Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Saat IHSG Anjlok Lebih dari 6 Persen

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Saat IHSG Anjlok Lebih dari 6 Persen

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi pada Selasa (18/3/2025) siang hingga di atas level US$ 3.000 per troy ounce. Begitu juga dengan harga emas Antam yang hari ini mencapai rekor tertinggi hingga Rp 1,745 juta per gram. Kondisi ini kontras dengan nasib indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok 6,12 persen pada penutupan perdagangan sesi I.

Dilansir dari Reuters, lonjakan harga emas ini terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, emas telah meningkat lebih dari 14% sejak awal tahun. Bahkan sejak Trump menjabat pada Januari 2025, harga emas mencetak rekor tertinggi sebanyak 14 kali akibat meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketegangan perdagangan.

Trump sebelumnya mengumumkan rencana tarif impor, termasuk tarif tetap 25% untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku sejak Februari 2025. Ia juga berencana menerapkan tarif sektoral dan timbal balik pada 2 April mendatang.

Selain itu, indeks dolar AS terpuruk mendekati level terendah dalam lima bulan, membuat harga emas lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

“Emas terus menguat karena dolar AS yang melemah serta ketidakpastian kebijakan tarif,” ujar analis Marex, Edward Meir.

Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga menjadi faktor pendorong kenaikan harga emas. Serangan udara Israel pada Senin (17/3/2025) menewaskan tiga warga Palestina di Gaza. Ketegangan ini berpotensi memperburuk situasi di kawasan dan meningkatkan permintaan aset safe haven seperti emas.

“Serangan udara Israel ini dapat memicu kembali ketegangan di Timur Tengah, yang bisa menjadi faktor tambahan dalam kenaikan harga emas,” kata analis pasar keuangan Capital.com, Kyle Rodda.