Hewan: Ayam

  • Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp37.464 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp38.716 per kg, sedangkan telur ayam ras menjadi Rp29.423 per kg naik dari sebelumnya Rp29.036 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.50 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.736 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.599 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.814 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.772 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.566 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.608 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.044 per kg turun dari sebelumnya Rp6.219 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.900 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.803 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.913 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.941 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp47.071 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp46.893 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.243 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.119 per kg; cabai rawit merah Rp50.682 per kg naik dari hari sebelumnya Rp48.405 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.103 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.269 per kg, daging ayam ras Rp35.613 per kg naik dari sebelumnya Rp34.983 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.522 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.541 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.552 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.837 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.603 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.833 per liter; Minyakita di harga Rp17.507 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.583 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.741 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.818 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.802 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.947 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.252 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.037 per kg; ikan tongkol di harga 35.806 per kg naik dari sebelumnya Rp34.135 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp35.938 per kg naik dari sebelumnya Rp34.284 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.466 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.590 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.781 per kg turun dari sebelumnya Rp106.488 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.063 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.488 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bukan Sekadar Bantuan! Program PPSE Dorong KPM Kediri Jadi Pengusaha Mandiri

    Bukan Sekadar Bantuan! Program PPSE Dorong KPM Kediri Jadi Pengusaha Mandiri

    Kediri (beritajatim.com) – Dukung Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar lebih berdikari, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial menyalurkan bantuan usaha dalam kerangka Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE). Untuk memastikan penyaluran berjalan lancar, Kamis (22/5/2025) di Kantor Pos Kediri. Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial melakukan monitoring. Dikonfirmasi secara terpisah, Paulus Luhur Budi, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri menjelaskan PPSE dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, kepemilikan aset, dan fasilitasi akses bagi KPM yang mengelola usaha dan/atau bekerja.

    Adapun tujuan dicanangkannya program tersebut ialah untuk mengurangi ketergantungan KPM dari bantuan sosial, serta meningkatkan kemandirian sosial ekonomi KPM. “PPSE ini menyasar KPM yang menerima program ATENSI, PKH dan/atau Sembako. Melalui penyerahan bantuan ini tujuannya bisa memotivasi KPM yang lain agar nantinya juga ikut program ini dan hasilnya maksimal,” ucap Paulus.

    Dalam penyaluran PPSE hari ini terdapat dua KPM yang menerima bantuan sebesar Rp.5 juta secara tunai melalui PT Pos Indonesia. Setiap KK dapat menerima satu kali bantuan PPSE, baik untuk usaha maupun akses kerja. Ia juga menyebut, program ini diawali dengan adanya pengusulan data yang diperoleh melalui usulan dari pendamping sosial dengan rekomendasi Dinas Sosial setempat.

    “Bantuan yang diberikan, pemanfaatannya harus sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Jadi setelah mereka menerima bantuan, pendamping sosial tetap memantau perkembangannya apakah tepat sasaran, kalau sudah clear bisa dilepas bansos lainnya,” terangnya. Guna mencetak KPM lebih mandiri dan maju sesuai dengan Visi Kota Kediri.

    “Harapannya kami menginginkan para KPM ke depan mandiri, bisa menghasilkan uang sendiri, bisa mendapatkan penghasilan dan seterusnya agar para penerima yang sudah dapat bantuan tadi menginspirasi KPM lainnya. Semoga ke depan tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah,” tandasnya.

    Salah satu penerima manfaat, Ulwiyatul asal Kelurahan Pojok mengaku dengan kesadaran penuh Ia mengajukan diri pada PPSE ini. Wanita yang tengah menekuni usaha jual ayam potong itu berpendapat bantuan sebesar apapun pasti akan terasa kurang. “Kalau kita terus-terusan mengharap bantuan pemerintah jadinya kita tidak bisa maju karena tidak termotivasi untuk usaha,” kata dia. Dia berharap melalui bantuan ini usaha yang ditekuninya dapat semakin berkembang dan maju. [nm/kun]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas pelaku usaha kuliner, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoukmperindag) menggelar pelatihan pengolahan makanan vegetarian.

    Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 20 hingga 22 Mei 2025, dan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner.

    Pelatihan yang berlangsung di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya tersebut mendapatkan perhatian langsung dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita itu turut hadir meninjau kegiatan pada Rabu (21/5/2025), sekaligus menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta.

    “Ini lanjutan dari peningkatan kapasitas UMKM yang sudah ada, supaya mereka bisa naik kelas, khususnya UMKM kuliner. Jadi biar lebih variatif apa yang bisa mereka buat, terutama makanan menengah ke atas seperti makanan vegetarian karena makanan vegetarian memiliki segmen pasar tersendiri,” ungkapnya.

    Menurut Ning Ita, tren makanan sehat dan berbasis nabati saat ini semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto mendorong pelaku UMKM untuk lebih adaptif dalam menghadapi perubahan tren pasar.

    “Ini kan konsumennya khusus. Sehingga UMKM kuliner yang selama ini sudah berbisnis di sektor itu, kita tambahi keterampilan khusus terkait olahan makanan vegetarian. Komunitas gaya hidup sehat makin berkembang, ini peluang yang harus dimanfaatkan UMKM untuk naik kelas,” pungkasnya.

    Selama pelatihan berlangsung, peserta dibekali dengan beragam keterampilan membuat olahan makanan vegetarian yang kreatif dan bercita rasa tinggi. Di antaranya adalah daging imitasi, pecel lele vegan, sate vegan, mie ayam jamur vegan, rendang vegan, mun tahu, teriyaki vegan, patties kol, pepes vegan, tahu jamur saus kari, ketoprak Jakarta, hingga nori roll.

    Upaya ini tidak hanya bertujuan memperluas variasi produk yang ditawarkan UMKM kuliner, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang kian kompetitif. [tin/suf]

  • Polisi tangkap mahasiswa yang cabuli siswi SMP di Bekasi

    Polisi tangkap mahasiswa yang cabuli siswi SMP di Bekasi

    Jadi, sementara ini korban dan saksi kami periksa dan dalami. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kita sampaikan

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Bekasi menangkap mahasiswa berinisial F yang melakukan pencabulan terhadap siswi SMP berinisial S (14) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Pelaku sudah kami tangkap,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Mustofa menjelaskan pelaku berhasil ditangkap pada Senin (19/5) sekitar pukul 22.00 WIB di rumahnya di kawasan Desa Sukadarma, Sukatani, Kabupaten Bekasi.

    “Tersangka F sedang bersembunyi di Sukadarma, Sukatani Bekasi yang mana lokasi tersebut merupakan rumah orang tuanya,” ucapnya.

    Menurut Mustofa saat diinterogasi tersangka mengakui perbuatan terhadap korban dan tersangka sempat membelikan korban sempol ayam dan es teh sebelum melakukan pencabulan di rumahnya.

    “Tersangka sebelum melakukan persetubuhan memberikan makanan dan minuman berupa sempol ayam dan es teh manis. Kemudian tersangka mengajak korban ke rumah tersangka,” jelasnya.

    Mustofa menambahkan F saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, dia dijerat dengan pasal 81 dan atau 82 Undang-Undang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    Kepolisian masih mendalami pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang mahasiswa berinisial F terhadap siswi SMP berinisial S (14) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    “Jadi, sementara ini korban dan saksi kami periksa dan dalami. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kita sampaikan,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/5).

    Mustofa menjelaskan korban dan pelaku awalnya berkenalan di media sosial Facebook dengan saling berkirim pesan.

    “Korban memang kenal dengan terduga pelaku, pertama lewat DM (direct message) Facebook, dilanjutkan dengan mengobrol (chat) lewat WhatsApp (WA),” ucapnya.

    Namun, aparat Kepolisian masih mendalami peristiwa pelecehan seksual tersebut yang berdasarkan pengakuan korban baru dua kali dilakukan oleh terduga pelaku.

    “Peristiwa pelecehan dilakukan di rumah pelaku dan di samping rumah pelaku, di rumah kosong,” kata Mustofa.

    Terduga pelaku sudah teridentifikasi, namun masih perlu pembuktian, keterangan saksi dan hasil visum.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 10 Ribu Ekor Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran di Ngoro Jombang

    10 Ribu Ekor Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran di Ngoro Jombang

    Jombang (bertajatim.com) – Sebanyak 10 ribu ekor ayam mati terpanggang dalam kebakaran hebat di sebuah kandang milik PT Satwa Utama Raya yang berlokasi di Dusun Kedungbokor, Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Selasa dini hari, 20 Mei 2025. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp700 juta.

    Peristiwa ini diketahui terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Informasi diperoleh dari pelapor bernama Muhamad Ikwanudin, seorang manajer asal Kediri, yang membenarkan adanya kebakaran di kandang ayam tersebut.

    Menurut keterangan saksi yang sedang berjaga saat kejadian, api mulai muncul dari percikan kecil di bagian tengah kandang ayam nomor dua dari arah utara. Saksi awalnya mendengar suara alarm, lalu segera memeriksa dan melihat percikan api. Ia sempat berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun kobaran api dengan cepat membesar.

    “Sekitar 20 menit kemudian petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sayangnya, kandang berikut seluruh ayam yang berjumlah 10 ribu ekor sudah terbakar habis. Api berhasil dipadamkan total sekitar pukul 06.00 WIB,” ujar saksi di lokasi.

    Komandan Pemadam Kebakaran Jombang, Syamsul Bahri, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan pihaknya telah mengerahkan sejumlah unit untuk menangani kebakaran.

    “Kami menerima laporan pukul 01.15 WIB dan segera bergerak ke lokasi. Saat tiba, api sudah dalam kondisi besar dan sulit dikendalikan karena bangunan kandang semi permanen serta banyaknya bahan mudah terbakar di dalamnya,” jelas Syamsul Bahri.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Jombang AKP Kasnasin mengatakan bahwa hingga kini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. “Penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp700 juta,” ungkap AKP Kasnasin.

    Peristiwa ini menjadi perhatian khusus bagi pihak berwenang dan pemilik usaha peternakan, mengingat jumlah kerugian yang tidak sedikit serta tingginya risiko kebakaran pada kandang ayam modern. [suf]

  • Empat Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar Serius Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji

    Empat Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar Serius Akibat Ledakan Tabung Gas Elpiji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Empat warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, mengalami luka bakar serius setelah terjadi ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung makan, Senin malam (19/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Kejadian tersebut berlangsung di dapur warung milik Kiswanto (68), warga RT 017 RW 003, saat aktivitas memasak tengah berlangsung.

    Kapolsek Kapas, AKP Sudarsono menjelaskan, insiden bermula ketika Yaenah (66), juru masak di warung tersebut, mendapati regulator salah satu dari tiga kompor gas mengalami kerusakan. Ia kemudian meminta bantuan Suwondo (56) untuk memperbaikinya.

    “Yaenah kemudian meminta bantuan Suwondo untuk memperbaiki regulator tersebut. Saat proses perbaikan berlangsung, dua kompor lain masih dalam kondisi menyala untuk memasak lontong dan kare ayam,” ungkap AKP Sudarsono.

    Diduga terjadi kebocoran gas yang langsung memicu percikan api. Suwondo sempat mencoba menyelamatkan tabung dengan membawanya ke kamar mandi, namun api malah menyambar lebih cepat dan membakar seisi dapur serta kamar mandi.

    Empat orang yang berada di dalam rumah saat kejadian turut menjadi korban: Kiswanto, Yaenah, Suwondo, dan Jesi Intan Yuliantika (25). Jesi berhasil menyelamatkan diri dan segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. Api berhasil dipadamkan sebelum petugas tiba di lokasi.

    Seluruh korban langsung dibawa ke Puskesmas Tanjungharjo sebelum dirujuk ke RSUD Bojonegoro untuk penanganan intensif. Berikut kondisi terkini para korban:

    Suwondo mengalami luka bakar grade dua dengan luas luka sekitar 36 persen di seluruh tubuh.
    Yaenah menderita luka bakar pada kaki, tangan, wajah, dan rambut, dengan persentase luka sekitar 23 persen.
    Kiswanto mengalami luka bakar di kaki dan tangan dengan total luka sekitar 13,5 persen.
    Jesi Intan Yuliantika mengalami luka bakar pada kedua kaki.

    [lus/beq]

  • Kebakaran Hebat Landa Kandang Ayam di Ngoro Jombang

    Kebakaran Hebat Landa Kandang Ayam di Ngoro Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana tenang di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, mendadak berubah menjadi kepanikan massal saat kobaran api besar melahap sebuah kandang ayam milik PT Satwa Utama Raya, Selasa (20/5/2025) dini hari.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.20 WIB, memecah keheningan dengan cahaya merah menyala dan suara retakan api yang terdengar hingga ke permukiman warga.

    Komandan PMK (Pemadam Kebakaran) Jombang, Syamsul Bahri, mengatakan bahwa pihaknya langsung mengerahkan armada dari Pos Ngoro ke lokasi kejadian. Namun, karena hebatnya kobaran api, regu awal kewalahan dan membutuhkan bantuan tambahan.

    “Karena kondisi api yang cukup besar, kami mengerahkan tambahan armada dari pos Mojoagung dan kota Jombang,” ungkap Syamsul.

    Total lima kendaraan pemadam dikerahkan, terdiri dari tiga mobil pemadam dan dua mobil tangki penyuplai air. Operasi pemadaman berlangsung hingga menjelang pagi. Meski telah berjam-jam dilakukan penyemprotan air, hingga pukul 05.30 WIB api belum sepenuhnya padam.

    Petugas masih berjibaku melakukan pembasahan karena titik api terus muncul dari reruntuhan bangunan kandang. “Untuk data detail, termasuk kerugian dan jumlah ayam yang terdampak, masih belum kami rekap. Petugas masih fokus pada proses pembasahan dan pengamanan area,” tambah Syamsul.

    Belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran ini. Investigasi masih dilakukan oleh pihak berwenang. Namun jelas, kejadian ini memberikan peringatan keras tentang pentingnya sistem keamanan dan mitigasi kebakaran, bahkan di fasilitas peternakan sekalipun.

    Tragedi ini tak hanya meninggalkan kerugian materi, namun juga duka mendalam bagi pihak perusahaan dan warga sekitar yang menjadi saksi langsung ganasnya si jago merah di tengah malam. [suf]

  • Tewas di Tengah Sabung Ayam: Kisah Tragis Penjual Bakso di Jombang

    Tewas di Tengah Sabung Ayam: Kisah Tragis Penjual Bakso di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Siang itu, suasana Dusun Kemodo di Kecamatan Mojoagung tampak ramai. Sejumlah pria berkumpul di lahan terbuka, menyaksikan adu ayam jago—hiburan yang bagi sebagian warga menjadi bagian dari rutinitas akhir pekan.

    Di antara mereka, duduk santai seorang pria berusia 55 tahun, dikenal warga sebagai Suryadi, penjual bakso dari Desa Mojotrisno.

    Suryadi dikenal ramah dan sering hadir di berbagai kegiatan warga. Hari itu, Sabtu (17/5/2025), ia tak sedang berjualan. Ia hanya ingin menikmati tontonan sambil bercengkerama dengan teman-temannya. Namun, siapa sangka, siang yang tampak biasa itu menjadi akhir dari perjalanan hidupnya.

    “Tiba-tiba dia ambruk. Tadinya duduk nunggu giliran ayamnya, eh, jatuh ke belakang. Kami sempat olesi tubuhnya pakai minyak kayu putih,” ujar salah satu saksi mata yang masih tampak syok. “Tapi ya… sudah gak tertolong.”

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Meski sempat diberikan pertolongan ala kadarnya, Suryadi tidak pernah siuman lagi. Suasana yang tadinya meriah seketika berubah menjadi sunyi. Warga hanya bisa tertegun, tak menyangka pria yang tadi tertawa kini telah pergi selamanya.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari Kepala Desa Mojotrisno, Nanang Sugiarto, pada sore hari. Polisi segera bergerak ke rumah duka untuk memastikan kabar tersebut.

    “Yang perlu kami tegaskan, almarhum bukan meninggal di arena sabung ayam ilegal. Lokasi dan kegiatan yang dilakukan juga tidak menyalahi hukum,” ujar Kompol Yogas.

    Dari hasil pemeriksaan awal, Suryadi diduga meninggal akibat serangan jantung. Keluarga korban pun memilih tidak melakukan autopsi, menyadari bahwa almarhum memang memiliki riwayat penyakit itu.

    “Kami turut berduka. Pihak keluarga sudah menyatakan bahwa ini adalah musibah dan menolak autopsi,” imbuh Kapolsek.

    Kematian Suryadi menjadi pengingat yang getir tentang pentingnya menjaga kesehatan, terlebih bagi mereka yang sudah memiliki keluhan medis. Di tengah cuaca yang panas dan aktivitas padat, tubuh bisa saja menyerah kapan pun.

    Kini, Suryadi telah dimakamkan di kampung halamannya. Kehilangan ini tak hanya dirasakan oleh keluarga, tapi juga oleh pelanggan dan warga yang mengenalnya sebagai penjual bakso yang ramah, sederhana, dan mudah tersenyum. Ia pergi tanpa pesan, di tengah keramaian, namun meninggalkan duka yang hening. [suf]

  • Hangatnya Pecel Blora dan Sinergi di Balik Jeruji Lapas Kelas IIB Mojokerto

    Hangatnya Pecel Blora dan Sinergi di Balik Jeruji Lapas Kelas IIB Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jumat pagi (16/6) yang biasanya hening di Lapas Kelas IIB Mojokerto berubah hangat oleh aroma bumbu kacang dari pecel khas Blora. Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampak antusias menyambut kegiatan sarapan bersama yang melibatkan petugas Lapas, jajaran TNI, dan Polri.

    Kegiatan ini bukan sekadar makan bersama. Di balik piring-piring pecel lengkap dengan ayam goreng dan kerupuk, terselip pesan kuat. Membangun sinergi dan suasana kekeluargaan sebagai fondasi ketertiban. Kegiatan ini melibatkan 970, petugas Lapas, serta jajaran TNI dan Polri.

    Sejak pukul 05.30 WIB, seluruh petugas dikerahkan untuk memastikan kegiatan berjalan tertib. Dengan semangat kekeluargaan yang mengemuka dalam tiap sendok pecel, Lapas Mojokerto memberi contoh bahwa pembinaan bisa dimulai dari hal sederhana, asal dilakukan bersama-sama dan dengan hati.

    Tak tanggung-tanggung, tiga pucuk pimpinan keamanan hadir langsung, Dandim Mojokerto, Kapolres Mojokerto, dan Kapolres Mojokerto Kota. Kehadiran mereka menjadi simbol kuat sinergitas antar lembaga. Kegiatan tersebut bertujuan mempererat hubungan emosional antar seluruh pihak demi menciptakan suasana yang aman, tertib, dan kekeluargaan.

    Kegiatan juga diisi dengan pembagian bantuan sosial berupa sabun dan peralatan mandi bagi seluruh WBP sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan mereka. Ini merupakan hasil kolaborasi Lapas dengan dua Polres di Mojokerto Raya. Aksi nyata yang menegaskan bahwa kesehatan dan kebersihan warga binaan juga jadi prioritas.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menginisiasi kegiatan ini sebagai wujud komitmen menciptakan lingkungan Lapas yang aman dan kondusif. “Sarapan bersama ini menjadi momen untuk mempererat hubungan emosional antara WBP, petugas, dan aparat penegak hukum,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).

    Kalapas menekankan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan emosional antara WBP, petugas, dan aparat penegak hukum. Menurutnya, kebersamaan yang terjalin dalam suasana kekeluargaan menjadi kunci utama dalam menciptakan suasana aman dan kondusif di lingkungan Lapas.

    “Kami sangat berterima kasih kepada jajaran TNI-Polri yang selalu siap membantu menjaga ketertiban dan keamanan di Lapas Mojokerto. Sarapan bersama ini bukan sekadar acara makan, tetapi menjadi ajang untuk memupuk rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar semua pihak,” harapnya.

    Dengan sinergitas yang kuat tersebut, pihaknya berharap Mojokerto Raya tetap aman secara umum dan Lapas Kelas IIB Mojokerto selalu kondusif. Kehadiran Dandim Mojokerto, Kapolres Mojokerto, dan Kapolres Mojokerto Kota dalam kegiatan ini menjadi bukti kuat sinergitas antara Lapas Kelas IIB Mojokerto dengan jajaran TNI-Polri.

    “Over kapasitas bukan alasan untuk tidak memberi pembinaan yang layak. Kalau hubungan sudah harmonis, potensi pelanggaran pun bisa ditekan. Inilah bentuk pembinaan yang sebenarnya. Kami juga ingin WBP tetap sehat dan bersih, karena kebersihan adalah bagian dari disiplin dan ketertiban,” katanya.

    Antusiasme para WBP terlihat jelas saat mereka menikmati sarapan bersama dengan menu pecel khas Blora, lengkap dengan lauk ayam goreng dan kerupuk. Salah seorang WBP yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa bahagianya dapat menikmati sarapan bersama dalam suasana kekeluargaan.

    “Hari ini rasanya seperti sarapan di rumah. Pecelnya enak, suasananya hangat. Kami merasa lebih dekat dengan petugas, tidak ada jarak. Insya Allah dengan kegiatan seperti ini, kami tidak akan berpikir macam-macam atau melakukan pelanggaran. Pelayanan dari petugas semuanya baik, ramah, dan gratis. Kami merasa aman dan nyaman,” tambahnya.

    Kegiatan ini bukan pertama kali digelar Lapas Kelas IIB Mojokerto. Sejak menjabat empat bulan lalu, Rudi telah tiga kali menggelar kegiatan serupa. Konsistensi ini menandai visi besar yang dibawahnya menjadikan Lapas Kelas IIB Mojokerto bukan sekadar tempat tahanan, tapi rumah pembinaan yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. [tin/aje]

  • 95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    95 KK di Wilayah Pengeboran Minyak EMCL Layak Terima Program Gayatri Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Alas Institute, salah satu dari lima mitra pelaksana program pemberdayaan ayam petelur di wilayah operasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), telah menyelesaikan survei calon penerima manfaat di tiga desa ring 1 Lapangan Migas Banyu Urip, Blok Cepu.

    Survei ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran program Ayam Petelur untuk Keluarga Pra-Sejahtera Produktif oleh EMCL yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui inisiatif Gerakan Ayam Petelur Mandiri (Gayatri). Peluncuran program ini ditandai secara simbolis oleh Bupati Setyo Wahono.

    Ketua Alas Institute, Arul Efansyah, menyampaikan bahwa survei dilakukan sejak 7 April hingga 7 Mei 2025 di Desa Bonorejo dan Sudu, Kecamatan Gayam, serta Desa Leran, Kecamatan Kalitidu. “Kami mencatat total 95 kepala keluarga calon penerima manfaat, masing-masing 35 KK di Bonorejo dan Sudu, serta 25 KK di Leran,” ujar Arul, Kamis (15/5/2025).

    Namun, data tersebut masih akan diverifikasi ulang karena ditemukan beberapa ketidaksesuaian, seperti nama calon penerima yang telah meninggal atau tidak bersedia ikut program. Data yang telah diklarifikasi akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa sebelum diserahkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro.

    Survei bertujuan menilai kelayakan, kebutuhan, kesiapan, serta potensi dampak program terhadap kesejahteraan calon penerima manfaat. Setelah data final ditetapkan, tahap selanjutnya mencakup sosialisasi, pelatihan, pembangunan kandang, distribusi sarana prasarana, pemberian pakan dan ayam, serta pendampingan dan evaluasi program.

    Sementara itu, External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar, menegaskan bahwa penetapan calon penerima manfaat dilakukan bersama pemerintah desa sesuai arahan Bupati, dan mengacu pada Data Miskin Daerah (Damisda). “Data calon penerima manfaat mengacu pada Damisda,” tandas Etang, sapaan karib Tezhart Elvandiar.

    Program ini akan menjangkau 16 desa di sekitar wilayah operasi EMCL, meliputi 12 desa di Kecamatan Gayam, dua desa di Kalitidu, dan dua desa di Kecamatan Dander. [lus/suf]