Hewan: Ayam

  • Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi Indonesia pada April 2025 tercatat 1,17% secara bulanan (month-to-month) yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan. Meskipun demikian, beberapa komoditas pangan mengalami deflasi, seperti cabai rawit dan daging ayam ras.

    BPS juga melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2025 naik menjadi 108,47, dari sebelumnya 107,22 pada Maret 2025. Secara tahunan (year-on-year, YoY), inflasi tercatat sebesar 1,95%, sementara inflasi tahun kalender (YTD) berada di angka 1,56%.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan tarif listrik menjadi komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,97%.

    “Emas perhiasan juga memberikan andil inflasi sebesar 0,16%, sedangkan komoditas lain seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,06%, 0,04%, dan 0,03%,” ungkap Pudji, di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Pudji menambahkan, di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti cabai rawit, yang mencatatkan deflasi 0,08%, diikuti oleh daging ayam ras dengan deflasi 0,06%, dan telur ayam ras yang juga mengalami deflasi sebesar 0,04%.

    BPS juga mencatatkan inflasi tertinggi pada April 2025 terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami kenaikan sebesar 5,21% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,98%. Komoditas yang dominan dalam kelompok ini adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api.

    Selain itu, komponen inti tercatat mengalami inflasi 0,31%, dengan andil inflasi 0,20%, yang dipengaruhi oleh harga emas perhiasan dan mobil. Sementara itu, komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi sebesar 0,04%, memberikan andil deflasi 0,01%, dengan cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, dan jagung manis sebagai komoditas utama penyebab deflasi.

    “Meskipun inflasi bulanan pada April 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan harga di sektor perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor utama penyumbang inflasi bulan ini,” ungkap Pudji lagi.

    (rrd/rrd)

  • Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat

    Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat

    Dokumentasi – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda (kiri) mengecek peternakan ayam. ANTARA/HO-Humas Kementan

    Kementan: Harga ayam hidup mulai naik usai pengawasan diperkuat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, harga ayam hidup mulai naik setelah dilakukan pengawasan distribusi dan produksi untuk menjaga stabilitas pasokan serta melindungi peternak dari harga yang merugikan.

    “Terkait harga ayam hidup yang sempat jatuh ke kisaran Rp13.000 per kg, Kementan telah melakukan sejumlah langkah intervensi,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda di Jakarta, Jumat.

    Langkah intervensi tersebut mencakup pengendalian produksi day old chick (DOC) final stock; afkir indukan; dan mendorong perusahaan integrator, pembibit, pabrik pakan, dan importir bahan baku pakan untuk menyerap ayam hidup dari peternak mandiri berukuran di atas 2,4 kg dengan harga minimal Rp17.000 per kg berat hidup.

    Pemerintah juga menerbitkan surat edaran yang melarang peredaran telur tetas sebagai telur konsumsi guna menjaga kestabilan harga telur dan menegakkan ketentuan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2024.

    “Larangan ini bertujuan untuk mencegah efek psikologis pasar yang dapat menekan harga telur konsumsi,” ujarnya.

    Kebijakan tersebut terbukti berdampak positif terhadap harga telur ayam ras di tingkat peternak yang sempat menurun usai Lebaran dan kini mulai menunjukkan tren kenaikan yang menggembirakan. Kementan bergerak cepat menanggapi penurunan harga ayam hidup di bawah biaya produksi melalui penguatan pengawasan distribusi, penegakan regulasi, dan intervensi demi melindungi kelangsungan usaha peternakan rakyat.

    Agung menegaskan bahwa Permentan Nomor 10 Tahun 2024 merupakan instrumen utama untuk menata tata niaga unggas secara berkeadilan, efisien, dan berorientasi pada modernisasi industri unggas nasional. Peraturan ini juga mewajibkan pelaku usaha unggas dengan kapasitas lebih dari 60 ribu ekor per minggu memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) untuk mempercepat hilirisasi unggas dalam bentuk karkas yang higienis.

    Pemerintah memperkuat koordinasi dengan pelaku usaha dan pemda agar distribusi ayam tidak lagi menumpuk dalam bentuk hidup di pasar, melainkan dalam bentuk olahan yang lebih stabil. Saat ini harga ayam hidup telah naik ke kisaran Rp17.000–Rp19.000 per kilogram dan diharapkan segera mencapai Rp21.000 menuju harga acuan penjualan sebesar Rp23.000 per kilogram.

    Sumber : Antara

  • Mengenal Mie Yamin C7 Plus, Destinasi Populer Menikmati Mi dan Bakso di Kemayoran

    Mengenal Mie Yamin C7 Plus, Destinasi Populer Menikmati Mi dan Bakso di Kemayoran

    Liputan6.com, Bandung – Mie yamin adalah salah satu sajian mi yang populer di Indonesia terutama di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Mi ini memiliki ciri khas berupa mie kuning yang direbus lalu diaduk dengan bumbu kecap manis sehingga menghasilkan rasa yang gurih sekaligus sedikit manis.

    Nama “yamin” sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang berarti “mie asin” atau “mie berbumbu” meskipun dalam versi lokal rasanya lebih condong ke arah manis karena penggunaan kecap.

    Salah satu keunikan dari mie yamin adalah teksturnya yang kenyal dan lembut karena biasanya mie ini disajikan dengan tambahan topping seperti ayam cincang, sawi rebus, dan taburan bawang goreng.

    Tidak jarang, mie yamin juga dipadukan dengan pelengkap lain seperti bakso, pangsit rebus, atau pangsit goreng membuat hidangan ini semakin kaya rasa dan tampilan. Kombinasi tersebut sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.

    Adapun mie yamin selalu menjadi pilihan favorit terutama ketika seseorang ingin menikmati bakso. Biasanya, ketika memesan bakso di restoran atau warung banyak orang memilih mie yamin sebagai teman makan bakso ketimbang hanya sekadar nasi atau bihun.

    Tekstur mie yang kenyal dan rasa manis gurih dari bumbu yamin berpadu sempurna dengan kuah bakso yang gurih menciptakan keseimbangan rasa yang memanjakan lidah. Selain rasanya yang lezat, mie yamin juga bisa disajikan dalam versi kering dengan kuah terpisah.

    Belakangan ini terdapat tempat makan kuliner mie yamin yang cukup populer di Jakarta Pusat yaitu Mie Yamin C7 Plus.

  • Daftar Makanan Tinggi Trans Lemak di RI dan Bahayanya

    Daftar Makanan Tinggi Trans Lemak di RI dan Bahayanya

    Jakarta

    Konsumsi lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme. Semakin sering lemak trans dikonsumsi dan digunakan, risiko penyakit makin besar. Saking bahayanya, beberapa negara melarang penggunaan lemak trans sebagai bahan utama atau pendamping.

    Di Indonesia, lemak trans masih relatif sering digunakan dan dikonsumsi misalnya dalam industri makanan kemasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat datang ke Indonesia untuk menguji kandungan lemak trans dalam berbagai produk makanan.

    Apa Itu Lemak Trans?

    Dikutip dari situs Cleveland Clinic, lemak trans tidaklah dibutuhkan agar tubuh bisa berfungsi. Justru lemak trans ini merugikan kesehatan.

    Ada dua jenis lemak trans, yaitu lemak trans yang timbul secara alami dan lemak trans buatan dalam proses industri. Lemak trans alami muncul dari produk hewani seperti susu dan daging, namun kadarnya sangat rendah.

    Konsumen perlu memperhatikan kandungan lemak trans buatan dalam berbagai produk. Lemak trans adalah minyak cair diberi tambahan hidrogen agar menjadi padat. Minyak padat ini lebih awet dan memungkinkan penggunaan berulang sehingga hemat biaya.

    Daftar Makanan Tinggi Lemak Trans Buatan di RI

    Dalam catatan detikcom, kedatangan WHO pada Mei 2024 menguji 130 produk yang dipasarkan di Jakarta dan Bogor. Produk-produk tersebut masuk dalam kategori:

    Minyak dan lemakMargarin dan olesanMakanan kemasan dari bahan berlemak misal biskuit, kue kering, wafer, kue, dan roti.Makanan siap saji misal mi goreng, nasi goreng, ayam goreng, kentang goreng, dan roti.

    Temuan WHO menyatakan, beberapa jenis makanan mengandung lemak trans buatan lebih besar dari ambang batas penggunaan. WHO menetapkan batas penggunaan lemak trans buatan sebesar 2% dari total kandungan lemak dalam makanan.

    Tanpa menyebutkan merek, berikut daftar makanan dengan kandungan lemak trans buatan melebihi standar WHO 2 persen atau 2 gram per 100 gram total lemak:

    Kategori Makanan Kemasan

    Wafer salut cokelat dengan isian cokelat impor: 2,38 gram per 100 gram lemak.Biskuit pai polos produksi dalam negeri: 9,34 gram per 100 gram lemak.Kue red velvet produksi dalam negeri: 2,33 gram per 100 gram lemak.

    Kategori Makanan Siap Saji Panggang

    Martabak cokelat (Jakarta): 4,19 gram per 100 gram lemak.Roti maryam cokelat (Bogor): 6,48 gram per 100 gram lemak.Roti maryam cokelat (Jakarta): 4,50 gram per 100 gram lemak.Kroisan (toko): 2,09 gram per 100 gram lemak.Kroisan dengan isian cokelat (kemasan pabrikan): 5,34 gram per 100 gram lemak.

    Kategori Lemak dan Minyak

    Mentega putih (Bogor): 2,40 gram per 100 gram lemak.Mentega putih/shortening produk dalam negeri: 4,21 gram per 100 gram lemak.Campuran margarin dan mentega: 22,68 gram per 100 gram lemak.Bahaya Lemak Trans

    Lemak trans buatan berbahaya bagi tubuh karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Berikut sejumlah bahaya lemak trans yang dikutip dari Healthline:

    1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Lemak trans buatan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Berdasarkan sejumlah studi, mengonsumsi lemak trans akan meningkatkan kolesterol jahat (LDL). Kolesterol jahat ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau jantung.

    2. Berisiko Menyebabkan Peradangan

    Sejumlah penelitian menunjukkan hubungan antara lemak trans buatan dengan peningkatan penanda inflamasi atau peradangan, terutama pada orang dengan berat badan berlebih.

    Peradangan ini menjadi salah satu penyebab utama berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, sindrom metabolik, diabetes, dan radang sendi.

    3. Merusak Pembuluh Darah

    Lemak trans diyakini dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, yang dikenal sebagai endotel. Penelitian menunjukkan minuman dengan kadar lemak trans tinggi merusak fungsi lapisan pembuluh darah dan bisa mempengaruhi kinerja jantung.

    4. Meningkatkan Risiko Kanker

    Terdapat studi yang meneliti efek lemak trans pada kanker. Disebutkan bahwa ada hubungan antara asupan lemak trans dan peningkatan kanker payudara, prostat, dan kolorektal.

    5. Mungkin Berkaitan dengan Diabetes

    Ada kemungkinan kaitan konsumsi lemak trans dengan diabetes. Namun hubungan keduanya tidak sepenuhnya jelas. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

    Dengan tingginya kadar lemak trans buatan dalam produk makanan, konsumen sebaiknya mengecek kandungan zat tersebut lebih dulu untuk memastikan aman dikonsumsi.

    (bai/row)

  • UMKM Kok Sarno Terbang Sampai Pelosok Negeri Berkat KUR BRI  – Halaman all

    UMKM Kok Sarno Terbang Sampai Pelosok Negeri Berkat KUR BRI  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Lorong sempit yang hanya muat satu sepeda motor di Kampung Makam Bergolo, Kecamatan Serengan, Solo, siang itu terasa lengang.

    Rumah-rumah berdempetan, sebagian temboknya mulai kusam, tapi di balik kesederhanaan itu, ada suara-suara yang mencerminkan kehidupan, gesekan bulu ayam, suara jahitan, dan tawa ringan dari ba[ak-bapak yang bekerja sambil bercengkerama.

    Di sinilah, industri rumahan shuttlecock tumbuh seperti akar pohon yang diam-diam menghidupi tanah, senyap, tapi kuat.

    Sarno, pria 59 tahun yang dikenal ramah dan bersahaja oleh warga setempat, adalah penggerak utama denyut ekonomi kecil itu.

    Ia bukan sekadar perajin, tapi juga pewaris tradisi yang sudah mengakar sejak 1988, meneruskan usaha yang dibangun orang tuanya.

    Di rumahnya yang sederhana namun tertata rapi, Sarno menata lemari berisi kok berbagai jenis dengan merek andalan yaitu T3.

    Merek ini bukan sekadar label dagang, melainkan simbol ketekunan, jatuh bangun, dan solidaritas warga kampungnya.

    Dulu, lebih dari 60 orang ikut membantunya memproduksi kok.

    Kini, sekitar 20-an pekerja tetap setia mengolah bulu ayam menjadi barang bernilai tinggi.

    “Mereka ada yang kerja di sini, ada yang dibawa ke rumah. Fleksibel, yang penting beres,” kata Sarno ditemui Tribunnews pada Senin (21/4/2025).

    Yang menarik, banyak dari para pekerja itu adalah ibu-ibu rumah tangga.

    Tangan-tangan halus itu kini lihai menjahit kok, menyelesaikan tahapan finishing, dan memastikan hasil akhir tetap prima.

    Satu buah kok melewati delapan tahapan, dikerjakan oleh delapan tangan berbeda.

    Mulai dari memilah bulu ayam, yang harus dari ayam kampung jantan berkualitas tinggi hingga akhirnya siap dikemas.

    Dalam seminggu, Sarno bisa memproduksi hingga 600 lusin kok.

    Dalam sebulan, bisa tembus lebih dari 2.000 lusin, dengan harga jual bervariasi dari Rp50.000 hingga lebih dari Rp100.000 per lusin, tergantung kualitas.

    Pasarnya bukan hanya Solo Raya, tapi juga merambah hingga Tasikmalaya, Purwokerto, dan kota-kota lain di Jawa.

    Bulu ayam sebagai bahan baku banyak didatangkan dari Demak dan Surabaya.

    “Kalau pas atlet Indonesia menang, permintaan naik tajam. Tapi kalau musim hujan atau puasa seperti sekarang, ya sepi,” tuturnya.

    Namun dalam setiap musim, baik surut maupun banjir pesanan, Sarno tetap punya satu prinsip: berbagi rezeki dengan orang sekitar.

    Upah yang ia berikan bahkan lebih tinggi dari UMK Kota Solo, dengan sistem kerja borongan.

    “Namanya kerja rumahan, terserah mereka mau mulai jam berapa. Yang penting selesai dan kualitas bagus,” ujarnya.

    Sarno tahu betul, keberhasilan usahanya tak hanya berdampak pada omzet pribadi, tapi juga pada perut banyak orang yang menggantungkan hidup dari shuttlecock.

    Maka ketika ada mantan karyawan yang keluar dan membuka usaha kok sendiri, Sarno tak merasa tersaingi.

    “Kalau ada pesanan banyak, ya saya gandeng lagi mereka. Kita saling bantu,” katanya ringan.

    Kenaikan pesanan biasanya datang jelang 17 Agustus, saat masyarakat berlomba mengadakan turnamen bulutangkis tingkat RT hingga kecamatan.

    Namun, lonjakan permintaan itu juga membuat harga bulu ayam meroket.

    “Sekarang cari bulu itu susah, mahal, makanya kami produksi jauh hari sebelumnya,” katanya sambil menatap rak yang sudah dipenuhi stok produksi.

    Bantuan BRI

    Di balik ceritanya yang inspiratif, ada satu nama yang terus ia sebut penuh rasa syukur yakni lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.

    “Saya nasabah lama. Dulu pertama kali pinjam cuma Rp1,5 juta. Sekarang plafon pinjaman sudah bisa sampai Rp100 juta,” katanya.

    Sarno mengaku sempat pindah ke bank lain, tapi segera balik karena merasa bunga di BRI lebih ringan dan prosesnya mudah.

    Dari situlah kemudian terbentuk klaster UMKM shuttlecock T3.

    KOK SOLO – Pengrajin kok di Serengan, Solo (Tribunnews.com/Chrysnha Pradipha)

    Kini, dia juga menjadi koordinator kredit kelompok lewat program Kredit Cepat (Kece) tanpa agunan dari BRI.

    “Kalau karyawan butuh modal, saya bantu ajukan. Angsuran dipotong dari gaji, jadi aman,” jelas Sarno.

    Salah satu pekerjanya, Lasiman, adalah contoh nyata bagaimana usaha kecil bisa mengubah nasib seseorang.

    Sejak usia 17 tahun, ia ikut membuat kok bersama Sarno.

    Sempat merantau, akhirnya ia kembali ke Solo dan menetap.

    “Saya ini orang kecil, rumah dulu masih tanah lantainya. Tapi dari kerja dan kredit BRI, saya bisa benahi rumah, bikin kamar mandi, sekolahkan anak,” ucap Lasiman lirih.

    Kini, di usia 54 tahun, Lasiman tinggal di rumah layak huni, hasil dari perjuangan panjang dan kerja keras yang tak pernah henti.

    Penyaluran KUR di BRI Cabang Solo Slamet Riyadi tercatat telah mencapai Rp736,86 miliar hingga 2 Maret 2025.

    Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Eko Hary Wijayanto, menyebutkan total penyaluran tersebut disalurkan kepada 29.273 debitur.

    Menurut Eko, mayoritas penerima KUR merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki karakteristik usaha layak namun belum sepenuhnya bankable.

    “Pelaku UMKM ini menggunakan KUR untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, pembelian inventaris, peralatan, renovasi usaha, hingga pengembangan produk,” jelasnya.

    Ia menambahkan, penggunaan dana KUR di wilayah Solo sebagian besar digunakan sebagai tambahan modal usaha.

    KUR dinilai tidak termasuk dalam kategori kredit bermasalah yang dapat dihapusbukukan atau dihapustagihkan, serta memiliki fleksibilitas dan kemudahan akses yang tinggi.

    Dengan sistem tersebut, KUR BRI diyakini turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui dukungan terhadap sektor UMKM yang terus berkembang.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempertegas komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran KUR.

    Hingga akhir Triwulan I tahun 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp42,23 triliun atau setara 24,13 persen dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Selama periode tersebut, sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI.

    Tak hanya dari sisi nilai kredit yang disalurkan dan jumlah debitur, BRI juga memastikan penyaluran KUR diarahkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dari penyaluran KUR sebesar 62,43 persen ke sektor produksi. Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan jumlah penyaluran terbesar, mencapai Rp18,09 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BRI konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per Maret 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,29 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional. BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.

    Hendy menambahkan bahwa fokus pada sektor pertanian merupakan bagian dari strategi BRI dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Dukungan terhadap sektor pertanian tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Hal ini sekaligus menunjukkan peran BRI dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang tangguh dan inklusif,” pungkas Hendy.

    (*)

  • Mahasiswi UINSU Medan Diduga Dicabuli Ustaz, Modus Kenalkan Kitab Agama Islam – Halaman all

    Mahasiswi UINSU Medan Diduga Dicabuli Ustaz, Modus Kenalkan Kitab Agama Islam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan berinisial NA (18) diduga dilecehkan oleh seorang ustaz.

    Terduga pelaku yang bernama Abu Hasan Al-Asyari. Dia juga menjadi asisten dosen di UINSU Medan.

    Ayah korban, IL, membeberkan kronologi kejadian dugaan pelecehan tersebut yang terjadi pada 9 April 2025.

    “Pelaku ini juga dosen yang masuk di UINSU, sebagai dosen pembantu, tapi juga beberapa kampus di Medan ini dia sebagai dosen tetap juga,” kata IL, Selasa (29/4/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Kepada ayahnya, NA yang tinggal di sebuah indekos mengaku dihubungi terduga pelaku secara tiba-tiba.

    IL mengatakan Abu Hasan mengabarkan lewat telepon bahwa dirinya sudah berada di dekat indekos NA. Terduga pelaku meminta korban untuk keluar.

    Karena sudah merasa akrab, korban bersedia keluar untuk menemui terduga pelaku di dalam mobilnya.

    Lalu, NA dijemput oleh Abu Hasan Al-Asyari dengan menggunakan mobil. 

    Korban sempat dibawa jalan-jalan ke arah Berastagi, atau Jalan Letjen Jamin Ginting.

    Di dalam mobil itu, korban dipaksa untuk menenggak minuman kemasan serta memakan makanan yang sudah dibeli terduga pelaku.

    Tak berselang lama, korban merasa lemas dan terduga pelaku mulai meraba bagian tubuh korban sepanjang perjalanan.

    Terduga pelaku kemudian membawa korban ke kamar hotel di wilayah Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

    “Setelah itu minuman itu disuguhkan secara paksa ke anak saya sampai tersedak, dan juga disuapkan makanan yang ada di tangannya ayam goreng dan sebagainya, kalau tak salah. Mungkin selama dalam perjalanan mereka melakukan pelecehan daripada seluruh anggota tubuh anak saya.”

    Sesampainya di hotel, terduga pelaku terlebih dahulu turun dari mobil dan berbincang dengan petugas hotel.

    Setelah itu, ia kembali ke mobil untuk menjemput korban dan membawanya masuk ke kamar.

    Di dalam kamar, pelaku mulai memeluk erat, melepas pakaian korban, serta mencumbunya, sementara korban mengaku berada dalam kondisi setengah sadar.

    Meski begitu, korban menyatakan tidak sempat mengalami pemaksaan hubungan seksual karena saat itu sedang menstruasi.

    “Lanjut ke ke tiga kali, kalau la mungkin tidak halangan, mungkin jadi hubungan badan yang akan dilakukan beliau tersebut. Setelah 3 kali, selanjutnya anak saya dibalikkan posisinya.”

    Menurut penuturan IL, putrinya sempat tertidur dalam kondisi setengah tak sadarkan diri sebelum akhirnya terbangun. 

    Setelah itu, korban meminta untuk diantar kembali ke indekos, dan permintaan tersebut dipenuhi oleh terduga pelaku.

    NA baru sadar bahwa dirinya menjadi korban dugaan pencabulan pada keesokan harinya. Ia juga mengalami trauma.

    “Paginya dia baru menyadari kok aku jadi sperti ini,” tutur ayah korban.

    Korban mengaku kepada IL kalau dirinya sudah mengenal terduga pelaku sejak beberapa waktu lalu.

    Abu Hasan Al-Asyari dikenal sebagai ustaz di daerah asalnya, Kabupaten Batu Bara.

    Selain itu, ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan pernah menjabat sebagai asisten dosen di kampus tempatnya menempuh pendidikan.

    Bahkan sebelum peristiwa dugaan pelecehanini terjadi, keduanya sempat bertemu.

    Pertemuan tersebut terjadi pada awal sekitar bulan Februari, dan pertemuan kedua disusul dengan makan siang bareng.

    Saat awal perkenalan, terduga pelaku menggunakan modus dengan memperkenalkan kitab-kitab terkait agama Islam.

    Pada pertemuan kedua yang berlangsung saat makan siang, korban merasa tertipu karena awalnya mengira terduga pelaku akan datang bersama istrinya.

    Namun, saat pertemuan berlangsung, pelaku justru datang seorang diri.

    “Modusnya, memperkenalkan kitab-kitab,” ungkap IL.

    Korban telah melaporkan Abu Hasan Al-Asyari ke Polda Sumut dengan nomor LP/B/637/IV/2025/SPKT/Polda Sumut tertanggal 29 April 2025.

    Ayah korban berharap pihak kepolisian segera meproses kasus yang melibatkan anaknya.

    “Mudah-mudahan saja laporan ini juga akan berjalan dengan baik.”

    Di sisi lain, Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon menyatakan, setelah menerima laporan korban, pihaknya akan menyelidikinya.

    Pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap korban, maupun terduga pelaku.

    “Laporannya sudah kami terima dan akan diproses,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon, Selasa (29/4/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Ustaz Sekaligus Asisten Dosen Modus Kenalkan Kitab, Dicekoki Bius

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

  • 5 Sambal Unik Khas Indonesia

    5 Sambal Unik Khas Indonesia

    3. Sambal pencit

    Sambal pencit atau lebih dikenal dengan sebutan sambal mangga menawarkan cita rasa asam yang segar. Mangga yang digunakan untuk membuat sambal ini adalah mangga muda atau dalam bahasa Jawa Timuran disebut pencit.

    Selain mangga muda, sambal pencit juga dibuat dengan menggunakan campuran cabai rawit, garam, terasi bakar, dan gula merah. Sambal pencit biasanya disantap sebagai pelengkap ikan bakar, ayam bakar, maupun olahan yang dibakar lainnya.

    4. Sambal tuktuk

    Sambal tuktuk khas Tapanuli dibuat dengan menggunakan andaliman dan ikan aso-aso. Ikan aso-aso adalah ikan kembung yang sudah diproses dengan cara diasapi.
Selain dua bahan tersebut, sambal ini juga menggunakan bumbu berupa bawang merah, bawang putih, cabai, rawit, cabai merah, garam, dan jeruk nipis. Penggunaan ikan kembung bisa diganti dengan ikan air tawar lainnya.

    5. Sambal tumpang

    Terakhir, ada sambal tumpang yang menggunakan tempe busuk atau tempe semangit sebagai bahan utama. Uniknya lagi, sambal ini bukan berbentuk cocolan, melainkan sayur berkuah santan.

    Sambal tumpang menggunakan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, kencur, ketumbar, santan, daun jeruk, gula, dan garam. Sambal ini bisa dengan mudah ditemukan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Penulis: Resla

  • Segarnya Soto Semarang, Sajian Soto Kuah Bening dan Ringan yang Gurih

    Segarnya Soto Semarang, Sajian Soto Kuah Bening dan Ringan yang Gurih

    Dalam seporsi soto semarang berisi suwiran daging ayam kampung, bihun, taoge, serta taburan daun bawang dan bawang goreng. Bahan-bahan tersebut disajikan di dalam mangkuk kecil bersama nasi hangat.

    Terakhir, siraman kuah yang gurih dan hangat menyempurnakan sajian soto semarang. Soto ini bisanya disantap dengan aneka sajian pelengkap, seperti irisan telur rebus, sate telur puyuh, sate usus, sate kerang, sate hati ayam, perkedel, kerupuk, tempe mendoan, keripik tempe, atau tempe garit.

    Soto ini biasanya disantap sebagai menu sarapan. Namun, ada pula yang menyantapnya saat siang maupun malam hari.

    Hingga kini, soto semarang masih menjadi salah satu sajian khas Semarang yang banyak digandrungi masyarakat lokal maupun wisatawan. Sajian ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai penjuru kota.

    Beberapa warung soto yang terkenal di Semarang adalah Soto Ayam Pak Man, Soto Bangkong, Soto Ayam Pak Harto, dan Soto Ayam Bokoran. Soto semarang menjadi kuliner khas Semarang yang wajib diburu selain lumpia, wingko babat. tahu gimbal, dan bandeng presto.

    Penulis: Resla

  • Belajar berwirausaha dari perempuan tangguh Paniai Papua

    Belajar berwirausaha dari perempuan tangguh Paniai Papua

    Mama Paskalina Kudiai dan putrinya Agustina Magai. ANTARA/Evarianus Supar

    Belajar berwirausaha dari perempuan tangguh Paniai Papua
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 30 April 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Keberadaan Mama Paskalina Kudiai yang berjualan menempati lapak di kawasan depan kompleks Pasar Sentral Timika, Papua Tengah, cukup menyita perhatian.

    Perempuan paruh baya berusia 54 tahun asal Paniai itu merupakan satu-satunya pedagang asli Papua di lokasi itu. Ia tidak pernah merasa minder bersaing dengan puluhan pedagang sayur, bumbu dapur dan bahan kebutuhan pokok lainnya yang merupakan warga non-Papua.

    Mama Paskalina sudah hampir 20 tahun berjualan di lokasi itu.

    “Saya berjualan di sini sejak pasar ini dibuka (sekitar tahun 2008). Dulu saya berjualan di pasar lama (eks Pasar Swadaya Timika),” tutur Mama Paskalina saat ditemui ANTARA di Pasar Sentral, Jalan Hasanuddin Timika baru-baru ini.

    Karena tekadnya yang kuat untuk bisa berjualan demi menghidupi keluarga, sejak awal Pasar Sentral Timika dibuka, Mama Paskalina mendaftar ke Disperindag Mimika untuk mendapatkan los atau lapak jualan.

    Ia menempati dua lapak jualan berukuran sekitar 4 meter x 3 meter.

    Aneka sayur-mayur, rempah-rempah atau bumbu dapur, aneka barang kios dan rambut palsu dijajakan setiap hari di tempat itu kepada para pelanggan atau konsumen setianya.

    Setiap hari ia harus bangun pagi. Pukul 05.00 WIT ia sudah bergegas menuju ke pasar dan baru pulang ke rumahnya di kawasan Jalan Busiri Ujung Timika sekitar pukul 20.00 WIT.

    Selama seharian penuh ia rela berdiri menjaga jualannya sekaligus melayani para pembeli.

    “Harus begitu to, kalau mau cari uang,” tuturnya dengan dialek kental Papua.

    Dulu, los yang disediakan oleh Disperindag Mimika yang kini ditempati berjualan oleh Mama Paskalina, diprioritaskan untuk para pedagang asli Papua.

    Namun sebagian besar dari mereka sudah menjual losnya kepada pedagang lain (pedagang non-Papua).

    Beberapa tahun lalu, Pemkab Mimika membangun sebuah pasar khusus ‘Mama-Mama Papua’ yang berjualan sayur-mayur, sagu dan aneka hasil alam lainnya di bagian tengah Pasar Sentral Timika.

    Namun, Mama Paskalina tidak tertarik berpindah jualan di pasar khusus ‘Mama-Mama Papua’.

    “Saya lebih senang berjualan di sini, pembelinya lebih banyak. Langganan saya juga sudah tahu tempat ini. Di sini kami semua bersaing,” tutur isteri dari David Magai, yang berprofesi sebagai peternak ayam.

     

    Modal sendiri

    Sejak awal merintis usahanya, ibu dari empat orang anak ini mengaku tidak pernah menyandarkan bantuan modal dari orang lain. Ia mengandalkan modalnya sendiri untuk membeli berbagai barang jualan, lalu dijual kembali dengan mendapatkan sedikit keuntungan bersih.

    “Tidak pernah terima bantuan dari mana-mana,” tuturnya.

    Meski hanya bermodal pas-pasan, Mama Paskalina terus bertekun dengan usahanya.

    Keuntungan dari hasil jualan dikelola kembali untuk menambah barang jualannya.

    “Kalau kita belanja dengan modal sekitar Rp3 juta, keuntungan bersih bisa dapat sampai Rp500 ribu. Itu yang kita putar terus untuk belanja barang lagi,” ujar Mama Paskalina yang mengaku tidak pernah bersekolah saat mengisahkan kiat-kiatnya menekuni bisnis jualan sayur-mayur.

    Adapun aneka sayur-mayur dibeli dari petani langganannya. Para petani langganannya langsung mengantarkan sayur ke pasar.
    Sementara bumbu dapur dan rempah-rempah dibeli dari para pedagang besar (distributor).

    Hasil dagangannya cukup laris, terutama pada hari Sabtu dan Minggu serta hari-hari raya besar keagamaan, semisal Natal-Tahun Baru, Idul Fitri dan lainnya.

    Sehari-hari, Mama Paskalina dibantu oleh empat putrinya untuk melayani para pembeli. Dari keempat putrinya, putri sulungnya, Ance Magai dan yang selalu setia mendampingi Sang Mama berjualan.

    Kerja keras Mama Paskalina berpeluh keringat menahan terik matahari dan terkadang basah kuyup diterpa hujan kini tidak sia-sia.

    Dari usaha yang dirintisnya itu, Mama Paskalina berhasil menyekolahkan tiga putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

    Anak keduanya yaitu Agustina Magai beberapa tahun lalu menyelesaikan pendidikan D-III Keperawatan Poltekes Timika. Kini Agiustina tercatat sebagai PNS bekerja di Puskesmas Pasar Sentral Timika.

    Anak ketiganya yaitu Yolanda Magai menyelesaikan pendidikan guru pada Kolose Pendidikan Guru (KPG) Timika dan kini sudah mengajar sebuah SD. Sedangkan si bungsu, Yuli Magai kini tengah menyelesaikan perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambatan Bulan Timika.

    Tidak itu saja, sebagian uang hasil dari usahanya digunakan untuk membangun rumah permanen, membiayai kebutuhan hidup sehari-hari serta membantu keluarganya di kampung di daerah Paniai, Papua Tengah.

    Bagi Mama Paskalina, sekolah merupakan jaminan untuk masa depan putri-putrinya.

    “Mama tidak sekolah, tidak tahu membaca, menulis dan menghitung. Tapi anak-anak harus sekolah, biar mereka bisa hidup mandiri,” kata Mama Paskalina yang kini dikaruniai 9 orang cucu.

    Meski sudah memasuki usia paruh baya, Mama Paskalina belum mau berhenti berjualan.

    “Nanti kita lihat, kalau masih sehat tetap berjualan,” tuturnya.

    Berharap ada perhatian

    Mama Paskalina berharap ada pihak-pihak yang tergerak hati untuk membantu permodalan agar usahanya bisa lebih besar. Bahkan ia memimpikan memiliki sebuah rumah toko (ruko) sendiri untuk berjualan.

    Putrinya, Agustina Magai mengatakan ibundanya tidak bisa terus berbisnis dengan pola tradisional seperti sekarang.

    “Mama tidak bisa berdiri terus setiap hari di pasar untuk menjaga jualan dan melayani pembeli. Kita punya harapan pemerintah atau siapa saja bisa bantu modal usaha, bisa bantu kami buat ruko atau tempat jualan yang layak. Kita juga ingin maju, kenapa orang lain bisa, lalu kita tidak bisa,” tutur Agustina.

    Agustina merasakan betul perjuangan ibundanya mencari uang untuk menghidupi keluarga, membesarkan ia dengan kakak dan adik-adiknya, serta membiayai sekolah hingga berhasil.

    “Mama saya luar biasa hebat. Mama saya berjuang sendiri, tanpa kenal lelah, tanpa malu, tidak ingat makan untuk cari uang buat hidupi dan sekolahkan kami anak-anaknya,” tutur Agustina sembari mengusap air matanya.

    Agustina bersuamikan seorang prajurit TNI yang kini bertugas di Brigade Infanteri XX Ima Jaya Keramo (IJK) Timika.

    Sebagai bukti kasih sayangnya terhadap Mama Paskalina, Agustina menyerahkan semua gajinya sebagai perawat di Puskesmas Pasar Sentral Timika untuk membantu modal usaha.

    “Saya punya harapan mama saya bisa punya ruko sendiri. Kerena mama sudah dikenal banyak orang dan langganannya juga banyak,” ujar Agustina berharap.

    Dukungan YPMAK

    Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) Leonardus Tumuka sangat mengapresiasi perjuangan Mama Paskalina.

    Bagi Leonardus, Mama Paskalina Kudiai merupakan contoh atau suri tauladan bagi ‘Mama-mama Papua’ dan generasi muda Papua lainnya soal bagaimana bisa berwirausaha dan bersaing dengan orang lain tanpa merasa takut dan minder.

    “Luar biasa Mama Paskalina itu. Saya benar-benar salut. Beliau menjadi contoh dan panutan yang baik bagi orang Papua bagaimana membangun usaha mulai dari nol, ditekuni terus-menerus, akhirnya bisa menjadi besar,” kata Leonardus.

    YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima kekerabatan suku Papua yaitu Moni, Mee/Ekagi, Damal, Dani dan Nduga juga memiliki komitmen yang besar untuk melahirkan para wirausahawan lokal melalui program pemberdayaan di bidang ekonomi.

    Program pemberdayaan di bidang ekonomi YPMAK direalisasikan melalui bantuan permodalan untuk kelompok kerja (pokja) kampung (desa), pelatihan-pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bekerja sama dengan pihak perbankan seperti Bank Tabungan Negara (BTN) dan berbagai program riil lainnya.

    “Kami tidak menjanjikan sesuatu, tapi yang pasti kami akan perhatian Mama Paskalina. Orang-orang seperti ini yang memang pantas untuk diberikan dukungan sehingga usaha mereka bisa lebih berkembang dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat Papua lainnya,” tutur Leonardus, Doktor Pertama Suku Kamoro yang menyelesaikan studi strata tiga (S3) pada pada University of the Philipines Los Banos, Filipina, tahun 2015.

    Mulai tahun ini, YPMAK sendiri menargetkan bisa melatih dan mencetak 20 orang pelaku wirausaha dari Suku Amungme dan Kamoro.

    Guna merealisasikan program itu, YPMAK menggandeng BTN untuk melakukan pelatihan dan pendampingan bagi para wirausahawan baru.

    Diharapkan melalui program itu, pada lima tahun ke depan, YPMAK bisa melahirkan sedikitnya 100 orang wirausahawan baru di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

    Leonardus menyebut bumi Mimika tidak hanya kaya dengan sumber daya mineralnya, tapi juga kaya akan hasil alam lainnya seperti di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, dan lainnya.

    Berbagai hasil kekayaan alam itu bisa memberikan keuntungan ekonomi bagi warga asli Papua di Mimika jika pandai mengelolanya, serta tidak takut bersaing dengan orang lain dari beragam suku bangsa.

    “Persaingan itu sebuah keniscayaan dalam era modern saat ini. Kalau mau maju dan berhasil, kita harus bisa bersaing dengan orang lain secara sehat. Niscaya pasti kita akan berhasil,” tutur Leonardus.

    Sumber : Antara

  • Jalankan Perintah Prabowo, Mentan Amran Pastikan RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara – Halaman all

    Jalankan Perintah Prabowo, Mentan Amran Pastikan RI Ekspor Beras ke Sejumlah Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Indonesia siap mengekspor beras ke negara-negara sahabat, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. 

    Langkah ini diambil setelah produksi beras nasional mengalami lonjakan besar, dengan stok beras di gudang Perum Bulog mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

    Dalam 15 hari ke depan, stok beras pemerintah diperkirakan menembus angka 4 juta ton. 

    Hingga 28 April 2025, Bulog telah menyewa gudang tambahan untuk menampung 1,15 juta ton beras. 

    Serapan harian Bulog saat ini tercatat sebesar 51.530 ton per hari, sehingga stok beras nasional di gudang Bulog telah 
    mencapai 3.256.428 ton.

    Tak hanya beras, produksi jagung nasional juga melimpah seiring panen raya yang berlangsung. 

    Namun, serapan jagung dari petani belum optimal akibat keterbatasan kapasitas gudang Bulog. 

    Kondisi ini menyebabkan harga jagung di tingkat petani saat panen hanya berkisar Rp3.700–Rp3.800 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram.

    Mentan Amran menegaskan, pemerintah bergerak cepat untuk mengantisipasi kondisi ini. 

    “Serapan beras Bulog mencapai 1,3 juta ton hanya dalam bulan April. Ini belum pernah terjadi dalam sejarah. Karena itu, Presiden telah memerintahkan untuk segera membangun gudang-gudang sementara guna menampung produksi beras dan jagung yang luar biasa tahun ini,” ujar Amran dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengalami surplus produksi yang besar, tidak hanya pada beras dan jagung, tetapi juga pada telur ayam, daging ayam, dan ubi kayu. 

    Melimpahnya produksi ini di satu sisi merupakan pencapaian besar, namun di sisi lain berisiko menurunkan harga di tingkat petani. 

    Untuk itu, ekspor menjadi salah satu solusi penting. Saat ini, nilai ekspor pertanian Indonesia setiap tahun mencapai Rp500–600 triliun, yang didominasi oleh produk CPO, kopi, kelapa dalam, karet, kakao dan lainnya.

    Dalam situasi ini, prioritas utama pemerintah tetap memastikan kecukupan pangan dalam negeri. Namun, dengan kondisi stok yang sangat memadai, Indonesia kini siap mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan.

    “Kita akan memberikan akses pasar yang luas bagi beras petani kita. Fokus utama kita adalah kecukupan dalam negeri, dan Alhamdulillah saat ini swasembada beras sudah di depan mata. Setelah kebutuhan nasional aman, kita siap mengekspor beras,” ujarnya.

    Mentan menambahkan bahwa ekspor beras ini bukan semata-mata bertujuan untuk perdagangan, melainkan sebagai bagian dari misi kemanusiaan, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden, ekspor beras ini lebih pada misi kemanusiaan. Yang penting biaya produksi dan distribusi tertutupi. Ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia kini menjadi bangsa yang mampu membantu, bukan hanya meminta,” jelas Amran.

    Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberpihakan penuh Presiden kepada petani, yang mendorong peningkatan stok beras secara signifikan dalam waktu singkat.

    “Dalam empat bulan, stok kita naik secara eksponensial. Ini berkat keberpihakan penuh Bapak Presiden kepada petani dan semangat luar biasa dari para petani di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

    Badan Pusat Statistik (BPS) turut mengonfirmasi lonjakan produksi tersebut. 

    Dalam rilis terbarunya, BPS memproyeksikan produksi beras nasional pada Januari–Mei 2025 mencapai 16,62 juta ton, meningkat 1,83 juta ton atau 12,40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 14,78 juta ton.

    Sebelumnya, dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengizinkan Indonesia mengekspor beras ke beberapa negara, setelah menerima laporan dari Menteri Pertanian dan Menko Pangan mengenai permintaan dari negara-negara sahabat.

    “Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara meminta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden juga menegaskan bahwa ekspor beras ini harus berlandaskan prinsip kemanusiaan.

    “Kalau perlu, atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu mencari untung besar. Yang penting, ongkos produksi, angkutan, dan administrasi tertutupi. Kita buktikan bahwa bangsa Indonesia sekarang adalah bangsa yang bisa membantu dan memberi kepada bangsa lain, bukan bangsa yang minta-minta,” tegas Prabowo.