PIKIRAN RAKYAT – Harga emas Antam hari ini, 20 Juni 2025 merosot per gramnya sama seperti harga emas perhiasan dan emas cukin, hal ini menyesuaikan harga pasar usai kembali terjadi perang antara Iran dan Israel.
Kenaikan dan penurunan ini diprediksi karena adanya tekanan di beberapa sektor dan berdampak pada harga emas dunia. Selain emas, volatilitas uga terjadi pada mata uang EURUSD dan GBPUSD yang bergerak cukup agresif imbas perubahan sentiment investor terhadap kebijakan oneter The Fed.
Meski kemarin Harga emas sempat drop, pergerakan Harga ini terus berubah. Pada Pukul 22.00 WIB tadi malam, grafik Harga emas global mulai Kembali hijau.
Untuk ukuran emas batangan yang lebih besar, para investor memiliki beragam pilihan dari penyedia terkemuka seperti Galeri24, Antam, dan UBS. Perbedaan harga antar ketiga penyedia ini menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.
Data ini menunjukkan bahwa bagi investor dengan volume besar, selisih harga antar penyedia bisa sangat substansial. Investor disarankan untuk selalu membandingkan harga dari berbagai sumber sebelum melakukan transaksi.
Denominasi Galeri24 Antam UBS 0,5 gram Rp 1.007.000 Rp 1.048.000 Rp 1.048.000 1 gram Rp 1.918.000 Rp 1.992.000 Rp 1.938.000 2 gram Rp 3.780.000 Rp 3.921.000 Rp 3.845.000 25 gram Rp 46.652.000 Rp 48.355.000 Rp 47.161.000 50 gram Rp 93.230.000 Rp 96.627.000 Rp 94.126.000 100 gram Rp 186.369.000 Rp 193.174.000 Rp 188.178.000 250 gram Rp 465.692.000 Rp 482.662.000 Rp 470.304.000 500 gram Rp 930.924.000 Rp 965.107.000 Rp 939.501.000 1.000 gram Rp 1.861.847.000 Rp 1.930.173.000 – 5 gram Rp 9.379.000 – Rp 9.501.000 10 gram Rp 18.708.000 – Rp 18.901.000 Menjual Emas di Saat Harga Tinggi
Keuntungan
Keuntungan Maksimal: Jika Anda membeli emas saat harganya masih rendah, menjualnya saat harga tinggi tentu akan memberi keuntungan besar. Uang Tunai Langsung: Hasil penjualan bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat, investasi lain, atau membayar utang. Tidak Ada Beban Bunga atau Biaya Tambahan: Menjual emas berarti Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya administrasi seperti saat menggadaikannya.
Kekurangan
Kehilangan Aset: Setelah dijual, Anda tidak lagi memiliki emas tersebut sebagai cadangan kekayaan. Kesempatan Masa Depan Hilang: Jika harga emas terus naik, Anda kehilangan potensi keuntungan di masa depan. Terpengaruh Sentimen Pasar: Harga beli kembali (buyback) sering kali lebih rendah dari harga jual emas di pasaran. Baca Juga: Tips Investasi Emas untuk Pemula, Minim Risiko dan Dijamin Cuan Menggadaikan Emas di Pegadaian
Keuntungan:
Emas Tidak Hilang: Gadai bersifat sementara. Jika Anda menebusnya, emas kembali menjadi milik Anda. Cair Cepat: Proses gadai di Pegadaian cepat dan mudah, bisa langsung dapat uang tunai dengan jaminan emas. Nilai Gadai Mengikuti Harga Emas: Ketika harga emas tinggi, jumlah pinjaman yang bisa didapat pun lebih besar. Fleksibel: Bisa menebus sebagian atau memperpanjang masa gadai jika belum mampu membayar lunas.
Kekurangan:
Biaya Tambahan: Ada bunga atau biaya sewa modal yang harus dibayar per bulan sesuai nilai pinjaman. Risiko Emas Dilelang: Jika gagal menebus dalam waktu yang ditentukan, emas bisa dilelang dan Anda kehilangan aset. Nilai Pinjaman Tidak 100%: Umumnya Pegadaian hanya memberikan pinjaman sebesar 85–92% dari nilai emas. Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jika Anda benar-benar tidak memerlukan emas tersebut lagi, dan ingin memanfaatkan harga yang sedang tinggi, maka menjual emas atau melakukan buyback Antam bisa menjadi pilihan paling rasional.
Namun, jika Anda hanya butuh dana cepat tapi masih ingin menyimpan emas sebagai aset jangka panjang, maka menggadaikannya di Pegadaian adalah opsi lebih bijak, dengan catatan Anda mampu menebusnya kembali.
Apapun pilihan Anda, pertimbangkan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan terburu-buru hanya karena harga emas sedang naik. Lebih baik rencanakan dan hitung matang agar emas benar-benar menjadi aset yang menguntungkan, bukan sekadar sumber dana darurat.***
