Hewan: Ayam

  • Bakar Batu, Upacara Adat Papua Sarat Makna Budaya

    Bakar Batu, Upacara Adat Papua Sarat Makna Budaya

    Dalam pelaksanaannya, tidak ada perbedaan status sosial, semua orang bekerja bersama demi kepentingan bersama. Inilah salah satu bentuk solidaritas yang diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang mereka. Selain itu, upacara ini juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan alam atas hasil bumi yang diperoleh.

    Dengan membagi makanan secara merata kepada seluruh anggota masyarakat, mereka menunjukkan nilai keadilan dan kebersamaan yang menjadi dasar kehidupan sosial mereka. Di beberapa suku, upacara ini juga menjadi simbol perdamaian setelah adanya konflik.

    Jika dua kelompok yang sebelumnya bertikai berkumpul dalam satu perjamuan Bakar Batu, itu menandakan bahwa mereka telah berdamai dan siap melanjutkan hubungan yang harmonis.

    Di era modern, upacara Bakar Batu masih tetap lestari, meskipun mengalami beberapa penyesuaian. Dalam berbagai acara resmi, seperti peringatan hari besar nasional atau festival budaya, tradisi ini sering ditampilkan sebagai bagian dari warisan budaya Papua.

    Pemerintah daerah dan komunitas adat juga berupaya melestarikan tradisi ini dengan mengenalkannya kepada generasi muda melalui kegiatan edukasi dan pariwisata budaya.

    Selain itu, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang tertarik untuk menyaksikan langsung prosesi Bakar Batu sebagai pengalaman budaya yang unik. Dengan meningkatnya minat wisata budaya, masyarakat Papua mulai menjadikan Bakar Batu sebagai daya tarik wisata, di mana para pengunjung dapat berpartisipasi dan belajar langsung mengenai filosofi serta teknik pelaksanaannya.

    Namun, ada pula tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan. Beberapa komunitas mulai mencari alternatif dalam penggunaan kayu bakar agar tidak berdampak negatif terhadap hutan di Papua.

    Selain itu, ada juga upaya menggantikan daging babi dengan ayam atau ikan bagi komunitas yang tidak mengonsumsi babi, agar lebih inklusif bagi semua kelompok masyarakat. Lebih dari sekadar tradisi memasak, ritual ini mencerminkan kebersamaan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap alam serta leluhur.

    Keberadaannya yang masih bertahan hingga kini menunjukkan betapa kuatnya ikatan masyarakat Papua dengan budayanya. Dengan berbagai upaya pelestarian dan adaptasi terhadap zaman modern, Bakar Batu tetap menjadi simbol identitas budaya yang tak tergantikan bagi masyarakat Papua.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • 3 Polisi Tewas Ditembak di Way Kanan, TNI Ungkap Soal Ikatan Komitmen Setoran Lokasi Sabung Ayam – Halaman all

    3 Polisi Tewas Ditembak di Way Kanan, TNI Ungkap Soal Ikatan Komitmen Setoran Lokasi Sabung Ayam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Peristiwa tiga polisi tewas ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung masih diselidiki pihak TNI dan Polri.

    Termasuk soal dugaan adanya uang setoran kepada oknum anggota Koramil dan Polsek dalam kegiatan sabung ayam tersebut.

    Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan Peltu Lubis dan Kopka Basar mengaku ada ikatan komitmen soal setoran uang dari kegiatan judi sabung ayam tersebut.

    Pengakuan tersebut muncul saat Peltu Lubis dan Kopka Basar diperiksa di Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung.

    “Keterangan sementara dari saksi memang ada ikatan komitmen itu, setoran dari sabung ayam ini ada duit dibagi. Ada setor ada, oknumnya siapa-siapa saja kita tunggu prosesnya,” kata Eko kepada awak media di Makodam II/Sriwijaya, Kamis (20/3/2025).

    Kapendam enggan merinci siapa saja yang menerima uang setoran tersebut.

    Namun ia menyebutkan bahwa ada keterlibatan oknum Polsek.

    “Yang jelas mitranya Polsek yang lain lagi diselidiki. Koramil hubungan dengan Polsek ada uang di wilayah mereka dibagi, itu keterangan saksi ya,” katanya.

    Meskipun isu mengenai nilai setoran sabung ayam telah beredar di media sosial, Kapendam menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti nominalnya.

    “Secara pasti saya belum tahu nilainya. Yang jelas keterangan saksi ada pembagian uang, iya,” tegasnya.

    Saat ini Tim gabungan Polda Lampung dan Kodam II/Sriwijaya masih melakukan investigasi untuk mengungkap adanya pelaku lain dalam peristiwa penembakan yang terjadi saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan.

    Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan, jika ada pihak lain di luar TNI yang terlibat peristiwa penembakan tersebut pihaknya memastikan tidak akan lolos.

    “Siapa saja (pelakunya) masih butuh didalami, anggota kita sudah menyerahkan diri dan kita pastikan jika seandainya ada pelaku lain yang terlibat, tidak boleh lolos,” kata Eko.

    Eko menyebut dua oknum anggota TNI yang diamankan di Denpom II/3 Lampung yakni Peltu Lubis dan Kopka Basar, masih berstatus saksi.

    “Karena butuh alat bukti lain untuk menetapkan tersangka walaupun kedua oknum anggota TNI ini ada di lokasi kejadian. Status saksi mereka sampai uji balistik di Mabes Polri selesai, tunggu dari sana, termasuk tentang jarak tembaknya,” katanya.

    Mengenai senjata yang telah diamankan, ia menyebut batang tersebut ditemukan di kawasan rawa-rawa berjarak 5 Kilometer-6 Kilometer.

    “Senjata dibuang di semak-semak rawa, lumayan jauh dari lokasi sabung ayam sekitar 5 sampai 6 Kilometer, ” katanya.

    Eko menambahkan kepemilikan senjata yang melepaskan selongsong peluru yang dijumpai di lokasi juga masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.

    “Itu diproses di Denpom. Di lokasi ditemukan tiga butir jenis peluru yang berbeda, sehingga ada peralatannya, butuh jejak pencarian spesifik lebih lanjut,” ucapnya.

    Diketahui Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto bersama dua anggotanya Bripka Petrus Aprianto dan Bripda M Ghalib Surya Ganta meninggal dunia ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025).

    Diduga ketiga polisi tersebut ditembak oknum TNI.

    (Tribunnews.com/ sriwijayapost)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Kapendam II/Swj : Ada Pembagian Uang Antara Polsek dan Koramil di Arena Sabung Ayam yang Digerebek

  • Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Maret 2025

    Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY Yogyakarta 20 Maret 2025

    Ketegangan Meningkat, Polisi Minta Massa Aksi Jogja Memanggil Bubar dari Halaman DPRD DIY
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa Aksi
    Jogja Memanggil
    diminta membubarkan diri dari halaman DPRD DIY, Kamis (20/3/2025) malam.
    Sebelumnya, aliansi Jogja Memanggil memutuskan untuk menginap di depan kantor DPRD DIY, menanti UU TNI dibatalkan.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, sempat terjadi ketegangan antar massa aksi dan Polisi. Massa aksi yang merangsek maju dihalau oleh rekan-rekannya, untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua belah pihak.
    Hingga berita ini ditayangkan pukul 23.00 WIB, tampak massa aksi Jogja Memanggil masih berunding dengan polisi.
    Pada pukul 20.20 WIB, massa aksi massa aksi memilih bertahan di halaman DPRD DIY.
    Mereka mendirikan satu tenda dome di bawah patung Jenderal Sudirman yang berada di halaman depan gedung DPRD DIY.
    Selain mendirikan tenda, mereka mengisi kegiatan dengan membaca puisi serta mengundang pedagang kaki lima.
    Nampak ada tiga pedagang yang diundang ke dalam halaman oleh massa aksi, ketiganya yaitu pedagang wedang ronde, sate ayam, dan minuman.
    Salah satu massa aksi menyebut mereka mengundang pedagang sebagai wujud dari rakyat untuk rakyat.
    Humas Aliansi Jogja Memanggil Marsinah mengatakan, mereka menginap di halaman gedung DPRD DIY sesuai dengan rencana awal.
    “Sesuai dengan rencana dari awal, bahwa hari ini Revisi Undang-Undang TNI sudah disahkan, dan semua masukan yang sudah disampaikan oleh organisasi masyarakat sipil, masyarakat itu kan memang diabaikan,” katanya, Kamis (20/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Maret 2025

    Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan Yogyakarta 20 Maret 2025

    Massa Aksi Jogja Memanggil Menginap di DPRD DI Yogyakarta, Tunggu UU TNI Dibatalkan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa Aliansi
    Jogja Memanggil
    pilih menginap di halaman DPRD DIY, hingga tuntutan
    UU TNI
    dibatalkan dikabulkan.
    Pantauan Kompas.com hingga pukul 20.20 WIB, massa aksi massa aksi memilih bertahan di halaman DPRD DIY.
    Mereka mendirikan satu tenda dome di bawah patung Jenderal Sudirman yang berada di halaman depan gedung DPRD DIY.
    Selain mendirikan tenda, mereka mengisi kegiatan dengan membaca puisi serta mengundang pedagang kaki lima.
    Nampak ada tiga pedagang yang diundang ke dalam halaman oleh massa aksi, ketiganya yaitu pedagang wedang ronde, sate ayam, dan minuman.
    Salah satu massa aksi menyebut mereka mengundang pedagang sebagai wujud dari rakyat untuk rakyat.
    Humas Aliansi Jogja Memanggil Marsinah mengatakan, mereka menginap di halaman gedung DPRD DIY sesuai dengan rencana awal.
    “Sesuai dengan rencana dari awal, bahwa hari ini Revisi Undang-Undang TNI sudah disahkan, dan semua masukan yang sudah disampaikan oleh organisasi masyarakat sipil, masyarakat itu kan memang diabaikan,” katanya, Kamis (20/3/2025).
    Dia menambahkan, rencana menginap di DPRD DIY sampai batas waktu yang belum ditentukan.
    “Iya, rencananya kita akan menginap. Kemudian, kita sudah berkoordinasi belum tahu nanti menginapnya bisa sehari, bisa 2 hari, bisa 3 hari,” kata dia.
    Aksi ini sebagai respon menolak pengesahan UU TNI lantaran dinilai mengabaikan masukan masyarakat.
    “Satu persoalan partisipasi, kemudian soal prosedur yang memang tidak ditempuh sebagaimana dalam proses revisi, kemudian tiba-tiba masuk prolegnas dan sebagainya juga pada persoalan substansi,” kata dia.
    Marsinah menjelaskan salah satu yang menjadi persoalan dalam UU TNI yang disahkan adalah perluasan kewenangan TNI.
    “Dari situ kemudian sejak awal kita sudah mengambil keputusan bahwa jika revisi Undang-Undang TNI ini tetap disahkan, kita tetap akan melakukan protes sampai kemudian undang-undang ini dicabut,” beber Marsinah.
    Menurut dia dengan disahkannya UU TNI ini tak sekedar dwi fungsi TNI tetapi sudah memasuki multiple fungsi TNI.
    “Kita akan tetap stay di sini sampai kemudian pemerintah betul-betul memastikan adanya pembatalan eh revisi Undang-Undang,” ujarnya.
    Marsinah menegaskan, aksi ini sebagai puncak dari kemarahan massa aksi yang tergabung dalam Jogja Memanggil.
    Pihaknya menilai dwi fungsi ABRI ini sebagai potret presiden dan wakilnya menggunakan pendekatan militer.
    “Semakin meneguhkan bahwa rezim hari ini betul-betul menggunakan pendekatan militeristik yang ini akan mengancam kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat dan seterusnya,” kata dia.
    Di sisi lain Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan pihaknya akan tetap bertahan selama massa aksi masih berada di gedung DPRD DIY.
    “Kita akan tetap melakukan pengamanan selama mereka tidak anarkis kita mengamankan dengan soft,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan

    Hadiri Apel Operasi Ketupat 2025, Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (
    Mendagri
    ) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi “Ketupat-2025” dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025 di Lapangan Upacara Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/3/2025). 
    Kepada awak media usai acara, Tito menegaskan pentingnya peran
    kepala daerah
    dalam memastikan kelancaran
    arus mudik
    dan menjaga
    stabilitas harga pangan
    menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    Dia menjelaskan, sejak Februari, Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    ) telah menggelar rapat koordinasi (rakor) secara daring dengan seluruh kepala daerah. 
    Fokus utama dalam rakor tersebut adalah memastikan arus mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman. 
    Kemendagri juga berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
    Tito menilai, kelancaran arus mudik sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan. Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah segera memperbaiki jalan yang rusak guna menghindari perlambatan perjalanan.
    “Makanya, dari bulan lalu kami minta untuk semua jalan-jalan berlubang atau banjir diperbaiki supaya tidak terjadi
    slowdown
    atau melambatkan perjalanan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
    Selain infrastruktur jalan, Tito juga menyoroti penataan pasar tumpah yang kerap menjadi penyebab kemacetan di jalur utama mudik. 
    Ia mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang telah mengambil kebijakan strategis dalam pengelolaan transportasi, seperti menata pangkalan delman selama puncak arus mudik dan balik di Jawa Barat.
    Mendagri juga mengingatkan pentingnya pengawasan di pelabuhan dan bandara, terutama yang dikelola oleh pemerintah daerah. 
    Tito menekankan agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan kapasitas yang dapat memicu kecelakaan.
    “Kami sudah meminta juga untuk masalah SOP-nya (untuk diterapkan dengan ketat). Jangan sampai
    overload
    , terbalik nanti kapal seperti peristiwa (di) Danau Toba, kemudian (perlu) juga menyiapkan pelampung,” tegasnya.
    Di samping kelancaran mudik, Tito juga menekankan pentingnya stabilitas harga pangan.
    Ia menjelaskan, Kemendagri secara rutin mengadakan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan stok pangan tetap aman serta mengendalikan laju inflasi.
    “Saat ini, saya kira masalah pangan cukup [terkendali]. Inflasi juga sangat rendah, harga makanan dan minuman relatif terkendali,” katanya.
    Ia mengungkapkan, stok beras nasional dalam kondisi aman. Pasalnya saat ini memasuki puncak panen yang berlangsung hingga April 2025. 
    Ketersediaan jagung juga mencukupi sehingga harga daging ayam dan telur tetap stabil. 
    Meski demikian, Tito meminta kepala daerah tetap waspada dan aktif turun ke lapangan untuk mengecek langsung harga di pasar.
    “Ini adalah ujian pertama (bagi kepala daerah). Jadi, tolong kepada kepala daerah, ujian pertama ini betul-betul kerja keras dengan semua pihak. Ini agar kegiatan liburan di daerah masing-masing terlaksana, khususnya pada
    Lebaran
    2025,” pintanya.
    Adapun Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat-2025 tersebut melibatkan berbagai unsur, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, pemerintah daerah, serta instansi terkait lainnya. 
    Operasi tersebut bertujuan menjamin keamanan dan kelancaran selama periode mudik dan perayaan Idul Fitri.
    Acara tersebut turut dihadiri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, serta sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama kementerian/lembaga, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jatim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko Pangan: Swasembada pangan dilakukan bertahap

    Menko Pangan: Swasembada pangan dilakukan bertahap

    Sampai saat ini sebagian kebutuhan susu sapi di dalam negeri harus diimpor

    Boyolali (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan swasembada pangan yang menjadi program pemerintah dilakukan secara bertahap.

    “Program pemerintah pelan-pelan harus swasembada, baik pangan karbohidrat ya beras, jagung, juga protein,” katanya pada kunjungan ke pengepul susu UD Pramono di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.

    Ia mengatakan protein di antaranya ada telur, ikan, ayam, susu, dan daging.

    “Memang ini bertahap. Insya Allah tahun ini beras kita sudah swasembada, nggak impor lagi. Jagung juga insya Allah tahun ini tidak impor lagi,” katanya.

    Meski demikian, swasembada belum berlaku pada susu sapi. Ia mengatakan sampai saat ini sebagian kebutuhan susu sapi di dalam negeri harus diimpor.

    “Susu kita masih 85 persen impor dan memang program bergizi gratis belum masuk susu,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya terus mendukung pertumbuhan industri susu sapi di dalam negeri, termasuk juga di Kabupaten Boyolali.

    “Ini yang harus didukung, seperti UD Pramono agar kita tidak tergantung pada impor lagi,” katanya.

    Dengan tidak lagi impor, ke depannya makan bergizi gratis secara keseluruhan akan dilengkapi dengan susu.

    “Kalau sudah banyak produksi kita baru diberi, tetapi sekarang semangat masyarakat minum susu luar biasa. Produksi UD Pramono aman, terserap terus,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusiana Dyah Suciati mengatakan saat ini produksi susu sapi di Boyolali terus membaik setelah sempat mengalami penurunan saat merebaknya penyakit mulut dan kuku.

    “Tahun 2023 produksi masih 38 juta liter/tahun, sekarang sudah 41 juta liter/tahun. Peningkatan tidak harus jumlah sapi perahnya tetapi provitas yang naik, setelah PMK sudah meningkat lagi,” katanya.

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Banjarbaru padati pasar murah bersubsidi Pemprov Kalsel

    Warga Banjarbaru padati pasar murah bersubsidi Pemprov Kalsel

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Kalimantan menyelenggarakan pasar murah Ramadan di halaman kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel di Banjarbaru. Gelaran pasar murah ini disambut antusias oleh warga. Ragam kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur ayam, dan lainnya ludes dalam hitungan menit.
    (Latif Thohir/Rizky Bagus Dhermawan/I Gusti Agung Ayu N)

  • Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,”

    Surabaya (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Tito usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2025 di Surabaya, Kamis menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    Salah satu fokus utama adalah perbaikan infrastruktur jalan serta penanganan pasar tumpah yang berpotensi menghambat arus lalu lintas.

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,” ujar Tito.

    Ia mengapresiasi sejumlah kepala daerah di Jawa Barat yang telah mengambil langkah strategis, seperti menutup sementara pangkalan yang berpotensi menghambat lalu lintas selama puncak arus mudik.

    Menurutnya, kebijakan tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah daerah untuk menjaga kesejahteraan para pekerja.

    Selain itu, Tito juga menyoroti kesiapan pelabuhan dan bandara, terutama di wilayah kepulauan dan Indonesia bagian timur.

    Pemerintah telah meminta agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan muatan yang berisiko membahayakan keselamatan penumpang.

    “Jangan sampai terjadi insiden seperti peristiwa Danau Toba. Ketersediaan alat keselamatan, termasuk pelampung, harus dipastikan,” katanya.

    Dalam rangka menjaga keamanan di tempat wisata selama libur Lebaran, Kemendagri telah berkoordinasi dengan Polri, TNI Angkatan Laut, serta tim pengamanan pantai guna mengantisipasi potensi kerumunan dan risiko kecelakaan di daerah rawan ombak besar.

    Sementara itu, terkait stabilitas pangan, Tito memastikan bahwa pasokan beras, jagung, serta daging ayam dan telur dalam kondisi aman. Namun, ia mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai, gula pasir, dan minyak goreng.

    “Kami berterima kasih kepada Satgas Pangan Polri serta Kementerian Pertanian dan Perdagangan yang telah menindak distributor minyak goreng yang menyalahi aturan,” ujarnya.

    Tito juga menegaskan bahwa Lebaran tahun ini menjadi ujian pertama bagi 503 kepala daerah yang baru dilantik pada 20 Februari 2025.

    Ia meminta mereka untuk bekerja keras guna memastikan kelancaran perayaan Lebaran di wilayah masing-masing.

    “Kepala daerah harus turun langsung ke lapangan untuk mengecek kesiapan infrastruktur, distribusi pangan, dan keamanan. Ini adalah momen penting untuk membuktikan kinerja mereka kepada masyarakat,” kata Tito.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Semarang Hari Ini, 2 Jam Dibuka Sembako Langsung Ludes

    Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Semarang Hari Ini, 2 Jam Dibuka Sembako Langsung Ludes

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Berbagai komoditas bahan pangan yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Kamis (20/3/2025), ludes dalam waktu relatif sekejap.

    Harga sembako meliputi beras, telur ayam, gula, minyak goreng, sayuran, hingga cabai dipatok lebih murah atau di bawah pasaran, sehingga menarik minat warga.

    Tampak sebelum gerakan pangan murah dibuka pukul 08.00, antrean warga sudah membludak hingga mengelilingi halaman.

    Hingga sekira pukul 10.00, bahan pangan yang dijual pun terjual habis.

    Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno mengatakan, pihaknya memperkirakan terdapat 500 orang yang datang.

    “Antusiasme warga sangat tinggi.”

    “Insha Allah yang kami siapkan, habis,” kata Moh Edy kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/3/2025).

    Menurut dia, adanya fluktuasi pada pasokan dan harga bahan pangan yang tinggi saat ini terjadi berpotensi merugikan konsumen dan menyebabkan adanya keresahan sosial.

    Sehingga, kegiatan gerakan pangan murah yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Semarang tersebut dinilai bisa menekan harga dan menjaga stabilisasi pasokan.

    “Selisih harganya lumayan, misal beras kami jual Rp2 ribu lebih murah,” imbuh Edy.

    Dalam kegiatan itu, Dispertanikap Kabupaten Semarang menyediakan tiga ton beras medium yang per kilogramnya dipatok Rp10.800.

    Sedangkan harga pasar barang tersebut saat ini mencapai Rp13.500 per kilogram.

    Sementara itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog disediakan sebanyak dua ton yang dijual dengan harga  Rp11.400 per kilogram, lebih murah dari harga normal Rp13.000. 

    Sebanyak 400 kilogram telur ayam juga disiapkan dengan harga Rp21.500 per kilogram, sedangkan harga pasar mencapai Rp26 ribu. 

    Untuk gula pasir, disediakan sebanyak total 200 kilogram dengan per kilogramnya dipatok Rp17.500, sementara harga pasar Rp18.500.

    Terdapat juga stok 500 kilogram minyak goreng yang dijual Rp15.500 per kilogram dengan perbandingan harga pasar mencapai Rp19 ribu.

    Seratus paket cabai rawit merah dengan harga Rp92 ribu per kilogram dan seratus paket cabai keriting seharga Rp47 ribu per kilogram juga dijual di sana.

    Edy berharap, pasar bahan pangan murah akan terus diadakan ke depannya.

    “Kami akan bermitra dengan petani dan Bulog untuk penyediaan bahan pangannya,” pungkas Moh Edy.

    Sementara itu, pengunjung, Lady (39) puas dengan barang-barang yang didapatkan di sana.

    Dia membeli dua kilogram telur ayam dan satu sak beras.

    “Murah di sini, beras satu saknya bisa Rp50.000,” kata Lady. (*)

  • Kopka Basarsyah Sebar Undangan Judi Sabung Ayam Lewat WA dan Facebook, Berujung 3 Polisi Gugur – Halaman all

    Kopka Basarsyah Sebar Undangan Judi Sabung Ayam Lewat WA dan Facebook, Berujung 3 Polisi Gugur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut oknum anggota TNI berinisial Kopka B alias Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

    Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga Lampung, namun dari luar Lampung.

    Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.

    Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

    Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.

    Hingga berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

    Irjen Pol Helmy Santika mengatakan awalnya polisi sempat letuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa, yakni pada Senin, 17 Maret 2025.

    “Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri,” kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan

    Dua nama anggota TNI  disebut sebagai pembunuh 3 polisi di lokasi judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

    Dua oknum TNI itu yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang diduga tembak mati 3 polisi saat penggerebekan.

    Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tersebut dilaporkan telah ditangkap.

    Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, mengutip TribunLampung.com.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut. 

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Kapendam mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.

    Tersangka Warga Sipil

    Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka yakni Z.

    “Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.”

    “Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp,” beber Helmy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kopka Basarsyah Oknum TNI Viral Usai Penembakan 3 Anggota Polisi di Way Kanan Lampung dan dengan judul Awal Mula 3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung, Undangan Sabung Ayam Disebar Kopka B

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama) (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.com/Riyo Pratama)