3. 99 Cahaya di Langit Eropa (2013)
Film 99 Cahaya di Langit Eropa disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Film yang dirilis pada 29 November 2013 ini bercerita tentang seorang pria bernama Rangga Almahendra yang sedang menempuh pendidikan Doktor di Austria.
Selama menempuh pendidikan di negeri orang, ia ditemani oleh istrinya, Hanum Salsabiela Rais. Keduanya ternyata menemukan jejak peninggalan Islam di Eropa. Mereka juga mulai memahami bagaimana pandangan beberapa orang Eropa tentang agama Islam.
Film ini juga memuat kisah pertemanan Khan dan Stefan. Keduanya yang memiliki latar belakang agama yang berbeda memegang peran penting dalam film ini. Keduanya sering berdebat, tetapi Rangga selalu mampu menjadi penengah.
4. Lima (2018)
Dirilis pada 31 Mei 2018, film Lima juga bisa menjadi rekomendasi film tentang toleransi untuk memperingati Hari Toleransi Internasional. Film ini digarap oleh lima sutradara Indonesia, yakni Lola Amaria, Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Harvan Agustriansyah, dan Adriyanto Dewo.
Film Lima adalah film antologi drama Indonesia yang mengangkat nilai-nilai Pancasila. Secara garis besar, film ini berkisah tentang konflik tiga bersaudara berbeda agama. Setelah ibu mereka wafat, konflik di antara mereka mulai muncul.
Bagaimana Maryam dimakamkan memicu perdebatan di antara ketiga anaknya. Maryam adalah seorang muslim, sementara dari ketiga anaknya, yang muslim juga hanya Fara.
5. Ngenest (2015)
Film Ngenest mengangkat isu perbedaan ras Tionghoa yang hidup di Indonesia. Film yang dirilis pada 30 Desember 2015 ini dikemas dalam komedi dan lawakan.
Filmnya berkisah tentang Ernest yang lahir dari keluarga keturunan Cina. Ia tumbuh di masa Orde Baru saat diskriminasi terhadap etnis tersebut masih kental. Ia pun menjadi bulan-bulanan bullying setiap hari.
Film ini merupakan debut penyutradaraan Ernest Prakasa. Kisah dalam film ini diangkat berdasarkan pengalaman hidup Ernest saat masih SMP hingga pertemuannya dengan sang istri, Meira.
Penulis: Resla