TRIBUNNEWS.COM – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1152 pada Minggu, 20 April 2025, dengan perkembangan signifikan di garis depan dan pernyataan resmi dari kedua pemimpin negara.
Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran lebih dari 500 tahanan perang pada Sabtu, 19 April 2025.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa 277 personel militer Ukraina telah kembali ke rumah dari penahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa 246 prajurit telah diserahkan oleh Ukraina, termasuk 31 tawanan perang yang terluka.
Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Uni Emirat Arab atas peran mereka dalam mediasi, mencatat bahwa total 4.552 warga Ukraina, baik militer maupun sipil, telah dikembalikan sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.
Gencatan Senjata Paskah
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata untuk Paskah, yang dimulai pukul 18.00 waktu Moskow pada hari Sabtu hingga tengah malam.
Namun, Zelensky meragukan efektivitas gencatan senjata ini, menyatakan bahwa pertempuran di wilayah perbatasan Rusia, khususnya di Kursk dan Belgorod, tetap berlangsung meskipun pernyataan Putin.
“Pertempuran terus berlanjut, dan serangan Rusia tidak berhenti,” ungkap Zelensky melalui akun X-nya.
Aktivitas Militer di Kursk
Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengusir pasukan Ukraina dari hampir seluruh wilayah Kursk.
Namun, Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan Kyiv tetap melanjutkan aktivitas militer dan memperluas zona kendali di wilayah Belgorod.
Serangan Berlanjut
Meskipun pengumuman gencatan senjata, Zelensky mengungkapkan bahwa tembakan artileri Rusia masih terus berlangsung.
Pada hari Sabtu, pasukan Ukraina melaporkan 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan.
Angkatan Udara Ukraina juga melaporkan bahwa Rusia meluncurkan delapan rudal dan 87 pesawat nirawak dalam serangan semalam, yang menyebabkan kerusakan di lima wilayah.
Permintaan Perpanjangan Gencatan Senjata
Zelensky meminta Rusia untuk memperpanjang gencatan senjata setelah akhir pekan. “Usulan untuk diam total dan tanpa syarat selama 30 hari masih ada di atas meja,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Ukraina siap untuk bergerak menuju perdamaian, tetapi mengharapkan respons yang sama dari Rusia.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
