Hewan: Ayam

  • Harga pangan Jumat, daging ayam Rp34.150/kg, cabai rawit Rp71.300/kg

    Harga pangan Jumat, daging ayam Rp34.150/kg, cabai rawit Rp71.300/kg

    Pedagang daging ayam ras menjual dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/Harianto

    Harga pangan Jumat, daging ayam Rp34.150/kg, cabai rawit Rp71.300/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 16:59 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, yakni daging ayam ras di harga Rp34.150 per kilogram dan cabai rawit merah Rp71.300 per kg, pada Jumat pagi.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Jumat, pukul 10.20 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp36.800 per kg dan bawang putih di harga Rp45.600 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp12.950 per kg; beras kualitas medium I Rp14.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.300 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.650 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.350 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp56.450 per kg; cabai merah keriting Rp58.100 per kg; dan cabai rawit hijau Rp40.500 per kg.

    Kemudian, daging sapi kualitas I Rp127.800 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp123.150 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.050 per kg; gula pasir lokal Rp18.650 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.100 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp23.100 per kg; serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.700 per kg.

    PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras secara nasional di harga Rp30.400 per kg.

    Sumber : Antara

  • Daftar Harga Pangan Jelang Ramadan dan Simak Tips Belanja Hemat

    Daftar Harga Pangan Jelang Ramadan dan Simak Tips Belanja Hemat

    Jakarta: Menjelang Ramadan 2025, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami pergerakan. 
     
    Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia, harga pangan di berbagai daerah mengalami kenaikan dan fluktuasi.
    Update harga pangan terkini
    Berikut daftar harga beberapa komoditas pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional per Jumat pagi:
     
    – Daging ayam ras: Rp34.150/kg
    – Daging sapi kualitas I: Rp127.800/kg
    – Daging sapi kualitas II: Rp123.150/kg
    – Cabai rawit merah: Rp71.300/kg
    – Cabai merah besar: Rp56.450/kg
    – Cabai merah keriting: Rp58.100/kg
    – Cabai rawit hijau: Rp40.500/kg
    – Bawang merah: Rp36.800/kg
    – Bawang putih: Rp45.600/kg
    – Telur ayam ras: Rp30.400/kg
    – Gula pasir premium: Rp19.050/kg
    – Gula pasir lokal: Rp18.650/kg
    – Minyak goreng curah: Rp19.100/kg
    – Minyak goreng kemasan bermerek I: Rp23.100/kg
    – Minyak goreng kemasan bermerek II: Rp21.700/kg
     

    Selain itu, harga beras juga mengalami variasi tergantung kualitasnya:

    – Beras kualitas bawah I: Rp13.450/kg
    – Beras kualitas bawah II: Rp12.950/kg
    – Beras kualitas medium I: Rp14.650/kg
    – Beras kualitas medium II: Rp14.300/kg
    – Beras kualitas super I: Rp15.650/kg
    – Beras kualitas super II: Rp15.350/kg

    Tips Belanja Hemat Menyambut Ramadan
    Berikut beberapa tips untuk menyiasati kenaikan harga jelang Ramadan:

    1. Belanja lebih awal

    Hindari membeli bahan pangan mendekati Ramadan, karena harga biasanya akan terus naik menjelang hari pertama puasa.

    2. Beli dalam jumlah banyak dan simpan dengan baik

    Untuk bahan-bahan tahan lama seperti beras, minyak goreng, dan gula, belilah dalam jumlah besar agar lebih hemat dan tidak terkena kenaikan harga selanjutnya.

    3. Belanja di pasar tradisional

    Pasar tradisional sering kali menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan supermarket atau toko modern.
     
    Harga pangan menjelang Ramadan 2025 kerap kali mengalami fluktuasi, terutama pada komoditas utama seperti cabai, daging, dan beras. Dengan menerapkan strategi belanja hemat, masyarakat bisa tetap memenuhi kebutuhan selama bulan puasa tanpa harus menguras kantong. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Guru Besar FK UI Imbau Sisa Makanan MBG Tak Dibawa Pulang, Ini Alasannya

    Guru Besar FK UI Imbau Sisa Makanan MBG Tak Dibawa Pulang, Ini Alasannya

    Jakarta

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 174 dan SMA Negeri 58 Jakarta yang berlokasi di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (19/02/2025). Ia ingin memastikan kelayakan menu makanan yang tersedia untuk anak-anak sekolah.

    Nampak sejumlah makanan yang disediakan pada SMP Negeri 174 meliputi nasi, ayam goreng, tahu semur, sayur sawi, dan buah salak, dengan sekotak susu. Sementara pada SMAN 58 Jakarta, menu yang disajikan adalah nasi, ayam katsu, tahu, sayur buncis, dan buah pisang.

    “Apabila tidak habis dimakan, makanan dapat dibungkus dan dibawa pulang,” pesan Wapres Gibran, mengimbau untuk tidak memiliki kebiasaan gemar membuang makanan.

    Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama sisa makanan di sekolah sebaiknya diproses menjadi limbah yang bisa kembali dimanfaatkan. Ia meminta pemerintah agar berhati-hati untuk menyarankan membawa sisa makanan MBG.

    Pasalnya, dalam beberapa kasus, kondisi sisa pangan yang dibawa pulang sudah tidak lagi higiene dan bahkan bisa memicu keracunan. Kebiasaan untuk tidak membawa sisa makanan juga diterapkan di beberapa negara, salah satunya Jepang.

    “Kita biasa kalau makan di restoran dan tidak habis, maka kita akan minta dibungkus untuk dibawa pulang. Di beberapa restoran di Jepang berbeda hal nya. Di salah satu restoran di kota Otaru, daerah Hokaido yang penuh bersalju tinggi di bulan Februari ini maka besar-besar tertulis, mengizinkan makanan yang tidak habis untuk dibawa pulang. Ini untuk mencegah keracunan makanan,” sorot Prof Tjandra, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Jumat (21/2/2025).

    “Kita ingat bahwa pernah juga diberitakan kejadian pada jatah makan Jamaah Haji kita yang disimpan beberapa waktu dan waktu dimakan sudah agak basi dan menimbulkan sakit perut dan lain-lain.”

    Prof Tjandra berharap, program baik MBG bisa diberikan tepat sasaran secara berhati-hati dengan tetap memastikan keamanan pangan atau food security. Bila kasus keracunan pangan terjadi, pemberian MBG malah membahayakan siswa.

    “Dari sekarang baik kalau kita berhati-hati, ingatkan bahwa makanan harus dihabiskan saja di tempat pembagiannya, jangan disimpan untuk dibawa pulang. Ingat, ini program makanan bergizi, perlu antisipasi agar jangan jadi masalah kemungkinan yang tidak diinginkan dan malam jadi kontra produktif,” sambung dia.

    “Harus dijaga ketat oleh pengelola Makan Bergizi Gratis, sesuai konsep from farm to plate, mulai dari penyediaan bahan pangannya sampai tersaji ke depan yang akan memakannya, dan bahkan juga pengelolaan limbahnya,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Kuliner Pagi di Cianjur: Lontong Gomeh yang Bikin Ketagihan

    Kuliner Pagi di Cianjur: Lontong Gomeh yang Bikin Ketagihan

    Cianjur, Beritasatu.com – Berlibur ke Cianjur, Anda wajib mencicipi lontong gomeh yang kerap diburu saat sarapan pagi.

    Sarapan pagi menjadi momen penting sebelum memulai aktivitas sehari-hari. Salah satu pilihan sarapan yang populer di Cianjur adalah lontong gomeh khas Cianjur yang berada di Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Setiap harinya, kedai ini selalu ramai dikunjungi warga yang ingin menikmati hidangan khas tersebut.

    Lontong cap gomeh biasanya menjadi makanan khas warga China pada perayaan Cap Go Meh, tetapi berbeda dengan lontong gomeh khas Cianjur yang dijajakan setiap pagi hari. Hidangan ini menarik pelanggan dari berbagai kalangan karena cita rasanya yang khas dan sesuai dengan lidah warga Cianjur.

    Menurut Saepudin, penjual lontong gomeh khas Cianjur, terdapat perbedaan antara lontong cap gomeh asli dengan lontong gomeh khas Cianjur. Perbedaan utamanya terletak pada topping.

    Apabila lontong cap gomeh menggunakan pete, ati ampela, sambal goreng kentang dan pasta pedas, lontong gomeh khas Cianjur tidak menggunakan bahan-bahan tersebut.

    “Lontong cap gomeh original umumnya kurang cocok di lidah warga Cianjur. Makanya, kami modifikasi dengan menghilangkan beberapa komponen dan menambahkan bahan lain yang lebih sesuai dengan selera orang Cianjur,” tuturnya, Jumat (14/2/2025).

    Lontong gomeh khas Cianjur memiliki topping berupa labu siam, wortel, kacang panjang, telur rebus, ayam suwir, serta bumbu racikan yang disiram dengan kuah gurih dan taburan bawang goreng.

    “Kuahnya sebenarnya mirip dengan lontong cap gomeh pada umumnya, tetapi lidah orang Cianjur cenderung menyukai rasa yang gurih dan manis, tidak hanya asin dan gurih saja,” tambahnya.

    Keunikan lain dari lontong gomeh khas Cianjur adalah penggunaan dua jenis bumbu, yaitu bumbu kental dan bumbu kuah panas yang disajikan terpisah agar santan dalam bumbu kental tidak pecah saat dipanaskan.

    Saepudin telah berjualan lontong gomeh di Cianjur selama hampir 15 tahun. Menurutnya, usaha ini merupakan satu-satunya yang menyajikan lontong gomeh khas Cianjur di daerah tersebut. Dalam sehari, ia mampu menjual antara 200 hingga 400 porsi dengan harga Rp 14.000 per porsi.

    Salah satu pelanggan setia, Monica, mengaku hampir setiap hari menikmati lontong gomeh khas Cianjur. Menurutnya, rasanya sangat enak dan hampir sama dengan lontong cap gomeh asli, hanya berbeda pada beberapa bahan tambahan seperti sambal goreng kentang.

    “Hampir setiap hari saya makan di sini. Rasanya enak dan hampir sama dengan lontong cap gomeh asli. Bedanya cuma di sambal goreng kentang yang tidak ada,” ujarnya.

    Sementara itu, pelanggan lain, Aditya, mengungkapkan bahwa cita rasa kuah lontong gomeh khas Cianjur sangat khas dan berbeda dari lontong pada umumnya.

    “Kuahnya enak dan berbeda, sayurannya juga enak, lontongnya empuk. Di Cianjur sendiri jarang ada lontong gomeh seperti ini,” jelasnya.

    Selain lontong gomeh khas Cianjur, Saepudin juga menjual bubur ayam khas Cianjur sebagai menu sarapan lainnya. Kedai ini menjadi pilihan favorit warga yang ingin menikmati sarapan lezat dengan cita rasa khas daerah.

  • Stok beras di Jakarta aman untuk Ramadhan dan Lebaran

    Stok beras di Jakarta aman untuk Ramadhan dan Lebaran

    Arsip foto – Pekerja menata tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan membenahi swasembada pangan dalam jangka waktu paling lama lima tahun untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia. ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah/RIV/aww.

    Stok beras di Jakarta aman untuk Ramadhan dan Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa stok beras aman untuk Ramadhan, Lebaran atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan bahkan hingga enam bulan ke depan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, stok beras saat ini sebanyak 60.275 ton.

    “(Di) Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 49.591 ton dan PT Food Station Tjipinang Jaya 10.684 ton. Selama enam bulan ke depan untuk beras (ditambah dari Bulog), stoknya itu aman,” kata dia.

    Sementara itu, komoditas kebutuhan warga lain yang juga aman stoknya, yakni gula pasir (250 ton), minyak goreng (33.876 liter), daging sapi (554 ton) dan daging ayam (788 ton). Sedangkan cabai merah keriting (25 ton), cabai rawit merah (24 ton), cabai rawit hijau (7 ton), bawang merah (89 ton) dan bawang putih (36 ton).

    Adapun untuk permintaan komoditas pangan saat Ramadhan yang diprediksi naik antara lain cabai merah keriting (7,53 persen), daging sapi (17,38 persen), daging ayam (17,20 persen) dan bawang merah (10,67 persen).

    Duna menjaga stabilitas pasokan sekaligus harga pangan menjelang Ramadhan, Pemprov DKI melakukan antara lain pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara rutin dan melaksanakan kegiatan pangan murah keliling dengan melibatkan BUMN dan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta.

    Kegiatan pangan murah keliling diadakan di kantor-kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rumah susun (rusun), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan lokasi lainnya. Eliawati mengatakan total pelaksanaan pada bulan Februari sebanyak 21 hari pada 163 titik lokasi.

    Pemprov DKI juga melaksanakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu serta pemenuhan gudang-gudang penyimpanan di BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta (PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya).

    Selain itu juga melakukan kerja sama antardaerah untuk pemenuhan pasokan pangan dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemprov DKI Jakarta dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian inflasi. Eliawati menambahkan, khusus untuk komoditas hortikultura dan pangan strategis lainnya, DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan 39 kabupaten/kota melalui berbagai skema termasuk pertanian kontrak.

    Mudah-mudahan upaya ini bisa menjaga inflasi di Jakarta tetap terkendali. Kebutuhan pangan tetap terpenuhi dan kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar menghadapi Ramadhan dan Lebaran,” katanya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, angka inflasi Jakarta periode Januari 2025 sebesar 0,14 persen (year on year) atau di bawah angka inflasi nasional sebesar 0,76 persen (year on year).

    Sumber : Antara

  • Polda Jatim Pastikan Stok Bahan Pokok Stabil jelang Ramadhan

    Polda Jatim Pastikan Stok Bahan Pokok Stabil jelang Ramadhan

    Surabaya (beritajatim com) – Polda Jawa Timur memastikan stok bahan pokok penting (Bapokting) stabil jelang bulan suci Ramadhan. Hal itu dipastikan setelah satgas pangan Polda Jatim melakukan pengecekan di sejumlah tempat bersama dengan stakeholder terkait.

    Kanit III Subdit I  Indagsi Kompol Harjanto Mukti Eko Utomo mengatakan, pihaknya bersama stakeholder terkait terus melakukan pengecekan dan pemantauan sejumlah harga barang kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan  guna mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar dan memastikan ketersediaan stok bapokting di pasar.

    “Kami melakukan kegiatan pengecekan terhadap Bapokting, dimana hasil pengecekan yang kami dapatkan adalah harga-harga pada umumnya terkait bahan pangan Bapokting itu seperti beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, gula bawang dan cabai relatif  stabil,” katanya, Kamis (20/02/2025).

    Dari hasil pengecekan, Harjanto tidak menampik adanya kenaikan harga pada harga daging ayam yang menyentuh angka Rp 36 ribu per kilogram. Namun, harga ayam itu masih dibawah Harga Ecer Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional yakni di harga Rp 40 ribu perkilogram.

    “Memang ada kenaikan pada harga daging ayam. Yang semula Rp 34 ribu kini menjadi Rp 36 ribu. Namun, itu masih dibawah standar harga yang ditetapkan Badan Pangan Nasional,” imbuhnya.

    Sementara itu, harga lombok yang sempat tinggi mencapai Rp 50 ribu per kilogram, kini sudah turun menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Harjanto mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas stok agar harga tidak naik pada bulan Ramadhan yang akan dilaksanakan sekitar bulan Maret 2025.

    “Kami akan melakukan pengecekan terus hingga pasca  Hari Raya Idul Fitri 1446 H jadi jauh hari dari sebelum Ramadhan  sampai dengan seterusnya kita akan lakukan pengecekan secara berkala walaupun nanti Lebaran sudah selesai,” tegasnya.

    Harjanto berharap dengan adanya satgas pangan memiliki manfaat yang jelas untuk masyarakat. Ia juga meminta kepada pihak – pihak terkait agar turut serta mendukung serta membantu menjaga stabilitas Bapokting di Jawa Timur.

    “Semoga kegiatan satgas pangan polda jatim beserta dengan jajaran dapat memberi manfaat buat masyarakat, guna terus dapat menjamin ketersediaan serta dapat membantu menjaga stabilitas harga bapokting,” pungkasnya. [ang/suf]

  • 8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyakit usus buntu (apendisitis) adalah peradangan akibat penyumbatan, infeksi, atau iritasi pada usus buntu. Makanan yang harus dihindari penderita usus buntu berperan penting dalam mencegah kondisi memburuk, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan.

    Penyakit usus buntu dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada pria berusia 10 hingga 30 tahun. Gejala awalnya biasanya berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar, yang sering disalahartikan sebagai sakit perut biasa.

    Namun, seiring waktu, nyeri akan semakin parah dan berpindah ke sisi kanan bawah perut. Jika tidak ditangani dengan cepat, radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pecahnya usus buntu yang menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

    Oleh karena itu, selain penanganan medis, penderita juga perlu memperhatikan pola makan untuk mencegah kondisi semakin buruk.

    Berikut ini delapan jenis makanan yang harus dihindari penderita penyakit usus buntu agar tidak memperburuk kondisi kesehatan, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2025).

    Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Usus Buntu

    1. Daging olahan

    Makanan seperti hot dog, sosis, dan bakon mengandung lemak tidak sehat, natrium, dan bahan pengawet yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada saluran pencernaan. Selain itu, kandungan nitrat dan zat aditif dalam daging olahan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang.

    2. Makanan yang digoreng

    Kentang goreng, ayam goreng, dan makanan sejenisnya diolah dengan minyak pada suhu tinggi, sehingga tinggi lemak jenuh dan kalori tidak sehat. Makanan berminyak dan berlemak dapat memicu masalah pada usus besar dan memperparah peradangan usus buntu.

    3. Makanan tinggi kolesterol dan lemak

    Daging berlemak, keju, mentega, dan gorengan sulit dicerna dan dapat menyebabkan sembelit, yang meningkatkan peradangan pada usus buntu. Selain itu, makanan berkolesterol tinggi juga dapat memicu batu empedu, yang berpotensi menyumbat usus buntu.

    4. Makanan pedas dan asam

    Makanan pedas dapat mengiritasi sistem pencernaan dan memperburuk gejala radang usus buntu. Sementara itu, makanan asam dapat meningkatkan keasaman di saluran pencernaan, yang memicu peradangan.

    5. Makanan tinggi karbohidrat dan camilan manis

    Makanan tinggi karbohidrat dan gula olahan dapat meningkatkan gula darah, memicu peradangan, dan mengganggu keseimbangan bakteri usus. Konsumsi berlebihan juga dapat menumbuhkan bakteri berbahaya, yang memperburuk kondisi pencernaan.

    6. Olahan susu

    Produk olahan susu, seperti susu, keju, dan es krim dapat meningkatkan risiko radang usus buntu. Pencernaan laktosa yang tidak sempurna dapat menyebabkan kembung, diare, dan sembelit, yang memperparah peradangan.

    7. Makanan kemasan

    Keripik, makanan beku, dan camilan kemasan sering mengandung bahan pengawet dan zat aditif yang dapat mengiritasi sistem pencernaan. Hal ini dapat memperburuk kondisi radang usus buntu.

    8. Buah dengan biji besar atau sedang

    Buah-buahan seperti jambu biji atau semangka memiliki biji yang sulit dicerna dan berpotensi menyumbat usus buntu. Biji-bijian ini juga dapat mengandung senyawa yang berpotensi beracun, yang memperburuk kondisi kesehatan.

    Menghindari makanan yang harus dihindari penderita penyakit usus buntu adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan. Selain itu, penderita disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran dan buah-buahan tanpa biji besar, serta minum air putih yang cukup. Jika gejala radang usus buntu muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Stok Pangan di Gorontalo Dipastikan Stabil dan Aman Jelang Ramadan

    Stok Pangan di Gorontalo Dipastikan Stabil dan Aman Jelang Ramadan

    Liputan6.com, Gorontalo – Warga Gorontalo dihantui dengan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok serta ketersediaan gas Elpiji 3 kilogram jelang Ramadan. Jika ini terjadi, situasi tersebut menambah beban masyarakat, terutama bagi pedagang kecil dan rumah tangga yang sangat bergantung pada gas subsidi tersebut.

    Sejumlah pedagang di pasar tradisional mengungkapkan bahwa harga bahan pangan seperti tomat, cabai dan telur mengalami sedikit kenaikan. Kondisi ini bakal diperparah dengan meningkatnya permintaan selama Ramadan nanti. di mana konsumsi rumah tangga cenderung lebih tinggi.

    Mengantisipasi hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo langsung melakukan pemantauan dan menunjukkan bahwa harga pangan di daerah ini masih tergolong stabil. Termasuk harga daging ayam, daging sapi, dan beras yang sudah memasuki musim panen raya. Sementara komoditas tomat tercatat mengaalami kenaikan, namun belum signifikan.

    “Gejolak harga bisa kita antisipasi, seperti daging ayam itu karena tradisi masyarakat Gorontalo, kita sudah mencatat masing-masing kita antisipasi kedepannya,” kata Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, Jumat, 14 Februari 2025.

    “Selebihnya, cabe rawit justru menurun harganya dan mungkin hanya tomat yang perlu kita antisipasi ke depan,” dia menambahkan.

    Pj Gubernur Rudy juga menjelaskan mengenai pasokan minyak goreng, PT Cipta Langgeng Mitra Sukses belum memiliki stok Minyakita yang cukup.

    Tapi, hal ini sudah dikomunikasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memastikan pasokan minyak goreng di Gorontalo tetap terjaga.

    Selain itu, stok LPG 3 kg di Gorontalo juga terpantau lancar dan distribusinya berjalan dengan baik. Tidak ada kelangkaan seperti yang terjadi di beberapa daerah lainnya.

    “Kita juga melihat stok dari LPG 3kg distribusinya juga bagus. Kelangkaan LPG yang ada di tempat-tempat lain tidak terjadi di Gorontalo. Jadi kami dari TPID sudah sama-sama memantau dan kita nantinya akan melaporkan hal ini kepada Mendagri,” jelas Rudy.

    Meski demikian, Pj Gubernur Rudy mengingatkan agar potensi kenaikan harga komoditas seperti tomat tetap diwaspadai.

    Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan harga dan distribusi pangan serta energi untuk memastikan kestabilan pasar jelang Ramadan. Seluruh laporan hasil pemantauan ini nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri.

  • Harga Kebutuhan Pokok Melonjak Saat Ramadan? Simak Tips Belanja Hemat Ini!

    Harga Kebutuhan Pokok Melonjak Saat Ramadan? Simak Tips Belanja Hemat Ini!

    Jakarta: Menjelang bulan suci Ramadan, kenaikan harga bahan pokok seringkali menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia.
     
    Peningkatan permintaan selama Ramadan dan Idulfitri kerap memicu fluktuasi harga pangan. Namun, dengan strategi belanja yang tepat, kamu dapat mengelola pengeluaran dengan lebih efisien.
    Tips belanja hemat saat Ramadan
    Berikut beberapa tips cerdas untuk berbelanja hemat selama Ramadan:

    1. Belanja lebih awal

    Harga bahan pokok cenderung naik seiring mendekatnya Ramadan. Dengan berbelanja lebih awal, kamu dapat memperoleh harga yang lebih terjangkau dan menghindari lonjakan harga. Misalnya, membeli beras, gula, dan tepung sebelum permintaan membludak dapat menghemat pengeluaran kamu. 

    2. Manfaatkan promo dan diskon

    Banyak platform belanja, baik online maupun offline, menawarkan promo dan diskon khusus menjelang Ramadan. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan harga terbaik. Selain itu, perhatikan cashback atau penawaran khusus lainnya yang dapat mengurangi total belanja kamu. 
     

    3. Buat daftar belanja dan anggaran

    Sebelum berbelanja, susun daftar kebutuhan pokok yang diperlukan selama Ramadan. Tetapkan anggaran belanja dan usahakan untuk tidak melebihi batas tersebut. Hal ini membantu mengontrol pengeluaran dan mencegah pemborosan. 

    4. Belanja grosir

    Membeli bahan pokok dalam jumlah besar atau grosir seringkali lebih ekonomis. Selain mendapatkan harga lebih murah, kamu juga dapat memanfaatkan diskon tambahan dari penjual. Pastikan untuk menyimpan bahan makanan dengan benar agar tetap awet selama Ramadan. 

    5. Pantau harga secara berkala

    Memantau harga bahan pokok secara rutin membantu kamu mengetahui tren harga dan menentukan waktu terbaik untuk berbelanja. kamu dapat memanfaatkan aplikasi atau situs resmi pemerintah seperti Badan Pangan Nasional untuk mendapatkan informasi harga terkini. 

    6. Pilih alternatif produk

    Jika harga suatu komoditas melonjak, pertimbangkan untuk mencari alternatif yang lebih terjangkau. Misalnya, jika harga daging sapi naik, kamu bisa memilih sumber protein lain seperti ayam atau ikan. Fleksibilitas dalam memilih bahan makanan dapat membantu menghemat pengeluaran.

    7. Kurangi konsumsi makanan olahan

    Makanan olahan atau siap saji seringkali lebih mahal dibandingkan memasak sendiri. Dengan memasak di rumah, kamu dapat mengontrol bahan yang digunakan dan menyesuaikan menu sesuai anggaran. Selain lebih hemat, memasak sendiri juga lebih sehat.
     
    Dengan menerapkan tips di atas, kamu dapat menghadapi kenaikan harga bahan pokok selama Ramadan dengan lebih bijak dan efisien. Perencanaan yang matang dan disiplin dalam berbelanja akan membantu menjaga stabilitas keuangan keluarga selama bulan suci ini.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ragam Kuliner Buka Puasa Khas Bengkulu

    Ragam Kuliner Buka Puasa Khas Bengkulu

    Liputan6.com, Bengkulu – Kuliner Bengkulu terkenal dengan kekayaan rempahnya yang khas. Namun untuk hidangan berbuka puasa, Bumi Rafflesia ini memiliki ciri khas dan keunikan sendiri.

    Selama bulan Ramadan, banyak bermunculan penjual makanan tradisional yang menyajikan hidangan khas Ramadan. Mengutip dari indonesia.go.id, berikut beberapa kuliner berbuka puasa khas Bengkulu:

    1. Gulai Kemba’ang

    Gulai kemba’ang adalah salah satu makanan paling populer di Bengkulu. Makanan ini menggunakan daging iga sapi sebagai bahan utama.

    Selain daging iga sapi, masakan ini juga ditambahkan daun talas. Proses pengolahannya dimulai dengan merebus daun talas dan iga sapi terlebih dahulu.

    Air rebusan iga sapi kemudian dijadikan kaldu agar rasa gulai menjadi lebih gurih dan nikmat. Olahan ini menggunakan bumbu, seperti lengkuas, asam kandis, kunyit, jahe, ketumbar, garam, gula pasir, serta bumbu halus bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

    Sebagai aromatik, daun salam dan batang serai tak ketinggalan. Selain itu, santan juga menjadi kunci gurihnya gulai kamba’ang.

    Selain menggunakan iga sapi, masyarakat setempat biasanya menggunakan ikan asin atau ikan teri sebagai pengganti. Tak hanya saat Ramadan, gulai kamba’ang juga menjadi menu spesial saat Lebaran.

    2. Gulai Pisang

    Sesuai namanya, gulai pisang menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Kuliner ini termasuk salah satu kuliner unik yang wajib dicoba saat Ramadan.

    Olahan pisang untuk berbuka puasa biasanya berupa pisang goreng, pisang panggang, keripik pisang, atau kolak pisang. Namun di Bengkulu, pisang dijadikan sebagai bahan utama gulai.

    Umumnya, pisang yang digunakan adalah pisang muda karena buahnya yang belum terlalu matang. Jika menggunakan pisang matang, maka akan cepat rusak saat dimasak bersama gulai.

    Konon, olahan gulai pisang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Gulai pisang kerap dijadikan sebagai lauk alternatif pengganti gulai sapi, ayam, ataupun ikan. Gulai pisang sangat pas disantap selagi hangat.