Dari segi kesehatan, Dr. dr. Brama Ihsan Sazli, Sp.PD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrinologi dari Fakultas Kedokteran USU, menjelaskan, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menyatakan BPA dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, diabetes, atau obesitas.
Brama juga menambahkan, tubuh manusia memiliki mekanisme alami untuk mengurai zat kimia yang masuk ke dalam tubuh. Jika ada BPA yang terserap, hati akan mendetoksifikasi zat tersebut sebelum akhirnya dikeluarkan melalui urin dan feses.
“Oleh karena itu, klaim air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat dapat memicu masalah kesehatan seperti gangguan metabolik, kanker, atau diabetes tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat,” sebutnya.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5124206/original/040383600_1738845500-WhatsApp_Image_2025-02-06_at_19.29.52.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)