Hewan: Ayam

  • Wanita di Bekasi Mengaku Dipiting Polisi, Kapolres Mempersilakan Korban Lapor – Halaman all

    Wanita di Bekasi Mengaku Dipiting Polisi, Kapolres Mempersilakan Korban Lapor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ida Farida, seorang wanita di Bekasi, Jawa Barat, mengaku memperoleh perlakuan tak menyenangkan saat menjenguk adiknya yang ditahan di Polres Metro Bekasi. 

    Merespons hal tersebut, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa mempersilakan Ida Farida untuk segera melapor ke Pengamanan Paminal (Paminal) jika menilai dirugikan dan benar mendapatkan perlakuan tidak pantas dari anggotanya.

    “Kalau ibu itu merasa diperlakuan tidak baik, silakan datang, kami tunggu di Paminal Polres untuk pelaporan pada anggota,” ujar Kombes Mustofa di Polres Metro Bekasi, Rabu (19/3/2025), dilansir Tribun Bekasi.

    Terkait video unggahan itu, Kombes Mustofa mengatakan bahwa sejumlah anggotanya telah diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

    “Anggota saya sudah diperiksa sama Propam Polda, sudah langsung dimitigasi sama Propam Polda,” ucapnya. 

    Cerita Ida Farida

    Ida Farida menceritakan perlakuan tidak menyenangkan tersebut lewat unggahan video berdurasi 3 menit 33 detik yang dalam akun TikTok pribadinya, yakni idafaridasm pada Selasa (18/3/2025).

    “Saya datang ke sana (Polres Metro Bekasi), saya masih pakai seragam, saya tanyakan kenapa adik saya ditahan,” kata Ida Farida, dikutip dari TikTok-nya, Rabu.

    Ia menjelaskan, saat tiba di Polres Metro Bekasi, dirinya langsung menanyakan surat penahanan terhadap adiknya ke polisi yang bertugas di lokasi.

    Namun, menurut Ida, pihak kepolisian tak berkenan memperlihatkan surat itu kepadanya.

    Alasannya, surat penahanan hanya bisa dilihat oleh orang tua korban yang bersangkutan, bukan kakak kandung.

    Tak puas dengan jawaban itu, Ida lantas mencoba menghubungi rekannya melalui ponsel.

    Belum sempat menghubungi rekannya, Ida justru mengaku ada anggota polisi yang menyerangnya dari belakang.

    Polisi tersebut melakukan penyerangan dengan memiting, memelintir lengan tangan, hingga merampas ponsel Ida Farida.

    “Saya seakan diperlakukan seperti maling ayam,” jelas Ida Farida dalam lanjutan unggahan videonya.

    Selanjutnya, Ida berharap keadilan kepada Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa, Presiden Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    “Saya mohon, Pak Kapolres Bekasi, Pak Prabowo, Pak Gubernur Dedi Mulyadi, tolong saya, tolong tegakkan keadilan. Jangan sampai ada perempuan yang diperlakukan seperti ini,” ucapnya sembari bersedih.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Perempuan di Bekasi Dipiting Polisi saat Jenguk Adiknya di Polres Bekasi, Minta Tolong Prabowo.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

  • Terpopuler, isu dwifungsi TNI hingga masjid diinstruksikan buka 24 jam

    Terpopuler, isu dwifungsi TNI hingga masjid diinstruksikan buka 24 jam

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan Kamis untuk disimak, Komisi I DPR sebut isu dwifungsi lewat RUU TNI sudah terbantahkan hingga masjid di sepanjang jalur mudik diinstruksikan buka 24 jam. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Komisi I DPR sebut isu dwifungsi lewat RUU TNI sudah terbantahkan

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengatakan isu bangkitnya “dwifungsi” di tubuh militer melalui revisi Undang-Undang (RUU) TNI sudah terbantahkan karena hal itu justru membatasi jumlah jabatan sipil yang bisa diisi TNI aktif.

    Dia mengatakan perubahan jumlah jabatan sipil yang bisa diisi TNI aktif memang ditambah dalam RUU TNI, tetapi hal itu hanya memasukkan ketentuan saat ini yang sudah terjadi. Adapun beberapa lembaga seperti Kejaksaan hingga BNPB, sebelumnya sudah memiliki undang-undang tersendiri dan memungkinkan diisi TNI.

    Dengan begitu, menurut dia, sudah tidak perlu lagi ada lagi perdebatan. Namun, dia menilai bahwa pro dan kontra yang terjadi di masyarakat merupakan hal yang lazim terjadi. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS

    Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membantah penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terkait pembatasan penggunaan drone dan rencana penutupan kawasan wisata di wilayah itu.

    Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko menjelaskan isu yang menyebutkan bahwa pembatasan penggunaan drone serta rencana penutupan TNBTS berkaitan dengan kasus ladang ganja, Balai Besar TNBTS memastikan bahwa hal tersebut tidak benar. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Oknum pegawai Bank Bengkulu gunakan uang korupsi untuk judi daring

    Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Ni Wayan Sinaryati menyebutkan oknum pegawai Bank Bengkulu yang melakukan tindak pidana korupsi uang kas sebesar Rp6 miliar untuk bermain judi online (daring). Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Polri tawari kakak polisi gugur di Lampung gabung lewat jalur rekpro

    Polri menawari kakak dari Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta, polisi yang gugur saat bertugas membubarkan sabung ayam di Way Kanan, Lampung, untuk bergabung dengan kepolisian lewat jalur rekrutmen proaktif (rekpro) bingara.

    Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta merupakan putra kedua dari dua bersaudara yang gugur dalam tugas pada Senin (17/3). Jenazah Ghalib dimakamkan di samping makam ayahnya di Tempat Pemakaman Umum Way Kandis, Bandarlampung. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Masjid di sepanjang jalur mudik diinstruksikan buka 24 jam

    Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menginstruksikan agar masjid di sepanjang jalur mudik Lebaran buka 24 jam untuk melayani pemudik, utamanya bagi mereka yang mencari tempat peristirahatan sementara.

    Arahan ini sejalan dengan usulan Menteri Agama Nasaruddin Umar agar masjid di sepanjang jalur mudik dijadikan posko atau rest area guna mengurangi kepadatan di rest area, SPBU, dan fasilitas umum lainnya. Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Astronot Pulang setelah 9 Bulan di Luar Angkasa, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    Astronot Pulang setelah 9 Bulan di Luar Angkasa, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

    Jakarta

    Astronot Barry “Butch” Wilmore dan Suni Williams kembali ke Bumi setelah hampir sembilan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

    Misi yang awalnya direncanakan hanya delapan hari ini diperpanjang akibat kerusakan pada pesawat luar angkasa yang seharusnya membawa mereka pulang. Saat tiba di bumi, mereka harus menyesuaikan diri kembali dengan kehidupan di bawah pengaruh gravitasi.

    Ketika berada jauh di atas bumi atau di luar angkasa, tubuh astronot dapat mengalami sejumlah perubahan signifikan, bahkan hingga tingkat DNA mereka. Tubuh mereka cenderung memanjang imbas tak ada gaya gravitasi bumi yang menarik tubuh ke bawah.

    Tak hanya itu, karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, redistribusi cairan di luar angkasa dapat menyebabkan astronot mengalami kondisi yang disebut “kaki ayam” dan “kepala bengkak”. Namun, setelah kembali ke Bumi, perubahan ini perlahan kembali normal.

    “Dokter NASA berbicara kepada keduanya sebelum mereka memulai perjalanan pulang, dan mereka mengatakan bahwa kesehatan mereka “sangat baik”, kata dr Joe Dervay, salah satu dokter penerbangan NASA, kepada CNN.

    Para ilmuwan masih meneliti dampak jangka panjang dari paparan luar angkasa terhadap tubuh manusia. Namun, data selama puluhan tahun menunjukkan bahwa astronot mengalami berbagai perubahan fisik, bahkan setelah periode singkat di luar angkasa. Sebagian besar perubahan ini akan berjangka-angsur kembali normal setelah mereka kembali ke Bumi.

    “Ada beberapa perbedaan pada masing-masing individu dalam seberapa cepat mereka pulih, tetapi cukup mengesankan melihat bagaimana mereka akan berubah dan benar-benar beradaptasi dengan cepat,” kata Dervay.

    “Sering kali, jika Anda melihat mereka beberapa hari kemudian, Anda benar-benar tidak tahu apa yang baru saja mereka lakukan selama beberapa bulan terakhir.”

    Mikrogravitasi merupakan penyebab utama berbagai perubahan yang dialami astronot. anpa tarikan gravitasi bumi, astronot dapat mengalami kepadatan tulang, serta pelemahan otot.

    Mereka juga bisa kehilangan kontrol motorik, koordinasi, dan keseimbangan di luar angkasa, yang dapat menyebabkan gejala seperti mabuk dalam perjalanan, menurut penelitian. Selain itu, gravitasi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kardiovaskular, penglihatan, serta DNA mereka.

    Sebagian besar efek besar yang dialami astronot tampaknya bersifat jangka pendek-hanya sedikit masalah kesehatan yang sejauh ini diketahui bertahan lama. Setelah kembali ke bumi, mereka akan menjalani berbagai latihan rehabilitasi untuk mengembalikan kondisi tulang dan otot mereka ke bentuk semula.

    Meskipun Wilmore dan Williams awalnya tidak mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama itu dan seharusnya hanya berlangsung selama delapan hari, para pemimpin NASA tidak percaya bahwa hal tersebut akan menyebabkan masalah kesehatan yang tidak biasa bagi keduanya.

    “Kami tidak melihat perlunya tindakan pencegahan khusus,” kata Dina Contella, wakil manajer Program Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA, pada Jumat.

    “Seperti astronot lainnya yang kembali, akan ada periode aklimatisasi, dan hal itu akan berbeda-beda bagi setiap anggota kru.”

    (suc/suc)

  • Mengintip Akses ke Negara Batin hingga Kondisi Puluhan Mobil Sebagian Rusak di Lokasi Sabung Ayam – Halaman all

    Mengintip Akses ke Negara Batin hingga Kondisi Puluhan Mobil Sebagian Rusak di Lokasi Sabung Ayam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Kasus tewasnya 3 anggota polisi di lokasi judi sabung ayam Dusun Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung masih dalam penyelidikan aparat.

    Diketahui tiga polisi gugur saat tengah melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di lokasi tersebut pada  Senin (17/3/2025) lalu.

    Tiga polisi gugur adalah Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

    Dimana letak Negara Batin, lokasi terjadinya insiden tersebut dan bagaimana akses menuju ke lokasi?

    Wartawan Tribunlampung.co.id, Bayu Saputra yang mencoba untuk menelusuri akses ke Negara Batin, Rabu (19/3/2025) merasa cukup kesulitan karena medannya yang berat.

    Ya, jalan menuju ke lokasi tersebut masih berupa jalan tanah yang terjal, ditambah ada beberapa titik jalan yang becek.

    Perjalanan dari Desa Bumi Jaya ke Negara Batin atau lokasi penembakan tersebut memakan waktu satu jam lamanya. 

    Sesampainya di lokasi, Tribunlampung.co.id mendapati, ada 20 unit mobil yang berada di gelanggang judi sabung ayam tersebut. 

    Sebagian besar mobil dalam kondisi kaca pecah, baik bekas peluru maupun hantaman benda tumpul. 

    Beberapa mobil yang kacanya pecah ditutupi dengan menggunakan terpal warna biru.

    KONDISI JALAN – Kondisi jalan terjal untuk melewati ke lokasi arena sabung ayam di Dusun Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Rabu (19/3/2025). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

    Seperti mobil Mitsubishi Pajero Sport putih berpelat BE 10XX ASC, ditemukan sedikitnya 10 lubang bekas peluru. 

    Kaca mobil bagian samping kanan dan kiri dan kaca belakang dalam kondisi pecah. 

    Namun, ada mobil Toyota Innova BE 13XX ALN yang dalam kondisi cukup baik. 

    Mobil warna abu-abu itu tidak ditemukan kerusakan sama sekali. 

    Selain mobil, ditemukan juga sejumlah kotak kandang ayam yang berserakan di lokasi. 

    Kotak tersebut diduga digunakan oleh para penjudi untuk membawa ayam aduannya.

    Tampak pula warung makanan dalam kondisi rusak parah. 

    Sejumlah barang dagangan terlihat berserakan di tanah. 

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. 

    Berikut identitas 20 mobil tersebut:

    Toyota Innova abu-abu BE1397ALN
    Daihatsu Terios putih G1312AN
    Pajero Sport BE1043ASC
    Toyota Avanza Hitam BG1302ND 
    Daihatsu Terios putih B2726SRS
    Daihatsu Taft hitam BE1550KP
    Daihatsu Sigra BG1986YH
    Toyota Avanza Hitam BE1319WV
    Toyota Hilux hitam BE13AS
    Toyota Innova abu-abu BE1425HQ
    Toyota Fortuner BE1376B
    Mitsubishi Colt hitam BG8792KL
    Toyota Avanza Hitam BE1569KT
    Toyota Agya Putih BE1432RE
    Toyota Kijang Innova G1611SG
    Toyota Rush putih B1241CIL
    Mitsubishi El 300 Hitam BG9140YB
    Daihatsu Ayla silver B2242KIF
    Fortuner abu-abu BG1309KR
    Toyota Fortuner putih BG1895KA

    Polisi Tetapkan Satu Tersangka

    MOBIL SABUNG AYAM – Penampakan sejumlah mobil yang terparkir di arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Rabu (19/3/2025). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

    Terkini polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. 

    Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Sumber: (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Riyo Pratama) (Tribunnews.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Akses Menuju Gelanggang Sabung Ayam di Way Kanan Jalan Tanah Terjal

  • Kriminolog UI Adrianus Meliala Duga Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan Perintah dari Jakarta – Halaman all

    Kriminolog UI Adrianus Meliala Duga Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan Perintah dari Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, diduga karena Polsek Negara Batin mendapat perintah langsung dari Mabes Polri di Jakarta.

    Dugaan itu disampaikan Kriminolog UI, Adrianus Meliala. Menurutnya, perintah tersebut yang membuat polisi tak lagi mengenal kompromi terhadap target yang akan digerebeknya. 

    Di sisi lain, kata Adrianus, diduga pihak kepolisian telah saling ‘tahu sama tahu’ dengan oknum TNI terkait dengan praktik judi sabung ayam di wilayah itu. 

    “Sepertinya, ada ‘power’ dari luar. Misalnya, kenapa dilakukan penyerbuan? Misalnya, mungkin arena perintah dari Jakarta (Mabes Polri). Sehingga mau enggak mau dilakukan penyerbuan tersebut agar lokasi itu segera steril,” ujar Adrianus seperti dikutip Tribun Jakarta dari Nusantara TV yang tayang pada Selasa (18/3/2025). 

    Di sisi lain, kondisi ini membuat oknum TNI yang diduga jadi beking tersebut terpojok dan merasa bahwa tak ada lagi harapan untuk berdialog dengan polisi. 

    Oknum tersebut pun memutuskan untuk memberikan perlawanan. 

    “Dari pihak yang membekingi merasa bahwa ini memang sudah gak ada harapan lagi nih, sudah serius nih polisi, betapapun ada pertemanan tapi serius nah mereka melawan,” jelasnya. 

    Berdasarkan informasi yang diketahui Adrianus, oknum TNI tersebut tanpa basa basi langsung menembak ketiga polisi tersebut di bagian vital dan dengan jarak dekat. 

    “Bayangkan ya, tembakan itu kelihatannya kalau lihat dari beberapa informasi itu tidak pakai ba bi bu itu, saat mereka turun dari mobil, langsung kemudian diadakan penembakan dari jarak dekat.”

    “Lalu arah tembakannnya fatal sekali di dahi ya, yang mana mengindikasikan ketidaksiapan dari anggota mengingat mereka baru saja datang, baru saja mulai untuk semacam pengusiran langsung mendapatkan serangan mematikan,” katanya. 

    Adrianus melihat ada kejanggalan terkait penembakan tanpa basa basi itu yang dilakukan pelaku. 

    “Jadi, menurut saya menarik nih untuk mengetahui kenapa si anggota ini memutuskan menembakkan sesuatu yang mematikan, padahal sebetulnya ada situasi mereka tahu sama tahu,” pungkasnya. 

    Seperti diberitakan, tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Satu dari tiga polisi yang tewas tersebut merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Awalnya, pada Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.

    Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Sebab sebelumnya, tersiar kabar bahwa judi sabung ayam itu merupakan milik oknum prajurit TNI.

    Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.

    Dijuluki Texas

    Terdapat fakta menarik mengenai arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, tempat kejadian perkara (TKP) penembakan yang menewaskan 3 polisi, Senin (17/3/2025).

    Lokasi judi sabung ayam yang digerebek polisi tersebut dijuluki sebagai daerah “Texas”.

    Bukan tanpa alasan, daerah itu rupanya memang dikenal rawan tindakan kriminal dan peredaran senjata api rakitan.

    Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan bahwa saat penggerebekan berlangsung, polisi sempat mengeluarkan senjata api dan mengeluarkan tembakan peringatan.

    Dari lokasi tempat yang sama, tembakan polisi kemudian dibalas hingga menyebabkan tiga anggota Polri tersebut tewas ditembak

    “Ada tembakan balik dari lokasi kejadian. Ini yang menjadi hal yang harus dipahami, siapa yang menembak, siapa yang gunakan senjata apa, ini masih dalam proses investigasi lapangan,” kata Eko di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (18/3/2025), dilansir dari Kompas.com.

    Eko menuturkan bahwa senjata yang digunakan untuk menembak tiga polisi tersebut hingga kini belum ditemukan.

    Tetapi, amunisi yang bersarang di tubuh korban akan dilakukan uji balistik.

    Uji balistik ini akan mengungkap sumber senjata api yang digunakan oleh pelaku.

    “Nah, yang perlu saya tambahkan sedikit, mungkin kita semua tahu bahwa daerah lokasi yang digunakan dalam sabung ayam ini, daerah yang istilahnya ‘Texas’, ‘hitam’,” jelas Eko.

    “Artinya, senjata-senjata (api) yang beredar di sana yang sudah turun-temurun kita ketahui, jadi perbincangan umum, dapat dari mana,” lanjutnya.

    Dengan demikian, Eko meminta seluruh pihak untuk bersabar dan menunggu hasil investigasi, termasuk pemeriksaan 2 oknum TNI AD yang diduga terlibat dalam penembakan ini.

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Pemkot Sukabumi selenggarakan GPM jelang Idul Fitri 1446 H

    Pemkot Sukabumi selenggarakan GPM jelang Idul Fitri 1446 H

    Sejumlah warga saat membeli kebutuhan pokok di operasi pasar GPM yang diselenggarakan di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jabar pada Selasa, (18/3/2025). ANTARA/ (Aditya A Rohman)

    Pemkot Sukabumi selenggarakan GPM jelang Idul Fitri 1446 H
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Maret 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggelar Program Gerakan Pangan Murah di sejumlah Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole pada Selasa (18/3) dan Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu pada Kamis (20/3).

    Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki di Sukabumi, Rabu, mrngatakan Gerakan Pangan Murah ini selain bertujuan mengendalikan angka inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, juga untuk membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau atau sudah disubsidi oleh Pemkot Sukabumi.

    Setiap komoditas yang dijual di Getakan Pangan Murah harganya sudah disubsidi sebesar Rp2 ribu sehingga lebih mudah dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional dan moderen. Komoditas yang tersedia di program ini disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi yang bekerjasama dengan distributor pangan.

    Adapun komoditas yang disediakan berupa beras, telur ayam negeri, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu dan berbagai jenis sayuran. Antusiasme warga yang datang di Kelurahan Selabatu pun cukup tinggi, bahkan sejak mulai dibukanya operasi pasar ini sekitar pukul 08.00 WIB sudah dipadati oleh masyarakat.

    “Diharapkan melalui program ini ini selain inflasi bisa terkendali, masyarakat pun terbantu dengan mendapatkan kebutuhan pokok yang harganya terjangkau,” katanya.

    Di sisi lain, Ayep mengatakan selain menggelar Gerakan Pangan Murah untuk mengendalikan inflasi pihaknya pun terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar untuk mencegah terjadinya lonjakan harga dan memastikan pasokan tersedia.

     

     

     

    Sumber : Antara

  • Top 5 News: Polisi Tewas Ditembak hingga Kebakaran Tebingtinggi

    Top 5 News: Polisi Tewas Ditembak hingga Kebakaran Tebingtinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah artikel Beritasatu.com menarik perhatian pembaca dan masuk dalam top 5 news, sejak Rabu (19/3/2025) hingga Kamis (20/3/2025) pagi ini. Artikel yang menjadi perhatian beragam temanya, mulai dari salat gaib Polda DIY untuk polisi yang tewas ditembak di Lampung hingga kebakaran gudang kayu di Tebingtinggi.

    Berikut top 5 news Beritasatu.com:

    1. Polda DIY Gelar Salat Gaib untuk Polisi yang Tewas Ditembak di Lampung
     

    Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar salat gaib di Masjid Babussalam untuk tiga polisi yang tewas ditembak saat bertugas dalam penggerebekan judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Ihsan menyampaikan belasungkawa mendalam atas gugurnya tiga polisi setelah ditembak di Lampung.

    “Mereka adalah prajurit Bhayangkara sejati yang mengorbankan jiwa dan raga demi keamanan masyarakat,” ujar Ihsan, Rabu (19/3/2025).

    2. Buyback Saham Tanpa RUPS Akan Tingkatkan Permintaan Domestik
     

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengizinkan buyback saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dapat meningkatkan permintaan domestik, terutama di tengah arus keluar investor asing dari pasar modal Indonesia.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan, langkah ini merupakan strategi untuk menambah permintaan terhadap saham emiten di pasar.

    “Jangan lihat jumlahnya, tetapi lihat bagaimana upaya OJK menciptakan permintaan. Saat ini, sebagian besar investor asing keluar, sehingga diperlukan tambahan permintaan dari domestik,” ujar Imam  dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    3. Analis: BI Bisa Turunkan Suku Bunga untuk Dorong Likuiditas Pasar
     

    Top 5 news selanjutnya mengenai Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, saat ini pelaku pasar berharap Bank Indonesia (BI) dapat menurunkan suku bunga acuan untuk tetap memberikan sentimen positif pada pasar modal meski pasar sudah kembali kondusif.

    Menurutnya, penurunan suku bunga oleh BI diperlukan untuk mendorong likuiditas pasar dan pertumbuhan ekonomi yang lebih optimal.

    “Berharap ada penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh BI, paling 20 basis poin, sehingga nantinya bisa mendorong likuiditas di market, khususnya secara umumnya bisa mendorong likuiditas di pasar keuangan, serta berpotensi mendorong ekonomi yang lebih optimal ke depan,” kata Nafan saat dihubungi.

    4. Pemudik Lebaran 2025 Disarankan Tidak Melintasi Jalur Puncak 2
     

    Jalur Puncak 2 yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur tidak direkomendasikan sebagai akses bagi pemudik selama arus mudik Lebaran 2025. Kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat mengimbau masyarakat untuk memilih jalur alternatif lain yang lebih aman.

    Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Ardianto, menyatakan bahwa kondisi jalan di kawasan Puncak 2 tidak layak untuk dilalui, terutama saat hujan atau malam hari.

    “Jalur ini minim penerangan, sempit, berlubang, serta memiliki sejumlah titik rawan longsor. Oleh karena itu, kami tidak merekomendasikan pemudik untuk menggunakan jalur ini,” ujarnya, Rabu (19/3/2025).

    5. 15 Jam Berlalu, Kebakaran Gudang Kayu di Tebingtinggi Belum Padam
     

    Petugas masih memadamkan kebakaran gudang kayu di Tebingtinggi, Sumatera Utara, Rabu (19/3/2025). Kebakaran telah berlangsung selama 15 jam.

    Petugas pemadam kebakaran masih berjibaku menjinakkan si jago merah yang terus menyala di tumpukan kayu dalam gudang. Sebanyak 12 unit mobil damkar dikerahkan untuk menangani kebakaran ini.

    Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus, yang meninjau lokasi kebakaran gudang kayu, menyatakan bahwa api mulai berkurang, tetapi masih ada bara api yang menyala.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com, Kamis (20/3/2025)..

  • Demoralisasi Polisi dan Tentara

    Demoralisasi Polisi dan Tentara

    Demoralisasi Polisi dan Tentara
    Dr. Mukhijab, MA, dosen pada Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
    CITRA
    alat keamanan masyarakat (
    polisi
    ) dan pertahanan negara (
    tentara
    ) di mata publik sangat positif.
    Merujuk hasil survei Lembaga Penelitian dan Pengembangan
    Kompas
    pada Januari 2025, citra polisi (65,7 persen) dan tentara (94,2 persen) positif. Beberapa variabel yang relevan dengan survei tersebut seperti relasi sosial dengan masyarakat dan politik.
    Mengapa citranya positif, tetapi perilakunya anomali? Ini problem yang menyita perhatian masyarakat belakangan ini.
    Ada preseden-preseden perilaku menyimpang dari mereka dalam kurun waktu dekat. Sebut saja beberapa kasus yang mengharu-biru dan membuat miris bagi publik.
    Ada polisi melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur dan menjual video perilaku bejat itu ke situs porno. Ada polisi mencekik anak kandung di dalam mobil saat ibu kandungnya belanja dan banyak perilaku negatif lainnya.
    Kemudian ada tentara menembak pemilik mobil rental hingga tewas, tentara menembak polisi yang menggerebek judi sabung ayam, dan banyak kisah pilu lainnya.
    Apakah kasus perilaku kriminal itu berakar dari problem kesejahteraan polisi dan tentara rendah?
    Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Gaji Ketiga Belas Atas PP Nomor 28 tahun 2001 Tentang Peraturan Gaji Anggota
    Tentara
    Nasional Indonesia gaji pokok anggota TNI dari Prajurit Dua/Kelasi Dua dengan Masa Kerja Golongan (MKG) 0 sebesar Rp 1.775.000, sedangkan tertinggi adalah Jenderal/Laksamana/Marsekal MKG 32 sebesar Rp 6.405.500.
    Sementara Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas atas PP Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, gaji pokok terendah, Bhayangkara Dua MKG 0 sebesar Rp 1.775.000, dan tertinggi Jenderal
    Polisi
    MKG 32 sebesar Rp 6.405.500.
    Gaji pokok tersebut ditambah dengan tunjangan lain. Contoh biaya operasional prajurit TNI/Polri menjadi Rp 97.000/hari.
    Dalam sebulan gaji prajurit terendah mencapai Rp 4,7 juta. Itu belum masuk tunjangan anggota keluarga dan jabatan serta lama kerja. Pendapatan tersebut cukup untuk membiayai hidup di manapun di Indonesia.
    Mengapa tingkat kesejahteraan secara kuantitatif relatif memadai, perilakunya menabrak rambu-rambu nilai-nilai sosial maupun hukum?
    Pada motif ekonomi, sangat logis. Ketika produk video pornografi didistribusikan ke situs pornografi, pelaku bisa saja ingin mendapatkan keuntungan ekonomi dari aksinya.
    Polisi perwira menengah yang memiliki jabatan sebagai pimpinan polisi di tingkat kabupaten, jabatannya setingkat dengan komandan distrik militer, bupati dan wakil bupati, dengan kesejahteraan memadai, memiliki kualifikasi menangani kejahatan, dikategorikan iseng merekam dan menjual video pornografi, itu sangat memalukan. Dia mengetahui kemana video itu bisa dikomersialkan.
    Tentara dengan pangkat menengah dan memiliki pengalaman kerja lebih dari lima tahun, bermaksud memiliki mobil bagus dengan harga murah/rendah (Rp 40 juta).
    Agar niatnya tidak dihalangi, tentara itu menembak pemilik mobil. Prajurit demikian ingin berpenampilan keren, dengan koleksi mobil yang diperoleh secara ilegal.
    Kasus tentara penjaga dan backing judi sabung ayam, berpangkat kopral kepala dan pembantu letnan satu, memiliki masa kerja lima tahun ke atas.
    Akses mereka leluasa ke berbagai sektor ekonomi dan arena yang memiliki kepentingan pengamanan. Maka mereka ingin berpeluang memperoleh pendapatan tambahan atau motif ekonomi dengan menjaga lokasi bisnis judi seperti itu.
    Terdapat irisan perilaku mereka yang berhubungan dengan keinginan untuk mendapatkan kekayaan material, mendapatkan kemewahan, kesenangan, dan kenikmatan materi dalam kehidupan sehari-hari, dalam waktu jangka pendek, yang diperoleh dengan cara mengabaikan konsekuensi norma susila dan hukum. Mereka terjebak pada kepuasan sesaat, pola kehidupan hedonis.
    Meminjam pemikiran Karl Marx, mereka menerapkan strategi “demoralisasi” untuk mencapai level hedonis.
    Meskipun gaji prajurit relatif sejahtera, mereka merasa belum mendapat keadilan karena pendapatannya belum menjadikannya kaya-raya, yang bisa memenuhi kebutuhan skunder dan mewah.
    Karena terperangkap dalam sistem kapitalis dan budaya hedonis, maka cara kaya mendadak dengan monetisasi status keprajuritannya, seperti menjual jabatan untuk backing perjudian, mengokomdifikasi pengalaman dan jejaring untuk membisniskan video porno, agar memperoleh uang lebih di luar pendapatan rutin dari institusi tempatnya bekerja.
    Ketika tenggat waktu menjadi kaya terlalu lama, maka senjata api yang mereka pinjam dari negara, diberdayakan untuk menaklukkan pemodal seperti bos rental mobil.
    Para polisi maupun tentara yang melakukan tindak kejahatan di depan majelis hakim selalu menawarkan agar mereka tidak dipecat, dengan alasan masih ingin mengabdi.
    Alasan idealis dengan diksi “mengabdi” merupakan reproduksi jawaban mereka pada masa proses seleksi masuk akademi pendidikan ikatan dinas tersebut.
    Membaca perkembangan perilaku mereka semasa bekerja, maka alasan utama menjadi polisi atau tentara untuk mengabdi pada negara atau panggilan jiwa, perlu dikritisi.
    Ketika motif mulia itu benar-benar sebagai alasan, mengapa mereka cenderung menggunakan status keprajuritan sebagai alat komodifikasi secara amoral?
    Prajurit yang mengkomodifikasi status dan pangkatnya untuk mencapai kehidupan hedonis, mereka masuk kedinasan bukan dilandasi panggilan hati, melainkan sekadar mendapat kerja yang instan.
    Karena sekolah dalam sistem ikatan dinas, mereka dijamin menjadi prajurit tetap, menjadi pegawai regular dengan pendapatan dan tunjangan rutin setiap bulan.
    Ketika pendapatannya tidak membuat mereka kaya, maka mereka lupa diri sebagai prajurit, yang terikat oleh sumpah dan janji prajurit.
    Mereka tidak malu menggunakan status keprajuritan dan pangkat secara ilegal, agar mendapatkan kekayaan, kesenangan, dan kenikmatan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
    Dengan gejala pragmatis dalam perilaku keseharian polisi dan tentara, apakah alasan idealisme menjadi prajurit masih relevan?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sabung Ayam, Nyawa Melayang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Maret 2025

    Sabung Ayam, Nyawa Melayang Regional 20 Maret 2025

    Sabung Ayam, Nyawa Melayang
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    PENGGEREBEKAN
    arena
    judi sabung ayam
    di Karang Manik, Way Kanan, Lampung, berakhir tragis. Tiga anggota kepolisian gugur setelah ditembak anggota TNI.
    Dalam kasus ini, ada dua prajurit TNI yang ditangkap, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
    Tragedi ini menyingkap banyak persoalan dalam sistem keamanan kita—dari masih kuatnya jaringan perjudian ilegal, lemahnya penegakan hukum, hingga keterlibatan aktor-aktor berseragam yang seharusnya berada di garis depan pemberantasan kejahatan.
    Di tengah gempuran janji reformasi penegakan hukum, insiden ini mengingatkan kita bahwa praktik perjudian ilegal bukan sekadar soal uang, tetapi juga menyangkut nyawa.
    Kejadian di Lampung menandai bahwa perjudian yang terorganisir bukan hanya beroperasi di bawah radar hukum, melainkan juga mampu menantang aparat yang mencoba memberantasnya.
    Judi sabung ayam
    bukan hal baru di Indonesia. Dari kampung-kampung terpencil hingga kota besar, praktik ini sudah berakar kuat di masyarakat.
    Bagi sebagian orang, sabung ayam bukan sekadar perjudian, melainkan budaya dan hiburan yang diwariskan turun-temurun.
    Namun, di balik itu semua, bisnis ini telah berkembang menjadi industri kriminal dengan jaringan yang luas dan kuat.
    Judi ilegal tak bisa bertahan tanpa adanya pembiaran. Dalam banyak kasus, bisnis semacam ini berjalan dengan “izin tak tertulis” dari oknum aparat, mulai dari level lokal hingga nasional.
    Sistem pelindungannya begitu rapi: ada jatah keamanan, koordinasi dengan aparat setempat, hingga jaringan politik yang membuatnya terus eksis meski berkali-kali digerebek.
    Kasus Way Kanan adalah alarm keras bahwa kejahatan ini sudah melampaui batas. Tiga polisi gugur dalam tugas, membuktikan bahwa perjudian ini tak sekadar perkara iseng warga, tetapi sudah menyentuh level yang lebih serius.
    Penembakan terhadap aparat negara adalah tantangan langsung terhadap wibawa hukum dan penegakannya.
    Judi ilegal kerap dikaitkan dengan mafia yang memiliki akses luas ke berbagai institusi. Tak jarang, aparat yang seharusnya memberantas justru terseret dalam pusaran ini.
    Insiden di Lampung kembali memunculkan pertanyaan lama: apakah polisi dan militer benar-benar bisa netral dalam pemberantasan kejahatan?
    Dalam kasus ini, dugaan keterlibatan oknum TNI semakin memperumit persoalan. Polisi dan militer, dua institusi yang bertanggung jawab atas keamanan negara, justru terjebak dalam skenario saling tuduh.
    Jika benar ada anggota berseragam yang melindungi bisnis judi ilegal ini, maka ini bukan sekadar pelanggaran disiplin, tetapi pengkhianatan terhadap tugas dan amanah yang diberikan negara.
    Kita tentu ingat kasus serupa yang terjadi sebelumnya. Judi ilegal, narkotika, hingga tambang ilegal sering dikendalikan oleh jaringan yang melibatkan aktor negara.
    Kekuatan modal dari bisnis-bisnis ilegal ini mampu membangun sistem perlindungan tersendiri, membuat hukum seolah ompong di hadapan mereka yang memiliki akses kekuasaan.
    Wilayah dengan tingkat peredaran senjata api rakitan yang tinggi, minimnya kontrol keamanan, dan lemahnya pengawasan membuat kejahatan bersenjata semakin leluasa.
    Dalam banyak kasus, daerah dengan tingkat kejahatan tinggi sering kali menjadi medan sulit bagi aparat penegak hukum.
    Wilayah semacam ini bukan sekadar titik kriminalitas biasa, tetapi juga tempat di mana hukum sering kali tunduk pada kekuatan senjata dan modal.
    Kasus ini menjadi peringatan bahwa negara masih kalah dalam pertarungan melawan kejahatan terorganisir. Jika tiga polisi bisa ditembak mati di siang bolong dalam tugas resmi, bagaimana dengan masyarakat sipil yang tak memiliki perlindungan?
    Peristiwa ini seharusnya mendorong evaluasi besar terhadap sistem penegakan hukum kita. Ada beberapa hal yang harus segera dibenahi jika kita ingin melihat perubahan nyata dalam pemberantasan perjudian dan kejahatan bersenjata.
    Pertama, pengawasan terhadap aparat penegak hukum harus diperketat. Tidak bisa lagi ada ruang bagi oknum yang bermain di dua kaki—di satu sisi menegakkan hukum, di sisi lain menjadi bagian dari jaringan kejahatan.
    Sistem disiplin internal di kepolisian dan militer harus diperkuat, dengan mekanisme kontrol yang transparan dan tegas.
    Kedua, operasi pemberantasan kejahatan harus lebih terencana dan melibatkan koordinasi yang matang.
    Penggerebekan di Way Kanan menunjukkan betapa kurangnya persiapan dalam operasi yang berisiko tinggi.
    Penegakan hukum di daerah rawan harus dilakukan dengan strategi yang lebih cermat, termasuk dukungan intelijen yang kuat dan koordinasi lintas sektor yang lebih baik.
    Ketiga, negara harus menunjukkan keberpihakan yang jelas dalam perang melawan kejahatan terorganisir. Tidak cukup hanya menangkap pelaku di lapangan, tetapi juga membongkar jaringan di baliknya.
    Pemimpin kepolisian dan militer harus berani mengambil langkah tegas untuk membersihkan institusi mereka dari pengaruh mafia perjudian dan bisnis ilegal lainnya.
    Keempat, membangun sistem keamanan berbasis komunitas. Polisi dan militer tidak bisa bekerja sendiri dalam menciptakan keamanan.
    Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya ini, baik melalui pendidikan hukum, pemberdayaan ekonomi, maupun pelaporan dini terhadap aktivitas mencurigakan.
    Kasus ini harus menjadi pelajaran besar bagi sistem keamanan di Indonesia. Kita tidak bisa lagi membiarkan perjudian ilegal berkembang tanpa kendali, membentuk jaringan sendiri yang mampu menantang negara.
    Ketika tiga polisi gugur dalam tugas, ini bukan sekadar angka statistik kriminalitas. Ini adalah tanda bahaya bahwa hukum sedang diuji, bahwa kejahatan telah mencapai titik yang mengancam wibawa negara.
    Tidak ada alasan untuk membiarkan kasus ini berlalu begitu saja. Pemerintah harus menjadikannya momentum untuk membersihkan institusi keamanan, memastikan tidak ada lagi ruang bagi kejahatan terorganisir untuk berkembang.
    Sabung ayam boleh jadi hanya satu bagian kecil dari fenomena perjudian ilegal. Jika kejahatan kecil ini dibiarkan, maka akan terus membesar dan menciptakan korban-korban baru. Kita tidak ingin melihat nyawa kembali melayang hanya karena negara gagal bertindak tegas.
    Waktunya bertindak. Sebelum yang gugur bukan hanya aparat, tetapi juga kepercayaan kita pada hukum dan keadilan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    Warga Sipil Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam, Dua Oknum TNI hingga Kini Masih Saksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akhirnya Polda Lampung menetapkan status tersangka dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan yang menewaskan 3 polisi. 

    Adalah seorang warga sipil inisial Z yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Lampung.

    Sementara dua oknum anggota TNI yang diduga menembak 3 polisi hingga tewas statusnya masih saksi. 

    Kapolda Lampung dan Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis beri penjelasan soal penetapan tersangka tersebut.

    Kenapa warga sipil lebih dulu jadi tersangka sementara oknum 2 TNI yang diduga melakukan penembakan ke 3 polisi masih saksi?

     

    Warga Sipil Inisial Z Jadi Tersangka Judi Sabung Ayam

    Polisi menetapkan Z, seorang warga sipil sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Penetapan tersangka tersebut setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi bersama yang terdiri dari TNI-Polri.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, dalam peristiwa tersebut ditemukan dua tindak pidana yakni perjudian sabung ayam dan pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Helmy menyebutkan terkait tindak pidana perjudian, pihaknya telah menetapkan Z sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP. Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ungkapnya.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa. Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Briptu Anumerta Ghalib gugur seusai ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI.

     

    Kenapa Dua Oknum TNI Belum Tersangka?

    Dua oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan 3 polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus saksi, belum tersangka.

    Status kedua oknum TNI tersebut diungkapkan oleh Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Dalam kasus ini, dua oknum anggota TNI yang telah ditahan yaitu Kopka Basarsyah yang merupakan anggota Subramil Negara Batin, dan Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin.

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” kata Mayjen Ujang Darwis, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Menurut jenderal bintang 2 tersebut, jika terbukti, kedua oknum TNI ini baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kopka B dan Peltu L masih ditahan di Denpom Lampung pascakejadian penembakan terhadap 3 polisi hingga tewas.

    “Sejauh ini terdapat dua oknum yang terduga pelaku sedang diamankan di Denpom Lampung untuk dilakukan proses pemeriksaan lanjutan,” kata Darwis.

     

    Kopka B ditangkap, Peltu L serahkan diri

    Anggota TNI berpangkat Kopka (Kopral Kepala) Basarsyah alias B, ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD, pada Selasa (18/3/2025).

    Kopka B ditangkap karena menjadi terduga penembakan tiga anggota Polda Lampung saat operasi penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Lampung

    Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan.

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Oknum anggota TNI terduga penembak 3 polisi di Lampung sempat pamer senjata api (senpi).Personel gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan menangkap Kopka Basarsyah, satu terduga oknum TNI penembakan 3 anggota Polda Lampung saat gerebek judi sabung ayam. Viral oknum TNI terduga pelaku penembakan yang menewaskan 3 polisi di Lampung pamerkan senpi, kini pasrah saat diborgol. (Tangkapan layar YouTube KompasTv/IST)

    Dilansir melalui tayangan Kompas TV, sempat terjadi kericuhan dalam penangkapan itu karena pihak keluarga menghalangi petugas.

    Meski demikian, anggota PM (Polisi Militer) TNI AD berhasil membawa Kopka Basarsyah setelah keluarga menerima penjelasan petugas.

    Dari video amatir yang beredar, tampak pelaku yang berbadan tambun itu mengenakan kaos motif doreng hijau.

    Kerumunan semakin banyak lantaran warga datang ikut menyaksikan penangkapan itu.

    Berbeda dengan Kopka B, Peltu L telah lebih dulu menyerahkan diri.

    Setelah itu, tim gabungan melakukan penjemputan terhadap Kopka Basarsyah di kediamannya.

    Keduanya diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi yang kala itu sedang melakukan penggerebekan judi sabung ayam

     

    20 Unit Mobil dan 12 Selongsong Peluru Ada di Lokasi Sabung Ayam Lampung TKP Gugurnya 3 Polisi

    Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Diketahui, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan.

    Paska kejadian, sebanyak 20 unit mobil beragam merek tertinggal di TKP dan menjadi barang bukti.

    Di antaranya Toyota Innova abu-abu BE139*ALN, Daihatsu Terios putih G131*AN, Pajero Sport BE104*ASC, Toyota Avanza Hitam BG130*ND, hingga Daihatsu Sigra BG198*YH.

    Puluhan mobil tersebut, ada yang ada di dalam dan luar areal gelanggang.

    Dikutip dari Tribun Lampung, terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam, Rabu (19/3/2025).

    Kemudian, warung milik penjual makanan diobrak-abrik hingga berserakan.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi. 

    BARANG BUKTI MOBIL – Mobil yang diduga merupakan barang bukti pasca judi sabung ayam masih ada di dekat gelanggang, Rabu (19/3/2025). Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas ditembak dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (16/3/2025), di Way Kanan, Lampung. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

    Sebelumnya, sebanyak 12 selongsong peluru juga ditemukan di lokasi judi sabung ayam, lokasi penembakan tiga polisi Lampung. 

    Lokasi kejadian perkara (TKP) tersebut, terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin. 

    TKP ini merupakan lokasi tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

    Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menjelaskan pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025).

    “Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP,” ungkap Helmy dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung.

    Dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.

    “Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru,” jelas Helmy. 

    Kapolda Lampung menyatakan, hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.

    “Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain,” katanya. 

    (tribun network/thf/TribunLampung.com)