Jakarta, CNN Indonesia —
Jam tangan Rolex terkenal dengan harganya yang tak terjangkau diprediksi makin mahal tahun ini. Hal itu disebabkan harga emas yang terus naik.
Dikutip dari CNN, harga jam tangan Rolex yang berbahan dasar emas meningkat 14 persen tahun ini. Ada perbedaan mencolok dengan harga jam tangan versi baja Rolex yang hanya naik 3 persen.
Daytona, model paling populer yang dijual Rolex, menjadi produk dengan peningkatan harga tertinggi. Versi emas putih Daytona dengan gelang OysterFlex mencapai harga US$38.100 atau Rp618,3 juta (kurs Rp16.228). Harga model ini pada tahun lalu di angka US$35.000 atau sekitar Rp567,9 juta.
Model lainnya, GMT-Master berbahan dasar emas, berada di harga US$43.300 atau sekitar Rp702,7 juta di situs Rolex. Harga tersebut naik 7 persen dari tahun lalu.
Rolex menolak memberi komentar kepada CNN. Akan tetapi, lonjakan harga emas dipercaya memicu kenaikan harga jam tangan Rolex berbahan dasar emas.
Harga emas naik 27 persen tahun lalu karena bank sentral di seluruh dunia menurunkan suku bunga.
“Para investor sering melihat emas sebagai investasi yang aman di masa guncangan ekonomi dan inflasi, dan saat suku bunga diturunkan, emas bisa menjadi lebih menarik dibandingkan aset yang menghasilkan pendapatan seperti obligasi,” dilansir CNN.
Harga emas diprediksi tak akan turun pada 2025 karena suku bunga rendah dan nilai tukar dollar Amerika Serikat yang terus menguat.
Meski demikian, Antonio Sasso dari Italian Watch Spotter menilai harga Rolex yang kian mahal tidak akan mempengaruhi penjualan. Dia berkata pelanggan-pelanggan kaya justru memiliki kantong yang sangat dalam yang “Jarang terdampak fluktuasi pasar yang mempengaruhi konsumen biasa.”
“Kenaikan harga tidak hanya mengarah pada kehilangan konsumen dalam jumlah signifikan, tetapi menjadi salah satu strategi kunci,” ucap Antonio.
(dhf/agt)