Harga Ikan di Semarang Melonjak, Cumi-Cumi Rp 80.000 per Kilogram, Ini Sebabnya
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com –
Cuaca ekstrem
berdampak besar pada sektor perikanan di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hasil tangkapan laut menurun drastis hingga 50 persen akibat gelombang tinggi yang menghambat aktivitas nelayan.
Akibatnya,
harga ikan
di pasar lokal melonjak tajam, membuat pedagang dan konsumen sama-sama kesulitan.
Harga cumi-cumi di pasar tradisional menjadi Rp 80.000 per kg, naik dua kali lipat dibanding biasanya.
Pedagang ikan di Pasar Kobong Semarang, Diman mengungkapkan bahwa penurunan pasokan ikan sudah terjadi sejak perayaan Tahun Baru Imlek.
Banyak nelayan terpaksa kembali ke daratan sebelum sampai ke tengah laut karena ombak yang terlalu tinggi.
“Jenis ikan seperti tenggiri, kakap, barakuda, hingga cumi-cumi mengalami penurunan signifikan dalam jumlah tangkapan. Harga pun naik drastis,” ujar Diman saat ditemui di lokasi, Jumat (14/2/2025).
Seperti halnya harga cumi-cumi yang sebelumnya Rp 45.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 80.000 per kilogram.
“Jumlah pembeli turun,” ucap dia.
Beberapa pedagang bahkan banyak yang menyerah dan memilih untuk menghentikan usaha mereka.
“Kami berharap kondisi laut segera membaik agar nelayan bisa kembali melaut dan pasar kembali stabil,” tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan Wahyu, pedagang lain di Pasar Penggaron Semarang. Dia menyebut bahwa penjualannya menurun drastis.
“Dulu saya bisa membeli 15 kilogram ikan setiap hari di Pasar Kobong, sekarang hanya sekitar 8 kilogram,” ungkapnya.
Kenaikan harga menjadi faktor utama yang membuat pembeli berpikir dua kali sebelum bertransaksi. Banyak yang datang hanya untuk menanyakan harga, lalu pergi tanpa membeli.
“Semoga lekas membaik,” tambah dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/02/14/67aef1d408069.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)