Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza – Halaman all – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza – Halaman all

Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok Palestina tersebut siap membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan “pertukaran tahanan yang serius” dan menjamin bahwa Israel akan mengakhiri perang di Gaza.

Saat ini, Hamas terlibat dalam negosiasi di Kairo dengan mediator dari Mesir dan Qatar – dua negara yang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menengahi gencatan senjata di wilayah yang terkepung tersebut.

“Kami siap membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius, diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata Taher Al-Nunu, pejabat senior Hamas, Senin (14/4/2025), dilansir Arab News.

Namun, pejabat Hamas menuduh Israel menghalangi kemajuan menuju gencatan senjata.

“Masalahnya bukan jumlah tawanan, melainkan pendudukan mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan perang,” ungkapnya.

“Karena itu, Hamas telah menekankan perlunya jaminan untuk memaksa pendudukan (Israel) untuk menegakkan perjanjian tersebut,” tambah Taher Al-Nunu.

Hamas Tak Akan Melucuti Senjata

Situs berita Israel Ynet melaporkan pada hari Senin bahwa proposal baru telah diajukan kepada Hamas.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 10 sandera hidup dengan imbalan jaminan Amerika Serikat (AS) bahwa Israel akan memasuki negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata.

Fase pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari dan mencakup beberapa pertukaran sandera-tahanan, berlangsung selama dua bulan sebelum bubar.

Upaya menuju gencatan senjata baru telah terhenti, dilaporkan karena perselisihan mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.

Sementara itu, Nunu mengatakan bahwa Hamas tidak akan melucuti senjata, syarat utama yang telah ditetapkan Israel untuk mengakhiri perang.

“Senjata perlawanan tidak dapat dinegosiasikan,” kata Nunu.

Israel Perluas Serangannya

Sementara, pada Sabtu (12/4/2025), Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pembangunan koridor keamanan baru yang memisahkan kota selatan Rafah dari wilayah Gaza lainnya.

Militer Israel mengatakan koridor tersebut akan segera diperluas “secara besar-besaran” di sebagian besar wilayah pesisir kecil tersebut.

Warga Palestina pun makin terdesak ke wilayah yang makin menyempit.

“Aktivitas akan meluas dengan cepat ke lokasi-lokasi tambahan di sebagian besar wilayah Gaza dan Anda harus mengevakuasi zona-zona pertempuran,” kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan ke mana warga Palestina harus pergi, dikutip dari AP News.

Pernyataan tersebut mendesak Palestina untuk menyingkirkan Hamas dan membebaskan sandera yang tersisa, dengan mengatakan:

“Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan perang.”

Sebelumnya, pasukan Israel dikerahkan minggu lalu ke koridor keamanan baru yang disebut Morag, nama pemukiman Yahudi yang pernah berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, setelah tentara memerintahkan evakuasi besar-besaran yang meliputi sebagian besar Rafah — sebuah indikasi bahwa mereka akan segera meluncurkan operasi darat besar lainnya.

Pemerintah kota Rafah dalam sebuah pernyataan menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran mencolok terhadap legitimasi internasional.”

BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

Diketahui, Israel telah bersumpah untuk merebut sebagian besar wilayah Gaza untuk menekan Hamas agar membebaskan 59 sandera yang tersisa, 24 di antaranya diyakini masih hidup, dan menerima usulan persyaratan gencatan senjata baru.

Banyak warga Palestina yang memadati kamp-kamp tenda kumuh atau reruntuhan rumah mereka sebelumnya, sering kali mengungsi beberapa kali sebagai respons terhadap perintah evakuasi Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.944 warga Palestina dipastikan tewas dan 116.156 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza.

Kantor Media Pemerintah memperbarui  jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Merangkum Semua Peristiwa