Hewan: Ayam

  • Rano Karno: Mulai April, Bansos KLJ hingga KPDJ Dicairkan Tiap Bulan – Page 3

    Rano Karno: Mulai April, Bansos KLJ hingga KPDJ Dicairkan Tiap Bulan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa dana bantuan sosial Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) mulai April 2025 dicairkan setiap bulan, tak lagi tiga bulan sekaligus seperti Maret.

    “InshaAllah, dimulai bulan April, seluruh penerima bantuan akan diserahkan setiap bulan. Agar para penerima bantuan tidak lagi berhubungan dengan bank keliling,” katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/3) seperti dilansir Antara.

    Hal itu disampaikan dalam acara “Seremonial Pemberian Bantuan Sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar melalui KLJ, KAJ, dan KPDJ serta Alat Bantu Fisik (ABF)”.

    Adapun pencairan bantuan sosial (bansos) KLJ, KAJ, dan KPDJ sebesar Rp300 ribu per bulan pada setiap penerima manfaat diberikan untuk tiga bulan sekaligus, yakni Januari, Februari dan Maret.

    Pencairan pada tahap pertama tahun 2025 dilakukan pada Maret ini sehingga masing-masing penerima mendapatkan haknya.

    “Pada tahap pertama, bantuan terpaksa diberikan selama tiga bulan dulu, yaitu Januari, Februari, Maret. Karena biasanya kas daerah baru masuk di bulan-bulan ini,” ujar Rano.

    Bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) tahap satu tahun 2025 tersebut sudah diserahkan melalui rekening sebanyak 147.304 orang penerima sesuai pemadanan data yang dilakukan Dinas Sosial dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.

    “Semoga bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan peruntukannya untuk meringankan beban yang membutuhkan,” katanya.

    “Apalagi InshaAllah seminggu lagi kita akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri, mudah-mudahan bantuan yang diterima ini minimal bisa untuk membeli ketupat dan opor ayam,” ujar Rano.

     

  • Tampang Pasrah Kopka Basarsyah Pakai Baju Tahanan Kuning 08 Ditahan di Denpom Bandar Lampung – Halaman all

    Tampang Pasrah Kopka Basarsyah Pakai Baju Tahanan Kuning 08 Ditahan di Denpom Bandar Lampung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kopka Basarsyah hanya bisa pasrah.

    Pelaku penembakan 3 polisi di arena sabung ayam Way Kanan, Lampung itu kini berstatus tersangka.

    Kopka Basarsyah ditahan di Denpom II/3/2025 Bandar Lampung.

    Tampak raut wajah Kopka Basarsyah yang pasrah dengan nasibnya.

    Dalam foto yang ditampilkan saat rilis kasus di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025), Kopka Basarsyah kepalanya plontos.

    Dia menggunakan baju tahanan warna kuning no 08.

     

    Pengakuan Kopda Basarsyah 

    Wakil Sementara (Ws) Danpuspom TNI Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, Kopka Basarsyah telah mengakui menembak ketiga korban.

    “Sudah ditetapkan sebagai tersangka terhadap Kopda B,” katanya saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    “Yang bersangkutan sudah mengakui melakukan penembakan terhadap ketiga korban,” katanya.

    TERSANGKA KOPKA BASARSYAH – Foto tersangka Kopka Basarsyah ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025). Dia mengaku menembak 3 polisi di Way Kanan hingga tewas. Kopka Basarsyah sempat pamer senjata api (senpi). Pasrah saat diborgol atas perkara dugaan terlibat penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/TribunJabar/Ravianto, Tangkap Layar Kompas Tv)

    Eka menambahkan, Basarsyah saat ini ditahan di Denpom II/3 Bandar Lampung.

    Sementara, Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian dalam kasus di Way Kanan itu.

     

    Kopka Basarsyah Terancam Penjara Seumur Hidup

    Eka Wijaya Permana mengatakan Kopka Basarsyah dijerat pasal pidana terkait pembunuhan.

    “Diancam Pasal 340 juncto 338 KUHP, penjara paling lama seumur hidup atau paling lama 20 tahun,” kata Eka dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    Selain itu, Kopka Basarsyah juga dikenakan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena memiliki dan menggunakan senjata api ilegal.

    Menurut Eka, senjata yang digunakan pelaku merupakan rakitan, meski ada bagian yang berasal dari senjata asli.

    “Ada bagian yang campuran jadi bukan murni pabrikan. Kita masih mencari tahu dari mana dia mendapatkannya,” ujarnya.

     

    Kopka Basarsyah Pernah Pamer Senjata Api 

    Detik-detik  (Kopral Kepala) Basarsyah pamer senjata api sebelum ditangkap diduga tembak 3 polisi di Lampung. 

    Dari video yang tersebar Kopka Basarsyah ditangkap di kediamannya oleh anggota PM (Polisi Militer) TNI AD. 

    Proses penangkapan sempat mendapat perlawanan dari pihak keluarga, yang tidak terima atas tindakan tersebut. 

    Namun, setelah diberikan penjelasan, keluarga akhirnya membiarkan aparat menjalankan tugasnya.

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Kopka Basarsyah berpakain loreng saat diamankan Denpom, Senin Malam (17/3/2025). Personel gabungan Detasemen Polisi Militer, Kodim Way Kanan, dan jajaran Polres Way Kanan menangkap Kopka Basarsyah, satu terduga oknum TNI penembakan 3 anggota Polda Lampung saat gerebek judi sabung ayam. Sebelum ditangkap, Kopka Basarsyah, oknum TNI terduga penembak mati 3 polisi yang gerebek judi sabung ayam di Way Kanan kecup kening anak istri. (Kolase Istimewa/Tangkapan layar YouTube KompasTv)

    Berdasarkan informasi yang beredar, Kopka Basarsyah diduga memiliki arena sabung ayam di Leter S, Register 44, Kampung Karang Manik. 

    Saat diamankan, terdengar suara tangisan keluarga serta teguran tegas dari petugas terhadap pihak yang berusaha menghalangi proses penangkapan.

    Dalam video amatir yang beredar, Kopka Basarsyah terlihat mengenakan kaos bermotif loreng hijau dengan tangan terborgol di belakang. 

    Ia kemudian dibawa ke Markas Kodim 0427 Way Kanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Ternyata sebelum melakukan pembunuhan beredar di akun X @WGreborn sosok Kopka Basarsyah yang memamerkan senjata api (Senpi) miliknya.

    Kopka Basarsyah tampak mengisi peluru pada senjata yang ia pegang  lalu ia lesakkan ke arah tertentu.

    Namun tak terlihat dengan jelas apa yang Kopka Basarsyah bidik.

    “Innalillahi, ini terduga pelakunya yang mengakibatkan 3 personel polisi meninggal dunia di TKP,” tulis deskripsi akun tersebut dilansir TribunBengkulu.com Selasa (18/3/2025).

     

    Dramatis Kopka Basarsyah Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Tak Berhenti Meski Minta Ampun

    Detik-detik dramatis Kopka Basarsyah tembak mati 3 polisi di Lampung, tak berhenti meski korban minta ampun. 

    Sembari menangis, Salsabila selaku Putri Kapolsek Negara Batin AKP(Anumerta) Lusiyanto menceritakan detik-detik penembakan saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Ia menjelaskan ayahnya mendapat perintah tugas dari pihak Polres setempat untuk membubarkan judi sabung ayam tersebut.

    “Kebetulan Bapak saya kan diperintah dari pihak Polres untuk membubarkan sabung ayam tersebut,” kata Salsabila, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

    Menurut Salsabila, AKP Anumerta Lusiyanto mendatangi lokasi arena judi sabung ayam menggunakan mobil pribadinya.

    AKP Anumerta Lusiyanto datang bersama anggota Polsek Negara Batin dan anggota Polres Way Kanan untuk menggerebek lokasi judi sabung ayam.

    “Bapak saya menggunakan mobil pribadi bersama anggota polsek dan anggota Polres datang untuk menggerebek sabung ayam tersebut,” ucapnya sembari menangis.

    Dari cerita yang ia dengar, menurut Salsabila, ayahnya merupakan orang yang paling depan saat menggerebek judi sabung ayam itu.

    Namun, saat baru saja keluar dari mobil, AKP Anumerta Lusiyanto langsung ditembak oleh anggota TNI Kopka Basarsyah, hingga akhirnya meninggal dunia.

    “Bapak saya memang paling depan, pas Bapak saya keluar (dari mobil) langsung ditembak, saya denger seperti itu,” ujar Sabila.

    POLISI TEWAS DITEMBAK. AKP Anumerta Lusiyanto semasa hidup dan sang anak, Salsabila atau Bila. Curhat pilu, Salsabila, anak Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto soal sosok ayahnya yang dikenal pekerja keras dan jujur. Salsabila, menyampaikan pesan menyentuh melalui akun media sosialnya, Jumat (22/3/2025) (Tangkapan layar TikTok @.sabils)

    Ia juga mengungkap fakta baru terkait penembakan yang dilakukan Kopka Basarsyah saat peristiwa penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025) lalu.

    Salsabila menuturkan Kopka Basarsyah menembak bagian mata Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto saat korban memohon agar tidak lagi menembak AKP (Anumerta) Lusiyanto yang sudah terkapar.

    Adapun, katanya, AKP Anumerta Lusiyanto ditembak oleh Kopka Basarsyah di bagian dada. 

    Hal ini diketahui Salsabila setelah memperoleh hasil autopsi dari jenazah sang ayah.

    “Bapak ditembak di bagian dada kanan. Proyektilnya itu ditemukan di rongga dada bagian kiri.”

    “Lalu, anggota bapak itu yang saya dengar, Pak Petrus itu, setelah melihat bapak saya ditembak terjatuh, itu dia (Petrus) memohon ‘sudah, sudah’. Dan Pak Petrus ditembak di matanya,” kata Salsabila dalam konferensi pers bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025).

    TANGIS ANAK AKP LUSIYANTO – Anak dari Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, Salsabila menangis histeris ketika menceritakan momen dirinya sudah tidak bertemu ayahnya selama setahun. Namun, saat bertemu, justru sudah dalam kondisi tak bernyawa setelah gugur akibat ditembak ssaat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) lalu. (Tangkapan layar dari YouTube Kompas TV)

    Berdasarkan hasil autopsi diketahui, pada jenazah Aipda (Anumerta) Petrus terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.

    Peluru mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi proyektil tersebut ada di tempurung kepala. 

    Isak tangis Salsabila semakin pecah tatkala ayahnya yang sudah meninggal masih dituding menerima setoran judi sabung ayam tersebut.

    Ia mengaku akan terus meminta keadilan untuk mendiang ayahnya.

    “Ayah saya sudah meninggal masih difitnah, soal setoran,” kata dia.

    “Apapun itu saya tidak peduli saya mau keadilan buat Ayah saya,” tandasnya.

     

    Kapolda Lampung Tetapkan 4 Tersangka 

    Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan anggota Polisi yang ditetapkan tersangka yakni K alias Kapri. 

    “Jadi sebelumnya warga sipil Z ditetapkan sebagai tersangka duluan, sementara yang terbaru anggota Polisi dari Polda Sumsel bernama Kapri ditetapkan tersangka kasus perjudian,” kata Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, saat konferensi pers, Selasa (25/3/2025). 

    Polisi lainnya yakni Wayan dari Polres Lamteng saat ini masih berstatus saksi. 

    Sehingga tersangka kasus perjudian adalah Bripda KP, Peltu Lubis, dan ZU (sipil).

    Adapun tersangka penembakan adalah Kopda B atau Basarsyah.

    (tribun network/thf/TribunLampung.com/TribunBengkulu.com)

  • Wajah Peltu Lubis Tersangka Judi Sabung Ayam, Beri Amplop Rp 1 Juta ke AKP Anumerta Lusiyanto – Halaman all

    Wajah Peltu Lubis Tersangka Judi Sabung Ayam, Beri Amplop Rp 1 Juta ke AKP Anumerta Lusiyanto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Penasaran dengan wajah Peltu Lubis tersangka kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung?

    Sejak kasus mencuat hingga Peltu Lubis dan sesama anggota TNI Kopka Basarsyah jadi tersangka, tampang Peltu Lubis belum terungkap.

    Peltu Lubis disebut menyerahkan diri, sementara Kopka Basarsyah tersangka penembakan 3 polisi ditangkap di kediamannya. 

    Video penangkapan tersebut viral karena keluarga terus menangisi Kopka Basarsyah yang pasrah diborgol.

     

    Tampang Peltu Lubis Tersangka Judi Sabung Ayam di Way Kanan

    Foto wajah Peltu Lubis sempat ditampilkan saat rilis kasus di Mapolda Lampung, Selasa (26/3/2025).

    Kepalanya plontos, dia mengenakan baju tahanan warna huning.

    TERSANGKA SABUNG AYAM – Wajah Peltu YHL alias Peltu Lubis, okum TNI yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi sabung ayam.tewaskan tiga polisi di Way Kanan. Tampang Peltu Lubis Tersangka Judi Sabung Ayam, Beri Amplop Rp 1 Juta ke AKP Anumerta Lusiyanto, kini terancam 10 tahun penjara. (KOMPAS/VINA OKTAVIA)

     

    Peltu Lubis Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

    Oknum TNI Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis jadi tersangka judi sabung ayam yang berujung meninggalnya tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung.

    Selain Peltu Lubis, Pomdam juga menetapkan Kopka Basarsyah sebagai tersangka penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan.

    Tidak hanya dua anggota TNI, Polda Lampung juga menetapkan 1 anggota polisi dan satu warga sipil sebagai tersangka judi sabung ayam di Way Kanan.

    Dalam konferensi pers kasus yang digelar Pomdam dan Polda Lampung, tampang 2 tersangka oknum TNI ditampilkan dalam layar.

    Peltu lubis resmi ditetapkan tersangka atas kasus judi sabung ayam.

    Dirinya dijerat dengan KUHP Pasal 303 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.

    Dalam kasus judi sabung ayam tersebut, Lubis diduga kuat terlibat dalam bisnis ilegal sabung ayam tersebut.

    Sedangkan, rekannya Kopka Basarsyah mengakui menembak mati tiga anggota polisi dijerat dengna  KUHP Pasal 340 juncto KUHP Pasal 338 dan UU Darurat RI No 12 tahun 1951 Pasal 1 Ayat (1).

    Adapun Kopka Basarsyah mendapat ancaman hukuman seumur hidup.

    Hal tersebut disampaikan Wakil Sementara Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat Mayjen TNI Eka Wijaya Permana melansir dari Kompas.id, selasa (25/3/2025).

    “Tanggal 23 Maret 2025 resmi keduanya kami jadikan sebagai tersangka untuk penyidikan lebih lanjut,” kata Mayjen TNI Eka Wijaya Permana.

    Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis menyerahkan diri pada hari yang sama insiden tewasnya tiga polisi tertembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3) lalu.

    Para korban tewas adalah Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Bintara Satreskrim Polres Way Kanan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

     

    Eka menjelaskan, lamanya penetapan tersangka ini karena Denpom harus mengikuti mekanisme dalam proses penyelidikan sesuai hukum acara pidana militer yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. 

    Berdasarkan Pasal 99 Ayat 1, penyidik yang menerima laporan tindak pidana harus segera melakukan penyelidikan.  

    Dalam kasus tewasnya tiga anggota polisi ini, lanjutnya, Basarsyah menyerahkan diri pada 18 Maret, sedangkan Lubis menyerahkan diri hari berikutnya di Baturaja, Sumatera Selatan. 

    Keduanya ditahan di Denpom Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Penyidik kemudian fokus mencari barang bukti senjata api yang digunakan untuk menembak korban. 

    Barang bukti berupa senjata laras panjang menyerupai FNC dengan kaliber 5,56 milimeter itu ditemukan di semak-semak tak jauh dari lokasi penembakan.

    Selanjutnya pada 22 Maret 2025, pihaknya berkoordinasi dengan Polda Lampung dan meminta anggota Polsek Negara Batin Aipda Suara Anjani dan Brigadir Rio Agusto membuat laporan sebagai dasar penyelidikan kasus tersebut.

    Ia menyebut, penetapan tersangka langsung dilakukan sehari setelah laporan dibuat.

    Ditanya terkait senjata api yang digunakan, ungkap Eka, pihaknya masih mendalami senjata laras panjang yang digunakaan untuk menembak korban. 

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, suku cadang senjata api diduga campuran dan tidak sesuai standar pabrik.

    ”Patut diduga senjata ini adalah senjata rakitan karena tidak standar pabrik. Tapi untuk lebih jelasnya, kami akan cek di Labfor Mabes Polri ataupun akan diuji balistik juga di Pindad. Ini akan kami lakukan,” kata Eka.

    Dalam kasus penembakan itu, polisi menemukan barang bukti berupa 13 selongsong peluru dengan tiga kaliber berbeda ditemukan, yakni 3 butir selongsong dengan kaliber 7,62 milimeter, 8 butir selongsong  dengan kaliber 5,56 milimeter, dan 2 butir selongsong dengan kaliber 9 mm.

    Barang bukti lain yang sudah dikumpulkan adalah hasil otopsi serta pakaian dan barang-barang milik ketiga korban.

    Saat ini, tim investigasi gabungan masih terus bekerja untuk melakukan penyelidikan mendetail terkait insiden penembakan itu. Penyidik dari kedua instansi terus bekerja untuk mencocokkan keterangan tersangka dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

    ”Sampai tadi malam tim masih terus bekerja untuk mencocokkan dari hasil yang sudah disampaikan Bapak Kapolda Lampung terkait adanya selongsong dan sebagainya. Ini kami hitung dan analisis betul,” katanya.

     

    Istri AKP Anumerta Lusiyanto Bongkar Suaminya Tolak Diberi Amplop Rp 1 Juta agar Sabung Ayam Lancar

    Nia, istri AKP Anumerta Lusiyanto muncul di tengah berhembusnya isu setoran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung yang menewaskan 3 polisi termasuk sang suami, Kapolsek Negara Batin. 

    Dengan tegas Nia membantah soal isu uang setoran yang jadi pemicu sang suami gugur tertembak.

    Terkini Nia mengungkap fakta lain soal sang suami pernah diberi amplop uang Rp1 juta oleh oknum TNI yang menjadi terduga pelaku penembakan.

    Namun sang suami, AKP Anumerta Lusiyanto menolaknya. 

    POLISI TEWAS DITEMBAK – Foto AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin yang Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan, Lampung, Selasa (18/3/2025) dan Istri AKP Anumerta Lusiyanto, Nia membantah soal isu uang tambahan setoran jadi pemicu sang suami gugur tertembak. Istri AKP Anumerta Lusiyanto, sebut suaminya pernah diberi amplop Rp 1 juta oleh penembak agar sabung ayam aman. ((Tribunsumsel.com/ Choirul Rahman/Tangkapan layar YouTube Metro TV))

    Menurut Nia, sang suami justru berupaya memberantas perjudian hingga membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu. 

    “Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,”

    “Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau,” kata Nia dilansir dari Youtube Metro TV, Sabtu (22/3/2025).

    Nia mengaku Peltu Lubis, oknum TNI yang diduga melakukan penembakan pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang kepada AKP Anumerta Lusiyanto agar sabung ayam berjalan lancar.

    Namun sang suami menolak pemberian tersebut.

    “Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau,” tuturnya.

    Seperti diketahui, insiden penembakan itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sore saat polisi melakukan penggerebekan judi sabung ayam. 

    Dalam kejadian ini, tiga anggota polisi tewas ditembak, yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

     

    Kompolnas: Peltu Lubis Pernah Sogok AKP Lusiyanto usai Ditegur soal Judi Sabung Ayam, tapi Ditolak

    Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, menyebut Peltu Lubis pernah menyogok Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto seusai ditegur terkait judi sabung ayam.

    Anam menuturkan hal tersebut dilakukan Peltu Lubis agar AKP Lusiyanto tidak terus menerus mengusik judi sabung ayam yang diduga dikelola olehnya bersama rekannya yaitu Kopka Basarsyah.

    “Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam bolak-balik diingetin, ini sudah lama,” 

    “Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).

    Di sisi lain, Anam mengaku pihaknya tidak langsung percaya saat memperoleh informasi bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.

    Untuk memastikannya, dia menyebut langsung melakukan pengecekan terhadap rumah AKP Lusiyanto.

    POLISI TEMBAK POLISI. Penampakan rumah sederhana Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto. Pagar rumahnya masih bambu dan tanpa plafon. (TikTok romi_indra_setiawan/@sabils)

    Dalam pengecekan tersebut, Anam meyakini bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima sogokan dari Peltu Lubis dan terlibat dalam bisnis judi sabung ayam tersebut karena kondisi rumahnya yang sederhana.

    “Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya (AKP Lusiyanto) sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah),” jelas Anam.

    Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya penggiringan opini berupa isu bahwa AKP Lusiyanto dan dua korban penembakan lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.

    “Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal,” tegasnya.

    (tribun network/thf/TribuLampung.com/Tribunnews.com)

  • Meja Belas Kasihan yang Memberi Makan Ratusan Orang

    Meja Belas Kasihan yang Memberi Makan Ratusan Orang

    Jakarta: Setiap Ramadan, suasana di Mesir semakin hangat bukan hanya karena ibadah yang lebih khusyuk, tetapi juga karena tradisi sosial yang sudah berlangsung berabad-abad. 
     
    Salah satu tradisi paling menginspirasi adalah Meja Belas Kasihan atau Mawaid Al-Rahman, di mana warga setempat bahu-membahu menyediakan makanan berbuka puasa bagi siapa saja yang membutuhkan. 
     
    Bagaimana tradisi ini berjalan dan mengapa tetap lestari hingga sekarang? Simak ceritanya berikut ini dirangkum dari Aljazeera.

    Makan gratis di jalanan Kairo
    Satu jam sebelum matahari terbenam, jalanan di sekitar Masjid Sayeda Zeinab di Kairo mulai dipenuhi orang-orang yang menunggu waktu berbuka. 

    Masjid ini adalah salah satu tempat suci di Mesir, dipercaya sebagai makam cucu perempuan Nabi Muhammad. Selama Ramadan, para relawan menyiapkan meja panjang yang dipenuhi makanan bagi siapa pun yang ingin berbuka puasa, tanpa memandang latar belakang.
     
    Makanan di meja ini biasanya terdiri dari nasi, kentang, ayam, kurma, dan air mineral. Para relawan, yang sebagian besar adalah penduduk setempat, bekerja keras untuk memastikan setiap tamu mendapat bagian sebelum mereka sendiri berbuka puasa.
     

    Dukungan dari warga dan donatur
    Menariknya, tradisi Meja Belas Kasihan ini tidak hanya berjalan karena bantuan dari organisasi besar, tetapi juga karena gotong royong warga sekitar. 
     
    Para pedagang di pasar Sayeda Zeinab, misalnya, ikut menyumbangkan bahan makanan, kadang daging, kadang beras, atau sayuran. Bantuan juga datang dari donatur luar negeri, terutama dari negara-negara Teluk yang ingin beramal.
     
    Hamdy, seorang pria 40 tahun yang telah menjadi relawan selama lima tahun berturut-turut, mengatakan bahwa tradisi ini adalah bukti kuatnya rasa kebersamaan di Mesir. 
    “Di sini, setiap 10 meter ada meja bantuan. Orang Mesir mudah berorganisasi untuk membantu sesama,” ujarnya sambil terus membagikan kotak makanan kepada para pengunjung.

    Para relawan yang mengabdi tanpa pamrih

    Di dapur, Mostafa, seorang koki muda, bertugas memasak makanan dalam jumlah besar. Sementara itu, Hassan, seorang relawan dengan hoodie hijau, tampak sibuk membagikan makanan sambil bercanda dengan teman-temannya. 
     
    “Kami hanya bisa berbuka puasa bersama keluarga satu kali saja agar ibu tidak sedih. Sisanya, kami bertugas di sini,” katanya sambil tersenyum.
     
    Di antara para tamu, ada seorang pria tua yang baru pertama kali datang ke meja ini. Ramadan kali ini ia jalani sendirian, jadi ia memutuskan untuk berbuka bersama orang-orang di sini. Meski tidak banyak bicara, senyum kecilnya menunjukkan bahwa ia merasa diterima.
     

    Tradisi yang berjalan sejak abad ke-9

    Tradisi Meja Belas Kasihan di Mesir sudah ada sejak abad ke-9, ketika Ahmad Ibn Tulun, penguasa Mesir saat itu, menyelenggarakan acara berbuka puasa massal. 
     
    Tradisi ini berkembang pesat pada era Dinasti Fatimiyah dan bertahan hingga sekarang sebagai bagian dari budaya Ramadan di Mesir.
     
    Di gudang tempat penyimpanan makanan, terdapat plakat dengan ayat Al-Quran yang menjadi pegangan bagi para relawan.
     
    Semangat itu lah yang membuat tradisi ini tetap hidup selama berabad-abad. 
     
    Ramadan di Mesir bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. 
     
    Jika suatu hari kamu berkunjung ke sana, jangan heran jika kamu diajak duduk dan berbuka bersama di Meja Belas Kasihan. Karena di Mesir, kebaikan adalah milik semua orang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Penetapan Tersangka Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung Berlarut, Ini Penjelasan Petinggi TNI

    Penetapan Tersangka Kasus Penembakan 3 Polisi di Lampung Berlarut, Ini Penjelasan Petinggi TNI

    Liputan6.com, Lampung – Penetapan tersangka dalam kasus penembakan tiga anggota polisi saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Lampung memerlukan waktu yang cukup lama. Wakil Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Wadanpuspomad), Mayor Jenderal TNI Eka Wijaya Permana menjelaskan alasan di balik berlarut-larutnya proses tersebut.

    Menurut Mayjen Eka, kejadian bermula pada Senin, 17 Maret 2025, ketika para korban tengah melakukan penggerebekan judi. Sehari setelahnya, Selasa, 18 Maret 2025, seorang prajurit TNI AD berinisial Kopda Basarsyah menyerahkan diri. Disusul oleh tersangka kedua, Peltu Yohanes Lubis, yang menyerahkan diri di Baturaja, Sumatera Selatan, pada Rabu, (19/3/2025).

    “Anggota kami di Subdenpom segera menjemput dan membawa Peltu Lubis ke Denpom Lampung untuk diamankan,” kata Eka saat jumpa pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    Pada hari yang sama, Dandim Way Kanan selaku atasan yang berwenang (Ankum) mengeluarkan surat penitipan terhadap kedua terduga ke Denpom guna menjalani proses lebih lanjut.

    Setelah itu, penyelidikan dan penyidikan dilakukan, termasuk pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi. Hasilnya, Kopda Basarsyah mengakui perbuatannya dan menunjukkan lokasi tempat ia membuang senjata setelah melarikan diri.

    Selanjutnya, Dandenpom berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk membuat laporan ke TNI sebagai dasar penetapan tersangka dan proses hukum lebih lanjut.

    Pada 22 Maret 2025, laporan resmi dibuat oleh Polsek Negara Batin terkait penembakan tersebut. Sehari kemudian, pada 23 Maret 2025, Dandim menerbitkan surat penyerahan perkara serta penahanan sementara terhadap kedua oknum TNI AD.

    “Dengan demikian, keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka,” bebernya.

    Kopda Basarsyah dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat RI No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata api ilegal. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup.

    Sementara itu, Peltu Yohanes Lubis yang diduga terlibat dalam perjudian dijerat Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Mayjen Eka menegaskan bahwa TNI AD berkomitmen untuk menangani kasus ini secara transparan. “Kasad sudah menegaskan, jika ada oknum TNI yang terbukti bersalah, maka proses hukum harus berjalan dengan baik. Kami akan mendorong percepatan agar perkara ini segera diselesaikan,” tutupnya.

     

  • Pemkab Mimika lakukan sidak tempat penjualan daging

    Pemkab Mimika lakukan sidak tempat penjualan daging

    Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika saat melakukan sidak penjualan daging ayam di Pasar Sentral Timika, Senin (24/3). ANTARA/HO-Dokumen pribadi Disnakkeswan Mimika

    Pemkab Mimika lakukan sidak tempat penjualan daging
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 08:58 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah, melalui Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) setempat melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke tempat penjualan daging, Senin (24/3).

    Kepala Disnakkeswan Kabupaten Mimika Sabelina Fitriani, di Timika, mengatakan pelaksanaan sidak menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan daging, baik daging ayam maupun daging sapi yang dijual oleh pedagang layak dikonsumsi masyarakat.

    “Ada tiga tim yang turun untuk melakukan sidak di Pasar Sentral Timika, Pasar Swadaya dan kami juga memantau penjualan daging di swalayan,” katanya.

    Menurut Sabelina, pada saat melakukan sidak di pasar sentral diketahui daging yang dijual pedagang dalam kondisi baik, sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

    “Namun kami juga menemukan ada sekitar 15 kilogram daging yang disita karena penyimpanan terlalu lama, sehingga daging yang akan dijual itu sudah berwarna biru dengan demikian ada indikasi investasi kuman,” ujarnya pula.

    Dia menjelaskan, sementara dari sisi harga hingga kini tidak ada kenaikan, namun masih dijual dengan harga yang normal atau terjangkau.

    “Pantauan kami di lapangan harga ayam tidak ada kenaikan masih di harga Rp40 ribu per kilogram dan daging sapi Rp135 per kilogram,” katanya lagi.

    Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan dilakukan sidak tersebut para pedagang lebih teliti dan berhati-hati untuk menjual daging dan bagi para konsumen juga bisa memilih produk yang bagus.

    “Artinya membeli daging yang layak dikonsumsi tetapi juga bisa memahami daging yang sehat dan kurang sehat seperti bagaimana,” ujarnya pula.

    Sumber : Antara

  • 4 Rekomendasi Kuliner Buka 24 Jam di Jalur Bakauheni-Merak

    4 Rekomendasi Kuliner Buka 24 Jam di Jalur Bakauheni-Merak

    PIKIRAN RAKYAT – Mudik ke Pulau Sumatera saat Idul Fitri menjadi tradisi tahunan di Indonesia. Selain persiapan perjalanan, menemukan tempat makan yang nyaman dan menyajikan hidangan lezat juga penting bagi para pemudik. Berikut beberapa rekomendasi kuliner di jalur mudik Bakauheni-Merak yang buka 24 jam dan menyajikan makanan hangat serta segar.

    1. Restoran Simpang Raya Merak

    Restoran ini menjadi pilihan tepat untuk sahur atau berbuka saat mudik. Menyediakan berbagai menu khas Padang, seperti ayam, rendang, kikil, gulai otak, dan sayur daun singkong. Sambalnya pedas dan menggugah selera.

    Tempatnya luas dan nyaman untuk makan bersama keluarga. Meskipun buka sepanjang hari, kebersihan tetap terjaga dan makanan selalu fresh. Harga makanan masih wajar untuk ukuran restoran 24 jam.

    Lokasi: Jalan R.E. Martadinata No. 5, Mekarsari, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

    2. Rumah Makan Siang Malam

    Rumah makan ini cocok untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Tersedia ruang VIP ber-AC serta tempat makan biasa, dengan fasilitas toilet yang memadai dan mushola untuk beribadah.

    Menu andalannya antara lain soto, gado-gado, rendang, ayam gulai, tunjang kalio, serta sambal hijau yang khas. Halaman parkirnya luas, cukup untuk bus dan truk yang singgah.

    Lokasi: Jalan Lintas Sumatera No. Km. 6, Kekiling, Kec. Penengahan, Kab. Lampung Selatan, Lampung.

    3. Rumah Makan Ibu Wawan

    Rumah makan ini bisa menjadi tempat istirahat sebelum masuk Pelabuhan Bakauheni. Menyajikan berbagai pilihan menu seperti ayam kampung, bebek, udang, cumi, ikan bakar, dan goreng. Tersedia juga hidangan berkuah seperti pindang kepala ikan.

    Rasa masakannya enak dengan bumbu meresap. Sambalnya pedas, cocok untuk pecinta makanan pedas. Harga masih terjangkau, parkir luas, dan tersedia air putih gratis.

    Lokasi: Jalan Lintas Sumatera No. 72, Bakauheni, Kec. Bakauheni, Kab. Lampung Selatan, Lampung.

    4. Rumah Makan Berkah Bhayangkara

    Bagi yang mencari tempat makan sahur di jalur mudik, rumah makan ini bisa menjadi pilihan. Buka 24 jam, makanan tetap hangat dan segar meskipun ramai pengunjung.

    Menu beragam dengan harga sesuai pilihan lauk. Pelayanannya cepat dan lokasi cukup luas untuk menampung banyak pemudik.

    Lokasi: Jalan Raya Alternatif Tol Merak Km. 3, Cilegon, Mekarsari, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.

    Menikmati perjalanan mudik akan semakin menyenangkan dengan pengalaman kuliner yang memuaskan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kena Badai PHK, Adi Banting Setir Jadi Pedagang Sembako di CBL

    Kena Badai PHK, Adi Banting Setir Jadi Pedagang Sembako di CBL

    Jakarta

    Kehidupan Adi Wijaya berubah 180 derajat usai tak lagi bekerja di perusahaan sparepart karena terkena badai PHK pada Pandemi COVID-19, 2020 lalu. Tak mau putus asa, Adi lantas banting setir untuk menjadi wirausahawan dengan menjual sembako di tepi Jalan Raya Kali CBL, Tambun Utara.

    Wilayah yang belum ramai penduduk membuat tantangan tersendiri bagi pria yang akrab disapa Adi, namun jalan ini merupakan jalur bagi para pemancing yang akan mencari ikan di laut.

    Selain itu sawah-sawah di kawasan ini perlahan berubah menjadi perumahan baru yang sebagian merupakan program rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Melihat ada peluang Adi tancap gas untuk membuka usaha dengan harapan kelak wilayah ini akan ramai oleh warga yang berlalu lalang.

    “Sebelum buka warung saya kerja di PT Kawasan Bantargebang produksi sparepart, saya terkena PHK dapat pesangon, saya bangun warung pas 2020 pas covid. Ini jalur orang berangkat ke laut, ke pakis, marunda ke jakarta juga bisa. Berdekatan dengan rumah-rumah baru,” Cerita Adi Wijaya saat ditemui detikcom di warungnya Senin (17/3/2025).

    Memang tak murah untuk membangun warung, Adi harus menggelontorkan dana pesangon dan tabungannya untuk membuat bisnis ini dapat berjalan. Jika dihitung total ia harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta, itu pun ketersediaan warung belum lengkap.

    Tak mau mengecewakan pembeli yang mampir, ia lantas mengajukan pinjaman dana KUR BRI senilai Rp 30 juta guna mendatangkan kebutuhan para pembeli yang datang ke warungnya.

    “Saya punya KUR BRI karena modal kurang, jadi saat itu ambil dengan nominal Rp 30 juta, alhamdulillah cepat satu minggu cair diangsur sekitar 3 sampai 4 tahun,” lanjut Adi.

    Tak hanya KUR, saat itu ia juga ditawari untuk membuka layanan Agen BRILink. Maklum warung Adi merupakan satu-satunya warung yang sudah beroperasi kala itu, meski transaksi belum begitu mendominasi namun cukup untuk menambah omzet harian. Perlengkapan warung yang semakin lengkap membuat warga tak ragu untuk belanja di warung Adi.

    Warga asli Pulo Puter, Tambun Utara ini juga mengungkapkan perbedaan bekerja di perusahaan dan memiliki usaha sendiri. Baginya kecil besarnya pendapatan ia tetaplah bosnya, selain itu Adi juga dapat lebih dekat dengan keluarga. Ayah satu anak itu mengaku bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1,5 juta dalam sehari.

    “Kalau ngomongin duit, orang mau kerja atau mau usaha kalau sudah ketemu selahnya ibaratnya pelanggan sudah banyak enak-enak aja, bedanya kalau di PT gajinya segitu-segitu aja aturannya banyak, kalau usaha kita bebas. Omzet sehari Rp 1,5 juta,” lanjut Adi.

    Semakin berjalannya waktu Adi terus berinovasi agar dapat menaikkan omzetnya, sebab tak hanya warung sembako Adi juga sempat membuka warung mie ayam bakso, konter HP, hingga es kelapa. Namun warung mie ayam bakso di samping warungnya tak ia teruskan karena cukup menyita waktu. Dengan semua usaha itu Adi kini merasakan pendapatan yang jauh dari penghasilannya di PT selama satu bulan.

    “Pendapatan jauh melampaui dari gaji di PT, saya kerja dari tahun 2013 keluar 2020 gaji paling besar Rp 4 juta lemburan udah jarang. Kalo bahasa kata orang betawi kita kerja neter buat makan sama yang lain-lain saat itu ya kurang dah,” lanjut Adi.

    Pinjaman KUR BRI yang dilakukannya untuk melengkapi warung kini berbuah hasil, pinjaman yang mudah dan cepat itu dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo yang mengatakan BRI memiliki pengalaman mengenai pembiayaan di sektor mikro.

    “Kita sudah berpengalaman dalam pembiayaan di sektor mikro, ketika syarat administrasi pinjaman KUR dan juga SLIK bersih lalu penjualan, piutangnya dianalisa sistem BRISPOT nantinya akan memberikan rating kepada nasabah tersebut. Nah dari situ kita sudah bisa menentukan ini ditolak atau diproses untuk kreditnya,” ujar Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo saat ditemui detikcom di KC BRI Bekasi, Jumat (21/3/2025).

    Hingga saat ini penyaluran KUR dari BRI KC Bekasi mayoritas didominasi oleh UMKM di bidang perdagangan, data yang dimiliki KC Bekasi pun membuktikan bahwa 90 persen dana KUR disalurkan kepada UMKM di sektor perdagangan.

    (hns/hns)

  • Jadi Tersangka Kasus Sabung Ayam di Lampung, Anggota Brimob Ditangkap

    Jadi Tersangka Kasus Sabung Ayam di Lampung, Anggota Brimob Ditangkap

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Penyidik Polda Lampung menetapkan seorang anggota Brimob sebagai tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam. Selain itu, Polda Lampung juga menetapkan seorang anggota Polres Lampung Tengah sebagai saksi dalam kasus yang terjadi di Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Tersangka yang ditetapkan dalam kasus perjudian sabung ayam ini adalah anggota Polri dari Polda Sumatera Selatan bernama Kapri. Kapri dijerat Pasal 303 KUHP tentang perjudian.

    Selain Kapri, polisi juga menetapkan seorang anggota Polres Lampung Tengah bernama Wayan dan seorang warga bernama Nur sebagai saksi dalam kasus tersebut.

    Sebelumnya, Polda Lampung telah menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka perjudian sabung ayam yang melibatkan oknum TNI Kopda Basarsyah.

    Z ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat dalam perjudian sabung ayam milik oknum TNI tersebut.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah penyidik memperoleh barang bukti dan hasil pemeriksaan saksi-saksi.

    “Satu orang oknum Brimob bernama Kapri Sucipto ditetapkan tersangka karena turut terlibat dan mempromosikan judi sabung ayam melalui media sosial. Saat terjadi penembakan terhadap tiga anggota Polres Way Kanan, oknum Brimob tersebut berada di lokasi kejadian,” ujar Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika kepada wartawan di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025).

    Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, tersangka Z dan Kapri Sucipto kini ditahan di Polda Lampung.

    Selain itu, terkait dengan kasus penembakan terhadap tiga polisi anggota Polres Way Kanan, Tim Gabungan Polda Lampung dan Korem Garuda Hitam (Garam) masih mendalami motif dari Kopda Basarsyah, yang diduga menjadi pelaku penembakan.

    Tim gabungan juga akan melakukan pemeriksaan terhadap senjata api laras panjang yang digunakan Kopda Basarsyah dalam aksi penembakan tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Puslaboratorium Forensik Mabes Polri dan Pindad.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa senjata api milik Kopda Basarsyah yang digunakan untuk menembak ketiga polisi tersebut merupakan senjata api pabrikan yang telah dimodifikasi saat terjadi penggerebekan perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

  • Kompolnas Desak TNI-Polri Ungkap Asal Senjata Pabrikan Kopda Basarsyah yang Tewaskan Polisi Way Kanan

    Kompolnas Desak TNI-Polri Ungkap Asal Senjata Pabrikan Kopda Basarsyah yang Tewaskan Polisi Way Kanan

    Kompolnas Desak TNI-Polri Ungkap Asal Senjata Pabrikan Kopda Basarsyah yang Tewaskan Polisi Way Kanan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kompolnas
    mendesak agar tim gabungan atau
    joint team investigation
    dari TNI dan Polri segera mengungkap sumber
    senjata pabrikan
    yang digunakan Kopda Basarsyah untuk menewaskan tiga anggota Polsek Negara Batin,
    Way Kanan
    , Lampung, dalam kasus
    judi sabung ayam
    .
    “Ini harus dijelaskan nanti ini perolehannya dari mana dan sebagainya. Perolehannya bagaimana itu kok bisa anggota mengakses itu,” ujar Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
    Anam mengatakan, penggunaan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 untuk menjerat Kopda Basar menunjukkan keseriusan tim gabungan ini untuk menguak terang asal muasal senjata yang digunakan.
    “Kalau tadi penjelasannya adalah ini senjata pabrikan tapi bukan organik. Itu temuannya, artinya adalah memang ada peredaran senjata ilegal yang pabrikan dan ini serius problemnya,” lanjut Anam.
    Lebih lanjut, Anam juga mendorong agar senjata-senjata yang diduga digunakan oleh para tersangka dapat segera diperiksa dalam laboratorium forensik kepolisian dan laboratorium dari PT Pindad.
    “Saya kira labfor kepolisian itu memiliki satu kemampuan untuk uji balistik ini karena mereka salah satu yang terbaik bahkan terbaik di Asia Tenggara. Kalau Pindad yang kemampuan metalurginya yang bagus,” lanjut dia.
    Anam mendorong uji laboratorium ini agar bisa segera dilakukan supaya pertanyaan-pertanyaan yang tersisa bisa terjawab semua.
    Diberitakan, dua anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, pada 17 Maret 2025.
    “Sehingga di tanggal 23 Maret 2025, resmi kedua tersangka ini kita jadikan sebagai tersangka untuk penyidikan lebih lanjut,” ujar Ws Danpuspom Mayjen TNI Eka Wijaya Permana dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025), dikutip dari Kompas TV.
    Kopda Basarsyah alias Kopda B disangkakan Pasal 340 juncto 338.
    B mengakui telah menembak ketiga korban.
    Sementara Peltu YHL disangkakan Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
    “Namun, untuk Kopda B karena memiliki senjata pabrikan, tetapi bukan organik, itu akan kita lakukan Undang-Undang Darurat,” ujar Eka.
    Sementara itu, Polda Lampung menjadikan satu anggota Polri yang bertugas di Polda Sumsel menjadi tersangka perjudian sabung ayam.
    “Satu orang anggota Polri dari Polda Sumsel (Sumatera Selatan), yakni Bripda KP, telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan,” kata Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika saat konferensi pers di Mapolda Lampung.
    “KP mengakui mengikuti perjudian itu dan mendapat undangan dari oknum (Kopda B),” kata Helmy.
    Selain itu, KP juga ikut mempromosikan agenda sabung ayam yang berujung pada perjudian dan tewasnya tiga anggota polisi itu.
    Dengan demikian, dalam rentetan kasus ini, telah ditetapkan sebanyak empat orang tersangka dalam dua klaster.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.