Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hancurnya Kekuasaan Assad Menyingkap Misteri Penjara Bawah Tanah dan Ruang Penyiksaan – Halaman all

Hancurnya Kekuasaan Assad Menyingkap Misteri Penjara Bawah Tanah dan Ruang Penyiksaan – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Selama puluhan tahun, warga Suriah hidup dalam ketakutan yang mendalam terhadap apa yang terjadi di balik tembok beton kompleks keamanan di Damaskus.

Kini, setelah dinasti Assad digulingkan, penjara bawah tanah dan ruang penyiksaan yang selama ini tersembunyi, mulai mengungkap banyak rahasia kelam.

Para pejuang pemberontak kini berjaga di pintu masuk kota terlarang di distrik Kafr Sousa, yang menjadi markas bagi dinas keamanan yang selama ini ditakuti.

Ketakutan di kalangan warga Suriah tidak hanya tentang potensi penangkapan, tetapi juga tentang serangkaian pemeriksaan yang dapat berujung pada hilangnya seseorang selamanya.

AFP melaporkan kisah Sleiman Kahwaji, dia pun mengenang pengalamannya.

Ia ditangkap pada tahun 2014 ketika masih duduk di bangku sekolah menengah karena dugaan terorisme.

Tuduhan seperti ini sering diarahkan kepada mereka yang dianggap berseberangan dengan pemerintah Assad.

Kahwaji menggambarkan kondisi di penjara bawah tanahnya, di mana ia menghabiskan 55 hari di sana.

“Ada 55 orang di ruang bawah tanah itu,”

“Dua orang meninggal, satu karena diabetes,” paparnya.

Ada graffiti yang ditinggalkan oleh para tahanan di penjara rahasia itu, yang mungkin ditulis dengan darah mereka.

Kondisi di dalam sel-sel penjara sangat mengerikan.

Mantan tahanan lainnya, Thaer Mustafa, menjelaskan, “Sel-sel yang digunakan untuk kurungan isolasi sangat kecil sehingga tidak ada ruang untuk berbaring.”

Tahanan sering kali dijejalkan dalam jumlah yang sangat banyak, dengan 80 orang dalam satu sel, sehingga mereka terpaksa bergantian tidur.

Kondisi ini semakin diperparah oleh aksi pemberontak yang mengacaukan kompleks tersebut, di mana ribuan berkas intelijen yang mengandung informasi tentang banyak tahanan ditinggalkan begitu saja.

Beberapa di antaranya mencantumkan lebih dari 10.000 nama tahanan yang diduga terlibat dengan Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam Sunni yang dikhawatirkan oleh pemerintah Assad.

Keluarga-keluarga yang mencari kejelasan tentang nasib orang-orang terkasih mereka telah berbondong-bondong datang ke gerbang zona keamanan di Damaskus.

Banyak dari mereka sudah mengunjungi Penjara Saydnaya, tempat di mana banyak tahanan yang selamat dari interogasi dibawa untuk menjalani penahanan jangka panjang.

Dikutip dari Economist, Hayat Tahrir al-Sham, kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Jolani, menerbitkan daftar nama staf penjara yang melarikan diri.

Selain keluarga Assad, para penjaga penjara yang melarikan diri mungkin merupakan kelompok yang paling dibenci di Suriah saat ini.

Warga Suriah sangat gembira bahwa Assad telah pergi.

Namun, mereka baru saja mulai menyadari betapa kejamnya dia.

Dengan hancurnya kekuasaan Assad, harapan mulai tumbuh di kalangan warga Suriah untuk keadilan dan pembebasan tahanan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)