 Sosis daging, SNI 3775:2024 Kornet daging, dan SNI 6683:2024 Naget Ayam. 

    Adapun SNI untuk mendukung kegiatan pariwisata, Artificial intelligence/AI dan e-government, serta ketahanan energi dan hilirisasi mineral.

    “Kami juga memastikan kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di Indonesia. Pada tahun 2024, BSN melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) melakukan akreditasi terhadap 339 LPK,” ungkap Kukuh, dalam Konferensi Pers Refleksi BSN Tahun 2024 di Kantor BSN, Kamis (16/1/2025)

    Dalam mengoperasikan sistem akreditasi yang berorientasi kepada kompetensi, konsistensi, dan imparsialitas, sampai 2024, BSN melalui KAN mengoperasikan 41 skema akreditasi dan 18 skema di antaranya telah mendapat pengakuan internasional.

    Terkait penerapan SNI, BSN telah menerbitkan 995 SPPT SNI selama 2024. Selain itu, melalui pengelolaan Standar Nasional Ukuran (SNSU), pada 2024 BSN telah melakukan pelayanan kalibrasi dan menerbitkan 2.423 sertifikat kalibrasi.

    Hingga 2024, SNSU BSN mendapatkan 161 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi. BSN tak lupa memberikan perhatian pada pengembangan SDM standardisasi dan penilaian kesesuaian, dengan memberikan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui e-learning dan mengeluarkan 8.162 sertifikat pada 2024.

     

  • 5
                    
                        Awal Cekcok Nanang “Gimbal” dan Sandy, Bermula dari Dirikan Tenda Nikah dan Tebang Pohon
                        Megapolitan

    5 Awal Cekcok Nanang “Gimbal” dan Sandy, Bermula dari Dirikan Tenda Nikah dan Tebang Pohon Megapolitan

    Awal Cekcok Nanang “Gimbal” dan Sandy, Bermula dari Dirikan Tenda Nikah dan Tebang Pohon
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi mengungkap awal peternak ayam bernama
    Nanang Irawan
    alias
    Nanang Gimbal
    (47) menyimpan dendam terhadap artis Sandy Permana (45) hingga tega menghabisi nyawa pemeran sinetron Mak Lampir tersebut pada Minggu (12/1/2025). 
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, Sandy dan Nanang mulanya hidup bertetangga di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi sejak tahun 2017.
    Kemudian, pada 2019, Sandy disebut pernah mendirikan tenda untuk pesta pernikahan, di mana tenda tersebut masuk area pekarangan rumah Nanang.
    “Serta (Sandy) menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu. Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).
    Sejak kejadian itu, Nanang merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap Sandy. Oleh karenanya, Nanang dan Sandy menjalani kehidupan bertetangga secara tidak harmonis.
    Pada 2020, Nanang dan keluarganya menjual rumah mereka dan pindah mengontrak di blok lain yang masih berada di area Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya.
    “Sekitar Oktober 2024 di lingkup RT tempat tersangka tinggal, diadakan acara rapat penurunan RT 005 RW 008 karena diduga Ketua RT yang saat itu menjabat selingkuh dengan warga sekitar,” ujar Wira.
    Dalam rapat itu, Sandy disebut menyampaikan pendapat dengan cara teriak. Dia juga sempat cekcok dengan istri ketua RT yang saat itu menjabat.
    “Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat, ‘Enggak usah teriak-teriak, biasa saja’. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat ‘lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan’,” tutur Wira.
    Mendengar ucapan Sandy, Nanang hanya diam. Namun, rasa dendam kian memuncak sejak kejadian tersebut.
    Keesokan harinya setelah rapat penurunan ketua RT, istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui WhatsApp.
    “Yang berisi tuduhan bahwa tersangka ingin menyerang korban pada saat rapat. Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya. Namun, menambah rasa benci tersangka terhadap korban,” kata dia.
    Hampir tiga bulan kemudian tepatnya pada Minggu (12/1/2025) pukul 06.30 WIB, Nanang yang tengah memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan depan rumahnya melihat Sandy melintas mengendarai sepeda motor listrik.
    Saat itu, Sandy tiba-tiba meludah sambil menatap Nanang dengan sinis. Sontak, Nanang emosi. Dia langsung mengambil pisau dari kandang ayam yang berada di samping rumahnya.
    “Kemudian tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban serta meluapkan kekesalan yang selama ini tersangka pendam,” ujar Wira.
    Nanang seketika menusuk perut kiri korban sebanyak dua kali. Ketika itu, Sandy masih berada di atas sepeda motor listriknya.
    Alhasil, Sandy menghentikan kendaraan. Korban berupaya melakukan perlawanan dengan cara menangkis atau menghalangi penusukan.
    Hanya saja, Nanang kembali menusuk bagian pelipis kiri Sandy, kepala, dada, dan leher kiri sebanyak satu kali.
    “Pada saat korban ingin lari menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak satu kali sehingga membuat motornya terjatuh,” urai Wira.
    Setelah penusukan tersebut, Sandy berupaya menyelamatkan diri. Ia ditemukan tetangga dalam kondisi bersimbah darah dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
    Sedangkan Nanang melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah persawahan menuju Jalan Raya Cibarusah.
    “Kemudian sepeda motor tersebut tersangka tinggal di tepi persawahan. Tersangka melarikan diri dengan cara menumpang beberapa kali kendaraan truk hingga sampai di Kabupaten Karawang,” ujar Wira.
    Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi pun menangkap Nanang pada Rabu (15/1/2025).
    Penangkapan berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sekitar pukul 10.45 WIB.
    Dalam upaya pelariannya, Nanang meminjam sebuah gunting dari salah satu warung untuk memangkas rambutnya. Dia memotong rambut demi menghindari kejaran petugas.
    Atas kejadian ini, Nanang dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Luhut Sindir Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat Maling Juga

    Luhut Sindir Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat Maling Juga

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak untuk tidak tergesa-gesa mengkritik Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.

    Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini, program MBG tidak hanya bertujuan untuk mengatasi stunting dan kemiskinan, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi di desa-desa.  

    “Jadi pikiran Presiden Prabowo [soal] MBG kalau ada yang kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat mengkritik, tunggu lihat dulu. Kita ini kadang-kadang sok tau, padahal waktu dia pejabat, dia maling juga,” kata Luhut dalam pidato pembukaan diskusi Menavigasi Ekonomi Global dan Strategi 2025, dikutip Kamis (16/1/2025). 

    Luhut menjelaskan bahwa selama 10 tahun lalu, dana yang berputar di desa tembus Rp1,1 miliar di mana angka ini disebut terus meningkat. Dia juga mengatakan bahwa program MBG memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian desa. 

    “Sekarang dengan MBG, kami hitung dana yang berputar di desa bisa mencapai 8-9 miliar per tahun. Ini angka besar yang mendukung pemerataan ekonomi. Mungkin banyak anak yang jarang makan ayam, jarang makan telur, sekarang makan. Itu akan terjadi perputaran ekonomi di desa itu harus beli ayam, harus beli telur,” jelasnya. 

    Selain pemerataan ekonomi dan peningkatan perputaran dana desa, Program MBG, kata Luhut juga akan mengurangi stunting dan kemiskinan.

    Seperti yang diketahui, Program MBG, program prioritas Presiden Prabowo Subianto, memakan anggaran senilai Rp71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Pada hari pertama penyelenggaraan Program MBG, tepatnya Senin (6/1/2025), Badan Gizi Nasional mencatat sebanyak 600.000 penerima manfaat telah menerima program ini.

  • Polisi Ungkap Motif Nanang Gimbal Bunuh Sandy Permana, Sakit Hati Korban Meludah ke Arahnya – Halaman all

    Polisi Ungkap Motif Nanang Gimbal Bunuh Sandy Permana, Sakit Hati Korban Meludah ke Arahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan aktor Sandy Permana yang dilakukan oleh Nanang Gimbal, 12 Januari 2025.

    Rupanya aksi keji tersebut dilakukan Nanang karena merasa sakit hati setelah direndahkan oleh korban.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa perasaan tersinggung tersangka dipicu oleh sikap Sandy Permana yang dianggap merendahkan.

    “Pelaku atau tersangka merasa sakit hati karena korban melihatnya dengan tatapan sinis dan meludah ke arahnya,” kata Kombes Pol Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).

    Perasaan marah tersebut mendorong tersangka untuk mengambil tindakan brutal. 

    Nanang mengambil sebilah pisau dari kandang ayam di samping rumahnya, lalu mengejar Sandy Permana. 

    Tanpa ragu, ia menusukkan pisau tersebut ke perut kiri korban yang saat itu masih berada di atas sepeda motor.

    “Sandy sempat melawan, namun tidak mampu menghentikan serangan tersangka yang terus menusuk tubuhnya beberapa kali,” ungkap Wira.

    Saat mencoba melarikan diri, Sandy kembali diserang. 

    “Korban yang berusaha menyelamatkan diri dikejar oleh tersangka, lalu ditusuk lagi di bagian punggung kiri,” jelasnya. 

    Melihat kondisi Sandy yang bersimbah darah, Nanang langsung melarikan diri ke Karawang memakai sepeda motor.

  • Polisi Sebut Tak Ada Unsur Perencanaan di Kasus Penusukan Sandy Permana

    Polisi Sebut Tak Ada Unsur Perencanaan di Kasus Penusukan Sandy Permana

    loading…

    Polisi menyebutkan belum menemukan adanya unsur perencanaan dalam kasus penusukan artis Sandy Permana oleh Nanang Gimbal. Foto/Ari Sandita

    JAKARTA – Polisi menyebutkan belum menemukan adanya unsur perencanaan dalam kasus penusukan artis Sandy Permana oleh Nanang Gimbal. Namun, polisi bakal mendalaminya lebih lanjut.

    “Terkait apakah ada perencanaan untuk menghabisi korban, hasil pemeriksaan yang kami temukan, baik pendalaman penyidikan maupun saksi, sementara masih kita temukan ini emosi sesaat sehingga unsur perencanaannya belum tergambar. Namun, tetap akan kita lakukan pendalaman,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya pada wartawan, Kamis (16/1/2025).

    Dia menuturkan, peristiwa penusukan tersebut terjadi secara spontan dilatari emosi sesaat pelaku, yang mana saat kejadian korban melintas di depan rumahnya. Korban melihat secara sinis ke arah pelaku sampai meludah ke arah depan pelaku.

    “Tersangka langsung naik emosinya, saat itulah tersangka langsung berlari ke ke kandang ayam untuk mengambil pisau, lalu mengejar korban dan melakukan penusukan,” tuturnya.

    Dia menambahkan, usai melakukan penusukan terhadap korban, pelaku kabur ke Karawang, Jawa Barat untuk bersembunyi. Selain bersembunyi, pelaku ingin menenangkan dirinya usai melakukan penusukan tersebut.

    “Ketika dia lari di beberapa tempat ini, si tersangka menyampaikan ingin melakukan upaya untuk menenangkan diri, kebetulan ditangkap pada saat sedang makan roti di pagi hari,” pungkasnya.

    (rca)

  • Motif Pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal Ambil Pisau dari Kandang Ayam, Kabur ke Karawang – Halaman all

    Motif Pembunuhan Sandy Permana, Nanang Gimbal Ambil Pisau dari Kandang Ayam, Kabur ke Karawang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap motif pembunuhan yang dilakukan Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) terhadap aktor Sandy Permana (46).

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan pelaku dan korban bertemu di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025).

    Sandy yang sedang mengendarai sepeda listrik diduga menghina Nanang Gimbal hingga menyakiti hatinya.

    “Pelaku atau tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban meludah ke arah tersangka,” ucapnya, Kamis (16/1/2025).

    Dengan perasaan emosi, Nanang mengambil pisau dari kandang ayam di sebelah rumahnya untuk menikam Sandy.

    “Melakukan perbuatan dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban dalam posisi korban masih berada di atas motor,” lanjutnya.

    Meski sempat melakukan perlawanan, Sandy tak berdaya karena telah tertikam.

    “Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban,” terang Wira

    Sandy ditemukan warga bersimbah darah dan mengalami luka tusuk di leher, dada, dan perut. 

    Sandy sempat dievakuasi ke rumah sakit, namun meninggal di dalam perjalanan.

    Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan Nanang ditangkap tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (15/1/2025).

    Nanang sengaja memotong rambutnya setelah menikam korban hingga tewas.

    Pelaku meminjam gunting di warung untuk mengelabui petugas kepolisian.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang. Menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” ungkap Ade, Rabu.

    Nanang juga mengelabui petugas dengan menghilangkan barang bukti pisau.

    Dalam proses olah TKP, pisau yang digunakan untuk menikam korban ditemukan di dekat gapura.

    Akibat perbuatannya, Nanang terancam hukuman 15 tahun penjara.

    “Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” tandasnya.

    Dikira ODGJ

    Nanang langsung kabur ke Karawang, Jawa Barat, setelah melakukan penikaman.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani, menyatakan Nanang terlihat memasuki desanya pada Senin (13/1/2025) pagi.

    Warga sempat mencurigai kedatangan Nanang yang menunjukkan sikap ketakutan.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi engga kepikiran itu pelaku pembunuhan.”

    “Karena kan ramenya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” tuturnya.

    Aan menambahkan warga mengira Nanang adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena hidup di jalanan.

    Bahkan, Nanang tidur di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” lanjutnya.

    Nanang yang kelaparan mendatangi klinik dan meminta bantuan makanan karena uangnya tinggal Rp2.500.

    Saat makan di warung, Nanang ditangkap petugas kepolisian yang sudah mengetahui persembunyiannya.

    “Dari situ langsung ditangkap polisi karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan nyebar di desa sini,” katanya.

    Sosok Nanang

    Selama ini Nanang dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

    Ia tinggal bersama istri dan anaknya di Perumahan TNI/Polri, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.

    Ketua RT setempat, Sudarmaji, mengatakan Nanang lebih sering berada di rumah sehingga tak dikenal banyak warga.

    Sehari-hari Nanang sibuk mengurus ternak ayam di rumahnya.

    “Sebenernya gini, kalau untuk sosok atau karakter, ini kan agak tertutup, jadi bisa dibilang kalau enggak ditanya, dia enggak akan ngomong,” tuturnya.

    Menurutnya, hanya beberapa warga yang dapat berinteraksi dengan Nanang Gimbal.

    “Jadi hanya rekan-rekan, mantan rekan kerjanya atau yang ada di lingkungan ini, hanya orang-orang termasuk saya sebagai RTnya, ya hanya sekedar ngobrol-ngobrol biasa saja,” lanjutnya.

    Tetangga Nanang, Sri Handayani, membenarkan Nanang sosok yang tertutup.

    “Tidak banyak ngomong memang sama orang, ngomong seperlunya, ditanya jawab enggak ditanya dia diam,” bebernya.

    Sri mengaku lebih mengenal istri Nanang karena lebih aktif di kegiatan RT.

    “Kalau istrinya iya temen saya, istrinya lebih aktif gitu, pengurus lingkungan, jadi penagih sampah,” katanya.

    Sementara itu, istri Sandy, Ade Andriani, mengaku mengenal Nanang yang menjadi ojek langganannya sebelum menikah.

    Nanang dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi selama mengantarkannya.

    “Enggak, enggak ada bersuara, enggak ada ngomong apa-apa misalnya kalau di perjalanan mungkin mau mampir dulu atau apa gitu enggak, diam saja,” bebernya.

    Bahkan, Nanang tak mengucapkan terima kasih ketika diberi uang.

    “Apa bilang makasih, itu enggak ada, diam saja. Memang dari dulu sampai sekarang saya enggak pernah dengar suara dia,” katanya.

    Ade menambahkan Nanang dulu sempat menjadi kru sinetron dan tak pernah terlibat masalah dengan Sandy.

    “Enggak pernah cerita suami saya kan kalau apa-apa tuh dia selalu cerita ke saya,” terangnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nanang Gimbal Buang Pisau Usai Bunuh Aktor ‘Mak Lampir’ Sandhy Permana, Terkuak Lokasinya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (Kompas.com/Baharudin Al Faris)

  • Gimbal bunuh Sandy Permana karena sakit hati

    Gimbal bunuh Sandy Permana karena sakit hati

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkapkan motif pelaku Nanang Irawan (47) alias Gimbal membunuh aktor laga Sandy Permana karena sakit hati.

    “Tersangka sakit hati dikarenakan merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat sinis kepada pelaku, kemudian korban meludah di depan tersangka,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Wira menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (12/1) sekitar pukul 06.30 WIB pada saat tersangka memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan depan rumah.

    Saat itu tersangka melihat korban mengendarai motor dari arah depan, sedangkan posisi tersangka duduk kurang lebih berjarak 2-3 meter.

    “Tiba-tiba korban meludah dengan tatapan sinis terhadap tersangka, kemudian tersangka merasa emosi,” katanya.

    Nanang Irawan (45) alias gimbal saat digiring ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Rabu (15/1/2025). ANTARA/Ilham Kausar/am.

    Selanjutnya tersangka mengambil pisau dari kandang ayam samping rumah. Lalu tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban serta meluapkan kekesalan yang selama ini tersangka pendam.

    Kemudian tersangka menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas motor. Lalu korban berhenti dan korban melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi tersangka untuk menusuknya.

    Namun tersangka tetap berusaha untuk melukai korban dengan cara menusuk kembali ke pelipis kiri korban, menusuk kepala korban dan menusuk dada korban.

    Terduga pelaku bernama Nanang Irawan (45) alias gimbal saat ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kabupaten. ANTARA/HO-Resmob Polda Metro Jaya/am.

    Lalu menusuk leher kiri korban dan menusuk ke arah punggung kiri korban masing-masing satu kali hingga membuat motor korban terjatuh.

    “Selanjutnya korban menyelamatkan diri dengan cara berlari dan tersangka juga melarikan diri ke arah persawahan yang menuju ke Jalan Raya Cibarusah menggunakan sepeda motor,” kata Wira.

    Walaupun sempat melarikan diri, nyawa korban tidak bisa terselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

    Atas perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dan atau Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5
                    
                        Awal Cekcok Nanang “Gimbal” dan Sandy, Bermula dari Dirikan Tenda Nikah dan Tebang Pohon
                        Megapolitan

    1 Kronologi Nanang "Gimbal" Bunuh Sandy Permana, Simpan Dendam sejak 2019 Megapolitan

    Kronologi Nanang “Gimbal” Bunuh Sandy Permana, Simpan Dendam sejak 2019
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang peternak ayam bernama
    Nanang Irawan
    alias
    Nanang Gimbal
    (47) membunuh artis Sandy Permana (45) di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, RT 05/RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025) pukul 06.45 WIB.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra mengungkapkan, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh serangkaian kejadian sejak Sandy dan Nanang menjadi tetangga pada 2017.
    Pada 2019, Sandy mengadakan pesta dengan mendirikan tenda yang masuk ke pekarangan rumah Nanang.
    “Serta menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu. Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).
    Sejak kejadian itu, Nanang merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap Sandy. Oleh karenanya, Nanang menjalani kehidupan bertetangga dengan Sandy secara tidak harmonis.
    “Sehingga sekitar tahun 2020 tersangka dan keluarga memutuskan untuk menjual rumah yang tersangka tempati tersebut,” kata Wira.
    Nanang pun pindah atau mengontrak ke blok lain di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya.
    “Sekitar Oktober 2024 di lingkup RT tempat tersangka tinggal, diadakan acara rapat penurunan RT 005 RW 008 karena diduga Ketua RT yang saat itu menjabat selingkuh dengan warga sekitar,” ujar Wira.
    Dalam acara tersebut, Sandy disebut menyampaikan pendapat dengan cara teriak. Dia juga sempat cekcok dengan istri ketua RT yang saat itu menjabat.
    “Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat, ‘Enggak usah teriak-teriak, biasa saja’. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat ‘lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan’,” tutur Wira.
    Mendengar ucapan Sandy, Nanang hanya diam. Namun, rasa dendam kian memuncak sejak kejadian tersebut.
    Keesokan harinya setelah rapat penurunan ketua RT, istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui WhatsApp.
    “Yang berisi tuduhan bahwa tersangka ingin menyerang korban pada saat rapat. Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya. Namun, menambah rasa benci tersangka terhadap korban,” kata dia.
    Hampir tiga bulan kemudian tepatnya pada Minggu (12/1/2025) pukul 06.30 WIB, Nanang yang tengah memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan depan rumahnya melihat Sandy melintas mengendarai sepeda motor listrik.
    Saat itu, Sandy tiba-tiba meludah sambil menatap Nanang dengan sinis. Sontak, Nanang emosi.
    Dia langsung mengambil pisau dari kandang ayam yang berada di samping rumahnya.
    “Kemudian tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban serta meluapkan kekesalan yang selama ini tersangka pendam,” ujar Wira.
    Nanang seketika menusuk perut kiri korban sebanyak dua kali. Ketika itu, Sandy masih berada di atas sepeda motor listriknya.
    Alhasil, Sandy menghentikan kendaraan. Korban berupaya melakukan perlawanan dengan cara menangkis atau menghalangi penusukan.
    Hanya saja, Nanang kembali menusuk bagian pelipis kiri Sandy, kepala, dada, dan leher kiri sebanyak satu kali.
    “Pada saat korban ingin lari menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak satu kali sehingga membuat motornya terjatuh,” urai Wira.
    Setelah penusukan tersebut, Sandy berupaya menyelamatkan diri. Ia ditemukan tetangga dalam kondisi bersimbah darah dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
    Sedangkan Nanang melarikan diri menggunakan sepeda motor ke arah persawahan menuju Jalan Raya Cibarusah.
    “Kemudian sepeda motor tersebut tersangka tinggal di tepi persawahan. Tersangka melarikan diri dengan cara menumpang beberapa kali kendaraan truk hingga sampai di Kabupaten Karawang,” ujar Wira.
    Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi pun menangkap Nanang pada Rabu (15/1/2025).
    Penangkapan berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat sekitar pukul 10.45 WIB.
    Dalam upaya pelariannya, Nanang meminjam sebuah gunting dari salah satu warung untuk memangkas rambutnya. Dia memotong rambut demi menghindari kejaran petugas.
    Atas kejadian ini, Nanang dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 354 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia

    Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia

    Foto Istimewa

    Tahun 2024, penurunan angka kemiskinan di Sumatera Utara tertinggi di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Rabu, 15 Januari 2025 – 21:58 WIB

    Elshinta.com – Angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan sebesar 0,80 poin dari 7,99% pada Maret 2024 menjadi 7,19% pada September 2024, angka penurunan tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia selama tahun 2024. Angka kemiskinan tersebut setara dengan 1,11 juta jiwa pada September 2024 atau berkurang sekitar 117,1 ribu jiwa dalam enam bulan terakhir. 

    Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni menanggapi bahwa keberhasilan tersebut merupakan kerja sama seluruh perangkat yang ada di Sumut, baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, pemerintah kota/kabupaten, Forkopimda, instansi vertikal, swasta dan seluruh elemen masyarakat. 

    “Kita berhasil dan kita bisa mencapai capaian yang sangat baik karena kekompakan kita, kerja keras kita dan keberhasilan kita dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan serentak yang sudah dicanangkan,” kata Fatoni saat menghadiri Pers Rilis Berita Resmi Statistik Januari Tahun 2025 di Kantor BPS Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/1/2025).

    Fatoni mengatakan gerakan serentak merupakan gerakan bersama yang mengajak seluruh elemen dan komponen untuk bersama-sama menangani dan juga ikut melaksankan pembangunan di Sumut. Seperti diketahui bahwa sejumlah gerakan telah dilaksanakan di Sumut, seperti gerakan penanganan kemiskinan ekstrem serentak, gerakan penanganan inflasi serentak, gerakan pasar murah serentak, gerakan pangan murah serentak, gerakan pembangunan sanitasi serentak, dan lainnya.

    “Kita juga bersyukur pelaksanaan PON di Sumut berdampak positif dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Sumut. PON membawa pertumbuhan ekonomi Sumut tumbuh cukup baik, inflasi terkendali di bawah rata-rata nasional,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra mengatakan pengendalian inflasi selama 2024 mencapai titik keberhasilan yang sangat besar, dimana inflasi pada September 2024 relatif terkendali hanya 1,4% (yoy). Inflasi, katanya, menjadi salah satu tolak ukur bagaimana menanggulangi tingkat kemiskinan. Bahkan, angka penurunan kemiskinan tersebut relatif merata, baik di pedesaan maupun perkotaan.

    Pada triiwulan III tahun 2024, BPS Sumut mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai titik cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi di periode tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera. Begitu pula dengan perkembangan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di Sumut yang cukup baik. Pertumbuhan pengeluaran konsumsi di Sumut tercatat tumbuh di atas nasional 5,47%. 

    “Ini menunjukkan bahwa kita bisa mematahkan pandangan ada penurunan daya beli khususnya di Sumut, kita mampu mendongkrak daya beli dengan pertumbuhan tersebut. Kalau kita cermati beberapa provinsi di Indonesia, penurunan jumlah penduduk miskin Sumut terbesar ketiga setelah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumut berada di urutan ketiga dalam hal menurunkan angka kemiskinan September 2024,” jelasnya. 

    Dia menyebutkan terdapat sejumlah komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Sumut pada September 2024. Untuk daerah perkotaan, komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan yakni beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol. Sementara di desa dipengaruhi oleh beras, rokok kretek filter, dan telur ayam ras. 

    Turut hadir pada acara tersebut Pimpinan Kantor Bank Indoensia Wilayah Sumut, Bulog Sumut, BKKBN, instansi vertikal, pimpinan OPD Sumut, media, dan lainnya.(LT)

    Sumber : Sumber Lain