Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Haedar Nashir Ajak Bangsa Teladani Pahlawan dengan Tindakan Nyata

Haedar Nashir Ajak Bangsa Teladani Pahlawan dengan Tindakan Nyata

Yogyakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan, setiap orang dapat menjadi pahlawan dengan keberanian membela kebenaran, dan kepentingan bangsa, tanpa menunggu tanda jasa. 

“Justru sebelum ajal tiba, mari berbuat yang terbaik dan hindari perbuatan tercela di negeri Indonesia yang kita cintai,” ujar Haedar dalam peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2024).

Haedar juga menegaskan agar para elite bangsa, terutama pejabat yang baru menjabat dapat mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Ajakan serupa juga datang dari Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di hadapan sidang MPR, yang menyoroti pentingnya menjaga konstitusi, memberantas korupsi, dan berkomitmen pada kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.

“Demikian pula ajakan presiden agar kita berani menghadapi masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, dan gangguan yang dihadapi Indonesia. Presiden juga mengingatkan seluruh pejabat negara dan para pemimpin negeri agar membela kepentingan rakyat di atas segalanya, hidup bersih, menjaga persatuan dan kebersamaan, tidak saling mencaci dan membenci, serta menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Haedar.

Haedar juga mengajak para pejabat untuk menerapkan arahan presiden dalam tindakan nyata. Ia menyoroti kondisi rakyat yang masih banyak hidup dalam keterbatasan, sementara ketimpangan sosial semakin mencolok. 

Menurutnya, pejabat yang hidup dalam kemewahan, sementara banyak rakyat yang berjuang dalam kemiskinan, menjadi kenyataan yang perlu diperbaiki.

Lebih lanjut, pahlawan seharusnya berperilaku baik, setia, dan tidak pernah mengkhianati bangsa dan negara. Mereka juga tidak pernah dipidana penjara. Dengan demikian, para pejabat dan elite bangsa yang seharusnya menjadi teladan.

“Jangan berbuat tercela dan mengkhianati negara dengan korupsi, gratifikasi, atau penyalahgunaan kuasa,” tegas Haedar.

Ia berharap pejabat yang berkomitmen menjaga integritas, seperti para pahlawan terdahulu, dapat mengantarkan Indonesia menuju kemajuan. Sebaliknya, apabila para elite hanya mengejar kekayaan dan kekuasaan, Indonesia akan semakin tertinggal dari negara lain. 

Haedar juga mengingatkan bahwa peringatan Hari Pahlawan pada 10 November ini tidak cukup hanya sebagai seremonial belaka.

“Teladanilah jejak hidup dan perjuangan para pahlawan nasional dengan sepenuh jiwa dan raga,” jelasnya.

Haedar juga mengajak seluruh warga bangsa untuk tidak memanjakan pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaan.

“Seluruh warga bangsa jangan memanjakan para pemimpin yang membuat mereka terlena, sehingga menjadi pemimpin yang bertindak semena-mena. Ubah imaji pahlawan dari sosok yang jauh di langit sana menjadi diri kita di dunia nyata demi Indonesia Raya!” tandas Haedar.