Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hari Ibu 2024, Momentum Wujudkan Perlindungan bagi Ibu Hamil dan Anak

Hari Ibu 2024, Momentum Wujudkan Perlindungan bagi Ibu Hamil dan Anak

loading…

Juru Bicara LBH Gema Keadilan Komang Sanju Bayu Mustika mengatakan, peringatan Hari Ibu 2024 momentum mewujudkan perlindungan bagi ibu dan anak di 1.000 hari pertama kehidupan. Foto/istimewa

JAKARTAHari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember bukan sekadar momen untuk mengenang jasa dan peran ibu dalam keluarga dan masyarakat. Lebih dari itu, Hari Ibu adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali upaya konkret perlindungan terhadap hak-hak ibu, khususnya ibu hamil.

Termasuk memastikan pemenuhan kebutuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak yang merupakan fondasi utama pembangunan generasi bangsa.

Dalam peringatan kali ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gema Keadilan menegaskan pentingnya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil serta anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya.

“Periode ini yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik dan kognitif seorang anak. Kegagalan memenuhi kebutuhan dasar pada masa ini dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas kesehatan dan kemampuan anak di masa depan,” kata Juru Bicara LBH Gema Keadilan Komang Sanju Bayu Mustika, Minggu (22/12/2024).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi. Minimnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, gizi yang kurang memadai, serta rendahnya kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kehamilan menjadi faktor utama.

“UNICEF melaporkan stunting masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, pola asuh yang kurang tepat, dan akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan serta sanitasi,” paparnya.

Dalam momen Hari Ibu 2024 ini, LBH Gema Keadilan menyerukan langkah konkret untuk melindungi ibu hamil dan anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupannya. Langkah konkret tersebut mencakup pertama, perbaikan sistem pelayanan kesehatan.

”Pemerintah harus memastikan fasilitas kesehatan yang ramah ibu dan anak tersedia hingga ke pelosok. Pelayanan seperti pemeriksaan kehamilan rutin, imunisasi lengkap, serta pemberian ASI eksklusif perlu mendapat dukungan penuh,” ujarnya.