Hewan: Ayam

  • Soto Boyolali di Tanah Suci dan Pemberdayaan UMKM Indonesia

    Soto Boyolali di Tanah Suci dan Pemberdayaan UMKM Indonesia

    Bisnis.com, MAKKAH — Berminggu-minggu meninggalkan rumah di Tanah Air membuat banyak jemaah haji Indonesia rindu dengan kudapan khas Nusantara yang nyaman di lidah. Meski Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyediakan katering yang dibuat semakin bercita rasa Nusantara, keberadaan warung-warung kudapan di hotel-hotel jemaah Indonesia, menjadi variasi pilihan untuk memanjakan lidah dan mengobati rindu rumah.

    Salah satu yang menjadi buruan para jemaah yakni Spesial Soto Boyolali (SSB). Di Indonesia, SSB telah berdiri sejak 2002 dan mulai hadir di Makkah sejak tahun lalu. Hesti Widodo, pemilik SSB, membuka gerai di 7 titik hotel jemaah Indonesia di Makkah, yang hanya buka selama musim haji saja.

    “Kebetulan dulu bapak ibu saya jualan di embarkasi, melayani jemaah haji, terulang seperti itu,” kata Hesti, ditemui di salah satu gerainya di Hotel Safwat Al Shoroq, sektor 5 Wilayah Raudhah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025).

    Hesti mengaku senang melihat jemaah menyantap soto racikannya dengan gembira. Menjadi kepuasan tersendiri baginya melihat jemaah menikmati semangkuk soto sapi, soto ayam kampung, atau bakso yang menjadikan rumah terasa tak begitu jauh meski terpisah ribuan kilometer.

    Racikannya tetap khas Boyolali meski bahan-bahan dan bumbu didapat dari Arab Saudi. Selain menyediakan aneka kudapan berkuah, SSB juga menyajikan penganan pendamping seperti aneka gorengan dan perkedel.

    Dwi Jayanti, seorang jemaah asal Slawi, Tegal, rela jauh-jauh menyewa taksi dari hotelnya di sektor 1 demi menyeruput segarnya soto boyolali SSB. Dia datang dengan ibunya, yang juga kangen dengan masakan khas daerahnya. Sebelum berada di Tanah Suci, Dwi mengaku telah menjadi pelanggan SSB di kampung halamannya di Tegal.

    Hesti Widodo, pemilik Spesial Soto Boyolali (SSB) di salah satu gerainya di Hotel Safwat Al Shoroq, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Hesti membuka gerai di 7 titik hotel jemaah Indonesia di Makkah yang hanya buka selama musim haji saja. /Dok. Media Center Haji

    “Masya Allah, kayak di Indonesia, berasa di Tegal. Udah ketemu yang pas, [saya pesan soto] yang daging, terus makan perkedel. Perkedelnya juga sama dengan yang di Indonesia,” ucapnya berbinar-binar.

    Keuntungan mengalir untuk jemaah

    Spesial Soto Boyolali hanyalah satu dari sekian banyak mitra BPKH Limited yang membuka lapak di 205 hotel jemaah Indonesia di Makkah pada musim haji tahun ini. Seluruh area komersial yang totalnya mencapai 121 titik dikelola oleh BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi.

    Selain soto boyolali, jemaah juga bisa menikmati aneka menu khas Nusantara lainnya seperti bebek goreng Madura, hingga bakso. Ada pula Toko Indonesia di beberapa titik area komersial itu. Toko-toko itu menjual makanan ringan atau barang-barang yang biasa ditemukan di Tanah Air, tetapi tak dijual di toko kelontong di Makkah.

    Direktur BPKH Limited, Iman Nikmatullah, mengatakan pengelolaan ratusan area komersial tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan UMKM Indonesia dan WNI yang bermukim di Arab Saudi. Keuntungan dari pengelolaan area komersial tersebut, akan mengalir kembali kepada jemaah dalam bentuk manfaat dana haji.

    “Mereka adalah mitra kami, mereka bayar [sewa gerai], mereka jualan. Nah, uangnya kembali ke dana haji,” kata Iman.

    Ratusan gerai tersebut disewakan kepada siapapun yang berminat. Ada pengusaha dari Indonesia yang sudah memiliki banyak gerai, seperti SSB, atau tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang berminat mengail rupiah saat musim haji.

    “Kalau ke Makkah, kangen makanan Indonesia, datang ke soto seger boyolali, bisa makan bebek Madura di beberapa hotel, bisa beli bakso Mang Udin. Jadi jajan tuh enggak perlu keluar [hotel], kan keluar bahaya,” jelasnya.

    Warung-warung UMKM musiman di Makkah itu, selain memanjakan lidah jemaah yang rindu rasa rumah, juga menjadi cermin dan harapan bahwa rupiah yang mengalir ke Tanah Suci, bisa dikembalikan ke Tanah Air.

  • Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kemayoran, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan dibuat geger dengan kemunculan seekor ular sanca sepanjang 4 meter yang masuk ke dalam kolam lele milik warga. Ukurannya yang besar dan tubuhnya yang gemuk membuat warga ketakutan dan enggan melakukan evakuasi secara mandiri.

    Kasi Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar mengatakan bahwa ular yang masuk ke permukiman tersebut merupakan jenis sanca kembang. Penemuan ular terjadi pada Sabtu (31/5/2025) dan langsung dilaporkan warga ke petugas pemadam kebakaran.

    “Ini jenisnya sanca kembang. Ukurannya 4 meter,” ujarnya.

    Keberadaan ular yang bersembunyi di dalam kolam lele sempat menyulitkan proses evakuasi. Selain karena ukuran tubuh ular yang besar, kondisi air kolam yang keruh juga membuat ular sulit terlihat oleh petugas.

    “Karena kolamnya juga keruh jadi ularnya tidak terlihat. Untuk evakuasi kami gunakan tongkat capit,” imbuhnya.

    Meski demikian, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi ular dalam waktu kurang dari satu jam. Setelah ditangkap, ular tersebut langsung dimasukkan ke dalam karung untuk kemudian diserahkan kepada seorang pemelihara ular.

    Ortiz juga mengungkapkan bahwa warga setempat sempat merasa resah atas keberadaan ular tersebut. Tidak hanya karena ukurannya yang besar, tapi juga karena diduga telah memangsa beberapa ayam ternak milik warga.

    “Iya katanya ayamnya ada yang dimangsa juga,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Serba-serbi Kerak Telor, Ikon Kuliner Khas Betawi

    Serba-serbi Kerak Telor, Ikon Kuliner Khas Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Selendang mayang, kue ape, soto betawi, kue geplak, hingga roti buaya merupakan ragam kuliner populer khas Betawi yang masih banyak digandrungi hingga kini. Selain deretan kuliner tersebut, ada satu ikon kuliner Betawi lainnya yang tak pernah mati, yakni kerak telor.

    Kerak telor mudah dijumpai di berbagai sudut ibu kota, baik di pinggiran maupun restoran. Sesuai namanya, kuliner ini menggunakan telur sebagai bahan dasar.

    Telur tersebut dipadukan dengan beras ketan putih, kelapa sangrai, ebi, dan ragam rempah lainnya. Kerak telor menjadi kuliner incaran masyarakat lokal, wisatawan, hingga dijadikan oleh-oleh para pelancong.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, berikut serba-serbi kerak telor khas Betawi:

    1. Lahir dari ketidaksengajaan

    Kerak telor bukanlah kuliner yang sengaja diciptakan sebagai bentuk kreasi santapan baru. Kerak telor merupakan produk ketidaksengajaan atau hasil coba-coba.

    Berawal saat masa penjajahan VOC, orang Belanda yang terbiasa mengonsumsi omelette mi ingin mengonsumsi makanan lain yang lebih sehat. Orang Betawi Menteng pun berinisiatif mengganti mi pada omelette dengan beras ketan.

    Sebagai pelengkap, mereka menambahkan bahan-bahan lain, seperti udang kering atau ebi, garam, merica, telur ayam, telur bebek, serta kelapa sangrai. Dari sana, lahirlah kerak telor.

    2. Kelapa yang digunakan adalah hasil bumi asli Betawi

    Pada masa itu, kelapa menjadi komoditas yang cukup melimpah di Betawi, khususnya daerah Cikini. Masyarakat pun memanfaatkan kelapa menjadi aneka olahan.

    Kelapa yang biasanya dikonsumsi sebagai minuman dan diproduksi menjadi minyak pun kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu bahan utama dalam kerak telor. Perpaduan kelapa sangrai dengan berbagai bahan lain pun menciptakan kuliner bercita rasa unik.

     

  • Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata aneka beras seperti beras premium, beras medium, hingga beras SPHP terpantau masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi hari ini, Sabtu (31/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 07.58 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.861 per kilogram di tingkat konsumen. Rata-rata harganya melampaui HET nasional beras medium yang berada di level Rp12.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.825 per kilogram secara nasional. HET untuk tipe beras ini adalah Rp14.900 per kilogram secara nasional.

    Harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga sedikit merangkak menjadi Rp12.506 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional di level Rp12.500 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.220 per kilogram secara nasional. Harga acuan penjualan (HAP) nasional komoditas ini adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp37.903 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram.

    Beralih ke aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional adalah Rp47.602 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kemudian, untuk cabai merah keriting dibanderol dengan harga rata-rata Rp46.939 per kilogram, atau harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar mencapai Rp42.811 per kilogram. 

    Untuk harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah rata-ratanya adalah Rp20.828 per liter dan Rp17.371 per liter. Senada, harga rata-rata Minyakita secara nasional juga masih melampaui HET Rp15.700 per liter, atau dibanderol Rp17.672 per liter.

    Berikutnya, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.580 per kilogram dan Rp11.360 per kilogram di tingkat konsumen. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah adalah Rp12.695 per kilogram dan Rp9.835 per kilogram.

    Komoditas pangan yang bersumber protein hewani, seperti daging sapi murni rata-rata harganya adalah Rp133.049 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp137.222 per kilogram dan Rp99.417 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp35.642 per kilogram secara nasional, atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Untuk telur ayam ras, harga rata-ratanya adalah Rp29.238 per kilogram di tingkat konsumen, atau berada di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata untuk ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.475 per kilogram, Rp33.991 per kilogram, dan Rp33.556 per kilogram di tingkat konsumen.

    Terakhir, harga rata-rata kedelai biji kering impor dibanderol Rp10.826 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.781 per kilogram.

  • Pakar Gizi IDAI: Minum Susu 2 Liter Sehari Tidak Realistis, Bukan Solusi Tinggi Badan

    Pakar Gizi IDAI: Minum Susu 2 Liter Sehari Tidak Realistis, Bukan Solusi Tinggi Badan

    Jakarta

    Profesor ilmu nutrisi dan penyakit metabolik anak angkat bicara soal testimoni minum susu 2 liter sehari yang disebut punya dampak positif bagi pertumbuhan tinggi badan anak. Ditegaskan, minum susu dalam jumlah tersebut tidak realistis dan malah membahayakan.

    Pendapat ini disampaikan oleh Prof dr H Dida Akhmad Gurnida, SpA, Subsp.NPM, pakar penyakit metabolik anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Ia menegaskan, mengonsumsi susu 2 liter sehari punya risiko bagi kesehatan.

    “Mengonsumsi 2 liter susu per hari bukan praktik yang realistis atau aman untuk semua anak,” katanya dalam penjelasan tertulis kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    Prof Dida menuturkan, kapasitas lambung anak usia sekolah bervariasi antara 500 hingga 1.000 mililiter. Karenanya, mustahil asupan makanan lain bisa masuk jika anak mengonsumsi susu hingga 2 liter.

    “Meskipun susu memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan penyerapan nutrisi dan anemia,” tegasnya.

    Catatan penting lainnya adalah soal kandungan protein di dalam susu sapi. Menurut Prof Dida, mayoritas kandungan protein dalam susu sapi adalah kasein yang secara biologis memang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sapi.

    “Kebutuhan buat bertumbuh anak manusia jauh lebih kompleks, butuh protein yang lebih bervariasi, seperti leusin, lisin, histidin, dan juga asam amino esensial lainnya,” tegasnya.

    Mengutip rekomendasi IDAI, Prof Dida merinci batasan konsumsi susu pada anak berdasarkan kategori usia:

    Bayi (0-6 bulan): ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama 6 bulan pertama sangat disarankan. Jumlah ASI yang dibutuhkan bervariasi, tergantung kebutuhan bayiAnak (1-2 tahun): Anak usia 1-2 tahun yang sudah mulai MPASI (Makanan pendamping ASI) dapat diberikan susu pertumbuhan 2-3 gelas per hari (sekitar 400-600 ml) untuk melengkapi asupan nutrisi harianAnak (2-5 tahun): Anak usia 2-5 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 2-2,5 gelas susu per hari, setara dengan 500 ml.Anak (5-8 tahun): Disarankan 2,5 gelas susu per hariAnak (9-12 tahun): Disarankan 3 gelas susu per hari

    Berlebihan mengonsumsi susu sapi, menurut Prof Dida berisiko memicu berbagai masalah kesehatan. Di antaranya konstipasi, obesitas, hingga kekurangan gizi karena asupan sumber nutrisi lain jadi berkurang.

    “Pemberian susu dua liter per hari bukan solusi tepat untuk menambah tinggi badan anak,” tegasnya lagi.

    NEXT: Alternatif sumber nutrisi dan faktor penentu tinggi badan

    Menurut Prof Dida, pola makan sehat dan seimbang lebih penting bagi pertumbuhan tinggi badan. Sumber nutrisi yang mengandung protein, kalsium, dan vitamin D, termasuk telur, ayam, hingga sayuran dan kacang-kacangan, paling dibutuhkan untuk tujuan tersebut.

    “Pada dasarnya, protein hewani dapat merangsangsan produksi IGF-1 atau Insulin light Growth Factor 1, yaitu hormon yang penting dalam pertumbuhan linear/pembentukan masa tulang dan masa otot buat manusia,” jelas Prof Dida.

    Terkait faktor yang mempengaruhi tinggi badan, Prof Dida menyebut genetik punya peran sebesar 60-80 persen dalam berbagai penelitian. Gen HMGA2 merupakan salah satu yang punya peran penting.

    “Perubahan pada salah satu huruf dasar dalam kode genetik HMGA2, yaitu perubahan dari huruf C (Cytosine) menjadi T (Thymine), dapat mempengaruhi tinggi badan,” jelas Prof Dida.

    “Seseorang yang hanya memiliki C dari salah satu orangtuanya akan lebih tinggi dari yang hanya memiliki T ganda,” tandasnya.

    Perkiraan tinggi akhir anak saat dewasa antara lain dapat dihitung dari tinggi badan orang tua, dengan rumus Tinggi Potensi Genetik (TPG).

    TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cmTPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) – 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

    Simak Video “Video: Ini Batas Normal Tantrum Anak, Waspada Bila Berlebihan “
    [Gambas:Video 20detik]

  • ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman

    ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman

    Pedagang di pasar anyar Kota Tangerang sedang melayani pembeli. Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memastikan stok dalam kondisi aman dan harga terpantau stabil. ANTARA/HO-DKP Kota Tangerang

    Pemkot Tangerang: ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 06:57 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten menyebutkan ketersediaan bahan pangan pokok menjelang hari raya Idul Adha tahun ini dalam kondisi aman dan harga-harga terpantau stabil.

    “Kami sudah melakukan pengawasan ke sejumlah pasar, dan alhamdulillah, sejauh ini stok bahan pangan mencukupi dan harga relatif stabil. Kami akan terus menjaga agar masyarakat bisa merayakan Idul Adha dengan tenang dan nyaman,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.

    Ia mengatakan bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi serta perkembangan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional dan pusat distribusi pangan.

    Pemantauan difokuskan pada komoditas utama seperti daging sapi, daging ayam, beras, telur, minyak goreng, cabai, serta bawang merah dan putih. Hasil sementara menunjukkan bahwa tidak ada lonjakan harga signifikan menjelang hari besar keagamaan tersebut.

    Selain itu, Pemkot Tangerang juga menggencarkan koordinasi dengan pelaku usaha dan distributor guna memastikan kelancaran pasokan dan mengantisipasi potensi gangguan distribusi.

    “Kami tidak hanya memastikan stok dan harga, tapi juga melakukan pengawasan terhadap kualitas pangan yang dijual, terutama daging kurban nanti,” tambahnya.

    Masyarakat pun diimbau untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying agar stabilitas harga tetap terjaga dan seluruh warga dapat mengakses kebutuhan pokok secara adil dan merata.

    “Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi Pemkot Tangerang atau Instagram @perdagangan_tangerangkota dengan tabel harga pangan yang update setiap harinya,” ujar Muhdorun.

    Sumber : Antara

  • Buka-bukaan Dokter Gizi soal Lemak Jahat di Balik Ayam Goreng Minyak Babi

    Buka-bukaan Dokter Gizi soal Lemak Jahat di Balik Ayam Goreng Minyak Babi

    Jakarta

    Minyak babi atau lard tengah jadi perbincangan gara-gara ketahuan dipakai di Ayam Goreng Widuran, Solo. Bukan hanya karena non halal, polemik minyak babi juga mengingatkan soal bahaya lemak jahat yang terkandung di dalamnya.

    Secara umum, Spesialis Gizi dari Alia Hospital, dr Dessy Suci Rachmawati, SpGK mengatakan kandungan lemak dalam minyak goreng punya risiko meningkatkan kolesterol. Tak terkecuali, minyak babi.

    “Dari segi kalori pun, minyak ini, kalau lemak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat dia memang kalorinya paling tinggi,” jelasnya kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    “Artinya kalau penumpukan kalori-kalori yang cukup tinggi ini, berarti dia akan menyumbang kalori yang cukup besar, yang nanti akhirnya ke surplus kalori yang menyebabkan obesitas,” jelasnya.

    Ayam Goreng Widuran Solo jadi polemik karena menggunakan lard atau minyak babi yang notabene non halal. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

    Kadar kolesterol yang tinggi di dalam tubuh, menurut dr Dessy, berhubungan dengan timbunan plak di pembuluh darah. Salah satu dampaknya adalah atherosclerosis, yakni penebalan dan penyempitan dinding pembuluh darah yang disertai pengerasan, yang sewaktu-waktu bisa memicu stroke maupun serangan jantung.

    Kandungan lain yang perlu diwaspadai adalah saturated fatty acid atau asam lemak jenuh yang di dalam minyak babi komposisinya kira-kira mencapai 40 persen. Di kalangan medis, asupan lemak jenuh dalam jangka panjang banyak dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan.

    “Apalagi dia dipanaskan di suhu tinggi ya. Artinya si ikatan-ikatan yang ada di lemaknya itu, dia juga akan rusak, yang nantinya juga bisa beralih lagi jadi trans fat yang lebih sering kita dengar ya. Lemak trans itu yang kurang bagus buat kesehatan,” terangnya.

    NEXT: Pepes dan alternatif minyak yang lebih sehat

    Bicara soal alternatif minyak, dr Dessy menyebut beberapa minyak nabati punya kandungan lemak yang lebih sehat. Di antaranya olive oil atau minyak zaitun, serta minyak canola.

    Meski demikian, proses pemasakan tetap perlu diperhatikan. Minyak zaitun misalnya, tetap akan kehilangan manfaatnya jika digunakan untuk deep fry. Lebih sehat jika minyak ini digunakan untuk dressing salad yang memang tidak dipanaskan.

    Lalu bagaimana dengan ayam goreng?

    “Ya nggak usah digoreng, jadi kaya pepes tuh. Pepes kan nggak digoreng,” saran dr Dessy.

    Dengan menghindari goreng menggoreng, dr Dessy menyebut bukan cuma risiko lemak jahat yang bisa dihindari. Risiko kerusakan protein akibat pemanasan terlalu tinggi juga lebih minimal dengan alternatif pengolahan selain goreng.

    “Kalau goreng itu suhunya itu sekitar 180-300 (derajat celcius), artinya protein yang waktu digorengnya itu pun akan banyak rusak karena suhu yang terlalu tinggi,” jelas dr Dessy.

    Simak Video “Video: Mengenal Lemak Trans yang Berisiko Munculkan Penyakit Jantung”
    [Gambas:Video 20detik]

  • JAPFA Luncurkan OLAGUD Fillet Dada Ayam Siap Makan untuk Ekspor

    JAPFA Luncurkan OLAGUD Fillet Dada Ayam Siap Makan untuk Ekspor

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui entitas bisnis hilirnya, JAPFA Food, resmi mengekspor produk terbaru, OLAGUD Ready-To-Eat (“RTE”) Tender Chicken Breast, fillet dada ayam siap makan ke Singapura sebanyak satu kontainer berukuran 40 feet. Ekspor perdana ini merupakan langkah strategis JAPFA dalam memperluas pasar internasional dan sekaligus membuktikan kemampuan produk-produk hilir JAPFA dalam bersaing di pasar global.

    Produk OLAGUD RTE Tender Chicken Breast ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan healthy snack (cemilan sehat) tinggi protein untuk masyarakat di Singapura. Produk ini telah melalui proses produksi yang ketat dan sesuai dengan standar keamanan pangan yang disyaratkan oleh pemerintah Singapura.

    Produk OLAGUD RTE Tender Chicken Breast ini hadir dalam enam varian rasa, yang dirancang untuk memenuhi selera konsumen internasional, yakni Himalayan Pink Salt, Herbs, Miso Shoyu, Peri-Peri, Smokey, dan Hainanese. Ragam rasa ini dikembangkan melalui riset mendalam terhadap preferensi konsumen di Singapura, yang menjadi negara tujuan ekspor perdana.

    “Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk-produk JAPFA Food mampu bersaing di pasar global dan memenuhi standar mutu serta keamanan pangan yang ketat. Kami bangga bisa mempersembahkan produk-produk berkualitas dari Indonesia,” ujar Rachmat Indrajaya, Direktur JAPFA.

    Langkah ekspor ini juga sejalan dengan komitmen JAPFA dalam mendukung ketahanan pangan regional. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan sistem produksi terintegrasi, JAPFA mampu menyediakan pasokan pangan berkualitas tinggi secara berkelanjutan, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga pasar internasional.

    Keberhasilan ekspor ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Seluruh produk ekspor ini disertai dengan Veterinary Health Certificate yang diterbitkan secara resmi oleh otoritas veteriner, sebagai bukti bahwa produk telah memenuhi persyaratan kesehatan hewan yang berlaku di negara tujuan ekspor. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M.Si menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin kualitas dan keamanan produk hewani yang dieskpor. “Produk yang diekspor telah melalui proses verifikasi dan pengawasan ketat sesuai dengan standar kesehatan hewan nasional dan internasional. Selain itu, kami juga mengawasi prinsip-prinsip kesejahteraaan hewan agar seluruh rantai produksi tidak hanya efisien, melainkan juga beretika.”

    Ekspor perdana produk fillet ayam siap makan ini diharapkan menjadi awal dari pengiriman-pengiriman berikutnya ke berbagai negara lain, memperkuat posisi JAPFA sebagai pelaku utama dalam industri pangan yang berdaya saing tinggi. Di samping itu, menjadi contoh sukses sinergi antara inovasi industri dengan kebijakan pemerintah.

  • Waspada! Ini 9 Cara Kenali Makanan yang Pakai Minyak Babi

    Waspada! Ini 9 Cara Kenali Makanan yang Pakai Minyak Babi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kontroversi Ayam Goreng Widuran Solo yang viral belum lama ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam industri kuliner, terutama terkait penggunaan bahan nonhalal seperti minyak babi. Lalu, bagaimana cara kenali makanan pakai minyak babi?

    Restoran legendaris yang berdiri sejak 1973 ini menuai sorotan karena menggunakan minyak babi untuk kremesan ayam tanpa pemberitahuan jelas, membuat banyak konsumen muslim merasa tertipu.

    Bagi Anda yang ingin lebih waspada, berikut ini cara mengenali makanan yang menggunakan minyak babi.

    Cara Mengenali Makanan Pakai Minyak Babi

    Minyak babi atau lard kerap digunakan dalam dunia kuliner karena mampu menghasilkan tekstur renyah dan cita rasa gurih yang khas. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang memiliki pantangan konsumsi daging babi karena alasan agama atau kesehatan, mengetahui keberadaan minyak babi dalam makanan menjadi hal penting.

    1. Perhatikan rasa dan tekstur yang sangat gurih

    Minyak babi memberi sensasi gurih alami, bahkan tanpa tambahan penyedap rasa. Ciri lainnya adalah tekstur yang lebih renyah dan ringan, terutama pada bagian gorengan seperti kremesan atau kulit ayam.

    2. Cek aroma setelah digoreng

    Berbeda dari minyak sayur atau kelapa sawit yang biasanya meninggalkan aroma menyengat, minyak babi cenderung tidak berbau tajam. Makanan yang digoreng dengan lard terasa lebih netral dari segi aroma, tetapi justru lebih gurih saat dimakan.

    3. Tanyakan langsung bahan ke penjual

    Jika Anda ragu, jangan segan untuk bertanya apakah makanan menggunakan minyak hewani, khususnya babi. Penjual yang jujur dan transparan akan memberikan informasi yang dibutuhkan. Dalam kasus Ayam Goreng Widuran, beberapa pelanggan muslim mengaku tidak diberitahu kremesan digoreng dengan minyak babi, meski sudah bertanya.

    4. Periksa label atau sertifikasi halal

    Makanan yang sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI atau BPJPH biasanya lebih bisa dipercaya kehalalannya. Cek label halal pada kemasan, papan menu, atau bahkan di media sosial restoran bersangkutan. Selama lebih dari 50 tahun, makanan di Ayam Goreng Widuram disajikan tanpa keterangan nonhalal, yang membuat banyak konsumen merasa ditipu.

    5. Waspadai restoran tanpa keterangan jelas

    Jika sebuah restoran tidak memberikan informasi jelas mengenai bahan-bahan yang digunakan, terutama di kawasan mayoritas muslim, Anda perlu ekstra hati-hati. Cek juga testimoni di Google Review atau media sosial.

    6. Perhatikan daya tahan dan tekstur makanan

    Makanan yang menggunakan minyak babi, terutama yang sudah dihidrogenasi, cenderung lebih tahan lama dan tetap renyah meski disimpan beberapa waktu. Jika gorengan tetap kriuk dalam waktu lama, itu bisa jadi petunjuk penggunaan lard.

    7. Cari informasi di media sosial dan ulasan

    Sebelum mencoba makanan dari tempat baru, cari ulasan atau review netizen di internet. Banyak pelanggan yang secara sukarela berbagi pengalaman mereka soal transparansi bahan dan label halal sebuah tempat makan.

    8. Hindari makanan tradisional yang tidak dijelaskan bahannya

    Beberapa makanan tradisional Tionghoa, peranakan, atau kuliner tertentu dari Asia Timur memang secara umum menggunakan minyak babi dalam proses memasaknya. Jika tidak ada penjelasan atau sertifikasi, sebaiknya berhati-hati.

    9. Hati-hati dengan istilah tersembunyi di menu

    Beberapa restoran menggunakan istilah asing atau umum untuk menyamarkan bahan yang digunakan. Misalnya, shortening atau rendered fat bisa saja merujuk pada minyak babi. Perhatikan deskripsi menu dengan seksama.

    Kasus Ayam Goreng Widuran Solo menjadi pelajaran penting bagi konsumen untuk lebih waspada terhadap makanan yang menggunakan minyak babi. Dengan memperhatikan rasa, tekstur, aroma, dan transparansi informasi dari restoran, Anda dapat mengenali makanan nonhalal.

  • Kenapa Babi Diharamkan dalam Islam? Ini Alasan Ilmiah dan Syariatnya

    Kenapa Babi Diharamkan dalam Islam? Ini Alasan Ilmiah dan Syariatnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Restoran Ayam Goreng Widuran, belakangan ramai diperbincangkan publik karena ternyata tidak halal. Tempat makan yang berdiri sejak 1973 itu diketahui menggunakan minyak babi dalam proses memasaknya. 

    Hal ini memicu reaksi netizen, terutama muslim, karena menyangkut prinsip syariat. Kasus ini kembali mengingatkan kita tentang kenapa babi haram dalam Islam dan apa saja alasan ilmiahnya.

    Hukum Mengonsumsi Babi Menurut Syariat Islam

    Larangan mengonsumsi babi dalam Islam ditegaskan secara eksplisit dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Salah satunya adalah Surah Al-Baqarah ayat (173):

    اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

    Artinya: “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al-Baqarah: 173).

    Ayat ini menegaskan bahwa daging babi termasuk dalam kategori makanan yang haram tanpa syarat. Artinya, meskipun babi diternak dengan cara higienis atau divaksinasi hingga bebas penyakit, tetap saja dagingnya tidak boleh dikonsumsi oleh umat Islam. 

    Hal ini menunjukkan bahwa larangan tersebut bukan semata-mata karena faktor kesehatan, tetapi juga merupakan perintah langsung dari Allah Swt yang wajib dipatuhi.

    Alasan Ilmiah Mengapa Babi Haram

    Selain alasan syariat, berbagai penelitian dan data ilmiah juga mendukung alasan mengapa babi haram dikonsumsi. Berikut beberapa alasan ilmiah yang perlu diketahui:

    1. Babi tidak berkeringat

    Babi adalah hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat. Racun dan zat-zat sisa dalam tubuhnya tidak bisa dikeluarkan melalui keringat, sehingga semua racun itu tertimbun di dalam daging. Kondisi ini membuat daging babi berisiko tinggi mengandung zat berbahaya jika dikonsumsi.

    2. Potensi penyakit

    Mengonsumsi daging babi dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, seperti: Radang sendi, reumatik, peradangan lambung, infeksi selaput, dan gangguan pada kantong empedu.

    3. Struktur DNA babi mirip manusia

    Menurut Kementerian Agama Sumatra Barat, struktur DNA babi memiliki kemiripan tinggi dengan DNA manusia, baik secara internal maupun pada kulitnya. Karena itu, babi sering digunakan sebagai objek praktik dalam dunia kedokteran. Namun, kemiripan ini justru membuat daging babi sulit dicerna dan berisiko bagi metabolisme tubuh manusia.

    Prof Rachman Noor M Rur dalam bukunya Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat menjelaskan bahwa babi memiliki tingkat kesamaan elemen genetik SINE dan LINE yang sangat tinggi dengan manusia. Dalam pandangan ilmiah, memakan daging babi bahkan bisa disamakan dengan praktik kanibalisme karena kesamaan tersebut.

    4. Kandungan kimia yang merugikan

    Daging babi mengandung kadar asam urat tinggi dan memiliki sifat kimia yang tidak layak dikonsumsi. Lemak punggungnya (back fat) mudah mengalami oksidasi, yang dapat memicu racun dalam tubuh jika dikonsumsi. 

    Selain itu, air seni babi yang melimpah seringkali meresap ke jaringan tubuhnya, menyebabkan bau daging lebih amis dan kualitasnya buruk dibanding hewan ternak lain.

    Sikap Umat Islam terhadap Konsumsi Daging Babi

    Dalam Islam, mematuhi larangan Allah Swt adalah bagian dari ketaatan yang mendasar. Namun, Islam juga memberi kelonggaran dalam kondisi darurat. Jika seseorang tidak sengaja atau terpaksa memakan babi, maka tidak berdosa selama bukan karena kesengajaan atau melanggar batasan yang telah ditetapkan.

    Kasus seperti yang terjadi pada Ayam Goreng Widuran menjadi pelajaran penting agar umat Muslim lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Label halal dan transparansi dalam pengolahan makanan menjadi aspek penting untuk memastikan bahwa tidak ada unsur babi haram yang masuk ke dalam konsumsi sehari-hari.

    Daging babi haram dikonsumsi oleh umat Islam karena alasan syariat yang jelas tertulis dalam Al-Qur’an serta diperkuat oleh bukti-bukti ilmiah mengenai risiko kesehatannya. Larangan ini tidak hanya soal spiritual, tetapi juga menyangkut keamanan fisik dan keturunan manusia.