Hewan: Ayam

  • Ayam Goreng Widuran Solo Boleh Kembali Berjualan, Wali Kota: Harus Jujur dan Tulis ‘Non-Halal’ Besar

    Ayam Goreng Widuran Solo Boleh Kembali Berjualan, Wali Kota: Harus Jujur dan Tulis ‘Non-Halal’ Besar

    Liputan6.com, Solo – Pemerintah Kota Solo memastikan bahwa hasil uji laboratorium terhadap produk Ayam Goreng Widuran telah keluar. Pemilik rest ayam goreng yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir No 71, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo itu dibolehkan kembali berjualan dengan syarat mencantumkan label ‘Non-Halal’ agar diketahui oleh masyarakat.

    Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan berdasarkan hasil asesmen, terbukti bahwa produk makanan berupa ayam goreng kremes mengandung bahan baku yang tidak halal. Hal tersebut juga telah diakui secara langsung oleh pemilik Ayam Goreng Widuran sehingga tidak menimbukan permasalahan tambahan karena sejak awal diketahui produknya berbahan non-halal.

    “Asesmennya itu kita serahkan bahwa menurut perlindungan konsumen, bagi pelaku usaha yang sudah mendeclare sesuatu ya itu kita kembalikan ke sana. Udah, itu aja. Artinya, dari pelaku usaha sudah mendeklarasikan dia non-halal, yo wis,” ujar Respati kepada wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Solo pada Rabu sore (4/6/2024).

    Untuk itu, Wali Kota Solo itu mempersilaka kepada pemilik Ayam Goreng Widuran untuk kembali berjualan. Seperti diketahui ayam goreng yang telah berdiri sejak 52 tahun itu tutup sementara sejak Senin (26/5/2025) lalu setelah disidak Wali Kota Solo Respati Ardi dan Kepala Dinas Perdagangan Solo serta Kepala Satpol PP Solo. Sidak itu dilakukan setelah viral terkait penggunaan bahan baku non-halal.

    “Ya kita persilakan. Silakan kalau mau buka kembali. Tapi saya ajak bagi pelaku usaha, siapapun, tidak ada pengkhususan bagi Ayam Goreng Widuran. Siapa pun, mau sertifikasi halal, segera melalui PUT. Yang tidak, ya silakan katakan jujur, tidak halal dan ditulisi sing gede. Dan yang penting itu ngajari karyawannya untuk ngomong ke konsumen apakah halal atau tidak,” ucapnya.

  • 10
                    
                        Kisah Suramin: dari Preman Pasar, Masuk Bui, Kini Jadi Kepala Desa Berprestasi
                        Regional

    10 Kisah Suramin: dari Preman Pasar, Masuk Bui, Kini Jadi Kepala Desa Berprestasi Regional

    Kisah Suramin: dari Preman Pasar, Masuk Bui, Kini Jadi Kepala Desa Berprestasi
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com –
    Suramin, seorang mantan
    preman pasar
    dari
    Kebumen
    , kini menjabat sebagai
    Kepala Desa
    Gemeksekti.
    Perjalanan hidupnya yang penuh tantangan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia kini menjadi
    kepala desa
    yang dihormati dan penuh prestasi.
    Lahir pada 1977 di Koplak Dokar, Kebumen, Suramin tumbuh di lingkungan yang keras.
    Bau menyengat minuman keras dan aroma wangi parfum PSK menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan malam di Koplak Dokar, Kebumen, pada tahun 1977. Teriakan, umpatan, dan rayuan lelaki hidung belang, dibalas dengan senyuman genit para PSK.
    Suasana gaduh itu adalah hal biasa di Koplak Dokar, yang kala itu merupakan tempat pemberhentian dokar—mirip terminal bus zaman sekarang. Tempat ini kini dikenal sebagai Pasar Burung Koplak.
    Di tengah hiruk-pikuk tersebut, berdiri sebuah warung sederhana milik pasangan Sumeri dan Sulasiyah. Warung ini menjadi saksi lahirnya buah cinta mereka, seorang bayi laki-laki yang diberi nama Suramin.
    Ia lahir pada Jumat Kliwon di bulan Syura tahun 1977, di sebuah ruangan berukuran 6 x 8 meter yang menjadi warung sekaligus tempat tinggal keluarga kecil itu.
    Suramin kecil tumbuh di lingkungan keras. Perkelahian, cekcok, makian, dan sabung ayam menjadi pemandangan sehari-hari.
    Suara tawa mesra para PSK berpadu dengan deru minuman keras adalah hal yang biasa bagi Suramin. Lingkungan ini mengajarkannya untuk memiliki mental baja sejak dini.
    Setelah lulus SD pada tahun 1989, Suramin melanjutkan pendidikan ke Sekolah Teknik (kini SMP).
    Meski mengenyam pendidikan formal, hidupnya tidak jauh dari kehidupan pasar dan terminal. Pagi hari ia membantu di pasar, sementara malamnya ia kembali ke rumah di Gemeksekti—jika tidak nongkrong hingga pagi.
     
    “Dulu terdapat penjual Kaset dan CD perko (eper toko). Setiap kami mabok, musik tidak boleh berhenti hingga pagi. Harus nurut pokoknya,” kenang Suramin, saat ditemui.
    Menjelang remaja, Suramin mulai mengukir reputasi di terminal sebagai timer Colt—profesi yang mengatur kendaraan Colt ngetem. Kehidupan ini menuntutnya untuk selalu waspada dan berani.
    Kulit putihnya perlahan dihiasi tato, mulai dari naga melingkar di punggung hingga gambar wanita berpose di perutnya. Suramin menjadi preman kondang yang dikenal tegas sekaligus disegani.
    “Ada lumayan tatonya, di kaki kanan kiri juga ada, dulu pertama kali buat tato itu di Temanggung,” kata Suramin sembari menunjukkan tatonya kepada kompas.com pada Kamis (5/6/2025).
    Selama menjadi preman, Suramin tak lepas dari konflik. Ia beberapa kali berurusan dengan hukum. Pada tahun 2008, ia dipenjara selama empat bulan. Kasus serupa terulang pada tahun 2014, dengan masa hukuman satu tahun.
    Meskipun demikian, Suramin tetap aktif dalam kegiatan masyarakat. Ia kerap hadir di acara kenduri atau yasinan, meskipun reputasinya sebagai preman masih melekat kuat di masyarakat.
    “Meskipun saya preman, kalau acara sosial di masyarakat saya tetap ikut,” ujar Suramin.
    Titik balik hidupnya datang saat dirinya menghadiri kenduri dan ada tokoh desa yang menyarankan dirinya untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Gemeksekti.
    “Kata tokoh itu, sudah saatnya Gemeksekti dipimpin oleh
    wong dalan
    (orang jalan).
    Nek dadi ya dadi sisan
    (kalau jadi, jadi sekalian),
    nek ajur ya ajur sisan
    (kalau rusak, rusak sekalian),” kenangnya.
    Tahun 2019 menjadi momen penting bagi Suramin. Ia mencalonkan diri dan berhasil memperoleh 1.906 suara, mengalahkan empat calon lainnya. Ia meraih kemenangan mutlak saat Pilkades.
    Saat pertama kali dilantik, Suramin langsung mengumpulkan perangkat desa untuk rapat perdana. Dengan tegas ia menyampaikan gagasan dan misinya sebagai pemimpin desa.
    “Saat ini saya kades. Setiap kades tentu berbeda pola pikir dan kepemimpinan. Jika benar, kalian harus mendukung. Jika salah, kritik dan betulkan saya,” ujar Suramin.
    Kepemimpinan Suramin membawa perubahan besar bagi Desa Gemeksekti. Desa yang dulunya termiskin di Kecamatan Kebumen kini dikenal sebagai kampung batik yang mandiri.
    Pada awal kepemimpinannya, terjadi covid 19 yang di banyak desa terjadi anggaran yang seret. Namun, berkat relasinya saat menjadi anak jalanan, Desa Gemeksekti tabun 2022 pasca covid dapat bantuan hingga Rp 1,6 miliar untuk pembangunan ditengah sulitnya anggaran di desa-desa lainnya.
    “Alhamdulillah banyak kenalan DPR Kabupaten atau provinsi sehingga kita banyak mendapatkan bantuan untuk pembangunan desa pasca Covid 19,” kata Suramin.
    Prestasi demi prestasi diraih, termasuk predikat desa terbaik dalam pembayaran pajak dan pengelolaan dana desa tahun 2021. Tahun 2023, Gemeksekti mendapat penghargaan “Satu Desa Satu Cerita.”
    Pada 2024, desa ini juga memenangkan lomba Perpusdes tingkat kabupaten dan meraih penghargaan Siskamling dari Polres Kebumen.
    Selain itu, Desa Gemeksekti juga mendapatkan bantuan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2025.
    “Saya punya prinsip, apapun yang saya kerjakan harus dilakukan dengan baik. Saya ingin membuktikan bahwa meskipun masa lalu saya kelam, saya bisa memimpin dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Suramin.
    Kini, setiap kali Suramin melihat anak jalanan, ia teringat pada dirinya yang dulu.
    “Suatu saat mereka akan menemukan jalannya. Jika diberi kesempatan yang sama, mungkin keadaan akan berbeda. Mereka mampu dan berguna. Jangan pernah memandang mereka sebelah mata,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Kasus Ayam Goreng Widuran Dihentikan dan Boleh Beroperasi Lagi, Lolos dari Sanksi?
                        Regional

    9 Kasus Ayam Goreng Widuran Dihentikan dan Boleh Beroperasi Lagi, Lolos dari Sanksi? Regional

    Kasus Ayam Goreng Widuran Dihentikan dan Boleh Beroperasi Lagi, Lolos dari Sanksi?
    Penulis

    SOLO, KOMPAS.com
    — Setelah menuai kontroversi karena penggunaan bahan nonhalal,
    Ayam Goreng Widuran
    di Solo kini dibolehkan beroperasi kembali. 
    Pemkot Solo menyatakan tidak bisa memberi sanksi bagi rumah makan legendaris yang berlokasi di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres.
    Proses hukum yang sempat berjalan di kepolisian juga sudah ditutup karena polisi menilai kasus tersebut tidak masuk ke ranah pidana. 
    Ayam Goreng Widuran lolos dari sanksi?
    Jadi Sorotan Usai Umumkan Nonhalal
    Ayam Goreng Widuran sempat menjadi sorotan publik setelah secara terbuka mengumumkan label nonhalal dalam penyajiannya.
    Hal itu menuai kekecewaan dari pelanggan setia, karena label tersebut baru diumumkan setelah rumah makan berdiri selama lebih dari 50 tahun.
    Berlokasi di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, rumah makan ini telah berdiri sejak 1973.
    Seiring ramainya protes dari masyarakat, Wali Kota Solo Respati Ardi bersama sejumlah dinas terkait melakukan inspeksi mendadak pada Senin, 26 Mei lalu.
    Kedatangan Respati disambut oleh para karyawan, karena pemilik rumah makan tidak berada di tempat.
    Ia kemudian menghubungi pemilik melalui sambungan telepon dan meminta agar rumah makan tersebut ditutup sementara untuk proses penilaian ulang oleh instansi terkait.
    “Saya mengimbau untuk ditutup dulu dilakukan assessment ulang oleh OPD-OPD terkait kehalalan dan ketidakhalalan,” kata Respati usai sidak.
    Salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran, Nanang, menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa menjelaskan alasan pencantuman label nonhalal yang baru dilakukan, yang menyebabkan timbulnya kegaduhan di media sosial.
    “Dari pihak karyawan tidak bisa menjelaskan. (Setelah ramai) dari pihak sini di Instagram langsung membuat klarifikasi (label nonhalal),” kata dia.
    Nanang juga mengungkap bahwa bahan nonhalal hanya terdapat pada kremesan ayam goreng, yang dibuat dengan minyak nonhalal.
    “(Bahan nonhalal) kremesnya aja. (Kremesan) dibuat dari bahan nonhalal. Dari minyaknya (nonhalal),” ucapnya.
    Belakangan, Respati mengizinkan Ayam Goreng Widuran untuk kembali beroperasi setelah sempat ditutup sementara.
    Hal ini disampaikan Respati usai hasil pemeriksaan sampel makanan dari Dinas Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo keluar.
    Hasilnya menunjukkan olahan
    ayam goreng Widuran
    layak konsumsi namun berstatus non-halal.
    “Kita persilakan (Ayam Goreng Widuran) jika mau buka kembali. Tapi saya ajak bagi pelaku usaha siapa pun, tidak ada pengkhususan untuk Ayam Goreng Widuran, silakan katakan jujur tidak halal dan ditulis sing gede (yang besar),” ujar Respati dalam konferensi pers di Rumah Dinas Loji Gandrung, Rabu (4/6/2025) kemarin.
    Respati juga menegaskan pentingnya keterbukaan sejak awal oleh pelaku usaha kuliner mengenai status halal produk mereka.
    Respati menegaskan, Pemkot Solo tidak berwenang memberikan sanksi terhadap Ayam Goreng Widuran, maupun menyatakan status halal atau tidak halal secara hukum.
    “Kalau Pemkot tidak bisa memberikan sanksi apapun. Dan Pemkot tidak punya hak untuk ngomong halal dan tidak halal,” ujarnya.
    Alasan utama penutupan sementara rumah makan tersebut, lanjut Respati, adalah untuk menjaga kondusifitas akibat keramaian di media sosial.
    “Jadi kemarin kenapa kita imbau untuk penutupan sementara karena sedang kita assessment layak makan atau tidak untuk menjaga kondusifitas. Karena saking gaduhnya kemarin tidak kondusif,” ujar Respati.
    Selain pemeriksaan oleh pemerintah daerah, rumah makan Ayam Goreng Widuran juga sempat dilaporkan ke polisi oleh warga Solo bernama Mochammad Burhannudin.
    Pelapor menyoroti bahwa Ayam Goreng Widuran sudah berdiri sejak 1972, namun baru belakangan diketahui menggunakan bahan nonhalal.
    “Saya mempunyai satu beban moral untuk ikut prihatin dengan permasalahan yang sedang terjadi, terutama permasalahan ayam goreng Widuran yang jelas-jelas telah meresahkan umat Muslim di Kota Solo,” kata Burhannudin.
    Namun, laporan tersebut tidak berlanjut karena kepolisian menilai kasus ini tidak memenuhi unsur pidana.
    Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Prastiyo Triwibowo, menjelaskan bahwa kasus ini tidak dapat diproses melalui jalur pidana, melainkan masuk ranah administrasi Pemerintah Kota Solo.
    “Sehingga secara pidana memang itu sama sekali belum masuk ranah pidana. Karena memang ranah bapak Wali Kota, kita juga melaksanakan kolaborasi dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan,” kata Prastiyo, Senin (2/6/2025).
    Prastiyo merujuk pada Pasal 26 dan 27 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang menyebutkan bahwa pelaku usaha wajib memiliki keterangan halal.
    Namun, dalam praktiknya, tidak semua usaha makanan diwajibkan untuk memiliki sertifikat halal, selama tidak mencantumkan klaim halal.
    “Dan di situ juga ada celah bahwasanya memang apabila tidak memasang itu akan menjadi dapat dikenakan sanksi administrasi. Hanya sebatas itu,” lanjutnya.
    Ia juga menegaskan bahwa pelapor bukan merupakan konsumen langsung, sehingga aduan diklasifikasikan sebagai informasi semata.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Hasil Uji Lab Ayam Goreng Widuran Sudah Keluar, Ini Hasilnya
                        Regional

    4 Hasil Uji Lab Ayam Goreng Widuran Sudah Keluar, Ini Hasilnya Regional

    Hasil Uji Lab Ayam Goreng Widuran Sudah Keluar, Ini Hasilnya
    Penulis
    SOLO, KOMPAS.com
    – Hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dari rumah makan legendaris
    Ayam Goreng Widuran
    akhirnya keluar.
    Pemeriksaan dilakukan oleh Dinas Peternakan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kota Solo usai muncul polemik mengenai kehalalan makanan yang dijual.
    Pihak restoran baru mengumumkan penggunaan bahan nonhalal itu setelah berdiri 50 tahun lebih.
    Wali Kota Solo Respati Ardi
    menyatakan, berdasarkan uji lab tersebut, ayam goreng dari rumah makan tersebut dinyatakan layak konsumsi, namun berstatus nonhalal.
    Respati pun mengizinkan Ayam Goreng Widuran untuk beroperasi kembali, namun harus mencantumkan label nonhalal secara jelas.
    “Kita persilakan (Ayam Goreng Widuran) jika mau buka kembali. Tapi saya ajak bagi pelaku usaha siapa pun, tidak ada pengkhususan untuk Ayam Goreng Widuran. Silakan katakan jujur tidak halal dan ditulis sing gede (yang besar),” ujar Respati dalam konferensi pers di Rumah Dinas Loji Gandrung, Rabu (4/6/2025).
    Respati juga mengimbau agar pelaku usaha kuliner menyampaikan dengan jujur dan terbuka status kehalalan seluruh produk makanannya sejak awal berjualan.
    “Saya mengimbau, mengajak pelaku usaha untuk mendeklarasikan semua makanannya dari awal buka. Yang penting diterangkan sing gede. Ojo mung kremes non-halal, ya intinya rumah makan itu satu kesatuan,” tandasnya.
    Meskipun sempat ditutup sementara untuk keperluan assessment, Pemkot Solo memastikan tidak menjatuhkan sanksi apa pun kepada Ayam Goreng Widuran.
    “Kalau Pemkot tidak bisa memberikan sanksi apa pun. Dan Pemkot tidak punya hak untuk ngomong halal dan tidak halal,” tegas Respati.
    Ia menambahkan, penutupan sementara yang sempat dilakukan bertujuan menjaga kondusifitas karena tingginya perhatian publik di media sosial.
    “Jadi kemarin kenapa kita imbau untuk penutupan sementara karena sedang kita assessment layak makan atau tidak untuk menjaga kondusifitas. Karena saking gaduhnya kemarin tidak kondusif,” ujarnya.
    Penulis: Labib Zamani / Editor: Ferril Dennys
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Sedentary Lifestyle Ancam Kesehatan Tulang-Jantung, Ini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Di era serba digital dan instan, banyak orang tanpa sadar mengadopsi sedentary lifestyle atau gaya hidup minim gerak. Padahal, gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan tulang.

    Dilansir dari Kemenkes.go.id, sedentary lifestyle merujuk pada gaya hidup minim aktivitas fisik sehingga kalori yang dibakar setiap harinya pun sedikit. Orang dengan gaya hidup ini biasanya menghabiskan sebagian besar waktu dalam posisi duduk atau berbaring, baik saat bekerja di depan komputer, menonton televisi, hingga bermain gadget.

    Sayangnya, gaya hidup minim gerak ini tidak hanya membuat tubuh terasa kaku dan tidak bugar, tapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Jika dibiarkan, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan massa otot, kepadatan tulang, serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan metabolik lainnya.

    Agar tubuh tetap sehat dan bugar di tengah tren sedentary lifestyle, berikut beberapa langkah yang bisa detikers lakukan .

    1. Rutin Olahraga untuk Menjaga Fungsi Jantung dan Tulang

    Olahraga adalah kunci untuk melawan dampak negatif dari gaya hidup minim gerak. Latihan fisik teratur dapat mempertahankan massa otot dan kepadatan tulang, sekaligus menjaga kesehatan jantung.

    Selain itu, jika kebiasaan olahraga dilakukan sedini mungkin, manfaat dari olahraga itu akan terasa hingga usia lanjut, termasuk mencegah penyakit-penyakit seperti osteoporosis.

    Berikut adalah tiga jenis olahraga yang bisa dilakukan.

    Latihan Aerobik: Jalan kaki cepat, berenang, atau bersepeda. Latihan ini dapat menjaga fungsi jantung dan sirkulasi darah.

    Latihan Kekuatan (Resistensi): Seperti angkat beban ringan atau push-up. Latihan ini dapat memperkuat otot dan tulang.

    Latihan Fleksibilitas dan Keseimbangan: Yoga atau tai chi. Latihan ini dapat menjaga mobilitas tubuh dan mencegah cedera.

    Cukup luangkan 30 menit setiap hari untuk berolahraga agar tubuh tetap bugar dan sehat untuk jangka waktu panjang.

    2. Konsumsi Karbohidrat Kompleks dan Protein Berkualitas

    Selain berolahraga, asupan nutrisi yang seimbang juga menjadi pilar penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi makanan dengan kandungan makronutrien dan mikronutrien lengkap disarankan untuk menjaga massa otot dan kualitas hidup, terutama seiring bertambahnya usia.

    Pilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal untuk energi yang lebih stabil. Sementara itu, untuk protein, utamakan sumber hewani tanpa lemak (ikan, ayam tanpa kulit) dan nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe) yang dapat membantu memperbaiki jaringan otot. Khusus untuk usia lanjut, antioksidan menjadi jenis mikronutrien yang perlu diperhatikan. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat menjadi sumber antioksidan yang melindungi sel-sel dalam tubuh.

    3. Lengkapi Nutrisi dengan Suplemen dan Vitamin

    Selain menjaga pola makan dan rutin olahraga, nutrisi berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh, meningkatkan imunitas, dan mendukung kesehatan tulang serta jantung.

    Beberapa nutrisi penting meliputi kalsium, vitamin D, vitamin K2, dan protein. Sayangnya, asupan harian kadang tidak tercukupi hanya dari makanan atau paparan sinar matahari, terutama bagi orang dengan aktivitas tinggi.

    Oleh karena itu, vitamin bisa menjadi pelengkap kebutuhan nutrisi harian. Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama bagi orang-orang yang kesulitan mendapatkan nutrisi dari makanan. Anda bisa mengonsumsi vitamin D3 + K2, seperti Sido Muncul Vitamin D3 + K2.

    Produk ini mengandung D3 sebesar 800 IU (International Unit). Satuan IU ini digunakan untuk mengukur efektivitas kerja suatu vitamin dalam tubuh. Dosis ini pun tergolong optimal untuk membantu penyerapan kalsium, apalagi jika dibandingkan produk lain yang pada umumnya hanya mengandung 400 IU. Semakin tinggi angka IU-nya, semakin besar pula peran vitamin D dalam mendukung kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.

    Tak hanya itu, produk ini juga mengandung vitamin K2 (MK-7) sebanyak 45 mcg yang dapat mengaktifkan protein serta osteocalcin yang mengintegrasikan kalsium ke dalam tulang.

    Kombinasi D3 dan K2 ini juga menjaga kesehatan sistem kardiovaskular secara menyeluruh dan mengaktifkan protein matriks GLA (MGP) untuk mengikat kelebihan kalsium serta meningkatkan aliran serta fleksibilitas arteri.

    Keunggulan lainnya, produk ini hadir dalam bentuk mini soft capsule, yang lebih mudah ditelan dan diserap tubuh. Suplemen ini cocok dikonsumsi sebagai pendamping gaya hidup aktif dan sehat, terutama bagi detikers yang mulai memasuki usia dewasa atau lansia.

    Jadi tunggu apa lagi? Yuk jaga kesehatan dengan Sido Muncul Vitamin D3 + K2 dan bisa melakukan pembelian di sini.

    (akn/ega)

  • Harga Cabai Masih Pedas! Ini Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini

    Harga Cabai Masih Pedas! Ini Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini

    Jakarta: Harga pangan di Indonesia terus bergerak dinamis. Hari ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis daftar harga terbaru berbagai bahan pokok. 
     
    Kabar baiknya, sebagian harga komoditas mulai turun, tapi ada juga yang justru naik dan bikin belanja bulanan jadi lebih mahal.
     
    Melansir Antara, Selasa, 3 Juni 2025 pukul 09.00 WIB, harga cabai rawit merah terpantau turun tipis ke Rp47.489 per kg dari sebelumnya Rp47.966. 

    Begitu pula dengan bawang merah, kini dibanderol Rp38.154 per kg, sedikit lebih murah dari hari sebelumnya yang menyentuh Rp38.442.
     
    Meski begitu, jangan terlalu lega dulu, cabai merah besar dan cabai keriting justru naik, masing-masing menjadi Rp46.004 dan Rp45.848 per kg. Jadi, tetap harus pintar-pintar menyiasati menu dapur!

    Harga beras masih mahal
    Di sektor beras, harga beras premium naik tipis ke Rp15.720 per kg, sementara beras medium justru turun ke Rp13.818 per kg. Adapun beras program stabilisasi (SPHP) Bulog juga naik sedikit ke Rp12.675 per kg.
     
    Kalau kamu lagi berburu beras murah, beras SPHP bisa jadi alternatif paling terjangkau.
     

    Harga daging dan telur naik
    Harga daging sapi murni naik jadi Rp136.478 per kg, dan ayam ras ikut naik ke Rp35.298 per kg. Telur ayam ras, meski naiknya cuma tipis, tetap bikin total belanja makin terasa Rp29.026 per kg.
     
    Sementara itu, daging kerbau impor mengalami penurunan ke Rp103.533 per kg, dan kerbau segar lokal juga turun cukup signifikan ke Rp136.364 per kg.
    Harga ikan-ikanan 
    Harga ikan kembung naik ke Rp42.427 per kg, dan ikan tongkol ke Rp34.209 per kg. Tapi kabar baik buat pecinta ikan bandeng, karena harganya justru turun jadi Rp32.893 per kg.

    Harga bumbu dapur 
    Bawang putih bonggol: Rp40.265 per kg (turun)
    Gula pasir konsumsi: Rp18.471 per kg (turun tipis)
    Garam konsumsi: Rp11.615 per kg (naik tipis)
    Harga minyak goreng dan tepung 
    Minyak goreng kemasan: Rp20.531 per liter (turun)
    Minyak curah: Rp17.480 per liter (turun)
    Minyakita: Rp17.520 per liter (turun)
    Tepung terigu curah: Rp9.668 per kg (turun)
    Tepung terigu kemasan: Rp12.711 per kg (turun)
    Harga kedelai dan jagung 
    Harga kedelai impor kini di level Rp10.711 per kg, dan jagung untuk peternak berada di Rp5.921 per kg. Kedua komoditas ini turun cukup signifikan dibanding hari sebelumnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dulu Gemes Kini Ngeri, Buaya 2 Meter di Blitar Buat Pusing Pemilik

    Dulu Gemes Kini Ngeri, Buaya 2 Meter di Blitar Buat Pusing Pemilik

    Blitar (beritajatim.com) – Riadi Warga Desa Salam Wonodadi Kabupaten Blitar dibuat resah dan pusing dengan buaya peliharaannya. Pria berusia 48 tahun itu, bingung karena buaya peliharaanya itu telah mencapai 2 meter lebih panjangnya.

    Kondisi itu membuat Riadi bingung dan khawatir kalau buaya itu lepas dari kandang besi yang dibuatnya. Pria asal Wonodadi, Blitar itu pun kini telah melapor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak 2023, namun responsnya lambat.

    Kepala Desa Salam Kurniawan Zuhri mengatakan sebenarnya buaya ini sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak November 2023 lalu. Namun sejak laporan pertama itu, buaya hanya dipantau dan belum dilakukan evakuasi. Dia kembali melapor ke BKSDA akhir Mei. Ternyata saat ini kewenangannya sudah berpindah kepada Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL).

    “Buaya itu sudah dipelihara sejak berukuran kadal oleh pemilik rumah yang mendapatkannya dari adiknya, sebagai oleh-oleh dari Papua sekitar 8 tahun lalu. Pemiliknya sempat berpikir kalau hewan itu tidak bisa besar,” ujar Zuhri, Rabu (4/06/2025).

    Selama ini buaya peliharaan Riadi itu diberi makan daging ayam. Buaya itu dipelihara Riadi dari kecil dan kini semakin membesar dengan panjang mencapai 2 meter.

    Hal itulah yang membuat, Riadi sebagai pemilik rumah mulai merasa khawatir. Lalu, meminta bantuan kepala desa untuk menghubungkan kepada lembaga yang berwenang mengevakuasi buaya ini.

    Usai buntu meminta bantuan BKSDA untuk mengevakuasi buaya tersebut. Kepala desa akhirnya menghubungi Damkar Kabupaten Blitar. Petugas langsung melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan BPSPL.

    “ Saya dapat info kalau buayanya akan dilakukan evakuasi. Kalau tidak sore ini (kemarin,red) ya besok mas. Petugas Damkar koordinatornya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi Pemadam, Penyelamatan, Sarpras Satpol PP & Damkar Kabupaten Blitar Tedi Prasojo mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi buaya. Kondisinya saat ini masih aman, selama tidak ada oknum yang jail tangannya.

    Saat dilihat, buaya itu berada di dalam kandang darurat bekas kolam lele dengan dinding setebal hanya 7 centimeter. Lokasinya pun berada di belakang rumah sehingga pemilik melarang anak-anak bermain di sekitar area kandang.

    “Pemadam Kebakaran (Damkar) tidak memiliki alat khusus untuk mengevakuasi buaya sebesar itu. Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan BPSPL, agar buaya yang belum diketahui jenis pastinya ini bisa segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya. (owi/ian)

  • Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg

    Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg

    Arsip Foto – Seorang warga membeli bahan pokok saat Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan Bapanas, di Jakarta, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Juni 2025 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp47.489 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp47.966 per kg, sedangkan bawang merah Rp38.154 per kg turun dari sebelumnya Rp38.442 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.720 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.665 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.818 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.930 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.675 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.582 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.921 per kg turun dari sebelumnya Rp6.321 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.711 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.842 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp40.265 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp40.547 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp45.848 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp44.924 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp46.004 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp44.144 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.478 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.338 per kg, daging ayam ras Rp35.298 per kg naik dari sebelumnya Rp35.089 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.026 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.207 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.471 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.563 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.531 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.973 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.480 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.737 per liter; Minyakita di harga Rp17.520 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.595 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.668 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.842 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.711 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp13.053 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.427 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.856 per kg; ikan tongkol di harga 34.209 per kg naik dari sebelumnya Rp33.814 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp32.893 per kg turun dari sebelumnya Rp34.436 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.615 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.604 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.533 per kg turun dari sebelumnya Rp106.302 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp136.364 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.750 per kg.

    Sumber : Antara

  • Program Prioritas 100 Hari Kerja Gubernur Agustiar Sabran Tuntas

    Program Prioritas 100 Hari Kerja Gubernur Agustiar Sabran Tuntas

    Palangka Raya, Beritasatu.com – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo telah genap menjalani 100 hari kerja memimpin Pemerintah Provinsi Kalteng. Dalam rentang waktu sejak 20 Februari hingga 30 Mei 2025, seluruh program prioritas yang dirancang berhasil dijalankan secara optimal dengan capaian tuntas 100%.

    “Kami dapat sampaikan bahwa delapan program unggulan dalam 100 hari kerja telah terlaksana dengan baik dan melampaui target,” ungkap Gubernur Agustiar Sabran di Palangka Raya, Senin (2/6/2026).

    Langkah awal dalam program prioritas adalah menyelaraskan kebijakan daerah dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Terdapat lima program nasional yang telah diintegrasikan, yaitu makan bergizi gratis (MBG), sekolah rakyat, koperasi merah putih, pencetakan sawah dan ketahanan pangan nasional, serta penanganan stunting.

    Untuk MBG, empat unit SPPG telah beroperasi dengan menjangkau 55 sekolah dan dua puskesmas, dengan layanan kepada sekitar 15.000 siswa serta ibu hamil dan menyusui.

    Adapun Sekolah Rakyat, usulan telah diajukan ke Kementerian Sosial. Sedangkan untuk Koperasi Merah Putih, hampir seluruh desa dan kelurahan, yakni 99,2 persen telah melangsungkan musyawarah pendirian koperasi.

    Pencetakan sawah telah dikontrak seluas 70.635 hektare dari target 85.740 hektare untuk tahun ini, dengan realisasi lahan sebesar 5.430 hektare. Beberapa fasilitas pertanian seperti smart green house, alat pengering gabah, dan apartemen ayam juga telah difungsikan untuk mendukung ketahanan pangan.

    Dalam upaya menurunkan stunting, prevalensi telah turun menjadi 22,1 persen, dan ditargetkan menurun lebih lanjut hingga 20,6 persen pada akhir tahun.

    Pemerintah Provinsi Kalteng telah menyalurkan program kuliah gratis kepada 3.060 mahasiswa dan mendukung digitalisasi pendidikan di wilayah terpencil dengan bantuan infrastruktur listrik dan internet.

    Pelayanan kesehatan gratis telah menjangkau 18.214 warga, termasuk integrasi data ke sistem JKN. Layanan spesialis seperti operasi katarak, bibir sumbing, serta intervensi jantung anak turut dilakukan. Selain itu, gizi tambahan diberikan kepada ibu hamil.

    Sebanyak 140.00 paket sembako murah juga telah didistribusikan ke 1.432 desa melalui program pasar murah.

     

  • Legislator Soroti Kasus Ayam Goreng Widuran: Lemahnya Sistem Pengawasan

    Legislator Soroti Kasus Ayam Goreng Widuran: Lemahnya Sistem Pengawasan

    Jakarta

    Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti kasus restoran legendaris ayam Goreng Widuran di Solo yang baru-baru ini viral disebut non-halal. Ia menilai kasus ini bukan sekedar kelalaian, tetapi kelengahan dalam pelabelan produk.

    “Kami menilai kasus ini tidak dapat disederhanakan sebagai kesalahan komunikasi atau kelalaian belaka. Ini merupakan cerminan dari lemahnya sistem pengawasan terhadap pelabelan produk konsumsi di Indonesia, dan perlu ditindaklanjuti secara serius oleh instansi terkait,” kata Mufti Anam kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Mufti pun berpandangan restoran Ayam Goreng Widuran memiliki tanggung jawab terhadap transparansi informasi, terlebih telah beroperasi lebih dari 50 tahun. Menurutnya, praktik usaha yang tidak jujur merugikan pelaku usaha lain yang patuh pada aturan dan etika dagang.

    “Label halal maupun non-halal bukan sekadar simbol. Ini menyangkut keyakinan, etika konsumsi, dan hak dasar setiap warga negara untuk mendapatkan informasi yang jujur tentang apa yang mereka konsumsi,” ujar Mufti.

    “Ketika informasi kehalalan itu disembunyikan dengan sengaja atau tidak, maka ini merupakan bentuk pengabaian terhadap hak konsumen,” tambahnya.

    Mufti pun menegaskan bahwa sistem pengawasan yang lemah berpotensi menciptakan iklim persaingan usaha yang timpang. Ia khawatir kuliner lain yang jujur mencantumkan label halal atau non-halal justru dipertanyakan oleh publik.

    Legislator PDIP ini menilai ada celah dalam sistem pengawasan pelabelan halal dari kasus Ayam Widuran. Ia ingin adanya evaluasi perbaikan ke depan.

    “Abainya stakeholder yang bertanggung jawab untuk memastikan rumah makan mencantumkan keterangan label halal tidak boleh terjadi lagi,” ucap Mufti.

    Lebih lanjut, Mufti mendesak adanya penjelasan resmi dari kementerian dan lembaga terkait, termasuk melakukan evaluasi atas mekanisme pengawasan yang telah berjalan. Ia berharap kepercayaan publik tak dikesampingkan begitu saja.

    “Jika diperlukan, revisi regulasi yang masih abu-abu demi memperkuat perlindungan konsumen. Kasus ini harus menjadi momentum perbaikan, bukan sekadar sensasi sesaat,” jelas Mufti.

    “Kepercayaan publik adalah modal utama industri kuliner nasional. Dan kepercayaan itu hanya bisa dibangun dengan kejujuran dan keterbukaan,” imbuhnya.

    (dwr/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini