Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harga Bitcoin Kembali ke Level US$ 100.000

Harga Bitcoin Kembali ke Level US$ 100.000

Jakarta, Beritasatu.com – Pasar kripto kembali menguat dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) juga mulai kembali ke level  psikologis US$ 100.000 seperti yang dicapai setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS). 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Selasa (7/1/2025) pukul 07.11 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 2,66% menjadi US$ 3,6 triliun dalam 24 jam. Harga Bitcoin naik 3,59% mencapai US$ 102.099 per koin.

Selain itu, penguatan juga terjadi pada Ethereum (ETH) sebesar 0,91% menjadi US$ 3.678 per koin. Sedangkan Binance (BNB) menguat 2,89% menjadi US$ 729,9 per koin.

Menurut James Van Straten, analis senior di CoinDesk, kenaikan harga kali ini didorong oleh pembelian spot daripada leverage. Sebelumnya pada akhir 2024, pasar kripto sempat mengalami koreksi akibat aksi ambil untung investor setelah reli besar-besaran pasca kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Harga BTC turun ke titik terendah sebesar US$ 91.000 pada 30 Desember 2024, sebelum kembali bangkit pada awal tahun baru.

Dengan berakhirnya masa liburan, permintaan terhadap BTC meningkat. MicroStrategy mengumumkan pembelian tambahan 1.020 BTC, sementara perusahaan energi KULR Technology Group menggandakan kepemilikan BTC-nya dengan investasi senilai US$ 21 juta.

Selain itu, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) BTC spot mencatat arus masuk sebesar US$ 908 juta pada akhir pekan lalu. 

Direktur senior Wincent Paul Howard mengingatkan, volatilitas bisa meningkat dalam dua minggu mendatang, meski BTC melampaui US$ 100.000. Ia menekankan pentingnya berhati-hati terhadap pergerakan pasar, terutama menjelang pelantikan Donald Trump.

Laporan dari 10x Research memprediksi kenaikan harga kripto akan terus berlanjut hingga awal Januari, tetapi memperingatkan potensi aksi jual menjelang pertemuan Federal Reserve pada akhir bulan. Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell pada Desember lalu masih menjadi faktor risiko utama, terutama apabila inflasi kembali menjadi perhatian.

Meski optimisme membayangi pasar kripto, investor diimbau untuk tetap waspada terhadap dinamika global yang dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin pada tahun yang baru ini.