Hewan: Ayam

  • Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak pasar guna memastikan stabilitas stok dan harga bahan pokok.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, sidak menyasar pasar-pasar tradisional.

    Hampir seluruh pasar tradisional yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya dicek, terutama terkait harga.

    “Monitoring terkait ketersediaan stok dan harga bahan pokok penting di pasar-pasar tradisional dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan 1446 H,” kata Ade dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    Komoditas yang turut dipantau antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyak, dan daging sapi.

    Hasil pengecekan sejauh ini menunjukkan stok bahan pokok masih mencukupi.

    Demikian pula, harga terpantau stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.

    “Sampai saat ini, ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariasi,” ujar Dirkrimsus.

    Ade Safri mengimbau para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar.

    Sementara itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aksi borong agar tidak terjadi panic buying yang dapat memicu lonjakan harga.

    “Dipastikan untuk wilayah Jakarta, bahan pokok penting masih tersedia dan harga terpantau masih dalam keadaan stabil, meskipun terjadi beberapa kenaikan yang bervariasi serta tidak ditemukan indikasi adanya panic buying terhadap sembako,” tandasnya.

    Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025, pemerintah juga telah menggelar operasi pasar pangan murah.

    Kegiatan itu digelar sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025, termasuk di wilayah Jakarta.

     

  • Islam dan Budaya: Menyambut Bulan Ramadan dengan Tradisi Meugang dan Megengan

    Islam dan Budaya: Menyambut Bulan Ramadan dengan Tradisi Meugang dan Megengan

    Ramadan bukan hanya tentang aspek fisik, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membersihkan hati, memperdalam spiritualitas, dan mempererat hubungan sosial. Dalam momen yang penuh ampunan ini, umat Islam berusaha meraih pahala sebanyak-banyaknya dan menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. 

    Hal ini tertuang pada Q.S.al-Baqarah [2]:183.

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S.al-Baqarah:183).

    Menurut Abdullah bin Mas’ud, apabila suatu ayat telah dimulai dengan panggilan kepada orang yang percaya, sebelum sampai hingga akhirnya kita sudah tahu bahwa ayat ini mengandung perihal yang penting atau larangan yang berat. Oleh karena itu, ayat ini menegaskan bahwa puasa di bulan Ramadan merupakan suatu hal yang wajib.

    Bahkan Nabi SAW memiliki cara tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan memperbanyak puasa sunah di bulan Syakban. Salah satu riwayat yang masyhur diceritakan Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha, bahwa Nabi SAW mengisi bulan Syakban dengan memperbanyak berpuasa.

    .ْمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
    . َ أَخْرَجَه ُ الْبُخَارِي ُّ وَمُسْلِم

    Tidaklah aku melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Syakban. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

    Hadis di atas setidaknya memunculkan nilai-nilai yang baik dalam menyambut bulan suci Ramadan. Uniknya terdapat tradisi tersendiri di kalangan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan mengakulturasikannya pada budaya. Tradisi meugang di Aceh dan megengan di Jawa adalah dua contoh ritual budaya yang mendalam dan sangat dihargai oleh masyarakat setempat, terutama dalam konteks menyambut bulan Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. 

    Kedua tradisi ini menggabungkan dimensi sosial, budaya, dan keagamaan yang saling berkaitan, menciptakan sebuah kesempatan untuk mempererat hubungan sosial, menunjukkan rasa syukur, dan mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalani ibadah puasa.

    Tradisi Meugang di Aceh

    Meugang merupakan tradisi yang dilaksanakan pada tiga waktu utama, menjelang Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha. Pada hari-hari tersebut, masyarakat Aceh melakukan pemotongan hewan seperti sapi atau kambing yang dibeli secara kolektif. Setelah penyembelihan dilakukan sesuai dengan prosedur syar’i, daging hewan tersebut dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. 

    Pembagian daging ini memiliki makna simbolis berupa rasa kebersamaan dan berbagi, terutama kepada mereka yang kurang mampu, yang menjadikan meugang sebagai bentuk solidaritas sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Aceh.

    Terdapat empat model yang dipraktikkan masyarakat Aceh dalam menyediakan daging untuk meugang. Pertama, acara meuripee, di mana masyarakat mengumpulkan uang untuk membeli hewan sembelihan yang kemudian dibagikan sesuai kontribusi peserta. Kedua, membeli daging pada agen yang akan menyembelih hewan pada hari meugang, dengan daging dibagikan dalam bentuk tumpok (campuran daging, tulang, dan kulit). 

    Ketiga, membeli daging di pasar, di mana pedagang daging menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, dan berbagai kalangan membelinya sesuai status sosial mereka. Keempat, beberapa masyarakat memilih menyembelih ayam atau bebek yang dipelihara sendiri, biasanya oleh mereka yang kurang mampu, sebagai alternatif untuk merayakan meugang.

    Tradisi Megengan di Jawa

    Sama halnya dengan meugang, tradisi megengan dilakukan beberapa hari sebelum Ramadan, biasanya melalui acara makan besar bersama keluarga besar atau tetangga, dengan hidangan khas seperti nasi, lauk-pauk, dan hidangan tradisional lainnya. Selain makan bersama, tradisi ini juga mencakup kegiatan bersih-bersih rumah dan desa, serta menghias rumah dengan ornamen khas. 

    Dimensi sosial dari megengan terletak pada kebersamaan yang tercipta antara anggota keluarga dan masyarakat sekitar. Acara makan bersama menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antar individu dan memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas.  Selain itu, megengan juga melibatkan pembagian makanan kepada tetangga atau mereka yang kurang mampu, menunjukkan solidaritas sosial yang kuat di kalangan masyarakat Jawa.

    Secara keagamaan, megengan memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur dan kesiapan untuk menjalankan ibadah puasa. Makanan yang disajikan dalam acara megengan tidak hanya berfungsi sebagai hidangan fisik, tetapi juga sebagai simbol persiapan batin untuk menahan nafsu dan menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran. 

    Dalam banyak kasus, acara megengan juga disertai dengan doa bersama sebagai bentuk harapan agar bulan Ramadan dapat dijalani dengan baik dan penuh berkah.

    Kesamaan antara Meugang dan Megengan

    Titik temu meugang dan megengan terletak pada dimensi sosial dan keagamaan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Jawa. Kedua tradisi ini berfungsi sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar individu dalam komunitas, sambil menunjukkan rasa syukur dan berbagi kebahagiaan. Keduanya juga mengandung makna spiritual yang mendalam, yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya berpuasa dan menahan diri. 

    Baik meugang maupun megengan mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan ketaatan kepada Allah Swt, serta mempersiapkan umat Islam untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan pengendalian diri. Selain itu, kedua tradisi ini juga memberikan dampak positif pada sector ekonomi, dengan mendorong perputaran ekonomi lokal, terutama bagi pedagang dan peternak.

    Dengan demikian, baik meugang maupun megengan tidak hanya berfungsi sebagai tradisi budaya, tetapi juga sebagai manifestasi dari ajaran Islam yang mengajarkan kebersamaan, rasa syukur, dan persiapan spiritual dalam menjalankan ibadah puasa. 

    *Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim menuturkan pihak kepolisian tak akan membiarkan pedagang yang mencari untung besar di momen bulan Ramadan.

    Untuk itu upaya sidak dilakukan agar harga jual bahan pokok kepada masyarakat tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita tidak ingin ada spekulan-spekulan yang menjual harga melambung tinggi. Kita memastikan bahwa stok untuk masyarakat ini aman,” ucap Anggi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat apabila ada penjual yang menjual terlalu tinggi untuk dilaporkan.

    “Kita diinformasikan dari tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya. Kita akan laksanakan penyelidikan di mana ada oknum yang berniat untuk mencari untung banyak atau mencari untung lebih, itu akan kita tindak,” tukasnya.

    Menurutnya, Pasar Induk Cipinang menjadi sentral penjualan beras masuk dari berbagai daerah ke Jakarta.

    Sehingga apabila harga di Pasar Induk Cipinang melonjak, harga di pengecer pasti juga ikut naik.

    “Kalau seandainya harga di Pasar Induk Cipianang ini sudah melambung tinggi pasti berantai ke bawah itu akan tinggi,” ucapnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan/stock dan harga bapokting (bahan pokok penting) sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi di antaranya beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini stok bapokting mencukupi dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi yakni:

    – Jakarta Utara : Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali

    – Jakarta Selatan : Pasar Kebayoran Lama,Pasar Tebet Barat

    – Jakarta Barat : Pasar Tomang Barat,Pasar Jembatan Lima,Pasar Jembatan Dua,Pasar Kedoya

    – Tangerang Kota : Pasar Anyar

    – Jakarta Pusat : Pasar Sawah Besar,Pasar Tanah Abang,Pasar Cempaka Putih,Pasar JohaR

    – Bekasi Kabupaten : Pasar Tambun

    – Depok : Pasar Depok Jaya

    – Bekasi Kota : Pasar Pondok Gede

    – Tangerang Selatan : Pasar Serpong

    – Kepulauan Seribu : Pasar Sembako Maju

    – Tanjung Priok : Pasar Muara Angke

     

  • Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak secara acak ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di awal Ramadan.

    Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, terjun langsung memantau harga di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    “Kami memastikan bahwa yang pertama, ketersediaan stok bahan pokok aman. Tadi kita sudah menyaksikan bahwa stok beras mencukupi,” ucapnya.

    Selanjutnya, ia menambahkan bahwa rantai pasokan bahan pangan dari produsen ke distributor hingga ke konsumen juga berjalan dengan baik.

    Anggi menuturkan bahwa berdasarkan keterangan para pedagang, rantai pasok bahan pokok masih dalam kondisi aman.

    “Yang ketiga, tadi kita juga berdiskusi terkait harga yang dipasarkan. Kami selalu mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan, pengawasan, serta sidak pasar terkait ketersediaan stok dan harga bapokting (bahan pokok penting) atau sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi antara lain beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, Minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa hingga saat ini, stok bapokting masih mencukupi dan harga relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan yang bervariasi.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi, yakni:

    Jakarta Utara: Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali.

    Jakarta Selatan: Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat ; Jakarta Barat: Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya; Tangerang Kota: Pasar Anyar.

    Kemudian Jakarta Pusat: Pasar Sawah Besar, Pasar Tanah Abang, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar; Bekasi Kabupaten: Pasar Tambun; Depok: Pasar Depok Jaya; Bekasi Kota: Pasar Pondok Gede; Tangerang Selatan: Pasar Serpong;   Kepulauan Seribu: Pasar Sembako Maju dan Tanjung Priok: Pasar Muara Angke.
     

  • Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    JABAR EKSPRES – Memasuki awal bulan Ramadan 1446 Hijriyah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar Kota Cimahi mengalami kenaikan yang signifikan.

    Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat dengan konsumsi makanan yang lebih beragam. Berdasarkan pantauan di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai rawit yang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.

    Sementara itu, cabai merah tanjung yang sebelumnya dijual seharga Rp50 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp70 ribu per kilogram.

    BACA JUGA:

    Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu.

    Daging ayam yang semula Rp38 ribu per kilogram kini berada di kisaran Rp40 ribu hingga Rp42 ribu per kilogram.

    Sedangkan harga telur ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp27 ribu per kilogram.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Hela Haerani, membenarkan hasil monitoring rutin menjelang Ramadan menunjukkan kenaikan harga di sejumlah komoditas pangan.

    “Menjelang Ramadan ada kenaikan harga. Memang karena permintaan yang naik biasanya, terutama masyarakat jadi masak istimewa menyambut bulan Ramadan,” kata Hela saat dihubungi via telefon, Sabtu (1/3/25).

    Menurutnya, kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas utama seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur.

    “Pedagang di pasar Cimahi kan ambil dari pasar induk. Dari sana harganya sudah naik, jadi jual di Cimahi juga akhirnya jadi naik karena ada biaya transportasi, kemasan, dan lainnya,” jelasnya.

    Tak hanya itu, harga sayuran seperti tomat juga ikut naik. Namun, lanjut Hela, untuk tomat ini kenaikan harga karena sekarang sedang musim hujan, mempengaruhi hasil panen yang kurang bagus.

    Disisi lain, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, memastikan stok pangan di Cimahi masih dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

  • Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE

    Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE

    Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

    Hadapi  puasa Ramadan Wabup Majalengka sidak pasar dan SPBE
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 21:03 WIB

    Elshinta.com – Menjelang bulan Suci Ramadan 1446 H / 2025 Pemkab Majalengka melakukan monitoring kebutuhan pokok dan LPG 3 Kg, Rabu (26/02).

    Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan di dampingi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) melakukan monitoring ke Pasar Kadipaten dan SPBE Jatiwangi.

    Saat sidak di pasar Kadipaten, sejumlah pedagang sayuran, daging maupun sembako, Wabup melakukan interaksi dengan pedagang untuk mengetahui harga maupun stok yang tersedia, khususnya untuk kesiapan warga menghadapi bulan Ramadhan.

    “Sejauh ini ada harga yang mulai naik seperti sayuran, daging ayam ,telur. Begitupun harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 110 ribu rupiah. Hal ini diakibatkan pasokan dari petani langka, sementara Kebutuhan lain seperti minyak goreng, beras , kedelai masih stabil,” terangnya.

    Dena juga mengatakan. Untuk mengatasi lonjakan harga dan menjaga stabilitas pasokan selama bulan ramadhan, Pemkab Majalengka akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait.

    Sedangkan saat melakukan sidak SPBE, Dena menyebut di Majalengka baru ada tiga Satuan Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dengan 29 agen yang tersebar di 26 Kecamatan.

    “Menjelang bulan puasa dan lebaran nanti pihak hiswana migas akan menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan warga, terlebih setiap hari raya selalu meningkat ,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Jumat (28/2). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 1
                    
                        Penjual Ayam Gelonggongan di Kebayoran Lama Ditangkap; Beroperasi Sejak 2021, Omzet Jutaan Rupiah
                        Megapolitan

    1 Penjual Ayam Gelonggongan di Kebayoran Lama Ditangkap; Beroperasi Sejak 2021, Omzet Jutaan Rupiah Megapolitan

    Penjual Ayam Gelonggongan di Kebayoran Lama Ditangkap; Beroperasi Sejak 2021, Omzet Jutaan Rupiah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap Soyib (32), pelaku yang diduga menjual
    ayam
    gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penangkapan terjadi di lokasi pemotongan ayam pada Kamis (27/2/2025) pukul 00.41 WIB.
    Soyib telah berjualan ayam sejak 2021. Dia menjual ayamnya dengan harga Rp 50.000 per ekor. Dari penjualan tersebut, dia meraih omzet jutaan rupiah per hari.
    Namun, Soyib bukanlah pemilik rumah potong. Dia hanya seorang pekerja.
    “Di sini, dia memang sudah lama mengetahui hal ini. Dia (SY belajar) melihat dari teman-temannya yang dahulu di sini,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, Jumat (28/2/2025).
    Soyib tidak membuat alat-alat untuk menggelonggongkan ayam sendiri.
    Menurut Bima, alat-alat yang kini dijadikan barang bukti oleh polisi sudah ada sejak Soyib bekerja di tempat pemotongan ayam tersebut.
    Dari hasil pemeriksaan, Soyib mempelajari teknik penggelonggongan ayam dari rekannya yang sebelumnya bekerja di lokasi yang sama.
    “Untuk pelaku sendiri, di sini dia memang sudah lama mengetahui hal ini, dia melihat dari teman-temannya yang dahulu sudah di sini,” ujar Bima.
    Namun, Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam praktik ilegal ini. Meskipun, pemilik tempat potong ayam diketahui mengetahui kegiatan penggelonggongan tersebut.
    “Untuk bisnis ini dijalankan, pengakuan dari tersangka saudara SY, yang bersangkutan sudah menjalani mulai dari tahun 2021,” ujar Bima.
    Hanya saja, polisi baru menangkap dan menetapkan satu tersangka, yakni Soyib. Penyidik masih mendalami keterlibatan pihak lain.
    AKP Bima Sakti, menjelaskan, motif Soyib sebagai pekerja di rumah potong ayam tersebut adalah untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
    “Mencari keuntungan yang lebih dari berat normal atau HET (harga eceran tertinggi) dan dijadikan tambahan, (keuntungan) 20 sampai 30 persen,” kata Bima.
    Sementara itu, tempat pemotongan ayam yang menjual
    ayam gelonggongan
    di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meraup omzet hingga Rp 10 juta per hari.
    Berdasarkan pengakuan Soyib, dia bisa menjual ayam gelonggongan hingga 200 ekor per hari.
    “Untuk pemotongan yang bisa dilakukan oleh saudara SY, dalam satu hari bisa sampai 100 sampai 200 ayam potong, yang dijual mulai harga Rp 30.000 sampai Rp 50.000 (per ekor),” ujar Bima.
    Namun, omzet yang didapatkan bervariasi, tergantung hasil penjualan dalam satu hari.
    Fakta lain terungkap dari kasus ini, yakni penggunaan air kotor.
    Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok, mengungkapkan, ayam gelonggongan di Kebayoran Lama disuntik menggunakan air kotor.
    “Yang perlu kita cermati adalah air yang digunakan itu berasal dari air kotor,” kata Hasudungan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat.
    Menurut dia, penggunaan air kotor ini menyebabkan ayam yang telah digelonggong terkontaminasi bakteri dalam air tersebut.
    “Kemudian konsistensinya (daging) juga akan menjadi lembek karena banyak air, dia akan berbau, berbau amis,” ujarnya.
    Hasudungan mengungkapkan, penyuntikan ayam gelonggongan dengan air kotor tersebut bisa menyebabkan kontaminasi bakteri.
    “Air yang digunakan itu berasal dari air kotor, karena air kotor disuntikkan ke daging ayam, otomatis ayam tersebut terkontaminasi bakteri yang ada di air kotor tersebut,” kata Hasudungan.
    Hasudungan menjelaskan, air kotor tersebut dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Escherichia coli (E-coli).
    Menurut dia, keberadaan air kotor pada ayam potong akan mempercepat proses pembusukan daging serta menyebabkan aroma amis yang menyengat.
    “Ketika digoreng, biasanya pasti lebih meletup-letup karena kandungan airnya sangat tinggi sekali di daging ayam dan rasanya pasti tidak seenak daging ayam yang normal,” ujarnya.
    Dari penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa lima ekor ayam yang sudah disuntik air, lima ekor ayam yang belum disuntik air, satu buah jarum suntik, satu selang air, dan dua lembar kuitansi penjualan.
    Atas perbuatannya, Soyib dijerat dengan Pasal 62 Ayat (1) jo Pasal 8 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 12 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lima Lokasi Berburu Takjil di Bandung Dengan Aneka Jajanan Menggoda Selera

    Lima Lokasi Berburu Takjil di Bandung Dengan Aneka Jajanan Menggoda Selera

    JABAR EKSPRES – Ramadan di sore hari menjadi saat yang paling dinantikan, karena bisa mengisi waktu menunggu Bedug Magrib sambil berburu takjil.

    Jika kamu ingin berburu takjil di Bandung, Jabar Ekspres akan memberikan lima lokasi yang selalu ramai pengunjung di saat sore hari di bulan Ramadhan.

    Berbagai menu makanan dan jajanan berderet epanjang jalan, kamu bisa memilihnya dengan leluasa sambil mengendarai motor atau mobilmu.

    Baca juga : Mengintip Ngabuburit di Masjid Al Jabbar Bandung, Ada Takjil Gratis hingga Wisata Kemolekan Arsitektur

    Bukan hanya menu makanan berat dan makanan ringan, bahkan aneka menu minuman dan takjil tersaji lengkap disana, dari yang khas sunda hingga dari daerah lain. Kamu hanya perlu menyiapkan isi dompet agar bisa memilih menu sesuai dengan seleramu.

    Berikut lima lokasi berburu takjil di Bandung yang kami rekomendasikan :

    1. Pasar Metro

    Berlokasi di Perumahan Margahayu Bandung Timur, tepatnya di sepanjang jalan Tata Surya atau di komplek perumahan metro.

    Dulunya di lokasi ini ada pasar kaget yang dibuka setiap Minggu, namun saat Ramadhan, sepanjang jalan ini disulap menjadi pasar takjil dengan aneka menu yang menggoda.

    Para pedagang bukan hanya dari warga erumahan, bahkan datang jauh-jauh dari luar komplek.

    Disini kamu bisa menemukan aneka sajian berbuka, seperti serabi, kolak, bubur, kerupuk banjur, hingga sajian tradisional awug yang cukup legendaris di tempat ini.

    2. Pasar PSM

    Lokasi kedua yang tak kalah ramainya dengan penjual takjil adalah di sepanjang jalan PSM Kiara Condong.

    Disini banyak sekali penjual kaki lima yang menjajakan aneka menu takjil, mulai dari menu jajanan anak kekikinian, makanan khas dari Korea hingga Jepang.

    Ada toko Donat Susu, Burger, Corndog, cimol bojot yang selalu mengantre dan aneka menu lainnya.

    Baca juga : Inilah Lokasi Takjil Gratis Di Kota Bandung, Catat Biar Ga Lupa!

    3. Pasar Ujung Berung

    Rekomendasi ketiga ada di Pasar Ujung Berung, di sini kamu bisa menemukan penjual takjil dengan aneka ragam sajian.

    Ada aneka gorengan, awug dan kue basah, ayam goreng, sate, bakso, es buah, cakue, sekoteng, dan masih banyak lagi.

  • Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Manfaat Ceker Ayam untuk Kecantikan, Bisa Bikin Kulit Glowing!

    Jakarta – Ceker ayam kerap diolah menjadi bone broth atau kaldu tulang dan dikonsumsi untuk memperoleh kulit glowing. Olahan ini juga diyakini menjadi rahasia rambut lebat dan tulang kuat.

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam lah yang kabarnya berkhasiat bagi kecantikan. Sejenis protein ini dipercaya berperan penting bagi tubuh. Benarkah demikian?

    Nutrisi Ceker Ayam

    Ceker ayam termasuk bagian yang bergizi dengan menyediakan banyak protein, lemak vitamin, dan mineral, dilansir dari Healthline. Sekitar 70% dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan pada kulit, otot, dan tulang.

    Kandungan folat atau vitamin B9-nya tinggi yang bagus untuk sintesis DNA dan bantu mencegah kelainan saat lahir. Ceker ayam juga mengandung vitamin A, kalsium, fosfor, dan lemak.

    Dalam 2 ceker ayam (70 gram) setidaknya menyediakan 150 kalori, 14 gram protein, 10 gram lemak, dan 15% vitamin B9 dari nilai harian yang dibutuhkan (Daily Value/DV).

    Benarkah Ceker Ayam Bagus untuk Kulit?

    Kolagen merupakan komponen utama kulit. Tingginya kolagen dalam ceker ayam bisa membuat kulit lebih sehat dengan meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kepadatannya.

    Studi 2015 mengamati 105 wanita menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur berdampak signifikan dalam mengurangi kerutan dan selulit di kulit.

    Menurut tinjauan terhadap 11 penelitian pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil menjanjikan dalam memperlambat penuaan kulit dan menyembuhkan luka.

    Review terhadap 26 penelitian yang fokus pada wanita juga memperlihatkan adanya peningkatan elastisitas dan hidrasi kulit setelah mengkonsumsi 1-12 gram kolagen per hari selama 4-12 minggu.

    Kolagen bagus untuk kulit karena kinerjanya dalam meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya bantu mencegah penuaan kulit.

    Manfaat Ceker Ayam Lainnya

    Kandungan kolagen dalam ceker ayam juga diyakini punya sejumlah manfaat lain bagi kesehatan, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Komponen utama massa tulang adalah kolagen. Seiring bertambahnya usia, kadar kolagen akan menurun dan massa tulang akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis, kondisi saat kepadatan tulang menyusut sehingga mudah keropos dan patah.

    Asupan kolagen dipercaya bisa meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang. Menurut studi terhadap 66 wanita pasca menopause yang mengkonsumsi 5 gram kolagen setiap harinya selama 12 bulan, terjadi peningkatan kepadatan mineral tulang hingga 7%.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Kolagen dalam ceker ayam dapat meredakan nyeri sendi. Penelitian selama 3 bulan terhadap 191 pengidap osteoartritis lutut menyimpulkan dosis harian kolagen dari tulang rawan ayam mengurangi nyeri, kekakuan, dan disfungsi fisik secara signifikan.

    Berdasarkan studi terhadap 139 atlet yang nyeri lutut juga menunjukkan hasil serupa. Mereka yang mengkonsumsi 5 gram kolam per hari mengalami penurunan intensitas nyeri selama beraktivitas.

    3. Meningkatkan Massa Otot

    Sebagai penyumbang 30% dari total protein tubuh, kolagen termasuk komponen penting bagi otot. Penelitian selama 12 minggu menemukan sekelompok pria lansia pengidap sarkopenia yang mengkonsumsi 15 gram kolagen saat berpartisipasi dalam program olahraga memperoleh massa otot yang lebih banyak.

    4. Memperkuat Rambut dan Kuku

    Kekuatan rambut dan kuku diyakini bertambah dengan mengkonsumsi kolagen. Banyak orang melaporkan konsumsi kolagen bantu menghindari rambut dari kerusakan.

    5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kolagen memberikan struktur pada arteri. Tanpa kolagen yang cukup, arteri menjadi kurang fleksibel dan elastis sehingga dapat memicu aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai dengan penyempitan arteri. Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    Studi terhadap orang dewasa sehat yang mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap harinya selama 6 bulan memperlihatkan terjadinya penurunan ukuran kekakuan arteri yang signifikan.

    Kadar kolesterol ‘baik’ atau HDL mereka juga meningkat hingga 6%. HDL diketahui menjadi faktor penting dalam kesehatan jantung.

    Efek Samping Ceker Ayam

    Mengutip situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, per 100 gram ceker ayam menyediakan 5,5 gram lemak tak jenuh atau 60% dari kebutuhan harian dewasa. Bagian kaki ayam ini juga mengandung 84 miligram kolesterol atau sekitar 20% kebutuhan harian.

    Ada baiknya konsumsi ceker ayam cukup dalam jumlah wajar, tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak, sebab bisa memicu peningkatan kolesterol. Kadar kolesterol yang tinggi terus-menerus dapat mengakibatkan mudah lelah hingga risiko serius seperti gagal jantung atau stroke.

    (azn/row)

  • Kriminal kemarin, kasus ayam gelonggongan hingga “Robot Trading”

    Kriminal kemarin, kasus ayam gelonggongan hingga “Robot Trading”

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal pada Jumat (28/2) antara lain terkait kasus tewasya WNA asal Singapura di Jakarta Barat, ayam gelonggongan di Jakarta Selatan hingga penggelapan aset “Robot Trading Fahrenheit”.

    Berikut rangkumannya:

    1. Kedubes cari alamat WNA Singapura yang tewas di Gropet

    Jakarta (ANTARA) – Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura masih mencari alamat warga negaranya yang tewas dalam sebuah halte di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (26/2).

    “Kedubes (Singapura) masih cari alamatnya. Kita juga masih menunggu,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Omzet penjualan ayam gelonggongan di Jaksel capai Rp10 juta/hari

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan omzet penjualan ayam gelonggongan yang diterima oleh pelaku berinisial SY saat melakukan aksinya di Pasar Kebayoran Lama, mencapai 10 juta per hari.

    “Omzet variatif, namun untuk pemotongan yang bisa dilakukan oleh saudara SY dalam satu hari bisa sampai 100 sampai 200 ekor ayam potong yang dijual mulai harga Rp30 ribu sampai Rp50 ribu,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti kepada wartawan di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Polisi evakuasi seorang pria yang mau bunuh diri di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Personel Kepolisian mengevakuasi seorang pria berinisial KM (27) yang diduga hendak melakukan penganiayaan terhadap diri sendiri atau bunuh diri di Kalimati Pakin Jalan Pakin Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Korban ini melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan senjata tajam dan mencoba melompat ke kali,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Kuasa hukum jadi tersangka penggelapan aset “Robot Trading Fahrenheit”

    Jakarta (ANTARA) – Seorang kuasa hukum berinisial OS menjadi tersangka atas dugaan penggelapan aset korban kasus “Robot Trading Fahrenheit” dengan terdakwa HS.

    “OS sudah menjadi tersangka,” kata Kasipenkum Kejati DKI Jakarta, Syahron Hasibuan kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Polisi bubarkan aksi balap liar di Tangerang Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Aparat Kepolisian membubarkan aksi balap liar oleh sekelompok remaja di Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat dini hari.

    “Ada 15 remaja yang hendak melakukan balap liar di flyover Jalan Serua Raya sekitar pukul 01.00 WIB,” kata Kapolsek Ciputat Timur, Polres Tangerang Selatan, Kompol Bambang Askar dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025