Hari Pertama Ngantor, Bupati Sukoharjo Blusukan Ke Lokasi Terdampak Banjir Regional 3 Maret 2025

Hari Pertama Ngantor, Bupati Sukoharjo Blusukan Ke Lokasi Terdampak Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Maret 2025

Hari Pertama Ngantor, Bupati Sukoharjo Blusukan Ke Lokasi Terdampak Banjir
Tim Redaksi
SUKOHARJO, KOMPAS.com

Bupati Sukoharjo
,
Etik Suryani
, langsung bergerak meninjau lokasi terdampak banjir di enam kecamatan pada hari pertama bertugas, Senin (3/3/2025).
Etik ingin memastikan kondisi wilayah pascabanjir serta melihat langsung kerusakan yang terjadi, terutama di Tangkisan, Kecamatan Tawangsari.
Salah satu fokus kunjungannya adalah jembatan utama yang mengalami keretakan akibat banjir. Jembatan ini merupakan akses penting bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa langsung sambangi masyarakat setelah mengikuti agenda pelantikan dan retret. Setelah menerima tamu, saya sempatkan untuk melihat kondisi di wilayah yang terdampak banjir, khususnya di Tangkisan,” kata Etik, Senin (3/3/2025).
Perbaikan Jembatan Dilakukan Bertahap
Etik berjanji akan melakukan perbaikan sementara agar jembatan tetap bisa digunakan, terutama bagi pengendara sepeda motor.
“Untuk sepeda motor, masih bisa lewat, namun kendaraan roda empat sementara dialihkan,” ujarnya.
Sementara itu, perbaikan total baru bisa dilakukan setelah melalui perencanaan matang, DED (Detail Engineering Design), penghitungan anggaran, dan proses lelang.
“Pembangunan total tidak bisa dilakukan tahun ini karena belum ada anggaran. Kami akan melakukan perbaikan bertahap, yang penting sekarang jembatan bisa dilewati dengan selamat,” lanjutnya.
Kunjungan ke Warga Terdampak Abrasi Sungai
Setelah meninjau jembatan, Etik juga mengunjungi Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, di mana beberapa rumah warga terdampak abrasi akibat banjir di Sungai Bengawan Solo.
Salah satu warga yang dikunjungi adalah Bu Untari, yang kehilangan separuh rumahnya akibat abrasi.
“Bantuan telah kami salurkan melalui Baznas, dan Ibu Untari kini sudah memiliki rumah baru. Namun, kami juga mencatat adanya kebutuhan akan kamar mandi yang memadai, dan saya meminta agar Bu Untari membuat surat untuk meminta bantuan pengadaan fasilitas tersebut,” ujar Etik.
Selain menyalurkan bantuan, Etik juga mengkritisi bangunan penahan abrasi yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Menurutnya, struktur tersebut tidak maksimal dan hanya bertahan satu tahun sebelum rusak kembali.
Ia menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur dan penanganan banjir akan menjadi prioritas pemerintah daerah dalam periode kepemimpinannya.
Dengan gerak cepat di hari pertamanya bertugas, Etik menunjukkan komitmennya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Sukoharjo pascabanjir.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.