Hewan: Ayam

  • Sejarah dan Keunikan Ayam Taliwang, Ikon Kuliner Lombok

    Sejarah dan Keunikan Ayam Taliwang, Ikon Kuliner Lombok

    Ayam bakar yang semula disebut ayam pelalah berubah menjadi lebih pedas dan kaya rempah. Nama taliwang sendiri diambil dari asal pasukan yang membawa resep awal, sekaligus menjadi penanda lokasi awal penyebarannya di Karang Taliwang.

    Pada 1960-an, seorang perempuan bernama Manawiyah mulai menjual ayam pelalah di pasar Cakranegara. Hidangannya cepat populer, bahkan dikabarkan disantap oleh Jenderal Ahmad Yani sebelum peristiwa G30S/PKI.

    Ayam Taliwang dibuat dari ayam kampung muda yang dibakar setelah direndam bumbu pedas. Penyajiannya selalu dilengkapi dengan plecing kangkung (kangkung dengan sambal terasi) dan beberuk terong (terong mentah dengan sambal).

    Bumbu utamanya terdiri dari cabai merah, bawang putih, kencur, terasi, dan garam. Proses pembakaran memberi aroma khas yang menggugah selera.

    Kini, ayam taliwang tidak hanya menjadi kebanggaan Lombok, tetapi juga telah merambah pasar nasional. Restoran-restoran di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali banyak yang menyajikan hidangan ini.

    Pada 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan ayam taliwang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Langkah ini memperkuat upaya pelestarian kuliner yang telah menjadi bagian dari identitas budaya Sasak.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Simbol Telur dan Kelinci dalam Perayaan Paskah, Apa Artinya? – Halaman all

    Simbol Telur dan Kelinci dalam Perayaan Paskah, Apa Artinya? – Halaman all

    TRIBUNNEWSCOM – Perayaan Paskah yang jatuh pada hari ini, Minggu 20 April 2025, merupakan momen penting bagi umat Kristen yang merayakan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

    Dalam perayaan ini, simbol telur dan kelinci Paskah menjadi identik dan memiliki makna mendalam.

    Lantas, apa makna telur dan kelinci dalam perayaan Paskah?

    Telur Paskah telah lama dianggap sebagai simbol regenerasi dan kehidupan baru.

    Menurut sumber dari Britannica, konsep ini sudah ada sejak zaman pra-Kristen dan diadopsi oleh umat Kristen awal sebagai lambang kebangkitan Yesus Kristus.

    Telur yang dihias dengan berbagai warna dan motif, melambangkan kehidupan baru yang muncul dari cangkangnya, merepresentasikan peristiwa spiritual kebangkitan.

    Nadieszda Kizenko, direktur studi agama di Universitas di Albany, menjelaskan mengapa telur menjadi identik dengan Paskah.

    “Jika Anda melihat telur untuk pertama kalinya, Anda mungkin mengharapkan seekor binatang keluar darinya dengan waktu yang mengejutkan, yang mengacu pada kebangkitan Yesus yang tidak terduga,” kata Nadieszda Kizenko.

    Hal ini menegaskan bahwa telur Paskah melambangkan kehidupan baru yang hadir pada Hari Paskah.

    Sejarah mencatat bahwa pada masa lalu, gereja melarang umatnya mengonsumsi makanan tertentu selama masa Prapaskah, termasuk telur.

    Meskipun demikian, ayam tetap bertelur, dan telur-telur tersebut dikumpulkan serta dihias menjelang Paskah.

    Tradisi menghias telur ini kini menjadi kegiatan populer, terutama di kalangan anak-anak.

    Telur paskah raksasa mewarnai perayaan paskah 2016 di Gereja GPIB Effatha Guntung Payung Banjarbaru, Minggu (27/3/2016) pagi. (Banjarmasinpost.co.id /Rahmadhani)

    Makna Kelinci Paskah

    Selain telur, kelinci juga memiliki makna penting dalam perayaan Paskah.

    Ulrich Lehner, profesor teologi di Universitas Notre Dame, menyebutkan bahwa simbol kelinci sudah ada sebelum agama Kristen.

    Meskipun tidak ada asal usul simbolisme yang pasti, kelinci dikenal sebagai lambang kesuburan yang menjadi bagian dari cerita rakyat Jerman yang masuk ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-18.

    “Kelinci adalah lambang kesuburan dan kesuburan, artinya kehidupan baru. Dalam agama Kristen, Anda memiliki kehidupan baru di Paskah. Itu adalah simbol yang baik dan imajinatif dalam ingatan orang,” kata Lehner.

    Dalam tradisi, terdapat cerita rakyat tentang Oschter Haws, seekor kelinci ajaib yang bertelur.

    Anak-anak biasanya membuat sarang untuk kelinci ini agar bisa meletakkan telur-telur berwarna yang menjadi hadiah saat Paskah tiba.

    Telur dan kelinci Paskah bukan hanya simbol perayaan, tetapi juga mengandung makna yang dalam terkait dengan kebangkitan Yesus Kristus dan kehidupan baru.

    Dengan memahami makna ini, umat Kristen dapat merayakan Paskah dengan lebih mendalam dan penuh makna.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bolehkah Telur Paskah Warna-warni Dimakan? Ini Penjelasannya

    Bolehkah Telur Paskah Warna-warni Dimakan? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Telur Paskah warna-warni adalah simbol ikonik dalam perayaan Paskah, yang tahun ini jatuh pada Minggu (20/4/2025). Keberadaan telur Paskah tidak hanya mempercantik suasana, tetapi juga memiliki makna rohani yang mendalam.

    Namun, di balik keindahan warna dan desainnya, muncul pertanyaan: Apakah telur Paskah yang dihias aman untuk dimakan?

    Asal-usul Tradisi Telur Paskah

    Tradisi menghias telur Paskah sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Dipercaya berasal dari budaya Eropa kuno, telur dianggap sebagai simbol kehidupan dan kelahiran baru.

    Dalam agama Kristen, telur melambangkan kebangkitan Yesus Kristus, seperti anak ayam yang menetas dari cangkang. Yesus bangkit dari kematian, membawa harapan dan hidup baru bagi umat manusia.

    Tradisi ini kemudian berkembang menjadi bagian dari perayaan Paskah. Pada masa pra-Paskah atau masa puasa selama 40 hari menjelang Paskah, umat Kristen pada masa lalu dilarang mengonsumsi makanan dari hewan, termasuk telur.

    Karena telur-telur itu tetap dihasilkan ayam selama masa puasa, banyak orang menyimpannya untuk kemudian dikonsumsi saat Paskah tiba. Untuk merayakan hari kemenangan ini, telur-telur tersebut dihias dan dibagikan atau dijadikan hiasan.

    Makna Telur Paskah Warna-warni

    Telur yang dihias dengan warna cerah bukan sekadar pajangan. Setiap warna dan motif memiliki makna tertentu. Misalnya, warna merah sering dihubungkan dengan pengorbanan Kristus, warna hijau melambangkan kehidupan baru, dan warna emas mewakili kemenangan dan kemuliaan.

    Kegiatan menghias telur kini menjadi tradisi menyenangkan yang melibatkan seluruh keluarga, terutama anak-anak.

    Apakah Telur Paskah Boleh Dimakan?

    Pertanyaan ini wajar, karena banyak telur Paskah yang diberi cat atau pewarna. Jawabannya tergantung pada bahan yang digunakan dan cara penyimpanan telur.

    1. Jenis pewarna yang digunakan

    Jika Anda menggunakan pewarna makanan yang food grade, maka telur rebus yang dihias aman dimakan. Pewarna ini dirancang khusus untuk makanan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

    Sebaliknya, jika Anda menggunakan cat akrilik, cat poster, atau cat lainnya yang tidak aman untuk makanan, maka telur tersebut sebaiknya hanya dijadikan dekorasi. Meskipun bagian dalam telur tidak langsung terkena cat, pori-pori pada cangkang bisa menyerap bahan kimia yang berpotensi berbahaya.

    2. Cara dan lama penyimpanan

    Telur rebus memiliki umur simpan terbatas, terutama jika tidak disimpan di lemari pendingin.

    Telur yang telah direbus dan dibiarkan terlalu lama di suhu ruang (lebih dari dua jam) berisiko mengalami kontaminasi bakteri, seperti salmonella. Karena itu, jika telur sudah dihias dan dipajang selama beberapa hari, sebaiknya tidak dikonsumsi meskipun pewarnanya aman.

    Tip agar Telur Paskah Aman Dimakan

    Jika Anda ingin menghias telur Paskah dan tetap mengonsumsinya, berikut ini beberapa tip yang bisa diterapkan.

    Gunakan pewarna makanan yang aman dan khusus untuk makanan.Rebus telur hingga matang sempurna (sekitar 9–12 menit).Dinginkan telur sebelum dihias.Simpan telur yang sudah dihias di lemari es, dan konsumsi maksimal satu minggu setelah direbus.Hindari menghias telur yang cangkangnya retak atau rusak.Tandai telur yang hanya untuk dekorasi agar tidak tertukar dengan telur yang akan dimakan.

    Telur Paskah warna-warni memang mempercantik suasana perayaan dan menjadi simbol penuh makna tentang kehidupan dan kebangkitan. Namun, penting untuk memperhatikan bahan pewarna yang digunakan dan cara penyimpanannya jika Anda ingin mengonsumsinya.

    Dengan mengikuti langkah yang tepat, Anda bisa menikmati keindahan dan kelezatan telur Paskah tanpa khawatir.

  • Orang Termuda yang Bermain Ski Sendirian ke Kutub Selatan!

    Orang Termuda yang Bermain Ski Sendirian ke Kutub Selatan!

    Jakarta: Namanya Karen Kyllesø. Di usia 21 tahun, ia menjadi orang termuda yang bermain ski sendirian ke Kutub Selatan, menaklukkan rute sejauh 1.130 km dari Hercules Inlet ke titik geografis kutub. Prestasi ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Pierre Hedan saat berusia 26 tahun.
     
    Tumbuh di Norwegia, Karen terbiasa dengan kehidupan luar ruangan. Ia sering membuat api unggun, berkemah, dan bermain ski sejak kecil. Tak heran jika ia sudah memiliki mimpi besar sejak remaja.
    Mimpi besar sejak usia 14 tahun
    Merangkum dari The Guardian, Sabtu, 19 April 2025, dia menceritakan kisahnya. Pada usia 14 tahun, Karen memutuskan ingin menjadi wanita termuda yang bermain ski melintasi Greenland. Walau tubuhnya kecil dan tingginya kurang dari 5 kaki, semangatnya besar. 
     
    Ia sempat ditolak beberapa perusahaan ekspedisi karena dianggap terlalu muda, sampai akhirnya bertemu dengan Lars Ebbesen, pemandu kutub berpengalaman yang percaya pada mimpinya.

    Sebelum menyeberangi Greenland, Karen harus membuktikan kemampuannya dengan ekspedisi ke daerah terpencil di Norwegia utara, Finnmark. Suhu bisa turun hingga -35°C, tapi dia jatuh cinta pada tantangan itu. Ekspedisi Greenland memakan waktu 28 hari dan membuatnya cepat tumbuh dewasa.
     
    “Ibu saya bahkan tidak ingat saya remaja,” katanya mengenang.
     

    Menyiapkan misi ke Antartika diam-diam
    Di ulang tahunnya yang ke-15, Karen memutuskan untuk bermain ski ke Kutub Selatan. Awalnya hanya ayahnya yang tahu, karena sang ibu lebih realistis dan penuh kekhawatiran. Namun pada akhirnya, kedua orang tuanya menjadi pendukung utama mimpinya.
     
    “Mereka adalah teladan yang luar biasa. Banyak orang tua meminta anaknya menunggu sampai dewasa untuk mengejar mimpi. Tapi kalau terlalu lama menunggu, hidup keburu penuh komitmen lain,” ujar Karen.
    54 hari yang tak terlupakan
    Karen menghabiskan dua bulan sebelum keberangkatan dengan latihan fisik intensif dan makan besar, termasuk dua kali makan malam, es krim, dan puding cokelat. Ia harus menaikkan berat badan sebanyak 10 persen demi menarik kereta luncur penuh perbekalan.
     
    Selama ekspedisi, ia mendengarkan podcast dan playlist buatan saudaranya, namun seiring waktu, ia lebih menikmati kesunyian. Hari-hari berat dihabiskan melawan salju setinggi lutut dan suhu ekstrem di dataran tinggi 2.800 meter.
     
    “Saya kesulitan bernapas, paru-paru saya terasa sakit,” katanya.
     
    Namun fokusnya tetap kuat sampai tiba di tujuan setelah 54 hari. 
    “Saya tidak membiarkan diri saya merasakan banyak hal sebelum sampai, karena harus tetap fokus. Tapi ketika tiba, rasanya luar biasa,” ucapnya.
    “Telur Kutub” yang menetas
    Julukan “telur kutub” diberikan Lars Ebbesen saat Karen pertama kali menjajal Greenland. Julukan itu berarti suatu saat ia akan menetas dan melakukan ekspedisi besar sendirian. Dan itu benar-benar terjadi.
     
    Setelah mencapai Kutub Selatan, Karen mengirim emoji anak ayam yang baru menetas tanda bahwa ia bukan sekadar pemimpi lagi. Kini, ia adalah panutan sejati bagi para penjelajah muda di seluruh dunia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Pangan Hari Ini 19 April 2025, Bawang Merah hingga Cabai Rawit Turun Tipis

    Harga Pangan Hari Ini 19 April 2025, Bawang Merah hingga Cabai Rawit Turun Tipis

    PIKIRAN RAKYAT – Kebutuhan pangan menjadi salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan oleh masyarakat setiap harinya, baik itu beras, cabai, bawang, dan lain sebagainya.

    Pada akhir pekan kali ini, Sabtu, 19 April 2025 ada beberapa bahan yang diketahui telah mengalami penurunan harga dibandingkan dengan hari sebelumnya, meskipun intensitas perbandingannya cukup tipis.

    Dari data Badan Pangan Nasional (Bapanas) Jakarta yang dikutip dari laman Antara, dikatakan bahwa untuk harga bawang merah yang sebelumnya berada di harga Rp45.306 per kg, sekarang sudah turun dengan harga Rp44.306 per kg.

    Sedangkan untuk bawang putih saat ini menepati harga Rp44.348 per kg, yang sebelumnya tercatat di harga Rp44.668 per kg.

    Tidak hanya bawang merah dan putih, cabai rawit merah juga disebut mengalami penurunan harga yang sebelumnya mencapai Rp80.961 per kg, sekarang hanya menembus angka Rp74.103 per kg.

    Untuk cabai merah keriting yang sebelumnya dijual dengan harga Rp60.034 per kg, hari ini turun di harga Rp57.118 per kg yang tetap mengalami penurunan meskipun hanya selisih sedikit saja.

    Selanjutnya untuk beras terbagi menjadi tiga opsi, untuk pilihan yang premium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp15.548 per kg mengalami kenaikan di harga Rp16.097.

    Begitupun dengan besar medium yang juga mengalami kenaikan tipis dengan harga jual Rp13.903 per kg yang sebelumnya adalah Rp13.695 per kg, dan untuk beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga mengalami kenaikan di angka Rp12.744 per kg.

    Tidak hanya beras, daging ayam ras per hari ini juga disebut mengalami kenaikan harga tipis, yakni menyentuh Rp35.691 per kg yang sebelumnya hanya dijual dengan kisaran Rp24.535 per kg.

    Akan tetapi, penurunan harga malah terjadi di daging sapi murni yang sebelumnya ditawarkan dengan Rp136.085 per kg, sekarang hanya Rp131.348 per kg.

    Begitupun dengan daging kerbau beku impor, yang sebelumnya ditawarkan dengan harga Rp107.674 per kg, mengalami penurunan yang cukup banyak yakni Rp87.500 untuk hitungan satu kilogramnya.

    Kenaikan ataupun penurunan harga pangan ini memang tidak terlalu tinggi, sehingga diharapkan agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok harian keluarga.

    Apalagi setelah libur lebaran Idulfitri 2025 yang lalu, tentunya harga yang ditawarkan saat ini sudah cukup stabil.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Daftar Harga Pangan Hari Ini

    Daftar Harga Pangan Hari Ini

    Jakarta: Harga pangan hari ini kembali mengalami fluktuasi. Melansir Antara, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Sabtu, 19 April 2025, harga cabai rawit merah dan bawang merah tercatat mengalami penurunan.
     
    Harga cabai rawit merah turun dari Rp80.961 menjadi Rp74.103 per kilogram. Begitu juga dengan harga bawang merah yang kini di angka Rp44.306 per kilogram dari sebelumnya Rp45.306.
     
    Namun, meski turun, harga dua komoditas ini masih terbilang mahal dan cukup membebani kantong rumah tangga.
    Harga beras premium dan medium naik tipis
    Kenaikan harga juga terlihat pada komoditas beras. Beras premium kini berada di harga Rp16.097 per kilogram, naik tipis dari Rp15.546. Beras medium naik menjadi Rp13.903 dari sebelumnya Rp13.695. Sementara itu, beras SPHP Bulog juga ikut naik ke harga Rp12.744 dari Rp12.615 per kilogram.
     

    Daging sapi turun, ayam dan telur naik
    Kabar baik datang dari harga daging sapi murni yang turun ke Rp131.348 dari sebelumnya Rp136.085 per kilogram. 

    Sebaliknya, daging ayam ras naik tipis dari Rp34.535 ke Rp35.691, begitu pula telur ayam ras yang naik menjadi Rp29.020 dari Rp28.925.

    Minyak goreng dan gula konsumsi bervariasi
    Untuk minyak goreng, harga kemasan naik ke Rp20.612 per liter dari sebelumnya Rp20.565. Minyakita juga ikut naik ke Rp17.653 per liter. Sedangkan minyak goreng curah justru turun tipis ke Rp17.781 dari Rp17.908 per liter.
     
    Gula konsumsi mengalami penurunan harga dari Rp18.522 menjadi Rp18.431 per kilogram.
    Harga ikan dan tepung terigu ikut bergeser
    Harga ikan juga turut bergeser. Ikan kembung turun ke Rp39.603 dari Rp41.108 per kg, ikan tongkol naik ke Rp36.853 dari Rp33.957, dan ikan bandeng naik ke Rp36.135 dari sebelumnya Rp34.015.
     
    Untuk tepung terigu curah naik ke Rp10.197 dari Rp9.777 per kg, sementara tepung kemasan justru turun ke Rp12.694 dari Rp12.917.
     
    Garam konsumsi juga turun harga dari Rp11.673 menjadi Rp10.703 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor merosot signifikan ke harga Rp87.500 dari Rp107.674 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pengelolaan Belum Maksimal, Limbah Ternak di Lembang Masih Cemari Kanal Tjibarani dan Leuwilimoes

    Pengelolaan Belum Maksimal, Limbah Ternak di Lembang Masih Cemari Kanal Tjibarani dan Leuwilimoes

    JABAR EKSPRES – Pengelolaan limbah ternak di wilayah utara Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum maksimal. Bahkan sebagian besar mereka belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

    Imbasnya para peternak tersebut membuang kotoran hewan langsung ke irigasi terdekat tanpa melalui proses pengolahan.

    Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, ada sekitar 6.000 peternak sapi di tiga wilayah di Bandung Barat, meliputi Cisarua, Parongpong dan Lembang.

    Ironisnya dari ribuan peternak tersebut, 70 persen peternakan sapi di wilayah Bandung Barat belum memiliki IPAL, sementara sisanya 30 persen sudah mengelola secara mandiri dengan memanfaatkan kotoran hewan menjadi pupuk organik, biogas, dan briket untuk media tanam.

    BACA JUGA:Limbah Peternakan Ayam di Parongpong Dibuang Tanpa Diolah, Warga: Bau!

    Gerakan pemanfaatan limbah ini pun perlu diperluas terutama untuk mengurangi pencemaran. Apalagi belum lama ini beredar video limbah kotoran sapi yang diduga berasal dari wilayah Lembang, mencemari sungai yang melintasi kanal Tjibarani, sekitar (Watervang) Leuwilimoes, Kota Bandung.

    “Dari data yang ada hanya 30 persen limbah yang sudah diolah. 70 persennya masih dibuang ke perairan dari 6.000 peternakan. Sementara untuk Lembang sebanyak 5.000 peternak,” kata Pelaksanaan Tugas (PLT) Kepala Dinas Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti saat dikonfirmasi Sabtu (19/4/2025).

    Untuk mengurangi pencemaran itu, Dispernakan Bandung Barat menyebut bakal mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan pengawasan secara ketat.

    Selain itu, pihaknya juga telah menempatkan sejumlah petugas di berbagai titik, untuk melihat dimana saja potensi pengeluaran limbah paling banyak.

    BACA JUGA:Ribuan Rumah Terdampak Limbah PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Wendi: CSR Perusahaan Tak Jelas

    “Jadi kita itu bakal membuat pengolahan limbah dan mengimbau para peternak dan memanfaatkan agar tidak mencemari perairan umum. Kewajiban kami di Dispernakan membina peternakan agar tidak mencemari lingkungan,” tandasnya.

    Sementara itu Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Organisasi Perangkat Daerah Dinas Lingkungan hidup (DLH) Bandung Barat, Zamilia Moreta membenarkan limbah kotoran sapi yang melintasi Kanal Tjibarani berasal dari wilayah Lembang.

    Hal tersebut berdasarkan tinjauan langsung Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dari DLH bersama petugas Dispernakan, pada Rabu, (16/4).

  • Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    JAKARTA – Harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp44.306 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp45.306 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi 74.103 per kg dari sebelumnya Rp80.961 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas mengutip Antara, Sabtu pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.097 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.546 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.903 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.744 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.615 per kg.

    Komoditas jagung di tingkat peternak tercatat Rp6.213 per kg naik dari sebelumnya Rp6.050 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.413 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.389 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.668 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.118 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp60.034 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.500 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.656 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp131.348 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.085 per kg.

    Kemudian daging ayam ras Rp35.691 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.535 per kg; telur ayam ras di harga Rp29.020 per kg naik dari sebelumnya Rp28.925 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.431 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.522 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.612 per liter naik dari hari sebelumnya tercatat Rp20.565 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.781 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.908 per liter; Minyakita di harga Rp17.653 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.197 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.777 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.694 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.917 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.603 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.108 per kg; ikan tongkol di harga Rp36.853 per kg naik dari sebelumnya Rp33.957 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp36.135 per kg naik dari sebelumnya Rp34.015 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.703 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.673 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp87.500 per kg turun dari sebelumnya Rp107.674 per kg.

  • Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg

    Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg

    Cabai rawit merah, cabai merah keritng, dan bawang merah dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan: Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 April 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp44.306 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp45.306 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi 74.103 per kg dari sebelumnya Rp80.961 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.097 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.546 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.903 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.744 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.615 per kg.

    Komoditas jagung di tingkat peternak tercatat Rp6.213 per kg naik dari sebelumnya Rp6.050 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.413 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.389 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.668 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.118 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp60.034 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.500 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.656 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp131.348 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.085 per kg. 

    Kemudian daging ayam ras Rp35.691 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.535 per kg; telur ayam ras di harga Rp29.020 per kg naik dari sebelumnya Rp28.925 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.431 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.522 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.612 per liter naik dari hari sebelumnya tercatat Rp20.565 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.781 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.908 per liter; Minyakita di harga Rp17.653 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.197 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.777 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.694 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.917 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.603 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.108 per kg; ikan tongkol di harga Rp36.853 per kg naik dari sebelumnya Rp33.957 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp36.135 per kg naik dari sebelumnya Rp34.015 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.703 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.673 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp87.500 per kg turun dari sebelumnya Rp107.674 per kg.

    Sumber : Antara

  • Buaya Muara Raksasa 4 Meter Hebohkan Warga 2 Desa di Lampung Timur

    Buaya Muara Raksasa 4 Meter Hebohkan Warga 2 Desa di Lampung Timur

    Lampung Timur, Beritasatu.com – Seekor buaya muara sepanjang sekitar 4 meter muncul di aliran sungai yang menjadi batas antara dua desa di Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Kemunculan reptil besar ini menghebohkan sekaligus membuat warga resah karena dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

    Menurut keterangan warga, buaya tersebut terlihat beberapa malam berturut-turut di Sungai Way Jepara–Kuala Penet, tepatnya di bawah jembatan yang menghubungkan Desa Braja Gemilang dan Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara. Karena lokasi kemunculannya berdekatan dengan permukiman warga, kekhawatiran pun meningkat.

    Pada Kamis (17/4/2025), aparat Desa Braja Dewa mengajukan permintaan bantuan kepada komunitas pencinta reptil untuk menangkap buaya tersebut demi mencegah potensi serangan terhadap warga.

    Proses penangkapan buaya raksasa di Lampung Timur dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, anggota TNI, komunitas reptil, dan warga dari dua desa. Aksi penangkapan ini pun menyedot perhatian warga yang ingin menyaksikan secara langsung.

    Penangkapan buaya muara ini dilakukan menggunakan jebakan berisi dua ekor ayam hidup dan darah sapi sebagai umpan untuk memancing buaya keluar dari persembunyiannya.

    Rizky, salah satu anggota komunitas pencinta reptil menjelaskan buaya muara lebih aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari mereka cenderung bersembunyi di dalam air, terutama apabila suasana ramai.

    “Buaya lebih aktif saat malam, terutama jika sedang lapar. Karena itu, proses penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan,” ujarnya.

    Dari hasil pengamatan jejak di sekitar lokasi, Rizky menduga buaya yang muncul di kawasan tersebut kemungkinan lebih dari satu ekor. “Melihat jejak kakinya, sepertinya ada lebih dari satu buaya di sini,” ungkapnya.

    Setelah beberapa jam jebakan dipasang, penangkapan buaya muara raksasa di Lampung Timur sepanjang 4 meter itu akhirnya berhasil ditangkap pada malam hari. Petugas dari BKSDA Lampung kemudian mengevakuasi buaya tersebut untuk dipindahkan ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.