Harimau Sumatera yang Terjerat di Lampung Bakal Dites DNA, Dokter Jelaskan Kemiripan dengan Manusia

Harimau Sumatera yang Terjerat di Lampung Bakal Dites DNA, Dokter Jelaskan Kemiripan dengan Manusia

Liputan6.com, Jakarta Tim Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terus melakukan pemeriksaan terhadap Harimau Sumatera jantan yang tertangkap di kawasan Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat. 

Satwa dilindungi berukuran sekitar 150 sentimeter itu akan menjalani pemeriksaan mendalam. Termasuk analisis DNA dan pola loreng, untuk memastikan apakah benar-benar hewan yang terlibat dalam sejumlah konflik manusia-satwa di wilayah Suoh, Bandar Negeri Suoh (BNS), dan Batu Brak dalam beberapa bulan terakhir.

Dokter hewan BB-TNBBS, drh. Erni Suyanti mengatakan, identifikasi itu penting untuk mengetahui asal-usul dan pergerakan harimau tersebut, terutama karena beberapa kejadian penyerangan terhadap warga di sekitar kawasan konservasi masih dalam penyelidikan.

“Kami akan memeriksa secara detail untuk memastikan apakah harimau ini individu yang sama dengan yang sebelumnya menyerang manusia di wilayah BNS, Suoh, atau Batu Brak,” jelas drh. Erni, Rabu (29/10/2025).

Meski dalam kondisi stabil, hasil pemeriksaan awal menunjukkan harimau dewasa itu mengalami dua luka jerat di bagian kaki dan pinggang. Luka di pinggang tampak terbuka dan cukup dalam, sementara luka di kaki menunjukkan bekas lilitan kawat.

Tim medis menduga luka tersebut berasal dari jeratan sebelum satwa itu masuk ke dalam kandang jebak yang dipasang petugas BB-TNBBS sejak 20 September 2025.

“Kondisi harimau cukup baik dan responsif, tapi dua luka jeratnya membutuhkan penanganan intensif agar tidak terinfeksi,” katanya. 

Selain luka akibat jeratan, tim juga menemukan gesekan ringan pada tubuh harimau yang kemungkinan muncul saat proses evakuasi dari dalam kandang jebak.