Hewan: Ayam

  • Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG

    Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG

    Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana ratusan miliar dalam rangka mendukung penyiapan bahan pangan program makan bergizi gratis (MBG).

    Menteri Koperasi
    Ferry Juliantono menuturkan, anggaran itu akan disalurkan Kementerian Koperasi lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (
    LPDB
    ) Koperasi.

    Program MBG
    ini
    captive market
    bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,” kata Ferry, saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis (6/11/2025).
    LPDB Koperasi adalah Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir di bawah Kementerian Koperasi yang bertugas menyalurkan dan mengelola dana APBN untuk pebiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
    Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, diharapkan koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan untuk dapur-dapur BGN.
    “Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,” kata Ferry.
    Nantinya, Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
    Nanik menyampaikan, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai angka 40 juta jiwa lebih.
    Mereka terdiri dari para siswa TK, SD, SMP, hingga SMA, serta balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
    Hidangan MBG untuk para penerima manfaat itu disiapkan dapur-dapur pengelola MBG yang sudah mencapai angka 14.229 SPPG.
    “Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,” ujarnya.
    Karena itu, Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu akan menambah pasokan bahan pangan di pasar.
    Menurut dia, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi.
    “Sementara dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi,” kata Nanik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menkop: Koperasi Siap Jadi Pemasok Bahan Baku MBG, LPDB Siapkan Rp200 Miliar

    Menkop: Koperasi Siap Jadi Pemasok Bahan Baku MBG, LPDB Siapkan Rp200 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyebut koperasi berpeluang menjadi pemasok utama bahan baku untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dengan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) hingga Rp200 miliar.

    LPDB sendiri bertugas menyalurkan dan mengelola dana APBN untuk pembiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan. 

    Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 1.000 koperasi yang terlibat dalam program MBG, termasuk menjadi pemasok kebutuhan bahan baku.

    Berdasarkan hasil pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Kamis (6/11/2025), Ferry menjelaskan pembiayaan dari dana LPDB akan difokuskan pada penguatan kapasitas produksi koperasi, seperti peternakan ayam petelur, ayam pedaging, hingga sapi perah.

    Hal tersebut dilakukan agar koperasi mampu memenuhi suplai kebutuhan bahan baku untuk dapur MBG alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, besaran pembiayaan bagi tiap koperasi akan bergantung pada kebutuhan dan proposal bisnis yang diajukan.

    “Misalkan kalau kita mau bikin peternakan ayam petelur yang pakai otomatisasi, itu kan butuh pembiayaan yang lumayan besar, tapi kan hasilnya bagus. Itu pembiayaannya bisa dari LPDB, asal koperasi,” kata Ferry saat ditemui di Kantor Kemenkop, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

    Namun saat ditanya mengenai potensi nilai pembiayaan yang disiapkan LPDB, Ferry tidak menampik angkanya bisa mencapai ratusan miliar rupiah.

    “Bisa [hingga Rp200 miliar], tergantung kalau misalkan SPPG butuh berapa juta telur. Berarti ya butuh peternakan ayam telur yang kapasitasnya sekian banyak. Itu tergantung nilainya,” terangnya.

    Terlebih, jelas dia, LPDB memiliki mandat utama untuk menyalurkan pembiayaan kepada koperasi yang memiliki potensi ekonomi berkelanjutan.

    Kemenkop saat ini tengah membentuk tim bersama Satgas program MBG untuk menghitung kebutuhan dan memastikan keberlanjutan rantai suplai bahan baku.

    Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan kucuran dana ratusan miliar rupiah dari Kemenkop lewat LPDB ini diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan SPPG.

    BGN berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Sebab, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi.

    Nanik mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi setiap SPPG dengan 3.000 penerima manfaat maka diperlukan lahan 1,5 hektare.

    “Coba bayangkan, betapa program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat bawah yang terhimpun dalam koperasi. Itu belum kebutuhan lain seperti sayuran, telur ayam, daging ayam, dan sebagainya,” pungkas Nanik dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025).

  • Menko Zulkifli Hasan Janji Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan hingga Peternak, Ini Solusinya

    Menko Zulkifli Hasan Janji Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan hingga Peternak, Ini Solusinya

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan kondisi kelompok nelayan hingga peternak masih dinilai miskin. Peningkatan kesejahteraan nelayan hingga peternak akan dimulai pada 2026, tahun depan.

    Mulanya, Zulkifli mengisahkan peningkatan nilai tukar petani. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar petani pada poin 124. Namun, nilai tukar untuk nelayan masih terbilang rendah.

    “Kita akan selesaikan tahun depan. Itu nelayan masih miskin, nelayan. Ya, nilai tukarnya masih 106-110. Sama peternak, petelur, peternak ayam, tambak, itu belum,” ungkap Zulkifli saat berbincang dengan petani di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Kamis (6/11/2025).

    Dia mengakui pemerintah sudah meracik strategi untuk meningkatkan pendapatan nelayan hingga peternak. Mulai 2026, pembangunan kampung nelayan akan dimasifkan, termasuk tambak di sepanjang pesisir Jawa Barat. Tak cuma itu, jumlah peternakan juga akan kembali digenjot di berbagai titik.

    “Nanti tahun depan. Kita akan bangun di Jawa Barat ini, 20 ribu hektare tambak, ya. Di Pantura pantai-pantai kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun, akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur dan seterusnya,” tuturnya.

    Selain sebagai solusi kesejahteraan nelayan dan peternak, langkah itu disinyalir mampu meningkatkan produksi. Tujuannya, menopang kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta orang. “Karena tahun depan. Kita akan.. Pak Presiden kebijakannya akan memberi makan 82,9 juta anak-anak, balita dan ibu hamil,” tandasnya.

     

  • Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi Lewat Kucuran Dana LPDB

    Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi Lewat Kucuran Dana LPDB

    Jakarta

    Kementerian Koperasi menyiapkan dana ratusan miliar guna memasok bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggaran itu akan disalurkan Kementerian Koperasi lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.

    Hal ini disepakati usai Menteri Koperasi Ferry Juliantono bertemu dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (Waka BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi, Kamis (6/11/2025). Ferry memastikan koperasi tidak akan merugi dengan kerja sama ini. Menurutnya, program MBG menjadi captive market bagi koperasi.

    “Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,” kata Ferry dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).

    Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, Ferry berharap koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan yang sangat diperlukan oleh dapur-dapur BGN dalam melaksanakan program MBG di lapangan.

    “Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,” tambah Ferry.

    Langkah ini disambut Badan Gizi Nasional (BGN). Waka BGN Nanik S Deyang mengatakan kucuran dana ratusan miliar rupiah dari Kementerian Koperasi lewat LPDB ini diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    “Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama, mendukung dan menyukseskan program MBG ini,” kata Nanik.

    Menurut Nanik, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai angka 40 juta orang lebih dengan dapur-dapur pengelola MBG yang sudah berdiri mencapai 14.229 SPPG.

    “Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,” jelas Nanik.

    Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu, akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Sebab, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi.

    Dengan pasokan yang melimpah, Nanik menyebut harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi. Ia menilai peran koperasi sangat besar, dalam upaya penyiapan bahan pangan untuk menyukseskan program MBG.

    “Bayangkan, kalau nanti sudah tercapai target 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Lalu berapa lahan yang dibutuhkan?”

    Nanik mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi setiap SPPG dengan 3.000 penerima manfaat, diperlukan lahan 1,5 hektar. Menurut Nanik, koperasi produksi pisang di desa-desa bisa memenuhi kebutuhan ini.

    (rea/fdl)

  • Kebakaran Hebat Melalap Kandang di Cikembar Sukabumi, 20 Ribu Ayam Hangus Terpanggang

    Kebakaran Hebat Melalap Kandang di Cikembar Sukabumi, 20 Ribu Ayam Hangus Terpanggang

    Liputan6.com, Sukabumi – Kandang ayam di Kampung Cipeuncit Sukamantri, RT 02/RW 04, Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, hangus terbakar pada Rabu (5/11/2025). 

    Insiden yang diduga dipicu oleh kebocoran tabung gas ini menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp600 juta, termasuk matinya 20.000 ekor ayam potong.

    Danpos Damkar Cikembar, Yadi Suryadi, mengungkapkan, kebakaran kandang dilaporkan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. 

    “Kami menerima laporan kejadian pada pukul 23.35 WIB dari pelapor P2BK Cikembar,” kata Yadi. 

    Satu unit mobil pemadam dari Pos VIII Cikembar langsung dikerahkan dan tiba di lokasi sekitar pukul 23.50 WIB.

    Proses pemadaman kebakaran berlangsung intensif selama 4 jam 20 menit, terhitung mulai pukul 23.50 WIB hingga api berhasil dipadamkan total pada pukul 03.30 WIB dini hari. 

    “Luas total bangunan kandang yang terdampak adalah 10 x 80 meter persegi. Seluruh bagian bangunan tersebut terbakar,” jelasnya.

    Ia menambahkan, meskipun api melahap habis bangunan kandang, berkat respons cepat tim, mereka berhasil menyelamatkan sebagian aset. 

    “Respons time kami 20 menit, dan kami berhasil menyelamatkan 92 persen yang terselamatkan. Sementara, aset yang terbakar sekitar 8 persen,” ujarnya. 

    Beruntungnya, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, baik dari penghuni maupun petugas.

    “Kami tegaskan, pentingnya pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik dan pencegahan dini untuk menghindari kerugian serupa di masa depan,” tambahnya.

     

  • Eks Dirut ASDP: Kerugian Negara Rp1,25 Triliun Tidak Benar, KPK Pakai Auditor Internal

    Eks Dirut ASDP: Kerugian Negara Rp1,25 Triliun Tidak Benar, KPK Pakai Auditor Internal

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) periode 2017-2024 Ira Puspadewi mengatakan tudingan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal adanya kerugian negara Rp1,25 triliun di kasus akuisisi PT Jembatan Nusantara (PT JN) tidak benar. 

    Berdasarkan dokumen pleidoi yang diterima Bisnis, Ira memaparkan pembelaan dirinya dalam kasus dugaan korupsi kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara (PT JN) tahun 2019-2022 oleh ASDP. Ira, yang saat itu berstatus Dirut, disangkakan merugikan negara Rp893 miliar atau 70% dari nilai akuisisi.

    “Kerugian negara Rp1,25 triliun itu sama sekali tidak benar. Nilai kerugian keuangan itu dibuat sendiri oleh auditor internal berdasarkan perhitungan dosen konstruksi perkapalan,” tulis Ira dalam pledoi yang dibacakan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari ini, Kamis (6/11/2025). 

    Ira mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pernah menunjukkan bukti adanya tindakan korupsi yang dilakukan pihaknya.

    Lebih lanjut, Ira mengatakan hal dianggap sebagai bukti baru ada dalam Laporan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, LHA-AF-08/DNA/05/2025. Namun, laporan itu bukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Justru, bukti-bukti tersebut hanya datang dari KPK sendiri yang dikeluarkan pada 28 Mei 2025 atau tiga bulan setelah dirinya ditahan. 

    Dia mengklaim dosen perkapalan, yang dibawa KPK saat menghitung valuasi perusahaan saat proses akuisisi, keliru dalam menaksir kerugian negara. Menurut Ira, ada tiga poin yang diabaikan auditor tersebut saat menghitung nilai perusahaan.

    Pertama, kapal-kapal JN dianggap sebagai benda mati tidak produktif seperti kursi atau meja, padahal kapal-kapal ini Laik Laut, dan menghasilkan pendapatan. 

    Kedua, setelah diakuisisi, bisnis ASDP dan JN dapat diintegrasikan hingga akan mengefisienkan biaya operasional seperti untuk pembelian suku cadang yang tentu lebih murah karena dibeli dalam jumlah besar secara gabungan.

    Ketiga, karena ada pembatasan jumlah kapal pada lintasan komersial, maka izin tidak dikeluarkan lagi. Kapal JN seluruhnya adalah kapal dengan izin komersil. Pihak Ira menilai korupsi dan kerugian negara yang didakwakan KPK itu hanya framing hasil rekayasa sesuai penggambaran berikut ini:

    “Suatu keluarga peternak baru saja membeli peternakan tetangganya Rp1,272 miliar. Tiba-tiba sang anak yang mengelola usaha itu ditahan petugas. Ia dituduh korupsi merugikan keluarganya sendiri untuk memperkaya tetangganya itu Rp1,253 miliar atau 98,5% dari harga beli itu. Semua bingung. Apa salah dia? Di mana kerugiannya?” Peternakan yang dibeli itu tetap utuh 100%. Ayam-ayamnya terus bertelur, dan terus menghasilkan pendapatan Rp600 miliar setiap tahun,”

    Padahal, kata dia, kapal yang telah diakuisisi ASPD Laik Laut, dan menghasilkan pendapatan. Kemudian, hasil dari akuisisi bisnis JN oleh ASDP telah bisa memberikan efisiensi biaya operasional. Adapun, nilai kapal JN yang seluruhnya memiliki izin komersil bisa mendobrak pembatasan jumlah kapal pada lintasan komersial.

    Ira juga mengungkap pembelaan bahwa akuisisi PT JN justru telah menguntungkan ASDP. Pasalnya, kata Ira, dari aset utuh perusahaan bernilai Rp2,09 triliun, ASDP hanya membayar dengan dana Rp1,27 triliun.

    “Namun, perusahaan ini bisa dibeli seharga Rp1,272 triliun atau hanya 60% dari nilai kapal. Secara nominal pun ASDP dan negara untung dari akuisisi ini,” imbuhnya.

    Selain itu, Ira mengemukakan manfaat lain dari akuisisi ini telah membuat keberlangsungan layanan perintis di daerah terdepan, terluar dan tertinggal atau 3T.

    Dia menuturkan pada saat ini 70% operasional ASDP telah dimandatkan pemerintah untuk layanan perintis. Namun, subsidi untuk kebutuhan operasional disebut kerap kurang. Alhasil, ASDP selalu mengeluarkan subsidi untuk kekurangan itu dari usaha komersial.

    Oleh karena itu, Ira menilai penambahan armada komersial bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan itu. Hanya saja, penambahan armada komersial ini diklaim sulit.

    Sebagai gambaran, jelas Ira, ASDP hanya bisa mendatangkan 10 unit kapal lama, namun hal itu sempat diperkarakan. Kemudian, pengadaan kapal makin sulit sejak berlaku pembatasan/moratorium izin operasional pada tahun 2017. 

    Alhasil, Ira berkeyakinan bahwa proses akuisisi merupakan salah satu langkah tepat untuk mengatasi persoalan di ASDP.

    “Ini adalah kesempatan langka yang sulit terjadi lagi di masa depan, hingga sebut now or never. Lonjakan 70% unit kapal komersil itu tidak ternilai harganya,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Ira bersama eks Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi, serta mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry Muhammad Adhi Caksono telah didakwa merugikan negara Rp1,25 triliun dalam proses akuisisi PT JN itu.

    Adapun, ketiganya telah dituntut dalam perkara ini. Ira telah dituntut 8,5 tahun penjara. Sementara itu, Yusuf Hadi dan Harry Adhi Caksono dituntut 8 tahun penjara.

  • Gus Ipul Ajak Sri Sultan dan Menhub Dudy Sambangi Siswa SRMA 20 Sleman

    Gus Ipul Ajak Sri Sultan dan Menhub Dudy Sambangi Siswa SRMA 20 Sleman

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Kamis (6/11/2025).

    Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang interaksi langsung antara para pejabat negara dengan para siswa yang tinggal dan menuntut ilmu di sekolah rakyat tersebut.

    Pada kesempatan ini, rombongan melihat sejumlah ruang belajar, termasuk kelas Biologi yang tengah diampu oleh Fransiska Ari Puspita, guru muda asal Gunung Kidul. Ia menjelaskan konsep klasifikasi makhluk hidup menggunakan game edukatif Word Wall.

    “Dengan cara ini, anak-anak lebih cepat mengingat materi karena tampilannya menarik dan mereka bisa berkompetisi sehat,” ujar Fransiska di depan para tamu.

    Di kelas itu pula, tampak sejumlah siswa yang bersemangat mengikuti permainan, meski rasa grogi tak bisa disembunyikan. Salah satunya Pramudya Dwi Ardiansyah (16), remaja asal Kalasan.

    “Deg-degan tapi senang bisa ketemu langsung sama beliau,” ucapnya polos saat melihat kedatangan dua menteri dan Sri Sultan.

    Rombongan kemudian beralih meninjau asrama serta ruang makan siswa. Gus Ipul menegaskan bahwa SRMA bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter.

    “Ritme hidup anak-anak di sini tidak hanya menuntut kedisiplinan, tapi juga melatih tanggung jawab dan spiritualitas mereka,” kata Gus Ipul.

    Suasana penuh kehangatan tercipta saat para siswa memperkenalkan diri hingga menyampaikan cita-citanya. Lambang menjawab lantang ketika Gus Ipul bertanya apakah ia betah tinggal di sekolah rakyat.

    “Siap, kerasan, Pak!” balasnya tegas.

    Bahkan, Ikhsan Fajar Susandi menceritakan rutinitas mereka bangun pukul 03.00 WIB untuk salat tahajud, belajar, hingga mengisi hari dengan aktivitas pendidikan lainnya.

    Keragaman keyakinan juga tampak hidup di Sekolah Rakyat. Renatha Merah Delima (16), siswi Katolik asal Kalasan, mengatakan dirinya nyaman tinggal di sekolah ini.

    “Di sini enak, teman-temannya baik dan ada Bu Gita yang selalu mengajak kami ke gereja setiap Sabtu sore,” ungkapnya.

    Sri Sultan pun mengapresiasi proses pendidikan karakter yang terbangun di sekolah rakyat. “Semangat menuntut ilmu, karakter yang baik harus dibentuk dari sekarang,” ujarnya.

    Sementara Menhub Dudy menegaskan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang menjadi prioritas Presiden.

    “Kami tidak hanya memberi bantuan transportasi, tapi ingin memastikan anak-anak ini mendapatkan akses pendidikan yang layak, dari Sabang sampai Merauke. Karena dari sinilah masa depan negeri ini dimulai,” tegasnya.

    Kunjungan diakhiri dengan peninjauan dapur dan menu makan siang. Aroma nasi hangat, ayam goreng, dan sayur kacang menjadi penutup agenda, menegaskan bahwa kehidupan sehari-hari para siswa Sekolah Rakyat bukan sekadar belajar, tetapi juga pembentukan mental dan karakter secara utuh.(ted)

  • Pledoi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi di Kasus Akusisi PT JN

    Pledoi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi di Kasus Akusisi PT JN

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyatakan kasus yang menjeratnya merupakan upaya kriminalisasi terhadap profesional Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

    Berdasarkan dokumen pleidoi yang diterima Bisnis, Ira memaparkan pembelaan dirinya dalam kasus dugaan korupsi kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara (PT JN) tahun 2019-2022 oleh ASDP. Ira disangkakan merugikan negara Rp893 miliar atau 70% dari nilai akuisisi.

    Mulanya, Ira mempertanyakan soal kerugian negara Rp1,25 triliun negara yang didakwakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dirinya. 

    “Kerugian negara Rp1,253 triliun itu sama sekali tidak benar. Nilai kerugian keuangan itu dibuat sendiri oleh auditor internal berdasar perhitungan dosen konstruksi perkapalan,” tulis Ira dalam pledoinya yang dibacakan pada hari ini, Kamis (6/11/2025). 

    Ira mengatakan dirinya tidak pernah ditunjukkan KPK bukti adanya tindakan korupsi yang dilakukan pihaknya. Lebih lanjut, Ira mengatakan hal dianggap sebagai bukti baru ada dalam Laporan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara, LHA-AF-08/DNA/05/2025. Namun, laporan itu bukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Justru, bukti-bukti tersebut hanya datang dari KPK sendiri yang dikeluarkan pada 28 Mei 2025 atau tiga bulan setelah dirinya ditahan. 

    Dia juga mengatakan ada perhitungan keliru dari dosen perkapalan yang dibawa KPK saat menghitung valuasi perusahaan. Menurut Ira, ada tiga poin yang diabaikan saat menghitung nilai perusahaan.

    Pertama, kapal-kapal JN dianggap sebagai benda mati tidak produktif seperti kursi atau meja, padahal kapal-kapal ini Laik Laut, dan menghasilkan pendapatan. Kedua, setelah diakuisisi, bisnis ASDP dan JN dapat diintegrasikan hingga akan mengefisienkan biaya operasional seperti untuk pembelian suku cadang yang tentu lebih murah karena dibeli dalam jumlah besar secara gabungan.

    Ketiga, karena ada pembatasan jumlah kapal pada lintasan komersial, maka izin tidak dikeluarkan lagi. Kapal JN seluruhnya adalah kapal dengan izin komersil. Pihak Ira menilai korupsi dan kerugian negara yang didakwakan KPK itu hanya framing hasil rekayasa sesuai penggambaran berikut ini:

    “Suatu keluarga peternak baru saja membeli peternakan tetangganya Rp1,272 miliar. Tiba-tiba sang anak yang mengelola usaha itu ditahan petugas. Ia dituduh korupsi merugikan keluarganya sendiri untuk memperkaya tetangganya itu Rp1,253 miliar atau 98,5% dari harga beli itu. Semua bingung. Apa salah dia? Di mana kerugiannya?” Peternakan yang dibeli itu tetap utuh 100%. Ayam-ayamnya terus bertelur, dan terus menghasilkan pendapatan Rp600 miliar setiap tahun,”

    Padahal, kata dia, kapal yang telah diakuisisi ASPD Laik Laut, dan menghasilkan pendapatan. Kemudian, hasil dari akuisisi bisnis JN oleh ASDP telah bisa memberikan efisiensi biaya operasional. Adapun, nilai kapal JN yang seluruhnya memiliki izin komersil bisa mendobrak pembatasan jumlah kapal pada lintasan komersial.

    Ira juga mengungkap pembelaan bahwa akuisisi PT JN justru telah menguntungkan ASDP. Pasalnya, kata Ira, dari aset utuh perusahaan bernilai Rp2,09 triliun, ASDP hanya membayar dengan dana Rp1,27 triliun.

    “Namun, perusahaan ini bisa dibeli seharga Rp1,272 triliun atau hanya 60% dari nilai kapal. Secara nominal pun ASDP dan negara untung dari akuisisi ini,” imbuhnya.

    Selain itu, Ira mengemukakan manfaat lain dari akuisisi ini telah membuat keberlangsungan layanan perintis di daerah terdepan, terluar dan tertinggal atau 3T.

    Dia menuturkan pada saat ini 70% operasional ASDP telah dimandatkan pemerintah untuk layanan perintis. Namun, subsidi untuk kebutuhan operasional disebut kerap kurang. Alhasil, ASDP selalu mengeluarkan subsidi untuk kekurangan itu dari usaha komersial.

    Oleh karena itu, Ira menilai penambahan armada komersial bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan itu. Hanya saja, penambahan armada komersial ini diklaim sulit.

    Sebagai gambaran, jelas Ira, ASDP hanya bisa mendatangkan 10 unit kapal lama, namun hal itu sempat diperkarakan. Kemudian, pengadaan kapal makin sulit sejak berlaku pembatasan/moratorium izin operasional pada tahun 2017. 

    Alhasil, Ira berkeyakinan bahwa proses akuisisi merupakan salah satu langkah tepat untuk mengatasi persoalan di ASDP.

    “Ini adalah kesempatan langka yang sulit terjadi lagi di masa depan, hingga sebut now or never. Lonjakan 70% unit kapal komersil itu tidak ternilai harganya,” pungkasnya.

    Bahkan, kata Ira, tokoh bisnis Renald Kasali, yang berstatus sebagai saksi ahli, justru mengapresiasi akuisisi yang dilakukan ASDP sebagai langkah sangat strategis pengembangan usaha yang semestinya juga dilakukan banyak BUMN lain.

    “Sangat menyedihkan akuisisi menguntungkan itu malah dikriminalisasi, dianggap merugikan negara Rp 1,253 triliun memakai harga scrap yang tidak benar itu,” imbuhnya.

    Akuisisi Berujung Kriminalisasi 

    Kepada majelis hakim, Ira mengatakan akuisisi merupakan aksi besar korporasi sehingga wajar jika ada beberapa mispersepsi yang timbul hingga perlu dijernihkan. Mispersepsi tersebut diantaranya ASDP mempercantik kinerja JN dalam KSU dengan membiayai operasional perusahaan itu. Namun, dia menegaskan dalil tersebut tidak benar.

    Pasalnya, biaya operasi JN dibayar dari hasil penjualan tiket JN sendiri yang memakai sistem milik Nota Pembelaan Terdakwa I Ira Puspadewi |7ASDP. Fasilitas Ecopay bank dipakai sebagai dana talangan dua bulan. Sementara sisa usaha dibagi ASDP-JN.

    Menurutnya, kedua pihak pun diuntungkan dalam kerja sama ini, sebagaimana prinsip kerja sama apapun dalam bisnis.

    Namun, lanjutnya, ada kesan ASDP belum berusaha maksimal mendapatkan harga termurah untuk akuisisi. Padahal, kata dia, harga akuisisi perusahaan JN sebesar Rp1,272 triliun wajar bahkan sangat murah karena hanya 60% dari harga kapalnya saja Rp2,092 triliun.

    Bila dihitung dari harga akuisisi itu, nilai kapal JN hanya Rp12,7 juta per GT, jauh lebih rendah dari nilai kapal ASDP Rp23,1 juta per GT. Semua kapal itu adalah feri komersil.

    “Dengan akuisisi ini, ASDP juga mendapat 53 izin operasi sekaligus, pasar, serta pendapatan tunai langsung. Kesempatan tersebut sangat langka serta tidak ternilai harganya jika harus dinominalkan,” imbuhnya. 

    Ira mengatakan kriminalisasi tersebut telah menghancurkan hidup Ira dalam satu setengah tahun terakhir belakangan. Dalam persidangan, Ira juga mengungkapkan kriminalisasi oleh penyidik juga telah mengorbankan hidup para profesional BUMN dan seperti RJ Lino di Pelindo, Nur Pamuji di PLN, Karen Agustiawan di Pertamina, Hotasi Nababan di Merpati, hingga Milawarma di Bukit Asam, termasuk Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong. 

    Menurutnya, akibat kriminalisasi begitu sangat fatal. Dampaknya bukan semata pada kehidupan orang yang diperkarakan seperti saya sekarang. Dampaknya harus pula ditanggung bangsa secara menyeluruh. Dunia profesional yang semestinya terus dikembangkan menjadi mati suri; terobosan serta prakarsa-prakarsa baik akan terhenti; iklim bisnis menjadi tidak sehat lagi, bahkan hukum pun akan rusak karena praktiknya malah merancukan kebenaran dan kejahatan.

    Di akhir pledoi, Ira kembali menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan korupsi dan mengambil uang sepeserpun dalam akuisisi ini. Sampai sekarang dia memastikan tidak ada seorang pun yang sudah terbukti diperkaya karena hal ini.

    “Nilai kerugian negara Rp 1,253 triliun atau 98,5% dari harga akuisisi Rp 1,272 triliun itupun sengaja dibuat dengan perhitungan berdasar harga scrap yang jelas tidak benar. Kerugian negara itu juga tidak masuk akal karena JN yang diakuisisi masih utuh, beroperasi, dan telah memberi kontribusi pendapatan Rp2,1 triliun pada ASDP selama tiga setengah tahun setelah diakuisisi. Apakah orang seperti saya ini memang penjahat, Yang Mulia?”

    Sekadar informasi, Ira bersama eks Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi, serta mantan Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry Muhammad Adhi Caksono telah didakwa merugikan negara Rp1,25 triliun dalam proses akuisisi PT JN itu.

    Adapun, ketiganya telah dituntut dalam perkara ini. Ira telah dituntut 8,5 tahun penjara. Sementara itu, Yusuf Hadi dan Harry Adhi Caksono dituntut 8 tahun penjara.

  • Kisah Trio Pengusaha Rp 3.200 Triliun Nongkrong Makan Ayam Goreng

    Kisah Trio Pengusaha Rp 3.200 Triliun Nongkrong Makan Ayam Goreng

    Seoul

    Mengapa Jensen Huang, CEO Nvidia, menikmati chimaek, gabungan kata Korea chicken (ayam goreng) dan maekju (bir), bersama Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong dan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung?

    Ketiga tokoh teknologi itu menyantapnya di Kkanbu Chicken, di jantung ibu kota negara tersebut, menjelang KTT APEC di Gyeongju belum lama ini. “Aku suka ayam goreng dan bir bersama teman-temanku, jadi Kkanbu tempat yang sempurna, bukan?” kata Huang di sana.

    Selain menjadi nama jaringan restoran, Kkanbu juga merupakan istilah gaul Korea untuk menyebut sahabat karib. Menurut kantor berita Yonhap, ketiganya menyantap bola keju, stik keju, ayam tanpa tulang, dan ayam goreng bersama bir Korea merek Terra dan minuman beras lokal, soju.

    Video media lokal menunjukkan ketiganya, dengan total kekayaan gabungan sekitar USD 195 miliar atau di kisaran Rp 3.200 triliun, saling mengaitkan lengan saat meneguk bir, gestur yang di Korea melambangkan keakraban. Huang, Lee, dan Chung kemudian keluar untuk membagikan ayam goreng dan stik keju kepada kerumunan yang berkumpul.

    Ketika Huang membunyikan lonceng emas, tanda ia akan mentraktir seluruh tamu restoran, orang-orang bersorak. Namun, menurut Yonhap, tagihan makan justru dibayar oleh Lee dari Samsung, sementara Chung menraktir untuk putaran kedua.

    Menurut sejumlah sumber, dikutip detikINET dari Korea JongAng Daily, sosok di balik acara tak biasa tersebut adalah putri Huang, Madison Huang. Madison sekarang menjabat sebagai direktur Nvidia’s simulation software division

    Sumber mengatakan bahwa Madison secara khusus memilih cabang Kkanbu Chicken di Samseong-dong, Distrik Gangnam, untuk pertemuan tersebut. “Madison Huang yang memilih lokasi itu sendiri” ujar salah satu sumber.

    Dilaporkan bahwa Madison tiba di Korea sebulan sebelumnya untuk meninjau sejumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Nvidia, sekaligus memilih restoran ayam goreng tersebut jauh hari sebelum pertemuan penting itu.

    Sepanjang kunjungannya di Korea, Madison selalu mendampingi ayahnya dari dekat, sering kali berjalan sedikit di depan untuk menunjukkan arah. Saat Huang memberikan dua botol wiski Jepang premium Hakushu 25 bertanda tangan kepada Lee dan Chung, Madison-lah yang menyerahkan botol-botol itu kepada ayahnya.

    (fyk/afr)

  • 6 Bakso Indonesia yang Masuk Daftar Meatball Terlezat di Dunia Versi Taste Atlas

    6 Bakso Indonesia yang Masuk Daftar Meatball Terlezat di Dunia Versi Taste Atlas

    JAKARTA – Bakso sudah lama dikenal sebagai salah satu makanan favorit banyak orang di Indonesia. Hidangan berbahan dasar daging giling ini punya banyak variasi, baik dari segi rasa, tekstur, hingga cara penyajiannya. Tak hanya populer di dalam negeri, bakso Indonesia ternyata juga mendapat perhatian di kancah internasional.

    Menurut Taste Atlas, situs yang dikenal sebagai rujukan kuliner dunia, beberapa jenis bakso dari Indonesia berhasil masuk dalam daftar Best Meatballs in the World atau bakso daging terenak di dunia.

    Pembaruan data per 15 Oktober 2025 mencatat ada enam varian bakso khas Nusantara yang masuk dalam daftar tersebut. Disebutkan pula bahwa keberadaan bakso di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perpaduan budaya Asia dan Eropa.

    Jika pada tahun 2023 hanya beberapa jenis saja yang masuk daftar, kali ini ada 6 jenis bakso yang berhasil menonjol. Berikut 6 bakso di Indonesia yang masuk daftar meatball terlezat didunia versi Taste Atlas.

    1. Bakso

    Bakso yang sering ditemui sehari-hari ini memang sangat populer di seluruh Indonesia. Biasanya disajikan dalam kuah kaldu hangat dengan pelengkap berupa mie kuning atau bihun, serta tambahan pangsit, tahu, atau telur rebus.

    Ciri khas bakso Indonesia adalah teksturnya yang kenyal. Walaupun menjadi makanan kaki lima, bakso dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari gerobak pinggir jalan sampai restoran besar. Rasanya semakin nikmat ketika ditambah sambal atau kecap sesuai selera.

    2. Bakso Goreng

    Bakso goreng atau yang biasa disebut basreng merupakan jajanan yang banyak dipengaruhi oleh kuliner China. Bakso ini dibuat dari campuran daging (bisa ayam, sapi, udang, ikan, atau babi), tepung, dan bumbu, kemudian digoreng hingga berwarna cokelat keemasan.

    Bagian luarnya renyah, sementara dalamnya tetap lembut. Biasanya disajikan selagi panas dengan sambal atau saus pedas manis.

    3. Bakso Solo

    Sesuai namanya, bakso ini berasal dari Kota Solo. Kuahnya terkenal bening tetapi kaya rasa karena menggunakan kaldu sapi asli.

    Bakso Solo biasanya disajikan bersama mie kuning atau bihun, serta tambahan seperti bawang goreng, seledri, dan sayuran hijau. Rasa pedas dan segarnya makin terasa ketika diberi sambal dan sedikit perasan jeruk nipis.

    4. Bakso Bakar

    Bakso bakar adalah jajanan favorit banyak orang, terutama di daerah Jawa. Setelah dibentuk, bakso biasanya direbus dulu, lalu ditusuk dan dibakar di atas arang.

    Selama proses pembakaran, bakso dilumuri kecap dan bumbu sehingga menghasilkan aroma yang khas, sedikit manis, gurih, dan smokey. Bakso bakar sering dijual di warung kecil, kaki lima, atau stand malam hari.

    5. Bakso Ayam

    Selain bakso sapi, bakso ayam juga banyak digemari. Bahan dasarnya adalah daging ayam yang dihaluskan, lalu dicampur dengan bumbu sederhana dan tepung agar teksturnya kenyal.

    Bakso ayam bisa disajikan langsung atau dibuat kuah hangat untuk dijadikan sup. Banyak orang memilih menggunakan daging dada ayam karena lebih sehat dan rendah lemak.

    6. Tahu Bakso

    Tahu bakso berasal dari Jawa Tengah dan menjadi camilan favorit di berbagai daerah. Camilan ini menggabungkan tahu lembut dengan isian bakso sapi yang gurih.

    Ada yang disajikan dengan cara dikukus, ada juga yang digoreng agar bagian luarnya terasa lebih renyah. Rasanya ringan namun tetap beraroma daging, sehingga cocok untuk jadi lauk, camilan, atau oleh-oleh.