Jakarta, Beritasatu.com – Harga Bitcoin (BTC) masih berfluktuasi. Setelah sebelumnya mencapai level psikologis US$ 100.000, harga Bitcoin kembali turun ke level US$ 96.000 per koin.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Rabu (8/1/2025) pukul 07.30 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 5,65% menjadi US$ 3,39 triliun dalam 24 jam. Harga Bitcoin juga turun 5,39% mencapai US$ 96.894 per koin.
Selain itu, penurunan juga terjadi pada Ethereum (ETH) sebesar 7,87% menjadi US$ 3.396 per koin. Sedangkan Binance (BNB) turun 3,57% menjadi US$ 703,1 per koin.
Dilansir dari Coindesk, penurunan harga Bitcoin ini dipicu oleh laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pasar kerja dan aktivitas bisnis yang lebih kuat daripada perkiraan.
Kombinasi data ini memicu lonjakan imbal hasil Treasury AS 10 tahun, yang naik lima basis poin ke 4,68%. Gejolak di pasar obligasi juga turut menyeret indeks saham utama AS.
Data ekonomi yang kuat ini juga membuat investor semakin pesimistis terhadap prospek penurunan suku bunga pada 2025.
Dengan tekanan yang terus meningkat di pasar kripto dan pengetatan ekspektasi suku bunga yang membuat harga Bitcoin turun, pelaku pasar kini menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan momentum positif yang sempat terlihat pada awal tahun.