Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harga Emas Dunia Turun Tipis, tetapi Menguat 27 Persen Selama 2024

Harga Emas Dunia Turun Tipis, tetapi Menguat 27 Persen Selama 2024

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas melemah pada perdagangan Senin (30/12/2024) di tengah rendahnya aktivitas perdagangan. Investor saat ini sedang menunggu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan depan, serta potensi dampak kebijakan presiden terpilih Donald Trump terhadap langkah The Federal Reserve pada 2025.

Mengutip CNBC International, Selasa (31/12/2204), harga emas spot turun 0,3% ke level US$ 2.611,39 per ons. Sementara kontrak emas berjangka AS melemah 0,3% ke posisi US$ 2.624,00.

“Perdagangan sepi dengan likuiditas yang rendah di berbagai kelas aset, kemungkinan besar akibat musim liburan,” ungkap analis dari UBS Giovanni Staunovo.

Ia menambahkan, harga emas turun saat para pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS yang akan datang untuk menentukan apakah perlambatan ekonomi dapat mendorong The Fed melanjutkan kebijakan pemangkasan suku bunga.

Sebelumnya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan, bank sentral akan bertindak hati-hati terkait kebijakan pemangkasan lebih lanjut, setelah memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen pada Desember lalu.

Pekan depan, fokus pasar akan tertuju pada data pembukaan lapangan kerja AS, laporan ketenagakerjaan ADP, risalah pertemuan FOMC Desember, serta laporan pekerjaan AS, yang diharapkan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi terbesar di dunia.

“Ke depan, kami melihat faktor pendukung untuk harga emas tetap ada, seperti pembelian oleh bank sentral untuk diversifikasi cadangan serta kebijakan suku bunga rendah di AS yang mendorong investasi,” tambah Staunovo.

Sepanjang 2024, harga emas mencatatkan kenaikan sekitar 27%, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 2.790,15 pada 31 Oktober.

Pasar kini bersiap menghadapi perubahan kebijakan besar di AS pada 2025, termasuk kemungkinan pengenaan tarif baru, deregulasi, serta perubahan sistem perpajakan, seiring kembalinya Trump ke Gedung Putih pada Januari mendatang.

Sebagai aset lindung nilai, emas tetap menjadi pilihan di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. 

Selain harga emas yang turun, harga logam mulia lainnya, seperti perak spot tidak mengalami perubahan di level US$ 29,38 per ons, platinum menguat 0,4% menjadi US$ 923,53 setelah mencapai titik terendah dalam lebih dari tiga bulan pada akhir pekan lalu, dan palladium juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1% ke level US$ 912,73 per ons.