Hewan: Ayam

  • Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG

    Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG

    PIKIRANRAKYAT – Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang menimpa puluhan siswa MAN 1 di Cianjur yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Nurhadi, kejadian yang berulang-ulang itu menandakan ada persoalan serius dalam pelaksanaan program MBG di lapangan.

    “Ini adalah kejadian yang sangat memprihatinkan, terlebih karena program MBG sejatinya bertujuan mulia yaitu meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menekan angka stunting,” kata Nurhadi, Rabu 23April 2025.

    Nurhadi menuturkan kejadian keracunan siswa usai menyantap MBG yang terjadi secara terus menerus justru menyebabkan gangguan kesehatan.

    “Tentu ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, terutama Badan Pangan Nasional (BGN) dan seluruh instansi yang terlibat,” tuturnya.

    “Apalagi kejadian ini juga bukan yang pertama, dan ini menandakan perlunya evaluasi menyeluruh, baik dari sisi penyediaan bahan baku, distribusi, hingga pengawasan keamanan pangan,” lanjutnya.

    Kejadian ini bukan insiden tunggal. Dalam kurun waktu empat bulan sejak program MBG diluncurkan secara nasional, tercatat setidaknya telah terjadi tiga masalah serupa di wilayah yang berbeda.

    Di Sukoharjo, Jawa Tengah, puluhan siswa SDN Dukuh 03 keracunan setelah mengonsumsi ayam krispi dari MBG. Kasus keracunan dari MBG juga terjadi di Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Lalu di Batang, Jawa Tengah.

    Dia menilai serangkaian kejadian tersebut menunjukkan bahwa keracunan bukanlah kasus insidental, melainkan gejala sistemik dari persoalan mendasar dalam tata kelola program.

    Oleh karena itu, Nurhadi menegaskan Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan itu akan segera meminta penjelasan resmi dari pihak terkait, terutama kepada BGN yang merupakan mitra kerja Komisi IX.

    “Kami akan dorong agar ada audit menyeluruh terhadap vendor penyedia MBG di berbagai daerah, termasuk penguatan standar higiene dan sanitasi pangan. Jika ditemukan kelalaian atau pelanggaran prosedur, maka harus ada sanksi tegas dan transparan,” katanya.

    Nurhadi menambahkan, Komiai IX pun mendorong agar pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat lebih aktif dalam melakukan pengawasan berkala serta pelatihan bagi para penyedia makanan di sekolah-sekolah.

    “Kami di Komisi IX tetap berkomitmen agar program-program peningkatan gizi tetap berjalan, namun harus dengan pelaksanaan yang aman dan bertanggung jawab,” ujarnya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta Regional 23 April 2025

    Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com –
    Di tengah keindahan alam
    Wonosobo
    , Jawa Tengah, sebuah
    patung biawak
    berdiri tegak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto.
    Patung setinggi hampir 4 meter ini bukan hanya menarik perhatian para pengguna jalan, tetapi juga menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
    Dengan realisme yang begitu mengagumkan, banyak yang terkecoh dan mengira patung ini adalah biawak asli.
    Namun, yang membuat tugu ini semakin mencuri perhatian bukan hanya ukuran dan keunikannya, tetapi juga biaya pembuatannya yang jauh dari kata mahal.
    Berbeda dengan banyak tugu lain yang menghabiskan anggaran negara hingga miliaran rupiah,
    Tugu Biawak
    di Wonosobo dibangun dengan anggaran hanya sekitar Rp 50 juta.
    Anggaran ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah BUMD di daerah tersebut, yang menunjukkan bahwa karya seni berkualitas tak harus selalu mahal.
    Di balik karya ini, terdapat tangan terampil seorang seniman lokal, Rejo Arianto.
    Selama 1,5 bulan, Arianto mengerahkan keahliannya untuk mewujudkan patung biawak yang terletak di Jalan Raya Nasional Ajibarang-Secang.

    Arianto mengatakan bahwa meskipun anggaran terbatas, ia merasa cukup dengan dana Rp 50 juta untuk pengerjaan patung ini.
    “Untuk tenaga pengerjaan, kalau buat saya Rp 50 juta cukup. Kalau buat kota Wonosobo saya tidak berhitung, ini sumbangsih saya kepada ibu pertiwi. Tapi kalau mngerjakan di luar kota, bisa-bisa lebih biayanya,” ujar dia dalam wawancara dengan Kompas.com, Rabu (23/4/2025).
    Meskipun Arianto merasa cukup dengan anggaran tersebut, ia enggan mengungkapkan rincian biaya yang lebih mendalam.
    Menurutnya, hal itu kurang etis untuk disampaikan kepada publik.
    “Saya sebutkan anggaran kurang etis karena banyak alasan. Tapi kalau untuk kota sendiri, saya tidak menghitung,” jelasnya.
     
    Ide pembangunan Tugu Biawak ini berawal dari Karang Taruna Desa Krasak yang ingin menciptakan karya yang mencerminkan keunikan daerah mereka.
    Setelah mendapatkan ide tersebut, Rejo Arianto diberi mandat langsung oleh Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, untuk mewujudkan patung ini.
    Mengapa biawak? Karena hewan ini merupakan salah satu spesies endemik yang dapat ditemukan di sekitar Wonosobo dan menjadi simbol yang perlu dilestarikan.
    Untuk membangun patung ini, Rejo dibantu oleh enam orang lainnya.
    Dengan dana CSR dari BUMD setempat, pengerjaan patung dimulai sebelum bulan puasa dan selesai lima hari sebelum Lebaran.
    “Ahlinya saya sendiri, tapi untuk membantu dari cakar ayam sampai selesai dibantu 6 orang. Pengerjaan sebelum puasa dan selesai H-5 lebaran,” kata Arianto.
    Sebagai seorang seniman, Rejo Arianto menilai bahwa seni seharusnya dihargai berdasarkan nilai artistiknya, bukan hanya dari biaya pembuatannya.
    “Seni itukan ada yang abstrak, ada yang ekspresif dan sebagainya. Lha lihatnya dari situ, gak bisa secara realistik seperti itu, karya abstrak harus dinilai dengan kacamata abstrak tidak bisa pakai kacamata realistik,” kata pemilik instagram Rejo Arianto ini.
    Ia menambahkan bahwa banyak tugu-tugu di Indonesia yang menelan biaya besar namun tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
    Sebagai contoh, Tugu Penyu di Pelabuhanratu, Sukabumi, yang diduga menghabiskan anggaran Rp 15,6 miliar namun mengalami kerusakan hanya beberapa bulan setelah dibangun.
    Ada juga Tugu Bulan Sabit di Kutai Timur yang menghabiskan Rp 2,5 miliar, serta Tugu Pesut Mahakam di Samarinda yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 1,1 miliar namun menuai kritik karena desainnya yang dianggap tidak sesuai.
    “Itu privasi mereka, saya sebagai seniman menilai karya mereka bagus,” kata Rejo menanggapi fenomena tugu-tugu mahal yang tak sesuai harapan masyarakat.
    Tugu Biawak ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan warganet. Banyak yang memuji detail dan realisme patung tersebut, bahkan menyebutnya sebagai “ikon baru Wonosobo”.
    “Ini menarik sih, kalau biasanya viral pembuatan patung kemahalan, kalau ini viral kemurahan, hasilnya juga bagus sekali sangat realistis,” kata Lia salah satu pengguna jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hii.. Siswa Temukan Ulat di Sajian MBG Kudus, Tempenya Bau Kecut

    Hii.. Siswa Temukan Ulat di Sajian MBG Kudus, Tempenya Bau Kecut

    Liputan6.com, Kudus – Kekhawatiran banyak pihak terkait kualitas dan kebersihan menu makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini mulai mencuat.

    Kondisi itu terjadi dalam pelaksanaan program MBG bagi pelajar di wilayah Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah baru-baru ini. Sejumlah siswa dan pihak sekolah di SMA Negeri 1 Kudus mengeluhkan kualitas makanan yang dinilai tak layak konsumsi.

    Ironisnya lagi, siswa di SMA Negeri 1 Kudus menemukan ulat pada tumis kacang. Temuan itu saat mereka hendak menyantap menu makanan bergizi gratis yang diterimanya.

    Selain mendapati sayur yang terdapat ulat, nasi yang disajikan saat hari pertama pelaksanaan MBG di SMA setempat juga didapati nasinya kurang matang dan keras.

    Wakil Kepala SMA 1 Kudus, Sulistyani mengatakan, menu makanan MBG yang diterima disekolahnya dikirim oleh pihak dapur Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) berinisial DK yang berlokasi di Desa Jepang Pakis.

    “Program MBG di SMA Negeri 1 Kudus mulai berjalan sejak 14 April 2025,” ujar Sulistyani yang dikonfirmasi wartawan di SMA Negeri 1 Kudus pada Selasa (22/4/2025).

    Menurut Sulis, program MBG kali ini diberikan bagi siswa kelas 10 dan 11, dengan total penerima manfaat sebanyak 823 orang. Sedangkan untuk siswa kelas 12 masih dalam tahap pengajuan untuk tahun mendatang.

    “Pada hari pertama pelaksanaan, banyak keluhan dari siswa kami. Ada ulat dalam tumis kacang, nasi terasa ngletis (belum matang sempurna), dan pengiriman terlambat,” terang Sulistyani.

    Sulis menyebut, keluhan serupa juga berlanjut pada hari-hari berikutnya. Yakni pada pelaksanaan MBG hari keenam, lebih dari 50 kotak makan ditemukan dalam kondisi tidak layak konsumsi.

    “Menu ayam bumbu kecap yang disediakan tercium bau kecut dan terasa basi. Kotak aluminium pembungkus makanan terlihat berminyak dan seperti tidak dicuci bersih. Buah yang disertakan juga dinilai kurang layak,” ucap Sulis.

    Terkait kondisi tersebut, Sulistyani mengaku telah menyampaikan keluhan secara resmi kepada pihak dapur SPPG. Keluhan itu juga telah direspons pihak SPPG.

    “Untuk pengiriman makanan hari ini, kami melihat sudah ada perbaikan. Makanan yang dikirim dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” tukasnya.

    Sulistyani pun berharap pengawasan mutu makanan MBG yang didistribusikan kepada para siswa agar lebih ketat. Langkah tersebut demi menjamin keamanan dan kenyamanan siswa.

    Sementara itu, salah satu siswa SMAN 1 Kudus M. Zaafani Musyaffa’ mengaku bahwa nasi yang disantapnya kurang matang dan teksturnya keras, saat hari pertama pelaksanaan MBG pada Senin (14/4) lalu.

    Bahkan Zaafani juga sempat mendengar, jika di kelas lain ada yang menemukan ulat yang terdapat dalam sayur kacang panjang.

    Siswa kelas XI SMA 1 Kudus ini juga pernah mendapatkan menu makan dengan bau yang tidak sedap, terutama ayamnya. Sedangkan sayurnya kurang matang dan tempe juga terasa asam.

    “Untuk nasi tidak ada permasalahan. Sedangkan yang bermasalah hanya ayam dan tempe. Untuk hari ini (22/4) tidak ada permasalahan,” terang Zaafani.

     

    Andika Perkasa Buka Suara soal Dugaan Mobilisasi Kades di Jateng untuk Dukung Cagub Tertentu

  • Anggota DPRD Asahan Pajar Prianto Jadi Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam, Ini Pengakuannya – Halaman all

    Anggota DPRD Asahan Pajar Prianto Jadi Tersangka Kasus Judi Sabung Ayam, Ini Pengakuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, ASAHAN – Pajar Prianto (42), anggota DPRD Asahan, Sumatera Utara menjadi tersangka judi sabung ayam.

    Pajar Prianto diamankan Polres Asahan saat menggelar sabung ayam di rumahnya, Dusun III, Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Minggu (20/4/2025). 

    Tak sendiri, Pajar Prianto ditetapkan sebagai tersangka dengan dua orang lainnya yakni Supilar alias SR (50) dan Suparmin alias SN (46).

    Supilar dan Suparmin ikut bermain taruhan dalam judi sabung ayam tersebut.

    Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan pihaknya menetapkan tiga orang sebagai tersangka.

    “Kami telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, PP, S dan S. Dimana, ketiganya kami amankan bersama dengan lima orang saksi lainnya,” ujar Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, Selasa (22/4/2025).

    Kronologis Penangkapan Pajar Prianto

    AKBP Afdhal Junaidi mengungkap kronologi penangkapan Pajar Prianto.

    Penangkapan bermula dari adanya informasi masyarakat yang resah dengan sabung ayam di rumah seorang anggota dewan di Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.

    “Ada masyarakat yang melaporkan ke call center 110 Polres Asahan ada tindak perjudian sabung ayam di Dusun III, Desa Punggulan, Air joman,” jelasnya.

    Lanjutnya, Kasat Reskrim Polres Asahan menindaklanjuti informasi masyarakat tersebut dan menuju ke lokasi tersebut.

    “Benar, ada kegiatan tersebut dan langsung mengamankan delapan orang, tetapi yang bisa ditetapkan tersangka ada tiga orang diduga berinisial PP, S, dan S,” katanya.

    Katanya, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan sekretaris dewan untuk memastikan tersangka Pajar Prianto adalah anggota dewan.

    “Hanya saja, dia mengaku menjual ayam, dan kemudian yang bersangkutan menyediakan ring untuk pengujian ayam jago tersebut,” ujar Kapolres Asahan.

    Katanya, ada empat orang yang kini masuk dalam daftar pencarian orang, di mana keempatnya berperan sebagai pemain dan wasit.

    Pajar Prianto Membantah 

    Anggota DPRD Asahan, Pajar Prianto  mengaku tak bersalah dan tidak melakukan praktik perjudian.

    “Saya menjalankan usaha saya, artinya bukan. Kalau jualan (ayam)nya halal, karena saya tidak judi disitu,” ujar Pajar Prianto di Mapolres Asahan, Selasa (22/4/2025).

    Pajar mengaku tidak mengetahui adanya praktik perjudian di sabung ayam yang digelar di rumahnya tersebut. 

    “Kalau uangnya itu saya tidak tahu ada judi. Saya di situkan jualan ayam, jadi ayam yang mau dibeli itukan harus dites dulu,” katanya.

    Saat ditanyakan terkait alasannya membuat sabung ayam tersebut, Pajar mengaku tidak ada salahnya untuk membangun sabung tersebut.

    “Karena saya penangkaran ayam. Tempat itu (arena sabung ayam) dibuat untuk mengetes ayam saat mau dijual,” katanya. 

    Ia mengaku, ayam-ayam yang ada dan ditangkarkannya tersebut merupakan ayam laga.

    Namun, saat ditanyakan terkait wasit yang ada di gelanggang sabung ayam tersebut, Pajar berkilah.

    “Saya tidak tau (ada wasit) ayam-ayam itu memang ayam laga,” ujarnya.

    Atas perbuatannya Pajar Prianto dijerat dengan pasal 303 ayat 1 KUHP ke-2e KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Sementara dua tersangka lainnya dijerat Pasal 303 bis KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

    (Tribunmedan.com/ Alif Al Qadri Harahap)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pengakuan Anggota DPRD Asahan Pajar Prianto Ditangkap Kasus Judi Sabung Ayam

  • Bos BGN Buka Suara soal Puluhan Siswa Keracunan Usai Santap MBG

    Bos BGN Buka Suara soal Puluhan Siswa Keracunan Usai Santap MBG

    Jakarta

    Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi terkait puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN tengah mendalami penyebab keracunan massal tersebut.

    Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan empati dan kepedulian akibat insiden yang menimpa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang diduga mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan pada program MBG.

    “Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan” ujar Dadan dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

    Dadan belum dapat memastikan apakah keracunan terjadi akibat menu makanan yang dibagikan dari program pemerintah tersebut. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil lab yang tengah dilakukan timnya untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut.

    Berdasarkan laporan, saat ini sampel MBG yang dimasak hari Senin (21/4) telah dikirimkan ke Lab Kesda Provinsi setempat dan hasilnya akan keluar dalam rentang waktu 10 hari ke depan. Lebih lanjut, menurut keterangan dari perwakilan SPPG, makanan yang diolah juga telah memenuhi standar dan telah melewati proses sebagaimana mestinya.

    “Kami sedang menunggu hasil Lab Kesda Provinsi dari sampel yang sudah dikirimkan. Kami akan update infonya pada kesempatan pertama setelah hasil lab keluar,” tambah Dadan.

    Sebagai langkah pencegahan, Dadan menerangkan akan melakukan beberapa hal. Pertama, meningkatkan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG.

    Kedua, melakukan proses penyempurnaan sistem berskala nasional. Ketiga, mendorong transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital. Keempat, meningkatkan kapasitas pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG.

    Sebelumnya, Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur keracunan massal usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (21/4). Bahkan 38 siswa dirawat di rumah sakit.

    Muhammad Reyhan, siswa MAN 1, mengatakan dirinya mulai mengalami gejala keracunan pada pukul 14.30 WIB. Sebelumnya pada pukul 12.00 WIB, dia bersama para siswa lainnya mengonsumsi nasi dengan lauk dari program MBG.

    “Tadi siang sekelas makan MBG, isinya nasi dan ayam potong seperti ayam suwir. Setelah itu, sekitar jam setengah tiga mulai pusing, mata juga kunang-kunang. Saya kan pulang, begitu sampai rumah langsung muntah,” kata Reyhan, Senin (21/4/2025), dikutip dari detikJabar.

    Menurut siswa kelas 10 itu, ayam suwir tersebut berbau, namun para siswa tetap memakannya. “Sedikit berbau, seperti asam begitu. Tapi tetap dimakan karena dikiranya bumbunya begitu,” jelasnya.

    (rea/ara)

  • Cerita Korban Selamat dari Keracunan di Cianjur, hanya Cicipi Makanan karena Curiga – Halaman all

    Cerita Korban Selamat dari Keracunan di Cianjur, hanya Cicipi Makanan karena Curiga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 38 siswa MAN 1 Cianjur mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh sajian Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Keracunan massal tersebut, terjadi pada Senin (21/4/2025) kemarin.

    Puluhan siswa alami gejala keracunan, seperti mual dan muntah setelah menyantap makanan dari MBG.

    Meski banyak siswa mengalami keracunan, namun ada seorang siswa yang selamat dari kejadian ini.

    Ia menuturkan, saat itu hanya mencicipi sedikit menu MBG.

    Meski begitu, siswa tersebut, sempat rasakan mual dan pusing.

    “Terasanya sekitar jam 2 siang, enggak tahu kenapa. Tapi teman-teman yang lain juga ada yang merasakan gejala sama, bahkan ada yang sampai muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

    Mengutip TribunJabar.id, ia hanya mencicipi makanan tersebut, karena curiga dengan kondisinya.

    “Enggak cuma saya, beberapa teman juga memutuskan untuk tidak makan,” tambahnya.

    Diketahui, makanan yang disajikan, terdiri dari mi, ayam suwir, gorengan oncom, dan semangka.

    Siswa yang selamat tersebut, mengaku kini kondisinya sudah membaik.

    Diketahui, sebanyak 38 orang kini tengah dirawat di rawat.

    Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Frida Laila mengatakan, mulanya korban hanya belasan lalu bertambah hingga 38 siswa.

    “Saat ini jumlah korban keracunan sudah bertambah 22 orang, sehingga total siswa keracunan menjadi 38 orang,” kata Frida.

    Dari puluhan siswa tersebut, 28 orang korban dirawat di RSUD Sayang Cianjur, dan 10 lainnya di RS Bhayangkara.

    “Rata-rata para korban tersebut mengalami gejala muntah, mual dan pusing. Para korban rata-rata mulai masuk masuk ke IGD RSUD Sayang Cianjur, dan RS Bhayangkara pada pukul 18.00 WIB,” ucapnya, dikutip dari TribunJabar.id.

    Ia menuturkan, pihak Dinkes Kabupaten Cianjur telah mengirim tim ke RSUD Sayang Cianjur, RS Bhayangkara, dan dapur MBG.

    “Sejumlah tim tersebut ditugaskan untuk mengobservasi dan mengambil sampel muntahan dari para korban, serta makanan yang diduga dikonsumsi para siswa,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Cianjur, Jumlah Korban Sudah 38 Orang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)

  • Katalog Promo Indomaret, Alfamart dan Superindo Selasa 22 April 2025: Minyak Goreng 2L Rp38.300 – Halaman all

    Katalog Promo Indomaret, Alfamart dan Superindo Selasa 22 April 2025: Minyak Goreng 2L Rp38.300 – Halaman all

    Berikut daftar produk diskon yang masuk dalam katalog promo JSM Indomaret, Alfamart, dan Superindo hari ini Selasa, 22 April 2025

    Tayang: Selasa, 22 April 2025 15:25 WIB

    Tangkap layar KlikIndomaret dan Alfagift

    KATALOG PROMO – Kolase foto tangkap layar produk minyak goreng diskon dalam aplikasi Klik Indomaret dan Web Alfagift yang diunggah pada Selasa (22/4/2025). Berikut daftar minyak goreng murah yang masuk dalam katalog promo Indomaret dan Alfamart hari ini. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut katalog promo JSM Indomaret, Alfamart, dan Superindo yang memberikan banyak produk untuk pelanggan setia-nya hari ini Selasa, 22 April 2025.

    Katalog promo JSM Indomaret, Alfamart, dan Superindo kali ini menyediakan beberapa produk pilihan.

    Terdapat banyak produk pilihan dengan diskon menggiurkan bagi Tribunners.

    Mulai dari produk kebutuhan sehari-hari, makanan ringan, sampai keperluan bayi.

    Inilah daftar produk diskon yang masuk dalam katalog promo JSM Indomaret, Alfamart, dan Superindo hari ini, Selasa, 22 April 2025 yang bisa menjadi pilihan Tribunners :

    INDOMARET

    PROMO HEMAT MINGGU INI – INDOMARET Periode: 17–23 April 2025

    Minyak Goreng TROPICAL 2L Rp. 39.400
    Minyak Goreng FILMA Refill 2L Rp. 39.200
    Minyak Goreng SUNCO 2l Rp. 39.600
    FRISIAN FLAG Kental Manis Putih / Cokelat 545g Rp. 15.900

    INDOMARET Facial Tissue Non Perfumed 900g Rp. 35.900
    ABC Coffee Drink Milk Coffee / Chocomalt Coffee 200ml Rp. 3.800
    SEDAAP MIE (Goreng, Kuah, Korean Spicy, dll) 3 pcs Rp. 8.500

    BANGO Kecap Manis Refill 550/520ml Rp. 21.500
    HAPPYTOS Snack Tortilla Chips Merah / Hot Chili 140g Rp. 9.900
    HYDRO COCO Natural Health Drink 500ml Rp. 12.500
    KAPAL API Kopi Bubuk Special Merah 380g Rp. 49.900
    PEPSODENT Pasta Gigi Herbal 190g Rp. 15.500
    LUX Sabun Mandi Cair Refill 450/400ml (semua varian) Rp. 19.900
    SERASOFT Shampoo 170ml (semua varian) Rp. 16.900
    AZARINE Hydrasoothe Sunscreen Gel SPF 45 (20ml + 30ml) Rp. 35.100
    GENTLE GEN Deodorant Anti Keringat / Morning Breeze / Anti Bakteri 750/700ml Rp. 13.900
    SO KLIN Softener Refill 770/720/790ml Rp. 15.600
    HAPPY NAPPY Smart Pants M32 / L28 / XL25 / XXL24 Rp. 42.900

    PROMO PALING MURAH – INDOMARET Periode: 17–23 April 2025

    YOU C1000 Isotonik Drink Orange / Lemon Water 500ml Rp. 5.900
    SUNLIGHT Pencuci Piring 650/625/600/560ml (semua varian) Rp. 9.500
    FLORIDINA Juice Pulp Orange / Coco 350ml Rp. 2.800
    Popok MAMY POKO Pants Standart NB-S44 / S38 / M32 / L28 Rp. 49.900
    NABATI Wafer Richeese / Richoco / Korean Goguma / Cocopandan 110g Rp. 5.900
    ULTRA Susu Cair Steril 1L (semua varian kecuali Low Fat) Rp. 17.900
    LUWAK White Koffie Original / Less Sugar 9’s Rp. 13.500
    K NATURAL WHITE Brightening Body Wash 420/400ml (semua varian) Rp. 13.900
    FIESTA Bakso / Sausage / Siomay Ready To Go 54/60/65g (semua varian) Rp. 6.000

    ALFAMART

    Promo ALFAMART PSM 16-23 April 2025

    Frisian Flag UHT Omega Cokelat / Stroberi 6x115ml, PF Cokelat / Stroberi / F.Cream TP 225ml Mulai Rp. 5.200
    Aqua Air Mineral PET 600ml (2 pcs) Rp. 6.000 (Pulau Jawa, Bali, Medan)
    Aqua Air Mineral PET 1500ml (2 pcs) Rp. 11.900 (Pulau Jawa, Bali, Medan)
    Pucuk Harum Teh 350ml (2 pcs) Rp. 6.000
    Pucuk Harum Teh PET 1.3L Rp. 10.900
    Maxicorn BBQ / Roasted Corn 140g Rp. 9.900
    Chitato Lite Nori Seaweed, Beef BBQ, Salmon Teriyaki, Ayam Bawang 68g, Aburi Seaweed 65g Rp. 9.900
    Rinso Deterjen Matic 770g / Ref 510–565ml Rp. 9.500 – Rp. 15.900
    H&S Shampoo 160ml All Varian Rp. 21.900
    H&S Shampoo 300ml Rp. 42.700
    Lifebuoy Body Wash 400–450ml (varian Lemon), Refill 800–825ml Rp. 18.900 – Rp. 33.900 – Rp. 48.900

    SUPERINDO

    Katalog Awal Pekan periode 21-24 April 2025

    Minyak goreng Sania pouch 2L Rp38.300
    Minyak Sania Royale rice bran oil 1L Rp75.900
    Popok Fitti Rp40.900
    Popok Mamy Poko Rp50.900
    Popok Sweety Rp46.900
    Popok Confidence Rp57.900
    Pop Mie kuah pedas beli 2 Rp4.750
    Indomie mie premium, pop mie goreng (kuah korean) Rp4.990
    My baby minyak telon Rp18.900
    Mity baby tissue basah antiseptic Rp12.490
    Mister Potato Snack 106gr rp14.450
    Pronas corned Rp16.900
    Sabun Giv 400ml Rp12.900
    Rinso cair 565 pouch Rp10.500
    Molto pure 1.6L Rp39.900
    sunlight Rp11.900
    so soft detergen cair rp12.500
    Downy 950ml Rp28.500

    (Tribunnews/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah viral karena penampilannya di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Nathalie Holscher menyatakan kesiapannya untuk mendukung promosi daerah tersebut apabila diminta.

    Hal ini diungkapkan menyusul ajakan dari Anggota DPR Rusdi Masse Mappasessu (RMS), yang memintanya kembali mengunjungi Sidrap, tetapi bukan sebagai DJ, melainkan dalam kapasitas untuk mendukung pengembangan pariwisata dan budaya lokal.

    “Kalaupun saya diminta mempromosikan Kota Sidrap, saya siap dan dengan senang hati. Namun, permasalahan yang terjadi ini berbeda. Saat itu, tugas saya hanya untuk menghibur di salah satu kelab malam yang mengundang saya,” ujar Nathalie dalam unggahan Instagram Stories beberapa waktu lalu.

    Jika benar akan kembali berkunjung dalam rangka promosi budaya, tentu menarik apabila Nathalie Holscher juga memperkenalkan pada kekayaan kuliner khas Sidrap, salah satunya adalah nasu palekko, hidangan tradisional yang begitu lekat dengan identitas masyarakat Bugis.

    Makanan berbahan dasar daging itik ini terkenal dengan rasa pedas yang khas serta aroma rempah yang kuat. Bagi masyarakat Bugis, nasu palekko bukan sekadar hidangan, tetapi juga warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Secara etimologis, “nasu” berarti masakan, sedangkan “palekko” merujuk pada teknik memasak dengan menggoreng kering atau menumis daging dengan sedikit kuah dan rempah yang pekat. Daging itik dipotong kecil-kecil agar bumbu meresap sempurna. Kini, varian dengan daging ayam juga mulai banyak dijumpai sebagai alternatif. Teknik pengolahan ini menciptakan rasa pedas yang menggigit dan cita rasa khas yang sulit dilupakan.

    Mengulas Proses Pembuatan Nasu Palekko

    Pembuatan nasu palekko dimulai dari pemilihan daging bebek atau ayam, yang kemudian dipotong kecil. Potongan tersebut dibumbui dengan campuran rempah pilihan, seperti bawang putih, lengkuas, jahe, cabai, serta asam yang menambah kesegaran rasa.

    Hasil akhirnya adalah sajian dengan rasa pedas, gurih, dan sedikit asam yang berpadu sempurna. Hidangan ini kerap disajikan dalam acara keluarga atau adat sebagai simbol kebersamaan dan tradisi yang dijaga erat oleh masyarakat Bugis.

    Jejak Sejarah dan Budaya Nasu Palekko

    Konon, hidangan ini bermula dari kebiasaan petani dan pemburu di sekitar Danau Sidenreng yang memasak daging itik dengan cara sederhana, tetapi tahan lama untuk bekal di ladang atau saat berburu. Teknik memasak ini bertahan hingga kini dan menjadi salah satu ikon kuliner Sidrap yang kaya akan filosofi lokal.

    Lebih dari Sekadar Hidangan

    Nasu palekko bukan hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga membawa nilai-nilai kekeluargaan, ketekunan, serta semangat menjaga warisan leluhur. Di Sidrap, beberapa rumah makan bahkan hanya memasaknya berdasarkan pesanan agar kualitas dan kesegarannya terjaga.

    Seporsi nasu palekko biasanya dijual seharga Rp 20.000, lengkap dengan nasi putih hangat dan pisang sebagai pelengkap untuk meredakan rasa pedas.

    Kini, nasu palekko telah merambah ke berbagai restoran di Sidrap, Parepare, bahkan Makassar. Hidangan ini menjadi daya tarik kuliner bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa khas Sulawesi Selatan. Festival kuliner Bugis yang rutin digelar turut memperkenalkan kelezatan nasu palekko kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara.

    Jika Nathalie Holscher benar-benar berniat membantu mempromosikan budaya Sidrap, mencicipi dan mengenalkan nasu palekko kepada publik bisa menjadi langkah kecil yang bermakna besar. Tak hanya memperluas wawasan soal kekayaan kuliner Indonesia, juga memperkuat citra positif Sidrap sebagai daerah yang tak hanya punya hiburan, tetapi juga budaya dan rasa yang luar biasa.

  • Memaknai Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan

    Memaknai Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan

    Bisnis.com, JAKARTA- Dalam tradisi Hindu di Bali, Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan dua perayaan besar yang memiliki makna spiritual mendalam.

    Meski sering disebut bersamaan, keduanya memiliki perbedaan dalam waktu pelaksanaan, makna, dan rangkaian upacaranya. Bagi sebagian umat Hindu, Galungan dan Kuningan dipahami sebagai dua momen yang saling melengkapi dalam merayakan kemenangan kebaikan dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan para leluhur.

    Apa Itu Hari Raya Galungan dan Kuningan?

    Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, Senin (21/04/2025), Hari Raya Galungan merupakan salah satu Hari Raya Besar Umat Hindu yang sarat akan makna filosofis, terutama terkait pertarungan antara kebaikan (dharma) dan kejahatan (adharma) dalam kehidupan manusia.

    Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali (sekitar enam bulan dalam kalender Bali) dan juga memperingati terciptanya alam semesta. Dalam bahasa Jawa Kuno, “Galungan” memiliki arti “bertarung”, dan juga berasal dari kata “dungulan” yang berarti “menang”.

    Sementara itu, dilansir dari balisafarimarinepark.com, Senin (21/04/2025), Hari Raya Kuningan atau Tumpek Kuningan adalah puncak sekaligus penutup dari rangkaian Hari Raya Galungan.

    Dirayakan sepuluh hari setelah Galungan, Kuningan merupakan momen perpisahan antara umat manusia dengan roh leluhur yang telah datang ke dunia. Pada hari ini, umat Hindu membuat nasi kuning sebagai simbol kemakmuran, rasa syukur, dan suksmaning idep (kesadaran spiritual sebagai manusia).

    Kapan Hari Raya Galungan dan Kuningan Dirayakan?

    Di Indonesia, Hari Raya Galungan pada tahun 2025 jatuh pada hari Rabu, 23 April 2025 (Buda Kliwon Wuku Dungulan), dan Hari Kuningan dirayakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2025 (Saniscara Kliwon Wuku Kuningan).

    Rangkaian Acara Galungan

    Perayaan Galungan tidak hanya berlangsung pada hari utamanya, tetapi diawali dengan serangkaian upacara persiapan:

    * Penyekeban (tiga hari sebelum Galungan): masyarakat mulai memasak pisang untuk sesajen. Kata “penyekeban” berarti “menutup”, karena pisang yang masih mentah ditutup dalam kendi agar cepat matang.

    * Penyajaan (dua hari sebelum Galungan): merupakan waktu bagi umat Hindu untuk merenung dan juga menyiapkan jaja—kue tradisional Bali yang digoreng dari tepung beras.

    * Penampahan (satu hari sebelum Galungan): hari penyembelihan babi atau ayam yang dagingnya akan digunakan untuk sesajen. Pada hari ini juga masyarakat membuat penjor, simbol kemenangan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penjor dibuat dari bambu melengkung dan dihiasi ornamen, melambangkan Gunung Agung, sungai, serta tempat persembahan (sanggah).

    * Hari Galungan: sejak pagi hari, umat Hindu melakukan persembahyangan di rumah, kemudian ke pura-pura di sekitar lingkungan. Tradisi mudik juga menjadi bagian dari Galungan, di mana keluarga yang merantau kembali ke kampung halaman untuk sembahyang bersama. Sehari setelahnya, disebut Umanis Galungan, diisi dengan kunjungan ke keluarga dan kerabat untuk mempererat tali silaturahmi.

    Rangkaian Acara Kuningan

    Dilansir dari lovebali.baliprov.go.id, Senin (21/04/2025), Hari Kuningan dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan dan dimulai sejak pagi hari. Umat Hindu mempersiapkan sesajen, melakukan persembahyangan, serta memanjatkan doa kepada para dewa dan leluhur yang diyakini turun ke bumi untuk menerima persembahan.

    Keunikan Hari Kuningan adalah bahwa seluruh prosesi harus selesai sebelum pukul 12 siang (tengai tepet). Hal ini karena dipercayai bahwa para dewa dan roh leluhur hanya tinggal di dunia selama setengah hari sebelum kembali ke kahyangan atau alam asal mereka.

    Waktu pelaksanaan ini juga mencerminkan keseimbangan hidup. Pagi hingga tengah hari dianggap sebagai waktu yang dipenuhi energi positif, sehingga diyakini menjadi waktu terbaik untuk berdoa.

    Simbol upacara Kuningan mencakup berbagai jenis jejahitan atau hiasan yang bermakna sebagai perlengkapan perang spiritual seperti tamiang kolem, ter, ending, dan wayang. Meskipun berlangsung singkat, Hari Kuningan penuh dengan nilai-nilai spiritual yang mengingatkan manusia akan pentingnya rasa syukur dan keharmonisan hidup.

    Hari Raya Galungan dan Kuningan bukan sekadar perayaan keagamaan, melainkan juga bentuk refleksi mendalam tentang kehidupan, kebaikan, dan hubungan manusia dengan leluhur dan alam semesta.

    Melalui rangkaian upacara dan simbol-simbol yang kaya makna, umat Hindu diajak untuk selalu menjaga keharmonisan, memperkuat spiritualitas, serta mengingat bahwa dalam setiap kemenangan ada rasa syukur yang harus terus dijaga. (Siti Laela)

  • KH Ahmad Hidayatullah Zarkasyi Puji IKPM Yogyakarta saat Halal Bihalal di PP Ibnul Qoyyim Yogyakarta

    KH Ahmad Hidayatullah Zarkasyi Puji IKPM Yogyakarta saat Halal Bihalal di PP Ibnul Qoyyim Yogyakarta

    TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA – Prof. Dr. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA., mengaku senang menghadiri halal bihalal IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Cabang Yogyakarta di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim yang dinaungi Yayasan PDHI.

    Acara ini turut dihadiri Dr. Yusron, MA., Ketua Yayasan  PDHI Yogyakarta; Prof. Dr. Siswanto Masruri, alumni Gontor 1971 dan Direktur Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta; Ustaz Lutfi Yuniarto; Ustaz Dr. H. Herianda Siregar Lc, MA., Ketua IKPM Yogyakarta; dan Ustaz Najib, pengasuh PP Ibnul Qoyyim Yogyakarta.

    “Sebelum kami datang ke sini, saya sudah membayangkan akan bertemu dengan IKPM paling sempurna di Indonesia. Gayanya tidak ada yang menyamai dan sedahsyat IKPM Yogyakarta,” puji Kiai Hidayatullah dalam tausyiahnya pada Minggu (20/4/2025).

    Ustaz Hidayatullah, demikian beliau akrab disapa para santrinya, menerangkan bagaimana profesi dan ilmu beserta pengamalannya. Ia menjelaskan di Gontor ada adagium yang akrab di antara para santri, yaitu al-ilmu bila ‘amalin kasy-syajari bila tsamari (ilmu tanpa diamalkan seperti pohon tanpa buah, red). 

    “Tapi orang Jogja mengatakan, ‘tidak ustaz, diubah: al-‘amalu bil ‘ilmi (pekerjaan itu didasari pada ilmu atau pengetahuan, red). Jadi, pekerjaan itu harus dikalkulasi dan dihitung dengan saksama. Kita menghitung hidup kita itu untuk apa, maka kita akan mengatakan ‘ibadahku, hidupku, matiku, hanya untuk Allah semata,’” tegas Ustaz Hidayatullah.

    Pria yang masih keluarga Trimurti Pondok Modern Gontor itu turut mendoakan semoga IKPM Yogyakarta beserta warganya mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT dan dikaruniai istiqomah dalam perjuangan dan ibadah kepada-Nya. 

    Selaku tuan rumah sekaligus mewakili Yayasan PDHI, Dr. Yusron sangat antusias dan menyambut baik halal bihalal IKPM Yogyakarta. Menurutnya, PP Ibnul Qoyyim mempunyai ikatan kuat dengan PM Gontor. 

    “Saya ini alumni PP Ibnul Qoyyim tapi sangat erat dengan Gontor. Sahabat-sahabat dan support system PP Ibnul Qoyyim juga digerakkan oleh alumni Gontor. Bahkan, bisa dibilang sanad keilmuan saya dari Gontor. Apalagi sejak S1, S2, dan S3 semua dosen saya dari Gontor. Ini membuktikan begitu dekatnya Ibnul Qoyyim ini dengan Gontor,” cerita Dr. Yusron.

    Dalam kesempatan tersebut, Ketua IKPM Yogyakarta Dr. Herianda menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah PP Ibnul Qoyyim dan para sesepuh serta seluruh warga IKPM Yogyakarta. Tak lupa ia mengucapkan selamat datang kepada Prof. Dr. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, MA.

    Ia menjelaskan halal bihalal ini sudah menjadi acara tahunan. Dr. Yusron tak memungkiri dalam berorganisasi selalu banyak dinamikanya, termasuk di IKPM Yogyakarta. Apalagi orang-orangnya sangat majemuk dari berbagai daerah dan latar belakang.

    “Rata-rata kami bukan berasal dari Jogja. Banyak yang aslinya pendatang atau naturalisasi, seperti Pak Iping (Lutfi) dan saya juga warga naturalasisasi. Tapi kita santri Gontor. Semua terlahir dari rahim ideologis yang sama. Kita tidak membedakan perbedaan itu dan saat ini kita warga IKPM Jogja,” ujar Dr. Herianda.

    Halal Bihalal kali ini turut dimeriahkan dengan Pasar Santri di halaman PP Ibnul Qoyyim. Berbagai produk dari alumni Gontor Yogyakarta dijajakan di sini, dari Mie Ayam Buronan, Lugaru Café, Sekakrat Putra Arloji, Idea. Id, Lavi Kebab, Deloano Glamping and Adventure, maraifit, Ayam Geprek Sa’I, annasya.id (Daster) dan lain sebagainya.

    IKPM Yogyakarta merupakan wadah komunikasi antaralumni Pondok Modern Gontor baik yang selesai masa studinya maupun yang tidak selesaiIkatan ini menjadi komunikasi bagi orangtua santri dan alumni yang berada di Yogyakarta serta pondok-pondok alumni Gontor.