Hasil Akhir Hitung Suara Real Count Pilbup Brebes 2024, Paramitha-Wurja Menang Atas Kotak Kosong
TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini hari real count pemilihan bupati Pilbup Brebes, Jawa Tengah dari https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/jawa-tengah/brebes.
Pada Rabu (27/11/2024) masyarakat Indonesia mengikuti pemilihan pemimpin daerah baik dari tingkat kabupaten/kota dan Provinsi.
Termasuk di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Dalam Pilkada Brebes 2024, terdapat satu pasangan calon.
Yakni Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.
Pasangan Mitha-Wurja menjadi paslon tunggal di Brebes dan akan melawan kotak kosong.
Hasil pemilihan atau hasil hitung suara sementara bisa dipantau langsung oleh masyarakat melalui website Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berikut ini link Real Count dari KPU: https://pilkada2024.kpu.go.id/pilwalkot/jawa-tengah/brebes.
Klik “Unduh Dokumen Hasil Pindai” pada menu Hasil Pindai Dokumen Rekapitulasi di laman tersebut.
Dalam pengumuman tersebut, Paramitha-Wurja unggul dengan perolehan 424,795 suara atau 59,60 persen.
Keduanya menang hampir di setiap kecamatan di Brebes, kecuali kecamatan Wanasari.
Sementara itu, kotak kosong meraih perolehan 40,40 persen.
Berikut rincian perolehan suara Paramitha-Wurja dan Kotak Kosong di seluruh kecamatan di Brebes Jawa Tengah:
Kecamatan Salem
Paramitha-Wurja: 26.835
Kotak Kosong: 4.155
Kecamatan Bantarkawung
Paramitha-Wurja: 36.186
Kotak Kosong: 8.249
Kecamatan Bumiayu
Paramitha-Wurja: 25.253
Kotak Kosong: 22.107
Kecamatan Paguyangan
Paramitha-Wurja: 26.888
Kotak Kosong: 19.355
Kecamatan Sirampog
Paramitha-Wurja: 19.587
Kotak Kosong: 8.079
Kecamatan Tonjong
Paramitha-Wurja: 17.827
Kotak Kosong: 13.093
Kecamatan Jatibarang
Paramitha-Wurja: 22.052
Kotak Kosong: 16.085
Kecamatan Wanasari
Paramitha-Wurja: 32.648
Kotak Kosong: 38.208
Kecamatan Brebes
Paramitha-Wurja: 40.467
Kotak Kosong: 38.004
Kecamatan Songgom
Paramitha-Wurja: 18.772
Kotak Kosong: 11.867
Kecamatan Kersana
Paramitha-Wurja: 16.936
Kotak Kosong: 16.625
Kecamatan Losari
Paramitha-Wurja: 36.540
Kotak Kosong: 24.815
Kecamatan Tanjung
Paramitha-Wurja: 21.452
Kotak Kosong: 24.815
Kecamatan Bulakamba
Paramitha-Wurja: 35.324
Kotak Kosong: 35.212
Kecamatan Larangan
Paramitha-Wurja: 48.028
Kotak Kosong: 22.695
Profil Paramitha dan Wurja
Paramitha Widya Kusuma, lahir di Brebes pada 18 Januari 1992, adalah seorang politikus muda dari PDI Perjuangan.
Dikenal dengan panggilan akrab Mba Mitha, ia merupakan putri dari Indra Kusuma, Ketua DPC PDIP Brebes dan mantan Bupati Brebes selama dua periode, yaitu 2002–2007 dan 2007–2010.
Karier politik Paramitha mulai menonjol sejak ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024.
Berada di Komisi VII yang membidangi energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup, ia mewakili Daerah Pemilihan Jawa Tengah 9 yang meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal.
Sebagai anggota DPR RI termuda dari daerah pemilihannya, Paramitha mencatatkan sejarah di Pileg 2019 dengan perolehan suara tertinggi, yakni 129.947 suara.
Ia menyelesaikan pendidikan formalnya di Brebes, mulai dari SDN 3 Brebes, SMPN 2 Brebes, hingga SMAN 1 Brebes.
Paramitha kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Sultan Agung Semarang (S1) dan Universitas Pancasakti Tegal (S2).
Dalam kehidupan pribadi, Paramitha menikah dengan Ahmad Saeful Anshori, seorang pengusaha di bidang SPBE dan SPBU.
Sementara itu, Wurja lahir di Brebes pada 25 September 1968, adalah sosok yang sudah lama dikenal di dunia politik lokal.
Ia menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Brebes dan sebelumnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Brebes.
Dalam Pemilu 2024, Wurja terpilih kembali sebagai anggota DPRD periode 2024–2029.
Namun, ia memilih mengundurkan diri beberapa pekan setelah dilantik untuk maju dalam Pilkada Brebes 2024.
Sebagai seorang lulusan Sarjana Ekonomi (S.E.), Wurja memiliki perhatian khusus pada isu-isu pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Selama menjadi anggota DPRD, ia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) III dan aktif dalam menyuarakan aspirasi rakyat, terutama yang berkaitan dengan layanan publik dan pengembangan wilayah pedesaan.
Karier politik Wurja yang dimulai dari bawah hingga mencapai posisi strategis menunjukkan konsistensi dan dedikasinya dalam melayani masyarakat. (*)