Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu Durian Regional 2 November 2025

Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu Durian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu Durian
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Sebuah video viral menyebut siswa SD diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).
Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumatera Utara (Sumut) membantah hal tersebut. Peristiwa ini disebut karena dipicu durian.
Peristiwa ini, terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).
Video itu diunggah oleh salah satu akun 
Facebook
. Dalam akun itu, ada beberapa video yang diunggah, salah satunya menampilkan kepanikan siswa yang menangis dan para guru yang menggendong siswa yang diduga keracunan ke mobil ambulans untuk dibawa ke puskesmas.
Selain itu, dalam video lainnya, juga tampak sejumlah siswa dirawat di Puskesmas Sawo, dan sebagian tangan para siswa tampak diinfus. 
Kepala BGN Regional Sumut, Agung Kurniawan, membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami para siswa tersebut.
“Ada kejadian itu,” ujar Agung saat dihubungi
Kompas.com
melalui telepon, Minggu (2/11/2025).
Namun, Agung membantah kalau penyebabnya dikarenakan MBG.
Agung Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu diawali dari salah seorang siswa yang memakan durian sebelum berangkat sekolah. 
Setelah itu, siswa tersebut makan semangka dan minum susu. Sehingga terjadilah reaksi muntah. Siswa itu kemudian dirujuk ke puskesmas terdekat.
“Jadi itu bukan keracunan (MBG), jadi ada siswa di Nias Utara yang sarapan paginya makan durian, kemudian dia makan semangka dan minum susu (MBG), jadi terjadi reaksi (muntah), sehingga (siswa itu) dirujuk ke puskesmas terdekat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, karena melihat ada siswa yang muntah, siswa lain tiba-tiba juga ikut muntah. Agung menyebutkan, totalnya ada 15 orang. Mereka juga dirujuk ke puskesmas.
“(Jadi) bukan puluhan siswa (yang diduga keracunan), ada 15 orang yang dirujuk ke puskesmas dan jam 14.00 sudah pulang. Jadi karena melihat kawannya muntah, satu kelas muntah juga,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.