Hewan: Ayam

  • Presiden rutin cek harga sembako termasuk jelang libur lebaran

    Presiden rutin cek harga sembako termasuk jelang libur lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto rutin mengecek harga-harga sembako dan pangan strategis terutama pada hari-hari menjelang lebaran yang diperkirakan dilaksanakan pada 31 Maret 2025.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, menyebut Presiden hampir setiap hari menelepon menteri dan wakil menterinya untuk meminta informasi terbaru mengenai harga-harga pangan.

    “Hampir setiap hari itu nelepon beberapa menteri atau wakil menteri, termasuk saya, Pak Menko Pangan, itu menanyakan terkait harga sembako, sangat concern sekali Beliau,” kata Wamentan.

    Sudaryono kemudian menjelaskan harga-harga pangan cenderung stabil selama periode bulan Ramadhan tahun ini, karena stoknya juga terjaga.

    “Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, misalnya ada lonjakan signifikan,” kata Wamentan.

    Dia melanjutkan beberapa komoditas yang harganya sempat tinggi, misalnya cabai, mulai turun, sementara untuk harga beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, dan ayam, diyakini masih terjangkau untuk masyarakat.

    “Memang di bulan puasa ini, dan lebaran nanti, semua stok ini kami minta ke semua produsen untuk kita banjiri pasar. Jadi, ke mana pun masyarakat beli, mau ke supermarket, minimarket, pasar tradisional, ke warung tetangga, harus ada barang itu,” kata Wamentan Sudaryono.

    Di samping itu, pemerintah juga gencar menggelar operasi pasar di kantor-kantor dinas perdagangan daerah, kantor balai pertanian, dan 4.800 kantor pos di seluruh Indonesia.

    “Sudah 2.818 (lokasi operasi pasar), kami harapkan sampai dengan lebaran nanti target sasarannya di 4.000 gerai, bisa kami buka di 4.000 cabang kantor pos seluruh Indonesia. Harapannya lagi setelah lebaran, kantor pos ini tidak tutup, (jual) sembakonya tetap dilanjutkan,” kata Sudaryono.

    Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 21 Jumat 2025 menunjukkan rata-rata harga cabai mulai turun apabila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya terutama untuk jenis cabai merah besar harga Rp54.300 per kilogram, rata-rata harga cabai rawit hijau Rp61.450 per kilogram, cabai merah keriting Rp54.850 per kg, dan cabai rawit merah Rp88.450 per kg.

    Sementara itu, harga beras cenderung tetap di kisaran Rp13.850 per kilogram sampai dengan Rp16.750 per kilogram, kemudian harga minyak goreng berada di kisaran Rp18.800 per kilogram sampai dengan Rp22.250 per kilogram.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Blendi Tewel Bu Martumi, Kuliner Legendaris Blitar yang Wajib Dicoba

    Blendi Tewel Bu Martumi, Kuliner Legendaris Blitar yang Wajib Dicoba

    Blitar, Beritasatu.com – Mudik ke Blitar tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Selain nasi pecel, Blitar juga memiliki berbagai kuliner legendaris yang patut dicoba, salah satunya Blendi Tewel Bu Martumi.

    Kuliner ini telah ada sejak 1960-an dan berlokasi di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Berjarak sekitar 15 kilometer ke arah utara Kota Blitar, Blendi Tewel Bu Martumi mudah ditemukan karena terletak di jalan utama desa yang strategis.

    Masakan utama yang ditawarkan di sini adalah Blendi Tewel, yaitu potongan nangka muda yang dimasak dengan santan kental, kemudian diberi taburan cabai rawit, serta bumbu rempah yang meresap.

    Seporsi Blendi Tewel biasanya disajikan dengan berbagai lauk, seperti ikan air tawar goreng, perkedel, tahu, tempe, dan telur.

    Selain Blendi Tewel, ada pula menu ayam santan pedas yang tidak kalah menggugah selera. Yang membuat Blendi Tewel Bu Martumi semakin istimewa adalah cara memasaknya yang masih tradisional. Dapur Blendi Tewel menggunakan dua tungku besar, dengan wajan dan kuali jumbo yang dipanasi menggunakan kayu bakar. Teknik memasak seperti ini memberikan cita rasa otentik yang sulit ditiru oleh tempat makan modern.

    Blendi Tewel Bu Martumi bukan hanya menjadi perburuan warga lokal, tetapi juga menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh perantau yang pulang ke Blitar. Salah satunya adalah Gilang Hendro, seorang perantau asal Malang. Setiap kali pulang ke Blitar, Gilang selalu menyempatkan diri membeli Blendi Tewel Bu Martumi untuk dibawa pulang.

    “Saya bekerja di Malang, dan kebetulan pulang ke Blitar setiap sebulan sekali. Saat pulang, saya selalu menantikan untuk kulineran di sini,” ungkap Gilang, sambil membawa bungkusan Blendi Tewel lengkap dengan lauk untuk berbuka puasa bersama keluarganya saat ditemui wartawan, Jumat (21/3/2025).

    Blendi Tewel Bu Martumi di Blitar ini dijual dengan harga Rp 10.000 per porsi sayur nangka. Sedangkan untuk lauknya, harga bervariasi tergantung pilihan. Dalam sehari, dapur Blendi Tewel Bu Martumi bisa memasak hingga 60 kilogram nangka muda dan 30 kilogram (kg) cabai untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus berdatangan.

  • Temuan Baru Kompolnas soal Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung, Sebut Pelaku Terbiasa Pakai Senjata – Halaman all

    Temuan Baru Kompolnas soal Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung, Sebut Pelaku Terbiasa Pakai Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) membeberkan sejumlah temuan penting dalam kasus tewasnya tiga polisi saat melakukan penggerebekan arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Adapun, penembakan itu dilakukan oleh dua oknum TNI yang diduga juga mengelola lokasi judi sabung ayam dan kini mereka sudah diamankan di Denpom Lampung.

    Komisioner Kompolnas, Choirul Anam mengatakan bahwa dari hasil temuan menunjukkan pelaku penembakan bukan berasal dari kalangan sipil.

    Pasalnya, pelaku yang melakukan penembakan itu diduga sudah terbiasa menggunakan senjata api.

    Hal tersebut diketahui setelah dua komisioner Kompolnas, Choirul Anam dan Supardi Hamid melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “(Luka) itu cukup spesifik. Kalau itu dilakukan oleh orang yang tidak pernah pegang senjata, kayaknya susah.”

    “Jadi, ini identifikasinya lebih dekat kepada orang yang terbiasa menggunakan atau tahu cara menggunakan senjata,” kata Anam saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (20/3/2025) sore, dilansir Kompas.com.

    Temuan lainnya adalah terkait jenis senjata api yang digunakan.

    Menurut Anam, kemungkinan besar senjata yang digunakan itu bukan senjata rakitan.

    “Memang betul kami dapat informasi di sini banyak senjata rakitan, tapi kalau melihat dari karakter yang kami temukan, potensial ini bukan senjata rakitan. Tapi tetap nanti harus melihat hasil laboratorium forensik,” ujarnya.

    Selain itu, Kompolnas juga menyoroti karakter proyektil yang ditemukan saat autopsi jenazah tiga polisi itu, yakni diduga berasal dari senjata laras panjang.

    “Karakter proyektil memungkinkan itu keluar dari larasnya senjata panjang, itu juga penting,” katanya.

    Saksi Kasus Sebut 2 Oknum TNI Bawa Senjata Laras Panjang

    Sebelumnya, seorang warga sipil atau saksi berinisial Z, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan tiga polisi itu, mengaku melihat langsung kejadian tersebut.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, pada saat kejadian, Z mengaku melihat langsung oknum TNI menembak tiga polisi di arena sabung ayam Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025).

    Empat dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum melakukan penembakan.

    Saksi Z kemudian mengakui bahwa dia melihat dua anggota TNI yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah membawa senjata api laras panjang serta senjata yang diselipkan di pinggang.

    “Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang,” kata Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025), dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Helmy pun mengatakan, jarak tembak antara pelaku dengan korban sangat dekat, berkisar antara 6 hingga 13 meter.

    “Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter,” kata Helmy. 

    Adapun, Z ditetapkan sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP.”

    “Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” kata Helmy.

    Helmy menjelaskan, dalam kasus perjudian sabung ayam, total 14 saksi yang diperiksa.

    Saat ini, Z telah ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHP Pidana.

    Hasil Autopsi 3 Polisi 

    Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung melakukan autopsi terhadap jenazah tiga polisi Way Kanan, yang tewas tertembak saat menjalankan tugas.

    Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes dr Sudaryono, mengatakan autopsi tersebut berlangsung selama 10 jam lamanya, yakni mulai pukul 02.00 WIB sampai 14.46 WIB.
     
    “Kami melakukan autopsi dengan tenaga medis, yakni dua tenaga dokter forensik, dua tenaga dokter umum, dua paramedik, dan dua orang perlengkapan,” ujar dr Sudaryono, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Dari hasil autopsi tersebut, Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengidentifikasi, ketiga polisi tersebut ditembak pada bagian dada, mata, hingga bagian bibir.

    AKP Anumerta Lusiyanto tertembak di bagian dada kanan.

    “Untuk AKP Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan, karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan.”

    “Saat dilakukan autopsi, proyektil ada di rongga dada sebelah kiri,” kata Tim DVI Polda Lampung, AKBP Legowo, saat diwawancarai awak media di RS Bhayangkara, Selasa.

    Lalu, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.

    Peluru itu mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi, proyektil tersebut ada di tempurung kepala. 

    Kemudian, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri bibirnya hingga menembus rongga mulutnya.

    Setelah dilakukan autopsi, proyektil peluru tersebut ada di tempurung kepala belakang dan di tenggorokannya. 

    “Ketiga hal tersebut menyebabkan kematian anggota polri yang gugur menjalankan tugasnya,” kata AKBP Legowo.

    Sebelumnya, kejadian penembakan tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

    Saat itu, ketiga polisi tersebut sedang melakukan penggerebekan di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Adapun, ketiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, dan anak buahnya, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, serta anggota Polres Way Kanan, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

    Lokasi kejadian disebut cukup jauh dari pemukiman warga.

    Setiba di lokasi, polisi yang memergoki pelaku judi sabung ayam mendapat perlawanan.

    Situasi pun memanas, hingga akhirnya polisi terlibat baku tembak.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan peristiwa tersebut.

    “Benar terjadi peristiwa penembakan,” katanya saat dikonfirmasi, Senin.

    Saat itu, polisi yang diturunkan melakukan penggerebekan berjumlah 17 orang.

    “Sebanyak 17 personel Polri Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam,” ujar.

    Begitu tiba di lokasi, anggota polisi tersebut pun langsung dihujani tembakan.

    “Saat di TKP langsung ditembaki orang tak dikenal sehingga tiga personel gugur dalam tugas,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Saksi Lihat Oknum TNI Tembak Pakai Laras Panjang dalam Insiden 3 Polisi Gugur di Way Kanan

    (Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi) (TribunLampung.co.id/Bayu Saputra/Riyo Pratama) (Kompas.com)

  • Bahlil Kenang Pakai Lampu Pelita untuk Belajar Saat SD: Kening dan Hidung Saya Jadi Hitam…

    Bahlil Kenang Pakai Lampu Pelita untuk Belajar Saat SD: Kening dan Hidung Saya Jadi Hitam…

    Bahlil Kenang Pakai Lampu Pelita untuk Belajar Saat SD: Kening dan Hidung Saya Jadi Hitam…
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –
    Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM
    Bahlil Lahadalia
    bercerita bahwa dirinya hanya bisa menggunakan lampu pelita ketika masih SD dulu.
    Ketika bangun tidur di pagi hari, Bahlil mendapati kening dan hidungnya menjadi hitam.
    Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam acara
    safari Ramadhan
    Golkar di
    Ponpes Al-Ashriyyah
    Nurul Iman, Parung, Bogor, Jumat (21/3/2025).
    “Saya dulu sekolah, waktu di SD itu belajar tidak pakai lampu listrik, pakai lampu pelita. Yang bangun pagi kening saya itu jadi hitam, sama hidung. Karena pakai lampu pelita,” ujar Bahlil.
    Lalu, Bahlil mengenang ketika dirinya pindah ke Jayapura. Saat itu, dia naik kapal laut dari kampungnya di Fakfak.
    Bahlil menyebut dirinya harus bergaul dengan kambing dan ayam di dalam kapal.
    “Kampung saya itu di Fakfak. Kalau dari Fakfak ke Jayapura itu naik kapal laut. Di mana kapal laut itu isinya ada kambing, ada ayam. Saya bergaul sama kambing, sama ayam selama dua minggu. Baru tiba di Jayapura. Untung saja saya tidak tahu bahasa kambing dan ayam,” jelasnya.
    Ketika sampai di Jayapura, kata Bahlil, dia harus hidup sendiri tanpa keluarga.
    Namun, dia mengingatkan para santri bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib dan merupakan perintah agama.
    “Dan sekarang kalian menjadi santri, diberikan ilmu, diberikan alhamdulillah rezeki untuk makan, dan dituntun oleh seluruh pengurus yayasan sebagai orang tua kandung kalian,” kata Bahlil.
    “Maka karena itu saya yakin suatu saat, kalian akan jauh lebih baik ketimbang saya yang hari ini di depan kalian. Itu bukan tidak beralasan, anak-anakku semua,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Makanan Penyebab Sembelit yang Sering Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

    10 Makanan Penyebab Sembelit yang Sering Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan penyebab sembelit dapat menghambat sistem pencernaan dan membuat buang air besar menjadi sulit, terutama saat menjalani puasa di bulan Ramadan.

    Sembelit sering terjadi akibat kurangnya asupan serat dan cairan, ditambah dengan konsumsi makanan yang memperlambat pergerakan usus.

    Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan perut terasa tidak nyaman, kembung, dan bahkan nyeri. Agar tetap nyaman selama menjalankan ibadah puasa, penting untuk mengenali jenis makanan yang bisa memicu sembelit.

    Berikut ini 10 makanan yang dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit dan sebaiknya dikurangi selama bulan puasa, dikutip dari laman Medicine Net, Jumat (21/3/2025).

    Makanan Penyebab Sembelit yang Perlu Dihindari

    1. Pisang mentah

    Pisang dapat memiliki efek yang berbeda pada pencernaan tergantung tingkat kematangannya. Pisang yang masih hijau atau mentah mengandung banyak pati resisten, yang sulit dicerna oleh tubuh, sehingga memperlambat pergerakan usus dan menyebabkan sembelit. Sebaliknya, pisang yang sudah matang kaya akan serat dan justru bisa membantu melancarkan buang air besar.

    2. Nasi putih

    Sebagai makanan pokok bagi banyak orang, nasi putih sering dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Namun, dibandingkan dengan nasi merah atau nasi cokelat, nasi putih memiliki kandungan serat yang lebih rendah karena lapisan kulit luarnya sudah dihilangkan.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa sayuran atau lauk tinggi serat, nasi putih bisa memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit.

    3. Produk olahan susu

    Produk susu seperti keju, yoghurt, dan susu murni dapat menyebabkan sembelit pada beberapa orang, terutama yang intoleran terhadap laktosa. Laktosa dalam susu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung dan produksi gas berlebihan, yang memperburuk sembelit.

    Jika Anda mengalami masalah ini, cobalah mengganti susu sapi dengan susu nabati seperti susu almon atau susu oat yang lebih mudah dicerna.

    4. Daging merah

    Daging merah, seperti daging sapi dan kambing mengandung lemak tinggi dan serat otot yang sulit dicerna, sehingga dapat memperlambat proses pencernaan. Selain itu, daging merah mengandung zat besi dalam jumlah tinggi yang dapat membuat feses menjadi lebih keras, meningkatkan risiko sembelit.

    Jika ingin mengonsumsi daging, sebaiknya imbangi dengan sayuran hijau dan makanan tinggi serat lainnya agar pencernaan tetap lancar.

    5. Makanan berbahan tepung putih

    Makanan, seperti roti putih, pasta, dan pastry sering kali rendah serat karena menggunakan tepung olahan yang telah kehilangan banyak kandungan serat alaminya. Tanpa asupan serat yang cukup, pergerakan usus menjadi lebih lambat, menyebabkan kesulitan dalam buang air besar.

    Sebagai alternatif, pilihlah roti gandum utuh atau pasta gandum yang lebih tinggi serat untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    6. Makanan manis dan berkadar gula tinggi

    Saat berbuka puasa, banyak orang memilih makanan manis, seperti kue, cokelat, dan minuman dengan kadar gula tinggi. Makanan ini tidak mengandung serat yang cukup dan justru dapat memperlambat pergerakan usus.

    Selain itu, cokelat mengandung lemak dan kafein yang dapat memperburuk sembelit bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS). Mengurangi konsumsi makanan manis dan menggantinya dengan buah segar yang kaya serat bisa menjadi pilihan lebih sehat.

    7. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, atau kentang goreng memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan sangat sedikit serat. Lemak dalam makanan ini bisa memperlambat pergerakan usus, membuat pencernaan bekerja lebih lambat, dan menyebabkan sembelit.

    Selain itu, gorengan dapat memperparah gejala perut kembung dan begah, sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar saat berbuka puasa.

    8. Makanan olahan dan makanan beku

    Makanan olahan, seperti sosis, nuget, dan makanan beku siap saji sering kali tinggi garam, rendah serat, serta mengandung bahan pengawet.

    Kandungan natrium yang tinggi dalam makanan ini dapat menyebabkan dehidrasi ringan, yang pada akhirnya memperparah sembelit. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami yang kaya serat, seperti sayur dan buah.

    9. Keripik dan makanan ringan berlemak

    Keripik kentang dan makanan ringan lainnya mengandung banyak lemak jenuh dan rendah serat, yang dapat memperlambat pergerakan usus. Makanan ini juga cenderung tinggi garam, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, membuat tinja lebih keras, dan memperparah sembelit. Jika ingin camilan yang lebih sehat, cobalah kacang-kacangan tanpa garam atau buah kering yang kaya akan serat.

    10. Makanan yang mengandung gluten

    Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Bagi orang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau menderita penyakit celiac, makanan yang mengandung gluten dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk sembelit.

    Jika Anda mengalami gejala seperti sembelit setelah mengonsumsi roti atau pasta berbahan dasar tepung terigu, konsultasikan dengan dokter dan pertimbangkan untuk beralih ke makanan bebas gluten.

    Menghindari makanan penyebab sembelit adalah langkah penting untuk menjaga kelancaran sistem pencernaan, terutama saat menjalankan puasa. Dengan pola makan yang lebih sehat, Anda bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman dan tanpa gangguan pencernaan.

  • Waspada Daging Berformalin, Ini Cara Memilih Makanan Aman

    Waspada Daging Berformalin, Ini Cara Memilih Makanan Aman

    Jakarta, Beritasatu.com – Saat bulan Ramadan, kebutuhan masyarakat terhadap daging meningkat secara signifikan. Namun, di tengah lonjakan permintaan ini, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam memilih daging agar terhindar dari praktik curang daging berformalin yang dilakukan pedagang nakal.

    Formalin sering digunakan untuk mengawetkan daging agar terlihat segar lebih lama. Namun, zat ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat toksik. Konsumsi daging berformalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan organ, keracunan, bahkan risiko penyakit serius.

    Agar tidak tertipu, berikut beberapa tanda daging berformalin:

    Tekstur kencang dan padat, daging berformalin terasa lebih keras dan kaku, berbeda dengan daging segar yang kenyal.
    Tidak dihinggapi lalat,  bau menyengat dari formalin mampu mengusir serangga, sehingga daging tampak bersih tanpa lalat.
    Warna pucat, daging sapi segar berwarna merah alami, sedangkan daging ayam berwarna putih kekuningan. Jika warnanya pucat atau keabu-abuan, waspadai kandungan daging berformalin.
    Aroma menyengat, daging segar memiliki bau khas alami, sementara daging berformalin beraroma seperti bahan kimia atau antiseptik.
     

    Formalin tidak hanya ditemukan pada daging ayam, tetapi juga bisa terdapat pada daging sapi, kambing, serta makanan lainnya seperti ikan, tahu, dan mie basah. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan dengan cermat.
     

    Cara Memilih Daging dan Makanan Bebas Formalin
     

    1. Memilih Daging Segar
     

    Aroma alami, daging segar berbau khas daging, tidak beraroma bahan kimia.
    Warna alami, daging sapi merah segar, daging ayam putih kekuningan.
    Tekstur elastis, saat ditekan, daging kembali ke bentuk semula.
    Tidak mengeluarkan cairan berlebih, cairan daging tidak berbau menyengat atau keruh.

    2. Memilih Ikan Segar
     

    Bau khas laut, tidak berbau bahan kimia.
    Mata ikan bening, tidak kusam atau cekung.
    Insang merah segar, bukan pucat atau keabu-abuan.
    Daging kenyal, tidak terlalu kaku atau keras.

    3. Memilih Tahu dan Makanan Olahan
     

    Bau kedelai alami, tidak beraroma antiseptik.
    Warna putih alami, tidak terlalu mencolok atau mengkilap.
    Tekstur lembut, mudah dipotong dan tidak terlalu kenyal.

    4. Memilih Mie Basah
     

    Tidak lengket berlebihan, tidak licin atau berminyak.
    Warna kuning alami, tidak terlalu cerah atau mencolok.
    Daya tahan pendek, mie tanpa formalin hanya bertahan 1-2 hari di suhu ruangan.

    Masyarakat perlu lebih selektif dalam membeli daging dan makanan lainnya, terutama di bulan puasa saat permintaan meningkat. Dengan mengenali ciri-ciri makanan dan daging berformalin dengan cermat, kita bisa memastikan kesehatan keluarga tetap terjaga.

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    Beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah harganya Rp85.250 per kilogram (kg) dan bawang merah harganya Rp42.050 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Jumat pukul 11.00 WIB, selain cabai rawit dan bawang merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih harganya Rp45.250 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.950 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.700 per kg; beras kualitas medium I Rp14.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.800 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp48.000 per kg; cabai merah keriting Rp49.950 per kg; dan cabai rawit hijau Rp70.550 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp138.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp131.100 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.750 per kg; gula pasir lokal Rp18.700 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.200 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.150 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Senjata Anggota TNI yang Tewaskan 3 Polisi Way Kanan Lampung Ditemukan

    Senjata Anggota TNI yang Tewaskan 3 Polisi Way Kanan Lampung Ditemukan

    Palembang, Beritasatu.com – Senjata api laras panjang yang diduga digunakan oknum TNI untuk menembak mati tiga polisi di Way Kanan, Lampung ditemukan. Saat ini, senjata tersebut sudah diamankan oleh petugas gabungan.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar membenarkan penemuan itu. Dia mengatakan tim investigasi berhasil menemukan satu pucuk senjata api laras panjang yang diduga digunakan oknum TNI tersebut.

    “Sore kemarin, senjata yang sebelumnya hilang, diduga dibuang oleh oknum TNI saat kejadian dan sesuai keterangan saksi kini telah ditemukan. Saat ini, senjata tersebut sedang dalam proses pengiriman ke Denpom II/3 Bandar Lampung untuk pemeriksaan. Kemungkinan akan dilakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan peralatan TNI AD,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (20/3/2025).

    Ia menjelaskan senjata laras panjang oknum TNI itu ditemukan oleh tim investigasi gabungan dari Pomdam dan Polri memiliki kaliber 5,56 mm. Namun, dia belum dapat memastikan apakah senjata tersebut yang digunakan oleh oknum TNI tersebut dalam aksinya atau bukan.

    “Itu adalah senjata laras panjang dengan kaliber 5,56 mm. Itu informasi yang dapat kami sampaikan saat ini. Senjata yang ditemukan hanya satu. Berdasarkan pengakuan oknum TNI, mereka menggunakan senjata laras panjang, tetapi mereka sendiri belum mengetahui secara pasti jenis senjata yang ditemukan. Karena itu, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, senjata laras panjang tersebut ditemukan dalam kondisi terbuang di semak-semak dengan posisi sekitar 5 hingga 6 kilometer dari TKP.

    “Senjata tersebut ditemukan sekitar 5 hingga 6 kilometer dari lokasi kejadian, dalam kondisi terbuang di area rawa-rawa yang dipenuhi semak-semak. Penemuan ini dilakukan oleh tim investigasi gabungan dari Pomdam dan kepolisian,” ujarnya.

    Eko juga menjelaskan bahwa beberapa selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian dapat digunakan untuk berbagai jenis senjata. Misalnya, peluru berkaliber 5,56 mm umum digunakan oleh TNI maupun Polri, sementara peluru 9 mm biasanya digunakan untuk senjata api laras pendek (pistol), dan peluru 7,72 mm umumnya dipakai untuk senjata seperti AK-47.

    “Senjata yang ditemukan ini berkaliber 5,56 mm, tetapi masih ada dua jenis peluru lainnya yang masih menjadi pertanyaan. Itu informasi terbaru yang bisa kami sampaikan,” jelasnya.

    Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas dalam insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI saat penggerebekan di Way Kanan, Lampung. Saat ini, dua oknum TNI yang diduga sebagai pelaku telah diamankan di Denpom Lampung.

    Berdasarkan keterangan salah satu tersangka, Zulkarnaen, ia melihat oknum TNI tersebut membawa dua senjata api saat berada di arena judi sabung ayam.
     

  • Wamendag tinjau Pasar Prawirotaman pastikan harga bahan pokok aman

    Wamendag tinjau Pasar Prawirotaman pastikan harga bahan pokok aman

    Hasil pemantauan kami, semuanya masih sesuai harga eceran tertinggi (HET), baik itu daging ayam, kemudian kita juga ngecek MinyaKita

    Yogyakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri meninjau Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Jumat, untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayah ini aman menjelang Lebaran 2025.

    “Hasil pemantauan kami, semuanya masih sesuai harga eceran tertinggi (HET), baik itu daging ayam, kemudian kita juga ngecek MinyaKita,” ujar Dyah Roro saat ditemui usai memantau harga dan stok sembako di Pasar Prawirotaman.

    Dalam kesempatan itu, Wamendag juga melakukan uji langsung terhadap minyak goreng MinyaKita yang dijual salah satu pedagang untuk memastikan takaran sesuai standar. Dari dua paket yang diperiksa, hasilnya dinyatakan sesuai.

    “Kita mulai dengan ngecek takarannya. Ada sedikit toleransi, 15 mili liter (ml) dan semuanya sesuai. Jadi kita tes tadi ada dua paket MinyaKita. Harapannya semoga kondisi stabil stoknya ada dan masyarakat bisa berbelanja di pasar yang ternyata sangat luar biasa ini,” ujar dia.

    Untuk menjaga stabilitas harga di seluruh Indonesia, menurut Dyah Roro, dirinya berbagi wilayah pemantauan dengan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, tidak hanya di pasar, tetapi juga di pusat distribusi guna memastikan ketersediaan pasokan.

    “Kalaupun ada lonjakan harga kemudian dari segi suplai tidak mencukupi kita tentu mempunyai pemantauan di Jakarta di mana kita bisa melihat di seluruh Indonesia di setiap wilayah itu suplainya seperti apa. Jika diperlukan, kami akan segera berkoordinasi dengan produsen,” ujar dia.

    Meski stok secara umum masih aman, dia mengakui tantangan tetap ada, terutama terkait komoditas yang sensitif terhadap kondisi cuaca seperti cabai.

    “Misalnya seperti cuaca yang mengakibatkan stok cabai kita semakin menurun yang kemudian harga makin meningkat. Jadi ada hal-hal yang di luar kendali kita. Tetapi hasil dari pemantauan kita saat ini semuanya masih tergolong aman khususnya di DIY,” kata dia.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang juga ikut dalam peninjauan tersebut menyatakan bahwa dua BUMN, yakni Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), telah disiapkan untuk menjaga harga dan pasokan bahan pokok, khususnya minyak goreng dan beras.

    Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan potensi lonjakan harga kebutuhan pokok di wilayahnya menjelang Lebaran 2025 sudah diantisipasi bersama Bulog Yogyakarta.

    “Barang-barang yang terindikasi akan mempengaruhi inflasi dan harus selalu dijaga, kita sediakan. Di-backup oleh Bulog. Contohnya seperti minyak goreng, kemudian beras, itu semua terkondisi dengan cadangan backup Bulog ya,” ujar Hasto.

    Dia menyebut pemerintah pusat serius menjaga ketahanan pangan, apalagi setelah Presiden RI menggaungkan program swasembada pangan dan beras tahun 2025.

    Namun, menurut Hasto, tantangan yang lebih mengkhawatirkan saat ini justru bukan pada ketersediaan bahan pokok, melainkan menurunnya daya beli masyarakat.

    “Kalau sekarang ini yang dirisaukan tuh daya beli yang turun. Kita ini deflasi, daya belinya agak turun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat perlu didukung supaya daya belinya naik. Harapannya sebetulnya pemudik banyak, karena pemudik itu membawa uang ke daerah,” ujar dia.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Dengar Tembakan Berkali-kali Saat Insiden Sabung Ayam di Lampung

    Warga Dengar Tembakan Berkali-kali Saat Insiden Sabung Ayam di Lampung

    Way Kanan, Beritasatu.com – Warga di sekitar arena judi sabung ayam di Desa Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, dikejutkan oleh suara letusan tembakan berulang kali. Insiden berdarah yang terjadi saat penggerebekan itu menyisakan trauma mendalam bagi mereka.

    Pascakejadian, lokasi sabung ayam masih dipasangi garis polisi, dengan 20 unit mobil berbagai jenis ditinggalkan oleh pemiliknya. Warga kini diliputi ketakutan, khawatir akan konflik susulan antaraparat, dan berusaha menghindari keterlibatan dalam peristiwa tragis ini.

    Arena judi yang terletak di tengah perkebunan karet itu telah beroperasi selama lima bulan dan diduga milik dua anggota TNI aktif, Peltu Lubis dan Kopka Basar, yang kini telah diamankan oleh Pomdam Sriwijaya.

    Perjudian sabung ayam ini mayoritas diikuti oleh orang-orang dari luar daerah, bahkan dari luar Kabupaten Way Kanan. Setiap kali dibuka, arena itu dipenuhi puluhan pemain dengan mobil-mobil mewah terparkir di sekelilingnya. Terlihat juga bekas kandang ayam yang berserakan serta botol air mineral berceceran.

    Warga sekitar tidak pernah terlibat dalam aktivitas ini, tetapi mereka resah dengan keberadaan tempat perjudian tersebut.

    Seorang warga, Zeki (43) mengaku mendengar suara tembakan sebelum akhirnya penggerebekan berdarah terjadi.

    “Kami  kaget dengan suara letupan tersebut, masyarakat di sini merasa tidak aman dan nyaman karena adanya tempat perjudian tersebut,” kata Zeki saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Jumat (21/3/2025).

    Sementara, warga lain Ardi Erwansyah (40) mengatakan, aktivitas sabung ayam tersebut sudah berlangsung sekitar 5 bulan lalu dengan kondisi pada saat awal sepi.

    “Para pemain judi sabung ayam ini dari orang jauh dan dari luar kota, memang sebelum bulan puasa ditutup. Akan tetapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi,” ungkap Ardi.

    Dalam kasus judi sabung ayam berdarah ini, Polda Lampung telah menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka kasus perjudian. Sementara itu, dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan masih berstatus saksi dan diamankan di Denpom Lampung.