Hewan: Ayam

  • Program MBG Papua Pegunungan Lima Kali dalam Seminggu

    Program MBG Papua Pegunungan Lima Kali dalam Seminggu

    WAMENA – Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua Pegunungan dilaksanakan lima kali dalam seminggu.

    Program MBG diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya beberapa waktu lalu.

    Ketua Kelompok Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) Provinsi Papua Wahyu Adi Pratama di Wamena, Minggu, membenarkan bahwa program MBG akan diberikan lima kali dalam seminggu, kecuali hari libur.

    “Selama lima hari mulai Senin-Jumat, siswa, guru, ibu hamil, ibu menyusui, balita akan memperoleh MBG yang telah kami mulai di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya,” katanya

    Menurut Wahyu, dalam komposisi MBG ada kue, susu, daging sapi, ayam, telur, sayur, nasi, dan umbi-umbian.

    “Kami pastikan setiap pemberian MBG ini nilai gizi yang sajikan terpenuhi dan seimbang, sehingga penerima manfaat dapat terpenuhi asupan gizinya,” ujarnya.

    Dia menjelaskan pengoperasian dapur umum untuk menyediakan MBG saat ini terdapat dua tempat, yakni di Jalan Bhayangkara Wamena, namun masih satu yang beroperasi.

    “Sementara baru satu dapur yang beroperasi, karena yang satu lagi pengelolanya ada kedukaan, sehingga baru berjalan setelah Lebaran,” katanya.

    Dia menambahkan satu dapur per harinya mampu menyiapkan 3.500 porsi MBG bagi penerima manfaat.

    “Seandainya dua dapur sudah beroperasi maka setiap harinya mampu menyiapkan 7.000 porsi bagi penerima manfaat,” ujarnya.

  • AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengimpor telur dari Turki dan Korea Selatan bahkan membuka kesempatan impor dengan negara-negara lain dengan harapan melonggarkan harga tertinggi telur di AS saat ini.

    “Kami berbicara tentang ratusan juta telur untuk jangka pendek,” kata Menteri Pertanian Brooke Rollins dilansir BBC, Minggu (23/3/2025).

    Hal itu mengikuti pengumuman pemerintah tentang rencana penghilangan epidemi flu burung yang meningkat yang juga membuat petani AS untuk memusnahkan puluhan juta ayam.

    Hal itu juga terlepas dari janji kampanye Presiden Donald Trump untuk mengurangi harga, biaya telur telah melonjak lebih dari 65% selama setahun terakhir, dan diproyeksikan meningkat 65% selama satu tahun terakhir pada tahun 2025.

    Foto: Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    Rollins mengungkapkan, departemennya juga tengah dalam pembicaraan dengan negara lain untuk mengamankan pasokan baru, sayangnya dia tidak mengungkapkan wilayah mana yang dimaksud.

    “Ketika populasi ayam kami terisi kembali dan kami memiliki industri bertelur penuh lagi, semoga dalam beberapa bulan, kami kemudian beralih kembali ke lapisan telur internal kami dan memindahkan telur-telur itu ke rak,” katanya.

    Di lain sisi, Asosiasi unggas Polandia dan Lithuania mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka juga telah didekati oleh kedutaan besar AS mengenai kemungkinan ekspor telur, lapor AFP.

    “Kembali pada bulan Februari, kedutaan Amerika di Warsawa bertanya kepada organisasi kami apakah Polandia tertarik untuk mengekspor telur ke pasar AS,” ujar Katarzyna Gawronska, direktur Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan.

    (wur)

  • Fakta Baru Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung, Rekaman Video dan Target Penembakan Terungkap – Halaman all

    Fakta Baru Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung, Rekaman Video dan Target Penembakan Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap fakta baru terkait penembakan tiga anggota polisi yang tewas saat penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.

    Kompolnas menyatakan telah memiliki rekaman video yang memperlihatkan detik-detik kejadian penembakan, termasuk identitas pelaku dan senjata yang digunakan. 

    Selain itu, terungkap bahwa ketiga polisi yang tewas sengaja menjadi target penembakan karena dianggap menghalangi kegiatan sabung ayam ilegal.

    Rekaman Video Jadi Bukti Kuat

    Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyatakan bahwa rekaman video yang dimiliki Kompolnas memperlihatkan dengan jelas jalannya peristiwa penembakan.

    “Rekaman video ini menunjukkan kondisi lapangan yang terang benderang, meski kejadian berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaku dan senjata yang digunakan juga terekam jelas,” ujar Choirul dalam keterangan resmi, Jumat (21/3/2025).

    Choirul menambahkan, rekaman tersebut menjadi bukti kuat yang seharusnya mempermudah proses hukum. Namun, ia mempertanyakan mengapa tim gabungan TNI-Polri hingga kini belum menetapkan tersangka, padahal fakta dan bukti sudah sangat jelas.

    “Tantangannya, tim gabungan ini sudah hampir satu minggu belum menetapkan tersangka. Faktanya jelas, unsurnya jelas, peristiwanya jelas, saksinya juga jelas. Apa masalahnya?” tegasnya.

    Ketiga Polisi Jadi Target Penembakan

    Kompolnas juga mengungkap fakta mengejutkan bahwa ketiga polisi yang tewas, yaitu Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta, sengaja menjadi target penembakan.

    “Penembak ini memang menargetkan Pak Kapolsek dan petugas lainnya karena mereka dianggap menghalangi kegiatan sabung ayam ilegal,” jelas Choirul.

    Menurutnya, ketiga polisi ditembak dari jarak dekat saat berusaha menghalau peserta judi sabung ayam yang berusaha melarikan diri.

    “Mereka ditembak dengan cara yang cukup dekat karena sedang menghalau. Ini menunjukkan bahwa penembakan dilakukan dengan sengaja dan terencana,” ujarnya.

    Senjata Pabrikan dan Sidik Jari Balistik

    Choirul juga memastikan bahwa senjata yang digunakan pelaku bukanlah senjata rakitan, melainkan senjata pabrikan. Hal ini dibuktikan dengan temuan proyektil peluru dalam tubuh Kapolsek yang memiliki sidik jari balistik yang jelas.

    “Senjatanya adalah senjata pabrikan. Proyektil peluru yang ditemukan dalam tubuh Kapolsek memiliki sidik jari balistik yang jelas. Ini menunjukkan bahwa pelaku memiliki akses ke senjata resmi,” jelasnya.

    Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku penembakan adalah oknum terlatih, diduga dari kalangan TNI. Namun, hingga saat ini, tim gabungan TNI-Polri belum memberikan kejelasan mengenai identitas pelaku.

    Kompolnas Desak Transparansi dan Kecepatan Proses Hukum

    Kompolnas menekankan pentingnya transparansi dan kecepatan dalam proses hukum untuk menjaga kredibilitas penegakan hukum.

    “Kami mendesak tim gabungan untuk bekerja secara ilmiah dan transparan. Masyarakat butuh keadilan, dan kasus ini harus segera diselesaikan,” tegas Choirul.

    Ia juga meminta agar rekaman video yang dimiliki Kompolnas segera dijadikan alat bukti utama dalam penyidikan.

    “Rekaman ini adalah bukti kuat yang tidak bisa diabaikan. Kami akan terus mengawal proses hukum hingga pelaku diadili secara adil,” tambahnya.

    Tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

    Korban yang gugur dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.

     Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik penembakan tersebut.

    Kronologi Penembakan

    Insiden bermula ketika Polsek Negara Batin menerima laporan mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.

    Setelah melakukan penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB. Kapolsek Iptu Lusiyanto memimpin langsung operasi tersebut.

    Saat tim kepolisian tiba di lokasi, situasi awalnya tampak normal. Namun, tiba-tiba mereka diserang oleh orang tak dikenal yang melepaskan tembakan.

    Dalam insiden tersebut, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di tempat kejadian. Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota polisi tersebut meninggal dunia akibat luka tembak di bagian kepala.

    Penyelidikan dan Dugaan Keterlibatan Oknum TNI

    Pasca kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak cepat untuk mengusut pelaku dan motif di balik penembakan tersebut. Muncul dugaan bahwa judi sabung ayam tersebut dikendalikan oleh oknum prajurit TNI, yang diduga terlibat dalam insiden ini.

    Saat ini, tim gabungan TNI-Polri tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas pelaku serta pihak-pihak yang bertanggung jawab.

    Masyarakat setempat dan keluarga korban menuntut keadilan atas kematian ketiga anggota polisi yang gugur dalam menjalankan tugas.

  • Kompolnas: Peltu Lubis Pernah Sogok AKP Lusiyanto usai Ditegur soal Judi Sabung Ayam, tapi Ditolak – Halaman all

    Kompolnas: Peltu Lubis Pernah Sogok AKP Lusiyanto usai Ditegur soal Judi Sabung Ayam, tapi Ditolak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, menyebut Peltu Lubis pernah menyogok Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto seusai ditegur terkait judi sabung ayam.

    Anam menuturkan hal tersebut dilakukan Peltu Lubis agar AKP Lusiyanto tidak terus menerus mengusik judi sabung ayam yang diduga dikelola olehnya bersama rekannya yaitu Kopka Basarsyah.

    “Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam bolak-balik diingetin, ini sudah lama,” 

    “Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).

    Di sisi lain, Anam mengaku pihaknya tidak langsung percaya saat memperoleh informasi bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.

    Untuk memastikannya, dia menyebut langsung melakukan pengecekan terhadap rumah AKP Lusiyanto.

    Dalam pengecekan tersebut, Anam meyakini bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima sogokan dari Peltu Lubis dan terlibat dalam bisnis judi sabung ayam tersebut karena kondisi rumahnya yang sederhana.

    “Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya (AKP Lusiyanto) sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah),” jelas Anam.

    Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya penggiringan opini berupa isu bahwa AKP Lusiyanto dan dua korban penembakan lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.

    “Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal,” tegasnya.

    Istri AKP Lusiyanto juga Bantah Suaminya Terima Sogokan

    Terpisah, istri AKP Anumerta Lusiyanto, Nia, juga membantah soal adanya isu uang setoran yang mengalir ke almarhum suaminya.

    Dia lalu menceritakan soal adanya orang suruhan Peltu Lubis yang memberikan uang kepada AKP Lusiyanto agar bisnis judi sabung ayam berjalan lancar.

    Namun, Lusiyanto langsung tegas menolak uang sogokan tersebut.

    “Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau,” tuturnya, dikutip dari YouTube metrotvnews, Minggu.

    Bahkan, sebelum Peltu Lubis, Nia menyebut ada orang lain yang turut menyogok suaminya sebesar Rp1 juta dan tetap berujung penolakan.

    Dia menegaskan sikap suaminya yang anti sogok dan berniat memberantas perjudian berujung tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu.

    “Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,”

    “Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau,” kata Nia.

    Kata Kapolda Lampung soal Isu Setoran

    PENEMBAKAN SABUNG AYAM – Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menilai isu setoran sabung ayam perlu dibuktikan. Dia menilai ada banyak sekali cerita atau narasi yang membuat bias, Sabtu (22/3/2025). (HO/Tribunnews.com)

    Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika pun turut membantah isu setoran yang mengalir ke polisi terkait judi sabung ayam di wilayah hukum yang dipimpinnya.

    Helmy mengatakan, informasi tersebut harus dibuktikan dengan data maupun fakta yang valid. 

    “Saya tahu soal isu setoran itu,” katanya saat diwawancarai, Jumat (21/3/2025) malam.

    Menurutnya, isu tersebut mencuat setelah ada unggahan di media sosial yang berkembang menjadi narasi yang menjadi konsumsi publik.

    “Jika kita meruntut lagi jejak digital, itu kan diawali dari media sosial, yang menyebutkan ada chat atau percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis,” ucapnya. 

    Helmy mengatakan, informasi itu harus dibuktikan, baik itu data maupun fakta yang valid. 

    “Buat kami, ini harus dibuktikan, data dan faktanya mana?” kata dia.

    Namun, demi memberikan kejelasan, pihak Mabes Polri dan Polda Lampung sudah melakukan kroscek serta klarifikasi atas isu setoran itu.

    “Dalam rangka merespons informasi itu, tim Propam, Irwasum Mabes, dan Polda sudah melakukan klarifikasi pengecekan apakah betul ada peristiwa itu atau tidak,” katanya. 

    Kalaupun itu ada, hal itu tidak boleh mengaburkan peristiwa sebenarnya, yakni terjadi hilangnya tiga nyawa personel Polda Lampung. 

    “Ini adalah persoalan kemanusiaan yang perlu diselesaikan hingga tuntas,” kata dia. 

    “Kemudian jika benar, datanya ada dan valid, silakan sampaikan, pasti akan kami tindak lanjuti. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk bisa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran,” tuturnya.

    Helmy menegaskan, isu-isu di luar fakta jangan menjadi narasi-narasi yang dapat membiaskan penyelidikan tim investigasi bersama.

    “Tolong berikan kepada tim kesempatan bekerja secara leluasa,” kata dia.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Theresia Fellisiani)

  • Program MBG di Papua Pegunungan Dilaksanakan 5 Kali Seminggu

    Program MBG di Papua Pegunungan Dilaksanakan 5 Kali Seminggu

    Wamena, Beritasatu.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menyakan program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah Papua Pegunungan dijadwalkan berlangsung lima hari dalam seminggu.

    Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan telah resmi diluncurkan beberapa waktu lalu.

    Ketua Kelompok Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) Papua, Wahyu Adi Pratama, di Wamena menyampaikan MBG akan diberikan kepada penerima manfaat dari Senin hingga Jumat, kecuali pada hari libur.

    “Selama lima hari dalam seminggu, mulai Senin hingga Jumat, program MBG akan disalurkan kepada siswa, guru, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Saat ini program ini telah mulai berjalan di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya,” jelas Wahyu di Wamena, Minggu (23/3/2025) dikutip dari Antara.

    Menurut Wahyu, MBG disusun dengan komposisi makanan yang bernutrisi, mencakup kue, susu, daging sapi, ayam, telur, sayuran, nasi, dan umbi-umbian.

    “Kami memastikan setiap sajian MBG mengandung nutrisi yang seimbang, sehingga penerima manfaat memperoleh asupan gizi yang mencukupi,” katanya.

    Ia juga mengungkapkan saat ini dapur umum yang digunakan untuk mempersiapkan MBG berada di dua lokasi, yaitu di Jalan Bhayangkara Wamena. Namun, baru satu dapur yang aktif beroperasi.

    “Saat ini, baru satu dapur yang berjalan, sementara dapur lainnya masih dalam proses, karena pengelolanya mengalami kedukaan. Setelah Lebaran, operasional dapur kedua akan dimulai,” ungkapnya.

    Dalam satu hari, satu dapur mampu menyediakan hingga 3.500 porsi MBG bagi penerima manfaat.

    “Apabila kedua dapur sudah berfungsi sepenuhnya, maka kami dapat menyiapkan 7.000 porsi MBG setiap harinya,” tambahnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa dalam setiap dapur, terdapat 47 tenaga kerja yang terlibat dalam proses memasak, serta tambahan tiga orang dari BGN, terdiri dari kepala SPPG-BGN, ahli gizi, dan akuntan.

    “Sebagian besar tenaga memasak merupakan putra daerah (OAP) yang berasal dari kalangan pemuda, tokoh adat, dan perwakilan gereja,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan program MBG ini turut membuka peluang kerja bagi masyarakat asli Papua Pegunungan.

  • Dari Penembakan hingga Aliran Setoran Uang Judi di Balik Sabung Ayam Lampung

    Dari Penembakan hingga Aliran Setoran Uang Judi di Balik Sabung Ayam Lampung

    Bisnis.com, JAKARTA – Insiden penembakan di balik penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung diduga dilatarbelakangi oleh isu adanya setoran ke Polsek Negara Batin.

    Isu itu mencuat usai TNI melakukan penyelidikan secara internal terhadap dua anggotanya yang telah ditangkap. Dua oknum prajurit itu yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

    Dalam hal ini, Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengatakan bahwa temuan itu masih harus dilakukan pendalaman.

    “Ini sabung ayam ada duit, ya dibagi siapa, ya keterangan saksi itu, ada duit dibagi, Koramil ada hubungan dengan Polsek. Ada uang di wilayah mereka bagi, ya itu keterangan ya,” ujar Eko kepada wartawan, dikutip Minggu (23/3/2025).

    Di lain sisi, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyatakan bahwa itu baru sebatas asumsi. Oleh karenanya, dia meminta agar temuan itu bisa dilaporkan ke pihaknya.

    Melalui laporan itu, Helmy menekankan bahwa pihaknya tidak akan pandang bulu untuk menegakkan hukum, bahkan untuk internal sekalipun.

    “Saya menanggapi bahwa ini kan asumsi ya. Kalau pun ada, tunjukan, kita tidak menutup diri untuk memproses itu bahkan sebagai wujud keseriusan Polri,” ujar Helmy dalam keterangan video yang diterima.

    Dia juga menyatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah fakta-fakta dari insiden yang telah menghilangkan nyawa tiga anggota kepolisian tersebut. 

    Apalagi, menurutnya, Polri sudah sering melakukan penindakan terhadap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran.

    “Begitupun disitu disebutkan baik Koramil maupun Polsek terima, yasudah kalau terima ya tindak dua-duanya. Dan saya yakin dari TNI juga melakukan penindakan kalau memang benar,” imbuhnya.

    Pemilik Tempat Sabung Ayam 

    Insiden penembakan itu terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025) sekitar 16.50 WIB.

    Lokasi itu dicap sebagai area “Texas” lantaran diduga menjadi tempat peredaran senjata rakitan serta rawan kriminalitas.

    Menurut Helmy, area perjudian sabung ayam itu lumayan jauh dari pusat kota. Sebab, perlu waktu tiga sampai empat jam untuk mencapai area Texas tersebut. 

    Di lokasi itu juga hanya terdapat satu rumah yang dikelilingi perkebunan karena. Adapun, wilayah itu sebagai kawasan hutan yang register dengan nomor 44.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi atau penyelidikan kepolisian, lokasi sabung ayam itu diduga milik oknum TNI. Meskipun begitu, temuan itu harus dilakukan pendalaman.

    “Pemilik gelanggangnya itu adalah oknum tadi. Tapi ini harus kita dalami, semua harus kita uji, harus kunci dengan alat bukti. Sehingga, orang tidak bisa mengatakan asal-asalan katanya, katanya, semua harus firm,” pungkasnya.

    Tim Gabungan TNI-Polri Diterjunkan 

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sepakat untuk menginvestigasi insiden penembakan tersebut. Tim investigasi gabungan ini diharapkan dapat segera membuat terang persoalan yang ada.

    “Saya kira hari ini Pak Kapolda dan Pak Danrem sedang terus melakukan investigasi. Saya dengan Bapak Panglima sama, sudah sepakat bersama-sama melakukan investigasi dan menuntaskan hal-hal yang nanti ditemukan di lapangan,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025). 

    Dia juga meminta agar jajarannya tidak terpengaruh dengan isu liar terkait insiden tersebut. Dengan demikian, dia meminta agar korps Bhayangkara harus tetap menjaga soliditas dengan TNI.

    “Hati-hati dan selalu jaga sinergitas dan soliditas untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, dalam peristiwa penggerebekan sebanyak tiga polisi telah meninggal dunia. Tiga anggota itu yakni Kapolsek Negara Batin Way Kanan,  Lusiyanto; Bripka Petrus Apriyanto; dan Bripda M Ghalib Surya Ganta. Ketiganya tewas setelah mendapatkan luka tembak dibagian dada hingga kepala.

  • Bantah Polisi Terlibat, Kompolnas: AKP Lusiyanto Sudah Ingatkan Peltu Lubis Hentikan Sabung Ayam – Halaman all

    Bantah Polisi Terlibat, Kompolnas: AKP Lusiyanto Sudah Ingatkan Peltu Lubis Hentikan Sabung Ayam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, menyebut Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto sudah berulang kali memperingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan praktik judi sabung ayam.

    Namun, teguran dari Lusiyanto tersebut tidak pernah digubris oleh Peltu Lubis.

    Adapun pernyataan Anam ini sekaligus membantah narasi bahwa polisi turut menerima aliran dana dari judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    “Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam. Bolak-bali diingetin, ini sudah lama,” katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV.

    Anam juga mengatakan tak digubrisnya teguran dari Lusiyanto berujung upaya penyogokan oleh Peltu Lubis agar praktek judi sabung ayam tetap bisa beroperasi.

    Hanya saja, kata Anam, Lusiyanto pun menolak sogokan dari Peltu Lubis tersebut.

    “Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)” jelasnya.

    Anam pun mengaku ketika memperoleh informasi bahwa Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis, pihaknya tidak langsung percaya.

    Lalu, dia langsung melakukan pengecekan terhadap kondisi rumah Lusiyanto yang ternyata sederhana dan akhirnya yakin bahwa Kapolsek Negara Batin tersebut memang tidak menerima aliran dana judi sabung ayam.

    “Awalnya kami percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah),” jelas Anam.

    Anam pun menyayangkan adanya penggiringan opini publik bahwa Lusiyanto dan dua korban lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.

    “Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal,” tegasnya.

    Muncul Isu Setoran Judi Sabung Ayam Sebabkan 3 Polisi Tewas

    Di tengah kasus penembakan yang tengah diungkap, muncul isu bahwa peristiwa ini buntut adanya ikatan komitmen terkait setoran judi sabung ayam.

    Hal ini sempat disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar.

    Hal tersebut, katanya, dibuktikan dengan sudah beroperasinya judi sabung ayam tersebut selama setahun.

    “Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun,” kata Eko, Kamis (20/3/2025), dikutip dari Tribun Lampung.

    Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

    “Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada,” katanya.

    Pengakuan ini, kata Eko, akan didalami oleh tim penyidik gabungan untuk mengungkap siapa saja oknum yang terlibat dalam judi sabung ayam di Lampung.

    “Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya,” ucap Eko.

    “Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah,” imbuhnya.

    Terkait hal ini, Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika pun buka suara. Dia mengatakan narasi semacam ini perlu dibuktikan kebenarannya.

    “Saya menanggapi bahwa ini kan asumsi ya, kalau pun ada tunjukkan. Kita tidak menutup diri untuk memproses itu bahkan sebagai wujud keseriusan Polri,” kata Irjen Helmy kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

    Dia pun memastikan Divpropam Polri, Irwasum Polri, Bidpropam Polda dan Itwasda Polda sudah turun untuk melakukan pengecekan serta melakukan pendalaman. 

    “Kalau tidak ada ya kita akan bilang tidak ada, tapi kalau misalnya ada tentu ini akan dilakukan penindakan. Rasanya Polri sudah terbiasa untuk menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran,” imbuhnya.

    Helmy menuturkan isu setoran tidak menghilangkan fakta bahwa terjadi penembakan yang menyebabkan 3 orang meninggal.

    Hal ini menjadi persoalan kemanusiaan yang harus diungkap.

    “Saya imbau kepada semua ke masyarakat beri ruang yang seluas-luasnya, ada tim ini agar bisa bekerja secara tenang secara tanpa tekanan tanpa harus berfikir isu lain, ya mungkin dibuat oleh mereka-mereka yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya.

    Isu ini bahkan turut ditanggapi oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

    Dia pun meminta agar publik menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan oleh tim.

    “Di jaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan,” kata Listyo, Kamis (20/3/2025).

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Lampung dengan judul “Sosok Oknum yang Terima Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdila/Theresia Fellisiani)(Tribun Lampung/Noval Andriansyah)

  • Banjir Terus Melanda, Warga di Jambi Takut Ular dan Lintah Masuk Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Maret 2025

    Banjir Terus Melanda, Warga di Jambi Takut Ular dan Lintah Masuk Rumah Regional 23 Maret 2025

    Banjir Terus Melanda, Warga di Jambi Takut Ular dan Lintah Masuk Rumah
    Tim Redaksi
    KOTA JAMBI, KOMPAS.com
    – Sejak musim hujan dimulai, masyarakat RT 7, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru,
    Kota Jambi
    , Provinsi Jambi, telah mengalami banjir yang menggenangi rumah mereka selama lima minggu.
    Yani, salah satu warga RT 7, mengungkapkan kekhawatirannya akibat banjir yang terus melanda.
    “Kami takut ular, sempat ada ular besar makan ayam, ada muncul binatang kayak lintah. Munculnya dari sana (drainase) semenjak banjir,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya pada Minggu (23/3/2025).
    Ia berharap pemerintah segera memperbaiki drainase agar banjir tidak kembali menggenangi rumahnya.
    Yani juga menambahkan bahwa barang-barangnya tidak terurus dan banyak yang terendam air.
    Sementara itu, Rijal, warga lainnya, melaporkan bahwa ketinggian banjir di rumahnya hampir mencapai satu meter.
    Untuk mengatasi masalah ini, ia terpaksa menggunakan dua mesin pompa air untuk menyedot air keluar dari rumah.
    “Kami pakai mesin air, biar airnya keluar rumah, dua mesin air, dak telap kalau cuma satu mesin,” kata Rijal.
    Saat ini, masyarakat setempat berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki drainase, yang merupakan kewenangan pemerintah pusat, agar banjir tidak terus mengganggu kehidupan mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg

    Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg

    Cabai merah keriting dijual pedagang di Pasar Senen Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Harianto

    PIHPS: Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 12:52 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum yakni bawang merah di harga Rp46.050 per kilogram (kg) dan cabai rawit merah di harga Rp88.450 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Minggu pukul 09.30 WIB, selain bawang merah dan cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp46.650 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.100 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.850 per kg; beras kualitas medium I Rp15.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.250 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp16.300 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp54.350 per kg; cabai merah keriting Rp54.850 per kg; dan cabai rawit hijau Rp61.450 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp36.200 per kg, daging sapi kualitas I Rp140.350 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp132.300 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.850 per kg; gula pasir lokal Rp18.750 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.250 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.200 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Sumber : Antara

  • Esensi Kondangan Malem 10 Akhir Ramadan di Pantura Jawa Tengah

    Esensi Kondangan Malem 10 Akhir Ramadan di Pantura Jawa Tengah

    Tulisan ini mengangkat fenomena sosial keagamaan tradisi kondangan maleman yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan di kawasan Pantura Jawa Tengah, dan menganalisisnya menggunakan pendekatan fenomenologi agama dari Mircea Eliade (1907-1986). 

    Tradisi ini menjadi contoh bagaimana agama tidak hanya berfungsi sebagai fenomena sosial, tetapi juga mencakup aspek yang lebih dalam, yaitu penghayatan terhadap yang sakral. Eliade, sebagai sarjana yang mengkritik pandangan reduksionis terhadap agama, memberikan pendekatan yang lebih holistik dalam melihat fenomena keagamaan, yang tidak hanya mengandalkan analisis sosial, ekonomi, atau psikologis, tetapi juga memperhatikan esensi agama itu sendiri.

    Pandangan Reduksionis terhadap Agama

    Sejumlah sarjana klasik, seperti Karl Marx (1883), Émile Durkheim (1917), dan Sigmund Freud (1939), memiliki pendekatan reduksionis terhadap agama. Marx melihat agama sebagai akibat dari ketidakadilan ekonomi-politik, sedangkan Durkheim dan Freud melihat agama sebagai hasil dari kebutuhan sosial dan psikologis manusia. 

    Meskipun pandangan ini memberikan kontribusi dalam memahami fungsi agama, mereka memandang agama hanya sebagai fenomena sosial yang dapat dijelaskan melalui struktur dan dinamika sosial tertentu. Eliade mengkritik pandangan ini dan menawarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama, yakni sebagai sesuatu yang sui generis (unik) dan memiliki aspek sakral yang tidak dapat direduksi.

    Eliade dan Pendekatan Fenomenologi Agama

    Menurut Mircea Eliade, agama bukanlah sekadar akibat dari struktur sosial atau faktor psikologis, melainkan fenomena yang berdiri sendiri dan memiliki dimensi sakral yang khas. Eliade berpendapat bahwa untuk memahami agama, kita harus melihatnya dari perspektif yang lebih ranscende dan fenomenologis. 

    Agama tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosial, tetapi juga berhubungan dengan pengalaman spiritual yang lebih tinggi, yakni pengalaman tentang yang sakral. Eliade memandang bahwa dalam agama terdapat dua dimensi utama: yang sakral dan yang profan. Yang sakral adalah segala sesuatu yang dianggap memiliki makna lebih tinggi dan ranscendental, sedangkan yang profan adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang biasa-biasa saja.

    Eliade juga menekankan pentingnya pendekatan fenomenologi dalam studi agama, yaitu pendekatan yang berfokus pada pengalaman keagamaan itu sendiri. Pendekatan ini tidak hanya mencoba menjelaskan agama dari perspektif luar, seperti sosiologi atau psikologi, tetapi berusaha memahami esensi agama berdasarkan pengalaman subjektif mereka yang menjalankan agama tersebut. Dalam hal ini, Eliade menolak reduksionisme yang cenderung melihat agama hanya sebagai hasil dari faktor sosial atau psikologis.

    Konsep Hierophany dan Transformasi yang Sakral

    Salah satu konsep penting yang diajukan oleh Eliade adalah hierophany, yaitu manifestasi dari yang sakral dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pandangannya, segala sesuatu yang tampak profan atau biasa dalam kehidupan manusia bisa menjadi manifestasi dari yang sakral jika diberi makna yang lebih tinggi, terutama dalam konteks ritual keagamaan. 

    Hierophany ini dapat ditemukan dalam berbagai objek atau peristiwa, seperti batu, pohon, atau bahkan makanan. Bagi masyarakat tradisional, dunia ini selalu terbuka untuk pengalaman yang sakral, di mana setiap objek bisa menjadi tempat berdiamnya kekuatan ilahi atau roh leluhur.

    Namun, masyarakat modern seringkali melakukan desakralisasi, di mana mereka memisahkan yang sakral dari yang profan. Hal ini berbeda dengan pandangan masyarakat tradisional yang melihat bahwa kehidupan mereka selalu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi dan sakral. 

    Dalam masyarakat modern, ada kecenderungan untuk melihat hal-hal sakral sebagai tak relevan atau bahkan tidak dapat diterima. Oleh karena itu, Eliade berpendapat bahwa untuk memahami agama dengan lebih baik, kita harus masuk ke dalam perspektif orang yang menjalani agama tersebut dan melihat dunia dengan mata mereka.

    Tradisi Kondangan Maleman dan Fenomenologi Agama Eliade

    Tradisi kondangan maleman yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir Ramadan di kawasan Pantura Jawa Tengah memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman Eliade tentang transformasi yang sakral. Tradisi ini melibatkan prosesi doa bersama yang dihadiri oleh tetangga terdekat, di mana makanan berupa berkat dibagikan sebagai simbol berkah dan doa kepada arwah leluhur. Dalam hal ini, makanan dan objek sehari-hari, seperti tumpeng, ayam ingkung, dan jajanan pasar, memiliki makna sakral yang lebih dalam.

    Eliade menekankan bahwa objek-objek ini tidak hanya sekadar benda biasa. Tumpeng, misalnya, melambangkan harapan agar doa terkabul, sementara ingkung (ayam utuh) melambangkan kesucian dan ketulusan, serundeng sebagai perantara doa, dan jajanan pasar melambangkan berkat yang diberikan oleh Tuhan. 

    Dalam konteks ini, makanan yang tadinya bersifat profan bisa diubah menjadi sesuatu yang sakral berkat pemberian makna dan konteks dalam prosesi ritual. Dengan kata lain, objek-objek profan ini mengalami transfigurasi menjadi yang sakral melalui upacara dan doa-doa yang dipanjatkan dalam tradisi kondangan maleman.

    Menurut Eliade, dialektika antara yang sakral dan yang profan adalah inti dari pengalaman keagamaan. Dalam tradisi kondangan maleman, hal-hal yang tampak sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, seperti makanan dan doa, dapat menjadi sarana untuk menghubungkan dunia profan dengan yang sakral. 

    Makanan yang dibagikan dalam tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai konsumsi fisik, tetapi juga sebagai simbol doa dan harapan agar diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Proses ini menunjukkan bagaimana masyarakat tradisional memahami bahwa yang sakral dapat hadir dalam dunia yang profan melalui ritual dan simbolisme yang dihidupkan dalam prosesi keagamaan.

    Kesimpulan

    Pendekatan fenomenologi agama Mircea Eliade memberikan wawasan yang mendalam dalam memahami tradisi kondangan maleman di Pantura Jawa Tengah. Melalui konsep-konsep seperti hierophany, dialektika sakral-profan, dan pengalaman keagamaan yang tidak dapat direduksi, Eliade menawarkan perspektif yang lebih luas untuk memahami fenomena keagamaan.

    Tradisi ini menunjukkan bagaimana objek-objek yang tampaknya biasa dan profan dapat menjadi sarana untuk mengalami yang sakral, serta bagaimana ritual dan simbolisme dalam agama menjadi jembatan untuk menghubungkan dunia manusia dengan yang transendental. Dalam hal ini, fenomenologi agama Eliade memberikan landasan yang kuat untuk memahami esensi agama dalam konteks budaya dan pengalaman umat beragama.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).