FAJAR.CO.ID – Di pasar mobil bekas Indonesia, Kijang Innova Reborn diesel menempati posisi yang unik. Saat banyak MPV lain mengalami koreksi harga seiring usia, Innova Reborn diesel justru cenderung stagnan bahkan pada beberapa kasus tetap tinggi. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi desain teknis, karakter mesin, dan pola pemakaian di lapangan.
Tingginya minat terhadap Innova Reborn diesel menunjukkan bahwa model ini masih dianggap relevan, meskipun secara generasi bukan lagi yang paling baru.
Mesin 2GD-FTV: Kunci Utama Nilai Bertahan
Jantung utama Innova Reborn diesel adalah mesin 2GD-FTV 2.4 liter. Mesin ini bukan hanya soal tenaga, tetapi soal karakter. Dengan torsi besar di putaran rendah, mesin ini sangat cocok untuk kondisi riil Indonesia macet, muatan penuh, hingga perjalanan antarkota.
Secara teknis, mesin 2GD-FTV dikenal memiliki:
Blok mesin yang kuat untuk kerja jangka panjang
Sistem pendinginan yang relatif stabil
Karakter pembakaran yang efisien di putaran rendah-menengah
Inilah alasan mengapa banyak unit Kijang Innova Reborn diesel tetap terasa “sehat” meski jarak tempuh sudah ratusan ribu kilometer, selama perawatan dilakukan sesuai jadwal.
Sasis Ladder Frame yang Masih Relevan
Berbeda dengan banyak MPV monokok modern, Innova Reborn masih menggunakan ladder frame. Secara teori, pendekatan ini memang lebih berat, namun memberikan keunggulan struktural.
Dalam penggunaan nyata, ladder frame memberi:
Ketahanan saat membawa beban penuh
Stabilitas saat dipakai jarak jauh
Umur pakai sasis yang panjang untuk pemakaian keras
Kombinasi ladder frame dan suspensi yang relatif empuk membuat Innova Reborn diesel banyak dipilih oleh pengguna travel, fleet, hingga keluarga besar yang sering membawa muatan penuh.
