Hewan: Ayam

  • Viral Atlet Binaraga di Malang Makan Ayam Tiren, Dokter Wanti-wanti Risikonya

    Viral Atlet Binaraga di Malang Makan Ayam Tiren, Dokter Wanti-wanti Risikonya

    Jakarta

    Baru-baru ini viral atlet binaraga Kabupaten Malang mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren) karena persoalan anggaran.

    Nasib miris dialami sejumlah atlet binaraga ini terungkap dari rekaman video di media sosial. Sejumlah atlet tampak membersihkan beberapa ekor ayam dengan memasukkan ke dalam kaleng besar di kamar mandi.

    Ayam-ayam itu diolah sendiri untuk kebutuhan gizi, terutama protein para atlet yang tengah melakukan persiapan menghadapi Pekan Olahraga Propinsi (Porprov) Jawa Timur.

    Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Malang, Indra Khusnul membenarkan bahwa video para atlet binaraga mengolah ayam tiren yang viral adalah atletnya.

    Indra mengatakan para atlet terpaksa melakukannya karena pendanaan untuk Porprov 2025 yang diajukan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Malang tak kunjung cair. Sehingga para atlet harus mengolah ayam tiren untuk memenuhi kebutuhan protein.

    Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan, tindakan mengonsumsi makanan yang sudah rusak, termasuk ayam tiren sangat berisiko. Hal ini dikarenakan makanan tersebut berpotensi sudah tercemar mikroorganisme, seperti bakteri, parasit, ataupun jamur.

    Menurut Prof Ari, konsumsi makanan yang tercemar ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, terutama infeksi pada saluran pencernaan atau infeksi usus.

    “Infeksi usus itu bisa macam-macam, bisa dalam bentuk gejala muntah dan mencret BAB,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/5/2025).

    “Bisa juga infeksi usus dalam bentuk demam tifus, demam tifus itu juga bisa,” kata dokter yang menjabat sebagai dekan FKUI tersebut.

    Risiko ini semakin besar jika makanan yang dikonsumsi ternyata mengandung bahan formalin atau pengawet, yang kadang masih digunakan untuk mempertahankan kesegaran produk makanan.

    “Sungguh menyedihkan kalau para atlet yang berjuang untuk suatu daerah tapi ‘dalam rangka meningkatkan performance-nya’, dalam hal ini otot, mereka malah konsumsi protein ayam tiren, sumber yang sangat berbahaya,” papar Prof Ari.

    Senada, spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengatakan mengonsumsi makan ayam tiren berisiko mengandung penyakit. Menurutnya, ayam tiren, atau ayam yang mati bukan karena disembelih secara layak, sering kali menjadi ancaman tersembunyi dalam rantai konsumsi masyarakat.

    Berbeda dengan ayam potong yang dipilih dari ayam sehat dan disembelih sesuai prosedur, ayam tiren kerap tidak jelas penyebab kematiannya. Bisa saja ayam tersebut mati karena sakit, stres, atau bahkan akibat penyakit menular yang berbahaya.

    “Sebaiknya ayam tiren dilarang dikonsumsi,” ucapnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (7/5).

    (suc/up)

  • Bisnis Frozen Food Makin Cuan! Ini Peluang, Modal, dan Tips Sukses Memulainya

    Bisnis Frozen Food Makin Cuan! Ini Peluang, Modal, dan Tips Sukses Memulainya

    Jakarta: Di tengah gaya hidup yang makin cepat dan serba praktis, frozen food alias makanan beku hadir sebagai penyelamat banyak orang. Mulai dari sarapan kilat, bekal sekolah anak, sampai makan malam darurat, semua bisa beres hanya dengan memanaskan makanan beku.
     
    Karena itulah, bisnis frozen food kini makin menggoda. Tak cuma praktis untuk konsumen, tapi juga menjanjikan cuan bagi pelakunya. 
     
    Lalu, bagaimana cara memulainya? Yuk kita bahas tuntas! 
    Apa itu frozen food?
    Merangkum CIMB Niaga, Frozen food adalah makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan agar masa simpannya lebih lama tanpa mengurangi kualitasnya. Proses pembekuan ini menjaga tekstur, rasa, hingga nutrisinya tetap aman dikonsumsi.

    Namun, penting untuk memperhatikan regulasi dari BPOM. Jika masa simpan frozen food kurang dari 7 hari dan dibuat berdasarkan pesanan, maka tidak perlu izin edar. Tapi kalau diproduksi massal dan tahan lebih dari 7 hari, wajib punya izin edar, ya!
     

    Mengapa bisnis frozen food menjanjikan?

    1. Kebutuhan harian yang tinggi

    banyak orang mengandalkan frozen food sebagai stok makanan di rumah. Karena itulah permintaannya stabil bahkan cenderung naik!

    2. Gaya hidup makin praktis

    Konsumen masa kini mencari yang cepat dan gampang. Makanan beku jadi jawaban untuk mereka yang sibuk tapi tetap ingin makan enak.

    3. Peluang reseller dan produksi sendiri sama-sama cerah

    Kamu bisa jadi produsen makanan beku sendiri, atau cukup jadi reseller dari brand yang sudah eksis. Keduanya punya potensi yang besar.

    Ide produk frozen food yang banyak dicari
    Berikut beberapa produk frozen food yang bisa kamu pertimbangkan:
     
    – Dimsum: Siomay, hakau, bakpao, dan lumpia beku selalu punya penggemar.
    – Sosis: Praktis dan disukai semua kalangan, bisa varian ayam, sapi, atau ikan.
    – Cireng Isi: Snack khas Bandung ini makin populer dengan isian ayam suwir atau keju pedas.
    – Bakso dan Pempek: Dua makanan klasik yang bisa kamu jual dalam bentuk beku, lengkap dengan kuah atau cukonya.
    – Vegetable Mix dan Kentang: Solusi cepat untuk masakan sehat di rumah.
     
    Nugget, Kebab, Otak-Otak, Seafood Frozen: Produk pelengkap yang laku keras, apalagi untuk keluarga dengan anak-anak.
     

    Kelebihan bisnis frozen food
    – Modal Awal Bisa Kecil: Cukup modal ratusan ribu, kamu sudah bisa jadi agen frozen food dengan mengandalkan freezer kulkas rumah.
    – Produk Tahan Lama: Makanan beku bisa bertahan berminggu-minggu jika disimpan dengan suhu tepat.
    – Varian Produk Banyak: Dari makanan utama sampai camilan, semuanya bisa dikemas jadi frozen food.
    Kekurangan yang perlu diperhatikan
    – Ketergantungan Listrik: Kalau listrik padam dan freezer mati terlalu lama, produk bisa rusak.
    – Risiko Makanan Rusak saat Pengiriman: Salah kemasan atau pengiriman lambat bisa bikin kualitas menurun.
    – Perubahan Selera Konsumen: Harus terus berinovasi biar produkmu nggak cepat ditinggal pelanggan.
    Estimasi modal bisnis frozen food
    Berikut gambaran modal awal untuk usaha skala kecil, seperti dikutip dari laman Kita Lulus:
     
    Biaya peralatan awal:
     
    Freezer 200 liter: Rp2.000.000
    Meja dan kursi: Rp700.000
    Banner dan alat promosi: Rp50.000
    Alat press & plastik kemasan: Rp200.000
    Total: Sekitar Rp2.950.000
     
    Biaya operasional bulanan:
     
    Sosis ayam & sapi (60 pcs): Rp1.500.000
    Nugget & kebab: Rp1.000.000
    Listrik & transport: Rp300.000
    Total: Sekitar Rp2.800.000–Rp3.500.000 per bulan
     

    Tips memulai bisnis frozen food dari nol
    1. Pilih produk unggulan
    Cari tahu produk apa yang paling laku di pasaran dan tentukan unique selling point (USP) produk kamu. Apakah rasanya, kemasannya, atau harga?
     
    2. Tentukan target pasar
    Kamu ingin menyasar ibu rumah tangga, anak kos, atau pekerja kantoran? Ini penting untuk menentukan strategi promosi.
     
    3. Cari supplier terpercaya
    Jika tak memproduksi sendiri, pastikan kamu ambil barang dari supplier yang terpercaya, harganya masuk akal, dan stoknya stabil.
     
    4. Siapkan alat penunjang
    Minimal kamu butuh freezer, plastik kemasan food grade, dan alat press. Untuk pemula, gunakan peralatan yang ada dulu.
     
    5. Maksimalkan promosi digital
    Manfaatkan Instagram, TikTok, atau WhatsApp Story. Bisa juga jualan lewat marketplace yang punya fitur pengiriman instan.
     
    6. Gunakan pengiriman instan
    Makanan beku harus dikirim cepat dan tetap beku. Pastikan kamu kerja sama dengan kurir instan agar kualitas produk tetap terjaga.
     
    Dengan perencanaan matang, produk yang diminati pasar, dan promosi digital yang tepat, bisnis frozen food bisa jadi ladang cuan jangka panjang. Mulai saja dari kecil, lalu kembangkan perlahan. Yang penting, konsisten dan peka terhadap selera pasar!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Viral Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren, Pengakuan Pelatih: Belum Ada Bantuan Anggaran – Halaman all

    Viral Atlet Binaraga Malang Makan Ayam Tiren, Pengakuan Pelatih: Belum Ada Bantuan Anggaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Malang – Atlet binaraga asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 menghadapi situasi yang memprihatinkan.

    Sejak Agustus 2024 hingga Mei 2025, mereka berlatih tanpa dukungan anggaran dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkab Malang.

    Akibatnya, para atlet terpaksa mengonsumsi makanan seadanya, termasuk ayam tiren, yang berisiko terkontaminasi bakteri.

    Video ketika para atlet binaraga ini mengolah ayam tiren tersebut viral lewat media sosial.

    Pengakuan Pelatih

    Indra Khusnul, pelatih atlet binaraga, mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain karena belum ada bantuan anggaran dari pemerintah.

    “Kami cuma dijanjikan saja oleh Dispora,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM pada Minggu, 4 Februari 2025.

    Indra menjelaskan bahwa para atlet yang berjumlah 12 orang ini telah berjuang keras untuk mengharumkan nama Kabupaten Malang setelah sebelumnya meraih juara umum di Porprov di Situbondo dan Sidoarjo.

    Untuk menunjang stamina, biayanya tidak sedikit, minimal Rp 6,5 juta per bulan per orang.

    Rinciannya, makan Rp 100 ribu per hari per orang, suplemen Rp 3 juta per orang per bulan, dan multivitamin Rp 2 juta per orang per 10 minggu.

    “Namun, selama ini sebisanya sendiri, karena belum ada bantuan. Padahal, atlet kami itu masih pelajar semua, mulai SMP, SMA dan kuliah,” tuturnya.

    Menurut Indra, biaya tersebut mencakup makanan, suplemen, dan multivitamin.

    Namun, karena tidak ada dukungan, mereka terpaksa membeli ayam tiren dari peternakan.

    “Rata-rata kami beli tiga saks ayam mati dan memasaknya sendiri,” ungkapnya.

    Mereka memilih ayam yang belum berbau dan mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi.

    Tanggapan Dinas Pemuda dan Olahraga

    Dr. M. Hidayat, Kadis Pemuda dan Olahraga Dispora Pemkab Malang, mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

    “Seingat saya, anggarannya sudah cair. Coba dicek,” ujarnya.

    Menurutnya, usulan dana telah disampaikan melalui KONI dan seharusnya sudah ditransfer kepada atlet.

    Kabar mengenai atlet yang mengonsumsi ayam tiren ini memicu reaksi keras dari masyarakat.

    Achmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa, menyatakan bahwa situasi ini memalukan.

    “Masa punya atlet hebat sampai ditelantarkan? Anggota dewan harusnya malu,” tegasnya.

    Ia menyoroti perbedaan antara anggaran yang dikeluarkan untuk rapat dewan dan kebutuhan dasar atlet.

    (SuryaMalang.com/Imam Taufiq)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kebakaran Kandang Ayam di Dukuhwaluh Banyumas, Kerugian Capai Rp250 Juta

    Kebakaran Kandang Ayam di Dukuhwaluh Banyumas, Kerugian Capai Rp250 Juta

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Sebuah gudang dan kandang ayam yang berada di Desa Dukuhwaluh, RT 4 RW 5, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, dilalap si jago merah, Senin (5/5/2025) sekitlra pukul 21.56 WIB. 

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp250 juta.

    Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Banyumas, Andaru Budilaksono mengatakan kejadian bermula saat pemilik kandang, Dwi Aprianto, melihat percikan api di atas bangunan. 

    “Ia kemudian berteriak meminta tolong.

    Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. 

    Api dengan cepat membesar hingga menghanguskan bangunan kandang beserta isinya,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, dalam laporannya Selasa (6/5/2025). 

    Setelah menerima laporan dari call center, dua unit mobil pemadam dari Pos Damkar Kembaran dan Regu 3 Induk dikerahkan ke lokasi kejadian melakukan operasi pemadaman.

    Petugas berhasil menjinakkan api dan kembali ke pos sekitar pukul 23.30 WIB.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. 

    Pihak Damkar juga telah melakukan pendataan di lokasi kejadian. (jti) 

  • Koperasi Merah Putih Siap Tancap Gas! Desa Cikahuripan Matangkan Strategi Ekonomi Rakyat

    Koperasi Merah Putih Siap Tancap Gas! Desa Cikahuripan Matangkan Strategi Ekonomi Rakyat

    JABAR EKSPRES – Program Koperasi Merah Putih yang diinisiasi pemerintah pusat mulai menggeliat di daerah, termasuk di Kabupaten Sumedang. Digadang-gadang sebagai solusi ekonomi kerakyatan, program ini disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung.

    Kepala Desa Cikahuripan, Vera Vaisal, mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh Instruksi Presiden (Inpres) terkait pembentukan Koperasi Merah Putih, meskipun saat ini prosesnya masih dalam tahap persiapan.

    “Struktur resmi memang belum terbentuk, kami sedang merumuskan pondasi yang kokoh. Karena saya ingin koperasi ini benar-benar berjalan dan memberi dampak nyata,” ujar Vera saat ditemui di Kantor Desa Cikahuripan, Senin (5/5/2025).

    Menurutnya, penunjukan pengurus tidak bisa asal-asalan. Ketua koperasi harus punya jiwa wirausaha dan kemampuan memimpin. “Ini bukan soal formalitas. Kami ingin koperasi ini jadi motor ekonomi warga, bukan sekadar papan nama,” tegasnya.

    Program Koperasi Merah Putih sendiri merupakan bagian dari Inpres Nomor 9 Tahun 2025 yang diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo dalam rapat terbatas di Istana Negara pada 3 Maret lalu. Tujuannya: meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat sistem ekonomi berbasis gotong royong dan partisipasi warga.

    Desa Cikahuripan tengah mengkaji potensi unit usaha yang paling relevan. Sementara ini, sektor penyediaan bahan pangan seperti telur ayam dan simpan pinjam dinilai paling menjanjikan.

    “Kami akan tentukan arah usaha setelah struktur koperasi rampung. Tapi peluangnya besar, dan masyarakat sudah mulai antusias,” jelas Vera.

    Adapun tujuh unit usaha yang menjadi acuan dalam koperasi Merah Putih meliputi:

    Apotek

    Klinik

    Simpan Pinjam

    Kantor Koperasi

    Pengadaan Sembako

    Cold Storage/Pergudangan

    Logistik

    Selain itu, koperasi dapat mengembangkan unit usaha lain sesuai potensi lokal desa masing-masing.

    Mengenai permodalan, dana akan bersumber dari APBN, APBD, Dana Desa, serta sumber sah lainnya sesuai regulasi.

    “Kami ingin koperasi ini bukan hanya kuat dari sisi ekonomi, tapi juga mampu mendorong pemberdayaan masyarakat secara luas. Ini bukan program sesaat—ini investasi jangka panjang untuk kemandirian desa,” tutup Vera.

  • Mengapa Terjadi Keracunan MBG? Ahli Kesehatan Ungkap Kemungkinan Risiko yang Bisa Jadi Pemicu – Halaman all

    Mengapa Terjadi Keracunan MBG? Ahli Kesehatan Ungkap Kemungkinan Risiko yang Bisa Jadi Pemicu – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan pelajar di Tasikmalaya, Jawa Barat, keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tercatat, ada sekitar 400 orang yang mengalami keracunan. 

    Terkait hal ini, Dokter, Ahli Keamanan Kesehatan Global sekaligus Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dicky Budiman ungkap memang ada risiko penyakit yang muncul dalam proses ‘masak porsi besar’ ini. 

    Setidaknya, kata Dicky, ada beberapa risiko sakit yang bisa muncul. 

    Pertama, adanya kontaminasi secara biologis, kimia dan fisik. 

    ” Yang seperti ini (masak secara massal) sangat mungkin disebabkan oleh kontaminasi biologis, kimia atau fisik yang terjadi di sepanjang rantai pengolahan makanan. Misalnya dari penyimpanan bahan baku untuk membuat makanan, proses pengolahan, dan distribusi,” ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Senin (5/5/2025). 

    Selain itu, selama pengiriman dan penyajian juga berisiko adanya kontaminasi tadi. 

    MAKAN GRATIS BOMBANA – Kolase foto tangkapan video murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami muntah-muntah diduga menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya, pada Rabu (23/04/2025). (Kolase foto tangkapan video diterima TribunnewsSultra.com/Istimewa)

    Sehingga, harus diidentifikasi betul, penyediaan bahan baku hingga penyajiannya wajib dalam kondisi aman dan steril. 

    Kedua, selain kontaminasi fisik dan kimia, makanan dengan proses penyajian yang panjang juga berisiko tercemari oleh bakteri. 

    “Nah apa kalau dari bakteri atau racun biro mikrobiologis. (Misal) racun enterotoksin yang tahan panas. Bakteri ini biasanya sering muncul kalau makanan dibiarkan lama dalam suhu ruangan dan kemudian disentuh tangan yang tidak higienis,” paparnya. 

    Ada juga bacillus cereus, yang umumnya muncul pada makanan yang disimpan terlalu lama. Terutama pada nasi atau sayur yang sudah matang. 

    Ada juga salmonella, bakteri ini biasa ditemukan pada telur dan ayam yang tidak dimasak dengan sempurna.

    “Atau kalau makanan masak besar-besaran, kemudian disimpan dan dipanaskan ulang secara tidak tepat itu biasanya dikaitkan dengan bakteri clostridium difficile,” imbuhnya. 

    Bakteri clostridium difficile disebut menjadi penyebab munculnya penyakit ringan seperti diare sampai peradangan berbahaya di usus besar. 

    Ketiga, adanya kontaminasi zat kimia misalnya dari pestisida 

    “Misalnya ada sisa pestisida pada sayur mentah. Atau, ada (sisa) zat pembersih seperti deterjen yang tidak terbilas sempurna. Atau juga pada potensi kontaminasi logam berat dari peralatan masak yang berkarat,” imbuhnya. 

    Terakhir, busa juga akibat kontaminasi bahan pangan dengan serangga. 

    “Kontaminasi bisa serangga. Ini yang bisa juga memicu reaksi mual-mual,” lanjutnya. 

    Lebih lanjut, Dicky menambahkan jika risiko keracunan memang sangat rentan dalam pengolahan makanan secara besar-besaran. 

    “Iya seperti makan bergizi gratis ini. Tentu kalau volume besar biasanya pengawasan higienitasnya itu cenderung lemah. Apa lagi kalau dalam konteks Indonesia baru. Ini perlu pelatihan yang lama dan pembiasaan dari standar operasional (SOP) yang dibangun,” tutupnya.

  • Harga Pangan Nasional 5 Mei 2025: Ayam Turun, Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Pangan Nasional 5 Mei 2025: Ayam Turun, Cabai Rawit Merah Naik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terbaru harga pangan nasional per Senin pagi. Sejumlah komoditas mencatat fluktuasi harga, dengan daging ayam ras turun, sementara cabai rawit merah mengalami kenaikan.

    Ayam dan Cabai Rawit Alami Perubahan Harga Signifikan

    Harga daging ayam ras di tingkat konsumen turun ke Rp33.285/kg, dibandingkan hari sebelumnya Rp34.301/kg. Di sisi lain, cabai rawit merah naik ke Rp61.687/kg dari Rp60.620/kg.

    Pergerakan Harga Pangan Lainnya

    Berikut ringkasan harga komoditas pangan di tingkat pedagang eceran nasional (data pukul 08.40 WIB):

    Beras dan Jagung

    Beras premium: Rp15.438/kg (turun dari Rp15.563)

    Beras medium: Rp13.531/kg (turun dari Rp13.719)

    Beras SPHP Bulog: Rp12.553/kg (turun dari Rp12.637)

    Jagung peternak: Rp5.901/kg (turun dari Rp6.200)

    Kedelai dan Bumbu Dapur

    Kedelai biji kering (impor): Rp10.770/kg (turun dari Rp10.811)

    Bawang merah: Rp38.876/kg (turun dari Rp41.423)

    Bawang putih bonggol: Rp43.576/kg (turun dari Rp43.691)

    Aneka Cabai

    Cabai merah keriting: Rp53.615/kg (turun dari Rp53.954)

    Cabai merah besar: Rp47.315/kg (naik dari Rp47.932)

    Daging, Telur, Gula, dan Minyak Goreng

    Daging sapi murni: Rp133.290/kg (turun dari Rp135.718)

    Telur ayam ras: Rp29.284/kg (naik dari Rp29.194)

    Gula konsumsi: Rp18.502/kg (turun tipis dari Rp18.570)

    Minyak Goreng

    Minyak goreng kemasan: Rp20.451/liter (turun dari Rp20.734)

    Minyak curah: Rp17.486/liter (turun dari Rp17.821)

    Minyakita: Rp17.414/liter (turun dari Rp17.606)

    Tepung Terigu dan Garam

    Tepung terigu curah: Rp9.654/kg (turun dari Rp9.783)

    Tepung terigu kemasan: Rp12.642/kg (turun dari Rp12.952)

    Garam konsumsi: Rp11.250/kg (turun dari Rp11.670)

    Komoditas Perikanan

    Ikan kembung: Rp42.088/kg (naik dari Rp40.614)

    Ikan tongkol: Rp34.497/kg (naik dari Rp33.659)

    Ikan bandeng: Rp34.142/kg (turun dari Rp34.322)

    Daging Kerbau

    Daging kerbau beku (impor): Rp102.772/kg (turun signifikan dari Rp107.045)

    Daging kerbau segar (lokal): Rp139.444/kg (turun dari Rp140.909)

    Harga pangan nasional pada awal Mei 2025 menunjukkan pergerakan bervariasi, mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di lapangan. Bapanas terus memantau dan memperbarui data demi menjaga stabilitas harga dan distribusi pangan nasional.

  • Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Brayan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (25/2/2025). Menjelang Ramadhan harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut mengalami kenaikan seperti cabai merah dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, daging sapi dari Rp110 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram, telur ayam dari Rp45 ribu per papan menjadi Rp60 ribu dan daging ayam dari Rp30 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram.ANTARA FOTO/Yudi Manar/Spt.

    Bapanas: Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 05 Mei 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp33.285 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.301 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp61.687 per kg dari sebelumnya Rp60.620 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin, pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.438 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.563 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.531 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.719 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.553 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.637 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.901 per kg turun dari sebelumnya Rp6.200 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.770 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.811 kg.

    Berikutnya bawang merah di harga Rp38.876 per kg turun dari sebelumnya Rp41.423 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.576 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.691 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.615 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp53.954 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.315 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp47.932 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.290 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.718 per kg, telur ayam ras Rp29.284 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.194 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.502 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.570 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.451 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.734 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.486 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.821 per liter; Minyakita di harga Rp17.414 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.606 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.654 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.783 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.642 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.952 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.088 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.614 per kg; ikan tongkol di harga 34.497 per kg naik dari sebelumnya Rp33.659 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.142 per kg naik dari sebelumnya Rp34.322 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.250 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.670 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.772 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp107.045 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.444 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.909 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mencicipi Cita Rasa Timlo, Kuliner Autentik Khas Solo Menggugah Selera

    Mencicipi Cita Rasa Timlo, Kuliner Autentik Khas Solo Menggugah Selera

    Perpaduan antara protein dari ayam dan telur, serat dari sayuran, serta kuah yang bebas santan menjadikan hidangan ini cocok untuk berbagai kalangan, termasuk mereka yang menginginkan makanan yang sehat namun tetap lezat.

    Bahkan, dalam beberapa keluarga di Solo, Timlo menjadi hidangan yang sering dimasak di rumah saat ada acara keluarga, atau ketika ingin menyajikan sesuatu yang istimewa namun tidak merepotkan.

    Kelezatan Timlo juga semakin terasa ketika disantap bersama sepiring nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap, menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang sempurna.

    Sifatnya yang fleksibel juga memungkinkan Timlo dimodifikasi sesuai selera, misalnya dengan menambahkan bihun, jamur kuping, atau tahu, menjadikannya hidangan yang dinamis dan bisa disesuaikan dengan berbagai preferensi.

    Dalam sepiring Timlo, tidak ada bahan yang dominan, semuanya hadir dalam porsi seimbang dan saling melengkapi. Kuahnya yang bening menunjukkan kesederhanaan dan ketulusan, sementara isiannya yang beragam mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan.

    Oleh karena itu, Timlo bukan hanya menjadi warisan kuliner semata, tetapi juga simbol dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam keseharian masyarakat Solo. Dalam konteks budaya yang lebih luas, Timlo turut memperkuat identitas kuliner Jawa Tengah di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang cepat.

    Melalui promosi yang dilakukan oleh pelaku usaha kuliner, festival makanan, hingga media sosial, popularitas Timlo kini semakin meluas hingga ke luar daerah, bahkan mancanegara.

    Hal ini membuktikan bahwa kekuatan dari sebuah hidangan tradisional terletak bukan hanya pada rasanya, tetapi juga pada cerita, makna, dan nilai yang dikandungnya.

    Maka dari itu, upaya pelestarian dan pengembangan hidangan seperti Timlo sangat penting agar generasi mendatang tetap dapat merasakan kelezatan dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Detik-detik Anak Bacok Ibu di Subang, Pelaku dan Korban Sempat Berebut Golok – Halaman all

    Detik-detik Anak Bacok Ibu di Subang, Pelaku dan Korban Sempat Berebut Golok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pembacokan yang melibatkan anak terhadap ibu kandungnya di Desa Kalijati Barat, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengguncang warga setempat.

    Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu (3/5/2025) malam ketika pelaku, FM, melihat ibunya keluar dari kamar mandi.

    Menurut keterangan Ainil (21), kakak pelaku, insiden bermula saat ia sedang bermain ponsel dan melihat ibunya keluar dari kamar mandi.

    FM, yang saat itu menenteng golok, tiba-tiba menyerang ibunya setelah sempat terjadi perebutan golok di antara mereka.

    “Awal mulanya saya lagi main HP, mamah saya abis dari kamar mandi, kemudian lihat adik saya bawa golok.”

    “Tadinya golok mau diambil sama mamah saya, tidak tahu kenapa ketika disamperin ke kamar, adik saya tiba-tiba baca ayat kursi, Allahu Akbar, dan Bismillah lalu nyerang mamah,” ungkap Ainil.

    Setelah serangan itu, Ainil berlari keluar untuk meminta tolong.

    Warga yang mendengar teriakan segera berdatangan dan berhasil mengamankan FM, sehingga ibunya, yang terkapar dengan luka bacokan di kepala, bisa diselamatkan.

    Warga segera membawa korban ke rumah sakit menggunakan mobil.

    Tak lama setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalijati.

    Polisi pun datang dan mengamankan FM untuk menjalani pemeriksaan.

    Polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk Ainil.

    Setelah pemeriksaan, pihak kepolisian berencana memeriksakan kondisi kejiwaan FM ke psikiater.

    Ainil menjelaskan, perilaku FM mulai berubah setelah perceraian orang tua mereka.

    Sejak saat itu, FM tampak tidak stabil dan sering terlibat konflik dengan ibunya.

    “Semenjak perceraian mamah sama bapa saya, dari SD sampai SMP dia stabil aja kayak anak-anak lainnya normal.”

    “Tapi semenjak orang tua pisah terus dibawa bapa, dan di saat adik saya balik lagi bersama mamah, jadi ada tingkah-tingkah aneh kayak gitu,” tambah Ainil.

    Konflik antara FM dan ibunya juga dipicu oleh masalah sepele terkait pembelian ponsel dari hasil penjualan ayam.

    “Awalnya, pelaku sudah dibeliin HP dari hasil penjualan ayam, lalu setelah hasil penjualan ayam nya tersebut di belikan HP, sisa ayam yang masih ada,” ucapnya.

    Sesuai perjanjian mamah dengan adik saya, sisa ayam tersebut nantinya buat makan sehari-hari, namun adik saya ini, malah menjual lagi ayam sisa ini.

    “Disinilah awalnya mamah dan adik saya sering konflik, hingga puncaknya semalam dan sebelumnya juga sudah sering di nasehati sama mamah saya namun adik saya selalu melawan dan tidak mau dengar nasehat mamah,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).