Hewan: Anjing

  • Melonjak! Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus 1.000 Orang, 2.376 Luka-luka – Halaman all

    Melonjak! Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus 1.000 Orang, 2.376 Luka-luka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) mengalami lonjakan pada Sabtu (29/3/2025) per pukul 12.56 WIB.

    Dikutip dari media pemerintah MRTV, korban tewas tercatat mencapai 1.002 orang. Sementara korban luka-luka sebanyak 2.376 orang.

    Selain itu, dilaporkan pola adanya korban hilang yaitu 30 orang.

    “Korban tewas melonjak menjadi 1.002 orang dan 2.376 mengalami luka-luka. Selain itu, adapula 30 (orang) hilang,” demikian pernyataan resmi dari Pemerintahan Junta Militer.

    Sebelumnya, sekitar pukul 10.30 waktu setempat, jumlah korban tewas gempa Myanmar sempat dilaporkan sebanyak 694 orang dan 1.670 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Di sisi lain, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Joedha Nugraha, menuturkan pihaknya belum memperoleh informasi adanya WNI yang menjadi korban tewas hingga kini.

    “Hingga saat ini belum ada informasi korban WNI dari gempa di Myanmar,” katanya ketika dihubungi Sabtu siang.

    Sementara, pasca gempa dahsyat yang terjadi, junta militer menetapkan status darurat di enam wilayah, termasuk di Mandalay yang menjadi kota terbesar kedua di Myanmar.

    Tak cuma itu, pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing, turut mengumumkan permintaan bantuan internasional usai gempa terjadi.

    “Saya secara pribadi telah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak untuk menilai situasinya. Saya ingin meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan mendukung misi penyelamatan yang sedang berlangsung,” katanya, dikutip dari CNN.

    Dalam perkembangannya, Min menuturkan India bakal memberikan bantuan.

    “Saya ingin menyampaikan undangan terbuka kepada organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” ujarnya.

    China dan Rusia Kirim Tim Penyelamat

    China, Amerika Serikat (AS), dan Rusia bakal mengirim bantuan ke Myanmar pada hari ini.

    Dikutip dari Reuters, China mengirim 37 orang penyelamat dan disebut telah mendarat di bekas ibu kota Myanmar, Yangon, dengan membawa obat-obatan dan peralatan.

    Sementara, Rusia sudah mengirim 120 orang penyelamat berpengalaman sekaligus dokter dan anjing pelacak untuk melakukan pencarian korban.

    Di sisi lain, Presiden AS, Donald Trump, menuturkan pihaknya juga bakal mengirim bantuan ke Myanmar.

    “Ini benar-benar buruk, dan kami akan membantu. Kami telah berbicara dengan negara itu,” katanya di Ruang Oval.

    Sebagai informasi, gempa ini merupakan gempa ketiga terbesar yang pernah mengguncang kawasan itu dalam seabad terakhir, dan analisis USGS menempatkan episentrumnya hanya 10 mil dari jantung Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. 

    Gempa susulan berkekuatan M 6,7  tercatat sekitar 11 menit kemudian, yang merupakan gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

    Guncangan itu terasa hingga Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan China bagian selatan.

    Bahkan, gempa tersebut sampai membuat Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtar Shinawatra menyatakan Bangkok sebagai “daerah darurat” dan mendesak penduduk untuk mengungsi dari gedung-gedung tinggi jika terjadi gempa susulan.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Blak-blakan Tentara Israel Trauma dan Muak Dipaksa IDF Terapkan Protokol Anti-Nyamuk di Gaza – Halaman all

    Blak-blakan Tentara Israel Trauma dan Muak Dipaksa IDF Terapkan Protokol Anti-Nyamuk di Gaza – Halaman all

    Blak-blakan Tentara Israel Trauma dan Muak Dipaksa IDF Terapkan Protokol Antinyamuk di Gaza
     
     
    TRIBUNNEWS.COM – Perang kembali terjadi di Gaza.

    Sejak  membatalkan gencatan senjata  pada 17 Maret, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) telah menggempur wilayah Palestina  dengan gelombang serangan mematikan yang katanya menargetkan personel gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

    Serangan tersebut telah menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi lebih dari 50.000 sejak dimulainya perang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di daerah kantong itu.

    Terkait agresi IDF yang kembali dilancarkan IDF ke Gaza, laporan CBS News baru-baru ini mengungkap pengakuan blak-blakan seorang tentara Israel yang mengaku trauma atas penggunaan taktik IDF dalam agresinya tersebut.

    Taktik-taktik IDF ini, disebutkan melanggar hukum internasional secara nyata. Selain itu, taktik ini justru menimbulkan trauma bagi kebanyakan personel IDF itu sendiri.

    “Tommy — bukan nama sebenarnya, karena ia setuju untuk berbicara dengan syarat anonim — bertempur di Gaza untuk IDF, dan kisahnya tentang taktik yang digunakan menimbulkan beberapa pertanyaan serius,” kata laporan tersebut dikutip Jumat (28/3/2025).

    Tentara Israel tersebut mengatakan kalau dia diperintahkan membakar dan menghancurkan rumah dan gedung serta menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia di Gaza

    “Kami telah membakar gedung-gedung tanpa alasan, yang tentu saja melanggar hukum internasional,” katanya dilansir CBS. 

    “…Dan kami menggunakan perisai manusia sebagai perlindungan,” tambahnya.

    Tommy mengatakan komandannya memerintahkan unitnya untuk menggunakan warga sipil Gaza untuk mencari bahan peledak di gedung-gedung, alih-alih menggunakan anjing militer yang sudah dilatih.

    “Mereka orang Palestina,”.

    “Kami mengirim mereka masuk terlebih dahulu untuk melihat apakah gedung itu aman dan memeriksa apakah ada jebakan… Mereka gemetar dan gemetar.”

     “Kami berbicara dengan komandan kami, dan kami memintanya untuk berhenti melakukannya,” kata Tommy, tetapi mereka diperintahkan untuk melanjutkan praktik tersebut. 

    AGRESI – Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar) (khaberni/tangkap layar)

    Protokol Antinyamuk

    Tommy mengatakan kalau penggunaan tameng manusia dari warga Gaza itu adalah prosedur militer yang diterapkan IDF.

    Praktik tersebut bahkan memiliki nama — “protokol antinyamuk” — menurut Breaking the Silence, sebuah organisasi veteran Israel yang berupaya mengungkap pelanggaran militer oleh personel IDF. 

    Kelompok tersebut mengatakan kalau beberapa whistleblower IDF telah mengonfirmasi bahwa protokol tersebut tersebar luas di Gaza.

    Breaking the Silence telah bertindak sebagai badan pengawas militer Israel selama lebih dari 20 tahun.

    Dikatakan bahwa mereka telah menguatkan pernyataan Tommy dengan tentara lainnya.

    “Dalam sebuah email, militer Israel mengatakan kepada CBS News bahwa mereka melarang penggunaan perisai manusia tetapi mereka tidak dapat menyelidiki klaim Tommy tanpa informasi yang lebih rinci,” tulis disclaimer laporan.

    Adapun Israel telah lama menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, dan ada bukti bahwa para pejuang menyembunyikan diri dan senjata mereka di wilayah sipil, membuat terowongan di bawah rumah sakit, dan menembakkan roket dari posisi tersebut.

    “IDF tidak mengonfirmasi apakah mereka sedang menyelidiki laporan lain tentang penggunaan “protokol antinyamuk” oleh pasukannya, tetapi kami menemukan bahwa pasukan Israel menggunakan taktik yang sama seperti yang digunakan di Gaza di  Tepi Barat yang diduduki, di mana serangan besar-besaran  telah menyebabkan pasukan Israel meledakkan rumah-rumah dan mengungsikan lebih dari 40.000 orang selama lebih dari dua bulan,” tulis laporan CBS.

    Sama-sama Trauma

    Penggunaan praktik tameng manusia ini rupanya tak hanya menimbulkan trauma psikis bagi para korban, tetapi juga bagi tentara Israel yang menjalankannya.

    Di Tepi Barat, reporter media tersebut bertemu dengan Omri Salem yang berusia 14 tahun, seorang anak yang tekun belajar dan bercita-cita menjadi seorang insinyur.

    Keluarganya telah tinggal di daerah itu selama beberapa generasi. 

    Ia mengatakan, bersama dengan sepupunya yang berusia sembilan tahun, kalau dia diperintahkan oleh IDF untuk menggeledah sebuah gedung apartemen berlantai empat. Ia tidak ingin melakukannya.

    “Saya sangat takut,” katanya. “Lalu mereka mulai memukuli kami.”

    Omri masih terluka secara emosional oleh para prajurit, yang katanya memaksanya dengan todongan senjata untuk menjadi perisai manusia mereka.

    Di Gaza, Tommy adalah orang yang memegang senjata, tetapi ia mengaku juga mengalami trauma.

    Tommy menyiratkan kemuakkannya atas praktik ilegal militer ini dalam perang.

    “Saya terluka secara moral,” kata prajurit itu. 

    “Sungguh menyebalkan, Anda tahu, menggunakan warga sebagai tameng manusia seperti anjing,” katanya.

     

    (oln/cbs/*)

  • Ke Mana Najwa Shihab? Warganet Pertanyakan Sikapnya Bungkam di Rezim Kali Ini

    Ke Mana Najwa Shihab? Warganet Pertanyakan Sikapnya Bungkam di Rezim Kali Ini

    GELORA.CO – Di tengah meningkatnya tensi politik akibat pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI), sosok Najwa Shihab turut dipertanyakan.

    Mba Nana sapaan akrabnya yang dikenal sebagai jurnalis tajam dan vokal itu terlihat diam dalam isu-isu yang sedang memanas belakangan ini.

    Seperti diketahui, gelombang aksi penolakan terhadap pengesahan RUU TNI semakin meluas di berbagai daerah.

    Ribuan massa aksi turun ke jalan untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang telah disahkan oleh DPR RI.

    Namun, diamnya Najwa Shihab dalam isu ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warganet.

    Kritik Warganet terhadap Najwa Shihab

    Sejumlah pengguna media sosial, khususnya di platform X (sebelumnya Twitter), mulai bersuara terkait sikap Najwa yang dinilai tidak seaktif biasanya dalam mengomentari isu-isu kritis.

    “INDONESIA GELAP! Najwa Shihab bungkam di saat nyali kritisnya mesti dipertontonkan! Kritikan disebut kebencian. Pendapat disebut hasutan. Ulasan berdasar data & metodologi ilmiah dianggap gonggongan anjing. Demo sebagai bentuk demokrasi malah dinarasikan anarkis. Otoriterisme Gaya Baru!,” tulis komentar warganet di X @Pen***.

    Tidak hanya itu, warganet juga menyoroti minimnya suara Najwa Shihab terkait aksi-aksi demonstrasi yang sedang berlangsung.

    “@NajwaShihab dan @narasitv aja gak berani bersuara soal demo ini. Bener-bener rezim kali ini gak ada yang bertindak sebagai oposisi selain rakyat sendiri, itupun masih dibenturkan ke sesama rakyat juga. Apes bener era Prabowo ini, bener-bener Dark Age,” ungkap pengguna X lainnya, @ur_e****.

    Disisi lain, warganet memperhatikan bagaimana aktivitas media sosial pribadi Najwa Shihab saat ini lebih banyak berisi kegiatan pribadi dibandingkan respons terhadap isu-isu sosial dan politik.

    “Sadar gak sih kalau di tengah hiruk-pikuk RUU TNI sampai saat ini, IG pribadi Najwa Shihab jarang memberikan suatu sikap? Story IG-nya lebih banyak tentang acara Ramadan, bukber, dll. Gak pernah gue lihat dia bikin story tentang gejolak yang ada di bawah. Atau mungkin pernah bikin, tapi gue yang miss?,” jelas akun X akun @whyt****.

    Keberadaan Najwa Shihab di Tengah Sorotan Publik

    Disaat gejolak warganet bertanya-tanya ke mana Najwa Shihab ketika publik mengharapkan suaranya, akun Instagram terlihat masih aktif.

    Seperti pantaun terbaru Poskota, Ia tampaknya tetap aktif dalam berbagai kegiatan, meskipun bukan dalam konteks kritik sosial seperti yang banyak diharapkan.

    Baru-baru ini, Najwa Shihab mengunggah foto di InstaStory pribadinya bersama teman-teman sesama mantan anchor TV, seperti Meutya Hafid, Fify Aleyda Yahya, dan Chaterine Keng.

    Selain itu, selama bulan Ramadan, Najwa lebih banyak mengisi acara keagamaan, seperti program Shihab dan Shihab bersama ayahnya, M. Quraish Shihab.

    Program ini berfokus pada diskusi keislaman yang mendalam, jauh dari pembahasan isu politik yang tengah memanas.

    Pengesahan RUU TNI

    Seperti diketahui, DPR RI secara resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia atau RUU TNI menjadi undang-undang.

    Rapat tersebut terselenggara di ruang paripurna, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Rapat dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, yang didampingi oleh Wakil Ketua DPR lainnya, seperti Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Adies Kadir.

    Dengan disahkannya RUU TNI ini, banyak pihak menilai bahwa peran militer dalam kehidupan sipil akan semakin menguat, sehingga berpotensi mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

  • Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soetta, Ada 173.854 Pergerakan Penumpang – Page 3

    Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soetta, Ada 173.854 Pergerakan Penumpang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bandara Soekarno Hatta dipenuhi 173.854 penumpang pada puncak arus mudik Lebaran 2025, Jumat (28/3/2025).

    “Hari ini memang puncak arus mudik Lebaran 2025 di Bandara Soekarno Hatta, dengan prediksi pergerakan penumpang 173.854 dan 1.156 pergerakan pesawat,” ungkap Asst. Deputy Communication & Legal Bandara Soetta, M. Holik Muardi.

    Sejumlah persiapan untuk puncak arus mudik Lebaran 2025 di Bandara Soekarno Hatta pun sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Seperti pengoperasian Xray ATRS, alat pemeriksaan bagasi penumpang yang bisa menampung hingga 500 orang per jamnya.

    Hingga kesiapan personil, kesediaan troli, dan juga pemastian kelancaran penumpang maupun bagasinya.

    Sementara dilain pihak, Kapolres Bandara Soekarno Hatta, Kombes Pol Ronald F.C Sipayung mengatakan, ada 6 posko yang didirikan untuk menangani arus mudik Lebaran 2025.

    “Kami dari Polres Bandara Soetta sesuai dengan perencanaan pengamanan sudah melakukan langkah antisipasi, diantaranya mendirikan 6 pos di seluruh terminal yang ada di wilayah Bandara Soetta, termasuk penebalan yang kita terima perbantuan seperti kegiatan pengecekan menggunakan anjing pelacak K-9 yang secara rutin melakukan pengawasan,”ujar Kapolres.

    Kemudian, pihaknya juga mendapatkan BKO dari Satbromob Gegana, untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas lainnya.

  • Satgas Preventif Polri kerahkan anjing pelacak di Terminal Pulo Gebang

    Satgas Preventif Polri kerahkan anjing pelacak di Terminal Pulo Gebang

    Jakarta (ANTARA) – Satgas Preventif Polri mengerahkan anjing pelacak atau K-9 di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik Lebaran 2025 atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Empat anggota Kepolisian berkeliling sembari membawa anjing pelacak di tengah keramaian di terminal bus itu pada Jumat.

    Dengan perlengkapan lengkap, para petugas berjalan menyusuri setiap sudut terminal. Mereka mengawasi sejumlah penumpang beserta barang bawaan sejak pukul 11.54 WIB di lokasi.

    Selain ada Satgas Preventif Polri, ada empat petugas dari Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya berkeliling untuk memastikan pengamanan.

    Satu anjing pelacak yang mereka bawa, mengenakan tali kendali dengan sigap mengendus setiap barang dan area yang dicurigai.

    Sesekali, anjing tersebut berhenti mengarahkan hidung mereka ke arah tas atau sudut tertentu seolah menangkap aroma yang menarik perhatian.

    Kehadiran anjing pelacak bertujuan untuk mendeteksi benda-benda terlarang, seperti narkotika dan bahan peledak serta memberikan rasa aman bagi para penumpang.

    Sementara itu, penumpang di terminal memperhatikan dengan penuh rasa ingin tahu dan waspada. Hingga kini suasana terminal bus antar kota antar propinsi (AKAP) itu kondusif.

    Satgas Preventif Polri mengerahkan 12 anjing pelacak atau K-9 dan empat ekor kuda pada beberapa lokasi tertentu, seperti stasiun, dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur Lebaran 2025.

    Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho selaku Kasatgas Operasi Ketupat 2025 mengatakan, kehadiran anjing pelacak dan kuda ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

    “Selain menghadirkan rasa aman dan nyaman, keberadaan satwa ini juga memperkuat kedekatan Polri dengan masyarakat yang sedang melaksanakan mudik lebaran,” katanya.

    Selain anjing pelacak dan kuda, Satgas Preventif Polri juga mengerahkan personel Korps Sabhara di berbagai lokasi keramaian.

    Ratusan personel tersebut ditempatkan di berbagai tempat wisata serta objek vital transportasi, seperti bandara, stasiun dan terminal di Jakarta.

    Polri sedang melaksanakan Operasi Ketupat 2025 yang dimulai sejak 23 Maret sampai dengan 8 April 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nasib Tragis Pasien Tewas Terinfeksi Rabies, Tertular Lewat Transplantasi Organ

    Nasib Tragis Pasien Tewas Terinfeksi Rabies, Tertular Lewat Transplantasi Organ

    Jakarta

    Seorang pasien penerima transplantasi organ di Michigan, Amerika Serikat meninggal setelah terinfeksi rabies dari organ baru yang diterimanya.

    “Investigasi kesehatan masyarakat menetapkan bahwa mereka tertular rabies melalui organ yang ditransplantasikan,” kata Lynn Sutfin, juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Michigan, dalam sebuah pernyataan dikutip dari NBC News, Kamis (27/3/2025).

    Pasien tersebut menerima transplantasi di sebuah rumah sakit di Ohio pada bulan Desember, kemudian meninggal pada bulan Januari. Pernyataan tersebut tidak menyertakan informasi tentang identitas penerima atau jenis organ yang ditransplantasikan.

    Rabies dapat menyebar ke manusia jika mereka bersentuhan dengan air liur atau darah dari hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar, rakun, sigung, atau anjing liar. Tidak selalu jelas bahwa seseorang telah terjangkit rabies, karena gejala awalnya mirip dengan gejala flu, termasuk demam, sakit kepala, dan mual.

    Jika seseorang tidak segera mencari perawatan medis setelah dicakar atau digigit hewan yang berpotensi terinfeksi, rabies bisa berakibat fatal.

    Calon donor organ di Amerika Serikat dites terlebih dahulu untuk mengetahui virus, bakteri, dan infeksi lainnya; namun, rabies biasanya tidak termasuk dalam tes tersebut. Sebagian karena tes untuk penyakit itu memakan waktu terlalu lama dan infeksinya sangat jarang terjadi pada manusia.

    Seorang pasien yang menerima transplantasi ginjal pada tahun 2013 juga meninggal setelah tertular rabies melalui transplantasi organ. Pendonor tersebut ditemukan meninggal karena rabies di Florida, tetapi penyebab kematiannya baru diketahui setelah penyelidikan atas kematian penerima.

    (kna/naf)

  • Hamas Cs Sebut Demo di Gaza Dikoordinir Antek Israel, Klan-Klan Palestina Solid Dukung Perlawanan – Halaman all

    Hamas Cs Sebut Demo di Gaza Dikoordinir Antek Israel, Klan-Klan Palestina Solid Dukung Perlawanan – Halaman all

    Hamas Cs Sebut Demo di Gaza Dikoordinir Antek Israel, Klan-Klan Palestina Solid Dukung Perlawanan
     
     
    TRIBUNNEWS.COM – Faksi-faksi gerakan perlawanan Palestina, yang terdiri dari Hamas, Palestine Islamic Jihad (PIJ) serta gerakan lain, Kamis (27/3/2025) mengeluarkan pernyataan bersama.

    Seperti diketahui, selain Hamas dan PIJ, ada sederet milisi perlawanan Palestina seperti Front Populer untuk Pembebasan Palestina – Komando Umum (PFLP-GC) Front Pembebasan Palestina, Front Perjuangan Rakyat Palestina, dan gerakan-gerakan lainnya.

    Pernyataan ini merespons kabar aksi demo yang dilakukan sekolompok orang di Beit Lahia, Gaza utara yang meneriakkan slogan-slogan anti-Hamas dan menyerukan para milisi perlawanan berhenti melawan pendudukan Israel.

    “Faksi-faksi perlawanan Palestina mengonfirmasi kegagalan semua rencana dan proyek pendudukan Israel yang bertujuan melikuidasi perjuangan Palestina, baik melalui penghapusan kehadiran Palestina, pemindahan, atau penggunaan kelaparan sebagai senjata. Pendudukan Israel telah melancarkan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza selama 17 bulan,” bunyi awal pernyataan bersama faksi perlawanan Palestina tersebut dilansir Khaberni, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Laporan menyatakan, faksi-faksi perlawanan Palestina tersebut mengutuk keras apa yang mereka gambarkan sebagai “Sekelompok antek pendudukan Israel yang bersikeras mengungkap rasa malu, kepengecutan, keterlibatan, dan kolaborasi mereka dengan pendudukan terhadap rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka.”

    Faksi-faksi perlawanan Palestina menilai demostrasi tersebut dikoordini oleh ‘antek Israel’.

    “Mereka (yang dituding Hamas Cs sebagai antek Israel) ngotot menyalahkan pihak perlawanan dan membebaskan pendudukan Israel, dengan mengabaikan fakta kalau mesin pemusnah Zionis beroperasi tanpa henti, bahkan di bidang koordinasi keamanan, dan bahwa pendudukan Israel melihat keberadaan Palestina sendiri sebagai masalah, bukan (cuma) adanya milisi perlawanan,” kata laporan Khaberni mengutip pernyataan bersama tersebut.

    DEMO ANTI-HAMAS – Ribuan warga Palestina di Beit Lahiya, Gaza utara mengecam Hamas untuk segera keluar dari daerah kantong tersebut dan mengakhiri perang yang tak kunjung selesai, Selasa (25/3/2025). (Telegram Quds News Network)

    Kelompok-kelompok perlawanan Palestina menegaskan kalau mereka yang menyerukan agar perlawanan terhadap Israel dihentikan dan menyerah, mengabaikan sejumlah fakta sejarah penting dalam perjuangan Palestina, termasuk:

    Setelah revolusi 1936 digagalkan oleh sayap militer bersenjata yang berafiliasi dengan keluarga, hasilnya adalah Nakba Palestina 1948.
    Setelah perlawanan lokal terhenti pada tahun 1949 dan negara-negara Arab dibiarkan memerangi geng-geng Yahudi, hasilnya adalah pendudukan Palestina.
    Setelah PLO menarik diri dari Lebanon pada tahun 1982, hasilnya adalah pembantaian Sabra dan Shatila.
    Setelah Otoritas Palestina menangkap Kamerad Ahmed Saadat dan rekan-rekannya yang heroik yang melaksanakan pembunuhan terhadap penjahat Rehavam Ze’evi, sebagai imbalan atas janji untuk mencabut pengepungan terhadap Presiden Yasser Arafat, hasilnya adalah pembunuhan Arafat.
    Setelah Otoritas menarik senjata dari sayap militer di Tepi Barat dan membubarkannya, hasilnya adalah kebrutalan aktivitas permukiman di Tepi Barat.

    Mengingat fase sensitif dalam sejarah perjuangan Palestina, faksi-faksi perlawanan Palestina tersebut menekankan kalau perlawanan adalah hak sah rakyat Palestina dengan cara apa pun, khususnya perjuangan bersenjata.

    Hak ini diakui dan ditegaskan oleh semua konvensi dan hukum internasional.

    Faksi-faksi perlawanan Palestina itu juga menilai kalau pendudukan Zionis Israel-lah yang bertanggung jawab penuh atas segala kerugian, kerusakan, dan cedera yang menimpa rakyat Palestina.

    “Dan mereka (Israel) akan memikul tanggung jawab penuh dan membayar harga yang mahal atas kejahatannya,” bunyi pernyataan tersebut.

    Faksi-faksi tersebut menekankan kalau, “Klan-klan dan keluarga Palestina telah, sedang, dan akan terus menjadi katup pengaman sejati terhadap semua upaya dan proyek pendudukan Israel yang bertujuan mendirikan entitas lokal yang bekerja sama dengannya.”

    Sebagai latar belakang, selain gerakan politik dan militer seperti Hamas dan lain sebagainya, di Gaza dan Tepi Barat juga ada kelompok-kelompok yang bergerak dalam kesatuan suku, klan, dan keluarga. 

    “Faksi-faksi perlawanan juga menganggap mereka yang berada di belakang demostrasi mencurigakan itu bertanggung jawab atas mundurnya Israel baru-baru ini dari negosiasi gencatan senjata.

    “Israel mundur dari negosiasi setelah pendudukan mengandalkan kemampuan mereka (antek Israel) untuk menusuk perlawanan dari belakang. Kami menekankan bahwa para tersangka ini (pihak yang dituding sebagai koordinator demo), seperti halnya pendudukan Israel, memikul tanggung jawab atas pertumpahan darah rakyat Palestina dan akan ditangani sebagaimana mestinya,” bunyi pernyataan bersama faksi-faksi Perlawanan Palestina.

    SAPU PENDEMO – Pasukan Israel menggunakan gas air mata untuk menyapu para pengunjuk rasa Palestina dalam aksi demonstrasi bertajuk Great March of Return. Dalam demo tersebut, ratusan pengunjuk rasa Palestina terbunuh di pagar perbatasan Gaza-Israel di Khan Younis, pada 27 April 2018 (al jazeera/tangkap layar)

    Propaganda Israel

    Sementara itu, Pertemuan Nasional Suku, Klan, dan Keluarga Palestina mengonfirmasi kalau pihaknya telah menindaklanjuti dengan penuh kekhawatiran selama dua hari terakhir apa yang digambarkannya sebagai “publikasi mencurigakan” yang beredar di media elektronik.

    Kelompok Klan dan Keluarga Palestina itu mencurigai kalau publikasi demostrasi yang terjadi di Beit Lahia adalah upaya propaganda dari Israel.

    Kelompok ini menepis tuduhan kalau mereka lah yang menyerukan rakyat Palestina untuk bangkit melawan perlawanan mengingat agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

    “Kelompok tersebut menegaskan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar, dan bahwa fase saat ini, mengingat meningkatnya perang pemusnahan Zionis, mengharuskan semua orang untuk memikul tanggung jawab mereka dalam melindungi sumber daya rakyat Palestina dan tatanan sosial mereka, dan untuk berdiri sebagai benteng yang kokoh di belakang perlawanan, daripada memihak pada pendudukan kriminal, yang terus melakukan pembantaian terhadap warga Palestina dalam salah satu bentuk agresi paling mengerikan dalam sejarah modern,” tulis laporan Khaberni, mengutip pernyataan Pertemuan Nasional Suku, Klan, dan Keluarga Palestina.

    Dalam pernyataannya, Pertemuan Nasional Suku, Klan, dan Keluarga Palestina menguraikan serangkaian posisi mendasar yang mengekspresikan visi bersatu dan bertanggung jawab mengenai peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza.

    “Pada awalnya, kelompok ini menyatakan penolakan dan kecamannya terhadap pernyataan-pernyataan yang dikaitkan dengan keluarga dan klan di Gaza, dengan menggambarkan hal itu sebagai pernyataan yang salah dan tidak benar, dan menegaskan dengan tegas bahwa kelompok ini tidak pernah mengeluarkan, dan tidak akan pernah mengeluarkan, pernyataan apa pun yang menyerang pendekatan ‘orang-orang bebas’,” tulis Khaberni. 

    Pertemuan Nasional Suku, Klan, dan Keluarga Palestina menjelaskan kalau posisi kelompok tersebut selalu bersama seluruh warga Palestina dalam membela hak suci atas kebebasan dan meraih hak kemerdekaan yang sah.

    Pernyataan tersebut menegaskan kalau kedudukan suku, marga, dan keluarga Palestina, di mana pun berada, bersatu melawan ‘pendudukan zalim Israel’.

    “Bahwa mempertahankan hak asasi manusia dan tempat-tempat suci dengan segala cara yang sah merupakan pilihan yang tegas dan tidak dapat diubah hingga tercapainya pembebasan tanah Palestina dan kemerdekaan,”

    Kelompok itu juga menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap perlawanan Palestina, menganggapnya sebagai satu-satunya pilihan efektif untuk mengusir pendudukan brutal Israel dari tanah Palestina, dan menyerukan solidaritas dengannya pada tahap kritis ini.

    Dalam konteks terkait, kelompok tersebut dengan tegas menolak semua seruan, yang mereka gambarkan sebagai “mencurigakan dan menghasut,” yang menyerukan pemberontakan terhadap perlawanan dengan dalih apa pun, dengan mempertimbangkan bahwa seruan tersebut hanya ‘melayani’ Israel dan tujuannya untuk menyerang garis depan.

    “Kelompok itu menghimbau kepada seluruh media, jurnalis, dan aktivis untuk mematuhi etika profesional, serta memperingatkan terhadap bahaya menerbitkan atau mempromosikan pernyataan palsu yang tidak dikeluarkan oleh badan resmi. Ia menghimbau semua orang untuk memperoleh informasi dari sumber yang dapat dipercaya dan memverifikasi informasi sebelum menerbitkannya,” papar laporan Khaberni.

    Pernyataan kelompok Klan Palestina itu juga mengimbau, “Negara merdeka dan negara-negara Arab dan Islam untuk memikul tanggung jawab mereka, menuntut tindakan segera untuk menghentikan agresi terhadap Gaza, mencabut blokade yang tidak adil, dan menekan pendudukan untuk menghentikan kejahatan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.”

    Pada akhir pernyataannya, kelompok itu menyampaikan pesan langsung kepada rakyat Palestina yang teguh pendiriannya, mendesak mereka agar tidak terpancing untuk melakukan pengkhianatan yang bertujuan melemahkan kelompok dan gerakan perlawanan Palestina.

    “Hal ini menegaskan kalau kesabaran dan pengorbanan yang dilakukan oleh klan dan suku bersumber dari kemauan yang ikhlas dan keyakinan teguh kepada Tuhan dan hak atas tanah ini,” kata pernyataan tersebut

    Pernyataan itu menekankan kalau pendudukan Israel hanya dapat diakhiri melalui perlawanan.

    “Kami menekankan perlunya segera menghentikan genosida Zionis, tetapi tanpa mengorbankan hak-hak rakyat Palestina,” kata kelompok tersebut.

    Kelompok Klan dan Keluarga itu mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan:

    “Jangan bunuh singa-singa di negaramu, nanti anjing-anjing musuhmu akan melahapmu. Semoga Tuhan melindungi rakyat kita, menggagalkan rencana penjajahan dan mereka yang bekerja sama dengannya, dan semoga Tuhan menghukum mereka di dunia dan akhirat.”

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Korsel Diterpa Isu Adopsi Anak Ilegal, Kini Dalam Penyelidikan

    Korsel Diterpa Isu Adopsi Anak Ilegal, Kini Dalam Penyelidikan

    Jakarta

    Korea Selatan tengah diterpa masalah terkait hak asasi manusia selama beberapa dekade. Hasil dari penyelidikan menemukan adanya kasus adopsi anak dan bayi ilegal ke luar negeri.

    Dari penyelidikan, ditemukan bahwa pemerintah telah ‘mengirim’ sedikitnya 170 ribu anak dan bayi ke luar negeri. Hal ini disebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari pemerintah.

    Tim penyelidik menemukan contoh-contoh penipuan, pemalsuan catatan, hingga pemaksaan.

    Sejak tahun 1950-an, anak-anak dari Korea Selatan diadopsi ke luar negeri. Sebagian besar dikirim ke negara-negara Barat.

    Hal tersebut membuat Korea Selatan bergerak untuk memperketat proses adopsi. Tetapi, beberapa anak angkat dan orang tua kandung mereka mengatakan masih dihantui dengan apa yang mereka alami.

    Seorang wanita berbicara pada BBC. Ia mengklaim bahwa dirinya tidak dirawat dengan baik oleh orang tua angkatnya.

    “Ini adalah bagian yang memalukan dari sejarah kita,” kata Park Sun-young, ketua komisi dalam jumpa pers.

    “Meskipun banyak anak angkat yang beruntung tumbuh dalam keluarga yang penuh kasih, yang lain mengalami kesulitan dan trauma besar karena proses adopsi yang cacat. Bahkan hingga saat ini, banyak yang terus menghadapi tantangan,” sambungnya.

    Laporan tersebut dirilis pada Rabu (26/3/2025) oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang independen, setelah penyelidikan yang dimulai pada 2022.

    Sekitar 367 anak angkat yang dikirim ke luar negeri telah mengajukan petisi yang menuduh adanya praktik penipuan dalam proses adopsi mereka. 100 petisi telah dianalisis, dan 56 di antaranya diakui sebagai korban pelanggaran hak asasi manusia.

    Komisi tersebut masih menyelidiki kasus-kasus lain, dengan penyelidikan yang akan berakhir pada Mei.

    Pemerintah Korea Selatan kemudian memulai program adopsi transnasional yang ditangani oleh lembaga swasta, yang diberi kewenangan signifikan melalui undang-undang adopsi khusus. Tetapi, banyak kelalaian dan tidak adanya peraturan tetap dari pemerintah.

    “Memfasilitasi adopsi antarnegara dalam skala besar dengan pengawasan prosedural yang minimal,” tulis laporan tersebut.

    “Tanpa adanya peraturan pemerintah tentang biaya, lembaga-lembaga Korea mengenakan biaya dalam jumlah besar dan menuntut ‘sumbangan, yang mengubah adopsi menjadi ‘industri yang berorientasi pada laba’,” menurut laporan.

    Kelalaian lainnya termasuk adopsi yang dilakukan tanpa persetujuan dari ibu kandung dan penyisiran yang tidak memadai terhadap orang tua angkat. Banyak anak angka memiliki identitas palsu.

    “Karena banyak anak angkat memiliki identitas palsu yang tercantum dalam dokumen, mereka sekarang berjuang untuk mendapatkan informasi tentang keluarga kandung mereka dan dibiarkan dengan perlindungan hukum yang tidak memadai,” laporan tersebut mencatat.

    Inger-Tone Ueland Shin (60) adalah salah satu pemohon yang kasusnya diselidiki oleh komisi tersebut. Ia diadopsi oleh pasangan Norwegia saat usia 13 tahun, dan kemudian diketahui bahwa proses adopsi yang dilakukannya ilegal.

    Pasangan itu, yang saat itu berusia 50-an tahun, awalnya mengajukan permohonan adopsi, tetapi ditolak oleh otoritas Norwegia karena mereka terlalu tua.

    Mereka kemudian pergi ke Korea Selatan dan mengunjungi panti asuhan, di mana mereka memilih Inger-Tone dan membawanya ke Norwegia.

    Pasangan itu baru mengajukan permohonan adopsi kepada otoritas Norwegia beberapa tahun kemudian. Pihak berwenang menyetujuinya, meskipun mengakui ilegalitas situasi Inger-Tone, karena mereka memutuskan bahwa saat itu dia ‘tidak memiliki hubungan dengan Korea lagi’.

    Inger-Tone mengatakan kepada BBC bahwa dia mengalami kesulitan besar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di Norwegia. Bahkan, ia juga menuduh ayah angkatnya melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

    “Mereka merawat anjing itu lebih baik daripada yang pernah mereka lakukan terhadap saya,” katanya.

    “Itu sangat menyakitkan. Saya tidak dapat berbicara atau mengekspresikan diri, selain menangis di malam hari,” pungkas Inger-Tone.

    (sao/kna)

  • Ngeri! Detik-detik Pemotor ‘Ditelan’ Lubang di Jalan Korsel hingga Tewas

    Ngeri! Detik-detik Pemotor ‘Ditelan’ Lubang di Jalan Korsel hingga Tewas

    Seoul

    Video mengerikan yang memperlihatkan pemotor yang tengah berjalan ‘ditelan’ lubang besar di Korea Selatan. Pemotor itu ditemukan tewas.

    Lubang besar selebar 20 meter dengan kedalaman 20 meter tiba-tiba muncul di persimpangan kawasan Myeongil-dong, Seoul Timur. Lubang itu bahkan menelan pemotor yang sedang melintas. Tampak dalam video yang beredar, terlihat sebelum pemotor tertelan, ada mobil yang sempat terperosok ke lubang. Namun mobil itu masih bisa keluar dari lubang dengan kondisi terpental. Tapi nahas bagi pemotor yang justru masuk ke lubang tersebut.

    Diberitakan CNN, pemotor berusia 30 tahun itu ditemukan tewas setelah dilakukan pencarian selama 17 jam. Pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran Gangdong, Kim Chang Seob, dalam konferensi pers mengungkap, pria itu ditemukan mengenakan helm dan sepatu bot motor.

    Departemen pemadam kebakaran Seoul melakukan pencarian besar-besaran, dengan para petugas penyelamat mengenakan pakaian selam dan “menggali dengan tangan mereka” bersama seekor anjing penyelamat yang juga dikerahkan. Ada juga eskavator dan peralatan lain yang digunakan.

    Petugas juga telah menemukan motor buatan Jepang dan ponselnya. Sementara itu, pengemudi mobil yang nyaris tertelan lubang runtuhan mengalami luka ringan.

    Dikutip detikNews, sebelumnya, sinkhole juga pernah muncul di ruas jalan raya Seoul, ibu kota Korea Selatan (Korsel), dan “menelan” sebuah mobil SUV yang sedang melaju di atasnya. Insiden ini membuat dua orang yang ada di dalam mobil itu mengalami luka-luka.

    Lubang besar itu terjadi pada pertengahan tahun 2024. Sinkhole itu disebut memiliki kedalaman sekitar delapan kaki atau setara 2,5 meter. Media lokal Korea Herald melaporkan mobil tersebut “terguling ke samping dan terjatuh ke dalam sinkhole”.

    Para petugas darurat setempat berhasil menyelamatkan pengemudi mobil itu dan satu penumpangnya, yang diidentifikasi sebagai orang kakek berusia 82 tahun dan seorang nenek berusia 76 tahun. Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun kondisi mereka belum diketahui secara jelas.

    (dry/rgr)

  • Video: Swedia Kembangkan Robot Anjing Pintar Bertenaga AI

    Video: Swedia Kembangkan Robot Anjing Pintar Bertenaga AI

    Video: Swedia Kembangkan Robot Anjing Pintar Bertenaga AI