TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harta kekayaan Elon Musk dilaporkan susut hingga 52 miliar dolar sejak awal 2025 ini, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.
Kini kekayaan bersih Musk tersisa 380 miliar dolar AS, selisih sedikit dengan harga orang terkaya kedua di dunia, yakni CEO Meta Mark Zuckerberg yang saat ini mencapai 144 miliar dolar AS.
Mengutip CNN International, penurunan harta kekayaan Elon Musk terjadi akibat terpengaruh oleh penjualan mobil listrik Tesla yang menurun.
Tesla hanya sanggup menjual 9.945 kendaraan bulan lalu di Uni Eropa, Inggris, Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss.
Angka penjualan ini turun tajam 45 persen dibandingkan dengan capaian penjualan di bulan yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan ini menempatkan Tesla berada di belakang SAIC Motor asal China, yang penjualannya justru tumbuh 37 persen menjadi hampir 17 ribu kendaraan pada Januari 2025.
Raksasa kendaraan listrik BYD asal China, juga mengalahkan penjualan Tesla di Inggris untuk pertama kalinya pada Januari 2024.
Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan penurunan performa Tesla ini. Salah satu alasan utamanya adalah meningkatnya publisitas negatif terkait kontroversi Elon Musk.
Termasuk pandangannya yang kontroversial dan dukungannya terhadap partai sayap kanan di Jerman serta aktivis yang dipenjara di Inggris.
Alasan ini yang membuat diyakini telah merusak citra Tesla di kawasan tersebut, hingga membuat penjualan turun tajam selama Januari 025.
“Tesla jelas menghadapi tantangan di Eropa dan masalah citra Musk menambah hambatan tersebut,” kata analis Wedbush Securities Dan Ives kepada kantor berita AFP dalam sebuah pesan. Ia memperkirakan sekitar 10 hingga 15 persen dari kendala tersebut muncul akibat sentimen anti-Musk.
Tak hanya penjualan Tesla yang terdampak, saham perusahaan otomotif listrik ini juga dilaporkan anjlok sembilan persen pada awal perdagangan sebelum memangkas sebagian kerugian dan diperdagangkan turun 8,1 persen sekitar pukul 12.15 waktu setempat di Washington (1715 GMT).
Penurunan harga saham perusahaan itu juga menyeret kapitalisasi pasar Tesla kembali di bawah 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya sejak November 2024.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan saham Tesla di awal Februari yang sempat melonjak pasca pemilihan presiden AS 2024, seiring keyakinan investor bahwa kedekatan Musk dengan Trump bisa menguntungkan perusahaan-perusahaannya.
Laporan Reporter: Namira Yunia