Hewan: Ayam

  • Tips Menjaga Berat Badan setelah Pesta Makanan Lebaran

    Tips Menjaga Berat Badan setelah Pesta Makanan Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Lebaran identik dengan makanan lezat yang menggugah selera, mulai dari opor ayam, rendang, hingga berbagai kue manis, yang bisa saja menaikan berat badan.

    Setelah menikmati pesta makanan khas hari raya, banyak orang merasa khawatir dengan kenaikan berat badan. Untuk itu, penting menerapkan pola hidup sehat agar tubuh tetap bugar dan berat badan tetap terjaga.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda mengontrol berat badan setelah Lebaran.

    Tips Menjaga Berat Badan Seusai Lebaran

    1. Atur pola makan

    Menjaga pola makan agar tetap baik perlu dilakukan agar berat badan tidak naik berlebihan. Beberapa di antaranga dengan melakukan hal berikut:

    Jangan melewatkan sarapan: Sarapan membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan di siang hari. Asupan makanan di pagi hari juga penting untuk menunjang aktivitas harian.Perbanyak konsumsi serat: Sayuran, buah, dan biji-bijian kaya serat dapat meningkatkan rasa kenyang lebih lama dan membantu mencegah konsumsi makanan berlebihan.Batasi makanan tinggi gula dan lemak: Hindari konsumsi berlebihan makanan manis, bersantan, atau digoreng yang sering dikonsumsi saat Lebaran.Makan dengan perlahan: Mengunyah makanan secara perlahan membantu otak menerima sinyal kenyang sehingga dapat mengurangi risiko makan berlebihan.

    2. Rutin berolahraga

    Lakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat, lari, atau lompat tali selama 30 menit sebanyak 4–5 kali seminggu. Olahraga dapat membantu membakar kalori, mempercepat metabolisme, dan menjaga berat badan tetap stabil.

    3. Minum air putih

    Minum air putih sebelum makan dapat membantu mengurangi rasa lapar sehingga mencegah makan berlebihan. Pastikan kebutuhan cairan harian Anda terpenuhi untuk mendukung metabolisme tubuh.

    4. Hindari kebiasaan buruk

    Hindari langsung tidur setelah makan karena dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.Batasi kebiasaan makan larut malam, karena pada malam hari aktivitas fisik cenderung lebih rendah sehingga kalori lebih mudah disimpan sebagai lemak.

    5. Lakukan puasa sunah

    Puasa Syawal selama enam hari setelah Ramadan tidak hanya dianjurkan dalam Islam tetapi juga membantu tubuh mengontrol asupan kalori dan menjaga berat badan tetap ideal.

    6. Kelola stres dan tidur cukup

    Stres dapat memicu keinginan makan berlebihan. Mengelola stres dengan meditasi, olahraga ringan, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu mengontrol nafsu makan. Selain itu, tidur yang cukup berperan dalam menjaga keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang.

    Dengan menerapkan tips ini secara konsisten, Anda dapat menjaga berat badan tetap stabil setelah Lebaran tanpa perlu melakukan diet ekstrem.

  • Maling Ayam Tewas Dihakimi Massa di Subang, Istri Curhat ke Dedi Mulyadi Punya Utang Rp 30 Juta – Halaman all

    Maling Ayam Tewas Dihakimi Massa di Subang, Istri Curhat ke Dedi Mulyadi Punya Utang Rp 30 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUBANG – Yeni, istri dari Taryana (37), pencuri ayam yang tewas dihakimi massa mengaku memiliki utang Rp 30 juta ke bank emok atau bank keliling.

    Taryana diketahui meregang nyawa setelah menjadi sasaran amuk massa di depan Kantor Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang Subang, Jawa Barat, Selasa (1/4/2025)sekitar pukul 23.30 WIB.

    Tayana diketahui dipukuli warga bahkan ditembak dengan senapan angin sebelum tewas.

    Kematian Taryana tersebut pun mengundang keprihatinan dari sejumlah pihak.

    Pasalnya, Taryana berasal dari keluarga yang hidup pas-pasan dan tak punya pekerjaan tetap.

    Taryana pun memiliki seorang Istri bernama Yeni dan 1 orang anak perempuan yang masih berstatus pelajar SD.

    Sementara dari istri sebelumnya, Taryana mempunyai 3 anak.

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pun mendatangi kediaman keluarga Taryana di Desa Sirap, Kecamatan Tanjungsiang.

    “Kedatangan saya kesini untuk ikut berduka cita atas apa yang dialami keluarga korban yang meninggal secara tragis diamuk massa gara-gara ketahuan mencuri ayam,” ujar Dedi Mulyadi, Jumat (4/4/2025).

    Dia juga ingin mengetahui kondisi ekonomi keluarga hingga korban Taryana nekat mencuri ayam.

    “Berdasarkan keterangan istri korban, saat kejadian kondisi keluarga masih punya uang Rp 300 ribu. Kebutuhan dapur juga seperti beras juga ada. Jadi sebenarnya tidak terdesak oleh kebutuhan dapur, suaminya berbuat atau mencuri ayam tersebut,” katanya.

    Namun, Dedi mengatakan, keluarga korban memang punya utang ke bank emok puluhan juta.

    “Keluarga korban ini memiliki utang ke bank, termasuk ke Bank BTPN Syariah. Mungkin itu alasan korban mencuri untuk membayar utang, karena korban tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan hanya serabutan,” tuturnya.

    Dedi juga mengutuk keras aksi main hakim sendiri warga terhadap pelaku kejahatan. Apalagi yang dicuri hanya ayam.

    “Semoga aksi main hakim sendiri ini kejadian yang terakhir dan tak terulang kembali di kemudian hari. Negara kita ini negara hukum, warga tak boleh main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan,” ucapnya.

    Dedi Mulyadi juga mengapresiasi langkah tegas Polres Subang yang sudah mengamankan delapan pelaku.

    “Hukum harus ditegakkan terhadap para pelaku main hakim sendiri agar dapat memberikan efek jera, sehingga masyarakat tak melakukan aksi serupa terhadap pelaku kejahatan,” ungkap dia.

    Dalam kunjungannya ke keluarga korban, Gubernur Jabar juga memberikan santunan untuk biaya hidup istri dan satu anak korban sebesar Rp 5 juta.

    Dedi juga menyerahkan Rp 30 juta untuk membayar utang ke bank emok.

    Tak hanya itu, Dedi juga berjanji memberikan santunan kepada keluarga pelaku main hakim sendiri yang saat ini ditahan di Polres Subang.

    “Nanti akan saya undang ke Lembur Pakuan. InsyaAllah saya akan berikan santunan atau modal untuk usaha karena suaminya harus mendekam di penjara,” ucap dia.

    Curhat Sang Istri Kepada Dedi Mulyadi

    Sementara itu, Yeni, mengaku suaminya sebelum mencuri ayam, sempat juga terpergok mencuri kencur di kebun kebun warga sebelumnya.

    “Saya sama sekali tidak tahu motif suami saya mencuri untuk apa? Dan uang yang dikasih ke saya juga saya tak pernah tahu uang dapat dari mana. Sekalipun tak punya kerjaan tetap tapi dia selalu ngasih nafkah walaupun tak seberapa,” kata Yeni saat berbincang dengan Dedi Mulyadi.

    Yeni juga mengaku saat lebaran, dirinya dan keluarga untuk kebutuhan dapur stok masih ada seperti beras dan juga makanan.

    “Di hari lebaran, saya masih pegang uang Rp 300 ribu, beras juga masih ada dan sama sekali tak terdesak oleh kebutuhan dapur,” ucapnya.

    Yeni juga mengaku kepada Dedi Mulyadi bahwa dirinya terlilit hutang Bank Emok yang mencapai puluhan juta rupiah.

    “Saya punya utang bank emok pak Gubernur, totalnya ada 3 bank dan jumlahnya mencapai sekitar Rp 30 juta,” ungkap Yeni kepada Dedi Mulyadi.

    “Tidak tahu juga alasan suami saya mencuri untuk apa, mungkin juga untuk bantu buat setor bank Emok,” ucapnya.

    Lanjut Yeni, dirinya dulu sempat jualan gorengan, modalnya dari pinjaman bank emok.

    “Tapi dagang gorengan hanya cukup untuk setor bank Emok saja, kadang itu juga masih kurang,” katanya.

    Yeni juga mengucapkan terima kasih atas empati dari pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang sudah bersedia mengunjungi kediamannya.

    “Terima kasih atas kepedulian pak Gubernur, terima kasih atas santunan yang diberikan, semoga apa yang diberikan Pak Gubernur ini bisa bermanfaat untuk modal usaha kedepan menghidupi anak saya,” katanya.

    Yeni juga mengaku dirinya telah mengikhlaskan kematian suaminya, sebagai bagian dari takdir Allah SWT.

    “Saya ikhlas, mungkin itu jalan terbaik dari Allah untuk suami saya, sekalipun harus meninggal secara tragis dihakimi massa secara keji,” ucapnya.

    Yeni juga meminta, proses hukum tetap harus ditegakkan karena bagaimanapun perbuatan main hakim sendiri tidak dibenarkan secara hukum apalagi sampai menghilangkan nyawa orang.

    “Saya minta hukum harus ditegakkan, untuk memberikan efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang dikemudian hari,” pungkasnya

    Sementara itu Camat Tanjungsiang, Agus Saepulah mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada warganya yang baru saja tertimpa musibah.

    “Terima kasih Pak Gubernur yang sudah memberikan perhatian, kepada warga kami yang baru saja tertimpa musibah,” ucapnya.

    Pak gubernur juga selain berkunjung ke kediaman keluarga korban, juga memberikan santunan.

    “Tadi selain berkunjung, Pak Gubernur juga memberikan bantuan untuk istri korban dan juga akan melunasi utang-utangnya ke 3 Bank Emok” katanya.

    Selain itu tak hanya keluarga korban, rencananya, keluarga para pelaku main hakim sendiri yang berjumlah 8 orang juga akan diberikan santunan di kediaman pak Gubernur di Lembur Pakuan dalam beberapa hari kedepan.

    “Pak Gubernur rencananya akan mengundang saya dan keluarga pelaku main hakim sendiri ke Lembur Pakuan, rencananya akan diberikan bantuan juga untuk modal usaha karena suaminya harus mendekam di jeruji besi,” ucapnya.

    (Tribunjabar.id/ Ahya Nurdin)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Kunjungi Keluarga Pencuri Ayam yang Tewas Diamuk Massa di Subang, Ungkap Hal Ini

  • 6 Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Santap Hidangan Lebaran

    6 Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Santap Hidangan Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menikmati berbagai hidangan lezat selama perayaan Lebaran, banyak orang merasakan dampak dari pola makan yang berlebihan dan tidak sehat.

    Hidangan berat seperti kue-kue manis, hingga minuman tinggi gula membuat Lebaran menjadi tantangan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan. Oleh karena itu, setelah perayaan usai, penting untuk segera kembali ke pola makan yang lebih seimbang agar tubuh tetap bugar.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan nutrisi setelah menyantap hidangan Lebaran.

    Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat

    1. Pola makan seimbang

    Salah satu tantangan terbesar setelah Lebaran adalah meningkatnya nafsu makan. Ini adalah hal yang wajar, terutama setelah sebulan berpuasa. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kebiasaan makan yang kurang sehat dapat terbentuk.

    Langkah pertama adalah mengatur waktu makan dengan konsisten. Cobalah makan tiga kali sehari dengan dua kali camilan sehat di antara waktu makan. Hindari makan berlebihan hanya karena tergoda atau sekadar ingin “balas dendam” setelah puasa.

    Fokuslah pada makanan bergizi dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Serat dari buah dan sayur berperan penting dalam memperlancar pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi kecenderungan makan berlebihan.

    2. Batasi konsumsi makanan berlemak dan berkolesterol jahat

    Seperti gula, kolesterol sering terdapat dalam makanan yang menggugah selera. Meski ada kolesterol baik dalam ikan salmon, konsumsi kolesterol jahat dalam jumlah berlebihan dapat berdampak buruk bagi tubuh.

    Kolesterol jahat biasanya terdapat dalam hidangan Lebaran seperti masakan berbahan telur, kulit ayam, dan santan. Jika berlebihan, kolesterol jahat bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung koroner.

    Untuk menjaga pola makan sehat setelah Lebaran, penting untuk membatasi konsumsi daging berlemak dan makanan tinggi kolesterol. Penganan ringan seperti kastengel dan kue-kue khas Lebaran yang dibuat dengan mentega, telur, dan keju juga mengandung kolesterol jahat yang perlu dikendalikan.

    3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah

    Saat Lebaran, hidangan yang disajikan umumnya kaya karbohidrat. Untuk menyeimbangkan asupan makanan, penting untuk menyertakan buah dan sayur yang kaya serat dalam pola makan. Serat mudah dicerna dan sangat bermanfaat bagi tubuh, sehingga sering disebut sebagai makanan yang menyehatkan.

    4. Konsumsi makanan segar

    Pola makan sehat yang dikenal sebagai clean eating mendorong konsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet seperti kornet, sosis, nugget, bakso, atau bumbu penyedap kemasan.

    Mengonsumsi makanan segar lebih efektif dalam membakar kalori dibandingkan dengan makanan olahan. Dengan memperbanyak konsumsi makanan segar, risiko obesitas dan penyakit serius dapat dikurangi.

    5. Cukupkan waktu istirahat

    Setelah Lebaran, penting untuk menyesuaikan kembali jadwal tidur ke waktu normal. Selama bulan puasa, kebiasaan bangun pagi dan tidur lebih awal sudah terbentuk. Setelah Lebaran, kembalikan jam tidur sesuai dengan rutinitas agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas.

    6. Perbanyak konsumsi air putih

    Setelah menikmati hidangan Lebaran yang kaya rasa manis dan asin, tubuh cenderung kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, meningkatkan konsumsi air putih adalah langkah penting untuk mengembalikan pola makan sehat.

    Selain itu, air putih juga efektif dalam mengendalikan rasa lapar, yang dapat membantu mengurangi kebiasaan makan berlebihan. Sebaiknya hindari minuman manis atau bersoda karena dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menambah kalori yang tidak dibutuhkan.

    Lebaran sering kali membawa semangat baru dalam aspek spiritual, fisik, maupun mental. Manfaatkan momen ini untuk membangun kembali kebiasaan baik yang akan mendukung kualitas hidup dalam jangka panjang.

    Mulai kembali dengan pola makan seimbang, tidur cukup, memperbanyak konsumsi air putih, bergerak lebih aktif, serta menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental setelah santap hidangan Lebaran.

  • Harga Cabai Rawit Merah di Jateng Naik 30 Persen Lebih, Zainal: Kalau Sudah Naik Tak Akan Turun

    Harga Cabai Rawit Merah di Jateng Naik 30 Persen Lebih, Zainal: Kalau Sudah Naik Tak Akan Turun

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah komoditas pangan mengalami pergerakan harga secara fluktuatif jelang hingga masa libur lebaran 2025.

    Pantauan Tribunjateng.com berdasarkan dasboard tabel harga komoditas pangan di tingkat konsumen Badan Pangan Nasional di Provinsi Jateng, ada tiga komoditas mengalami pergerakan yang cukup signifikan.

    Beberapa komoditas tersebut adalah cabai rawit merah, daging ayam ras dan minyak goreng curah.

    Pada 1 Februari 2025, harga cabai rawit merah Rp 66.593 perkilogram, sedangkan daging ayam ras Rp 35.325 dan minyak goreng curah Rp 18.185 perkilogram.

     Kemudian 1 Maret 2025, harga cabai rawit merah melonjak menjadi Rp 81.805 perkilogram.

    Lonjakan harga juga terjadi pada daging ayam ras menjadi Rp 36.279 perkilogram.

    Meski demikian harga minyak goreng curah turun tipis menjadi Rp 17.939 perkilogram.

    Berlanjut pada 29 Maret 2025 atau jelang lebaran, di mana harga cabai rawit merah tembus Rp 92.885 perkilogram. 

    Harga daging ayam ras masih stabil Rp 36.287 perkilogram dan miyak goreng curah Rp 17.982 perkilogramnya.

    Pada 4 April 2025, harga Cabai rawit merah mengalami penurunan manjadi Rp 86.587 perkilogram. 

    Namun harga daging ayam ras naik Rp 37.462 perkilogram dan harga minyak goreng curah Rp 18.065 perkilogram.

    Jika dihitung sejak 1 Februari hingga 4 April, harga cabai rawit merah mengalami pergerakan harga mencapai 30 persen lebih.

    Sedangkan harga daging ayam ras mengalami peningkatan 6 persen lebih dan harga minyak goreng curah naik di angka justru minus 0,6 persen.

    Masyarakat Jateng tentunya merasakan imbas dari pergerakan harga beberapa komoditas pangan tersebut.

    Beberapa mengatakan harga daging ayam dan cabai rawit merah tak terkendali.

    “Yang jelas kalau sudah naik setelah lebaran pastinya tidak turun lagi,” terang Zainal satu di antara warga Kota Semarang, Jumat (4/4/2025).

    Ia juga mengatakan, masyarakat hanya pasrah saat harga bahan pangan tak terkendali.

    Namun ia heran, saat hari besar harga kebutuhan pokok selalu naik.

    “Apa harga pangan digoreng oleh penjual, entahlah saya tidak paham. Yang jelas masyarakat kecil terdampak maski kenaikan hanya Rp 500,” tuturnya.

    Terpisah Rohayati seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Kendal menyoroti kenaikan harga cabai rawit merah.

    Ia berujar dari berbagai komoditas pangan, harga cabai selalu tak terkendali.

    Bahkan di tingkat pasar Rohayati menuturkan harga cabai rawit merah bisa tembus Rp 90 sampai Rp 100 ribu perkilogram.

    “Beberapa waktu lalu saya beli hampir Rp 100 perkilogram. Alasan pedagang cuaca buruk menjadi penyebab kelangkaan cabai, entah benar atau tidak,” terangnya.

    Pada akhir Maret lalu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sempat mengungkapkan strategi pemerataan pasokan bahan pokok antarwilayah guna menekan kenaikan harga yang melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP). 
    Menurutnya, pemerataan pasokan pangan berbasis potensi wilayah dapat membantu menekan inflasi. 

    “Kalau harga bawang merah tinggi, hasil panen di Brebes bisa digeser ke daerah lain. Begitu juga dengan cabai, tinggal koordinasi kebutuhan logistiknya,” ujar Gubernur Luthfi.

    Ia menilai lonjakan harga bahan pokok jelang Idul Fitri disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat serta faktor cuaca, seperti curah hujan tinggi dan hama patek. 

    Meski demikian, ia memastikan bahwa harga bahan pokok masih dalam batas wajar.

    Namun saat itu ia menerangkan pada 24 Maret harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 85 ribu perkilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini Bikin Kaget! Cabai Rawit Tembus Rp92.600 per Kg, Ini Daftar Lengkapnya!

    Harga Pangan Hari Ini Bikin Kaget! Cabai Rawit Tembus Rp92.600 per Kg, Ini Daftar Lengkapnya!

    Jakarta: Setelah euforia Lebaran mereda dan aktivitas kembali normal, banyak orang mulai memikirkan isi dapur. 
     
    Tapi, pas lihat harga pangan di pasaran, kamu mungkin bakal bilang: “Wah, segini sekarang harga cabai?!”
     
    Ya, harga pangan hari ini bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Beberapa komoditas utama seperti cabai rawit merah dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

    Penasaran seberapa tinggi lonjakannya? Yuk, simak daftar lengkapnya seperti dikutip dari Antara, Jumat, 4 April 2025.
     

    Harga pangan nasional hari ini
    Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia, berikut ini adalah harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional:

    Harga cabai dan bawang

    Cabai rawit merah: Rp92.600 per kg
    Cabai merah besar: Rp52.600 per kg
    Cabai merah keriting: Rp52.850 per kg
    Cabai rawit hijau: Rp40.800 per kg
    Bawang merah: Rp47.000 per kg
    Bawang putih: Rp45.800 per kg

    Harga beras 

    Beras kualitas bawah I: Rp13.450 per kg
    Beras kualitas bawah II: Rp13.850 per kg
    Beras kualitas medium I: Rp14.350 per kg
    Beras kualitas medium II: Rp13.950 per kg
    Beras kualitas super I: Rp16.000 per kg
    Beras kualitas super II: Rp15.400 per kg

    Harga daging dan telur

    Daging ayam ras: Rp36.750 per kg
    Daging sapi kualitas I: Rp132.000 per kg
    Daging sapi kualitas II: Rp122.250 per kg
    Telur ayam ras: Rp29.550 per kg

    Harga minyak goreng dan gula

    Minyak goreng curah: Rp19.350 per liter
    Minyak goreng kemasan merek I: Rp22.100 per liter
    Minyak goreng kemasan merek II: Rp20.600 per liter
    Gula pasir lokal: Rp18.650 per kg
    Gula pasir premium: Rp19.450 per kg
     

    Tips hemat belanja saat harga naik

    Bandingkan harga di pasar dan ritel modern. 
    Belanja sesuai kebutuhan.
    Buat daftar belanja mingguan. 
    Gunakan aplikasi belanja

    Harga pangan memang bisa naik-turun, tapi dengan perencanaan yang cermat, kamu tetap bisa menjaga isi dapur tetap aman dan hemat. Jangan lupa cek update harga tiap minggu supaya dompet nggak kebobolan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran… Megapolitan 4 April 2025

    Ketika Wartawan Tak Mudik Lebaran…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Momen Lebaran selalu identik dengan mudik. Namun, bagi beberapa orang,
    mudik Lebaran
    adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan karena tanggung jawab pekerjaannya.
    Thifal (29) sudah sembilan tahun tidak merayakan Lebaran dengan segala euforia bersama keluarganya di rumah.
    Kariernya sebagai jurnalis televisi membuat Thifal harus rela belakangan mudik Lebaran dibandingkan masyarakat pada umumnya.
    “Lebaran tepat waktu di rumah ya? Belum pernah lagi sih,” ujar Thifal, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Biasanya, Thifal harus menyesuaikan jadwal mudiknya dengan ketersediaan SDM di tempat ia bekerja, sehingga tidak ada kekosongan posisi saat ia pulang ke rumahnya di Pekanbaru, Riau.
    Sering kali, Thifal baru bisa mudik jauh setelah momen Lebaran dirayakan masyarakat pada umumnya.
    Satu minggu pasca-Lebaran adalah waktu paling cepat yang Thifal dapatkan untuk mudik.
    Bahkan, kali ini Thifal baru akan berkesempatan pulang di akhir bulan.
    “Paling cepat sih satu minggu setelah Lebaran ya. Tapi, kadang menyesuaikan lagi kalau kebutuhan timnya masih ada setelah itu ya tinggal dicocok-cocokkan lagi saja di jadwal dengan koordinator liputan,” ujar dia.
     
    Saat pertama kali merayakan Lebaran jauh dari keluarga, Thifal merasa asing dengan suasana yang ia hadapi.
    Saat itu, Thifal masih bekerja di stasiun televisi di Bandung.
    Menurut Thifal, beberapa hari menjelang Lebaran selalu identik dengan kata libur dan mudik.
    Bayangan akan merasakan liburan seperti saat berkuliah sudah merayap. Namun, faktanya Thifal justru harus bekerja.
    Alih-alih berpikir tentang rencana jalan-jalan ke rumah sanak saudara, Thifal harus memikirkan topik atau rencana liputan yang harus diambil, dan sebagainya.
    “Biasanya kan menuju Lebaran baik buat liburan pergi main ketemu teman, singgah ke keluarga. Tapi kondisinya awal-awal tahun malah kepikiran buat kerja. Cari materi, mikirin
    angle
    liputan mau ngambil soal apa. Merhatiin orang pada liburan. Di satu sisi kayak aduh harusnya aku yang pergi jalan, kenapa aku malah mantauin orang,” ujar Thifal.
    Setelah bertahun-tahun menghadapi hal yang sama, Thifal merasa dirinya bisa bersikap lebih bijaksana selayaknya orang dewasa.
    Ia akhirnya bisa menerima konsekuensi pekerjaannya di bidang jasa informasi.
    “Ini risiko kerja kita di bidang jasa, jasa informasi. Ya terima saja segala risikonya, kita juga akan tetap libur ya,” kata dia.
     
    Seperti masyarakat pada umumnya, makanan adalah salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu Thifal saat Lebaran.
    Sebagai orang berdarah Sumatera, Thifal selalu menyukai rendang yang biasanya disajikan saat Lebaran.
    Selain itu, makanan Padang lainnya seperti tambusu juga sangat ditunggu Thifal saat berkunjung ke keluarga besar di Sumatera Barat.
    “Jelas makanan-makanan khas kampung tuh banyak tuh. Rendang, ada tambusu kadang kalau mau pergi jalan-jalan ke Bukittinggi waktu pulang kampung,” kata dia.
    Selain itu,
    makanan khas Lebaran
    seperti opor ayam juga selalu dinanti Thifal.
    Thifal tidak mengeluhkan keterlambatan mudiknya, karena ia sadar bahwa hal tersebut sudah menjadi konsekuensi dari pekerjaannya.
    Jurnalis Kompas TV itu juga menyebutkan bahwa orang yang bekerja di bidang jasa yang lain juga mengalami hal serupa.
    “Dan entah itu masinis, entah pilot, entah
    flight attendant
    , apalagi sopir Transjakarta. Ya apapun bidang-bidang yang di sektor-sektor jasa yang bekerja untuk saat ini. Mau enggak mau suka-enggak suka harus mengorbankan hari liburnya demi menjalankan tugas,” ujar Thifal.
    Pekerjaan Thifal di bidang jasa selalu mendapat dukungan dan pemahaman dari keluarganya yang secara jarak sudah tersebar jauh.
    Thifal bercerita bahwa ibunya pernah bekerja sebagai perawat di rumah sakit.
    Tentu saja, pekerjaan itu menyita waktu ibunya bahkan saat momen Lebaran.
    Ditambah, saat ini adiknya sedang melanjutkan studi residen di kota lainnya, Yogyakarta.
    Jarak yang membentang jauh di antara anggota keluarga ini pada akhirnya diterima dengan lapang dada.
    Agar tetap dapat terhubung di momen Lebaran, biasanya keluarga Thifal melakukan panggilan video (video call) jika memungkinkan.
    “Kalau kangen mudik, ya paling
    video call
    . Kalau enggak
    video call
    ya telepon biasa dulu.
    Video call
    bareng-bareng,” ujar Thifal.
    Terlepas dari sulitnya pulang di momen Lebaran, orangtua dan kedua adik Thifal terus mendukung kariernya di perantauan.
    Tidak ada desakan atau kritik apapun terkait pekerjaannya.
    “Orangtua pun sampai detik ini mereka masih mendukung saya buat kerja di bidang ini. Dan enggak ada kritik apapun lah soal risiko-risiko kerja yang saya hadapi sekarang,” kata dia.
     
    Dengan mengesampingkan konsekuensi yang harus diterima jadi pekerjaan sebagai jurnalis, Thifal merasa banyak belajar dari profesinya ini.
    “Profesi jadi wartawan ini ngasih aku banyak hal yang bahkan nggak pernah kudapatkan, yang kurangkan nggak akan kudapatkan di pekerjaan-pekerjaan lain,” katanya.
    Setiap hari, Thifal selalu mendapatkan dan mempelajari hal baru.
    Menurut Thifal, pekerjaannya terasa seperti belajar di bangku perkuliahan lagi, tapi tanpa ada biaya yang harus dibayarkan setiap semesternya.
    “Aku makanya selalu bilang kalau kerja jadi wartawan, kataku selalu kuliah setiap hari tanpa harus bayar uang kuliah, tanpa harus bayar uang SPP,” tambah Thifal.
    Wartawan lainnya, Candra (25) menghadapi Lebaran jauh dari keluarga sedikit berbeda dengan Thifal.
    Candra tiga tahun tidak mudik karena harus berkerja di lapangan. Ia mengaku sedih saat melihat momen Lebaran orang lain.
    “Tahun 2023 gue di Surabaya, 2024 di Jakarta lagi. Tahun ini juga sama,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Pemandangan yang ia saksikan sedikit banyak mengingatkannya pada kenangan masa kecilnya saat merayakan Lebaran bersama keluarga di rumahnya di Tegal, Jawa Tengah.
    “Bukan nangis sih, kayak berlinang air mata karena dengar takbiran, kita enggak bisa ngerasain vibes itu lagi. Dulu kan malam takbiran kita mainan petasan lah, mainan sama teman. Sekarang udah enggak ada lagi,” ungkap Candra.
    Untuk melepaskan rasa rindunya kepada keluarga, Candra hanya bisa melihat kembali foto lama dan melakukan panggilan video atau video call.
    “Cara gue mengobati kerinduan paling sekadar video call sama keluarga, sering lihat foto-foto 2018, 2019, memorable aja gitu,” kata Candra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
    Satu hal yang paling dirindukan Taufiq (26), seorang jurnalis yang bekerja di Jakarta adalah momen berkumpul bersama keluarga.
    Menurut Taufiq, Lebaran adalah waktunya berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak saudara. Melihat keponakannya yang tumbuh menjadi lebih besar dari terakhir kali ia temui.
    Meskipun terlambat, Taufiq tetap berencana akan mudik ke rumahnya di Majalengka, Jawa Barat. Namun, momen berkumpulnya keluarga besar itu sudah berakhir ketika Taufiq sampai di rumah nanti.
    “Ngumpulnya sih. Kalau Lebaran itu keluarga besar kumpul, dari kakek, nenek, saudara-saudara. Seru gitu, ada ponakan-ponakan. Tapi kalau nanti saya pulang, ya udah enggak ada. Udah pada balik semua,” kata Taufiq saat dihubungi, Kamis.
    Lebaran 2025
    ini menjadi kali ketiga Taufiq tidak ikut berkumpul bersama keluarganya.
    Ia justru harus bertugas meliput momen pejabat berkumpul bersama keluarganya, atau memantau arus mudik bersama polisi.
    Taufiq hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan ketidakhadirannya di acara kumpul keluarga besarnya di rumah.
    Meskipun ia akan pulang juga, Taufik merasa momen kumpul keuarga saat Lebaran itu tidak akan bisa digantikan dengan apapun.
    “Enggak ada cara lain kalau kayak gitu mah udah, enggak bisa digantikan (momen Lebaran). Itu mah udah diikhlasin aja,” tambah dia.
    Jauh di kampung halaman, orangtua Taufiq hanya bisa berpesan agar anaknya selalu menjaga kesehatan dan ibadahnya.
    Taufiq mengatakan bahwa orangtuanya paham dengan
    konsekuensi pekerjaan
    di bidang jasa informasi ini.
    “Ya yang penting jaga kesehatan, terus puasanya dijalani dengan baik, jangan bolong-bolong,” pesan orangtua kepada Taufiq.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Promo JSM Alfamart,Indomaret,Superindo Jumat 4 April 2025: Minyak Goreng 2L Rp35.500, Gula Rp17.500 – Halaman all

    Promo JSM Alfamart,Indomaret,Superindo Jumat 4 April 2025: Minyak Goreng 2L Rp35.500, Gula Rp17.500 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut katalog promo JSM Alfamart, Indomaret, dan Superindo hari ini Jumat, 4 April 2025.

    Banyak produk minyak goreng yang masuk dalam katalog promo JSM Alfamart, Indomaret, dan Superindo kali ini.

    Bukan hanya minyak goreng, katalog promo JSM Alfamart, Indomaret, dan Superindo juga memberikan banyak promo untuk produk kebutuhan lainnya.

    Mulai dari produk kurma, cemilan, susu, sampai perawatan diri dengan harga yang miring.

    Simak katalog promo JSM Alfamart, Indomaret, dan Superindo hari ini Jumat, 4 April 2025:

    ALFAMART

    Promo ALFAMART TERBARU KATALOG BELANJA periode 01-15 APRIL 2025

    Alfamart Gula Pasir Lokal 1 kg Rp17.500

    SUS Gula Pasir Lokal 1 kg Rp17.400

    Alfamart Gula Pasir Lokal Putih 1 kg Rp17.500

    Gulaku Gula Pasir Tebu Kuning 1 kg Rp17.500

    GMP Gula Pasir Kristal Putih 1 kg Rp17.500

    Rose Brand Gula Pasir Tebu Kuning 1 kg Rp17.500

    PSM Gula Pasir Kristal Putih Premium 1 kg Rp17.500

    Rose Brand Gula Pasir Kristal Putih Premium Rp17.500

    Indomilk KKM Putih/Choco Pouch 545g Rp 13.900

    Le Minerale PET 600ml/1500ml Rp 5.900/2 pcs

    Ultra Teh Kotak 300ml All Varian, Jasmine 1L Rp 6.200/2 pcs dan Rp 9.000/pcs

    French Fries 2000 62g, Lv 3 2000 60g Rp 8.400/pcs

    TIC TIC Garlic 70g, TWISTKO Jagung Bakar 70g Rp 7.800/pcs

    Rebo Kuaci Original/Milk/Green Tea/Caramel 140g Rp 13.000

    Sayang Liquid Det Rose 510/720ml, Hijab 510ml Beli 1 Gratis 1

    Pantene Shampoo 160ml All Varian Rp 20.900

    Pantene Shampoo 290ml All Varian Rp 39.900

    Rexona Woman Roll On 50ml, Men Roll On 45ml Rp 18.500

    INDOMARET

    Promo JSM INDOMARET khusus Weekend / Akhir Pekan periode 04-09 APRIL 2025

    Sunco Minyak Goreng Refill 2000ml: Rp 39.600

    You C1000 Health Drink Vitamin 140ml (Orange/Lemon/Mango/Apple): Rp 6.500

    Indomaret Facial Tissue 2 Ply (2+1) 3×180’s: Rp 19.900

    Bear Brand Susu Steril 189ml: Rp 9.600

    Indomaret Minyak Goreng Refill 2L: Rp 37.900

    Tropical Minyak Goreng 2000ml: Rp 39.900

    Indomie Mie Goreng Jumbo Special/Ayam Panggang/Rendang 3 pcs: Rp 11.000

    Pop Mie Mi Instan Pedes Dower/Pangsit Jontor/Goreng Pedes Gledek 75g (2 cup): Rp 10.000

    Ultra Teh Kotak 300ml semua varian (2 tpk): Rp 6.200

    Chitato/Chitato Lite Snack Potato Chips 68/65g: Rp 9.900

    Arnon Roti Manis 5’s Cream Messes 200g: Rp 13.000

    Indomaret Air Minum 24x200ml: Rp 21.900

    Kapal Api Kopi Bubuk Special 150g: Rp 20.900

    Sidomuncul Jamu Tolak Angin Cair + Madu 5x15ml: Rp 18.900

    Glad2Glow Pomegranate 5 persen Niacinamide Bright Moisturizer 30g: Rp 37.700

    Kodomo Baby Wipes Aloe Vera/Rice Milk Pink/Anti Bacterial 2×50’s: Rp 10.900

    Shinzui Body Cleanser Skin Lightening 400/380ml (Kirei/Sakura/Matsu): Rp 20.900

    Kao Attack Detergent Powder Jaz 1.7/1.6/1.4kg semua varian: Rp 25.900

    Frisian Flag Susu Cair UHT Milky/Nutribrain 6x115ml semua varian: Rp 15.500

    Silver Queen Chunky Bar Cashew/Almond 85g: Rp 19.900

    Le Minerale Air Mineral 600ml (2 pcs): Rp 5.900

    Sunlight Pencuci Piring Jeruk Nipis 1L/910ml: Rp 11.900

    Pringles Potato Crisps 102g semua varian: Rp 19.900

    Adem Sari Ching Ku 320ml kaleng / 350ml botol: Rp 6.000

    Kanzler Singles Bakso Goreng/Sosis 55g (2 pcs): Rp 14.800

    Zinc Shampoo 170ml semua varian: Rp 14.900

    Na’eem Moisturizing Body Wash 400ml pouch: Rp 15.900

    Prime Bread Roti Manis Isi Krim 50g semua varian (3 pcs): Rp 9.000

    SUPERINDO

    Promo JSM SUPERINDO KATALOG WEEKEND PERIODE 02-06 APRIL 2025

    Minyak goreng Bimoli 2L Rp35.500

    Fiesta chicken nugget 400gr Rp35.500

    Fiesta crispy bubble 400gr Rp31.900

    Sunny gold chicken nugget 500gr Rp39.900

    Belfoods chicken nugget Rp38.900

    Royal chicken nugget Rp28.900

    Kenzler bratwurst 360gr Rp41.900

    Bernadu beef bratwurst 310gr Rp36.500

    Regal Marie 230gr Rp18.900

    Chocopie 1 box Rp11.500

    Kacang dua kelinci Rp14.900

    Detergen soklin 1,5gr Rp25.900

    Detergen Daia 800gr Rp14.900

    Attack 750gr Rp19.900

    Attack Jaz1 Rp12.900

    Ekonomi pencuci piring Rp6.500

    Sunlight Rp9.490

    Soklin pewangi Rp8.900

    Molto 1.6kg Rp39.900

    Popok Moko moko Rp43.900

    Popok Mamy Poko Rp71.900

    Popok Mamy Poko skin comfort Rp50.900

    Popok Merries Rp84.900

    Popok Sweety Rp84.900

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

  • Bukan Mudik ke Indonesia, Zara Pilih Lebaran di Inggris

    Bukan Mudik ke Indonesia, Zara Pilih Lebaran di Inggris

    Jakarta , Beritasatu.com – Anak kedua Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, Camillia Laetitia Azzahra atau akrab disapa Zara, tiba-tiba menjadi sorotan publik. Bukan karena skandal yang dihadapi orang tuanya, tetapi ia memutuskan untuk merayakan Idulfitri 2025 di Inggris.

    Diketahui, pada hari raya Idulfitri 2025 Zara membagikan momen dirinya yang mengenakan kaftan putih untuk menjalani ibadah salat Idulfitri di sebuah gedung di Newcastle, Inggris. 

    Selain itu, penampilan rambut pendek Zara pun terlihat sangat segar karena  kali ini ia memilih cat rambut berwarna hitam sedikit kecokelatan untuk persiapan Lebaran di negara tersebut.

    Setelah selesai melaksanakan salat Id, Zara tampak berjalan kaki menuju tempat tinggalnya bersama teman-teman muslim yang berada di sana. 

    Di tempat tinggalnya, Zara juga memperlihatkan momen saat dirinya sedang memasak hidangan khas Indonesia. Terlihat beberapa makanan tradisional pun tersedia, seperti bacang, kelepon, opor ayam, hingga risol mayo.

    “Ayo ikuti dan lihat bagaimana perayaanku di Newcastle. Menu makanan Idulfitri kali ini ada opor ayam, bacang, kelepon, dan risol mayo,” tulis Zara dalam unggahan dikutip Beritasatu.com, Kamis (3/4/2025).

    Zara juga mengungkapkan kebahagiaannya karena berhasil membuat bacang. Namun, pada awalnya Zara sempat ragu karena ini adalah pertama kalinya ia membuat makanan tersebut.

    “Aku yang bertugas membuat bacang, dan yang mengejutkan, ternyata berhasil di percobaan pertama,” ujar Zara dengan senang.

    Namun, hingga kini belum ada penjelasan pasti mengenai alasan mengapa Zara memilih untuk merayakan Idulfitri di Inggris dan tidak pulang ke Indonesia seperti tahun-tahun sebelumnya untuk berkumpul bersama keluarga pada momen Lebaran Idulfitri 2025.

  • Tragis! Maling Ayam di Subang Tewas Diamuk Massa, Dipukuli Balok hingga Ditembak Senapan Angin

    Tragis! Maling Ayam di Subang Tewas Diamuk Massa, Dipukuli Balok hingga Ditembak Senapan Angin

    GELORA.CO – Nasib tragis menimpa seorang pelaku pencurian ayam di Tanjungsiang Subang, yang harus kehilangan nyawanya secara tragis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (1/4/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB di Desa Rancamanggung, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang.

    Korban berinisial T(37) terpergok sedang mencuri ayam di kandang ayam milik perusahaan. 

    T pun diteriaki maling dan ditangkap, lalu jadi sasaran bulan-bulanan warga hingga tewas mengenaskan.

    Pelaku pencuri ayam tersebut tewas secara tragis akibat dipukuli dengan balok kayu dan bambu, bahkan ditembak dengan senapan angin.

    Polisi bergerak cepat mendatangi TKP dan berhasil mengamankan 8 pelaku main hakim sendiri. Para pelaku pengeroyokan  langsung digiring ke Mapolres Subang.

     

    Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, didampingi Wakapolres dan Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun mengungkapkan bahwa kasus tersebut berawal saat T (37) terpergok melakukan pencurian ayam di sebuah kandang ayam milik sebuah perusahaan ternak.

    “Korban dipergoki sedang mencuri ayam di kandang oleh tersangka YS dan INA, kemudian oleh kedua tersangka tersebut, korban dikejar dan ditangkap, lalu dipukuli dan diteriaki maling,” ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, dalam press release-nya, Kamis(3/2025) sore.

    Setelah diteriaki maling, warga berdatangan dan langsung dihakimi warga.

    “Korban terduga pelaku pencuri ayam tersebut dari TKP kemudian diseret sejauh 500 meter ke Kantor Desa Gandasoli dengan cara digotong tangan dan kaki diikat,” katanya.

    Setiba di kantor Desa Gandasoli, korban ditelanjangi dan kembali digebukin. Ramai-ramai.

    “Korban digebukin menggunakan bambu, balok kayu, dan menembak betis korban menggunakan senapan angin sebanyak 3 kali,” ucapnya.

    Setelah korban meninggal di TKP depan Kantor Desa Gandasoli, korban langsung ditinggalkan begitu saja.

    “Polisi dari Satreskrim Polres Subang yang datang ke TKP menemukan korban sudah tak bernyawa,” katanya.

    Polisi langsung membawa korban ke Rumah sakit untuk diautopsi guna mengungkap kasus kematian korban.

    “Adapun hasil autopsi pada tubuh korban, korban mengalami Luka akibat benda tumpul di kepala, memar pada kelopak mata, luka lecet pada pelipis kanan, hidung, pipi, dagu, remuk rahang bawah, pendarahan pada bagian dalam kepala, otak besar, dan otak kecil, pembekuan darah selaput otak yang menyebabkan korban tewas,” tuturnya.

    Polisi pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan dalam waktu 2 jam berhasil mengamankan 8 pelaku pengeroyokan.

    “Kedelapan pelaku pengeroyokan diantaranya GM(33), YS(26), INA(21) AR(22) NBP(25) NR 24, K(27), dan TS(24), semuanya merupakan warga setempat,” tandasnya.

    Akibat perbuatannya, kedelapan tersangka saat ini mendekam disel tahanan Mapolres Subang.

    “Para tersangka terancam, pasal 170 ayat 2 dan 3 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” tegasnya.

    Selain mengamankan 8 tersangka pelaku pengeroyokan, polisi juga mengamankan sejumlah  barang bukti.

    “Adapun barang bukti yang diamankan di TKP diataranya 1 balok Kayu, Sebatang, Bambu, senapan angin kaliber 4,5 Mm, pakaian korban,” ucapnya.

    Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu berharap kasus ini main hakim sendiri ini yang terakhir di Subang.

    “Ingat ini negara hukum, siapapun yang main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan apalagi sampai menghilangkan nyawa korban, tentunya  akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.(*)

  • Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri

    Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri

    Sumber foto: https://surli.cc/djcrvc/elshinta.com.

    Harga pangan terkendali jadi faktor perbaikan ekonomi usai Idulfitri
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 April 2025 – 15:33 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian mengatakan salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.

    Fakhrul mengatakan telah terlihat adanya momen perbaikan ekonomi, yang terlihat dari ramainya pusat-pusat hiburan masyarakat di berbagai daerah, seperti padatnya Taman Margasatwa Ragunan, kepulauan seribu dan banyak tempat lainnya se-Indonesia.

    “Ini adalah tanda-tanda yang baik untuk Indonesia. Dengan kenaikan UMR 6.5% di awal tahun, serta kenaikan gaji guru dan terkendalinya harga pangan,” jelas Fakhrul dalam keterangannya, Rabu (2/4). 

    Di banyak daerah, pada hari ketiga lebaran 2025 harga bahan pokok di pasar terpantau stabil. Misalnya saja di Kabupaten Bojonegoro. Mengutip sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur per tanggal 2 April 2025 pada pukul 07:31 WIB, beras premium stabil dengan harga Rp 15.000/kg, harga gula kristal putih 17.250/kg, harga minyak goreng kemasan premium 1 liter stabil dengan harga Rp 21.000

    Cabai merah kriting juga stabil dengan harga Rp 50.000/kg, harga cabai merah besar Rp 45.000/kg dan cabai rawit merah stabil dengan harga Rp 95.000/kilogram.

    Adapun Indonesia tetap berada dalam kondisi yang stabil di tengah fenomena eggflation yang melanda berbagai negara.

    Produksi telur nasional melimpah, harga tetap terkendali, dan pasokan terjaga, berbeda dengan negara lain yang mengalami lonjakan harga akibat krisis pasokan dan wabah flu burung.

    Per Maret 2025, harga telur ayam ras nasional berada di kisaran Rp 29.475 per kilogram, lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Swiss, Selandia Baru, dan Amerika Serikat yang mengalami kenaikan harga signifikan.

    Sumber : Elshinta.Com