TRIBUNNEWS.COM – Pada hari ke-1046 perang Rusia-Ukraina, situasi di kawasan tersebut semakin memanas.
Pada pukul 09:00 waktu setempat, Rusia melancarkan serangan ke wilayah Nikopol, menargetkan pemadam kebakaran.
Meskipun jendela-jendela pecah, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia menggunakan drone jenis Shahed dan berbagai simulator drone untuk menyerang target di Ukraina pada malam hari.
Dari serangan tersebut, pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 34 drone di berbagai wilayah, termasuk Poltava, Sumy, dan Kharkov.
Setidaknya lima orang tewas dalam serangan terbaru, termasuk serangan rudal Rusia di Chernigiv.
Gubernur daerah Vyacheslav Chaus melaporkan bahwa beberapa rumah mengalami kerusakan berat dan operasi pencarian serta penyelamatan sedang berlangsung.
Peningkatan Serangan Udara
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa dalam tiga hari pertama tahun 2025, Rusia telah meluncurkan 300 drone dan hampir 20 rudal ke Ukraina.
“Sebagian besar telah jatuh atau dicegat,” jelasnya.
Selain itu, serangan terpisah pada hari Jumat menewaskan seorang pengemudi truk di dekat Kyiv dan seorang pensiunan di Zaporizhzhia.
Dukungan dari AS
Dalam perkembangan lain, Amerika Serikat berencana untuk mengumumkan tambahan bantuan keamanan untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa rincian bantuan tersebut akan disampaikan segera.
Sebelumnya, AS telah mengumumkan bantuan militer sebesar 59 miliar dollar.
Krisis Energi di Transnistria
Wilayah Transnistria, yang memisahkan diri dari Moldova, mengalami pemadaman listrik bergilir akibat penghentian pasokan gas dari Rusia.
Kementerian ekonomi Transnistria menyatakan bahwa pemadaman ini disebabkan oleh konsumsi listrik yang melebihi produksi.
Kabar terbaru datang dari Sevastopol, di mana minyak dari dua kapal tanker Rusia terdeteksi.
Kapal Volgoneft-212 dan Volgoneft-239 mengalami insiden di Selat Kerch, mengakibatkan tumpahan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat (mazut) ke perairan sekitar.
Mikhail Razvozhayev, kepala kota yang dilantik Moskow, menyebut insiden ini sebagai bencana ekologis.
“Ini adalah tumpahan minyak kecil yang mencapai Sevastopol,” ungkap Razvozhayev dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga mengkonfirmasi bahwa insiden ini merupakan bencana ekologis yang perlu ditangani segera.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).