Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas telah melonjak 10,8% secara year to date (ytd) hingga mencapai level US$ 2.900 per troy ounce. Kenaikan ini masih berpotensi berlanjut di tengah ketidakpastian akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Lalu, bagaimana strategi investasi emas agar keuntungan maksimal?
Analis Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menyarankan investor untuk memanfaatkan momentum ini dengan membeli emas. Meski demikian, banyak investor yang khawatir harga emas sudah terlalu tinggi dan berisiko mengalami koreksi. Namun, menurut Lukman, tidak ada yang bisa memastikan kapan koreksi akan terjadi.
“Memang harga emas di level sekarang agak riskan karena lebih besar potensi downside. Namun, kita tidak pernah tahu, bisa juga tidak (turun), tetapi melanjutkan kenaikan. Walaupun kadang secara teknis, secara fundamental idealnya koreksi, tetapi itu bukan sesuatu yang absolute,” ujar Lukman Leong dalam Investor Market Today, Rabu (12/2/2025).
Lukman menyarankan agar investor tidak mengalokasikan seluruh dana investasi untuk membeli emas dalam satu waktu. Sebaiknya, investasi dibagi dalam beberapa periode dengan harga berbeda-beda.
Apabila harga turun, investor dapat melakukan akumulasi. Sebaliknya, apabila harga naik, tidak ada salahnya tetap membeli.
“Bisa aja ketika harga naik, dia akan melanjutkan kenaikan. Jadi pada ujungnya kita akan memiliki harga emas yang cukup ideal,” kata Lukman.
Sebelumnya, harga emas dunia melonjak hingga menembus level US$ 2.911 pada perdagangan Senin (10/2/2025). Kenaikan ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) untuk ketujuh kalinya pada 2025.
