Hasil Otopsi Penagih Kredit Dibunuh, Dokter Forensik Temukan Luka Trauma Tajam di Leher
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Jenazah Pandra Apriliandi (21),
penagih kredit
koperasi, diduga tewas akibat pendarahan masif di leher.
Dokter spesialis forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, I Putu Swartama, mengatakan otopsi terhadap jenazah korban dilakukan selama hampir 4 jam, sejak pukul 14.15 hingga 18.00 WIB, Kamis (31/7/2025).
“Kami lakukan pemeriksaan luar dan dalam. Jadi temuan yang penting adalah luka terbuka di leher,” katanya di RS Bhayangkara, Kamis malam.
Putu menjelaskan, dari hasil otopsi jenazah korban yang ditemukan mengapung di
Sungai Natar
, terdapat adanya trauma tajam.
Luka itu terjadi dengan dua sudut tajam sampai memotong pembuluh darah besar di sisi kanan dan kiri serta tenggorokan hingga menyayat tulang leher ketiga.
“Untuk luka lain, trauma tumpul yaitu pada kepala, pelipis kanan, lengan kanan, punggung tangan kanan dan kiri, serta kaki kanan dan kiri,” jelasnya.
Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan luka sayat di rahang kiri bawah dan dada kiri atas.
“Jadi, sementara penyebab kematian adalah akibat pendarahan masif yang memotong pembuluh darah di leher,” kata dia.
Terkait waktu kematian korban, berdasarkan tanda-tanda di tubuh, korban diperkirakan tewas sekitar 2 – 3 jam sebelum waktu otopsi.
Diberitakan sebelumnya, identitas mayat yang ditemukan terapung di Sungai Natar, Lampung Selatan, diketahui.
Korban adalah penagih kredit koperasi yang dilaporkan hilang.
Identitas korban diverifikasi oleh pihak keluarga yang datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan mengenali pakaian yang dikenakan oleh korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hasil Otopsi Penagih Kredit Dibunuh, Dokter Forensik Temukan Luka Trauma Tajam di Leher Regional 31 Juli 2025
/data/photo/2025/07/31/688b5dd51a7dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)