Hafid dan Hidayah, Romantisme di Tengah Buka Puasa Warga Binaan Lapas Lumajang Bersama Keluarga Surabaya 13 Maret 2025

Hafid dan Hidayah, Romantisme di Tengah Buka Puasa Warga Binaan Lapas Lumajang Bersama Keluarga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Maret 2025

Hafid dan Hidayah, Romantisme di Tengah Buka Puasa Warga Binaan Lapas Lumajang Bersama Keluarga
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 50
warga binaan
di Lapas Kelas IIB
Lumajang
bisa menikmati
buka puasa bersama
keluarga pada hari ke-13 Ramadhan.
Di balik riuhnya canda tawa keluarga dan warga binaan, ada dua orang yang tak banyak suara tetapi saling menyampaikan bahasa cinta.
Kedua orang itu adalah Muhammad Hafid, warga binaan
Lapas Kelas IIB Lumajang
, dan istrinya, Hidayah.
Hidayah datang seorang diri ke Lapas Lumajang untuk bertemu sang suami tercinta.
Pegangan tangan pasangan muda ini tidak pernah lepas sejak keduanya duduk di atas karpet hijau ruang buka puasa bersama.
Meski di sisi kanan dan kiri banyak orang lain, mereka tidak malu untuk terus berpegangan tangan sambil berbicara lembut dan tersenyum.
Sesekali, kecupan kasih sayang dari Hidayah juga mendarat di kening Hafid sebagai bentuk dukungan untuk terus bersabar dan kuat menjalani masa hukuman.
Pasangan muda ini baru menikah 1 tahun 8 bulan lalu dan belum dikaruniai buah hati.
Saat usia pernikahan baru menginjak 14 bulan, mereka harus berpisah karena Hafid ditangkap polisi gara-gara kasus narkoba.
“Di sini sudah 6 bulan, nikah dapat setahun 2 bulan saya ditangkap gara-gara pil (narkoba),” kata Hafid di Lapas Kelas IIB Lumajang, Rabu (12/3/2025).
Hafid mengatakan, sebelum pertemuan saat buka puasa ini, 3 hari yang lalu keduanya baru saja bertemu di tempat yang sama saat jam besuk.
Namun, layaknya orang jatuh cinta, rindu akan selalu datang setiap saat di kala jauh dari pandangan mata. “Baru 3 hari lalu dijenguk, tapi ya tetap kangen,” ucapnya. 
Hidayah datang ke lapas tidak dengan tangan kosong.
Ia membawa tempe kecap kesukaan belahan hatinya itu.
Menurutnya, masakan itu dibawanya tanpa ada permintaan dari Hafid sebelumnya.
Ia berinisiatif memasak makanan kesukaan suami untuk lauk buka puasa bersama. “Bawa tempe kecap kesukaan mas, biar ingat terus sama saya,” kelakar Hidayah disambut tawa oleh Hafid.
Saat adzan maghrib berkumandang, pasangan ini juga tidak malu untuk saling menyuapi satu sama lain.Serasa dunia milik berdua.
Kata Hidayah, selama momen pertemuan ini, ia berpesan kepada sang suami untuk bersabar dan kuat menjalani hukuman.
Pesan yang sama juga disampaikan Hafid kepada Hidayah untuk tetap setia menunggunya keluar dari penjara.
Belum diketahui sampai kapan Hafid akan berada dalam penjara karena ia belum dijatuhi vonis oleh hakim.
Saat ini, proses persidangan masih dalam tahapan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
“Belum tahu sampai kapan, belum vonis, jadi tadi kita saling pesan untuk kuat jalani hukuman dan setia menunggu,” ucap Hidayah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.