Harga Emas Naik Imbas Ketegangan Dagang AS-China dan Pelemahan Dolar

Harga Emas Naik Imbas Ketegangan Dagang AS-China dan Pelemahan Dolar

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia menguat pada Rabu (4/6/2025) sore, didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan memanasnya kembali ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kondisi ini mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.

Dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$ 3.361,73 per troi ons pada pukul 17.03 WIB. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga menguat 0,3% ke level US$ 3.385,80 per troi ons.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, turun 0,1%. Pelemahan dolar membuat emas menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

“Saya kira pasar masih merespons kekhawatiran soal negosiasi dagang. Tidak banyak kemajuan, dan ini menambah ketidakpastian soal tarif, yang pada akhirnya mendorong harga emas naik,” kata Nitesh Shah, analis komoditas dari WisdomTree.

Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terhadap Tiongkok, menyebut Presiden Xi Jinping sebagai sosok yang “keras” dan “sangat sulit diajak membuat kesepakatan”. Komentar itu muncul hanya beberapa hari setelah Trump menuduh Tiongkok melanggar kesepakatan pengurangan tarif dan hambatan dagang.

Pasar kini menantikan rilis data ketenagakerjaan nonpertanian AS pada akhir pekan ini sebagai indikator penting arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). Pejabat The Fed belakangan terus menyuarakan sikap hati-hati dalam menetapkan kebijakan moneter, mengingat risiko ketegangan dagang dan ketidakpastian ekonomi global.

“Apabila data tenaga kerja lebih kuat dari ekspektasi, kemungkinan pemangkasan suku bunga akan mengecil, dan ini bisa menekan harga emas,” jelas Carsten Fritsch, analis dari Commerzbank.

Ia memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$ 3.300 hingga US$ 3.400 per troi ons dalam jangka pendek.

Emas dikenal sebagai aset safe haven yang cenderung diminati saat terjadi ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi, dan biasanya menguat saat suku bunga rendah.