Hewan: Ayam

  • Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Liputan6.com, Bukittinggi – Jam Gadang merupakan monumen sekaligus ikon populer Kota Bukittinggi. Bukan sekadar sebagai ikon pariwisata, monumen ini juga merupakan salah satu bangunan peninggalan era Hindia-Belanda di Sumatra Barat.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, Jam Gadang didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda atas perintah Ratu Wilhelmina dari Belanda. Pembangunan dilakukan sebagai bentuk hadiah bagi sekretaris (controleur) Kota Bukittinggi (Fort de Kock) yang menjabat saat itu, yakni HR Rookmaaker.

    Pembangunan konstruksi menara jam ini dibangun oleh arsitek asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Menariknya, konstruksi bangunan ini tidak menggunakan rangka logam dan semen, melainkan campuran batu kapur, putih telur, dan pasir.

    Dengan dana mencapai 3.000 Gulden, pembangunan monumen Jam Gadang secara resmi selesai pada 1926. Monumen Jam Gadang berdiri kokoh setinggi 26 meter di tengah Taman Sabai Nan Aluih. Monumen ini dianggap sebagai patokan titik sentral (titik nol) Kota Bukittinggi.

    Terdapat empat tingkat pada Jam Gadang. Tingkat pertama merupakan ruangan petugas, sedangkan tingkat kedua adalah tempat bandul pemberat jam. Adapun tingkat ketiga merupakan tempat mesin jam, sementara puncak menara tempat lonceng jam berada di tingkat keempat.

    Pada lonceng di puncak menara tertera nama dari produsen mesin jam ini. Monumen Jam Gadang juga memiliki atap berbentuk gonjong di puncak menara. Namun, atap yang saat ini bukanlah bentuk asli dari bangunan tersebut pada masa awal pendiriannya.

    Desain awal puncak Jam Gadang berbentuk bulat dengan gaya khas Eropa. Terdapat patung ayam jantan di bagian atasnya.

    Setelah memasuki era pendudukan Jepang, atap Jam Gadang diubah dengan mengikuti gaya arsitektur khas Jepang. Perombakan kembali dilakukan saat memasuki era kemerdekaan.

    Saat itu, atap dirombak menjadi bentuk atap bagonjong yang merupakan ciri khas arsitektur bangunan asli Minangkabau. Hingga kini, desain atap Jam Gadang tersebutlah yang masih terlihat.

    Sementara itu, mesin jam yang digunakan di dalam monumen ini merupakan barang langka yang hanya diproduksi dua unit oleh pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Selain digunakan pada Jam Gadang, unit kedua yang setipe dengannya hingga kini masih digunakan dalam menara jam legendaris Big Ben di London, Inggris.

    Sistem mesin tersebut bekerja dengan cara menggerakkan jam secara mekanik melalui dua bandul besar yang saling menyeimbangkan satu sama lain. Tanpa sumber energi apapun, sistem tersebut membuat jam ini terus berfungsi selama bertahun-tahun.

    Mesin tersebut menggerakkan jarum jam yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Masing-masing diameter area perputaran jarum jam adalah 80 centimeter.

    Terkait angka pada jam, keseluruhannya dibuat dengan menggunakan sistem penomoran Romawi. Namun, angka empat ditulis dengan cara unik, yakni IIII, bukan IV.

    Dengan segala keunikan yang dimilikinya, monumen Jam Gadang masih menjadi salah satu ikon populer Kota Bukittinggi. Tak heran, akan terasa tidak sah jika bertandang ke Bukittinggi tanpa menengok dan mengabadikan momen di bangunan ini.

    Penulis: Resla

  • Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas dengan Program Makan Bergizi Gratis

    Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Puas dengan Program Makan Bergizi Gratis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan respons positif dari masyarakat, dengan mayoritas menganggapnya sebagai kebijakan yang membantu mengurangi beban ekonomi keluarga.

    Presiden pun mendapat apresiasi atas inisiatif ini, meskipun ada beberapa aspek yang dinilai masih perlu diperbaiki agar manfaatnya lebih optimal.

    Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga KedaiKOPI, sebanyak 84 persen masyarakat merasa terbantu dengan adanya program MBG.

    Manajer Riset KedaiKOPI, Ashma Nur, menjelaskan bahwa mayoritas responden menginginkan standarisasi gizi sebagai prioritas utama dalam penyempurnaan program ini.

    “Ada 53,4 persen masyarakat yang berharap kualitas gizi dalam program MBG dapat lebih distandarisasi sehingga manfaatnya lebih maksimal,” ujar Ashma dalam rilis survei di Kantor KedaiKOPI di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).

    Selain perbaikan gizi, perluasan program MBG ke seluruh provinsi juga menjadi harapan besar masyarakat.

    “Sebanyak 29,8 persen responden berharap cakupan MBG dapat diperluas agar lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” tambah Ashma.

    Ia menekankan bahwa evaluasi terhadap program ini secara keseluruhan masih menunjukkan hasil yang positif.

    Namun, ada beberapa kendala yang disoroti masyarakat dalam survei tersebut. Sebanyak 38,9 persen menganggap menu makanan dalam MBG kurang variatif, sementara 34,3 persen menilai cita rasanya masih kurang memuaskan.

    “Selain itu, ada juga keluhan terkait porsi makanan yang kurang. Ada siswa yang tidak mendapatkan makanan secara lengkap, misalnya tidak mendapatkan lauk seperti ayam,” ungkap Ashma.

  • BI Jateng: Diskon tarif listrik turunkan tekanan inflasi

    BI Jateng: Diskon tarif listrik turunkan tekanan inflasi

    kebijakan diskon tarif listrik yang berlaku selama Januari dan Februari 2025 itu memang mempengaruhi tekanan inflasi

    Semarang (ANTARA) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebutkan bahwa kebijakan pemberian diskon tarif listrik 50 persen kepada rumah tangga pelanggan PT PLN dengan daya di bawah 2.200 VA mampu menurunkan tekanan inflasi.

    Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Rabu, menjelaskan bahwa kebijakan diskon tarif listrik yang berlaku selama Januari dan Februari 2025 itu memang mempengaruhi tekanan inflasi.

    Menurut dia, penurunan tekanan inflasi Januari 2025, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi mencapai 1,13 persen (mtm).

    Bahkan, kata dia, penurunan harga listrik yang besar terhadap penurunan inflasi menyebabkan deflasi secara umum pada indeks harga konsumen (IHK) periode Januari 2025.

    Pada Januari 2025, Jateng mengalami deflasi sebesar 0,46 persen (month to month/mtm) sejalan dengan nasional yang juga mengalami deflasi sebesar 0,76 persen (mtm).

    Secara tahunan, inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,28 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,76 persen (yoy).

    Ia mengatakan bahwa secara spasial seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam terjadi di Kota Semarang sebesar 0,69 persen (mtm).

    Di sisi lain, kata dia, tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,54 persen (mtm), terutama dipengaruhi oleh harga minyak goreng yang kembali meningkat disebabkan keterlambatan distribusi akibat libur panjang.

    Tekanan inflasi juga terjadi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit seiring dengan pasokan yang terbatas karena masih berada pada periode masa tanam, sedangkan masa panen cabai diperkirakan berlangsung pada Februari-Maret 2025.

    Tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kata dia, tertahan oleh penurunan harga komoditas bawang merah seiring dengan panen yang masih terjadi pada sejumlah sentra produksi di Jateng, serta penurunan harga telur ayam ras seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kenaikan harga beberapa komoditas pangan, lanjut dia, berpengaruh terhadap peningkatan harga nasi dengan lauk yang mendorong tekanan inflasi pada kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran hingga mencapai andil sebesar 0,04 persen (mtm).

    Ia menambahkan peningkatan tekanan inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa Lainnya (0,03 persen/mtm) yang disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan peningkatan harga emas dunia akibat ketidakpastian global.

    Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia meningkat sebesar 5,22 persen dibandingkan bulan lalu.

    Dalam rangka menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, ia memastikan BI bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama.

    “Kami akan melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi, termasuk upaya mitigasi dampak deflasi, bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Dengan demikian inflasi di Jateng dapat terjaga di rentang sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mendag Janji Getol Pantau Pasar, Jaga Harga Telur Cs Stabil saat Ramadan-Lebaran

    Mendag Janji Getol Pantau Pasar, Jaga Harga Telur Cs Stabil saat Ramadan-Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga bahan pokok seperti telur ayam, daging ayam, hingga minyak goreng tetap stabil menjelang bulan puasa Ramadan.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan terus memonitor semua bahan pokok hingga Hari Raya Idulfitri atau lebaran ke depan.

    “Kita harus buat stabil, ini makanya sampai lebaran kita harus monitor terus. Kita nggak berhenti,” kata Mendag Budi saat ditemui seusai meninjau di Pasar Klender SS, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025).

    Terlebih, Budi mengeklaim Kemendag telah melakukan pertemuan antara ID Food dan Perum Bulog dengan produsen dan distributor untuk menjaga pasokan bahan pokok pangan tetap terjaga menjelang Ramadan.

    “Kami minta tolong agar pasokan terutama ke Bulog, ke ID Food diperbanyak sehingga nanti yang mahal segera bisa diselesaikan,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Mendag Budi juga memastikan harga telur ayam tetap stabil sesuai Harga Acuan Penjualan (HAP) di harga Rp30.000 per kilogram hingga lebaran ke depan. Hal ini seiring dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang meminta agar pemerintah mewaspadai  permintaan telur ayam ras yang melonjak menjelang Ramadan.

    Peternak telur ayamPerbesar

    “Kita jaga terus ya, kemarin kami ke Blitar, jadi Blitar itu kan menyumbang 30% untuk produksi nasional dan mereka bilang lebaran sanggup men-supply,” bebernya.

    Sebelumnya, BPS mewanti-wanti akan adanya lonjakan permintaan telur ayam ras hingga daging ayam ras menjelang Ramadan. Melonjaknya permintaan pada dua komoditas ini disinyalir akan mempengaruhi harga bahan pokok selama bulan puasa dan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi dua komoditas yang perlu diwaspadai pemerintah.

    “Telur ayam ras dan daging ayam ras perlu diwaspadai karena sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, di mana nanti di bulan Ramadan biasanya akan terjadi kenaikan dari permintaan untuk kebutuhan selama puasa dan menjelang Hari Raya Idulfitri,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Selasa (4/2/2025).

  • Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Klender Jaktim, Menko Zulkifli Hasan Jajanin Emak-emak – Halaman all

    Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Klender Jaktim, Menko Zulkifli Hasan Jajanin Emak-emak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025).

    Tinjauan ini dilakukan bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Pantauan Tribunnews, pria yang akrab disapa Zulhas itu tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Ia langsung disambut Budi.

    Zulhas dan Budi kemudian memasuki Pasar Klender dan menghampiri pedagang ayam. Di situ, ia sempat bertanya berapa untuk harga satu ekor.

    Si pedagang menjawab harga ayam satu ekor dibanderol sebesar Rp 50 ribu. Zulhas kemudian mengeluarkan pecahan uang Rp 50 ribu sebanyak 10 lembar dan memberikannya ke pedagang tersebut.

    Zulhas meminta agar ayam-ayam tersebut diberikan kepada para ibu-ibu yang berdiri di sekelilingnya.

    Lanjut ke pedagang berikutnya, Zulhas dan Budi menghampiri penjual minyak goreng. Di situ ia juga menyempatkan untuk berdialog.

    Tak berlangsung lama, pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun membeli sejumlah minyak goreng dan kemudian ia bagi-bagikan juga ke pembeli di Pasar Klender.

    Setelah itu, ia berpindah ke pedagang cabai. Di situ ia juga sempat bertanya mengenai harga per kilogramnya dan sudah laku atau belum jualannya hari ini.

    “Sudah ada penglaris?” tanya Zulhas.

    “Belum nih pak. Ini bocah (menunjuk anak yang ada di sebelahnya) nungguin jajan nih pak,” jawab si pedagang.

    Singkat saja pembicaraan antara Zulhas dan si pedagang, ia langsung mengeluarkan sejumlah uang dengan pecahan Rp 100 ribu dan diberikan ke pedagang itu.

    “Alhamdulillah,” kata si pedagang dengan nada gembira, lalu ia mencium tangan Zulhas.

    Setelah tinjauan, ia menyempatkan diri melayani memberi keterangan pers terkait dengan kegiatannya pada hari ini.

    Zulhas mengatakan, harga-harga bahan pokok di Pasar Klender stabil.

    Contohnya seperti ayam satu ekor yang dibanderol Rp 50 ribu dengan berat 1,8 kilogram (kg).

    “Kalau 1,8 [kilogram] kan artinya [harganya] Rp 30 ribuan kan [per kilogramnya]? Berarti di bawah harga eceran,” kata Zulhas.

    Selain ayam, ia mengatakan harga beras juga stabil di rentang Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Minyak goreng disebut juga masih stabil, hanya minyak goreng curah yang katanya masih mahal.

    Lalu, ia juga meninjau harga cabai yang dibanderol Rp 60 ribu per kg dan bawang Rp 40 ribu, yang mana menurut dia masih sesuai dengan harga eceran yang ditentukan.

    Dirinya juga sempat meninjau stok gas elpiji 3 kg yang kini sudah bisa didapatkan kembali di pengecer.

    “Gas tadi sudah ga ada masalah tadi ibu-ibu menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden telah mengembalikan boleh lagi mereka mengambil gas kapan saja ya. Jadi alhamdulillah soal gas sudah lancar,” ujar Zulhas.

  • Harga Bahan Pokok Hari Ini: Cabai Rawit Melambung Tinggi

    Harga Bahan Pokok Hari Ini: Cabai Rawit Melambung Tinggi

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan harga beberapa komoditas pangan melambung tinggi, antara lain cabai rawit merah, bawang putih bonggol, Minyakita, minyak goreng curah, hingga jagung tk peternak per hari ini, Rabu (5/2).

    Berdasarkan data panel harga di Bapanas hari ini pukul 08.04 WIB di tingkat konsumen secara nasional, harga cabai rawit merah naik 13,81 persen menjadi Rp64.873 per kilogram atau masih di atas harga acuan pembelian (HAP) nasional yang berkisar Rp40.000–Rp57.000 per kg.

    Selain cabai rawit merah, komoditas cabai merah keriting pun mengalami kenaikan 4,02 persen menjadi Rp57.209 per kg atau masih di atas HAP nasional yang berkisar Rp37.000–Rp55.000 per kg. Lalu, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp54.288 per kg.

    Selanjutnya, bawang merah harganya merosot hingga 16,98 persen menjadi Rp34.452 per kg dengan HAP nasional yang berkisar Rp36.500–Rp41.500 per kg. Sedangkan harga bawang puting bonggol melambung tinggi sampai 11,67 persen menjadi Rp42.436 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp38 ribu per kg.

    Harga beras premium dan medium naik

    Komoditas beras premium di tingkat konsumen secara nasional pun harganya naik 3,31 persen menjadi Rp15.393 per kg atau masih di atas harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp14.900 per kg. Lalu, harga beras medium melonjak hingga 7,87 persen menjadi Rp13.484 per kg atau masih di atas HET nasional Rp12.500 per kg.

    Sedangkan harga beras program stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terpantau turun 0,41 persen menjadi Rp12.449 per kg dengan HET nasional Rp12.500 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan tercatat sebesar Rp20.185 per liter.

    Harga Minyakita dan minyak goreng curah melambung tinggi

    Kemudian, Minyakita melambung tinggi harganya hingga 11,36 persen menjadi Rp17.484 per liter atau masih di atas HET nasional Rp15.700 per liter. Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun meroket sampai 11,99 persen menjadi Rp17.582 per liter.

    Lalu, tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat seharga Rp12.462 per kg. Adapun harga tepung terigu curah tercatat senilai Rp9.853 per kg.

    Sementara, gula konsumsi mengalami kenaikan harga 4,05 persen menjadi Rp18.209 per kg dengan HAP Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg. Lalu, harga garam halus beryodium tercatat sebesar Rp11.199 per kg.

    Harga daging sapi murni, daging ayam ras, dan telur ayam ras turun

    Di samping itu, harga daging sapi murni di tingkat konsumen secara nasional turun sampai 6,39 persen menjadi Rp131.048 per kg dengan HAP nasional Rp140 ribu per kg. Selain daging sapi murni, daging ayam ras juga mengalami penurunan harga hingga 9,43 persen menjadi Rp36.228 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg.

    Adapun harga telur ayam ras pun terpantau turun 2,77 persen menjadi Rp29.169 per kg dengan HAP nasional Rp30 ribu per kg. Selanjutnya, komoditas ikan tongkol di tingkat konsumen secara nasional tercatat seharga Rp39.757 per kg.

    Lalu, harga ikan tongkol tercatat sebesar Rp32.425 per kg. Sementara, ikan bandeng tercatat seharga Rp32.086 per kg.

    Kemudian, harga kedelai biji kering impor merosot hingga 14,16 persen menjadi Rp10.301 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu per kg. Namun, jagung tk peternak melambung tinggi harganya sampai 11,41 persen menjadi Rp6.462 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp5.800 per kg.

  • Menko Pangan sebut harga beras stabil jelang Ramadhan

    Menko Pangan sebut harga beras stabil jelang Ramadhan

    Beras kita lihat tadi Rp11.000 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan bahwa harga komoditas beras terpantau stabil menjelang bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Zulhas di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan harga pangan yang dilakukan di Pasar Klender Jakarta Timur, harga beras yang ditemukan di pasar berkisar antara Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram, menunjukkan harga yang relatif stabil.

    “Beras kita lihat tadi Rp11.000 per kg, Rp12.000 per kg, Rp13.000 per kg,” kata Zulhas.

    Tak hanya beras, Menko Pangan juga mengatakan bahwa harga daging ayam potong juga relatif stabil yang dijual dengan harga Rp50.000 per ekor, dengan berat sekitar 1,8 kilogram per ayam.

    Selain itu, cabai ditemukan dengan harga sekitar Rp60.000 per kilogram, sedangkan bawang dijual dengan harga sekitar Rp40.000 per kilogram, mencerminkan harga eceran yang sesuai.

    Kemudian, harga minyak goreng juga terlihat stabil, namun terdapat lonjakan pada harga minyak curah yang dinilai cukup mahal dan berfungsi sebagai buffer apabila terjadi kelangkaan.

    “Cuma minyak curahnya kok mahal, minyak curah itu sebetulnya untuk buffer, kalau minyak yang apa itu langka ya, ada buffer-nya,” ucap Zulhas.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan pangan dalam kondisi yang aman menjelang Ramadhan 2025.

    “Menjelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (4/2).

    Dia menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga ketersediaan pangan, stabilitas pasokan, dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari dan Desember 2025, update 21 Januari 2025, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,”ujar Arief.

    Khusus untuk beras, lanjut Arief, dengan adanya carry over stock di awal tahun 2025 sebesar 8 juta ton, bisa dipastikan kebutuhan pangan untuk masyarakat tidak akan mengalami kekurangan.

    Sementara itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog sebesar 1,9 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga memudahkan pemerintah untuk melakukan intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di berbagai daerah.

    Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa saat ini stok beras yang dikelola mencapai 1.947.778 ton dan minyak goreng sebanyak 5.199 kilo liter.

    “Posisi stok dan sebaran komoditas secara umum komoditas beras cadangan pemerintah 1,947 juta ton, kemudian minyak goreng 5.199 kilo liter,” kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR, di Jakarta, Selasa.

    Wahyu juga menyampaikan stok pangan lainnya yang saat ini dikuasi Bulog yakni tepung terigu 117 ton, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, serta jagung PSO 54.995 ton.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Ramadan 2025, Bapanas Pastikan Ketersediaan Pangan Aman dan Harga Stabil

    Jelang Ramadan 2025, Bapanas Pastikan Ketersediaan Pangan Aman dan Harga Stabil

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan stok pangan nasional dalam kondisi aman menjelang Ramadan 2025. Pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Menjelang bulan suci Ramadan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari–Desember 2025 yang diperbarui pada 21 Januari 2025, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis dipastikan aman dan cukup.

    Arief menjelaskan stok beras nasional sangat mencukupi, dengan carry over stock awal 2025 mencapai 8 juta ton. Selain itu, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog mencapai 1,9 juta ton, tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Di sisi lain, harga gabah di tingkat produsen sudah mencapai Rp6.498 per kg, hampir menyentuh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kg, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya swasembada beras.

    Secara umum, harga pangan nasional relatif stabil. Namun, beberapa komoditas masih di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen, seperti jagung pipil kering, bawang merah, dan daging ayam ras.

    Sementara itu, di tingkat konsumen, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), di antaranya MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium.

    Terkait stok harga pangan Ramadan 2025, neraca pangan nasional tahun 2025 menunjukkan kondisi yang terkendali dengan stok mencukupi untuk beberapa komoditas utama, yaitu beras (9,97 juta ton), jagung (5,1 juta ton), daging sapi dan kerbau (42.867 ton).

  • Arena Judi Sabung Ayam Bangkalan Dibongkar, 11 Motor Diamankan

    Arena Judi Sabung Ayam Bangkalan Dibongkar, 11 Motor Diamankan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Bangkalan kembali melakukan pembongkaran arena judi sabung ayam. Sayang tidak satu pun penjudi yang berhasil diamankan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, pembongkaran kali ini dilakukan di Desa Jukong, Kecamatan Labang, Bangkalan. Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan belasan motor diduga milik pelaku judi sabung ayam yang ditinggal pemiliknya.

    “Pelaku kabur meninggalkan 11 unit motor roda dua di lokasi,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Laniut Hafid, pihaknya melakukan pembongkaran arena sabung dan memasang garis polisi di lokasi tersebut. Polisi juga berhasil menemukan buku catatan yang diduga digunakan untuk berjudi.

    “Kami berhasil mengamankan buku catatan yang diduga digunakan untuk judi sabung ayam,” imbuhnya.

    Hafid mengaku, akses menuju arena sabung ayam itu cukup jauh dari jalan raya. Akibatnya, pelaku berhasil kabur saat petugas tiba di lokasi.

    “Jadi karena lokasinya jauh mereka mengetahui kedatangan kami dan berhasil kabur sebelum petugas tiba, di TKP,” pungkasnya. [sar/but]

  • Bapanas pastikan ketersediaan pangan aman jelang Ramadhan

    Bapanas pastikan ketersediaan pangan aman jelang Ramadhan

    Menjelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan pangan dalam kondisi yang aman menjelang Ramadhan 2025.

    “Menjelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga ketersediaan pangan, stabilitas pasokan, dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari dan Desember 2025, update 21 Januari 2025, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,”ujar Arief.

    Khusus untuk beras, lanjut Arief, dengan adanya carry over stock di awal tahun 2025 sebesar 8 juta ton, bisa dipastikan kebutuhan pangan untuk masyarakat tidak akan mengalami kekurangan.

    Sementara itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog sebesar 1,9 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga memudahkan pemerintah untuk melakukan intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di berbagai daerah.

    Suasana Rapat Dengar Pendapat antara Komisi IV DPR RI dengan Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pupuk Indonesia dan ID FOOD di Jakarta, Selasa (4/2/2025). ANTARA/Harianto

    Di sisi lain, rata-rata nasional harga gabah di tingkat produsen sudah mencapai Rp6.498 per kilogram (kg). Ini mulai mendekati Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kg sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mendorong upaya perwujudan swasembada beras.

    “Secara umum harga pangan nasional menunjukkan angka yang stabil, namun ada beberapa komoditas di tingkat produsen yang masih di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) di antaranya jagung pipil kering, bawang merah, dan daging ayam ras,” ucapnya.

    Sedangkan di tingkat konsumen komoditas harga yang di atas HAP atau harga eceran tertinggi di antaranya MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium.

    Proyeksi neraca pangan juga menunjukkan bahwa ketersediaan pangan nasional tahun 2025 berada dalam kondisi yang terkendali. Beberapa komoditas utama seperti beras, jagung, dan daging sapi memiliki stok yang mencukupi.

    “Stok akhir beras diproyeksikan mencapai 9,97 juta ton, stok jagung 5,1 juta ton, sementara stok daging sapi-kerbau mencapai 42.867 ton,” tuturnya.

    Sebagai upaya menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen, pemerintah telah menetapkan HPP untuk gabah dan beras. HPP Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per kg, sementara harga beras di gudang Perum Bulog sebesar Rp12.000 per kg.

    “Dengan langkah-langkah strategis ini, Bapanas optimis bahwa kebutuhan pangan selama Ramadhan dan seterusnya akan tetap terpenuhi dengan harga yang stabil, memastikan kesejahteraan petani, pedagang, dan masyarakat luas,” kata Arief.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025